You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara yang kaya akan alam. Pencemaran lingkungan
merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan,
karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,
termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke
lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama
diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan,
kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan
lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita
harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi,
dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun
makalah yang mengambil tema Pencemaran Lingkungan agar kita dapat
mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara
penanggulangannya.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil suatu rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari lingkungan?
2. Apa pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan?
3. Apakah penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
4. Apa sajakah dampak pencemaran lingkungan?
5. Bagaimanakah cara penanganan pencemaran lingkungan?
1.3. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai


berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari lingkungan.
2. Mengetahui pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan.
3. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pencemaran lingkungan.
4. Dapat menjelaskan dampak pencemaran lingkungan.
5. Dapat menjelaskan cara penanganan pencemaran lingkungan.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari beberapa bab yaitu sebagai
berikut:
Bab I

Pendahuluan
Berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika
penulisan.

BAB II

Pembahasan
Berisikan uraian tentang pencemaran lingkugan

BAB III

Penutup
Berisikan kesimpulan dan saran dari penulis

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Lingkungan Hidup

Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya kita


harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu sendiri. Lingkungan
tebagi menjadi 2, yaitu:
a. Lingkungan abiotik : suhu, udara, cahaya atmosfer, air, tanah, api
b. Lingkungan biotik : makhluk-makhluk hidup diluar lingkungan abiotik
Menurut Undang Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk

manusia

dan

perilakunya,

yang

mempengaruhi

kelangsungan

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan


ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan
kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi
dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain
merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua
dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan
kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya,
tempat bangsaIndonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala
aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan
hukumpengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara.
Sedangkan menurut para ahli antara lain adalah sebagai berikut:
a. Munajat Danusaputro, semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam ruang
dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap kelangsungan dan
kesejahteraan manusia.
b. Soedjono, lingkungan hidup sebagai lingkungan fisik atau jasmani yang
terdapat di alam.
c. Sambas Wirakusumah, lingkungan hidup adalah semua aspek kondisi eksternal
biologis, dimana organisme hidup dan ilmu-ilmu lingkungan menjadi studi
aspek lingkungan organisme itu.

d. Emil Salim, mengatakan segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya yang
terdapat di dalam ruang yang mempengaruhi segala yang berada di dalam
ruang yang kita tempati.
2.2. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan
(komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh
berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian
terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap
makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana
dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan
sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia
termasuk logam berat. Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:

1. Pencemaran Air.
2. Pencemaran Udara.
3. Pencemaran Tanah.
2.3. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pencemaran lingkungan dibagi
menjadi tiga yaitu:
1. Pencemaran Air
4

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat


penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan
lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini
tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah
organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen
yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang
berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,
toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air. Berkut beberapa contoh pencemaran air adalah:
a. Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah, dan kotoran memberikan
andil yang cukup besar dalam pencemaran air sungai, terutama didaerah
perkotaan. Sungai yang tercemar kotoran dan sampah yang mengandung bakteri
dan virus dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang
menggunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari, sampah dan kotoran
juga memerlukan oksigen untuk proses penguraiannya, sehingga kadar oksigen
dalam iar dapat berkurang. Jika kadar oksigen suatu perairan turun sampai kurang
dari 5 mg perliter, air tersebut rawan bagi kehidupan biota air seperti ikan.
b. Limbah industri
Limbah industri yang mempercemarkan air dapat berupa polutan sampah
dan kotoran. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan
logam berat, dan polutan panas antara lain berasal dari air pendingin industri.
Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa
diolah terlebih dahulu. Untuk mengendalikan pencemaran air oleh industri,
pemerintah membuat aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu
sebelum di buang ke sungaisisa olahan limbah biasanya masih mengandung bahan
beracun dan berbahaya seperti merkuri (Hg), timbale (Pb), krom (Cr), tembaga
5

(Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni). Polutan tersebut dapat membahayakan kehidupan
organism perairan, missal ikan.jika ikan yang tercemar tersebut dikonsomsi
manusia, akan membahayakan kesehatan manusia sendiri.
c. Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena
penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran pupuk tersebut
dapat meracuni organism air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air
tersebut, dan juga manusia yang menggunakan air tersebut untuk kebutuhan
sehari-hari.
Masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau,
serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di perairan.peningkatan
tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi
pesat (blooming). Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan
kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Hal ini
mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan
organisme anaerob.

