You are on page 1of 121

A.

DATA DEMOGRAFI
1. Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Penduduk
Frekuensi Komunitas
0 sampai 1 tahun
2 sampai 5 tahun
12% 2% 7%
14%
22%

6 sampai 12 tahun
13 sampai 21 tahun
22 sampai 35 tahun

17%

36 sampai 54 tahun
>55 tahun

24%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi dari 1.796


penduduk Desa Aur Gading terdapat 25% (440 orang) yang berumur 22 sampai 35
tahun, 22% (394 orang) yang berumur 36 sampai 54 tahun, 17% (312 orang) yang
berumur 13 sampai 21 tahun, 15% (259 orang) 6 sampai 12 tahun, 12% (220 orang)
yang berumur >55 tahun, 7% (129 orang) yang berumur 2 sampai 5 tahun dan 2% (42
orang) yang berumur 0-1 tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa penduduk Desa Aur
Gading sebagian besar merupakan penduduk wanita usia subur dengan komposisi
terbesar. Usia produktif merupakan usia yang tidak rentan untuk terjadi masalah kesehatan,
sehingga secara tidak langsung derajat kesehatan penduduk Desa Aur Gading merupakan

masyarakat yang tidak rentan terhadap penyakit.


2. Tingkat Pendidikan Penduduk
Frekue nsi Komunitas Be rdasarkan Tingkat Pe ndidikan
Belum Sekolah

TK

SD

Putus Sekolah

SD

SMP

SMP

SMA

SMA

TIDAK SEKOLAH

1% 5% 9%
4%
1%
10%
38%
0%
13%
3% 15%

PT

KURSUS

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi pendidikan


penduduk Desa Aur Gading bervariasi yaitu pendidikan SD sebanyak 38% (639
orang), 15% (361 orang) berpendidikan SMP, 13% (219 orang) SMA, 11% (178
1

orang) putus sekolah tingkat SD, 9% (152 orang) belum sekolah, 5% (88 orang) tidak
sekolah, 4% (71 orang) putus sekolah tingkat SMP, Perguruan Tinggi 3% (44 orang),
1% (22 orang) putus sekolah tingkat SMA, 1% (18 orang) TK, dan 1% (2 orang) yang
kursus. Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut sebagian besar penduduk desa Aur
Gading berpendidikan SD, tingkat pendidikan yang rendah akan mempengaruhi cara
berpikir seseorang sehingga lebih sulit dalam penyerapan informasi terutama
mengenai kesehatan.
3. Pekerjaan Penduduk
Frekuensi Komunitas Berdasarkan Pekerjaan
PNS/TNI/POLRI
wiraswasta
1% 3%
petani
buruh
41%
pegawai swasta
49%
0%
pensiunan
3% 1%
tidak bekerja

Berdasarkan diagram diatas, dapat dilihat bahwa frekuensi penduduk


berdasarkan pekerjaan sebanyak 50% (891 orang) bekerja sebagai petani, 41% (746
orang) tidak bekerja, 3% (62 orang) wiraswasta, 3% (59 orang) pegawai swasta, dan
1% (17 orang) PNS/TNI/POLRI, 1% (7 orang) buruh, 1% (9 orang) pensiunan. Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk Desa Aur Gading sebagian besar
bekerja sebagai petani. Bekerja sebagai petani membutuhkan banyak waktu untuk
pergi ke ladang sehingga dapat membuat seseorang menjadi kurang memperhatikan
kesehatan serta kurang interaksi dan sosialisasi antar warga.
4. Agama Penduduk
Frekuensi Anggota Keluarga Yang Meninggal
islam
kristen
hindu
budha
adfen

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa frekuensi agama yang diyakini


oleh penduduk desa Aur Gading mayoritas agama Islam yaitu sebesar 99% (1.794
orang) sedangkan ada 1% (2 orang) yang berkeyakinan agama Adfen dan 0% untuk
yang berkeyakinan kristen, hindu dan budha.
B. DATA STATUS KESEHATAN
1. Anggota Keluarga yang Merokok
Frekuensi Anggota Keluarga yang Merokok

20%

ya
tidak pernah
80%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di Desa Aur Gading terdapat 80% ( 401 orang) yang merokok dan yang
tidak merokok berjumlah 20% ( 103 orang). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa
sebagian besar

anggota keluarga di desa Aur Gading merokok, hal ini dapat

mengakibatkan dapat terjadinya gangguan pada paru-paru.


