You are on page 1of 22

PRINSIP DASAR KOMUNIKASI

Step 1
1. Anamnesis : suatu cara untuk mendapatkan keterangan atau data pasien
melalui tanya jawab lisan.
2. Komunikasi verbal : sebuah komunikasi menggunakan kata-kata baik
secara lisan maupun tulisan
3. Komunikasi non verbal : komunikasi menggunakan bahasa tubuh
4. Etika : nilai atau norma yang menjadi pegangan seseorang atau
kelompok dalam mengatur tingkah laku mengenai baik, buruk ataupun
benar serta bertanggung jawab
5. Microskill of communication : keterampilan dasar untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan pasien secara lebih mendetail
6. Attending behaviour : kemampuan menjadi seorang pendengar yang baik
yang digunakan untuk mempengaruhi pasien agar mau menyampaikan
apa yang dirasakannya.
7. Empati : kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain dan
mampu memberikan respons.
8. Komunikatif : komunikasi dokter dan pasien secara efektif sehingga
tidak menyebabkan dignosis yang salah dan pasien dapat mengerti apa
yang dijelaskan.
9. Observasi : mengumpulkan data melalui pengamatan atau secara
langsung.
10. Interpretasi : kemampuan mengidentifikasi dan menjelaskan makna
yang disampaikan pasien

Step 2
Komunikasi
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Mengapa seorang dokter harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang
baik?
3. Apa yang harus diperhatikan saat berkomunikasi?
4. Bagaimana hubungan antara komunikasi dan anamnesis serta
kemampuan mendiagnosis?
5. Apa manfaat dari komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien?
Attending behavior
1. Apa definisi attending behavior?
2. Apa manfaat attending behavior?
3. Apa yang harus diperhatikan dalam attending behavior?
Microskill of communication
1. Jelaskan pengertian microskill of communication!
2. Bagaimana cara mengembangkan microskill of communication?
Anamnesis
1. Apa definisi anamnesis?
2. Jelaskan tahapan dalam anamnesis!
Etika dan empati
1. Mengapa seorang dokter harus memiiki etika dan empati?

Step 3
Komunikasi
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
Komunikasi adalah kegiatan menyampaikan pesan melalui lisan maupun

nonlisan di antara dua orang atau lebih yang dapat dipahami.


Menyampaikan pesan secara baik, rinci dan mudah dimengerti
Simpulan : kegiatan menyampaikan pesan melalui lisan maupun
nonlisan di antara dua orang atau lebih secara baik, rinci, dan dapat

dipahami
2. Mengapa seorang dokter harus memiliki kemampuan berkomunikasi

3.

4.

yang baik?
Menghindari kesalahan diagnosis
Menghindari kesalahpahaman antara pasien dengan dokter
Pasien merasa nyaman karena dokter yang komunikatif
Merupakan salah satu kode etik kedokteran
Membantu pasien agar lebih terbuka atas masalah yang dialami
Apa yang harus diperhatikan saat berkomunikasi?
Bahasa : menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pendengar
Empati
Pendengar yang aktif
Motivasi
Etika dalam berbicara
Intonasi
Kejujuran
Gestur tubuh
Bagaimana hubungan antara komunikasi dan anamnesis serta
kemampuan mendiagnosis?
Komunikasi yang baik dapat mempengaruhi proses anamnesis agar dapat

mendiagnosa dengan baik


5. Apa manfaat dari komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien?
Meningkatkan kepuasaan pasien dalam menerima pelayanan medis
Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter
Meningkatkan Keberhasilan diagnosis dan dalam mengambil tindakan
medis bagi seorang dokter
Attending behavior
1. Apa definisi attending behavior?