2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pencemaran udara adalah masuk dan tercampurnya unsur-unsur
berbahaya kedalam atmosfer yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia dan secara umum menurunkan
kualitas lingkungan.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun
kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas,
radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global. Pencemar udara dibedakan menjadi 2 yaitu:
6

a. pencemar primer
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung
dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari
pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
b. pencemar sekunder.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog
fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh.
Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam
konteks global dan hubungannya denganpemanasan global, perubahan iklim dan
deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
Pencemaran udara dapat terjadi dimana saja, mulai dari tingkat lingkungan
rumah, perkotaan, dan saat ini sudah menjadi gejala global. Penyebab terjadinya
pencemaran udara terbagi menjadi dua, yaitu alami (gunung meletus, kebakaran
hutan, debu) dan manusia (hasil pembakaran bahan bakar fosil pembakaran
bahan-bahan kimia, debu/serbuk dari kegiatan industri).
Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro maupun makro. Pada skala
mikro. Pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia, seperti udara yang
tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan
keracunan dan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro, misal
fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah
efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.
Pencemaran udara diakibatkan oleh gas yang dikeluarkan oleh industry,
kendaraan bermotor, dan kegiatan rumah tangga. Gas-gas tersebut berupa gas
hasil pembakaran fosil (minyak bumi, batu bara) dan penggunaan gas berbahaya,
seperti gas CFC (klorofluokarbon).
CFC (klorofluorokarbon) merupakan gas yang tidak berwarna, tiak berbau,
dan tidak beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai gas pengenbang (pembuat
karet busa), pendingin (AC, kulkas) dan penyemprot (hair spray, parfum).

Semakin banyaknya penggunaan CFC akan menyebabkan semakin banyak gas


tersebut yang terlepas ke udara dan mencapai bumi.
Di atmosfer terdapat gas ozon (O3) yang merupakan lapisan gas pelindung
bumi dari cahaya ultraviolet. Adanya lapisan ozon menyebabkan cahaya
ultraviolet terpantul ke ruang angkasa dan hanya sebagian kecil yang mencapai
bumi.
Gas CFC didi atmosfer dapat bereaksi dengan gas ozon dan menyebabkan
ozon berkurang sehingga terbentuk lubang ozon.melalui lubang ozon tersebut,
cahaya ultraviolet mencapai bumi dan mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil,
alga dilaut punah, terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme),
menyebabkan kenker kulit dan mata.
Upaya penanggulangan pencemaran udara dilakukan baik tingkat rumah
tangga, wilayah, maupun tingkat nasional antara lain adalah:
1. Penanggulangan pencemaran udara ditingkat rumah tangga, yaitu:
a. Tidak membakar sampak di pekarangan
b. Segera mematikan kompor atau kayu bakar jika proses memasak selesai
c. Tidak menggunakan lemari es yang memkai CFC
d. Tidak merokok di dalam ruangan
e. Menanam tanaman hias dipekarangan atau di pot
2. Penanggulangan pencemaran udara tingkat wilayah, yaitu:
a. Ikut berpartisipasi dalam gerakan penghijauan
b. Ikut memelihara atau tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung
c. Tidak melakukan penebangan hutan, pohan dan tumbuhan liar secara
sembarangan
3. Penanggulangan pencemaran di tingkat nasional. Upaya penanggulangan ini
berupa kebijakan pemerintah, yaitu:
a. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti seperti dikloro-difeniltrikloroetana (DDT)
b. Keharusan membuat cerobong asap bagi industry dan pabrik
c. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan
menggantinya dengan listrik tenaga air, surya, atau angin
d. Membatasi beroperasinya kendaraan bermotor dan mesin pembakar yang
sudah tua dengan penertiban uji emisi
e. Larangan penggunaan gas CFC
f. Pengaturan lokasi industry yang jauh dari wilayah pemukiman

