You are on page 1of 5

Program Studi S2 MAT 67

Kumpulan Abstrak Tesis


Semester Gasal 2008/2009
Pendidikan Matematika (MAT)

68 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2008/2009

Pembelajaran dengan Metode STAD pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial Biasa Materi
Transformasi Laplace di S1 Matematika FMIPA UM Malang
Akhmad Agung Wicaksono
Abstrak
Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini sebenarnya bertujuan untuk
mendiskripsikan metode belajar STAD yang dapat membantu pemahaman mahasiswa S1 Matematika FMIPA
UM Malang peserta Mata Kuliah Persamaan Diferensial Biasa pada Semester Genap 2006/2007 yang diajar
oleh Bapak Sudirman atas materi Transformasi Laplace pada perkuliahan Persamaan Diferensial Biasa.
Pendiskripsian metode belajar STAD untuk pembelajaran materi Transformasi Laplace terdiri
dari: persiapan sebelum pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran di kelas yang diupayakan mengikuti
metode belajar STAD dimana mahasiswa belajar kelompok di kelompoknya masing-masing untuk
mengerjakan tugas-tugas pada Lembar Kerja Mahasiswa, penyusunan soal-soal tes / kuis setelah
pembelajaran dengan metode belajar STAD, refleksi terhadap pembelajaran dengan metode STAD.
Pemahaman mahasiswa atas materi Transformasi Laplace Mata Kuliah Persamaan Diferensial
Biasa dapat diketahui dari jawaban-jawaban mahasiswa atas soal-soal Tes Akhir di dalam suatu siklus
penelitian. Penyusunan soal-soal Tes Akhir tersebut seharusnya mengikuti saran-saran atau langkah-langkah
tentang penyusunan soal-soal kuis-kuis atau tes-tes pada metode belajar STAD.
Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa S1 Matematika FMIPA UM Malang non-kependidikan
reguler dari Offering G-G dan H-H yang mengikuti Mata Kuliah Persamaan Diferensial Biasa yang diajar
oleh Bapak Sudirman pada Semester Genap 2006/2007. Penulis hanya memperhatikan mahasiswa yang
pernah berpartisipasi dalam perkuliahan di kelas yang diisi pembelajaran dengan metode belajar STAD.
Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran yang meliputi: kegiatan
pengajar, kegiatan mahasiswa, kegiatan kelompok dan jawaban-jawaban mahasiswa atas Tes Akhir.
Penelitian ini menggunakan dua indikator untuk mengukur keberhasilan siklus penelitian yaitu: kesuksesan
proses pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa melalui Tes Akhir.
Kesuksesan proses pembelajaran diukur dengan menggunakan kriteria keberhasilan tindakan yang
berdasarkan atas perhitungan NR (Nilai Rata-Rata) dimana keberhasilan tindakan masuk kriteria berhasil bila
NR (Nilai Rata-Rata) untuk masing-masing macam kegiatan pembelajaran lebih tinggi dari 50% untuk tiap
hari perkuliahan / pembelajaran yang diamati. Target tentang hasil belajar mahasiswa melalui Tes Akhir
dianggap tercapai jika lebih dari 85% mahasiswa dalam satu kelas sukses dalam Tes Akhir. Mahasiswa
dikatakan sukses dalam Tes Akhir jika memiliki skor Tes Akhir minimal 6,5.
Setelah dilakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selama
perkuliahan yang diisi dengan pembelajaran dengan metode belajar STAD, dan pengamatan terhadap
jawaban-jawaban mahasiswa atas soal-soal Tes Akhir, diperoleh hasil-hasil penelitian. Untuk tiap hari
perkuliahan yang diisi pembelajaran dengan metode belajar STAD diperoleh hasil bahwa NR (Nilai RataRata) untuk masing-masing macam kegiatan pembelajaran yang diamati yaitu: kegiatan pengajar, kegiatan
mahasiswa, kegiatan kelompok selalu lebih tinggi dari 50%. Sehingga, keberhasilan tindakan masuk ke
dalam kriteria berhasil. Maka, kesuksesan proses pembelajaran dapat terpenuhi.
Sebagian besar mahasiswa belum sukses dalam menguasai materi Transformasi Laplace sesuai
dengan harapan peneliti. Hal ini karena sebagian besar mahasiswa tidak berhasil dalam menyelesaikan
persamaan diferensial biasa dengan bantuan Transformasi Laplace maupun semua mahasiswa memiliki skor
Tes Akhir yang bersifat close book di bawah 6,5. Ini ditunjukkan oleh jawaban-jawaban mahasiswa atas Tes
Akhir yang bersifat close book dimana hanya 5 mahasiswa yang sukses dalam menjawab setidaknya satu soal
mengenai penyelesaian persamaan diferensial dengan bantuan Transformasi Laplace pada Tes Akhir, dari 26
mahasiswa yang pernah berpartisipasi pada perkuliahan yang diisi pembelajaran dengan metode belajar
STAD
Terdapat kemungkinan-kemungkinan yang dapat menjadi penyebab hasil Tes Akhir close book
mengecewakan sehingga pembelajaran dengan metode STAD yang peneliti terapkan belum berhasil pada
siklus penelitian/pembelajaran yang pertama. Diantaranya adalah: masalah dalam penyusunan soal-soal Tes
Akhir dan penyusunan lembar kerja-lembar kerja, belum ada antisipasi yang cukup dan jelas terhadap absensi
mahasiswa, waktu pembelajaran masih kurang (mungkin perlu hingga lima pertemuan untuk pembelajaran
dengan metode STAD di kelas daripada hanya tiga pertemuan), selama pembelajaran kurang latihan soal,
kegiatan-kegiatan pengajar seperti: pengantar untuk perkuliahan hari itu, pengawasan dan bantuan pengajar
masih kurang.
Berdasarkan data pada jawaban-jawaban mahasiswa atas soal-soal Tes Akhir yang bersifat close
book, disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode belajar STAD yang peneliti terapkan belum berhasil
67

