Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1 | Audit Sektor
Publik
2 | Audit Sektor
Publik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2
3 | Audit Sektor
Publik
2.1.3
Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturanperaturan pemerintah sehingga bersifat lebih kaku (kurang fleksibel)
dibandingkan dengan akuntansi komersial.
4 | Audit Sektor
Publik
5 | Audit Sektor
Publik
3) Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi sektor publik dengan sektor swasta
Tabel 2.1
Perbedaan Audit sektor publik dan audit sektor swasta
Perbedaan
Sektor publik
Sektor swasta
Tujuan organisasi
Nonprofit motive
Profit motive
Sumber pendanaan
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban
kepada Pertanggung
jawaban
kepada
masyarakat
(publik)
dan pemegang saham dan kreditor
parlemen (DPR/DPRD)
Struktur organisasi
piramid,
lintas
Sistem akuntansi
Cash accounting
Accrual accounting
Laporan keuangan
Neraca, aliran kas dan laporan Neraca, aliran kas, laporan rugi laba
realisasi anggaran, catatan atas dan laporan perubahan modal
laporan keuangan
Standar akuntansi
Auditor
Standar audit
6 | Audit Sektor
Publik
sektor publik
2.1.4
Tabel 2.2
Perbandingan Audit Keuangan dengan Audit Kinerja
Audit Keuangan
Audit Kinerja
lalu,
Tidak
dimaksudkan
untuk
membantu Dimaksudkan untuk memperbaiki alokasi
melakukan alokasi sumber daya secara optimal sumber daya secara optimal dan memperbaiki
kinerja
Tidak terdapat rekomendasi audit dan follow- Terdapat rekomendasi audit dan follow-up
up audit
audit
c) Audit dengan tujuan tertentu, merupakan audit khusus di luar audit
keuangan dan audit kinerja yang bertujuan untuk memberikan simpulan
atas hal yang diaudit. Audit dengan tujuan tertentu dapat bersifat
eksaminasi (examination), reviu (review), atau prosedur yang disepakati
(agrees-upon procedures). Audit dengan tujuan tertentu mencakup audit
atas hal-hal lain di bidang keuangan, audit investigatif, dan audit atas
sistem pengendalian internal.
2.1.5
Hasil operasi.
1)
2)
3)
4)
Kas,
Aktiva tetap,
Aktiva lain-lain,
Utang.
9 | Audit Sektor
Publik
2) Risiko bawaan pos belanja organisasi sektor publik pada banyak organisasi
sangatlah tinggi. Ada berbagai faktor yang menyebabkan tingginya risiko
bawaan siklus belanja ini, yaitu:
Investasi ini pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang
suatu organisasi sektor publik. Jangka waktu investasi sementara tidak lebih dari satu
periode akuntansi. Risiko salah saji pada transaksi investasi organisasi sektor publik
umumnya rendah karena jarangnya transaksi yang terjadi.
f) Pemeriksaan Siklus Saldo Kas
Saldo kas berasal dari pengaruh kumulatif siklus belanja, siklus investasi, dan
siklus jasa personalia. Tujian audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang
masing-masing asersi yang signifikan, ynag berkaitan dengan transaksi dan saldo kas.
Tujuan audi ditentukan berdasarkan kelima kategori asersi laporan keuangan:
Asersi keberadaan dan keterjadian
Asersi kelengkapan
Asersi hak dan kewajiban
Asersi penilaian dan pengalokasian
Asersi pelaporan dan pengungkapan
12 | Audit Sektor
Publik
Regulasi yang ditetapkan dalam tahap ini menyangkut tim atau personel yang
akan melakukan audit terhadap organisasi sektor publik maupun regulasi dalam
menjalankan proses audit.
6. Penerimaan regulasi organisasi yang akan diaudit
Kemudian regulasi yang telah diterbitkan tersebut akan diterima oleh lembaga
pemeriksa sehingga bisa melakukan proses audit di lembaga atau organisasi sektor
publik.