3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, limbah,
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Pencemaran tanah adalah masuknya polutan (bahan pencemar) berupa
bahan cair, atau padat ke suatu areal tanah. Bahn cair atau padat tersebut seperti
limbah rumah tangga, pertambangan (industri), dan kegiatan pertanian
(penggunaan pestisida yang berlebihan terhadap tanah).pencemaran dapat terjadi
apabila ada bahan-bahan asing baik organic maupun anorganik berada
dipermukaan tanah dan menyebabkan tanah menjadirusak atau tidak dapat
lagimenjadi daya dukung bagi kehidupan manusia. Dalam keadaan normal tanah
dapat memberikan daya dukungbagi manusia, baik untuk keperluan pertanian,
peternakan, kehutanan maupun untuk pemukiman.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di
atasnya. Berikut beberapa contoh pencemaran tanah yang dunia kita alami hari ini
antara lain adalah:
a. Limbah rumah tangga
Salah satu limbah rumah tangga adalah sampah. Sampah dalam jumlah
banyak seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah.
Tanah yang mengandung sampah diatasnya akan menjadi tempat hidup
berbagai bakteri penyebab penyakit.
Pencemaran oleh bakteri dan polutan lainnya dari sampah akan
mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat

terlihat dari perubahan fisiknya. Perubahan fisik, missal berbau, berwarna,


berasa, bahkan terdapat lapisan seperti minyak. Bebrapa jenis sampah, seperti
plastik, dan logam yang merupakan sampah anorganik, sulit terurai sehingga
berpengaruh pada kemampuan tanah menyerap air.

b. Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia
pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas

tumbuhan pengganggu

(herbisida) dapat mencemari tanah.


Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi
asam yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman
menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati.
Pencemaran tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan
penyemprotan. Sisa-sia penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan da
akhirnya mengendap di tanah.
Pestisida dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan
lama di dalam tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan
kehidupan organism tanah. Tanah yang tercemar pupuk buatan, pestisida,
herbisida dapat encemari sungai karena zat-zat tersebut terbawa air hujan atau
erosi.
c. Limbah pertambangan
Aktivitas penambangan

bahan

galian

juga

dapat

menimbulkan

pencemaran tanah. Penambangan emas merupakan salah satu kegiatan


penambangan yang memiliki pengaruh besar mencemarkan tanah.
Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri
(Hg) dalam proses pemisahan emas dari bijihnya. Merkuri tergolong sebagai
bahan berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organism
tanah, dan mengganggu kesehatan manusia.
2.4. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan

10

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan


oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di
perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan
pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di
desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah
tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian
tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam
tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan
kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti
plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin
memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di air dan di tanah:
1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat
penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT adalah insektisida paling
ampuh yang pernah ditemukan dan digunakan manusia dalam membunuh
serangga tetapi juga paling berbahaya bagi manusia karena dapat merusak sistem
saraf. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama
yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain
yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat
proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang
mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai
makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga
tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi
hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan. Akibat adanya biological
11

magnification atau pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh


penggunaan DDT. Berikut efek dari zat DDT adalah:

1. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.


2. Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan Menghambat
proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak
dapat menetas.
3. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
2.4.1. Parameter pencemaran lingkungan
Untuk mengetahui suatu lingkungan telah tercemar dan berapa besar
tingakat pencemaran yang terjadi, dapat digunakan beberapa parameter. Parameter
yang merupakan indicator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, derajat keasaman, alkanilitas, dan kadar
logam-logam berat.
b. Parameter biokimia
Salah satu parameter biokimia adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand).
BOD adalah kadar oksigen terlarut yang hilang dari sampel air pada waktu dan
suhu tertentu, melalui penguraian bahan organic oleh mokroorganisme.
Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah
diketahui kadar oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigen diukur lagi.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi suhu, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radio
aktivitas.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya
bakteri virus, bentos, dan plankton.

2.5. Dampak Pencemaran Lingkungan


12

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,


jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu
dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan
siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak
dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf
otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati
dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak
kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam
kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang
besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropodayang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah,
bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lamakelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
13

terbentuk dari bahan pencemar tanah utama. Berikut beberapa dampak


pencemaran lingkugan secara umum adalah:
1. Punahnya species
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat.
Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies
hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang
tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan
pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan
pencemar., adapula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui
bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui,
hewan tersebut akan mati.

