Professional Documents
Culture Documents
A. JUDUL :
B. DATA PENELITI
Nama
: Maulidin
NIM
: 1103101010105
Angkatan
: 2011
: 132SKS
: Sudah
Alamat
yang
Bambang Poernomo, Asas-asas Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 91.
hukum larangan yang disertai ancaman pidana (sanksi) yang berupa pidana
tertentu, bagi barang siapa melanggar larangan tersebut.2
Perbuatan manusia yang memenuhi rumusan delik, melawan
hukum dan pembuat bersalah melakukan perbuatan itu merupakan
pengertian dari tindak pidana menurut Komariah Emong Supardjadja.3
Pompe merumuskan bahwa suatu strafbaar feit secara teoritis
dapat dirumuskan sebagai suatu pelanggaran norma atau gangguan
terhadap tertib hukum yang dengan sengaja atau tidak sengaja telah
dilakukan oleh seorang pelaku, di mana penjatuhan hukuman terhadap
pelaku itu adalah penting demi terpeliharanya tertib hukum dan
terjaminnya kepentingan umum.4
Roeslan Saleh mengemukakan
pendapatnya
mengenai
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana 1, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hal.71.
Komariah Emong Supardjadja, Ajaran Melawan Hukum dalam Hukum Pidana
Indonesia: Studi Kasus tentang Penerapan dan Perkembangannya dalam Yurisprudensi, Alumni,
Bandung, 2002, hal. 22.
4
Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal. 6.
5
Roeslan Saleh, Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana: Dua Pengertian
Dasar dalam Hukum Pidana, Aksara Baru, Jakarta, 1981, hal. 13.
6
Djoko Prakoso, Pembangunan Hukum Pidana Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1998,
hal. 20.
3
terdapat
suatu
kesalahan
dan
bagi
pelakunya
dapat
11
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Kencana, Jakarta,
2009, hal. 298.
12
Ibid, hal. 510.
13
Ibid, hal. 299.
pemidanaan
berkembang
mengikuti
dinamika
(retributif),
teori
relatif
(deterrence/utilitarian),
teori
10
teori gabungan adalah gabungan teori absolut dan teori relatif. Gabungan
kedua teori itu mengajarkan bahwa penjatuhan hukuman adalah untuk
mempertahankan tata tertib hukum dalam masyarakat dan memperbaiki
pribadi si penjahat.20
Teori treatment, mengemukakan bahwa pemidanaan sangat
pantas diarahkan kepada pelaku kejahatan, bukan kepada perbuatannya.
Teori ini memiliki keistimewaan dari segi proses re-sosialisasi pelaku
sehingga diharapkan mampu memulihkan kualitas sosial dan moral
masyarakat agar dapat berintegrasi lagi ke dalam masyarakat. Menurut
Albert Camus, pelaku kejahatan tetap human offender, namun demikian
sebagai manusia, seorang pelaku kejahatan tetap bebas pula mempelajari
nilai-nilai baru dan adaptasi baru. Oleh karena itu, pengenaan sanksi harus
mendidik pula, dalam hal ini seorang pelaku kejahatan membutuhkan
sanksi yang bersifat treatment.21
Teori perlindungan sosial
(social
defence)
merupakan
20
22
Muladi dan Barda Nawawi, Bunga Rampai Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1992,
hal. 12.
11
23
12
13
H. Jadwal Penelitian
Untuk melaksanakan penelitian ini, penulis memperkirakan waktu
yang diperlukan dengan perincian sebagai berikut:
1. Pengurusan Surat Izin
: 10 hari
2. Pengumpulan Data
: 10 hari
3. Pengolahan Data
: 10 hari
4. Analisa Data
: 10 hari
5. Penyusunan Skripsi
: 10 hari
Jumlah
: 50 hari
Banda Aceh, 25 Mei 2016
Pelaksana Penelitian
Maulidin
NIM. 1103101010105
14
I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicialprudence)
Termasuk
Interpretasi
Undang-Undang
(Legisprudence), Kencana, Jakarta, 2009.
15
16
17
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran
Negara Tahun 1959 Nomor 75).
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Staatsblad 1915 Nomor 732).
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana
untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia (Berita Republik Indonesia
II Tahun 1946 Nomor 9).
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 76).
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara
Tahun 1990 Nomor 96).