Kemampuan komunikasi seorang dokter agar pasien mau berbicara


tentang keluhan penyakitnya dan menunjukkan bahwa pasien tertarik
pada apa yang dikatakan
2. Apa manfaat attending behavior?
Terjalin komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien
Pasien lebih terbuka sehingga dokter dapat mendiagnosis dengan mudah
3. Apa yang harus diperhatikan dalam attending behavior?
Kontak mata dengan pasien
Bahasa tubuh
Intonasi
Etika
Ekspresi
Pendengar aktif
Memperhatikan fisik dan psikologis pasien
Microskill of communication
1. Jelaskan pengertian microskill of communication!
Kemampuan komunikasi yang membantu untuk dapat berinteraksi dan
berbicara secara intensif, efektif, dan detail dengan pasien
2. Bagaimana cara mengembangkan microskill of communication?
Meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian melalui sebuah forum
seperti diskusi
Meningkatkan rasa empati

Anamnesis
1. Apa definisi anamnesis?
Pengumpulan informasi melalui wawancara untuk mendapatkan data
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

pasien agar dapat menegakkan diagnosis secara terstruktur dan sistematis


Jelaskan tahapan dalam anamnesis!
Interpretasi
Analisis
Evaluasi
Inferensi
Explanation
Self regulation

Etika dan empati


1. Mengapa seorang dokter harus memiiki etika dan empati?
Agar pasien lebih terbuka dan merasa nyaman
Menjalin komunikasi dokter-pasien yang efektif
Karena dokter harus bisa menyimpulkan masalah pasien dan

mengartikan apa yang diderita dari gejala dan tanda-tanda pasien


Dalam etika dokter harus bisa merangkul pasien tersebut.
Dengan empati dokter bisa merasakan apa yang dirasakan pasien

Step 4

Dokter
Microskills
of

Attending
behavior

Etika
Empa
Kedokteran
ti

Komunik
asi
Anamnes
is
Diagno
sis

Verbal
Non

Langsu
Tak

Pasien

Step 5
Komunikasi
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Mengapa seorang dokter harus memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik?
3. Apa yang harus diperhatikan saat berkomunikasi?
4. Bagaimana hubungan antara komunikasi dan anamnesis serta
kemampuan mendiagnosis?
5. Apa manfaat dari komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien?
Attending behavior
1. Apa definisi attending behavior?
2. manfaat attending behavior?
3. Apa yang harus diperhatikan dalam attending behavior?
Microskill of communication
1. Jelaskan pengertian microskill of communication!
2. Bagaimana cara mengembangkan microskill of communication?
Anamnesis
1. Apa definisi anamnesis?
2. Jelaskan tahapan dalam anamnesis!
Etika dan empati
1. Mengapa seorang dokter harus memiiki etika dan empati?

Step 7
Komunikasi
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
Muis : Suatu proses penyampaian informasi antarindividu atau
kelompok, baik secara verbal maupun nonverbal yang dapat
menimbulkan respons timbal balik antara pengirim dengan penerima
informasi.
Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan Konseling. Jakarta: Salemba
Medika.
Rahma : Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat
mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar
karena setiap masyarakat manusia, baik yang primitif maupun yang
modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai
berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap
individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu
individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk
tetap hidup (Rakhmat, 1998:1).
2. Mengapa seorang dokter harus memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik?
Muis : Karena dengan komunikasi dokter yang baik tidak hanya
memungkinkan dokter memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat
mengenai pasien, tapi juga akan menyenangkan bagi dokter dan pasien
sehingga tuntutan malpraktis terhadap doter akan berkurang.
Samsuridjal, Sopartondo, 2004. Komunikasi & Empati dalam Hubungan
Dokter-Pasien. Jakarta : Penerbit FK UI
Restu : Komunikasi dokter dan pasien sebagai bentuk perilaku yang
terjadi dalam berkomunikasi yaitu bagaimana pelaku (dokter dan pasien)
mengelolah dan mentransformasikan dan pertukaran suatu pesan. Dalam
proses pertukaran pesan komunikasi antara dokter dan pasien merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan proses komunikasi itu sendiri.