7. Survei awal karakter industri/organisasi yang akan diaudit
Tahapan selanjutnya dalam siklus audit audit sektor publik ini adalah survei
awal terhadap karakter industri/organisai yang akan diaudit.
8. Pembuatan program audit
Untuk setiap area yang diaudit, auditor harus menyusun langkah-langkah audit
yang akan dilakukannya. Langkah-langkah ini tertuang dalam program audit.
Suatu program audit akan berisi:
13 | Audit Sektor
Publik
Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dirancang oleh organisasi sektor publik
untuk menjaga aset yang dimiliki agar terbebas dari kecurangan dan
penyalahgunaan. Hal inilah yang disebut sebagai pengendalian internal.
Jenis-jenis pengendalian internal:
1.1 Organisasi
Penyerahan wewenang dan tanggung jawab, termasuk jalur pelaporan
untuk semua aspek operasi dan pengendaliannya, harus disebutkan secara
rinci dan jelas.
1.2 Pemisahan tugas
Salah satu fungsi utama pengendalian adalah pemisahan tugas dan
tanggung jawab. Apabila kedua hal tersebut digabungkan, maka seseorang
dapat saja mencatat dan memproses sebuah transaksi secara lengkap.
1.3 Fisik
Pengendalian ini berhubungan dengan supervisi aset. Prosedur dan
keamanan yang memadai harus dirancang untuk memberi keyakinan bahwa
akses langsung maupun tidak langsung melalui dokumentasi aset terbatas
pada personel yang berwenang.
1.4 Persetujuan dan Otorisasi
Seluruh transaksi harus diotorisasi atau disetujui oleh orang yang tepat.
Batas wewenang juga harus dijelaskan.
1.5 Akuntansi
Pengecekan atas keakuratan catatan, penghitungan jumlah total,
rekonsiliasi, pemakaian nomor rekening, , jurnal, dan akuntansi untuk
dokumen.
1.6 Personalia
Keberadaan prosedur akan menjamin penempatan personel yang sesuai
dengan kemampuan dan tanggung jawabnya.
1.7 Supervisi
Setiap sistem pengendalian internal harus mencakup supervisi oleh
atasan yang bertanggung jawab terhadap transaksi dan pencatatannya
sehari-hari.
1.8 Manajemen
Ini adalah pengendalian yang dilakukan oleh manajemen diluar tugas
rutinnya, yang meliputi pengendalian secara keseluruhan oleh fungsi
pengendalian internal dan prosedur review khusus lainnya.
2) Melakukan Prosedur Analtis
Prosedur analisis adalah pengevaluasian informasi keuangan yang
dilakukan dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan
dan data nonkeuangan.
Prosedur analitis akan membantu auditor dengan mendukung dan
meningkatkan pemahamannya tentang operasi organisasi yang diaudit. Prosedur
14 | Audit Sektor
Publik
15 | Audit Sektor
Publik
16 | Audit Sektor
Publik
17 | Audit Sektor
Publik
Audit atas pemerintah pusat ditujukan pada perolehan bukti audit yang cukup
dan tepat.
Sebagai contoh, akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan
pemerintah pusat maupun daerah sebagai organisasi sektor publik merupakan tujuan
penting dari reformasi akuntansi dan administrasi sektor publik. Untuk dapat
memastikan bahwa pengelolaan keuangan pemerintah yang telah dilakukan aparatur
pemerintah , maka fungsi akuntabilitas dan audit atas pelaporann keuangan sektor
publik harus berjalan dengan baik. Seiring dengan tuntutan masyarakat agar
organisasi sektor publik meningkatkan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas
publik dalam menjalankan aktivitasnya, diperlukan audit yang tidak hanya terbatas
pada keuangan dan kepatuhan saja, tetapi perlu diperluas dengan melakukan audit
terhadap kinerja sektor publik.
