You are on page 1of 32

1

DAFTAR ISI
PENGENALAN ARCGIS ...................................................................................................... 2
1.1Membuka Data Spasial yang Sudah Ada dengan ArcMap ....................................... 2
1.2 Penyusunan Layer ................................................................................................... 4
1.3 Mengubah Tampilan Layer ..................................................................................... 5
REKTIFIKASI PETA ............................................................................................................. 6
2.1 Menampilkan Tool Georeferencing. ....................................................................... 6
2.2 Membuka Data Raster ............................................................................................ 6
2.3 Melakukan Rektifikasi ............................................................................................. 8
2.4 Menyimpan Hasil Rektifikasi ................................................................................. 12
DIGITASI PETA ................................................................................................................ 13
3.1 Membuka Data yang akan di digitasi .................................................................... 13
3.2 Membuat Layer atau Shapefile ............................................................................. 13
3.3 Proses Digitasi ....................................................................................................... 15
3.4 Memotong Polygon .............................................................................................. 17
INPUT DATA PETA .......................................................................................................... 20
4.1 Membuka Shapefile .............................................................................................. 20
4.2 Mengelola Data Atribut ........................................................................................ 20
4.3 Menghapus Data Attribut ..................................................................................... 24
4.4 Melakukan Symbologi ........................................................................................... 25
4.5 Menampilkan Labels ............................................................................................. 26
LAYOUTING PETA ........................................................................................................... 27
5.1 Membuka dan Mengatur Peta .............................................................................. 27
5.2 Layouting Peta ...................................................................................................... 29

PENGENALAN ARCGIS
1.1 Membuka Data Spasial yang Sudah Ada dengan ArcMap

Memulai ArcMap dengan membuka aplikasi ArcMap 10.1

Pada saat ArcMap dijalankan, maka akan muncul kotak dialog Getting Started berisi
pilihan untuk memulai windows ArcMap. Pilihannya antara lain: membuka project
baru (Blank Map), membuka Template yang sudah disediakan, dan membuka project
yang sudah ada (Existing Map).

Pilih Blank Map kemudian OK, untuk membuat project document baru.

Kemudian pilih Add Data untuk membuka data yang akan dimasukan dalam ArcMap.

Kemudian arahkan pada directory ArcGIS Tutorial 2015\Pengenalan dan Dasar


kemudian pilih file Batas_Kecamatan.shp, Jaringan_Jalan.shp, dan Landuse.shp

Data yang telah dipilih tadi akan tampil pada layar. Dalam tampilan layar ArcMap,
terdiri dari dua bagian, yaitu:
Windows Table of Content, yang berada di bagian kiri layar dan berisi tentang
informasi layer
Windows Data Frame, di bagian kanan layar. Berfungsi untuk menunjukkan tampilan
peta.

1.2 Penyusunan Layer

Pada windows Tabel of Contents, aktifkan tampilan layer dengan mencentang tiap
layer.

Dalam penyusunan Layer pada Table of Contents, kita dapat menempatkan urutan dari
Layer yang bawah dengan atasnya.

Klik Layer untuk Batas_Kecamatan, kemudian klik-tahan (drag) dan pindahkan Layer
tersebut sehingga berada di atas Layer Jaringan_Jalan.

Pilih dan drag Layer Landuse ke bagian paling atas windows Table of Contents dan
perhatikan apa yang berubah pada tampilan Layer Landuse.

Layer yang lain tidak terlihat pada layar karena Layer Landuse berada di bagian paling
atas windows Table of Contents sehingga menutupi Layer di bawahnya.

1.3 Mengubah Tampilan Layer

Pada layer Landuse klik kanan lalu pilih Properties, kemudian pilih tab Symbologi dan
klik Categories.

Doble klik unsur yang akan dirubah untuk merubah symbology dari masing-masing
unsur yang terdapat pada tiap layer. Sesuaikan dengan keperluan dan keinginan.

Untuk mengubah tampilan layer lainnya seperti Polyline dan Point menggunakan cara
yang sama.

REKTIFIKASI PETA
Rektifikasi adalah proses transformasi data, dari data yang belum mempunyai
koordinat geografis menjadi data yang mempunyai koordinat geografi (georeferencing).

2.1 Menampilkan Tool Georeferencing.

Buka aplikasi ArcMap, pada tampilan windows ArcMap pilih Costumize=>Toolbars


kemudian pilih Georeferencing.

2.2 Membuka Data Raster

Buka data raster (peta .jpg) yang akan direktifikasi dengan klik Add Data

Tambahkan peta dari folder ArcGIS Tutorial 2015\Rektifikasi Peta\sidoarjo.jpg

Kemudian pilik OK untuk membuat Image Pyramid

2.3 Melakukan Rektifikasi

Zoom In kanan atas peta sampai terlihat jelas titik dalam peta dan angka yang
menunjukkan koordinat peta yang sebenarnya.

Perhatikan, akan ada perbedaan antara koordinat yang terdapat dalam peta dengan
koordinat dalam ArcMap. Hal tersebut karena peta tersebut belum memiliki georeference.