Kemampuan seorang dokter untuk memiliki keterampilan berkomunikasi


dengan baik terhadap pasiennya untuk mencapai sejumlah tujuan yang
berbeda. Ada 3 (tiga) tujuan yang berbeda komunikasi antara dokter dan
pasien, yaitu : (1) menciptakan hubungan interpersonal yang baik
(creating a good interpersonal relationship), (2) pertukaran informasi
(exchange of information), dan (3) pengambilan keputusan medis
(medical decision making). (Komunikasi Kesehatan (Komunikasi antara
Dokter dan Pasien), Arianto)
3. Apa yang harus diperhatikan saat berkomunikasi?
Adel : Hukum komunikasi efektif yang banyak dibahas diberbagai
literatur disingkat dalam satu kata, yaitu REACH, yang dalam bahasa
Indonesia berarti meraih ( Hanas, 2009; Prijosaksono, 2002; Rusoni,
2007; Toha, 2008).
1. Respect
Sikap menghargai mengacu pada proses menghargai setiap individu yang
menjadi sasaran pesan yang disampaikan oleh komunikator. Jika individu
membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan
menghormati, maka kerjasama yang menghasilkan sinergi dapat
dibangun, yang akan meningkatkan efektifitas kinerja, baik sebagai
individu maupun secara keseluruhan.
2. Humble
Sikap rendah hati mengacu pada sikap yang penuh melayani, sikap
menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan
memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela
memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta
mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
3. Empathy
Empati adalah kemampuan individu untuk menempatkan diri pada situasi
atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama
dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan untuk mendengarkan
atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh
orang lain. Rasa empati membantu individu dalam menyampaikan pesan
dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan

menerimanya. Jadi sebelum membangun komunikasi atau mengirimkan


pesan, individu perlu mengerti dan memahami dengan empati calon
penerima pesan. Sehingga nantinya pesan dari komunikator akan dapat
tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari
penerima.
4. Audible
Makna dari audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan
baik oleh penerima pesan.
5. Clarity
Kejelasan, terkait dengan kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak
menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
Kejelasan juga berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam
berkomunikasi, individu perlu mengembangkan sikap terbuka, sehingga
dapat menimbulkan rasa percaya dari penerima pesan.
(Jurnal Psikogenesis. Vol. 1, No. 1/ Desember 2012 hal 85)
Citra : Komunikasi akan dapat berjalan dengan efektif manakala ada
beberapa aturan dan
kaidah yang diikuti, yaitu:
a) Komunikator menghargai setiap individu, orang maupun kelompok
yang dijadikan sasaran komunikasi.
Hal ini mensyaratkan bahwa seseorang yang melakukan komunikasi bisa
menempatkan diri, tidak menganggap dirinya sebagai orang yang paling
tahu dan paling benar.
b) Komunikator harus mampu menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang dihadapi orang lain. Setiap orang yang melakukan
komunikasi harus mampu mendengar dan dan siap menerima masukan
apapun dengan sikap yang positif. Hal ini akan sangat sulit dilakukan
manakala orang tersebut tidak dapat dikritik
atau tidak siap menerima kritik. Menerima kritik memang tidak mudah.
Tetapi kemampuan untuk menerima apapun masukan dengan sikap baik
akan membawa pengaruh positif pada orang tersebut.
c) Pesan diterima oleh penerima pesan dan dapat didengarkan dengan
baik. Hal ini berkaitan dengan media yang digunakan. Seringkali orang
melakukan komunikasi dengan individu maupun kelompok, tetapi pesan
tidak dapat dipahami karena media atau alat yang digunakan tidak

mendukung. Misalnya, suara di telepon putus-putus, atau microphon


yang mendengung, atau suara di telepon yang terlalu lemah. Beberapa
hal tersebut mengakibatkan penerima pesan kesulitan
memahami isi pesan. Akibatnya selain tidak respon, pemberi pesan justru
tidak
akan didengarkan atau diperhatikan.
d) Kejelasan pesan sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi.
Hampir mirip efeknya dengan permasalahan media yang rusak, maka
bagian ini berkaitan dengan kejelasan isi pesan itu sendiri. Misalnya
apabila pemberi pesan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami
oleh penerima pesan, maka jelas akan sulit bagi penerima pesan untuk
memahami isi pesan dan akhirnya umpan balik juga tidak akan muncul.
Demikian juga bila pemberi pesan tidak jelas dalam menyampaikan
pesan akibat penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan latar belakang
penerima pesan, maka akan muncul berbagai interpretasi. Akhirnya isi
pesan akan bergeser, dan komunikasi tidak dapat mencapai tujuannya.
e) Berkaitan dengan sikap rendah hati dan mau mendengarkan orang
lain. Hal ini berkaitan dengan karakter dan sikap individu masingmasing, baik pemberi maupun penerima pesan. Termasuk di dalam sikap
dan sifat ini adalah kerelaan untuk rendah hati, menghargai, dan mau
mendengarkan orang lain.
Sumber