2) Pemerintah Daerah
Audit yang diselenggarakan atas kegiatan pemerintah daerah dapat dibagi
menjadi audit keuangan dan audit kinerja. Audit dapat mempunyai gabungan tujuan
audit keuangan dan audit kinerja, atau dapat juga mempunyai tujuan yang terbatas
pada beberapa aspek dari masing-masing jenis audit tersebut.
Sebagai contoh, pelaksanaan audit atas kontrak pemborongan pekerjaan atau
atas bantuan Pemerintah kepada yayasan atau badan hukum lainnya. Tujuan audit
semacam itu sering kali mencakup baik tujuan audit keuangan maupun tujuan audit
kerja.
Pemeriksaan atas pos pendapatan asli daerah mencakup:
Melakukan pengujian terhadap nilai realisasi pos
Melakukan verifikasi atas bukti-bukti penerimaan
Melakukan konfirmasi kepada instansi yang terkait dengan pemungutan pajak
Mengetahui adanya kesalahan atau tidak atas penyetoran pendapatan
Melakukan koreksi
Melakukan pengujian.
3) LSM
Di Indonesia ada dua jenis LSM. Pertama, LSM yang melakukan fungsi
kontrol masyarakat. Kedua, LSM yang melaksanakan program entitas.
Menjamurnya LSM terutama dipicu oleh persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh
lembaga-lembaga keuangan internasional.
Sebagai contoh, bank dunia yang mensyaratkan perlunya entitas bekerja sama
dengan LSM dalam proyek yang akan dikucurkan dananya.
4) Yayasan
20 | Audit Sektor
Publik
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Selama ini sektor publik/pemerintah tidak luput dari tudingan sebagai sarang
korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara, padahal sektor
publik merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintahan yang sumber
legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh
masyarakat kepada penyelenggara pemerintahan haruslah diimbangi dengan adanya
pemerintahan yang bersih.
Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisasi sektor publik
mempertahankan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik serta value for
money dalam menjalankan aktivitasnya, diperlukan audit terhadap organisasi sektor
publik tersebut. Akan tetapi, audit yang dilakukan tidak hanya terbatas pada audit
keuangan dan kepatuhan saja, namun perlu diperluas dengan melakukan audit terhadap
kinerja organisasi sektor publik tersebut.
Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadiankejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit. Audit
kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi
dan efisiensi operasi, efektifitas dalam pencapaian hasil yang diinginkan dan kepatuhan
terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan kesesuaian antara
kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut.
Kemampuan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas) dari sektor publik
pemerintah sangat tergantung pada kualitas audit sektor publik. Tanpa kualitas audit yang
baik, maka akan timbul permasalahan, seperti munculnya kecurangan, korupsi, kolusi
dan berbagai ketidakberesan di pemerintahan. Kualitas audit sektor publik dipengaruhi
oleh kapabilitas teknikal auditor serta independensi auditor baik secara pribadi maupun
kelembagaan. Untuk meningkatkan sikap independensi auditor sektor publik, maka
kedudukan auditor sektor publik harus terbebas dari pengaruh dan campur tangan serta
terpisah dari pemerintah, baik secara pribadi maupun kelembagaan.
21 | Audit Sektor
Publik
3.2 Saran
Kealihan audit di seKtor publiK ditentukan dari kualitas SDMnya, bagaimana
memprosesnya dan bagaimana mempertanggungjawabkannya. Audit adalah final yang
dilakukan dari penyusunan laporan keuangan, baik buruknya auditlah yang
bertanggungjawab, maka dari itu perbaikan mental dan pendidikan perlu dilakukan
sedini mungkin untuk mengurangi ancaman seperti, kesalahan audit financial, KKN dan
lain-lain. Kemampuan mengaudit juga merupakan peranan penting yang harus dimiliki
perusahaan sebagai tombak menganalisis permasalahan yang ada dan pemecahan
masalah dalam upaya memperbaiki kinerja.
22 | Audit Sektor
Publik