You are on page 1of 15

ANALISIS JURNAL

Effect of inhalation aromatherapy with lavender essential oil on stress and


vitaln signs in patients undergoing coronary artery bypass surgery: A singleblinded randomized clinical trial

Disusun oleh kelompok 7


Badriati Chairun Nisah
Zulqifli Khidayatsyah
Neny Harianti

(16160047)
(16160091)
(16160025)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah analisa jurnal ini dapat terselesaikan.
Analisa jurnal Effect of inhalation aromatherapy with lavender essential oil
on stress and vital signs in patients undergoing coronary artery bypass
surgery: A single-blindedrandomized clinical trial ini dibuat sebagai salah
satu tugas dalam Stase Keperawatan Medikal Bedah.
Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa sumber dari internet
maupun literature. Adapun tujuan pembuatan makalah ini diantaranya untuk
bahan pembelajaran bagi kita dalam mengkritisi hasil penelitian dan metode
penelitian yang digunakan khususnya tentang evidence based dalam Keperawatan
Medical Bedah.
Makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh sebab
itu kami harapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk perbaikan
kedepannya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi
mahasiswa keperawatan.

Surakarta,

Oktober 2016

Kelompok 7

DAFTAR ISI
2

COVER..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN
a)
b)
c)
d)

Latar belakang....................................................................................4
Tujuan umum.....................................................................................6
Tujuan khusus....................................................................................6
Sistematika Penulisan........................................................................6

BAB II. JURNAL ASLI.................................................................................7


BAB III. PEMBAHASAN.............................................................................8
BAB IV. PENUTUP
a) Kesimpulan........................................................................................17
b) Saran...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya terapi inhalasi merupakan bagian dari fisioterapi
dada/paru ( chest physioteraphy ). Terapi inhalasi adalah cara pengobatan
dengan memberi obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju
paru-paru sebagai organ sasaran obatnya. Terapi inhalasi merupakan cara
pengobatan dengan memberi obat dalam bentuk uap secara langsung pada
alat pernapasan menuju paru-paru (Ikawati, 2006).
Tujuan terapi inhalasi adalah menormalkan kembali pernapasan
yang terganggu akibat adanya lender atau karena sesak napas.Terapi
inhalasi lebih efektif, kerjanya lebih cepat pada organ targetnya, serta
membutuhkan dosis obat yang lebih kecil, sehingga efek sampingnya ke
organ lain pun lebih sedikit. Sebanyak 20-30% obat akan masuk disaluran
napas dan paru-paru. Sedangkan 2-5% mungkin akan mengendap di mulut
dan tenggorokan. Ilustrasinya, obat akan jaln-jalan dulu kelambung, ginjal
atau jantung yakni paru-paru sehingga ketika sampai paru-paru obat
relative tinggal sedikit (ikawati, 2006).
Respon terhadap stress mencakup aktivitasi sistem saraf simpatis
dan pelepasan berbagai hormon dan peptida, yang meliputi hormon dan
peptida pada aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal, sistem opioid endogen,
vasopresin arginin, dan oksitosin. Respon stress juga mempengaruhi
pelepasan hormon pertumbuhan dan hormon reproduksi. Hipotalamus
adalah struktur primer di otak yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan homeostasis fisiologis yang di pengaruhi oleh stressor
fisik dan psikologis. Struktur primer di otak dianggap sebagai kelenjar
endokrin (hormonal) utama di tubuh dan mengontrol sekresi beberaapa
hormon penting dan juga dihubungkan melalui jaringan saraf yang luas ke
struktur lain disepanjang korteks selebri dan sistim limbik. Hipotalamus
adalah bagian otak yang penting dalam mengendalikan keseimbangan air,
suhu tubuh, pertumbuhan tubuh dan rasa lapar. Hipotalamus terlibat dalam

memantau dan berespon terhadap perasaanmarah, napsu, takut dan juga


mengintegrasikan respon sistem simpatis dan parasimpatis. Stress
mempengaruhi hipotalamus dan karena itu mempengaruhi pelepasan
beberapa hormon dan neurotransmiter. Sehingga dapat mempengaruhi
fungsi beberapa sistem dan respon dalam tubuh, termasuk sistem imun,
kardoivaskuler, dan reproduksi, serta pencernaan dan metabolisme bahan
makanan (Corwin, 2009).
Melihat kondisi tersebut maka untuk merileksasikan pikiranpikirannya, ada berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam
mengatasi tekanan dalam menghadapi keadaan dan situasi ini. Salah satu
cara yang dipakai adalah dengan memberikan aromaterapi untuk
mengurangi

stress.

