You are on page 1of 7

PROPOSAL

PENGAJUA
N
INSTRUKTU
R
TATA
BUSANA
(MENJAHIT)
Untuk Kegiatan
Terapi Kerja
Acer Aspire TC-605

PROPOSAL
PENGAJUAN INSTRUKTUR
TATA BUSANA (MENJAHIT)
Untuk Kegiatan Terapi Kerja

INSTALASI REHABILITASI
MENTAL

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI


2015

PENDAHULUAN
Instalasi Rehabilitasi Mental
Rehabilitasi mental adalah serangkaian usaha yang terkoordinasi atas; upaya medis, social,
edukasional dan vokasional untuk melatih kembali seseorang yang memiliki hambatan agar
dapat berfungsi kembali seoptimal mungkin.Gangguan jiwa betatapun sangat parah, tidak
selalu membuat kondisi fisik dan mentalnya mengalami penurunan seluruhnya. Banyak
potensi

dan

kemampuan

yang

masih

bisa

dipertahankan

dan

dikembangkan.

Bagi penderita gangguan jiwa bahwa obat tidak cukup, perlu adanya upaya rehabilitasi
mental dalam mengendalikan fungsi mentalnya seoptimal mungkin.
Rehabilitasi mental tidak bisa dihilangkan karena merupakan bagian dari rangkaian proses
terapi gangguan jiwa, yaitu langkah persiapan kearah pengembalian pasien gangguan jiwa
kepada keluarga atau masyarakat.

Tujuan
Rehabilitasi Mental memiliki tujuan:
1. Mengoptimalkan kondisi fisik dan mental.
2. Meningkatkan kemampuan penyesuaian diri dalam bersosialisasi sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang swadaya, swasembada dan berdaya
guna.
3. Menempatkan/ penyaluran dalam pekerjaan sesuai dengan minat dan bakatnya.

Visi
Memberikan upaya rehabilitasi mental unggul dan bermutu untuk meningkatkan kualitas
hidup tanpa meninggalkan akar nilai-nilai.
Misi
1. Memberikan pelayanan upaya rehabilitasi mental yang komprehensif.
2. Memberikan pelayanan upaya rehabilitasi mental secara jujur, terbuka dan terukur.
3. Melakukan penelitian dan pengembangan pelayanan rehabilitasi mental mengacu
pada akar nilai-nilai, seni dan budaya setempat.

PELAKSANAAN KEGIATAN DI INSTALASI REHABILITASI MENTAL


Rehabilitasi Mental RSJD Prov. Jambi sudah melaksanakan berbagai kegiatan terapi
diantaranya :
1. Terapi kerja
a. Pertanian
b. Ketrampilan
Tata boga (membuat telur asin)
Membuat Bros Jilbab dari kain pita
Membuat bunga
(dari bahan manik-manik).
Membuat tempat aqua
(dari bahan manik-manik).
Membuat gantungan kunci
(dari bahan manik-manik).
Membuat tas dan dompet
(dari bahan manik-manik).
Menjahit

2. Terapi Religi
3. Terapi Musik
4. Terapi Gerak/Olahraga (bulutangkis, tenis, bola kaki, volly ball)
5. Terapi rekreasi (mengunjungi tempat wisata)
Gambaran Perkembangan Pelaksanaan Terapi Kerja (Bidang Ketrampilan):
Semua kegiatan terapi kerja sudah terlaksana, berikut data perkembangan pasien binaan pada
bulan Mei 2015 sesuai dengan minat bakat pasien.

NO

JENIS LATIHAN KERJA


PASIEN BINAAN

JENIS KELAMIN
Laki-laki

Perempua

KEMAMPUAN
SEDANG

TERAMPIL

n
1

Tata boga (membuat telur

10

asin)
2

Membuat

Gantungan

Kunci
3

Membuat Bunga

Membuat Bros Jilbab

Menjahit

Pertanian

10

Membuat tempat aqua

8
Membuat tas dan dompet
Setelah dievaluasi, setiap jenis kegiatan ketrampilan memiliki kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:

Tata boga (telur asin)


Kelebihan :
Bahan yang diperlukan untuk pembuatan telur asin cukup murah dan bisa digunakan
untuk beberapa kali pembuatan, diantaranya: abu gosok, garam, telur bebek.
Mayoritas semua pasien bisa dengan mudah dikuasai dan dipraktekkan oleh pasien.
Pemasaran: diminati masyarakat.

