You are on page 1of 11

TUGAS

PENDIDIKAAN KEWARGANEGARAAN
NASIONALISME

DISUSUN OLEH :
NAMA
NIM

: RIVALDO ZAMARA
: I8314056

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2013

1.1 Pertanyaan Wawancara dan Biodata Narasumber


Tugas Pendidikan Kewarganegaraan ini dibuat pada kertas A4 dengan
margin kertas 3-3-4-4, ukuran font 12 ,jenis font Times New Roman, line spacing
1.5 dan terdiri dari 11 halaman beserta cover judul.Semua halaman diberikan
setting halaman yang sama dengan halaman yang lain kecuali pada cover yang
diatur sedemikian rupa.
Tugas ini merupakan Tugas Pendidikan Kewarganegaraan yang pertama
yang dijadikan sebagai UKD I, adapun topik yang akan di bahas dalam tugas ini
adalah

Nasionalisme,

dengan

metode

wawancara,

dimana

penulis

mewawancarai seorang narasumber yang di mintai pendapat nya mengenai


Nasionalime. Pendapat tersebut kemudian dikembangkan oleh penulis dan
dibahas kembali dalam bentuk narasi sebanyak 6 halaman dan 1 kesimpulan.
Wawancara ini dilakukan pada hari Kamis, 26 Maret 2015 di kosan narasumber di
kawasan Kentingan, Solo pada pukul 16:30.
Biodata Narasumber
Nama

: Muhammad Tiopan Hasibuan

TTL

: Bukittinggi, 20 September 1995

Asal

: Pasaman, Sumatera Barat

Pekerjaan

: Mahasiswa UNS

Jurusan

: D III Teknik Mesin Otomotif

1.1. Berfoto Bersama Narasumber

Adapun pertanyaan yang penulis lontarkan dan jawaban dari narasumber tersebut
adalah:
1. Siapakah menurut anda Warga Negara Indonesia yang memiliki jiwa
Nasionalisme yang sangat tinggi?Menurut saya, tokoh-tokoh yang telah
mencontohkan semangat Nasionalisme itu banyak sekali, seperti Bung
Karno,Bung Hatta, Muhammad Yamin, Agus Salim,Sutan Sjahril, Buya
Hamka dll
2. Sebutkan alasan anda, Mengapa anda berpendapat demikian? Saya rasa
sudah jelas seberapa Nasionalisme nya mereka, yaa saya orang
batak,banyak orang yang mengatakan orang batak pintar ngomong, saya
suka dengan pidato nya Bung Karno, pidatonya bisa membangkitkan
persatuan bangsa, saya rasa ini sangat Nasionalisme sekali. Saya tinggal di
Padang mohon maaf jika saya hanya tau banyak cerita tentang tokoh-tokoh
dari Padang, namun menurut saya itu cukup mewakilkan kog. Contohnya
Bung Hatta yang memiliki loyalitas tinggi terhadap negara, dia juga yang
mengusulkan pengubahan pada sila pertama pada Piagam Jakarta,
Muhammad Yamin juga sama, Agus Salim penguasa banyak bahasa,
menjadi menteri namun masih sering berpindah-pindah kontrakan dll.
3. Nah, Sekarang, Menurut anda apakah Nasionalisme itu sebenarnya?
Nasionalisme itu merupakan sebuah sikap yang lebih mementingkan
kepentinga bersama dalam suatu kelompok bangsa dari pada kepentingan
ras,agama,suku,dll, intinya seberapa besar loyalitas seseorang terhadap
negara
4. Pada saat sekarang ini, menurut anda sejauh manakah pengaruh
Globalisasi terhadap Nasionalisme? Sangat besar sekali, ya sama-sama
kita ketahui bahwasanya diberbagai sesi kehidupan saat ini tidak dapat
dihindarkan, ada yang positi ada yang negatif, banyak juga diantara warga
negara Indonesia akibat arus Globalisasi ini yang hilang sikap
Nasionalisme nya
5. Sebagai pemuda, Bagaimanakah anda menyikapi arus Globalisasi ini? dan
menurut anda upaya apakah yang harus dilakukan untuk mengembalikan
semangat Nasionalisme di kalangan pemuda? Seharusnya dalam

menyikapi arus Globalisasi ini kita sebagai pemuda hendaknya mengambil


hal-hal yang positif saja, namun tidak pula semuanya harus di
Globalisasikan, Globalisasi sich boleh-boleh saja tetapi pemuda juga
jangan lupa dengan bangsanya sendiri yang sangat kaya akan segalanya,
maksudnya jangan sampai bangsanya di nomor duakan.