Menghirup

lavender

meningkatkan

frekuensi

gelombang alfa dan keadaan ini diasosiasikan dengan bersantai (relaksasi).


Selain itu lavender juga berguna untuk menenangkan rasa nyaman,
keterbukaan, keyakinan, cinta kasih, mengurangi sakit kepala, stress,
mengobati kepanikan, mereda histeria, serta mengobati insomnia. Dampak
positif aromaterapi lavender ini apabila diberikan secara langsung
(inhalasi), melalui penciuman lebih cepat dibanding dengan rute yang lain
dalam penanggulangan problem emotional seperti stress dan kecemasan,
karena hidung atau penciuman mempunyai kontak langsung dengan
bagian-bagian otak yang bertugas merangsang terbentuknya efek yang
ditimbulkan oleh aromaterapi. Aromaterapi dapatmempengaruhi suasana
hati menjadi tenang, bahkan dapat menurunkan tingkat stress seseorang.
Aromaterapi menggunakan minyak lavender dapat memberikan efek
relaksasi bagi saraf dan otot yang tegang setelah lelah beraktivitas (IGA,
2011). Menurut penelitian sebelumnya, pasien cemas dan stress yang
diberikan aromaterapi lavender sebanyak 3 kali pertemuan efektif
mengalami penurunan.
Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan salah satu
penanganan intervensi dari penyakit jantung koroner (PJK), dengan cara
5

membuat saluran baru melewati bagian Arteri Coronaria yang mengalami


penyempitan atau penyumbatan. Coronary Artery Bypass Grafting
(CABG) bertujuan untuk mengatasi kurang/terhambatnya aliran Arteri
Coronaria akibat adanya penyempitan bahkan penyumbatan ke otot
jantung. Pemastian daerah yang mengalami penyempitan bahkan
penyumbatan telah dilakukan sebelumnya dengan melakukan katerisasi
Arteri Coronaria. CABG dilakukan dengan membuka dinding dada
melalui pemotongan tulang sternum, selanjutnya dilakukan pemasangan
pembuluh darah baru yang dapat diambil dari Arteri Radialis atau Arteri
Mammaria Interna ataupun Vena Saphenous tergantung kebutuhan (Perrin,
2009).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui prognosis terkait efek dari menghirup
aromaterapi menggunakan minyak lavender dalam mengurangi stres
mental dan meningkatkan tanda-tanda vital pada pasien yang
menjalani Arteri koroner operasi by pass (CABG).

BAB II
JURNAL ASLI YANG DIAMBIL

BAB III
PEMBAHASAN
A. Nama Peneliti
Ali Bikmoradia , Zahra Seifib, Jalal Poorolajalc, Malihe Araghchiand, Reza
Safiaryane, Khodayar Oshvandib

1) Chronic Diseases (HomeCare) Research Center of Hamadan University of


Medical Sciences, Hamadan, Iran
2) Department of Medical-Surgical Nursing, School of Nursing and Midwifery,
Hamadan University of Medical Sciences, Hamadan, Iran
3) Modeling of Non communicable Diseases Research Center, Department of
Epidemiology & Biostatistics, School of Public Health, Hamadan University
of Medical Sciences, Hamadan, Iran
4) Department of Pharmacology, School of Medicine, Hamadan University of
Medical Sciences, Hamadan, Iran
5) Department of Heart Surgery, School of Medicine, Hamadan University of
Medical Sciences, Hamadan, Iran
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Ekbatan Terapi dan Pusat Pendidikan,
Hamadan, Iran, selama 2013. Proses penelitian secara keseluruhan telah
disetujui oleh Komite Etika Penelitian dari Hamadan University of Medical
Sciences dan protokol telah didaftarkan oleh the Iranian Registry of Clinical
Trials.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari menghirup
aromaterapi menggunakan minyak lavender dalam mengurangi stres mental
dan meningkatkan tanda-tanda vital pada pasien yang menjalani Arteri koroner
operasi by pass (CABG).
Analisa:
Menurut kelompok 7 tujuan dari penelitian ini dipaparkan secara jelas oleh
penulis secara jelas dalam latar belakang penelirtian berjudul Effect of
inhalation aromatherapy withlavender essential oil on stress and vitalsigns in
patients