KOMUNIKASI

YANG

EFEKTIF

oleh

Muslikhah

Dwihartanti
Salsa : Komunikasi bersifat sosial dalam masyarakat sehari-hari sering
berlangsung secara verbal, berlangsung secara langsung yaitu melalui
percakapan dan atau Bahasa tertulis, tetapi komunikasi nonverbal juga
memainkan peran penting dalam komunikasi sehari-hari. Komunikasi
nonverbal meliputi, ekspresi muka, Bahasa tubuh atau gerak gerik, postur
tubuh samai kepada pakaian yanh digunakanberkonstribusi terhadap
pesan yang diterima. Komunikasi berlansung secara terus menerus dan
berkesinambungan, sengaja atau tidak sengaja tentang berbagai hal,
misalnya, mengutarakan persepsi, pendapat, perasaan, identitas dir
kepada orang lain.

Komunikasi melibatkan hubungan antar manusia dan mengharuskan


memiliki peserta komunikasi dan persamaan pemahaman. Persamaan
bahasa dan gerak tubuh adalah sarana utama yang orang mempengaruhi
orang lain.
Sumber : Arianto, Jurnal ilmu komunikasi, 2013, Komunikasi Kesehatan
( Komunikasi antara Dokter dengan Pasien ), Palu
Muis : Dasar yang harus diperhatikan dalam komunikasi agar berhasil

antara lain
Kejujuran
Sikap yang benar
Minat terhadap orang lain
Membuka diri sendiri
King, Larry, 1995. Seni berbicara kepada siapa saja, kapan saja, di
mana saja : Rahasia-rahasia komunikasi yang baik. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama

4. Bagaimana hubungan antara komunikasi dan anamnesis serta


kemampuan mendiagnosis?
Dini : Komunikasi yang tidak efektif sering menurunkan ketepatan
diagnosis dokter. Penelitian menunjukkan bahwa dokter menyediakan
waktu bagi pasien hanya 18 menit untuk memperoleh riwayat penderita.
Biasanya hanya 2% pasien yang memperoleh kesempatan menyelesaikan
riwayatnya. Kemampuan untuk mencurahkan perhatian penuh kepada
setiap pasien akan sangat mempengaruhi keberhasilan seorang dokter.
Perhatian terhadap kepribadian pasien akan mencegah dokter melukai
perasaannya. Pasien berharap agar seorang dokter bersikap tidak
berlebihan

dan

peka

terhadap

hal-hal

yang

menakutkan

dan

mengganggunya. Komunikasi efektif sangat diperlukan pada saat


wawancara dengan pasien. Ada beberapa hal yang perlu disiapkan
sebelum memulai interaksi dengan pasien. Persiapan ini merupakan
aspek penting untuk dapat memperoleh informasi tentang kondisi pasien
yang sesungguhnya. (Modul Skill lab A- JILID 1, Lab. Ketrampilan
Medik, Unsoed)

Putri : Komunikasi dengan pasien merupakan salah satu dalam


mengambil keputusan terhadap proses pengobatan ketrampilan klinis
yang harus dimiliki dalam perawatan dirinya.Pada penelitian ini akan
dikaji perilaku komunikasi kesehatan. Komunikasi tersebut meliputi
kemampuan petugas, persepsi sehat-sakit pasien dan hubungan antara
observasi dalam menggali informasi tentang riwayat perilaku komunikasi
petugas dengan persepsi sehat-sakit penyakit, menjelaskan diagnosis dan
prognosis, pasien. memberikan instruksi terapi, menjelaskan kondisi
pasien dalam mendapatkan informed consent terhadap suatu memberikan
konseling dan motivasi kepada pasien untuk berpartisipasi dalam terapi
dan Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang mengurangi
gejala sakit
Sumber : Perilaku Komunikasi Petugas Berhubungan dengan Persepsi
Sehat-Sakit Pasien Rawat Inap
Relationship Between Provider Communication with Patient's Illness
Perception
Eko Nofiyanto, Sri Andarini, Mulyatim Koeswo 1Puskesmas Ngantang
Kabupaten Malang
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
Saskia : seorang dokter lebih cenderung untuk membuat diagnosis yang
lebih akurat dan komprehensif guna mendeteksi tekanan emosional
pada pasien sehingga pasien memiliki rasa puas dengan perawatan dan
kurang cemas dan setuju mengikuti saran yang diberikan dan pasien yang
ditangani oleh dokter dengan keterampilan komunikasi yang baik telah
terbukti meningkatkan indek pemulihan
Sumber : jurnal ilmu komunikasi fisip universitas tadulako-palu
Rahma : Menurut Wakil Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia (MKDKI), Sabir Alwy, MKDKI menerima 208 pengaduan
selama tahun 2006 hingga Mei 2013. Sebanyak 59 % berkaitan masalah
komunikasi. Permasalahan paling banyak diadukan adalah komunikasi.
Terkait komunikasi, pasien mengeluh soal dokter yang lebih banyak diam
dan tidak memberikan penjelasan, penggunaan istilah kedokteran yang
tidak dipahami, hingga miskomunikasi antara dokter dan pasien.

