You are on page 1of 7

SETETES DARAH, SETEGUK KEHIDUPAN

Manusia adalah makhluk hidup yang tersusun atas banyak komponen. Sebagaimana
mesin, komponen- komponen ini saling berhubungan satu sama lain. Jika salah satu komponen
tubuh mengalami gangguan, maka komponen tubuh yang lain akan terpengaruh. Hal ini
mengakibatkan

kinerja

tubuh

tidak

berjalan

sebagaimana

mestinya.

Situasi demikian menyebabkan manusia mengalami kondisi tubuh yang tidak stabil sehingga
timbullah gangguan kesehatan.
Komponen tubuh manusia meliputi sel, jaringan, dan organ. Sel merupakan unit terkecil
penyusun tubuh manusia dan jumlahnya amat banyak. Kumpulan sel- sel sejenis yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama dalam tubuh makhluk hidup akan membentuk jaringan. Dari
jaringanjaringan tersebut, akan terbentuk kelompok jaringan yang bersatu menjalankan fungsi
tertentu yang disebut dengan istilah organ. Organ tubuh manusia ada banyak ragamnya,
diantaranya adalah jantung , paru-paru, hati, usus, lambung, dan ginjal. Organ tubuh manusia
merupakan komponen puncak dari komponen-komponen lainnya. Sehingga, organ tubuh
manusia memegang peranan yang lebih kompleks dan vital dibandingkan dengan komponen
tubuh yang lain. Paru-paru misalnya; paru- paru merupakan organ utama dalam sistem
pernafasan manusia yang berfungsi menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari
darah. Kemudian jantung; jantung adalah alat atau organ pemompa darah yang berfungsi
menyediakan oksigen darah yang cukup dan dialirkan ke seluruh tubuh, serta membersihkan
tubuh dari sisa-sisa metabolisme (karbondioksida). Untuk melaksanakan fungsi tersebut jantung
mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh, lalu memompanya ke paruparu dengan cara darah pada jantung mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Dari
dua contoh organ tersebut, dapat dipahami bahwa cara kerja keduanya berkaitan dengan satu
cairan yang disebut darah.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dari kata hemo atau hemato. Kata ini
berasal dari bahasa Yunani haima yaitu darah. Secara umum darah adalah cairan yang terdapat
pada semua makhluk hidup kecuali tumbuhan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat

dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah pada tubuh
manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat).
Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa
atau sekitar 4 sampai 5 liter.
Dengan jumlah empat sampai lima liter itulah darah bekerja menjalankan fungsinya yaitu
sebagai alat pengangkut air, oksigen , dan sari makanan, lalu menyebarkannya ke seluruh tubuh;
sebagai alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi; sebagai alat
pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu ; menjaga temperatur tubuh ; mencegah infeksi
dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku; serta mengatur keseimbangan asam basa
tubuh.
Fungsi tersebut sangat esensial, sehingga ketika tubuh kehilangan banyak darah,
komponen tubuh yang lain akan mengalami gangguan fungsi. Jika tubuh kehilangan banyak
darah, organ tubuh tidak akan mendapat pasokan darah yang cukup. Akibatnya kerja organ tubuh
tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan jika dibiarkan saja tanpa dilakukan
pertolongan,kemungkinan besar akan terjadi kematian. Oleh karena itu, saat tubuh kehilangan
terlalu banyak darah, perlu dilakukan suatu tindakan nyata yaitu transfusi darah.
Proses pentrasferan darah atau transfusi darah merupakan jalan keluar terakhir bagi
pasien, jika pertolongan melalui obat-obatan tidak bisa dilakukan lagi. Transfusi darah
merupakan bagian dari suatu kegiatan sosial yang kita kenal sebagai donor darah. Menurut
Wikipedia, donor darah adalah suatu kegiatan pemberian atau sumbangan darah yang dilakukan
oleh seseorang secara sengaja dan sukarela kepada siapa saja yang membutuhkan transfusi darah.
Ada kesinambungan antara transfusi darah dengan donor darah. Transfusi darah merupakan
proses pemindahan darah dari orang yang sehat ke orang yang membutuhkannya, sedangkan
donor darah merupakan proses pengumpulan darah yang didapatkan dari transfusi darah.
Mendonorkan darah mungkin merupakan hal yang berat bagi sebagian besar orang.
Banyak orang yang sebetulnya memenuhi syarat berdonor tetapi kurang memiliki keberanian

