You are on page 1of 10

11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang teknologi semakin banyak
digunakan misalnya dalam menghasilkan berbagai produk seperti bahan pangan,
industri, pertanian, obat-obatan, dan lain sebagainya. Pemilihan mikroorganisme
yang tepat untuk suatu tujuan tertentu dan pemanfaatan mikroorganisme secara
maksimal perlu didukung oleh suatu metode isolasi dan identifikasi yang baik
(Dirjen POM, 1979)
Diketahui bahwa mikroba tersebar di alam, terdapat di lingkungan mana
saja dalam populasi campuran. Boleh dikatakan amat jarang mikroba dijumpai
sebagai satu spesies tunggal di alam. Untuk mencirikan dan mengidentifikasikan
suatu spesies mikroorganisme tertentu, pertama-tama spesies tersebut harus dapat
dipisahkan dari organisme lain, lalu ditumbuhkan menjadi biakan murni
(Dwidjoseputro, 1998).
Dalam mengisolasi suatu mikroorganisme, dilakukan dengan cara yang
aseptis untuk menghindari terjadinya kontaminasi dengan mikroorganisme lain.
Kebanyakan mikroorganisme dapat diisolasi dan diinokulasi dalam biakan murni
dengan memindahkan suatu koloni secara cermat, mensuspensikan kembali dalam
cairan dan menanamnya kembali pada medium yang selektif (Djide, 2005).
Isolasi merupakan percobaan yang sangat penting, karena melihat kondisi
lingkungan di sekitar kita yang banyak terdapat mikroorganisme baik yang
patogen maupun yang non patogen, sehingga pemisahan dan identifikasi bakteri
yang satu dengan lainnya juga dibutuhkan (Hadioetomo, 1990).

1.2

Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini antara lain agar mahasiswa

dapat melakukan isolasi bakteri dari urin.

12

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi

suatu

mikrobia

ialah

memisahkan

mikrobia

tersebut

dari

lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium


buatan. Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikrobia pada
medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya. Memindahkan bakteri
dari medium lama kedalam medium yang baru diperlukan ketelitian dan pengsterilan
alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya kontaminasi. Pada
pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan petri tersebut harus
dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin
melekat pada dinding tutup cawan petri (Alam dkk. 2013).
Bakteri mudah ditemukan di air, udara dan tanah. Mereka hidup dalam suatu
koloni, baik bersimbiose, bebas ataupun parasit pada makhluk hidup. Jumlah bakteri
di alam sangat melimpah dengan keragaman yang sangat tinggi. Untuk mempelajari
kehidupan dan keragaman bakteri, diperlukan suatu usaha untuk mengembakbiakkan
mereka dalam skala laboratorium. Pengembangbiakan ini dilakukan dengan
menumbuhkan bakteri dari sumber isolat, seperti tanah, udara, sisa makanan, dan
lain-lain, dalam media yang mengandung nutrisi. Media pertumbuhan bakteri sangat
beragam, mulai dari media selektif, media penyubur, media diferensial, dll. Masingmasing media memiliki fungsi berbeda dan digunakan tergantung tujuan dari
praktikan. Dalam mempelajari sifat pertumbuhan dari masing-masing jenis
mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut harus dipisahkan satu dengan yang
lainnya, sehingga didapatkan kultur murni yang disebut isolat. Kultur murni
merupakan suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu species atau satu galur
mikroorganisme. Kultur murni diperoleh dengan cara isolasi menggunakan metode
tuang maupun gores (Elfita dkk, 2010).
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolasi dilakukan dengan cara
mengambil sampel mikroba dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel tersebut

13

kemudian dikultur/dibiakan dengan menggunakan media universal atau media


selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai.