Penyampaian informasi yang komunikatif terkait penyakit, tindakan yang


akan diambil, serta risiko yang timbul kepada pasien merupakan
kewajiban dokter. Untuk itu, mereka harus memiliki kemampuan
komunikasi yang baik.
Salsa : Komunikasi efektif merupakan kompetensi yang harus dikuasai
oleh seorang dokter dalam melakukan anamnesis dengan pasien.
Sedangkan anamnesis atau wawancara merupakan langkah pertama
dalam tata cara kerja yang harus ditempuh untuk membuat diagnosis.
Sumber : Mock, KD. 2001. Effective clinician-patient
communication, dalam Lab. Keterampilan medik PPD unsoed,
Komunikasi efektif dan anamnesis

5. Apa manfaat dari komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien?
Dini : Manfaat komunikasi efektif dokter pasien:

Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar


hubungan dokter pasien yang baik

Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis

Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari


dokter

Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran dari pasien fase terminal


dalam menghadapi penyakitnya. ( Komunikasi Dokter-Pasien, Tri Nur
Kristina, Asri Purwanti, Agustini Utari, Dea Adespin)
Putri : dimana dokter akan mengarahkan pengobatan dan membuat
keputusan tentang pengobatan, dimana keputusan tentang pengobatan
pasien sudah disetujui terlebih dahulu oleh pasien.
Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien memiliki potensi yang
besar dalam membantu pasien untuk mengatur 'emosi, meningkatkan
pemahaman informasi medis, persepsi dan harapan, membangun rasa
percaya penuh kepada dokter yang menanganinya sehingga pasien akan
patuh terhadap semua saran dan nasehat
Sumber : PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER
Tita Menawati Liansyah dan Hendra Kurniawan
Rahma : Berdasarkan hari penelitian, manfaat komunikasi efektif dokterpasien di antaranya: (1) Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima
pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan medis. (2)
Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar
hubungan dokter-pasien yang baik. (3) Meningkatkan keberhasilan
diagnosis terapi dan tindakan medis. (4) Meningkatkan kepercayaan diri
dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.(
Komunikasi Efektif Dokter-Pasien)
Salsa : Komunikasi kesehatan yang berlangsung efektif memberikan
manfaat yang penting bagi pasien, dokter, dan orang lain. Seorang dokter
lebih cenderung untuk membuat diagnosis yang lebih akurat dan
komprehensif guna mendeteksi tekanan emosional pada pasien, pasien

memiliki rasa puas dengan perawatan dan kurang cemas, dan setuju
dengan mengikuti saran yang diberikan (Lloyd dan Bor, 1996).
Selain itu, pasien yang ditangani oleh dokter dengan keterampilan
komunikasi yang baik telah terbukti meningkatkan Indeks Kesehatan dan
Tingkat Pemulihan (Davis dan Fallowfield, 1994; Greenfield, dkk. 1985;
Ong, dkk, 1995).
Sumber : Arianto, Jurnal ilmu komunikasi, 2013, Komunikasi Kesehatan
( Komunikasi antara Dokter dengan Pasien ), Palu
Attending behavior
1. Apa definisi attending behavior?
Muis : suatu sikap berupa pemberian perhatian kepada klien.
Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan Konseling. Jakarta: Salemba
Medika.
Dini : Attending adalah pemberian perhatian fisik kepada orang lain.
Attending juga berarti mendengarkan dengan menggunakan seluruh
tubuh

kita.

