You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TUMOR ABDOMEN DI RUANG

BEDAH G RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA


Nama mahasiswa : Martinus Pernando.
Tempat praktek : Ruang Bedah G
Tanggal praktek : 30 April 4 Mei 2001
Pengkajian Data
I. Identitas diri klien.
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Status Perkawinan
Agama
Suku
Pendidikan
Tanggal MRS
Diagnosa Medis
No. Reg
Alasan dirawat :

: Tn. Sri Hadi


: 24 tahun.
: Laki-laki.
: Dander, RT /RW Bojonegoro
: Belum Kawin.
: Islam.
: Jawa.
: Mahasiswa
: 25 april 2001
: Tumor Addomen Susp.Ca. Caecum + Ileus Obstruktif
: 10038033
Klien mengeluh perut kembung, nyeri daerah perut sebelah
kanan atas dan bawah, BAB tidak bisa sudah + 7 hari, flatus
tidak bisa, makan hanya sedikit + 1-2 sendok setiap hari,
klien mengeluh tidak ada nafsu makan.

Keluhan utama : Klien mengeluh perut kembung.


Upaya yang telah dilakukan : Klien telah dirawat di RS. Bojonegoro, kemudian
dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Terapi/operasi yang pernah dilakukan : Klien pernah mengalami kecelakaan dan
dioperasi pemasangan plat pada osTibia dan
Fibula sinistra.
II. Riwayat Keperawatan
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.\
Riwayat Penyakit Sekarang
Satu bulan yang lalu sebelum MRS klien mengeluh perut terasa kembung
setiap hari dan nyeri pada bagian perut sebelah kanan atas dan bawah,
datangnya tidak menentu dan hilang timbul, nafsu makan tidak ada dan
perasaan mual tetapi tidak bisa muntah, BAB tidak lancar , warna faeces
kadang kadang berwarna hitam, darah tidak ada, lendir tidak ada, BAK
lancar.

Riwayat Penyakit Keluarga


Kakek (Ayah dan Ibu) pernah mengalami sakit sulit kencing.

Genogram

Keterangan :

Alat bantu yang dipakai : Tidak ada


Klien Post Operasi Explorasi Laparatomy.
III. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Klien tampak lemah.
2. Tanda-tanda Vital
Suhu : 36 C (axilla) Nadi : 84 x/m (teratur) Tekanan Darah : 160/90 mmHg
(lengan kanan, berbaring) RR : 16 x/m
3. Body system
3.1. Pernapasan
Wheezing tidak ada, Ronchi tidak ada, bentuk dada simetris, cyanosis tidak ada,
nyeri saat bernapas tidak ada.
3.2. Kardiovaskuler
Nyeri dada tidak ada, pusing, suara jantung nomal, ascites, udema tidak ada.
3.3. Persyarafan
Kesadaran : Compos Mentis
GCS
: 456
Kepala dan wajah : Bentuk normal
Mata
: Sklera warna putih, conjuctiva warna merah muda.
Leher
: JVP tidak menonjol, bentuk normal.
Persepsi sensori : Pendengaran kiri dan kanan normal.
Penglihatan kiri dan kanan normal.
Perabaan normal
3.4. Perkemihan
Produksi urin
: 1500 cc ; >10 x/hari
Warna
: Kuning tua ; Bau : khas urine
Post pemasangan dauwer kateter, hematuria tidak ada.
3.5. Pencernaan
Mulut dan tenggorok : Bersih dan tidak ada stomatitis, bibir tidak kering.

Abdomen

:Terdapat luka post operasi exlorasi laparatomy


sepanjang + 15 cm, abdomen tampak tegang, meteorismus
tidak ada, Bising usus nomal, terpasang drain intra peritoneal
pada bagian perut sebelah kanan.
BAB
: Tidak ada BAB sudah 2 hari.
Kebiasaan :1 x/hari konsistensi : cair (melena).
Lavement tidak dilakukan.
Diet : TKTP (nasi)
3.6. Tulang otot integumen
Kemampuan pergerakan sendi : bebas
Parese
: tidak
Paralise
: tidak
Hemiparese
: tidak
Extremitas
Atas
: tidak ada kelainan
Bawah
: tidak ada kelainan
Tulang belakang
: normal
3.7. Sistem Hematopoietik
Riwayat penyakit hematopoietik yang lalu :
- anemia
- tranfusi darah
3.8. Psikososial
Identitas
Status klien dalam keluarga : anak.
Puas dengan status dan posisinya dalam keluarga
Puas terhadap jenis kelaminnya
Peran
Senang terhadap perannya
Sanggup melaksanakan perannya
Puas melaksanakan perannya
Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya :
Klien mengharapkan cepat sembuh dan dapat melaksanakan kembali tugasnya
sebagai seorang mahasiswa.
Tanggapan klien terhadap harga dirinya : tinggi.
Sosial / Interaksi
Dukungan keluarga
: aktif
Reaksi saat interaksi
: kooperatif dan ada kontak mata.
3.9. Spiritual
Konsep tentang penguasa kehidupan : Allah
Sumber kekuatan/harapan disaat sakit : Allah
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini : membaca kitab suci\
Klien yakin bahwa penyakitnya dapat disembuhkan dan menganggap bahwa
penyakitnya ini hanya cobaan dari Allah

Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
Lekosit
: 5400
Erytrosit
: 307000
Hb
: 11 gr %
HCT
: 25,7
Trombosit
: 529
LED
: 100 mm/jam
Pola nutrisi: makan 3 kali sehari, pagi,siang dan malam/sore, porsi sedang
sedang saja, makanan yang dikonsumsi setiap hari adalah nasi putih, sayur dan
ikan.
Makanan yang disukai: semua makanan suka, tidak pernah pantangan makan.
Perubahan berat badan : terjadi penurunan berat badan 6-7 kg.
Pola Eliminasi :
Buang Air Kecil : tidak pernah ada gangguan, sekarang bila pergi BAK di
toilet menggunakan kursi roda dan di dorong oleh anaknya. Frekuensi sehari
5-6 kali, warna kuning muda dan jumlahnya kira-kira segelas.
Buang Air besar setiap hari 1 kali.
Pola tidur dan istirahat.
Tidak pernah ada gangguan, pada saat pertama kali masuk Rumah sakit klien
tidak bias tidur karena sesak, tetapi sekarang dapat beristirahat seperti di
rumahnya sendiri. Jumlah jam tidur sehari 8-9 jam.
Pola aktifitas.
Selama di rumah kegiatan klien hanya membantu anaknya berdagang, karena
usianya sudah tua.
Selama di rumah sakit, semua aktifityas dibantu oleh anaknya.
Pemeriksaan fisik.
TB
: 152 cm.
BB
: 38 kg.
BSA
: 1,28.
Hasil analisa cairan pleura tanggal 25 Maret 2001:
Rivalta
:+
Protein total : 3,15 g/dl.
Warna
: kuning.
Kekeruhan
: keruh
Nonne
:+
Pandy
:+
Protein
: 1,455 mg/dl (15-45).
Glukosa
: 1,08 mg (40-70).
Hitung sel
: 14 sel m3 (0-5).
Diff. Count poli
: 11 %
Diff. Count mono : 89 %
Secara inspeksi

Depan
Kanan
Bentuk pencembungan
+
Simetris
Palpasi
pergerakan +
tertinggal
Fremitus raba lemah
+
Nyeri
Perkusi suara ketok sonor
Redup
+
Hipersonor
Nyeri ketok
-

kiri
+
-

Belakang
kanan
+
+

kiri
+
-

+
-

+
+
-

+
-

Secara auskultasi.
Suara Anforik tidak ada.
Suara bisik kabur.
Fremitus raba menurun .

Suara nafas : Vesikuler.


Suara tambahan paru: tidak ada.
Suara percakapan kabur.
Egofoni tidak ada.

Pemeriksaan tanda vital.


RR
Tensi

: 28 kaliper menit.
: 140/80 mmHg.

Suhu

: 37 0 C.

Analisa data
Data Penunjang
Data Subyektif :
Klien mengatakan sekarang kadang terasa
sesak napas apalagi cairan didada tidak
diambil
Data obyektif
Pada oservasi di dapatkan data tensi 140 / 80
mmHg suhu 37 0c Nadi 84 RR 28 X/ml
ada batuk, kalau batu mengeluarkan riak.
Cairan pungsi tanggal 9 April 2001
produksi 205 cc. Suara fremitus menurun.

Kemungkinan Penyebab

Masalah

Data subyektif
Klien mengatakan saya tidak ada nafsu
makan, klien mengatakan sama orang
sakit tidak ada nafsu makan, klien lemah.
Data obyektif
Klien menghabiskan makanan yang
disiapkan hanya porsi (makan pagi
tanggal 9 4 2001 )
TB : 152 kg BB : 38
HB : 13,5 kg Turgor kurang
Konjungtiva merah pucat.
Data subyektif
Klien menyatakan sama kebutuhan di
Bantu oleh anaknya sepeti makan,
minum, BAK, di seka di tempat tidur.
Klien menyatakan
takut sesak jika
melakukan aktifitas.
Data obyektif
Waktu makan siang klien minta untuk di
suap.