Pada Toolbars Georeferencing, non aktifkan pilihan Auto Adjust dengan


menghilangkan centang pada pilihan Auto Adjust.

Pada Toolbars Georeferencing, pilih Add Control Point untuk memberikan titik
Georeferencing pada peta. Cara pemberian titikya adalah setelah memilih Add Control
Point, klik kiri pada titik yang diketahui dalam Image Peta, tanda silang akan
ditinggalkan pada titik yang telah dipilih.

Kemudian klik kanan lalu pilih Input X and Y, isi kolom dengan angka koordinat sesuai
yang ditunjukan pada Image Peta.

Ulangi lagi tahapan tersebut untuk 2 atau 3 titik control lagi di titik yang diketahui.
Untuk peta sidoarjo.jpg ini, titik control cukup ditambahkan pada pojok-pojok peta
tersebut.
Kemudian untuk merubah koordinat peta raster sesuai dengan koordinat pada titik
kontrol, klik tombol View Link Table.

Perhatikan angka pada koordinat titik kontrol. Angka yang tertera harus sudah
konsisten. Pada kolom yang sama (X atau Y), angkanya harus memilki keseragaman
unit (ratusan, ribuan, dsb). Jika ada perbedaan yang terlalu mencolok berarti ada
kesalahan pada saat memasukan titik koordinat. Jika semuanya sudah sesuai, pilih
Adjust kemudian centang Auto Adjust.

10

Kemudian peta akan menghilang dari layar karena berpindah ke posisi koordinat yang
sebenarnya.
Untuk memunculkannya kembali, pada Table of Content klik kanan pada layer
sidoarjo.jpg lalu pilih Zoom To Layer.

Setelah itu peta akan muncul kembali ke layar.


Zoom In salah satu titik koordinat pada peta, kemudian cocokan dengan koordinat
pada ArcMap.

11

2.4 Menyimpan Hasil Rektifikasi

Hasil rektifikasi bisa disimpan dalam bentuk file baru. Yaitu dengan klik Toolbar
Georeferencing lalu pilih Rectify.

Ubahlah Cell Size menjadi 5, kemudian tentukan Output Location yaitu foder tempat
menyimpan hasil rektifikasi tersebut. Ubahlah Name dengan Sidoarjo_rectify dan
ubahlah Compression Type menjadi .JPEG. Kemudian klik Save.

12

DIGITASI PETA
3.1 Membuka Data yang akan di digitasi

Buka data raster yang telah di rektifikasi, ArcGIS Tutorial 2015\Digitasi Peta, kemudian
pilih sidoarjo_rec.jpg.

3.2 Membuat Layer atau Shapefile

Klik menu Catalog pada Toolbars.

13

Kemudian masuklah pada folder dimana shapefile akan disimpan. Contoh: ArcGIS
Tutorial 2015\Digitasi Peta.

Klik kanan pada folder yang dipilih, kemudian akan ada banyak pilihan. Klik New
kemudian shapefile.

Kemudian akan muncul kotak dialog Create New Shapefile. Name diganti
Batas_Wilayah dan ganti Feature Type dengan Polygon jika akan membuat suatu
bentuk polygon.

14

Klik Edit, pada kotak dialog Spatial Reference Properties yang berguna untuk
menentukan sistem koordinat shapefile yang akan dibuat.
Pilih Projected Coordinate Properties, selanjutnya pilih UTM\WGS 1984\Southern
Hemisphere
Cari WGS 1984 UTM Zone 49S, kemudian OK.
Layer atau Shapefile baru akan langsung berada di Table of Content.

3.3 Proses Digitasi

Digitasi dilakukan pada shapefile yang telah dibuat


Untuk memulai proses digitasi, pada toolbar pilih Editor kemudian Start Editing

Setelah itu Zoom In pada bagian peta yang akan di digitasi

15

Pada pinggir kanan windows buka Create Features, Construction Tools dipilih Polygon.

Untuk mendigitasi, arahkan kursor pada garis batas yang akan di digitasi. Klik
mengikuti garis batas sampai kembali ke titik awal kemudian klik dua kali.

16

Pilih toolbar Editor lagi kemudian Stop Editing dan Yes untuk mengakhiri digitasi dan
menyimpan hasil digitasi.

3.4 Memotong Polygon

Polygon yang telah didigitasi dapat dipotong menjadi beberapa bagian sesuai yang
diinginkan.
Pada Table of Content, klik kanan pada layer Batas_Wilayah. Pilih Data\Export Data
untuk menduplikat shapefile untuk dipotong.
Tentukan tempat penyimpanan shapefile, ketik nama shapefile kemudian Save dan OK

Untuk memulai memotong, pada toolbar Editor pilih Start Editing.


Pada toolbar Editor pilih Edit Tool selanjutnya klik Polygon yang akan dipotong.

17

Kemudian pada toolbar Editor pilih Cut Polygons Tool.

Ubah urutan layer untuk sidoarjo_rec.jpg ditepatkan paling atas pada Table of
Content.