Attending

merupakan

komunikasi

nonverbal

yang

menunjukkan bahwa konselor memberikan perhatian secara penuh


terhadap lawan bicara yang sedang berbicara. (Dr. Suwarjo, M.Si. (2008)
UNY- Modul Pelatihan Praktik Keterampilan Konseling)
2. Apa manfaat attending behavior?
Putri : Attending behaviours encourage clients to talk and show that the
counsellor is interested in whats being said
Sumber : Report 1
AIPCs Counsellor Skills Series
Muis : Menambah waktu dalam konsultasi pasien dan meningkatkan
kualitas interaksi dokter-pasien
Mengembangkan tujuan klien dalam melakukan penjajakan diri dan
mengurangi intervensi yang bersifat merusak.
http://nacadajournal.org/doi/pdf/10.12930/0271-9517-26.1.6
Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan Konseling. Jakarta: Salemba
Medika.
Rais :

Kepala : mengangguk jika setuju


Ekspresi wajah : tenang, ceria, senyum
Posisi tubuh : agak condong ke arah klien, jarak antara konselor dengan
klien sesuai
20
Tangan : variasi gerakan tangan/lengan, menggunakan tangan sebagai
isyarat,
menggunakan tangan untuk menekankan ucapan.
Mendengarkan : aktif mendengar aktif (ingat Keterampilan sambung
rasa)
KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN :
MENYAMPAIKAN BERITA BURUK & TEKNIK KONSELING
Citra : Perilaku attending yang baik dapat :
a.

Meningkatkan harga diri klien.

b.

Menciptakan suasana yang aman

c.

Mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.


Sumber : Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
Sudrajat, M.Pd.
Saskia : Mengetahui masalah yang dihadapi
Menyelesaikan masalah
Dapat memahami cara membaca masalah
Dapat memahami maksut orang lain
Sumber : jurnal teori konseling behavior vol 1 2013

Oleh : Akhmad

3. Apa yang harus diperhatikan dalam attending behavior?


Muis :
Kontak mata
Menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh. Bisa diartikan sebagai
alat yeng mengomunikasikan kekeluargaan atau persahabatan,

pengertian, kehangatan, dan perhatian.


Postur tubuh
Memunculkan suasana rileks (mengatur posisi badan).
Gerak tubuh
Tingkah laku verbal konselor
Respons konselor terhadap kata-kata pasien.
Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan Konseling. Jakarta: Salemba
Medika.
Citra : Bila Konselor melakukan intervieu atau memberikan nasihat
kepada konseli, tampaknya jelas konselor harus melihat konselihat
konseli dan mempertahankan kontak mata secara alami. Selanjutnya,
tubuh konselor harus berkomunikasi. Kontak mata dan bahasa tubuh
merupakan aspek mendasar dari perilaku fisik pada penerimaan awal
(attending behavior). Aspek mendasar lainnya dari attending behavior
adalah nada suara.
Selain itu, Konselor sengaja tidak hanya untuk menjaga postur tubuh dan
ekspresi wajah penuh perhatian, mereka juga tetap pada topik dengan
konseli, dan jarang menyela atau tiba-tiba berubah topik pembicaraan
(subjek). Kesalahan utama di awal proses penerimaan awal yang
dilakukan konselor adalah mengubah topik diskusi, dan mengabaikan
atau gagal untuk mendengarkan apa yang dikatakan konseli.
Sumber : Penerapan Microskills dalam Domain Multicultural oleh Happy
Karlina Marjo

Microskill of communication
1. Jelaskan pengertian microskill of communication!
Restu : Proses identifikasi dan seleksi keterampilan khusus pendekatan
konseling.
Muis : Keterampilan dasar yang membantu dalam efektivitas
komunikasi.
http://www.sulross.edu/sites/default/files/sites/default/files/users/docs/ed
ucation/counseling-microskills_4.pdf
Adel : Keterampilan dasar microskills termasuk menerima (attending),
mendengarkan (listening),dan mempengaruhi (influencing) yang
mendasari dan membentuk sebuah komunikasi
(http://jurnal.konselingindonesia.com, Jurnal Konseling dan Pwendidikan
Volume 1 Nomor 1,Februari 2013, Hal 59)
2. Bagaimana cara mengembangkan microskill of communication?
Salsa : Dengan memperdalam Attending behaviors (eye contact, vocal
cadence and tone, verbal tracking, body language) dan listening skills
(aktif bertanya, observasi, memimpin diskusi, perasaan yang
reflek/tercerminkan)
Sumber : Susan Barnett, Scott Roach, and Martha Smith (2006)
Microskills: Advisor Behaviors that Improve Communication with
Advisees. NACADA Journal: Spring, Vol. 26, No. 1, pp. 6-12.
Anamnesis
1. Apa definisi anamnesis?
Rahma : Terdapat pengertian komunikasi antar dokter dan pasien . dalam
berkomunikasi, terdapat dua aspek yang penting , yaitu komunikasi
verbal dan nonverbal . komunikasi verbal dalam wawancara dan
nonverbal saat menganggukkan kepala . dalam proses anamnesis terjadi
komunikasi interpesrsonal natara dokter dan pasien yang dapat disingkat
dalam tiga proses, yaitu pasien berserita , dokter mendengarkan dan
memperhatikan, Tanya jawab (menuju seni ilmu kedokteran)

