You are on page 1of 2

1.

Bagi siswa
Salah satunya adalah bermain. Sekalipun anak bisa bermain di sela-sela waktu
sekolahnya saat istirahat, tapi sekolah tetaplah tempat terstruktur yang membatasi
keleluasaan anak, tentu sangatlah berbeda dengan bermain di rumah yang lebih bisa
mengeksplorasi kekreatifan anak tanpa pengawasan guru di sekolah yang tetap
memiliki aturan dan batasan yang bikin anak tidak se-leluasa saat bermain di rumah.
Tidak cuma itu, belajar tidak hanya secara akademis di sekolah selama sehari
penuh. Ilmu pengetahuan soal kehidupan dan hal lainnya tidak melulu didapatkan dari
sekolah. Ilmu dari sekolah bukan satu-satunya penentu anak kelak menjadi kompeten,
mandiri, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Sekolah merupakan salah satu
bagian dalam kehidupan anak, jadi perlu ada tempat juga untuk lingkungan lainnya
seperti lingkungan sekitar rumah.

2. Bagi guru
Full-day school akan mengurangi waktu seorang guru untuk melakukan
evaluasi belajar-mengajar serta merencanakan program untuk pelajaran hari
berikutnya. Semakin lama guru di sekolah, maka semakin sedikit waktunya untuk
melakukan penilaian belajar siswanya, dan semakin sedikit pula waktu untuk
merencanakan program pembelajaran di hari selanjutnya.
Kurikulum full day school membuat tugas para guru semakin banyak lantaran
harus seharian di sekolah. Benar-benar tidak bisa dibayangkan alangkah repotnya
guru-guru tersebut. Berangkat pagi, pulang jam 18.00-an sore. Sampai di rumah sudah
sangat capek. Belum lagi memeriksa tugas anak-anak dan menyiapkan rencana
pembelajaran hari berikutnya.
Bagi para guru yang mengajar di sekolah bertaraf nasional atau Internasional
masalah gaji bukan menjadi masalah. Tetapi bagi para guru honorer yang mengajar di
sekolah di daerah pedesaan. Hal ini menjadi sebuah masalah. Gaji yang mereka terima
setiap bulannya hanya berkisar 1 juta (tergantung les tiap minggunya). Sementara para
guru tersebut harus mengeluarkan uang bensin tiap bulannya, biaya kebutuhan pribadi
dan biaya sekolah anak-anak (bagi yang sudah berkeluarga).

Oleh karenanya untuk menutupi kebutuhan. Para guru honorer membuka


kursus, atau kerja part-time menjadi tukang ojek bekerja ladang. Selain itu juga ada
beberapa guru PNS yang sudah mengambil kredit uang di bank harus bekerja
sambilan untuk menutupi kebutuhan keluarga setiap bulannya.
Seandainya kedepan gagasan Pak Menteri full day school diberlakukan. Maka
akan sangat berdampak bagi kesejahteraan guru. Terkhususnya bagi para yang berada
di pedesaan dan diluar Pulau Jawa. Yang membuat mereka tidak bekerja sampingan
untuk menutupi kebutuhan mereka dan keluarganya.

You might also like