1.2 PEMBAHASAN

NASIONALISME
Negara Indonesia adalah negara yang sangat luas,negara kepulauan
memiliki puluh ribuan yang saling sambung menyambung dari tanah sabang
sampai bumi merauke, tak hanya itu bangsa ini juga meiliki jutaan kekayaan di
berbagai sesi kehidupan, dari segi budaya, sosial, ras, agama, bahasa, alam yang
melimpah yang tak ditemukan di negara lain, iklim yang sejuk lagi tropis,
penduduk yang banyak dan juga sejarah bangsa yang panjang yang tak bisa
dilupakan. Mengingat dari sejarah bangsa Indonesia sendiri, ribuan tahun yang
lalu dari zaman kerajaan Kutai Kertanegara di pulau Kalimantan hingga menyusul
beberapa kerajaan hindu lainnya seperti Tarumanegara, Majapahit, Mataram
dll,lalu disusul pada masa kerajaan hindu Budha,dan kerajaan-kerajaan Islam yang
mengakhiri masa-masa kerajaan di Indonesia.Kemudian masuk ke zaman dimana
bangsa ini mengalami keterpurukan yang amat sangat, dijajah oleh bangsa- lain
berabad-abad lamanya. Portugis,Spanyol, Inggris,Belanda, dan Jepang, semuanya
menguras tanah Indonesia yang kaya ini,bahkan jutaan nyawa bangsa Indonesia
juga ikut terkuras.
Bangsa Indonessia bukanlah bangsa yang senang dijajah, tetapi malah
sebaliknya bangsa ini memiliki keinginan yang teramat dalam untuk keluar dari
zona yang tidak nyaman ini,bukan nya tidak ada perlawanan, ribuan perlawan dan
gejolak rakyat diberbagai daerahpun banyak dilakukan untung mengusir
penjajahan ini.Namun mengapa???? Semua ini sia-sia???? Benar. Bangsa
Indonesia tidak menyadari bahwa tanah air nya luas mereka hanya menyadari
bahwa mereka hanya memiliki suku masing-masing, agama masing-masing, dan
kebudayaan masing-masing,tanpa menghiraukan persatuan bangsa ini. Baru lah
pada awal abad ke-20 (1900-2000), bangsa Indonesia menyadari betapa penting
nya kesatuan bangsa itu, bermunculanlah pada waktu itu organisasi-organisasi
persatuan bangsa Indonesia, mulai dari awalnya Budi utomo, serikat dagang islam
, indhisce parti, hingga sumpah pemuda yang merupakan awal dari bangsa
Indonesia sendiri.
Menurut Narasumber Banyak tokoh- tokoh perjuangan bangsa ini
bermunculan, Bung Karno seorang tokoh yang memiliki kegigihan tekad dalam

mempersatukan bangsa ini,bertahun tahun lamanya memperjuangkan persatuan


bangsa Indonesia ini, Pidato-pidatonya yang berkoar-koar mampu menyemangat
kan rasa persatuan diantara sesama. Dilihat lagi dari tokoh lain, Bung Hatta, Bung
Hatta juga tokoh yang memiliki rasa semangat yang sangat tinggi untuk
mepersatukan tanah air ini, loyalitas nya dalam organisasi-organisasi kenegaraan,
bahkan dialah orang yang mengusulkan agar sila pertama pada Piagam Jakarta
yaitu Kewajiban dalam menjalankan syariat-syariat islam bagi pemelukpemeluknya lebih baik diganti saja dengan Ketuhanan yang Maha Esa, sebegitu
berbesarnya hatinya dia demi mepersatukan bangsa Indonesia ini, agar tebentuk
bangsa yang berdaulat.Begitu juga dengan tokoh-tokoh yang lain yang memiliki
semangat nasionalisme yang tinggi.
Jadi,

apakah

sebenarnya

Nasionalisme

Indonesia

itu,Narasumber

berpendapat bahwasanya Nasionalisme adalah suatu sikap loyalitas seseorang


terhadap negara, yang lebih mementingkan persatuan bangsa Indonesia ini dari
pada kepentingan pribadi, kelompok, suku ras dan agama.Sikap ini sangat penting
dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Karena kita ketahui bangsa yang
berbeda-beda ini tidak akan mungkin dapat bersatu jika masih mementingkan ego
masing-masing dari pada mementingkan kesatuan bangsa Indonesia.Maka dari itu
dibalik perbedaan-perbedaan yang banyak tersebut bisa dijadikan sebuah
kesamaan yang ideal, kesamaan ideal disini maksudnya bukan perbeda-bedaan
tadi yang disamakan tetapi perbedaan-perbedaan tersebut dikembangkan dan
perbedaan-perbedaan itu dijadikan sesuatu yang indah dan bernilai demi
terbentuknya suatu keinginan bersama suatu bangsa didalam suatu negara.
Nasionalisme itu tidak hanya sebatas itu, yang terpenting didalam
Nasionalisme tersebut adalaah seberapa besarkah loyalitas seseorang utnuk
mencinta negara ini dan berkarya untuk negara ini, sehingga nya suatu masyarakat
tersebut dapat hidup aman dan makmur, yang bangga dengan Indonesia.
Sama-sama ketahui pada saat sekarang ini tak hanya fakor-faktor internal
saja yang dapat mempengaruhi Nasionalisme Indonesia, namun pada awal abad
ke-21 dunia dikejutkan dengan kehadiran istilah Globalisasi.Nah, Apakah itu
Globalisasi?

