Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
M Ilham Bintang P
1341177002199
Gilang Hanugra
1341177004000
Karya Supena
1341177004000
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan nikmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas ini guna memenuhi salah satu syarat yang telah
ditetapkan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Singaperbangsa
Karawang.
Dalam penulisan ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
memberikan dan menyajikan yang terbaik, namun penulis menyadari bahwa
dalam pembuatan tugas ini masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan
terbatasnya
pengetahuan.
Oleh
karena
itu
dalam
rangka
melengkapi
kesempurnaan dari tugas ini sangat diharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bimbingan, dan pemikiran dalam penulisan tugas makalah ini,
terutama kepada :
1. Orang tua kami yang selalu mendoakan kami agar diberikan kemudahan.
2. Bapak Hamdan Fuadi, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
yang telah memberikan bimbingan pada penulisan tugas ini.
Akhirnya penulis hanya dapat berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca umumnya. Semoga Allah
melimpahkan semua rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua.Amiin.
Karawang, 9 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1
Latar Belakang..........................................................................................3
1.2
Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3
Tujuan........................................................................................................4
1.4
Manfaat......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1
Definisi Diksi............................................................................................5
2.2
Fungsi Diksi..............................................................................................5
2.3
Elemen Diksi.............................................................................................6
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
Kesimpulan..............................................................................................18
3.2
Saran........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memang harus diakui, dewasa ini ada kecenderungan orang semakin
mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara
pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya
penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga ketika kita berbahasa,
baik lisan maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata,
frasa, kalimat, paragraf, dan wacana.
Agar tercipta suatu kalimat yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik
tentang penggunaan diksi atau pilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan
mungkin vital, terutama untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam
berkomunikasi. Diksi atau pilihan kata maupun kalimat dalam praktik berbahasa
sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau
kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca
atau pendengarnya.
Salah satu persyaratan yang perlu dan mendesak dalam berbicara atau
menulis adalah diksi (pilihan kata). Pilihan kata termasuk dalam ilmu semantik
(semansiologi), yaitu ilmu yang mempelajari makna kata. Dalam memilih kata,
pembicara / penulis dituntut untuk berhati-hati dengan cara sering melihat kamus
jika sebuah kata kurang dipahami maksudnya. Dalam memilih kata, ada dua
persyaratan yang dituntut oleh pembicara / penulis, yaitu ketetapan dan
kesesuaian. Ketetapan artinya kata-kata yang dipilih dapat mengungkapkan
dengan tepat apa yang ingin diucapkan. Ungkapan tersebut harus dapat dipahami
oleh pendengar / pembaca dengan tepat. Kesesuaian artinya tafsiran
pendengar/penulis sesuai dengan tafsiran pembicara / penulis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diksi?
2. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui arti diksi atau pilihan
kata dan kalimat efektif dalam bahasa Indonesia.
1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pilihan kata yang baik dalam pengolahan
kata.
2. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan katakata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.
3. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Diksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi bisa diartikan sebagai
pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu sesuai dengan yang diharapkan
Pilihan kata atau diksi adalah pemilihan kata kata yang sesuai dengan
apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi atau plilihan kata mencakup pengertian
kata kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana
membentuk pengelompokan kata kata yang tepat atau menggunakan ungkapan
ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Di dalam sebuah karangan, diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata
pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih
memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan
peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan
sebagainya. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi yang bertalian dengan
ungkapan-unkapan individu atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang
tinggi.
2.2 Fungsi Diksi
Fungsi pilihan kata atau diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna
menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata
tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak
menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan
pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak
suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa
lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk
mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas
mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.
Selain yang disebutkan diatas diksi memiliki fungsi lain, diantaranya :
1. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah
paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
2. Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
3. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
4. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, dan
tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
2.3 Elemen Diksi
Diksi terdiri dari delapan elemen: Fonem, Silabel, Konjungsi, Nomina,
Verba, Infleksi, Hubungan, dan Uterans.
1. Fonem
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti.
Ilmu yang mempelajari tentang fonem disebut fonemik. Fonemik
merupakan bagian dari fonologi. Fonologi ini khusus mempelajari bunyi
bahasa.
2. Silabel
Silabel atau suku kata adalah unit pembentuk kata yang tersusun dari satu
fonem atau urutan fonem. Sebagai contoh, kata wiki terdiri dari dua suku
kata: wi dan ki. Silabel sering dianggap sebagai unit pembangun fonologis
kata karena dapat memengaruhi ritme dan artikulasi suatu kata.