2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator
punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3. Punahnya Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu
ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadi
berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan daur
biogeokimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan
kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah
menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga
dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar
dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami
kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan
ada yang menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.
14

6. Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal
sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai
biomagnificition).
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan
permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini
disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak
di tempat lain.
2.6. Penanganan Pencemaran Lingkungan
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini
lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.

b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
15

Berikut adalah beberapa pananggulagan pencemaran adalah :


a. Penanggulangan Pencemaran Udara
Musim hujan sudah tidak menentu. Hal ini menandakan kualitas lingkungan
menurun. Peristiwa ini merupakan ciri-ciri pemanasan global. Pemanasan global
merupakan akibat dari pencemaran udara. Oleh sebab itu, kita harus berupaya
menanggulangi pemanasan global.
Pencegahan pencemaran udara dengan meminimalkan dan memperlambat
pemanasan global dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengurangan pembangunan rumah kaca.
2. Pengurangan pemakaian bahan bakar minyak dengan mencari bahan bakar
alternatif.
Pencegahan pencemaran udara dengan menghambat pemanasan global
dapat dilakukan melalui:
1. Penghentian penggunaan emisi CFC sebagai bahan lemari es atau freezer dan
bahan pendingin ruangan (AC).
2. Efisiensi bahan bakar minyak.
3. Efisiensi penggunaan energi batubara.
4. Penggunaan filter untuk menyaring karbon dioksida dari asap buangan pabrik.
5. Peningkatan penggunaan energi matahari, angin, dan panas bumi.
6. Penggunaan gas alam sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak dan
batubara.
7. Penebangan hutan dikurangi dan pengadaan reboisasi.

b. Penanggulangan Pencemaran Air


1. Limbah rumah tangga yang berbentuk cair dialirkan ke bak penampungan agar
tidak mencemari sumber air dan menghindari bau tak sedap.
16

2. Sampah plastik, kaleng dan karet dapat didaur ulang menjadi peralatan yang
lebih berguna.
3. Tidak menggunakan pupuk secara berlebihan dan mencegah agar tidak hanyut
ke sungai atau danau.
4. Diusahakan untuk menghindari penggunaan pestisida atau insektisida, tetapi
menggunakan metode pemberantasan hama secara biologis.
5. Setiap pabrik harus mempunyai bak penampungan limbah. Sebelum di buang
ke sungai, limbah tersebut sudah diolah secara fisika, kimiawi maupun
biologis.
6. Mencegah terjadinya kebocoran tangki penyimpanan minyak, kapal tanker
maupun pipa-pipa pengeboran minyak.
c. Penanggulangan Pencemaran Tanah
Penyebab terjadinya pencemaran tanah di antaranya sampah, limbah padat,
penggunaan pupuk yang berlebihan, dan pembuangan zat pestisida yang
berlebihan. Pada limbah padat (sampah) terkandung 70% bahan organik dan
30% bahan anorganik.
Semakin banyak bahan organiknya, semakin baik sampah itu karena
sampah organik dapat didaur ulang dan didegredasi sehingga menyatu dengan
tanah menjadi nutrisi organisme lain.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Melalui hasil pembahasan selama kegiatan Kerja Praktek yang
dilaksanakan penulis, dengan ini penulis merangkum dan menyimpulkan semua
hasil pembahasan:

17

1. Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang
tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran
lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu; Pencemaran Udara, Pencemaran
Air, dan Penmcemaran Tanah.
2. Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan
berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang
dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah
pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia saat ini sering
terkena penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.
3. Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan Remediasi dan
bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Untuk
pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan-kendaraan yang cenderung
menggunakan bahan bakar yang dapat menyebabkan polusi udara.
3.2 Saran
Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk
itu selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep
keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat
lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan
tercipta lingkungan yang sehat.

DAFTAR PUSTAKA

http://irmatriyani.blogspot.com/2015/02/makalah-pencemaran-lingkungan_6.html
http://duniaparapelajar.wordpress.com/tag/pengertian-pencemaran-lingkungan/
http://1004001.blogspot.com/2012/11/macam-macam-pencemaranlingkungan.html
18

http://diratiaraprawiro.blogspot.com/2011/05/pengertian-ddt.html
http://koreansuju.wordpress.com/tugas-gundar/softskill/pencemaran-lingkungandan-dampaknya/
http://www.sharemyeyes.com/2013/05/penanggulangan-dampak-pencemaran.html

19

You might also like