2. Siapa yang Merokok
Frekuensi yang Merokok

25%

1%

remaja
24%

ayah
kakek
ibu

50%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 24% (101 orang), ayah 50% (207 orang), kakek
25% ( 105 orang) dan ibu 1% ( 3 orang). Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar yang merokok adalah ayah.
3. Dimana Tempat Merokoknya
3

Frekuensi Tempat Merokok

di dalam dan diluar


rumah

100%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di Desa Aur Gading terdapat 100% ( 401 orang ) yang merokok didalam dan
diluar rumah. Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa merokok didalam dan diluar
rumah dapat mengakibatkan peningkatan gangguan paru paru bagi perokok pasif.
4. Berapa Batang Rokok Dihabiskan dalam Seminggu
Frekuensi Rokok Dihabiskan dalam Seminggu

2%5%

< 12-16
12-16 batang
> 12-16 batang

93%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di Desa Aur Gading terdapat 2% (10 orang) yang menghabiskan rokok
kurang dari 12-16 batang perminggu, 5% ( 20 orang) yang menghabiskan rokok 12-16
batang perminggu dan 93% ( 371 orang ). Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa
semakin banyak mengabiskan rokok dalam seminggu maka akan semakin cepat
terjadi gangguan paru-paru.

5. Anggota Keluarga yang Meninggal

Frekuensi Anggota Keluarga yang Meninggal

8%

Ya
Tidak

92%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa frekuensi anggota keluarga


yang meninggal pada 504 kepala keluarga di Desa Aur Gading terdapat 92% (465
KK) tidak memiliki riwayat anggota keluarga yang meninggal dan sebanyak 8% (39
KK) yang meninggal. Riwayat keluarga yang meninggal perlu di kaji untuk
mengetahui penyebab apakah kematian disebabkan oleh penyakit yang dapat menjadi
masalah di komunitas.
6. Data Anggota Keluarga yang Meninggal
Frekuensi Anggota Keluarga yang Meninggal

8% 18%
15%
59%

bayi
balita
ibu hamil
ibu nifas
nenek
ayah

Berdasarkan diagram di atas frekuensi data anggota keluarga yang meninggal


pada 504 KK diatas menunjukkan bahwa data anggota keluarga yang meninggal
sebesar 59% (23 orang) nenek, 18% (7 orang) bayi, 15% (6 orang) balita, 8% (3
orang) ayah dan 0% bagi ibu hamil dan ibu nifas. Hal ini dapat menjadi masalah
karena sebagian besar data anggota keluarga yang meninggal adalah nenek dan
diakibatkan oleh penyakit.

7. Penyebab Meninggal

Frekuensi penyebab meninggal

8%

sakit
kecelakaan

92%

Berdasarkan diagram di atas frekuensi penyebab meninggal pada 504 kepala


keluarga diatas menunjukkan bahwa penyebab keluarga yang meninggal sebagian
besar akibat sakit yaitu sebesar 92% (36 orang) dan 8% (3 orang) karena kecelakaan.
Hal ini dapat menjadi masalah karena penyebab yang meninggal sebagian besar aibat
sakit.
8. Tempat Membawa Anggota Keluarga yang Sakit
Frekuensi Membawa Anggota Keluarga yang Ssakit

5% 4%

Pelayanan kesehatan
pengobatan alternatif
dukun

91%

Berdasarkan diagram di atas frekuensi dari 504 kepala keluarga terdapat 91%
(457 orang) anggota keluarga yang sakit akan dibawa kepelayanan kesehatan, 5%
(25 orang) pengobatan alternatif, 4% (22 orang) dibawa kedukun. Membawa anggota
keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan seperti rumah sakit merupakan cara baik
dalam menangani anggota keluarga yang sakit.

9. Alasan Tidak Membawa Keluarga yang Sakit ke Pelayanan Kesehatan

Frekuensi tidak membawa keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan

33%
46%

biaya
jarak pelayanan
malas

21%

Berdasarkan diagram di atas frekuensi dari 504 kepala keluarga terdapat 46%
(31 orang) tidak dibawa ke pelayanan kesehatan karena biaya, 33% (14 orang) karena
jarak pelayanan kesehatan jauh, dan 21% (2 orang) karena malas. Hal ini dapat
menjadi masalah karena banyak keluarga yang tidak membawa keluarga yang sakit ke
pelayanan kesehatan.
C. DATA EKONOMI
1. Pendapatan Keluarga Perbulan
Frekuensi Pendapatan Keluarga Perbulan

16%

<UMP
>UMP
84%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi pendapatan


keluarga perbulan pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat
sebesar 84% (423 keluarga) <UMP dan sebanyak 16% (81 keluarga) >UMP.
Pendapatan yang baik mempunyai potensi dalam meningkatkan kemampuan dalam
mempertahankan kondisi kesehatan dan sebaliknya.

2. Pengeluaran Total Keluarga Dalam 1 Bulan

Frekuensi pengeluaran total keluarga dalam 1 bulan


< 750.000
750.000-1.500.000
>1.500.000

17%
47%
36%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi pengeluaran


keluarga perbulan pada 504 Kepala Keluarga (KK) di desa Aur Gading terdapat
sebesar 47% (236 keluarga) <750.000 dan yang pengeluarannya dalam sebulan
750.000-1.500.000 sebesar 36% (180 keluarga) sedangkan 17% (88 keluarga)
pengeluaran perbulan >1.500.000. Hal tersebut diatas terjadi tidak keseimbangan
antara pendapatan dan pengeluaran sehingga masyarakat cenderung tidak dapat
menabung untuk masa depan pendidikan dan kesehatan.
3. Keluarga yang Menabung
Frekuensi Keluarga yang Menabung

13%

Menabung
Tidak Menabung

87%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi keluarga yang


menabung pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat sebesar 87%
(440 keluarga) keluarga yang menabung. Menabung merupakan cara baik untuk
mempersiapkan masa depan pendidikan dan kesehatan.