undergoing

coronary

arterybypass

blindedrandomized clinical trial


D. Metode Penelitian
a. Jenis penelitian
8

surgery:

single-

Semua analisis statistik dilakukan pada tingkat 0,05 percaya diri


menggunakan Stata 11 (Stata Corp, College Station, TX, USA). Hubungan
antara variabel dan independent diteliti menggunakan t-test independen
untuk variabel kontinyu dan uji chi chisquare untuk variabel kategori.
b. Populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian
Populasi :
Semua pasien berpartisipasi secara sukarela dalam studi dan izin tertulis
gavetheir. Penelitian ini dilakukan di Ekbatan Terapi dan Pusat Pendidikan,
Hamadan, Iran, selama 2013.
Sampel :
jumlah sampel sebanyak 70 dibagi secara acak untuk dua
kelompok: aromaterapi (n = 35) dan kelompok kontrol (n = 35). kerugian
terjadi karena pembuangan aromaterapi (n = 3) dan kontrol (n = 4)
kelompok pada hari ketiga setelah operasi. Intervensi dihentikan pada
beberapa sampel dalam kelompok aromaterapi (n = 2) karena tertalu
intoleransi terhadap aromaterapi dan pada kelompok kontrol (n = 1) karena
kurangnya kerjasama. Sehingga jumlahsampel sebanyak 60 pasien
(masing-masing kelompok = 30) dianalisis baik di aromaterapi dan
kelompok control.
kriteria Inklusi:
Yang tidak memiliki:
a. Penyakit pernapasan kronis
b. Kecanduan alkohol atau zat narkotika
c. Riwayat trauma kepala atau kejang
d. Rangguan indera penciuman
e. Menggunakan obat anti ansietas.
Analisa:
Menurut kelompok 7 metode penelitian yang dilakuakan kurang tepat.
Penelitian yang bagus menggunakan double blindedd randomized clinical
trial sedangan di jurnal yang kelompok gunakan adalah A single blinded
randomized clinical trial. Sedangkan sedangkan untuk pasien sendiri yang
bersedia secara sukarela.
Instrumen
a. Kuesioner :
9

Karakteristik Pasien:
Berisijenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), tingkat pendidikan,
dan status perkawinan. Informasi tambahan dikumpulkan termasuk
riwayat rawat inap atau operasi jantung terbuka dalam keluarga, serta
durasi operasi dan masuk ke ICU.
DASS-21 kuesioner standar
Memiliki koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,90, dan berisi 21
pertanyaan: tujuh pertanyaan tentang depresi, tujuh pertanyaan tentang
kecemasan, dan tujuh pertanyaan mengenai stress.Kuesioner ini
menggunakan skala Likert, yaitu dari nol sampai tiga sebagai berikut: '' 0
'' = '' tidak pernah, '' '' 1 '' = '' kadang-kadang, '' '' 2 '' = '' biasanya, '' dan '
'3' '=' 'selalu.' 'skor 0-7 dianggap normal sedangkan nilai lebih besar dari
7 dikategorikan sebagai ringan (8-9), sedang (10-12), berat (13-16), dan
sangat parah (17) stres mental.
Checklist Item
Digunakan untuk recode tanda-tanda vital, yaitu, tekanan sistolik dan
diastolik darah, jantung dan laju pernapasan, dan suhu, yang diukur
dengan menggunakan mesin monitoring.
Analisa:
Menurut kelompok 7 instrumen yang digunakan penelitian ini sangat
baik karena peneliti menggunakan instrumen untuk mengukur masing
masing item yang akan dinilai.
E. Hasil Penelitian
1. Stress
Skor tekanan mental menurun secara signifikan setelah operasi
pada kedua kelompok tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan
antara aromaterapi dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah
intervensi pada hari kedua dan ketiga setelah operasi.
2. Vital Signs
Menunjukkan

