Professional Documents
Culture Documents
1
01
2
02
hubungan
kepentingan (seperti jual beli, sewa, dsb) (Munawwir, 1997: 974).
Sedangkan secara terminologis muamalah berarti bagian hukum
amaliah selain ibadah yang mengatur hubungan orang-orang
mukallaf antara yang satu dengan lainnya baik secara individu,
dalam keluarga, maupun bermasyarakat (Khallaf, 1978: 32).
Al-ahkam al-jinaiyyah, yang mengatur pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh orang mukallaf dan
hukuman-hukuman baginya. Di Indonesia hukum ini dikenal
dengan hukum pidana.
2) Ahkam al-murafaat, yang mengatur masalah peradilan,
saksi, dan
sumpah untuk menegakkan keadilan. Di Indonesia hukum ini
disebut dengan hukum acara.
3) Al-ahkam al-dusturiyyah, yang berkaitan dengan aturan
hukum dan dasar-dasarnya,
seperti
ketentuan
antara
hakim dengan yang dihakimi, menentukan hak-hak individu
dan sosial.
4) Al-ahkam
al-duwaliyyah,
yang
berhubungan dengan
hubungan keuangan antara negara Islam dengan negara lain
dan hubungan masyarakat non-Muslim dengan negara
Islam. Di Indonesia hukum ini dikenal dengan hukum
internasional.
5) Al-ahkam al-iqtishadiyyah wa al-maliyyah, yang berkaitan
dengan hak orang miskin terhadap harta orang kaya, dan
mengatur sumber penghasilan dan sumber pengeluarannya.
Yang dimaksud di sini adalah aturan hubungan keuangan
antara yang kaya dengan fakir miskin dan antara negara
dengan individu.
Dari dua pendapat di atas dapat diketahui bahwa prinsip dasar
hukum
Islam ada empat,
yaitu:
1. Hukum Islam meminimalkan beban sehingga tidak
mempersulit dan memberatkan.
2. Hukum Islam memperhatikan kesejahteraan umat manusia
seluruhnya.
3. Hukum Islam mewujudkan keadilan secara merata.
4. Ditetapkan secara bertahap.
Menurut hasil pengamatan yang dil-akukan oleh Ali Abd al- Raziq terhadap para
ulama yang berpandangan bahwa mendirikan imamah merupakan suatu ke- wajiban,
ternyata tidak ada ulama yang mencoba mengajukan dalil- dalil ke-far-dhu-annya dengan
ayat yang diambil dari al-Quran. Para ulama tersebut tidak sang-gup menemukan hujjah
dari al-Kitab untuk mendukung pandangan mereka. Hal ini-lah yang menyebabkan kenapa
mereka kadang berpaling pada Ijma dan kadang menoleh pada standar- standar logika dan
hukum-hukum akal9.
Tidak hanya al-Quran yang sengaja mengabaikan persoalan khilafah, tetapi juga
Hadis. Bukti dari keadaan ini yaitu ketidakmampuan para ulama pendukung khilafah
untuk menggali dalil dari Hadis mengenai tema tersebut. Menurut al-Ra-ziq, kalau saja
mereka menemukan dalil dari Hadis, tentunya mereka akan meng-ajukannya sebagai
dalil daripada Ijma.10.
Menurut Ali Abd al-Raziq,
Islam adalah agama yang mengajarkan per-samaan. Allah menurunkannya untuk kebaikan seluruh alam yang meliputi Barat-
Timur,
Arab-non
Arab,
laki-lakiperempu- an, kaya-miskin, maupun
pandai-bodoh. Islam merupakan agama
persatuan. Dengan Islam, Allah hendak
memperta- likan manusia dan merangkul
segenap sisi dunia. Islam bukan sekadar
seruan untuk orang Arab, bukan pula
untuk persatuan Arab. Intinya, Islam
bukan agama khusus orang Arab. Maka
dari itu,
Islam
tidak mengenal
penghormatan satu umat atas umat
lain, bahasa atas bahasa lain, suku atas
suku lain, zaman atas zaman lain,
generasi atas generasi lain, selain
dengan ketakwaan, meskipun Nabi Saw
berasal dari Arab yang tentu mencintai
Arab, me- muji bangsa Arab dan Kitab
Allah juga berbahasa Arab yang je-las11.
Ali Abd al-Raziq menyatakan bahwa
Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan kepada umat Islam tentang pendirian
negara Islam (dawlah Islamiyah) Hal ini
terlihat pada tulisan Ali Abd al-Raziq
da- lam bukunya yang berjudul Al Islam
wa Ushul al Hukm sebagai berikut:
Rasul Saw. meninggal tanpa menyebut nama
seseorang sebagai penggantinya. Ia juga tidak
Daerah.
E. Kesimpulan
Era Reformasi telah membawa
perubahan besar bagi
perkembangan politik di Indonesia.
Proses transisi yang diiringi dengan
adanya kebebasan politik telah
memberikan peluang bagi
kemunculan gerakan Islam seperti
Hizbut Tahrir Indo-nesia (HTI),
Majelis Mujahidin Indonesia
(MMI), Front Pembela Islam (FPI),
era
Reformasi
ini,
terlihat
bahwa
PPP
memperjuangkan
berlakunya Piagam Jakarta ke
dalam konstitusi, namun selalu
mengalami kegagalan. Hal ini
berbeda de- ngan PKS yang tidak
menyebut agenda atau program
partai
berkaitan
dengan
penerapan Syariat Islam menjadi
hukum po- sitif di Indonesia.
Meskipun demikian, PPP dan PKS
tetap berpijak pada dasar negara
Pancasila dan tetap mempertahankan NKRI sebagai bentuk final dari
sistem kebangsaan Indonesia.