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan


tidak mengenal batas wilayah.Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua
dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang
makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi
pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lainlain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam
globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala
informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh
dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Menurut
Narasumber, Globalisasi ini boleh-boleh saja asalkan nilai-nilai positif dari
globalisasi ini dapat dijalankan dan nilai-nilai negatif dari globalisasi ini tidak
untuk dijalankan
Namun Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi
yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai
bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan
lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Pengaruh positif nya antara lain adalah ilmu pengetahuan dikalangan
masyarakat Indonesia dapat berkembang lebih cepat sehingganya munculnya
inovasi dan kreatifitas pemuda Indonesia, contohnya saja di UNS sendiri
mahasiswa teknik mesin sudah bisa membuat motor listrik tentunya ini
merupakan salah satu dari perkembangan ITC itu bukan?, dan juga melalui
temuan ini kita telah menunjukkan suatu sikap Nasionalisme terhadap negara kita.
Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut
akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan
nasional bangsa. Apalagi sekarang sudah ada namanya Masyarakat Ekonomi
Asean yang mana diantara negara-negara ASEAN saat ini tidak ada batasan. Tentu

jika kita memiliki keunggulan dan dapat lebih maju daripada mereka maka kita
akan dapat membanggakan negara kita yang kita cintai ini.
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah
maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan
bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Namun dari sekian banyak hal positif tersebut banyak diantara masyarakat
dan pemuda Indonesia yang lebih mengambil nilai-nilai negatif dari arus
Globalisasi ini. Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan
seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian
yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Teknologi internet
merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses
oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka
sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat
yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini,
banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk
membuka situs-situs porno, musik-musik metal yang sangat mengganggu
merupakan propaganda Yahudi untuk merubah suatu bangsa, bukan hanya bangsa
tetapi juga agama. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka
yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena
mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak
sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang
melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan

masyarakat dan juga pergaulan bebas diantara anak muda menyebabkan keresahan
di masyarakat dan sangat bertentangan sekali dengan budaya Indonesia
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan
muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada
rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat.
Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Tentu berakibat fatal
jika suatu negara tidak mempunyai sikap Nasionalisme.
Saya menyadari bahwa negara kita adalah bukan negara Komunis yang
tertutup dengan negara lain tetapi negara kita adalah negara Naisionalis, kita
butuh berinteraksi dan berhubungan dengan negara lain tetapi tidak harus
mengikuti dan kelewatan seperti saat sekarang ini, yang mana negara kita sangat
bergantung pada negara lain. Mungkin satu hari saja tidak berhubungan dengan
negara lain banyak dari segi kehidupan kita dalam bernegara akan hancur, hal
inilah seharusnya yang mesti kita hindari.
Sebagai pemuda golongan terpelajar sehendaknya kita dapat menyaring
segala sesuatu yang datang dari luar, seperti yang dikatakan narasumber tadi yang
positif diambil dan negatif ditinggalkan, tetapi Indonesia tidak boleh di nomor
duakan.Maka dari itu seharusnya pemuda Indonesia dapat berkarya dan terus
berkarya dan mengikuti perkembangan di dunia modern ini, tetapi tidak
melupakan kebudayaan asli negara nya, kita lihat saja Jepang negara yang sangat
maju di dunia menyaingi Amerika Serikat mereka sangat maju namun mereka
tidak melupakan kebudayaan mereka.Dengan kata lain mereka maju dengan
budaya, sedangkan kita berkembang meninggalkan budaya. Hal inilah seharusnya
yang kita ubah. Kita memiliki banyak kekayaan diantaranya kekayaan alam
seharusnya

kita

sebagai

generasi

muda

belajar

sungguh-sungguh

dan

meningkatkan SDM masyarakat kita sehingganya kekayaan alam ini dapat kita
olah, kemudian kita memiliki kekayaan budaya, dalam menghadapi globalisasi ini
kita dapat berkembang dengan berbudaya, Bila perlu kebudayaan-kebudayaan

tersebut kita aransemenkan menjadi sebuah karya-karya modern yang bernilai


tinggi mana tau budaya kita pula yang diikuti oleh masyarakat dunia, betapa
bangganya kita bukan? tentunya hal ini tidak lepas dari nilai-nilai dasar dari
kebudayaan

tersebut,

ketoleransian,kemanusiaan dll.

1.3 KESIMPULAN

seperti

nilai

kesopanan,

kerukunan,

Dari hasil wawancara dan pendapat saya pada bagian pembahasan tersebut
dapat saya simpulkan bahwasanya, negara Indonesia ini adalah negara yang besar
dan memiliki keanekaragaman didalam masyarakat maka dari itu untuk
membentuk suatu negara harus di landasi dengan adanya sikap Nasionalisme,
suatu sikap yang semestinya harus loyalitas terhadap negara dan lebih
mementingkan kepentingan bersama dari pribadi,
Dalam menyikapi globalisasi yang sangat berpengaruh didalam kehidupa
masyarakat ini kita semestinya menyikapi hal tersebut dengan sebaik-baiknya
jangan sampai rasa Nasionalisme kita terhadap negara hilang, dan juga sebagai
pemuda disamping mengikuti dunia modern ini kita juga harus bisa berkarya
untuk memajukan kebudayaan kita, Umum nya bangsa dan negara kita.

You might also like