4. Alasan Tidak Menabung

Frekuensi Alasan Tidak Menabung


Penghasilan tidak
mencukupi
Kebutuhan keluarga
yang banyak
Tidak terbiasa
menabung

10%
32%

58%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi alasan tidak


menabung pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat sebesar 58%
(257 keluarga) merupakan penghasilan tidak mencukupi, dan sebesar 32% (141
keluarga) yang kebutuhan keluarga yang banyak sedangkan 10% (42 keluarga) tidak
terbiasa menabung. Dengan besarnya kebutuhan keluarga menyebabkan keluarga
tersebut tidak menabung.
5. Dana Berobat
Frekuensi Dana Berobat

Ada
Tidak Ada

39%
61%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi dana berobat pada


504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat sebesar 61% (308 keluarga)
yang mempunyai dana berobat dan sebesar 39% (196 keluarga) yang tidak
mempunyai dana berobat. Mempersiapkan dana berobat merupakan perilaku baik
sehingga jika mendadak sakit warga tidak kesulitan untuk menangani masalah
tersebut. Ini berpotensi baik untuk meningkatkan kemampuan dalam mempertahankan
kondisi kesehatan.

6. Bentuk Dana Berobat


9

Frekuensi Bentuk Dana Berobat

44%
56%

BPJS
Umum

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi bentuk dana berobat


pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat sebesar menggunakan
tabungan pribadi 56% (281 keluarga) dan menggunakan BPJS sebesar 44% (223
keluarga). Apapun bentuk dana berobat ini merupakan cara baik dalam
mempertahankan kondisi kesehatan.
D. DATA KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Pencahayaan dirumah
Frekuensi pencahayaan dirumah

8%

Ya
Tidak

92%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi pencahayaan


dirumah pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat sebesar 92%
(463 keluarga) cahaya masuk kerumah sedangkan sebesar 8% (41 keluarga) cahaya
tidak masuk kerumah. Pencahayaan yang baik akan meningkatkan status kesehatan
penghuninya karena kuman berkembang biak pada kondisi yang gelap dan lembab.

2. Sistem Ventilasi Dirumah


a. Mempunyai Ventilasi Dikamar Tidur

10

Frekuensi Mempunyai Ventilasi Dikamar Tidur

8%

Ya
Tidak

92%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi mempunyai


ventilasi di kamar tidur pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat
sebesar 92% (462 keluarga) yang mempunyai ventilasi di kamar tidur dan sebesar 8%
(42 keluarga) yang tidak mempunyai ventilasi dikamar tidur. Ventilasi yang masuk ke
kamar tidur baik karena, ventilasi yang baik akan meningkatkan status kesehatan
penghuninya karena kuman akan berkembang biak pada kondisi yang lembab dan
gelap.
b. Mempunyai Ventilasi Diruang Tamu
Frekuensi Mempunyai Ventilasi Diruang Tamu

8%

Ya
Tidak

92%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi mempunyai


ventilasi di ruang tamu pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat
sebesar 92% (462 keluarga) yang mempunyai ventilasi di ruang tamu dan sebesar 8%
(42 keluarga) yang tidak mempunyai ventilasi di ruang tamu. Ventilasi yang masuk
ke ruang tamu baik karena, ventilasi yang baik akan meningkatkan status kesehatan
penghuninya karena kuman akan berkembang biak pada kondisi yang lembab dan
gelap.
c. Mempunyai Ventilasi Didapur
11

Frekuensi Mempunyai Ventilasi Didapur

8%

Ya
Tidak

92%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi mempunyai


ventilasi di dapur pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat
sebesar 92% (462 keluarga) yang mempunyai ventilasi di dapur dan sebesar 8% (42
keluarga) yang tidak mempunyai ventilasi di dapur. Ventilasi yang masuk ke dapur
baik karena, ventilasi yang baik akan meningkatkan status kesehatan penghuninya
karena kuman akan berkembang biak pada kondisi yang lembab dan gelap.
d. Mempunyai Ventilasi Dikamar Mandi
Frekuensi Mempunyai Ventilasi Dikamar Mandi

55%

45%

Ya
Tidak

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi mempunyai


ventilasi di kamar mandi pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading
terdapat sebesar 55% (278 keluarga) yang tidak mempunyai ventilasi di kamar mandi
dan sebesar 45% (226 keluarga) yang mempunyai ventilasi di kamar mandi. Ventilasi
yang masuk ke kamar mandi baik karena, ventilasi yang baik akan meningkatkan
status kesehatan penghuninya karena kuman akan berkembang biak pada kondisi yang
lembab dan gelap.
3. Membuka Jendela

