Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Perekonomian menjadi salah satu tolok ukur kehidupan suatu bangsa.
Baik atau buruknya bangsa sering kali dinilai dari baik atau buruknya kondisi
perekonomian. Tingkat kesejahteraan, angka kematian, jumlah pengangguran,
dan jumlah kemiskinan merupakan beberapa indicator yang dijadikan acuan
mengukur kondisi perekonomian suatu bangsa. Jika indicator menunjukkan
nilai positif, maka perekonomian akan dinilai baik, dan kondisi perekonomian
yang baik merepresentasikan kehidupan negara yang baik pula.
Kesejahteraan yang merupakan salah satu indicator keberhasilan
ekonomi dapat dilihat dari berbagai sisi dalam penilaiannya. Namun yang
paling jelas memperlihatkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah
pendapatan perkapita masyarakat yang dapat dihitung secara matematis
dengan formula pendapatan nasional dibagi dengan jumlah masyarakat.
Teori ekonomi banyak sekali menjelaskan fenomena yang secara nyata
terjadi. Teori juga menjelaskan bagaimana seharusnya kondisi ideal atas
sebuah fenomena. Ketika pendapatan perkapita masyarakat meningkat, maka
secara otomatis akan meningkatkan keinginan untuk melakukan konsumsi.
Terbukti hal ini memang mudah ditemui dalam kehidupan masyarakat. Ketika
pendapatannya meningkat, maka konsuminya meningkat. Namun idealnya,
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat,
hendaknya
kenaikan
Pada 2014, jumlah kasus korupsi diperkirakan akan meningkat lagi mengingat
selama semester I-2014 jumlahnya sudah mencapai 308 kasus.
Kasus tindakan yang menunjukkan ketidakpedulian terhadap kehidupan
social juga dilakukan oleh beberapa
BAB II
KAJIAN TEORI
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Pendekatan Penulisan
Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan karya tulis ini
adalah pendekatan deskriptif kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan
(Library Research). Dengan pendekatan ini, diharapkan mampu menjelaskan
dengan cermat mengenai pentingnya objek kajian dengan menganalisis dan
mensintesiskan informasi-informasi terbaru yang relevan dengan topik yang
menjadi pembahasan. Penulis dalam tulisan ini mencetuskan alternatif
sebagai solusi permasalahan rendahnya karakter mandiri dan kepedulian
social masyarakat.
b. Sumber Data
Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penulisan karya tulis ini
yaitu berasal dari kondisi faktual dilapangan, buku-buku bacaan, artikelartikel dan teori yang relevan dengan topik yang dibahas.Sumber data yang
digunakan pada kajian ini diharapkan mampu menunjang dan menguatkan
pembahasan topik oleh penulis.
c. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik studi pustaka berdasarkan survei
literatur sekaligus menyeleksi sumber-sumber pustaka yang mendukung
penyelesaian permasalahan dalam karya tulis ini.
d. Tahapan Penulisan
Penyusunan karya tulis ini disusun melalui tahapan-tahapan yang sistematis,
yaitu: a) penulis menemukan dan merumuskan masalah, b) penulis mencari
dan menyeleksi sumber-sumber kepustakaan yang relevan, c) menganalisis
data untuk menjawab permasalahan, d) merumuskan pembahasan masalah, e)
menarik simpulan dan mengajukan saran-saran.
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Konsep TABANAS
Suara ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Ketika
anak-anak mengetahui bahwa suara tersebut akan muncul ketika anakanak memasukkan uang ke dalam TABANAS, maka anak akan semakin
termotivasi untuk menabung.
Sensor suara tidak hanya dipasang pada mulut slot tabungan. Tapi
juga akan dipasang pada slot bantuan dengan jenis suara yang lain. Hal
ini memiliki tujuan yang sama dengan sensor yang dipasang pada slot
tabungan, yaitu menarik minat anak untuk terus memberikan bantuan dan
meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
4. Persuasif Voice
Masih mengandalkan kecenderungan
dan
ketertarikan
anak
TABANASpun
dilengkapi
dengan
buku
tabungan
yang
BAB V
PENUTUP
a. Simpulan
Berdasarkan analisis dan sintesis yang penulis lakukan dengan
berlandaskan fakta-fakta, leteratur, dan berbagai sumber lainnya, maka
penulis menyimpulkan bahwa TABANAS adalah sebuah usaha yang efektif
dalam rangkana penanaman karakter mandiri dan peduli social kepada anak
usia dini. Gagasan TABANAS dilandaskan pada pola pikir ilmiah, dengan
melihat peluang yakni kecenderungan anak, kemudian memanfaatkan
kencenderungan itu untuk menjadi daya tarik TABANAS sendiri. Ketertarikan
anak secara visual dan pendengaran menjadi aspek dan cara jitu yang sangat
diperhatikan dalam gagasan ini.
Oleh karena itu, penulis menilai bahwa TABANAS menjadi sebuah
gagasan yang perlu diperhatikan dan dikembangkan dalam rangka penanaman
karakter mandiri dan peduli social pada anak. Sehingga karakter ini
mampu
menjadi
partner
kerjasama
yang
baik
dalam