You are on page 1of 3

MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN

UNTUK MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN


Jika ada seseorang mengalami gangguan kesehatan, ada suatu
mekanisme dalam pengambilan keputusan untuk mendapatkan system
pelayanan kesehatan. Keterlibatan keluarga batih, keluarga luas, bahkan
masyarakat mempunyai peranan penting dalam memilih sumberperawatan
yang tersedia, Artur Kleinman, menyebutkan ada tiga sector pelayanan
kesehatan (three sectors health care) sebagai keputusan individu dan
masyarakat dalam memilih sumber pengobatan, yakni :
1. Popular sector : yaitu suatu perawatan kesehatan yang dilakukan
sendiri dalam lingkungan keluarga (self treatmen), masyarakat bisa
mendapatkan disekitar lingkungan (di toko obat atau apotik), atau
dengan memanfaatkan tanaman obat yang ada dilingkungan
sekitarnya.
2. Folk sector : suatu perawatan kesehatan dengan meminta pertolongan
pada penyembuh tradisional (prametra), terkait dengan penyakit yang
dianggap tidak membahayakan jiwanya.
3. Profesional sector : merupakan perawatan kesehatan yang didapat dari
sector medis formal (cosmopolitan), seperti Puskesmas, rumah sakit,
atau dokter praktek swasta.
Lola Romanucci-Ross mengungkapkan adanya kecendrungan dalam
masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk menerima ketiga sector
tersebut diatas yang terangkum dalam dua system medis (tradisional dan
modern) sebagai suatu pilihan terbuka, dimana setiap orang dapat memilih
dua atau ketiganya sekaligus dalam suatu episode perawatan kesehatan
mereka, yang disebut dengan hierarchy of resort of curative practices, yang
dilandasi oleh berbagai pertimbangan seperti :
1.
2.
3.
4.

Dilihat dari tingkat keparahan penyakitnya.


Pengetahuan masyarakat tentang penyakit bersangkutan.
Keyakinan mereka terhadap system pelayanan kesehatan yang ada.
Biaya, dan kemungkinan intuk menjangkau sumber pengobatan yang
diketahui.
5. Konsep masyarakat mengenai bahaya penyakit.
Dalam pada itu A.C. Colson dan J.C. Young mengungkapkan jika dua
system tersebut diterima oleh masyarakat secara simultan, sangat penting
untuk diketahui, pada tingkat mana dan kelompok masyarakat yang mana
menggunakanya. Berikut dikatakan adanya factor-faktor penting dalam
kaitanya dengan pengambilan keputusan :
1. Alternatif sarana kesehatan yang tersedia.

2. Kreteria yang digunakan individu/masyarakat dalam memilih


alternative tersebut.
3. Proses dalam pengambilan keputusan yang terkasit dengan kreteria
yang telah diungkapkan di atas.
Faktro-faktor tersebut di atas merupakan dorongan bagi
individu/masyarakat ndalam pengambilan keputusan untuk memilih sumber
perawatan yang tersedia, dan secara keseluruhan berlandaskan pada
pertimbangan sebagai berikut :

Kurang manjur
manjur

keyakinan

PENYB. TRADISIONAL
PUSKESMAS
SELF TREATMENT
PRACTICANTES
RS/DOKTER

murah

biaya

mahal
BERBAGAI HAMBATAN TEORITIS DALAM
PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN
Upaya-upaya peringkatan kesehatan masyarakat tidak hanya dilihat
dalam konteks peningkatan system pelayanan medis semata, seperti
ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat, serta kuantitas dan kualitas
sumber daya yang ada. Namun tidak dapat dilepaskan keterkaitanya dengan
perilaku kesehatan masyarakat, social ekonomi serta sosiobudaya
masyarakat. Faktor-faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah
kemampuan praktisi medis untuk menjalin komunikasi dan interaksi dengan
masyarakat. Berbagai hambatan teoritis yang tidak dipahami, terkadang
diabaikan oleh praktisi medis dalam system pelayanan kesehatan adalah :
1. Komunikasi Inovasi Kesehatan
2. Explanatory Model

3.
4.
5.
6.

Peningkatan program promosi kesehatan dan upaya-upaya preventif


Budaya Birokrasi dan profesionalisme
Organisasi Komunikasi Provider Resipien
Model Barrier Stimulaant

Jika keenam masalah tersebut dapat dipahami dengan baik olerh


Praktisi Medis dan dapat dilaksanakan dalam Cakupan Program kesehatan,
maka peningkatan derajat kesehatan masyarakat akan tercapai.

You might also like