Potong polygon mengikuti garis batas sampai selesai

18

Jika sudah selesai, toolbar Editor pilih Stop Editing untuk menakhiri pemotongan dan
menyimpan hasilnya.
Selain shapefile polygon, masih ada bentuk shapefile lain seperti point dan polyline.
Point untuk membuat titik di suatu peta, dan polyline untuk membuat garis pada peta.
Cara membuatnya sama seperti membuat polygon
Buka Catalog, pada folder yang diinginkan klik kanan\New\Shapefile
Pada dialog, Name diisi dengan nama point yang diinginkan, contoh: sekolah.
Feature Type diganti Point
Spatial Reference diganti WGS 1984 UTM Zone 49S
Kemudian OK
Untuk memulai digitasi Point, aktifkan Start Editing pada toolbar Editor. Kemudian
target dipilih shapefile point yang telah dibuat.
Kemudian pilih Point pada toolbar Editor.

Zoom In peta kemudian klik pada bagian yang diinginkan untuk membuat titik Point.
Jika sudah, bisa diakhiri dengan Stop Editing.
Kemudian cara membuat shape file Polyline sama seperti membuat Polygon dan Point,
yang membedakan adalah Feature Type nya yang dipilih adalah Polyline.
Dan cara digitasinya juga sama langkah-langkahnya, hanya Polyline ini adalah
membuat suatu garis.

19

INPUT DATA PETA


4.1 Membuka Shapefile

Pilih Add Data, kemudian buka folder ArcGIS Tutorial 2015\Input Data Peta kemudian
pilih file Kecamatan_Sidoarjo.shp

4.2 Mengelola Data Atribut

Pada Table of Content, klik kanan pada layer Kecamatan_Sidoarjo kemudian pilih
Open Attribute Table

20

Klik Table Option kemudian pilih Add Field untuk membuat Field baru pada Attrbute
Table.

21

Pada dialog Add Field, ketikkan nama untuk Field kemudian ubah Type menjadi Text
untuk data huruf kemudian OK

Aktifkan Start Editing pada toolbar Editor untuk mengisi/mengedit data pada Field di
Attribut Table.

Kemudian isi Field sesuai dengan data yang akan dimasukkan.

22

Dalam ArcGIS juga dapat digunakan untuk menghitung luas suatu wilayah.
Add Field untuk menghitung luas wilayah
Pada Type diganti dengan Double untuk mengisikan data berupa angka.

Klik kanan pada judul Field kemudian pilih Calculate Geometry untuk menghitung luas.

23

Ganti Units sesuai dengan satuan luas yang diinginkan. Seperti Hectare (Ha). Kemudian
OK.

4.3 Menghapus Data Attribut

Aktifkan Start Editing untuk mengedit/menghapus data.

Kemudian klik kanan baris atau kolom yang akan dihapus pada Attribut Table,
kemudian klik Delete.

24

4.4 Melakukan Symbologi

Pada Table of Content, klik kanan pada layer Kecamatan_Sidoarjo kemudian pilih
Properties.

Pada dialog Properties, pilih tab Symbology.

Kemudian pilih Categories dan Unique Values

Pada Value Field diganti dengan Field yang telah diedit sebelumnya. Kemudian pilih
Add All Values, lalu OK.

25

Maka warna Shapefile akan berubah sesuai dengan kategori yang dipilih dengan
Symbology.

4.5 Menampilkan Labels

Pada Table of Content, klik kanan pada layer Kecamatan_Sidoarjo kemudian pilih
Properties.
Pilih tab Labels.
Ganti Label Field dengan Data Attribut yang akan ditampilkan pada peta.
Ubah ukuran dan jenis font dengan yang diinginkan.
Kemudian centang Label features in this layer.
Peta telah menampilkan Labels.

26

LAYOUTING PETA
5.1 Membuka dan Mengatur Peta

Pilih Add Data, kemudian buka folder ArcGIS Tutorial 2015\Layouting Peta kemudian
pilih file Batas_Kecamatan.shp, Jaringan_Jalan.shp, dan Landuse.shp

Pilih View\Data Frame Properties

Pada Data Frame Properties, pilih tab Coordinate System kemudian pilih WGS 1984
UTM Zone 49S lalu OK.

27

Ubah tampilan ArcMap ke Layout View

Buka lagi Data Frame Properties, lalu pilih Grids.

28

Pada tab Grid, klik tombol New Grid. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Grids and
Graticules Wizards. Pilih Measured Grid, kemudian klik Next.

Berikutnya muncul jendela Create a measured grid, kemudian Next.

Klik Next dan kemudian OK.

5.2 Layouting Peta

Aktifkan toolbars Draw.

Pada toolbar Draw, pilih Rectangle untuk membuat kotak sebagai unsur-unsur peta
pada layout.

29

Gambar Rectangle pada sebelah peta untuk membuat unsur peta.

Klik kanan pada Rectangle, pilih Properties kemudian ganti warna Rectangle sesuai
dengan kebutuhan.

30

Beri tulisan dengan mengklik Text pada toolbar Draw

Kemudian ketik pada Rectangle

Lanjutkan sampai unsur-unsur peta (judul peta, legenda, arah mata angin, dll)
terpenuhi di peta yang akan dibuat.

31

You might also like