You are on page 1of 4

Hasil wawancara Dengan pengurus rumah adat desa buntoi

1.)

Yang menempati dan merawat bangunan?

Nama

Umur
Anak ke
Nama anak
Nama cucu

: Tambi Ilin (dipanggil juga dengan indu


andeh sebagai sapaan
penduduk
setempat dengan beliau).
: 84 Tahun
: .... dari bapa handerson
: seli
: endruw

Sebenarnya masih banyak anggota keluarga yang


menempati rumah tersebut. Tetapi,
karena banyak dari
keluarga yang berprofesi sebagai pengusaha atau pedagang.
sehingga yang menjaga rumah tersebut hanya beliau dan
anak cucunya. Tidak lepas dari kepindahan anggota keluarga
yang lain seperti keponakan dan paman dari keluarga lainnya
karena adanya hal yang berbau mistis atau gaib. Hal seperti
ini tidak perlu dibahas!!!
2.)
Status
sosial
dan
Latar
dibangunnya rumah adat tersebut?

belakang

dari

Menurut dari sepengetahuan beliau, bangunan tersebut


hanya dibangun dengan tujuan sebagai tempat tinggal atau
tempat hunian. Dengan profesi dari kakek buyut beliau
sebgai kepala adat atau disebut singa.......... juga sebagai
pedagang dan pengusaha hasil perkebunan. Buyut beliau
membawa pekerja dari banjarmasin untuk membangun
rumah adat tersebut. Dengan upah sebesar 1000 ringgit.
Awal mula bangunan tidak lepas dari pengaruh adat
kebudayaan agama hindu.
3.)
Material
dipakai?

Utama

Bangunan?

Teknologi

yang

Material utama dari bangunan tersebut adalah kayu


ulin bulat yang dibawa dari desa Taringen hulu sungai
pulang pisau kemudian dibawa menggunakan perahu
dayung. Menurut beliau perahu ini cukup besar yang
digunakan untuk berdagang dan didayung oleh beberpa
jipen(budak) dan pekerja upahan . Untuk teknologi yang
digunakan masih manual yaitu memakai gergaji pohon,
kampak, kapak beliung, pahat,pisau unytuk membuat sirap

kayu, dan untuk mur atau pakunya menggunakan pasak


dari kayu.
4.)
Tujuan dari pembangunan rumah adat tersebut
selain dari tempat tinggal dibangun untuk apa? Ciri
khas pada bangunan?
Selain dari tempat tinggal bangunan hanya
digunakan sebagai tempat pertemuan, dalam persepsi
kami bangunan hanya digunakan
sebagai tempat
pertemuan mungkin dikarenakan dari profesi beliau
yang sebagai pengusaha dan pedagang. Atau juga
untuk menjamu tamu penting.
Selain itu kegunaannya juga digunakan seskali
sebagai upacara adat agama hindu seperti balian dan
babigal, Ciri khas dari bangunan dapat dilihat dari motif
pada bangunan rumah tersebut seperti motif pada
rumah betang pada umumnya dan juga patung patung
yang ada.
hanya saja menurut kami rumah adat ini
merupakan betang modern jika disebut sebagai betang
pada umumnya yang digunakan untuk melindungi diri
dari musuh yang mungkin kurang memperhatikan
pencahayaan . sedangkan
betang ini mempunyai
sistem pencahayaan dan penghawaan yang baik berupa
jendela bukaan keluar seperti rumah jaman sekarang
pada umumnya. Hal lainnya yaitu pengerjaannya yang
begitu baik dengan melihat dari bagian kasau kayu yang
rapi dan pondasinya yang berbentuk persegi delapan
atau lebih sesuai ukuran kayu. Berbeda dari betang lain
yang kasaunya agak kasar dan pondasinya berbentuk
kayu bulat. Betang ini juga mempunyai persamaan
dengan astana al nur sari di kota lama, pangkalanbun
dalam pengerjaan nya. Hal ini memungkinkan adanya
pengaruh asimilasi antara kedua suku ketika proses
pembangunanya.
5.)
Bagaimana Orientasi pada bangunan? Apa
alasannya?
Orientasi atau arah pada bangunan yaitu
mengarah ke DAS( Daerah Aliran Sungai) pulang
pisau. Alasannya
yaitu
bangunan sengaja

menghadap ke arah sungai karena segala sesuatu


sumber baik itu ekonomi dan hubungan sosial
masyarakat, dan juga penggunaan transportasi
air yang ada hanya tersedia saat itu.
6.) Bangunan Bangunan, sarana dan prasana, an
status peninggalan yang terdapat di lokasi?
Bangunan yang tersisa hanyalah rumah
betang itu sendiri dan keadaan bangunan juga
beberapa kali mengalami renovasi dan diserahkan
ke pemerintah sebagai destinasi wisata budaya,
Sedangkan menurut sepengetahuan dari beliau
terdapat juga bangunan seperti:
rumah Balai yang terdapat di pinggir sungai
dekat
dermaga,
kegunaannya
adalah
sebagai tempat menginap para tamu ketika
ada kunjungan atau acara adat. Keadaan
bangunan sudah rusak dimakan usia.
Rumah
jipen/rumah
budak
terdapat
disamping kanan rumah adat tersebut.
Rumah tersebut mempunyai empat kamar,
satu ruang berkumpul, dan dapur masak.
Keadaan bangunan juga sudah rusak
dimakan usia.
Sebagai prasarana Dermaga/ pelabuhan
masih bertahan lokasinya berada di
samping rumah balai sedangkan untuk
sarana berupa alat transportasinya telah
rusak dimakan usia. Keadaannya juga
sudah mengalami renovasi.
Sedangkan status
peningglan yang ada
sampai sekarang yaitu beberapa patung
sapundu, patung harimau, rumah sangka pali,
satu set gong,gamelan, beberapa buah
balanai(guci),sangku pinang ,beberapa buah
lunju (tombak) , dan sebuah laila(meriam kecil
dari kuningan).
Menurut dari pengakuan beliau sebagian
dari patung sapundu telah dicuri oleh oknum
yang tidak bertanggung jawab, dan juga

peninggaln lainnya banyak yang dijual dan


diwariskan ke keluarga.

7.)
ruangan
bangunan?

tersebut

hal

yang

khusus

pada

You might also like