Tidak adekuatnya asupan nutrisi


yang berhubungan dengan factor
metabolisme.

Perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh.

Kelemahan

Sindroma
menurun.

Data subyektif
Klien mengatakan apakah penyakit saya
bias sembuh?
- Tanggal 10 4 2001 klien
menanyakan
saya mau di
periksa apa lagi.
- Klien mengatakan kapan saya
bisa pulang
- Diagnosa medis effusi pleura +
maligna.
Data obyektif
Tanggal 9 4 2001 Diagnosa pleura.
Dan di konsultasikan ke urologi untuk
mengetahui adanya metartase.
Tanggal 11 4 2001 di lakukan pungsi,
tidak berhasil langsung di lakukan
fluoroskopi.
Tanggal 16 4 2001 direncanakan
untuk FOB.
Prnderita setiap diajak bicara tidak pernah
memandang
pembicara.
Selalu
menunduk.

Cemas
sedang
kurangnya
informasi tentang
prosedur
pemeriksaan
dan
penatalaksanaan terapi.

Cemas sedang

ADL

Diagnosa keperawatan
1) Resiko tinggi pola nafas sehubungan dengan ekspensi paru yang tidak
maksimal.
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan tidak
adekuatnya asupan nutrisi yang berhubungan dengan factor metabolisme.
3) Sindroma ADL menurun sehubungan dengan adanya kelemahan.
4) Cemas sedang sehubungan dengan kurangnya informasi tentang prosedur
pemeriksaan dan penatalaksanaan terapi.
Rencana Tindakan
Diagnosa perawatan : Resiko tinggi ketidak efektifan pola nafas sehubungan
dengan adanya ekspansi paru yang tudak maksimal.

Tujuan : Setelah mendapat perawatan di harapkan pemafasan efektif kembali.


Kriteria : Klien tidak mengeluh sesak
Frekuensi nafas 16 20 x/mt tidak ada tanda cianosis perencanaan.
1) Lakukan kaloborasi dengan dokter dalam tindakan fungsi pleura, pemberian
O2 dan analisa gas dalah.
Rasional : dengan tindakan pungtie pleura maka desakan cairan terhadap paru
akan berkurang sehingga paru dapat ekspensi secara maksimal.
2) Berikan posisi semi fowler
Rasional : Dengan posisi semi fowler penekanan perut terhadap diafragma
dapat berkurang sehingga memperluas ruangan yang dapat di isi oleh udara
dalam paru.
3) Observasi gejala kardinal dan monitor tanda tanda ketidak efektifan
pernafasan.
Rasional : dengan gejala observasi gejala kardial dan monitor diharapkan
perkembangan klien dan lalainan dapat di ketahui secara dini.
4) Berikan penjelasan tentang sebab sebab sesak nafas.
Rasional : Dengar penjelasan diharapkan klien kooperatif.
Rencana tindakan :
Diagnosa perawatan : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan
dengan tidak adekuatnya asupan nutrisi akibat peningkatan metabolisme.
Tujuan : Setelah mendapatkan perawatan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan
kriteria klien mau mengkonsumsi makanan sesuai dietnya, terjadi kenaikan berat
badan.
Perencanaan :
1) Jelaskan pada klien tentang pentignya nutrisi
Rasional : dengan penjelasan diharapkan klien terdorong untuk mengkonsumsi
makanan yang disediakan.
2). Sajikan makanan dalam keadaan mekanik dan hangat
Rasional : cara penyajian makanan akan meningkatkan selera makan klien .
3). Anjurkan klien menjaga kebersihan mulut.
Rasional : Di harapkan ada peningkatan rasa.
4). Tanyakan makanan kesukaan klien dan anjurkan keluarga untuk
membawanya.
Rasional : Dengan tersedianya makanan kesukaannya akan menimgkatkan
selera sehingga makanan dapat di konsumsinya.
5) Monitor kenaikan berat badan, HB, turgor dan warna tonjungtiva.
Rasional : Dengan monitor hal diatas merupakan sarana untuk mengetahui
perkembangan asupan nutrisi klien.
Perencanaan Tindakan :
Diagnosa perawatan : Sindroma ADL menurun sehubungan dengan Kelemahan.
Tujuan : Setelah mendapatkan perawatan klien dapat melakukan aktivitas sehari hari
dengan criteria klien mampu melakukan aktifitas sehari hari dengan
mandiri.
Perencanaan :
1)
Latih klien dalam memenuhi kebutuhan dirinya.
Rasional : Merupakan upaya melatih klien kearah kemandirian.
2)
Berikan latihan secara bertahap yaitu dari latihan pasif ke latihan aktif.
Rasional : Kemampuan aktif klien akan meningkatkan kemandirian klien .