12

Frekuensi Membuka Jendela

12%

Ya
Tidak
88%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi yang membuka


jendela setiap hari pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading terdapat
sebesar 88% (446 keluarga) yang membuka jendela setiap hari dan sebesar 12% (58
keluarga) yang tidak membuka jendela. Pencahayaan yang baik akan meningkatkan
status kesehatan penghuninya karena kuman akan berkembang biak pada kondisi yang
lembab dan gelap.
4. Sumber Air Minum
Frekuensi Sumber Air Minum
Sumur gali dengan cincin

Sumur tadah hujan (PAH)

sumur gali tanpa cincin

1%

PDAM

Air isi ulang

Air
sungai
40%

46%

Sumur Bor

4% 8% 2%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi sumber air minum


pada 504 Kepala Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan sebesar 46% (230
keluarga) sebagian besar sumur gali dengan cincin, sebesar 40% (203 keluarga)
menggunakan air sungai, sebesar 7% (38 KK) air sumur gali tanpa cincin, sebesar 4%
(18 keluarga) menggunakan air PDAM, sebesar 2% (11 keluarga) menggunakan
sumur tadah hujan dan sebesar 1% (4 keluarga) menggunakan air isi ulang. Sumber
air minum tersebut merupakan sumber yang baik, jika di olah secara baik tidak akan
menimbulkan masalah kesehatan.
5. Jarak Sumber Air Minum dengan Septictanc

13

Frekuensi Jarak Sumber Air Minum Dengan Septictanc

< 10 meter
> 10 meter

37%
63%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi jarak sumber air


minum dengan septitanc pada 144 keluarga yang mempunyai WC di Desa Aur Gading
menunjukan sebesar 63% (91 keluarga) jarak sumber air minum dengan septictanc <
10 meter dan sebanyak 37% (53 keluarga) yang >10 meter. Kondisi ini dapat
menimbulkan pencemaran air bersih karena jarak air sumur dengan septictanc yang
berdekatan sehingga dapat menimbulkan penyakit infeksi seperti diare.
6. Kondisi Air
Frekuensi Kondisi Air

3% 4%

Berbau

Berasa

Berwarna

8%
Tidak

bewarna, berbau, berasa

84%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi kondisi air pada 504
KK di Desa Aur Gading menunjukan sebesar 84% (458 keluarga) Air yang tidak
berwarna, berbau dan berasa, sebesar 9% (46 keluarga) kondisi air yang berwarna,
sebesar 4% (23 keluarga) dengan kondisi air yang berasa dan sebesar 3% (18
keluarga) kondisi air yang berbau. Air yang tidak berwarna, berbau dan berasa
merupakan indikator air yang sehat untuk diminum sehingga tidak menyebabkan
masalah kesehatan seperti diare.
7. Tempat Penampungan Air Minum

14

Frekuensi Tempat Penampungan Air Minum

Terbuka
Tertutup

38%
62%

Berdasarkan

diagram

diatas

menunjukan

bahwa

frekuensi

tempat

penampungan air minum pada 504 KK di Desa Aur Gading menunjukan sebesar 62%
(311 keluarga) dengan penampungan air minum

yang tertutup dan 38% (193

keluarga) yang tidak tertutup. Air yang tidak ditutup dapat menjadi media
perkembangbiakan nyamuk sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan vektor nyamuk seperti DBD dan malaria.
8. Membersihkan Tempat Penampungan Air Minum
Frekuensi Membersihkan Tempat Penampungan Air Minum

24%
54%

1 x seminggu
2 x seminggu
Tidak pernah

22%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi membersihkan


tempat penampungan air minum pada 504 KK di Desa Aur Gading menunjukan
sebesar 54% (271 keluarga) yang membersihkan tempat penempungan air minum 1x
seminggu, dan sebesar 24% (123 keluarga) tidak pernah membersihkan tempat
penampungan air minum, sedangkan

22% (110 keluarga) dengan 2x seminggu.

Tempat penampungan air minum yang jarang dibersihkan dapat menjadi media
perkembangbiakan kuman-kuman, air yang sehat menjadi tidak sehat karna
penampungan yang tidak pernah dibersihkan sehingga dapat menjadi masalah
kesehatan.
15

9. Membersihkan Bak Mandi


Frekuensi Membersihkan Bak Mandi

30%
51%

1 x seminggu
2 x seminggu
Tidak pernah

19%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi membersihkan


tempat penampungan air minum pada 504 KK di Desa Aur Gading menunjukan
sebesar 51% (257 keluarga) 1x seminggu yang membersihkan bak mandi dan 30%
(149 keluarga) yang tidak pernah bembersihkan bak mandi, sedangkan sebesar 19%
(98 keluarga) yang membersihkan 2x seminggu. Bak mandi yang jarang dibersihkan
dapat menjadi media perkembangbiakan nyamuk sehingga dapat menyebabkan
masalah kesehatan yang berhubungan dengan vektor nyamuk seperti DBD dan
malaria.
10. Kepemilikan WC
Frekuensi Kepemilikan WC

