You are on page 1of 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara regional Daerah Baran, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Provinsi
Jawa Tengah meliputi 6 Formasi dari tua ke muda adalah sebagai berikut: Formasi Mandalika
(Oligosen Akhir - Miosen Awal), Formasi Semilir (Miosen Awal Miosen Tengah), Formasi
Nglanggran (Miosen Awal Miosen Tengah), Formasi Wonosari-Punung (Miosen TengahPliosen), Formasi Baturetno (Plistosen), dan Endapan Alluvial (Holosen). (Surono,dkk.1992)
Formasi Baturetno yang diendapkan pada Plistosen tersusun oleh litologi berupa
endapan lempung. Endapan lempung atau tanah lempung pada formasi Baturetno merupakan
suatu deposit yang mempunyai partikel berukuran lebih kecil atau sama dengan 0,002 mm
dalam jumlah lebih dari 50%. (Bowles, 1991), sedangkan menurut Hardiyatmo (1992) sifatsifat yang dimiliki oleh tanah lempung yaitu antara lain ukuran butir halus lebih kecil dari
0,002 mm, permeabilitas rendah, kenaikan air kapiler tinggi, bersifat sangat kohesif, kadar
kembang susut yang tinggi dan proses konsolidasi lambat.
Mineral lempung yang menyusun dan terdapat pada tanah lunak atau tanah ekspansif,
mempunyai karakteristik pembawa sifat geoteknik dan geokimia yang dapat mempengaruhi
apapun yang ada di atasnya. Ekspansif tanah kelempungan tersebar luas di berbagai wilayah
dunia, sebagai konsekuensi dari kerusakan pada pondasi rumah tinggal dan bangunan sipil
lainnya (Bambang dkk, 2006), serta rusaknya perkerasan jalan terutama pada jalur yang
kemungkinan dapat menjadi pemicu terjadinya tanah longsor.
Tanah longsor atau gerakan tanah didefinisikan sebagai gerakan menuruni lereng oleh
massa tanah dan batuan penyusun lereng tersebut (Skempton dan Hutchinson, 1969).
Menurut Brook,dkk (1991). Kestabilan lereng pada lereng batuan dan tanah selalu
dipengaruhi oleh beberapa faktor (Rai,1993) yaitu penyebaran batuan, morfologi daerah,
struktur geologi, iklim, hasil kerja manusia, geometri lereng, pengaruh air tanah, sifat fisik,
dan sifat mekanika material.
Perbaikan stabilitas lereng umumnya dilakukan untuk mereduksi gaya- gaya yang
menggerakkan, menambah tahanan geser tanah atau keduanya. Gaya- gaya yang menahan
gerakan longsor dapat ditambah dengan cara (Abramson et al., 1996): a) Drainase yang
menambah kuat geser tanah, b) Menghilangkan lapisan lemah atau zona berpotensi longsor
yang lain, c) Membangun struktur penahan atau sejenisnya, d) Melakukan perkuatan tanah di

tempat, e) Penanganan secara kimia atau yang lain (misalnya mengeraskan tanah) untuk
menambah kuat geser tanah.
Hal yang menarik dari lokasi penelitian adalah didapatkannya beberapa variasi
litologi, pelapukan, kemiringan lereng, dan vegetasi yang mempengaruhi tingkat kestabilan
lereng.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memahami konsep geologi dan
kaitannya dengan mitigasi tanah longsor, sehingga dapat mengetahui karakteristik dari jenis
tanah dan kemungkinan terjadinya bencana alam berupa tanah longsor di daerah telitian.
Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui kondisi geologi daerah telitian, evaluasi
kelerengan pada lereng daerah telitian guna menentukan jenis lereng merupakan lereng stabil
atau tidak stabil, menganalisis jenis longsoran yang mungkin terjadi serta memberikan
gambaran perubahan geometri lereng yang dapat dilakukan.

1.3 Batasan Masalah


Penelitian ini mencakup pada daerah dengan beberapa variasi lereng, dan beberapa
tingkatan kestabilan lereng pada daerah telitian. Dalam penelitian ini data utama ialah Peta
Topografi, Peta Geologi, Data Litologi, Data Kedudukan Batuan, Data Struktur Geologi,
Data Geometri Lereng, Data Muka Air Tanah, Data Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Batuan.
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi tinjauan masalah geologi dan studi struktur geologi,
permasalahan umum pada daerah telitian dibatasi oleh :
1. Kondisi stratigrafi daerah telitian.
2. Struktur geologi daerah telitian.
3. Analisis kestabilan lereng dengan perhitungan kestabilan lereng
4. Analisis jenis lempung
5. Analisis permeabilitas dan hubungannya dengan pelapukan batuan dan tanah
6. Stabilisasi lereng dengan perhitungan melandaikan lereng pada geometri yang telah
ditentukan.

1.4 Rumusan Masalah


1. Bagaimana persebaran litologi pada daerah telitian?
2. Apa saja struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian?
3. Bagaimana kondisi geomorfologi dan pola pengaliran pada daerah telitian?
2

4. Apa jenis lempung yang mendominasi lereng dan tanah pada daerah telitian?
5. Bagaimana permeabilitas batuan dan tanah yang terdapat pada lokasi penelitian?
6. Bagaimana pengaruh dari permeabilitas terhadap tingkat pelapukan batuan pada lokasi
penelitian?
7. Bagaimana keadaan lereng didasarkan pada nilai Faktor Keamanan (FK) dan material
penyusunnya?

1.5 Lokasi
Pelaksanaan Tugas Akhir ini akan dilaksanakan di Desa Baran dan sekitarnya,
Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah dengan koordinat UTM
WGS 84 Zona 49S sebagai berikut:
Tabel 1.1. Koordinat Lokasi Penelitian

No
1
2
3
4

X (Meter Timur)
479000 mT
484000 mT
484000 mT
479000 mT

Y (Meter Utara)
9121000 mU
9121000 mU
9116000 mU
9116000 mU

Gambar 1.1 Lokasi Penelitian Daerah Baran dan sekitarnya, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri
(tanpa skala)

1.6 Hasil Penelitian


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi pada warga dan pemerintah
daerah mengenai bagaimana keadaan lereng dari lokasi telitian tersebut dan menganalisis
jenis kelongsoran yang mungkin akan terjadi untuk merancang geometris lereng yang lebih
aman dan stabil.

1.7 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini antara lain :
1. Bagi Mahasiswa

Dapat mengetahui kondisi geologi pada daerah telitian.

Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam melakukan studi


geologi teknik.

Dapat mengetahui hubungan antara jenis material tanah dengan tanah


longsor

Dapat mengetahui karakteristik gerakan tanah pada daerah telitian


berdasarkan aspek geologi dan geologi teknik.

2. Bagi Warga Masyarakat dan Pemerintah Daerah

Memberikan informasi geologi teknik berupa rekomendasi stabilisasi


kelerengan pada daerah yang memiliki tingkat gerakan tanah yang tinggi.

Dapat memberikan informasi mengenai wilayah- wilayah yang memiliki


tingkat kestabilan lereng yang kecil dan memberikan rekomendasi guna
meningkatkan kestabilan lereng tersebut.

Memberikan data data mengenai jenis lempung yang ada pada lokasi
penelitian.

Memberikan informasi mengenai lokasi- lokasi prospek yang dapat


dieksploitasi.

You might also like