Program Studi S2 MAT 69

pada siklus penelitian yang pertama. Seharusnya dilanjutkan ke siklus penelitian berikutnya hingga penelitian
atau pembelajaran dapat dikatakan berhasil yaitu bila keberhasilan siklus penelitian dapat tercapai.
Kelemahan penelitian ini yaitu hanya melibatkan satu siklus penelitan.
Kata kunci: perkuliahan, pembelajaran, metode belajar STAD, tes akhir

Eksplorasi Pemahaman Mahasiswa Mengenai Konsep Keterbagian Bilangan Bulat


Maryono
Abstrak
Teori APOS dapat digunakan sebagai suatu alat analisis untuk mendeskripsikan perkembangan
skema seseorang pada suatu topik matematika yang merupakan totalitas dari pengetahuan yang terkait
terhadap topik tersebut. Teori APOS yang dikaitkan dengan Teori Triad dari Piaget dan Garcia telah
digunakan dalam beberapa penelitian mengenai pemahaman mahasiswa dan siswa tentang berbagai topik
matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa tentang konsep
keterbagian bilangan bulat dan strategi kognitif yang digunakan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal
tentang keterbagian bilangan bulat.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: (1) melihat latar
subjek, (2) menyiapkan soal-soal tes tertulis dan wawancara, (3) mengadakan tes tertulis, (4) mengoreksi
hasil tes tertulis, (5)mengadakan wawancara, (6) menganalisis dan mendeskripsikan tingkat pemahaman
subjek dalam kerangka Teori APOS yang dikaitkan dengan Teori Triad perkembangan skema, (7) melakukan
pembahasan terhadap paparan data dan temuan penelitian, dan (8) menyimpulkan hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahamanmahasiswa mengenai keterbagian bilangan
bulat berada pada empat tahap tertentu dari kerangka Teori APOS, yaitu aksi (rata-rata 18, 09 %), proses
(rata-rata 8, 21 %), objek (rata-rata 34, 04 %), dan skema (rata-rata 17, 93 %). Jadi secara umum tingkat
pemahaman mahasiswa berada pada tahap objek. Adapun karakteristik masing-masing tahapadalah sebagai
berikut: (1) aksi: mahasiswa hanya mampu menentukan suatu bilangan membagi bilangan lain atau
menentukan ada atau tidak ada antara bilangan x dan bilangan y yang habis dibagi z dengan cara menghitung
langsung; (2) proses: mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana menentukan suatu bilangan membagi
bilangan lain atau menentukan ada atau tidak ada antara bilangan x dan bilangan y yang habis dibagi z tanpa
harus menghitung langsung, tetapi hanya dalam imajinasi atau akan melakukan hitungan langsung tetapi
tidak benar-benar dilaksanakan; (3) objek: mahasiswa mampu menggunakan definisi, dalil-dalil atau sifatsifat yang ada pada keterbagian bilangan bulat untuk menyelesaikan soal; dan (4) skema: mahasiswa mampu
menggunakan definisi, dalil-dalil atau sifat-sifat yang ada pada keterbagian bilangan bulat serta objek
matematika yang lain untuk menyelesaikan soal.
Kata kunci: eksplorasi, pemahaman, konsep keterbagian bilangan bulat, teori APOS, teori triad perkembangan skema.