32%

Ya
Tidak

68%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi kepemilikan WC


pada 504 KK di Desa Aur Gading menunjukan sebesar 32% (159 keluarga) yang
memiliki WC sedangkan 68% (345 keluarga) tidak memiliki WC. Kepemilikan WC
merupakan salah satu menjaga kebersihan lingkungan dari pencemaran.
11. Jenis WC

16

Frekuensi jenis WC

9%

WC menggunakan
septitank
WC di alirkan ke sungai
91%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi jenis WC pada 159


KK yang memiliki WC di Desa Aur Gading menunjukan sebesar 91% (144 keluarga)
yang menggunakan septitank sedangkan sebesar 9% (15 keluarga) yang WC di alirkan
ke sungai.
12. Aliran Tinja
Frekuensi Aliran Tinja

24%

ke sungai

sepic tank

76%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi membersihkan


WC pada 159 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 76 % ( 144
kepala keluarga) aliran tinja ke sepic tank dan 24 % (15 kepala keluarga) aliran
tinjanya ke sungai.

13. Membersihkan WC

17

Frekuensi Membersihkan WC

1 x sehari
1 x seminggu
2x seminggu

32%

38%

30%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi membersihkan


WC pada 159 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 38% (60
kepala keluarga) 2x seminggu, 32% (51 kepala keluarga) dibersihkan 1x sehari dan
30 % (48 keluarga) 1x seminggu. WC yang jarang dibersihkan dapat menjadi media
perkembangbiakan kuman-kuman penyakit sehingga dapat menimbulkan masalah
kesehatan.
14. Pengelolaan Sampah
dibakar

Frekuensi Pengelolaan Sampah


dibuang ke tanah kosong

8%
dikumpulkan kemudian diangkut1%
petugas

dibuang di kebun

8%

dibuang ke sungai

52%

5%

dibuang kekolam

25%

dibuang kelubang sampah

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi pengelolaan


sampah pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 52 % (264
kepala keluarga) di bakar, 26 % (128 kepala keluarga) dibuang ke tanah kosong, 8 %
(42 kepala keluarga) dibuang kesungai, 8 % (40 kepala keluarga) dibuang kelubang
sampah, 5 % (26 kepala keluarga) dibuang di kebun, 1 % (4 kepala keluarga) dibuang
ke kolam, 0 % (0 kepala keluarga) dikumpulkan kemudian diangkut oleh petugas
kesehatan. Sampah yang dibakar dapat menyebabkan penyakit ISPA karena asap dari
pembakaran sampah tersebut.
15. Ketersediaan Tempat Penampungan Sampah Sementara
18

Frekuensi Tempat Penampungan Sampah Sementara

ya

tidak

36%
64%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi ketersediaan


tempat penampungan sampah sementara pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa
Aur Gading terdapat 64 % (325 kepala keluarga) ya dan 36 % ( 179 kepala keluarga)
tidak tersedia tempat penampungan sampah.
16. Kondisi Tempat Penampungan Sampah
Frekuensi Kondisi Tempat Pembuangan Sampah

22%

terbuka
tertutup
78%

Dari diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi kondisi tempat


pembuangan sampah pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading
terdapat 78 % (392 kepala keluarga) tertutup dan 22% (112 kepala keluarga) terbuka.
Kondisi tempat sampah yang terbuka dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan
menimbulkan masalah kesehatan seperti diare efek dari lalat yang hinggap pada
tempat sampah yang terbuka.

17. Pengelolaan Kaleng Bekas

19

Frekuensi Pengelolaan Kaleng Bekas

10%

ditimbun

dimanfaatkan

dibuang sembarangan

dibiarkan saja

30%

50%
10%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi ketersediaan


tempat penampungan sampah sementara pada 504 kepala keluarga penduduk di
Desa Aur Gading terdapat 50 % (204 kepala keluarga) dibiarkan saja. 30 % (121
kepala keluarga) dimanfaatkan, 10 % ( 40 kepala keluarga) dibuang sembarangan,
10 % (39 kepala keluarga) ditimbun. Pemanfaatan kaleng bekas yang dibiarkan saja
dapat akan menyebabkan genangan air yang dapat menimbulkan sarang nyamuk.
18. Kegiatan Gotong Royong
Frekuensi Gotong Royong

42%

ada
tidak

58%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi gotong royong


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 58% (290 kepala
keluarga) mengatakan ada kegiatan gotong royong dan 42% (214 kepala keluarga )
mengatakan tidak ada. Kegiatan gotong royong sangat penting dilakukan untuk
menjaga kebersihan lingkungan komunitas agar berdampak baik pada kesehatan dan
keindahan lingkungan.
19. Kegiatan 6 Bulan Terakhir