atau mungkin malas untuk berdonor. Namun, ada sebagian orang yang memiliki niat kuat untuk
berdonor terhambat karena tidak memenuhi syarat sebagai pendonor. Berikut syarat- syarat
seseorang yang diperbolehkan melakukan donor darah : a) umur berusia antara 17-60 tahun
( usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua); b) berat
badan minimal 45 kg; c) temperatur tubuh antara 36,6 37,5 derajat celcius; d) tekanan darah
baik, yaitu sistole = 110 160 mmHg, diastole = 70 100 mmHg; e) denyut nadi teratur yaitu
sekitar 50 100 kali/ menit; f) hemoglobin baik pria maupun wanita minimal harus 12,5 gram;
g) jumlah penyumbangan per tahun paling banyak 5 kali dengan jarak penyumbangan sekurangkurangnya 3 bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum pendonor.
Seseorang tidak boleh menjadi pendonor pada keadaan (PMI, 2002) : 1) Pernah
menderita hepatitis B, tuberkulosis, sifilis, epilepsi dan sering kejang; 2) ketergantungan obat,
alkoholisme akut dan kronik; 3) dalam jangka waktu 1 tahun setelah operasi besar, sesudah
injeksi terakhir imunisasi rabies terapeutik, atau sesudah transplantasi kulit; 4) dalam jangka
waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis, sesudah transfusi, sesudah
tattoo/tindik telinga, sesudah persalinan, atau sesudah operasi kecil; 5) dalam jangka waktu 2
minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis, measles, tetanus toksoid; 6) sedang hamil atau
menyusui; 7) dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi dan 24 jam setelah vaksinasi
polio, influenza, kolera, tetanus difteri; 8) dalam jangka waktu 24 jam sesudah menderita
penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk; 9) mempunyai
kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, defisiensi G6PD, thalasemia,
polibetemiavera; 10) seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang mempunyai resiko
tinggi untuk mendapatkan HIV/AIDS; serta pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan
pada saat donor darah. Sebagaimana prosedur medis lainnya, pada donor darah juga dapat timbul
efek samping seperti pusing-pusing, mual dan badan lemas. Walaupun demikian, efek samping
tersebut relatif jarang terjadi dan seandainya terjadi pun dapat diobati dengan istirahat yang
cukup. Selain itu, petugas yang mendampingi pendonor darah sudah terlatih untuk mengatasinya.

Apabila masyarakat Indonesia ingin mendonorkan darahnya, tempat yang bisa dituju
antara lain PMI (Palang Merah Indonesia) , gerai Unit Donor Darah yang tersebar di beberapa
tempat, atau bisa juga hadir pada acara-acara donor darah massal yang diselenggarakan oleh
instansi-instansi tertentu di bawah lisensi PMI. Bahkan saat ini banyak terbentuk komunitaskomunitas pendukung donor darah, baik komunitas biasa maupun komunitas on line yang bisa
menjadi jembatan penyalur donoran darah, tanpa unsur komersial.
Berkaitan dengan donor darah, banyak orang yang bertanya-tanya; apa sebenarnya
keuntungan dari donor darah? Hal ini mungkin menjadi sebab inti seseorang ragu untuk
berdonor. Karena oleh sebagian masyarakat berdonor itu tidak lebih dari menyumbangkan darah
dan sesudahnya hanya mendapat rasa sakit, atau lebih parah lagi sebagian orang
beranggapan bahwa manfaat donor darah hanya dirasakan oleh penerima donor darah (resipien)
saja. Jika mereka tahu manfaat luar biasa yang bisa didapatkan oleh pendonor, barangkali mereka
akan lebih tergugah untuk menyumbangkan setetes darah mereka. Beberapa manfaat donor darah
bagi kesehatan pendonor antara lain:
1. Mengurangi risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar
zat besi di dalam tubuh, akan memicu timbulnya penyakit jantung. Melakukan donor
darah akan mengurangi akumulasi zat besi dalam tubuh . Secara tidak langsung, hal
ini akan membuat tubuh pendonor lebih sehat dan bugar. Jika donor darah rutin
dilakukan, risisko penyakit jantung dapat diminimalisasi hingga 30%.
2. Meningkatkan produksi sel darah merah. Dengan melakukan donor darah, sel darah merah
di tubuh pendonor akan dikeluarkan. Untuk mengganti sel darah merah yang hilang, tubuh
akan memproduksi kembali sel darah merah. Sehingga produksi sel darah merah di dalam
tubuh meningkat danmembuat darah di dalam tubuh pendonor lebih segar.
3. Membakar kalori dalam tubuh. Donor darah bisa dijadikan sebagai sarana menurunkan
berat badan. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan mendonorkan darah 450 ml,
kolesterol tubuh akan berkurang sebanyak 650 kkal.