3. Konjungsi
Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan katakata, ungkapan-ungkapan, dan kalimat-kalimat.
4. Nomina
Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Kata
benda dapat dibagi menjadi dua: kata benda konkret untuk benda yang
dapat dikenal dengan panca indera (misalnya buku), serta kata benda
abstrak untuk benda yang menyatakan hal yang hanya dapat dikenal
dengan pikiran (misalnya cinta).
5. Verba
Verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan,
pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya
menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat.
Adapun
pengertian
verba
menurut
KBBI
adalah
kata
yang
dari
fungsionalitas
diksi,
dan
Makna Leksikal
Makna yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil
observasi alat indera / makna yg sungguh-sungguh nyata dlm kehidupan
kita. Contoh: Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang
menyebabkan timbulnya penyakit (Tikus itu mati diterkam kucing).
Makna Gramatikal
Untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna
gramatikal,
untuk
menyatakan
makna
jamak
bahasa
Indonesia,
10
8. Hipernim
Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain.
Contohnya ada pada kata sempurna yang telah mencakup kata baik, bagus,
dan beberapa kata lainnya.
11
12
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat
penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan
kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca
tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak
ada kesan ambigu.
2.8 Ciri ciri Kalimat Efektif
Sebuah kalimat dinyatakan efektif bila mengandung beberapa ciri khas,
yaitu, kesepadanan struktur, kehematan kata, kesejajaran bentuk, ketegasan
makna, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan kalimat.
1. Kesepadanan Struktur
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur
dan penggunaannya. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu
ini.
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang
lengkap, yakni subjek dan predikat.
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan
mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena
membuatnya menjadi perluasan dari subjek.
Contoh:
Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu,
namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
13
14
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun
memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan
tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja meletakkan
keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar
pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut.
Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat
perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah
atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
5. Kecermatan Penalaran
Kalimat efektif harus menimbulkan kecermatan dalam kalimatnya,
sehingga tidak menimbulkan tafsiran ganda.
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah
(ambigu dan tidak efektif).
Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan
hadiah (efektif).
15
penderita.
Contoh:
Kita
orang
yang telah
terlanjur meninggalkan
rasa
16
kalimat
saya
menulis
surat
buat
Ibu. Efek
yang
2.
3.
4.
5.
6.
kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat)
tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Katakata itu juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai
bahasa.
Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap
kebiasaan struktural pemakaian bahasa pada umumnya. Akibat selanjutnya adalah
kekacauan pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai bahasa selalu
berusaha mentaati hokum yag sudah dibiasakan.
Kalimat efektif adalah kalimat yang tepat guna dan bisa menyampaikan
maksud atau gagasan kepada pendengar atau pembacanya. Sedangkan kalimat
tidak efektif adalah kalimat yang menimbulkan kerancuan dan ketidakjelasan
makna bagi pendengar atau pembacanya. Berikut adalah contoh-contoh kalimat
tidak efektif dan kalimat efektifnya:
Kalimat tidak efektif : Sungguh sangat benar-benar beruntung nasib orang itu.
Kalimat efektif
17
Kalimat tidak efektif : Kemarin banyak para karyawan yang melakukan mogok
kerja.
Kalimat efektif
Kalimat tidak efektif : Semua orang tau bahwa dia yang mencuri kalung itu.
Kalimat efektif
Kalimat tidak efektif : Mobil yang diparkir yang diujung itu milik ayahku.
Kalimat efektif
Kalimat tidak efektif : Banyak juga yang menyangka kalau dia itu seorang
pahlawan .
Kalimat efektif
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manfaat dari mempelajari diksi yaitu dapat membedakan secara cermat
kata-kata denotatif dan konotatif, bersinonim dan hapir bersinonim, kata-kata
yang mirip dalam ejaannya. Selain itu dapat juga membedakan kata-kata ciptaan
sendiri, dan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum
diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam
masyarakat.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat
apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan.
Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan
katakata itu.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi dan
kalimat efektif mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis atau pembicara
ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya ataupun ucapannya dengan
maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.
3.2 Saran
Untuk penyusunan kedepannya diharapkan lebih menambahkan contoh
contoh dari setiap pembahasan. Karena di dalam makalah ini sangat sedikit sekali
diberikan contoh contoh baik dari segi diksi ataupun kalimat efektif.
19
DAFTAR PUSTAKA
20