20

Frekuensi Jumlah Gotong Royong dalam 6 Bulan

< 3 kali

38%

> 3 kali

63%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi gotong royong


dalam 6 bulan pada 214 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 63%
(184 kepala keluarga) mengatakan lebih dari 3 kali, 37% (30 kepala keluarga)
mengatakan kurang dari 3 x dan tidak mengikuti kegiatan 0 % (0 kepala keluarga).
Frekuensi gotong royong sebaiknya sering dilakukan untuk menjaga kebersihan
lingkungan komunitas agar berdampak baik pada kesehatan dan keindahan
lingkungan.
20. Sarana Pembuangan Air Limbah
Frekuensi Sarana Pembuangan Limbah

got/riol

sungai

1% 6%
18%tidak ada
39%

kolam

kekebun

35%

Berdasarkan

diagram

diatas

menunjukkan

bahwa

frekuensi

sarana

pembuangan limbah pada 477 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat
39 % (186 kepala keluarga) di got/Riol, 35 % (169 kepala keluarga) di sungai, 19 %
(88 kepala keluarga) tidak ada sarana pembuangan air limbah, 6 % ( 30 kepala
keluarga) ke kebun, 1 % (4 kepala keluarga) ke kolam. Sarana pembuangan limbah
sebaiknya dialirkan ke got agar tidak mencemari sungai.
21. Keadaan Sarana Pembuangan Limbah

21

Frekuensi Keadaan Sarana Pembuangan Limbah


terbuka mengalir
tertutup mengalir
tidak ada got
terbuka tergenang
tertutup tergenang
tidak berfungsi

14%
4%
11%
5%

65%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi keadaan sarana


pembuangan limbah

pada 477 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading

terdapat 65% (310 kepala keluarga) terbuka mengalir, 14 % (68 kepala keluarga)
sarana pembuangan air limbah tidak berfungsi, 11 % (52 kepala keluarga) tidak ada
got, 6 % (26 kepala keluarga) tertutup mengalir, 4 % ( 21 kepala keluarga) terbuka
tergenang, 0 % (tidak ada sarana pembuangan air limbah tertutup tergenang. Keadaan
sarana pembuangan limbah sebaikya tertutup mengalir karena jika terbuka tergenang
dapat menjadi media perkembangbiakan nyamuk sehingga menimbulkan masalah
kesehatan seperti DBD dan malaria.
22. Kegiatan Membersihkan SPAL
Frekuensi Keadaan Sarana Pembuangan Limbah

1 kali seminggu

1 kali sebulan

9%
8%

bila tersumbat

tidak pernah

lain-lain

52%
31%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi keadaan sarana


pembuangan limbah

pada 477 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading

terdapat 52 % ( 248 kepala keluarga) tidak pernah membersihkan SPAL, 31 % (147


kepala keluarga) membersihkan SPAL bila tersumbat, 9 % (44 kepala keluarga) 1 kali

22

seminggu, 8 % (38 kepala keluarga) 1 kali sebulan. Membersihkan air limbah


seharusnya dilakukan agar tidak terjadi penyumbatan
23. Pekarangan Rumah
Frekuensi Pekarangan Rumah

12%

ada

tidak

88%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi membersihkan


pekarangan rumah pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat
88 % (443 kepala keluarga) memiliki pekarangan rumah dan 12 % (61 kepala
keluarga) tidak memiliki pekarangan rumah. Pekarangan rumah sebaiknya
dimanfaatkan dengan baik seprti ditanami obat tradisional, bunga, pohon dan lainlain.
24. Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Frekuensi Pemanfaatan Pekarangan Rumah
ditanami obat-obatan

ditanami bunga
25%

dibiarkan saja

2% 14%

ditanami pohon pelindung

9%kandang ternak
dibuat
50%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi pemanfaatan


pekarangan rumah

pada penduduk di Desa Aur Gading terdapat 50 % ( 254

kepalakeluarga) ditanami bunga, 25 % (125 kepala keluarga) dibiarkan saja, 14 % (71


kepala keluarga) ditanami obat-obatan, 9 % (45 kepala keluarga) ditanami pohon
pelindung, dan 2% (8 kepala keluarga) dibuat kandang ternak. Pekarangan rumah

23

yang dimanfaatkan dengan baik dan dikelola dengan baik pula dapat menambah
keindahan rumah.
25. Kepemilikan Hewan Ternak
Frekuensi Mempunyai Hewan Peliharaan

ya
tidak

32%
68%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi mempunyai hewan


peliharaan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 68 %
(344 kepalakeluarga) tidak memiliki hewan peliharaan 32% (160 kepala keluarga)
memiliki hewan peliharaan pada umumnya hewan yang dipeliraha adalah kucing,
ayam, anjing dan sapi. Jika kebersihan hewan peliharaan tidak dijaga dengan baik
beresiko menimbulkan masalah kesehatan seperti alergi bulu kucing, flu burung dll.
26. Kepemilikan Kandang Ternak
Frekuensi Kepemilikan Kandang Ternak