tanda-tanda

vital

pasien

dalam

kelompok

aromaterapi dan kelompok kontrol sebelum intervensi dan pada 5, 30,


dan 60 menit setelah intervensi pada hari kedua dan ketiga setelah

10

operasi. Pada hari kedua, denyut jantung lebih cepat pada kelompok
aromaterapi dan lebih cepat pada hari ketiga pada kelompok kontrol.
Pada kelompok aromaterapi pada kedua hari kedua dan ketiga. Pada
hari kedua, tekanan darah sistolik lebih tinggi pada kelompok kontrol
dan pada hari ketiga dalam kelompok aromaterapi, sedangkan tekanan
darah diastolik lebih tinggi pada kelompok aromaterapi pada kedua
hari kedua dan ketiga. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan
antara tanda-tanda vital dalam aromaterapi dan kelompok kontrol pada
hari kedua dan ketiga setelah operasi, kecuali untuk tekanan darah
sistolik pada hari ketiga setelah 5 dan 30 menit, dan tekanan darah
diastolik pada hari ketiga setelah 5 menit.

Analisa
Menurut kelompok 7 pemaparan hasil penelitian sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu mengevaluasi efek dari menghirup aromaterapi
menggunakan minyak lavender dalam mengurangi stres mental dan
meningkatkan tanda-tanda vital pada pasien yang menjalani Arteri
koroner operasi by pass (CABG).
3.

Korelasi antara isi jurnal dan teori


Aromaterapi memiliki efek yang signifikan pada tekanan mental
pada pasien. Dalam jurnal mengatakan bahwa inhalasi aromaterapi
memiliki efek yang signifikan pada tekanan mental pada pasien yang
telah di bawah pergi CABG. aromaterapi lavender merupakan salah
satu aromaterapi yang terkenal memiliki efek sedatif, hypnotic, dan
anti-neurodepresive pada manusia, karena minyak lavender dapat
memberikan

rasa

tenang,

sehingga

dapat

digunakan

sebagai

menejemen stress.
4. Korelasi antara isi jurnal dengan realita klinis
5. Analisis SWOT penerapan di klinik
Strenght

Penelitian yang dilakukan memiliki manfaat

11

dimana

perawat dapat mengaplikasikan di ruang OK IGD untuk


mengurangi stress mental dan meningkatkan tanda-tanda
vital pada pasien yang menjalani Arteri koroner operasi by
Weakness

pass (CABG).
Dari hasil penelitian yang ada perubahan signifikan terlihat

Opportunit

hanya pada tanda-tanda vital yaitu tekanan darah sistolik.


Setiap perawat di ruang OK IGD dapat mengaplikasikan

inhalasi aromaterapi menggunakan minyak lavender


untuk mengurangi stres mental dan meningkatkan tanda-

Threat

tanda vital
Tantangan yang ada untuk perawat adalah meningkatkan
kemampuan individu dan tim untuk bisa melakukan
intervensi tersebut agar hasilnya dapat maksimal.

6. Analisa PICO
P : Pasien yang menjalani Arteri koroner operasi by pass (CABG).
I : Intervensipengaruh inhalasi aromaterapi dengan minyak esensial
lavender pada stres dan tanda-tanda vital pada pasien yang menjalani
operasi bypass arteri koroner
C : Pasien yang diberikan intervensi dengan aromaterapi dan
kelompok kontrol
O : Mengurangi stres mental dan meningkatkan tanda-tanda vital
pada pasien yang menjalani Arteri koroner operasi by pass (CABG).
7. Implikasi Keperawatan
Indra penciuman memiliki peran yang sangat penting dalam
kemampuan kita untuk bertahan hidup dan meningkatkan kualitas
hidup. Bau-bauan dapat memberikan peringatan pada kita akan adanya
bahaya dan juga dapat memberikan efek menenangkan (relaksasi).
Minyak lavender dengan kandungan linalool-nya adalah salah satu
minyak aromaterapi yang banyak digunakan saat ini, baik secara
inhalasi (dihirup) ataupun dengan teknik pemijatan pada kulit.
Mekanisme fisiologis tubuh terhadap aromaterapi,