Dini

proses untuk menentukan

diagnosis seorang dokter kepada pasien melalui beberapa tahap. (Jurnal


Psikologi, Moordiningsih & Faturochman)
Adel : Anamnesis (medical history taking), adalah suatu cara untuk
mendapatkan
keterangan atau data klinis, dengan cara melalui jawab lisan (verbal). Dalam
tanya jawab tersebut yang dibahas adalah tentang yang dialami atau
dirasakan
oleh pasien.
(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Edisi Ketiga (Prof. dr. H.M.
Sjaifoellah Noer), hal 853)
Salsa : Anamnesis ialah satu contoh komunikasi dokter dan pasien adalah
ketika wawancara atau yang biasa disebut dengan istilah. Dokter sebagai
pembuka komunikasi yang pertama, tidak hanya berperan sebagai
profesional medis saja, tetapi juga harus berperan sebagai komunikator
dan komunikan yang baik. Pada anamnesis, dokter mencari tahu keluhan
yang dirasakan oleh pasien. Dokter harus memulai pembicaraan awal,
tengah, dan akhir dengan tepat. Artinya, dokter menunjukkan
penghargaan terhadap pasien melalui pemberian salam, menujukkan
sikap yang ramah, menanyakan keluhan yang dia rasakan, menggali
informasi dari pasien sebanyakbanyaknya agar dapat mendiagnosa
penyakit secara tepat. Tujuan utama anamnesis adalah mendapatkan
informasi dari pasien, maka wajib seorang dokter membangun
komunikasi yang nyaman, sehingga pasien leluasa mengungkapkan yang
dia rasakan.
Sumber : Dr. Drg. Rosihan Adhani, S.Sos, M.S, Etika dan komunikasi
Dokter-Pasien-mahasiswa,2014. Kalimantan : PT. GRAFIKA WANGI
KALIMANTAN

2. Jelaskan tahapan dalam anamnesis!


Putri :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Identitas pasien
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat sosial dan kebiasaan
Sumber : DASAR-DASAR PENGOBATAN RASIONAL (Buku Ajar
Blok Rational Therapy Mahasiswa S1 Kedokteran)
EM Sutrisna

Etika dan empati


1. Mengapa seorang dokter harus memiiki etika dan empati?
Rahma : Jika pasien mengeluh mengenai perilaku dokter yang
memberikan kesan buruk, maka pasien tidak leluasa mengungkapkan
keluhannya, dan merasa tidak nyaman saat proses anamnesis
berlangsung. Jika dokter tidak menjelaskan dengan baik, maka pasien
tidak dapat mengerti mengenai penyakitnya. Jika dokter tidak berempati
dan memberikan edukasi, maka pasien tidak memiliki harapan sembuh
atau menepis ketakutan penyakitnya.(Buku Etika Dan Komunikasi)
Muis : Empati merupakan bagian penting komunikasi. Mereka yang
mempunyai empati akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam kaitan dokter-pasien empati akan mengefektifkan komunikasi
dokter-pasien.
Selain itu komunikasi dan empati merupakan pilar-pilar yang penting
dalam menerapkan etika kedokteran dlam hubungan pasien-dokter
sehingga perlu meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan
menumbuhkan rasa empati.
Untuk dapat menerapkan etika kedokteran dalam praktik sehari-hari.
Samsuridjal, Sopartondo, 2004. Komunikasi & Empati dalam Hubungan
Dokter-Pasien. Jakarta : Penerbit FK UI

You might also like