Prosedur Pembelajaran Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling yang Menghadap Busur
yang Sama Melalui Peran Siswa dalam Wacana Bagi Siswa Kelas VIII MTs Al-Maarif 01
Singosari-Malang
Yuli Fitrianti
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah yang dihadapi siswa MTs Al Maarif 01
Singosari-Malang. Peneliti mendapatkan informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengenal dan
menerapkan hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama. Dari hasil
pengamatan, peneliti menemukan bahwa pembelajaran kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk
berpartisipasi. Hal ini disebabkan karena pembelajaran berpusat pada guru. Siswa tidak memiliki kesempatan
untuk membangun konsepnya sendiri. Oleh karena itu diperlukan usaha yang serius dalam membangun
pemahaman siswa terhadap hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama

70 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2008/2009

melalui peran siswa dalam wacana. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menghasilkan prosedur pembelajaran
yang dapat membangun pemahaman siswa terhadap hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang
menghadap busur yang sama melalui peran siswa dalam wacana bagi siswa kelas VIII MTs Al-Maarif 01
Singosari-Malang.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilaksanakan di Kelas VIII MTs Al Maarif 01 Singosari-Malang. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan
dengan kerangka pembelajaran yang terdiri dari 5 wacana. Masing-masing wacana memiliki tema dan tujuan
yang berbeda namun saling terkait. Pertama, Pendefinisian Sudut Pusat dan Sudut Keliling bertujuan agar
siswa dapat mendefinisikan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran yang menghadap busur yang sama.
Kedua, Pengenalan Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama I
bertujuan agar siswa dapat menemukan hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang
sama. Ketiga, Pengenalan Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama II
bertujuan agar siswa dapat menguraikan pembuktian tentang hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang
menghadap busur yang sama. Keempat, Penentuan Besar Sudut Keliling yang Menghadap Diameter
Lingkaran bertujuan agar siswa dapat menggunakan hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang
menghadap busur yang sama dalam menentukan besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran,
Kelima, Pemecahan Masalah bertujuan agar siswa dapat menerapkan hubungan sudut pusat dan sudut
keliling yang menghadap busur yang sama dalam pemecahan masalah. Lima Wacana tersebut diberikan
dalam satu siklus pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I menyatakan bahwa ketuntasan siswa dalam
pembelajaran hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah 8,8%.
Walaupun siswa menunjukkan respon yang positif, namun prestasi belajar mereka masih rendah. Hal ini
disebabkan kurangnya waktu pembelajaran yang seharusnya tersedia sehingga ada beberapa kegiatan yang
tidak terlaksana secara maksimal, termasuk tidak terlaksananya presentasi hasil LKS. Berdasarkan
kekurangan yang terjadi pada siklus I, maka pembelajaran pada siklus II difokuskan pada presentasi hasil
LKS dan diskusi kelas. Ketuntasan siswa dalam pembelajaran hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang
menghadap busur yang sama pada siklus II mencapai 90%.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa prosedur pembelajaran yang dikembangkan dalam
penelitian ini berhasil sebagai suatu prosedur pembelajaran yang dapat membangun pemahaman siswa
terhadap hubungan sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama pada siswa MTs Al
Maarif 01 Singosari Malang.
Kata kunci: peran siswa melalui wacana, sudut pusat dan sudut keliling.

Pengembangan Buku Siswa dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR)


pada Topik Garis dan Sudut Di SMP
Indah Setyo Wardhani
Abstrak
Banyak orang mengatakan Mutu pendidikan Indonesia, terutama dalam mata pelajaran
matematika, masih rendah. Matematika selalu diidentikkan sebagai momok yang sangat menakutkan dan
memusingkan kepala. Menanggapi fenomena tentang kesulitan matematika tersebut, maka perlu diadakannya
beberapa perubahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran matematika selama ini. Salah satunya
yaitu dengan menerapkan KTSP (Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan) sebagai penyempurna kurikulum
sebelumnya. Seiring dengan diberlakukannya KTSP yang merupakan bentuk terbaru dari pengembangan dan
penyempurnaan kurikulum di Indonesia, pengamat pendidikan semakin gencar berupaya menggairahkan
kembali dunia pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran matematika.
Dalam rangka ikut menerapkan KTSP, pengembang ingin mengembangkan suatu produk
pembelajaran yang berupa buku siswa dengan pendekatan PMR. Produk pembelajaran yang tersusun,
diharapkan dapat digunakan sebagai sarana dalam pembelajaran yang dapat mendorong dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri tanpa tergantung pada guru.
Tujuan yang hendak dicapai melalui pengembangan ini adalah tersusunnya buku siswa yang
menggunakan pendekatan PMR pada topik garis dan sudut di SMP. Manfaat yang diharapkan dari buku
siswa secara khusus adalah sebagai berikut: 1). Menjadi masukan bagi guru atau calon guru dalam menyusun
suatu buku siswa dengan pendekatan PMR. 2). Memberikan kemudahan bagi para guru dalam menyampai kan materi di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas khususnya materi topik garis dan sudut. 3)