Membuat bunga
(dari bahan manik-manik).
Kelebihan:
a. Mayoritas semua pasien binaan bisa dengan mudah menguasai.
b. Instalasi rehabilitasi mental memberi modal kepada pasien yang akan pulang,
berupa;
c. Bahan manik-manik dan contoh rangkaian bunga yang sudah jadi.
Kelemahan:
a. Untuk penerapan di masyarakat, pasien mengalami kesulitan akses untuk
mendapatkan bahan manik-manik (karena banyak yang tinggal di dusun).
b. Pada masa sekarang ini bunga dari bahan manik-manik kurang diminati
masyarakat, terbukti pada saat kegiatan pameran RSJD tidak ada minat masyarakat
untuk membeli bunga.

Membuat tempat aqua, tas dan dompet (dari bahan manik-manik).


Kelemahan:
1. Tidak semua pasien mampu membuat tempat aqua karena teknik pembuatannya
yang agak rumit. Selama ini pasien yang sudah terampil dan mandiri dalam
membuat ketrampilan ini adalah: Tira, Jatra W, dan Rahmawati.
2. Pemasaran produk tempat aqua ini masih berjalan namun daya beli masyarakat
tergolong rendah karena harganya yang mahal dan banyak pihak yang sudah
terampil membuat sendiri.

Membuat gantungan kunci


(dari bahan manik-manik).
Kelebihan:
1. Pembuatannya hanya memerlukan modal yang sedikit
2. Pasien cukup mudah untuk menguasai ketrampilan ini.
3. Pemasarannya cukup diminati masyarakat, biasanya digunakan untuk souvenir
pernikahan.
Kekurangan:
Untuk penerapan di masyarakat, pasien mengalami kesulitan akses untuk mendapatkan
bahan manik-manik (karena banyak yang tinggal di dusun).
Pasien yang sudah terampil membuat gantungan kunci adalah:
Image, Marwa, Lindawati, Arlia, Jatra, Tira, Erna Murtiasih, Raudah.

Tata Busana (Menjahit)


Kekurangan:
1. Dalam kegiatan menjahit sudah berjalan tapi baru sekadar menjahit tanpa pola,
misalnya menjahit baju robek.
2. Peralatan mesin jahit yang bisa digunakan hanya 2 mesin, 2 mesin yang lain perlu
diservice.
3. Mesin obras ada 3 (petugas rehabilitasi belum ada yang kompeten).
Kelebihan:
1. Ketrampilan menjahit sangat diminati dan dibutuhkan masyarakat.
2. Penghasilan dari upah menjahit lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga dan meningkatkan taraf ekonomi keluarga sehingga mendapat
kepercayaan lagi dari masyarakat.
3. Banyak pasien yang berminat belajar menjahit namun petugas rehabilitasi belum
ada yang memiliki kompetensi menjahit dengan pola.

Dari uraian di atas kami menyimpulkan bahwa kegiatan menjahit sangat bermanfaat untuk
pasien dan keluarganya agar bisa menjalani kehidupan sebagaimana mestinya dan bisa
diterima dan dihargai oleh masyarakat sekitarnya. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut
instalasi rehabilitasi belum memiliki petugas yang kompeten dalam menjahit, maka dari itu
kami mengusulkan pengadaan instruktur menjahit untuk membekali ketrampilan pasien
sebelum pulang ke masyarakat.

Adapun data calon instruktur menjahit yang kami usulkan sebagai berikut:
Nama

: Angesty Rahayu

Tempat, tanggal lahir

: Jambi, 4 Agustus 1985

Alamat

: Jln. Abd Chatab No. 30 RT 20 Kel. Pasir Putih Kec. Jambi


Selatan Kota Jambi

Pendidikan

: S1-Kriya Tekstil dan Mode (lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Seni


Rupa dan Desain / STISI Bandung)

No HP

: 0813 6636 0799

Demikian laporan dan permohonan yang kami sampaikan. Besar harapan kami Ibu Direktur
bisa mengabulkan demi terlaksananya program Rehabilitasi Mental RSJD Prov. Jambi
dengan maksimal.
Atas perhatian Ibu Direktur Utama kami menyampaikan banyak terima kasih.

Jambi, 12 Mei 2015


Kepala Instalasi Rehabilitasi Mental

MAISARAH, S.Pd
NIP.19670112 198703 2 003

You might also like