Untuk mendapatkan atau

menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu, maka dilakukan isolasi. Dengan isolasi


inilah dapat diidentifikasi jenis bakteri tertentu baik dari kelimpahan maupun
morfologinya. Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni
atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur murni atau biakan murni sangat berguna
didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme,
termasuk penelaahan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis,
memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.
Sebelum mengisolasi, harus diketahui mikroba apa yang akan diisolasi dan habitatnya
menentukan sampel dan media apa yang akan digunakan. Pemilihan mikroba sebagai
sumber enzim mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan yang diisolasi dari
tanaman ataupun hewan. Antara lain adalah sel mikroba relatif lebih mudah
ditumbuhkan, kecepatan pertumbuhan relatif lebih cepat, skala produksi sel lebih
mudah ditingkatkan bila dikehendaki produksi yang lebih besar, biaya produksinya
relatif rendah, kondisi selama produksi tidak tergantung oleh adanya pergantian
musim dan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi lebih pendek
(Torben,2007).
Mikroorganisme tidak memerlukan banyak ruangan untuk perkembangannya,
sebab itu media buatan (agar) dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung percobaan
labu atau cawan Petri. Pada permulaannya tabung atau cawan Petri harus dalam
keadaan steril (bebas dari setiap mikroorganisme hidup) lalu setelah itu dimasukkan
mikrobia yang diinginkan, tabung atau cawan harus dilindungi terhadap kontaminasi
dari luar. Sumber utama pencemaran dari luar adalah udara, yang banyak
mengandung mikroorganisme yang berterbangan. Bentuk cawan petri, dengan tutup
yang saling menyelubungi, dirancang untuk mencegah pencemaran udara (Alam dkk,
2013).

14

Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan


campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah.
Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar
memungkinkannya

tumbuh

dengan

agak

berjauhan

dari

sesamanya,

juga

memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa


sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada
medium disebut inokulum, dengan menginokulasi medium agar nutrient dengan
metode cawan gores atau media cawan tuang, sel-sel mikroorganisme akan terpisah
sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba individu memperbanyak diri secara
cepat sehingga dalam waktu 18-24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan
dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni
merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme (Joddi, 2006).

15

BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain :
Ose terkalibrasi
7. Bunsen
Inkubator
8. Spatula
Neraca analitik
9. Tabung reaksi
Cawan petri
10. Hot plate
Erlenmeyer
11. Gelas ukur
Gelas beker
12. Autoclave

3.2 Bahan
1.
2.
3.
4.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain :
Media isolasi (NA, MCA)
Spesimen Urine
Darah
Aluminium foil

3.3 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini antara lain :
1. Ditimbang bahan media NA dan MCA.
2. Dimasukan media NA 1.61 gr dan MCA 3.5 gr pada masing-masing
erlenmeyer.
3. Ditambahkan aquadest 150 ml pada masing-masing erlenmeyer.
4. Dipanaskan / dihomogenkan dengan hot plate.
5. Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan dilapisi dengan aluminium foil,
disterilkan menggunakan autoclave.
6. Pada media MCA, ditambahkan darah.
7. Dituangkan media NA dan MCA kedalam cawan petri, dengan mulut
erlenmeyer dan bibir cawan petri disterilkan dengan bunsen terlebih dahulu.
8. Ditunggu hingga mengeras.
9. Dengan menggunakan ose terkalibrasi, diambil 1 l urin (sebelumnya kocok
terlebih dahulu dengan posisi tegak lurus) yang dicelupkan dengan kedalaman
1 cm, kemudian digoreskan dengan membuat satu garis tegak lurus dari atas
sampai kebawah pada permukaan agar.
10. Diinkubasi pada suhu 35-37C selama 18-24 jam.

16

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum kali ini antara lain :
N

Hasil Gambar

Keterangan

o
1
Gambar alat dan bahan yang
digunakan

untuk

isolasi

specimen klinik urin.

2
Gambar media MCA agar yang
belum diisolsi/ditanam bakteri
dari urin

3
Gambar media MCA yang telah
diisolasi/ditanam

bakteri

dari

urin. Terbentuk sejenis koloni


yang menyerupai bentuk jamur.