32%

ya
tidak

68%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


kepemilikan kandang ternak pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading
terdapat 68% ( 344 keluarga) mengatakan tidak, dan 32% (160 keluarga) mengatakan
ya. Frekuensi kepemilikan kandang ternak
kebersihan lingkungan rumah.
27. Kegiatan Membersihkan Kandang
24

sebaiknya di buat untuk menjaga

Frekuensi Membersihkan Kandang


1 kali sehari
1 kali seminggu
bila terlihat kotor
tidak pernah di
bersihkan

1% 5%
22%

72%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi membersihkan


kandang pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 72 % ( 115
keluarga) tidak pernah di bersihkan, 22% ( 35 keluarga ) bila terlihat kotor , 5 % ( 8
keluarga ) 1 kali seminggu, dan 1 % (2 keluarga) 1 kali sehari. Jika kebersihan
kandang hewan peliharaan tidak dijaga dengan baik beresiko menimbulkan masalah
kesehatan seperti alergi bulu kucing, flu burung dll.
28. Tempat Kotoran Dibuang
Frekuensi tempat kotoran dibuang
ke kolam/sungai
ditimbun
dijadikan pupuk
dibiarkan saja

1% 6%
9%

83%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi tempat kotoran


dibuang pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 83 % (133
keluarga) dibiarkan saja, 10% (15 keluarga) dijadikan pupuk, 6% ( 10 keluarga )
ditimbun dan 1% (2 keluarga) kekolam atau sungai . Keadaan tempat kotoran
dibuang kekolam atau sungai dapat menyebabkan tercemarnya penyakit di air sungai
sebaiknya kotoran dijadikan pupuk supaya tanaman tambah subur.

29. Jarak Rumah Dengan Kandang

25

Frekuensi Jarak Rumah dengan Kandang


1-3 meter
5-10 meter
hanya berbatasan
dengan dinding rumah
10 meter

13%
14%
73%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jarak rumah


dengan kandang pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 73
% ( 117 keluarga) mengatakan 10 meter, 14 % (22 keluarga) mengatakan 5-10 meter ,
13% ( 21 keluarga) mengatakan 1-3 meter dan 0% (0 keluarga) mengatakan hanya
berbatasan dengan dinding rumah. Jarak rumah dengan kandang sebaiknya lebih dari
10 meter supaya terhindar dari penyakit dan bau tak sedap.
30. Kepemilikan Kolam
Frekuensi Kepemilikan Kolam

3%

ya
tidak

97%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi kepemilikan kolam


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat

97 % (490

keluarga) tidak memiliki kolam dan 3 % ( 14 keluarga ) yang memiliki kolam.


Kepemilikan kolam lebih sedikit sedikit dibandingkan dengan jumlah seluruh
penduduk desa Aur Gading.

31. Kolam Diisi Dengan Ikan

26

Frekuensi Kolam Diisi Dengan Ikan

ya
tidak

33%
67%

Berdasarkan

diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi kolam diisi

dengan ikan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 67%
(10 keluarga) kolam yang diisi dengan ikan dan 33 % ( 4 keluarga ) kolam yang tidak
diisi dengan ikan. Jika kolam tidak diisi dengan ikan dapat menyebabkan jentik
nyamuk dan beresiko terjadinya penyakit DBD.
32. Perlu Adanya Kader
Frekuensi Perlunya Adanya Kader

2%

perlu
tidak perlu

98%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi perlu adanya kader


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 98 % ( 504
keluarga) mengatakan perlu adanya kader, dan 2 % ( 0 keluarga) mengatakan tidak
perlu adanya kader. Jika tidak adanya kader maka pelayanan kesehatan tidak berjalan
dengan baik.

33. Bersedia Menjadi Kader

27

Frekuensi Bersedia Menjadi Kader

11%

bersedia
tidak bersedia
89%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi perlu adanya kader


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 89 % ( 451
keluarga) mengatakan bersedia, dan 11 % ( 53 keluarga) mengatakan tidak bersedia.
Jika tidak bersedia adanya kader maka pelayanan kesehatan tidak berjalan dengan
baik.
E. DATA IBU HAMIL
1. Jumlah ibu hamil
Frekuensi jumlah ibu hamil

2%

ya
tidak

98%

Berdasarkan diagram diatas bahwa frekuensi jumlah ibu hamil pada 504
kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 98% (493 keluarga) yang
tidak mempunyai ibu hamil dan 2% (11 keluarga) yang memiliki ibu hamil.