Disamping keuntungan bagi pendonor, bagi resipien, donor darah juga mendatangkan
manfaat yang amat besar. Dikala seseorang sakit seperti mengalami penyakit yang menyebabkan
terjadinya perdarahan, maka orang tersebut amat memerlukan transfusi darah. Transfusi darah
juga diperlukan bagi penderita penyakit yang disebabkan oleh kerusakan sel darah dalam jumlah
besar, misal anemia hemolitik atau trombositopenia ;bagi seseorang yang mengalami kecelakaan;
dan bagi penderita penyakit sumsum tulang yang menyebabkan produksi sel darah terganggu.
Saat ini banyak kasus-kasus kesehatan yang berkaitan dengan transfusi darah, belum
bisa teratasi dengan baik. Sebagai contoh adalah kasus yang terjadi pada salah satu warga
Karang Sukun Kota Mataram yang bernama Lina. Lina merupakan salah satu penderita anemia
yang saat itu membutuhkan transfusi darah sebanyak 9 kantong. Namun, karena persediaan darah
golongan A di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia Kabupaten Lombok Barat
habis, maka nyawa Lina tidak tertolong. Hal ini tidak akan terjadi jika saja PMI atau rumah sakit
setempat memiliki persediaan pendonor darah yang banyak. Namun, tidak tepat jika kita
menyalahkan PMI atau rumah sakit. Karena PMI akan memiliki persediaan donoran darah yang
banyak, jika banyak pula masyarakat yang berdonor.
Sebenarnya tidaklah merugi orang-orang yang berdonor darah. Disamping mereka
mendapatkan manfaat bagi kesehatan mereka, mereka juga akan mendapatkan balas jasa dari
Sang Maha Kuasa karena telah menolong sesamanya. Selain itu, donor darah merupakan
investasi kehidupan yang bisa diambil sewaktu-waktu. Karena kita pun tidak pernah tahu bila
ternyata suatu saat kita akan memerlukan banyak transfusi darah . Setidaknya dengan berdonor,
kita sudah ikut menyumbangkaan sedikit darah yang kelak menjadi simpanan bagi kita ketika
kita membutuhkannya.
Donor darah adalah asset masa depan yang peranannya amat esensial. Oleh karena itu,
melalui uraian tersebut diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah
meningkat. Karena setetes darah adalah seteguk kehidupan. Seteguk air mungkin tidak akan
menghilangkan dahaga, tetapi seteguk kehidupan adalah anugerah luar biasa yang diberikan
Tuhan kepada hamba-Nya.

Daftar Pustaka
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/05/pengertian-darah.html, diakses 2 November 2012
pukul 18.30
http://www.scribd.com/doc/60316627/Pengertian-Darah-Secara-Umum, diakses 3 November
2012
http://organisasi.org/definisi-pengertian-darah-plasma-darah-dan-fungsi-alat-sistem-transportasimanusia, diakses 3 November 2012
http://infowebkita.com/blog/2012/06/syarat-untuk-donor-darah-dan-manfaatnya, diakses 4
November 2012.
http://www.catatandokter.com/2009/11/donor-darah.html , diakses 4 November 2012
http://www.pmibali.or.id/transfusi-darah/tata-cara-donor-darah/, diakses 5 November 2012
http://www.blogdokter.net/tag/donor-darah/, diakses 5 November 2012
http://kaltim.tribunnews.com/2012/07/02/paser-perlu-organisasi-peduli-donor-darah, diakses 5
November 2012.

You might also like