Program Studi S2 MAT 71

Memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar secara aktif dan mandiri. 4)Memberikan sumbangan dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Pengembangan buku siswa yang menggunakan pendekatan PMR pada topik garis dan sudut di SMP
ini menggunakan langkah-langkah yang dikembangkan Suhartono. Langkah-langkah pokok pengembangan
menurut Suhartono ada 4 yaitu sebagai berikut. 1) Tahap analisis situasi. 2) Tahap pengembangan rancangan
buku siswa. 3) Tahap pengembangan buku siswa. 4) Tahap penilaian buku siswa.
Hasil pengembangan buku siswa berupa draf buku siswa yang dapat digunakan untuk siswa dalam
proses pembelajaran khususnya dalam topik garis dan sudut. Dalam uji ahli, buku siswa yang dikembangkan
oleh penulis tidak perlu adanya revisi. Tingkat keberhasilan dalam uji coba lapangan pada evaluasi pertama
mencapai 78,63%. Artinya siswa yang mencapai ketuntasan belajar sekitar 88,57%. Pada evaluasi kedua
tingkat keberhasilan uji coba lapangan mencapai 79,96%. Artinya siswa yang mencapai ketuntasan belajar
sekitar 95%.
Buku siswa dengan pendekatan PMR ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: 1) menurut
subjek ahli, buku siswa pembelajaran ini telah mengacu pada KTSP; 2) menurut subjek ahli, buku siswa
pembelajaran ini memiliki tampilan gambar yang menarik; 3) dengan buku siswa pembelajaran ini siswa
diprediksi menjadi aktif dalam mengkontruksi pengetahuannya tentang topik garis. Buku siswa pembelajaran
ini telah dinilai oleh subjek. Tanggapan, saran, dan kritik dari mereka digunakan untuk merevisi dan
menyempurnakan buku siswa pembelajaran ini sehingga produk pembelajaran ini menjadi lebih baik.
Kata kunci: pengembangan, buku siswa, pendekatan PMR, garis

Pembelajaran Kubus dan Balok dengan Penerapan Penggunaan Model dan Kontribusi Siswa
di Kelas VIII SMP Islam Al-Maarif 01 Singosari
Ukhti Raudhatul Jannah
Abstrak
Pembelajaran yang diterapkan di sekolah masih cenderung bersifat konvensional, siswa tidak bebas
mengeluarkan ide-idenya karena pembelajaran didominasi oleh guru. Siswa banyak menghafal konsep
matematika yang diberikan guru dan menyelesaikan masalah secara prosedural. Akibatnya, pemahaman
siswa terhadap suatu konsep dan penerapan masih rendah.
Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep kubus dan balok, maka pada penelitian ini
dirumuskan masalahnya adalah bagaimana rancangan pembelajaran dengan penerapan penggunaan model
dan kontribusi siswa sebagai upaya meningkatkan pemahaman konsep kubus dan balok bagi siswa kelas VIII
SMP Islam Al-Maarif 01 Singosari?.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan partisipan dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Islam Al-Maarif 01 Singosari. Untuk
keperluan wawancara, dipilih 3 orang siswa sebagai subjek penelitian yang terdiri dari 1 orang siswa
berkemampuan tinggi, 1 orang siswa berkemampuan sedang, dan 1 orang siswa berkemampuan rendah.
Pembelajaran dengan penggunaan model dan kontribusi siswa dapat membuat siswa senang dan
aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa mampu mengkonstruk sendiri pengetahuannya. Oleh
karena itu, siswa akan menemukan sendiri konsepnya. Tahap pembelajaran yang dilakukan melalui tiga
tahap, yaitu: tahap awal, tahap inti, dan tahap penutup. Tahap awal digunakan untuk memotivasi siswa untuk
belajar dengan cara melakukan tanggung jawab pada siswa tentang pengetahuan awal yang telah dimiliki
siswa. Tahap inti digunakan untuk membantu siswa memahami masalah kubus dan balok yang ada di Lembar
Kerja Siswa (LKS) dan menyelesaikan masalah dengan bantuan alat peraga yang telah disediakan guru, dan
tes akhir oleh siswa. Tahap penutup digunakan untuk merefleksi kegiatan pembelajaran, dengan cara
menanyakan respon siswa terhadap pembelajaran dan kesulitan yang dialaminya selama pembelajaran.
Hasil penelitian dilihat dari hasil observasi, hasil tes siswa, dan wawancara. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan termasuk pada kategori baik dan sangat baik. Dari hasil
tes, skor rata-rata (dalam persen) dari keseluruhan siswa yang memperoleh skor

pada tindakan I dan

tindakan II berturut-turut adalah 69 dan 71. Dengan peningkatan skor tes tindakan I dan tindakan II
menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang materi kubus dan balok meningkat.
Kata kunci: pembelajaran, penggunaan model, kontribusi siswa, kubus dan balok

You might also like