3)

Bantu keperluan klien atau libatkan kelurga jika klien tidak mampu
melakukannya.
Rasional : Diharapkan pemenhan kebutuhan sehari-hari terpenuhi.

5) Berikan pujian saat klien mampu melakukannya sendiri.


Rasional : Diharapkan kepercayaan untuk melakukan aktifitas secara mandiri
meningkat .
Diagnoasa Keperawatan :cemas sedang sehubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan : Setelah mandapatkan perawatan diharapkan kecemasan bekurang.
Dengan kriteria klien mampu menjelaskan kembali tujuan pemeriksaan.
Perencanaan tindakan :
1) Berikan dorongan pada klien untuk mendiskusikan
puasannya,
mengemukakan persepsi tentang kecemasan
Rasional : Diharapkan ada pemahaman diri sebelumnya.
2) Jelaskan pada klien setiap melakukan prosedur baik perawatan maupun
tindakan medis.
Rasional : Dengan penjelasan diharapkan klien kooperatif dan tahu tujuan dan
pemeriksaan.
3) Kolaborasi dengan dokter untuk penjelasan tentang penyakitnya.
Rasional : Dengan penjelasan dari petugas kesehatan yang berwewenang
menambah kepercayaan sehingga cemas berkurang.
4) Anjurkan klien untuk mengungkapkan kembali tujuan dilakukan pemeriksaan.
Rasional : Pasien mau dilakukan pemeriksaan dan mengerti terhadap tindakan
yang dilakukan.

Pelaksanaan:
WAKTU

No
DX

PELAKSANAAN

Senin
9 / 4 / 2001

Melakukan koloborasi dengan dokter untuk pungsi plaura


yaitu dengan mempersiapkan pungtie pleura yang
selanjutnya di lakukan fungsi sebanyak 250 cc oleh dokter.
Menempatkan klien kembali ketempat tidur dengan posisi
setengah duduk dengan mengganjal kepala dengan
menggunakan tiga bantal.
Mengukur tensi, nadi, RR, suhu hasil tensi 120/ 80 nadi 84 x

I
I

PARAF

I
9/4/2001

2
2

/menit suhu 37 oc. Mengobservasi ekspansi dan Fremitas di


dapatkan ekspansi pada dada kanan tertinggal fremitas
raba menurun.
Menjelaskan pada klien timbulnya sesak nafas karena
adanya penumpukan cairan pada rongga pleura.
Menyuap klien yaitu nasi 1 piring ikan tahu dan daging
sayur sop. Klien hanya menghabiskan porsi nasi ikan
dihabiskan, minumnya minta susu habis gelas.
Memotifasi klien untuk selalu menghabiskan makanan
yang disediakan. Dan menanyakan makanan kesukaannya.
Respon : Klien mengatakan semua makanan suka tapi saya
tidak nafsu.
Menimbang berat badan klien. Hasil : BB : 38 kg.

9/4/2001

Melatih klien untuk mengambil minuman sendiri dan


meminumnya sendiri pakai sedotan.
Respon : klien mau dan menghabiskan minuan sebanyak
gelas.

9/4/2001

Berusaha untuk bersikap terbuka pada klien dan


menanyakan apa yang dirasakan dan pendapat klien tentang
penyakitnya saat ini. Hasilnya : Klien bingung mau
diapakan saja saya.
Menanyakan pada dokter tindakkan yang akan dilakukan.
Jam 11.00 rencana dlakukan punksi pleura dan menjelaskan
pada klien tujuan tindakkan tersebut.

10/4/2001

1
1 +3
1

Observasi RR, nadi dan suhu.


Hasil : RR = 24 x/mt, nadi = 80 x/mt, suhu = 36,7 0C.
Memotivasi klien untuk makan sendiri, sambil membantu
mendekatkan makanan ke dekat klien.
Membawa klien ke OK paru untuk dilakukan pungsie.
Hasil : 205 cc dilakukan oleh dokter.
Membawa klien kembali ke ruangan dengan memberi 2
bantal pada bagian kepala sambil menanyakan apakah
masih terasa sesak.
Klien menjawab setelah dilakukan pungsi terasa lebih enak
Memberi motivasi pada klien untuk menanyakan hal hal
yanh berhubungan dengan penyakitnya kepada yang
berwewenang..

WAKTU

No
DX

PELAKSANAAN

11/4/2001

Menjelaskan pada klien bahwa makanan merupakan


kebutuhan pokok dan penting bagi kesehatan dan meotivasi
serta membantu klien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Hasil : Klien hanya menghabiskan makanan porsi dan 1
gelas susu.

11/4/2001

PARAF

You might also like