4.2 Pembahasan

17

Pada praktikum tentang isolasi spesimen klinik urin yang bertujuan agar
mahasiswa dapat melakukan isolasi bakteri dari urin yang menggunakan media
isolasi Natrium Agar (NA) dan Mac Conkey Agar (MCA). Urin atau air seni
maupun air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring
oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga
beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori.
Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih,
akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Sebelum dilakukan praktikum
adapun cara pengambilan urin dengan benar meliputi, mencuci bagian genetilia
eksternal terlebih dahulu dengan menggunakan larutan antiseptik khusus, lalu
keluarkan urine, urin yang pertama keluar dibuang namun setelah aliran urin
pertama aliran urin seterusnya di tampung pada botol sampel, penampungan urin
dihentikan sebelum urin habis dikeluarkan. lalu tutup botol sampel dan segera
bawa ke laboraturium.
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA
juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak
selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media
sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah
satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa
dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan
sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni
(Indan, 2003).
Mac Conkey Agar (MCA) adalah suatu jenis media yang digunakan untuk
identifikasi mikroorganisme, yang merupakan medium kultur yang dirancang
untuk tumbuhnya bakteri gram negative dan noda mereka untuk fermentasi
laktosa, serta menghambat pertumbuhan mikroorganisme gram positif. Mac
Conkey Agar (MCA) termasuk dalam media selektif diferensial bagi mikroba.

18

Jenis mikroba tertentu akan membentuk koloni dengan ciri tertentu yang khas
apabila ditumbuhkan pada media ini. Persenyawaan utama dalam media ini
adalah laktosa, garam empedu, dan neutral red sebagai indicator warna. Media ini
akan menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dengan adanya garam
empedu yang akan membentuk kristal violet. Bakteri gram negatf yang tumbuh
dapat dibedakan dalam kemampuannya memfermentasikan laktosa. Koloni
bakteri yang memfermentasikan laktosa berwarna merah bata dan dapat
dikelilingi oleh endapan garam empedu. Endapan ini disebabkan oleh penguraian
laktosa menjadi asam yang akan bereaksi dengan garam empedu.
Pada praktikum kali ini dilakukan penimbangan dan perhitungan media
yang akan digunakan antara lain :
Media NA = 23 gr
1 liter
23 gr
70 ml
23 70
Perhitungan : 1000 ml = 1.61 gr
Media MCA = 50 gr
1000 ml
50 gr
70 ml
50 70
Perhitungan : 1000 ml = 3.5 gr
Setelah dilakukan penimbangan dan perhitungan media, media NA dan
media MCA masing-masing dimasukan kedalam erlenmeyer dan ditambahkan
aquadest pada masing-masing erlenmeyer sebanyak 150 ml. Kemudian media
dipanaskan diatas hotplate sampai homogen, setelah dipanaskan media
disterilisasi didalam autoclave. Tutup erlenmeyer menggunakan kapas dan dilapisi
menggunakan aluminium foil kemudian sterilisasi didalam autoclave, proses
sterilisasi harus diperhatikan ketika suhu telah 121C atau tekanan 1 Atm, suhu
dan tekanannya dipertahankan sampai 15-20 menit.
Setelah sterilisasi dilakukan, media NA dan MCA dituangkan kedalam
cawan petri secara aseptis, dibiarkan hingga mengeras. Setelah mengeras
dilakukan isolasi spesimen urin menggunakan kawat ose yang telah terkalibrasi,

19

urin dikocok terlebih dahulu dengan posisi tegak lurus sebelum cairan urin
diambil. Pengambilan cairan urin menggunakan kawat ose sebanyak 1 l dengan
cara dicelupkan 1 cm kedalam cairan urin dan digoreskan secara garis lurus dari
atas kebawah ataupun secara garis jigzag. Kemudian dilakukan inkubasi kedalam
inkubator pada suhu 35-37C selama 18-24 jam.
Pada praktikum isolasi spesimen klinik urin pada media MCA didapatkan
hasil pertumbuhan bakteri pada media MCA yang memiliki bentuk seperti jamur
dan memiliki warna putih, dibagian tepi terlihat bergerigi. Pada praktikum kali ini
praktikan tidak melakukan pewarnaan gram sehingga praktikan belum dapat
mengidentifikasi bakteri yang terdapat pada media MCA.

20

BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini praktikan dapat melakukan isolasi spesimen klinik
urin dengan baik dan benar.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan tidak terlalu gaduh pada saat praktikum.

You might also like