ketika

aromaterapi dihirup, molekul yang mudah menguap dari minyak


tersebut dibawa oleh udara ke atap hidung dimana silia-silia yang

12

lembut muncul dari sel-sel reseptor. Ketika molekul-molekul itu


menempel pada rambut tersebut, suatu pesan elektro kimia akan
ditransmisikan melalui bola dan olfactory ke dalam limbik. Hal ini
akan merangsang memori dan respon emosional. Sistem limbik ini
digunakan untuk sistem ekspresi emosi Sehingga sistim limbik
teraktivasi, pada saat sistim limbik teraktivasi tubuh mengeluarkan zat
endorphine, sehingga menyebabkan relaksasi meningkat dan stress
akan menurun.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Lavender inhalasi aromaterapi tidak berpengaruh signifikan
terhadap

stres

mental

dan
13

tanda-tanda

vital

pasien

CABG,

tetapimemiliki efek yang signifikan pada tekanan darah sistolik.


Berdasarkan hasil penelitian ini, perawat menggunakan metode
pelengkap untuk mengurangi efek samping dari obat-obatan, metode
ini bisa diterapkan oleh perawat, dokter, dan anggota lain dari tim
perawatan.
B. Saran
1. adanya solusi untuk mengatasi tingkat stress salah satunya dengan
teknik relaksasi aromaterapi.
2. Aromaterapi disarankan untuk disebarluaskan kepada masyarakat
yang lebih luas sebagai salah satu cara untuk penurunan tingkat
stress. Hal ini pertimbangan bahwa aromaterapi akan menstimulasi
saraf indera penciuman yang langsung menuju sistem limbic yang
merespon seluruh naluri kita seperti emosi dan memori kita juga
mempengaruhi sistem saraf dan hormonal.

DAFTAR PUSTAKA
Bikmoradi, Ali., Selfi,Zahra., Poorojalajal,Jalal., dkk. 2014. Effect of inhalation
aromatherapy with lavender essential oil on stress and vital signs in
patiens undergoing coronary artery bypass surgery: A single-blinded
randomized clinical trial. Hamadan University of Medical Sciences.
Diakses 5 oktober 2016 jam 08.10
Bandiyah, Zuyina, LA. (2011). Psikologi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologis. Jakarta : EGC
Dewi,

IGA.

(2011). Aromaterapi

Lavender

Sebagai

Media

Relaksasi.

http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+penyulingan+minyak&hl=e
&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=5CFKsGwLBh3FhM:&imgrefurl=http://bus
14

ness.dinomarket.com/ads/914452/Jual-DESTILATOR-PENYULING
MINYAKATSIRI/&imgurl=http://media.dinomarket.com/docs/imgusr/m
sindestilatorminyaknilam_ll.jpg.jpg&ei=_2k5TcP8OoLSsAOGwOn8Ag
zoom=1&w=500&h=314&iact=hc&oei=92k5TfyWDsysrAedj_2wCA&e
q=2&page=2&tbnh=114&tbnw=182&start=20&ndsp=18&ved=1t:429,r:
s:20&biw=1280&bih=588.
Hutasoid, A.S. (2006). Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Ikawati, Zulies, 2006, Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernafasan, Fakultas
Farmasi UGM, Yogyakarta.
Koensoemardiyah. (2009). A-Z Aromaterapi Untuk Kesehatan, Kebugara, dan
Kecantikan. Ed 1. Yogyakarta : Andi
Nasir dan Abdul Muhith. (2011). Dasar-dasar Keperawatan Jiwa; Pengantar dan
Teori. Jakarta : Salemba Medika
Perrin, Kathleen Ouimet. 2009. Understanding The Essentials of critical Care
Nursing. USA: Pearson Prentice Hall
Yosep, Iyus. (2011). Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika ADITAMA

15

You might also like