2. Mengalami Keguguran

28

Frekuensi Mengalami Keguguran

18%

ya
tidak

82%

Berdasarkan diagram diatas frekuensi mengalami keguguran dalam komunitas


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 82% (9 ibu hamil)
yang tidak mengalami keguguran dan 18% (2 ibu hamil) yang mengalami keguguran .
Hal ini menunjukkan bahwa ada masalah pada kehamilan di desa Aur Gading.
3. Jumlah Keguguran
Frekuensi Jumlah Keguguran

<2
>2
100%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi keguguran pada


504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 100% (2 ibu hamil)
yang mengalami keguguran sebanyak kurang dari 2 kali, dan 0% (tidak ada ibu
hamil) yang mengalami keguguran lebih dari 2 kali. Hal ini menunjukan terdapat
masalah keguguran pada ibu hamil karena semua ibu hamil pernah mengalami
keguguran.

4. Jarak Kehamilan

29

Frekuensi Jarak Kehamilan

< 2 tahun
2 tahun
> 2 tahun

13%
38%
50%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jarak kehamilan


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 50% (4 ibu hamil)
yang jarak kehamilannya 2 tahun, 38% (3 ibu hamil) yang jarak kehailannya lebih
dari 2 tahun, dan 12% (1 ibu hamil) yang jarak kehamilannya kurang dari 2 tahun.
5. Penolong Persalinan Sebelumnya
Frekuensi Penolong Persalinan Sebelumnya

9%

dukun beranak
pelayanan kesehtan

91%

Berdasarkan diagram diatas frekuensi penolong persalinan sebelumnya pada


504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 91 % (10 keluarga) yang
mengatakan pelayanan kesehatan dan 9 % (1 keluarga) yang mengatakan dukun
beranak.

6. Masalah Kehamilan Sebelumnya

30

Frekuensi Masalah Kehamilan Sebelumnya

18%

ya
tidak

82%

Berdasarkan diagram diatas frekuensi masalah kehamilan sebelumnya pada


504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 82% ( 9 ibu hamil) yang
tidak ada masalah kehamilan sebelumnya, dan 18% ( 2 ibu hamil) yang mengalami
masalah kehamilan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada masalah pada
kehamilan sebelumnya.
7. Jenis Masalah yang Dialami
Frekuensi
Masalah
tekananJenis
darah
tinggiyang Dialami
sembab dan bengkak pada kaki
27%

mual dan muntah berlebihan


anemia

55%
18%

tidak ada masalah

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jenis masalah yang


dialami pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 55 % (6 ibu
hamil) yang tidak mengalami masalah, 27% ( 3 ibu hamil ) yang mengalami mual
muntah berlebihan, 18 % ( 2 ibu hamil ) yang mengalami anemia, 0 % ( 0 tidak ada
ibu hamil ) yang mengalami tekanan darah tinggi dan 0% (tidak ada ibu hamil) yang
mengalami sembab dan bengkak pada kaki. Hal ini menunjukan bahwa mual muntah
berlebihan dan anemia beresiko terjadinya keguguran pada ibu hamil.

8. Masalah Persalinan Sebelumnya

31

Frekuensi Masalah Persalinan Sebelumnya

13%

ya
tidak

88%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi masalah persalinan


sebelumnya pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 88% (7
ibu hamil) yang tidak mengalami masalah persalinan sebelumnya, 12% (1 ibu hamil)
yang mengalami masalah persalinan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada
masalah dalam kehamilan sebelumnya.
9. Jenis Masalah Persalinan Sebelumnya
Frekuensi Jenis Masalah Persalinan Sebelumnya
perdarahan
persalinan lama
letak sungsang
tidak ada masalah

13%

88%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jenis masalah


persalinan sebelumnya pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading
terdapat 88% (7 ibu hamil) yang tidak ada masalah persalinan sebelumnya, 12% ( 1
ibu hamil ) yang mengatakan persalinan lama, 0% ( tidak ada ibu hamil ) yang
mengatakan letak sungsang dan 0% (tidak ada ibu hamil) yang mengalami
pendarahan. Hal ini menunjukan terdapat masalah pada persalinan lama.

10. Rencana Kehamilan

32

Frekuensi Rencana Kehamilan

45%

ya
tidak

55%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi rencana kehamilan


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 55% (6 ibu hamil)
yang mengatakan ya dalam rencana kehamilan dan 45% (5 ibu hamil) yang
mengatakan tidak dalam rencana kehamilan. Hal ini menunjukkan bahwa lebih
banyak yang merencanakan kehamilan.
11. Keluhan Kehamilan Sekarang
Frekuensi Keluhan Kehamilan Sekarang
mual dan muntah berlebihan

perdarahan

tidak ada nafsu makan

27%

sering pusing

55%

tidak ada18%
masalah

Berdasarkan diagram diatas bahwa frekuensi keluhan kehamilan sekarang


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 55% (6 ibu
hamil ) yang tidak ada masalah, 27% ( 3 ibu hamil ) yang mengalami mual dan
muntah berlebihan, 18% ( 2 ibu hamil ) yang sering pusing, 0% ( tidak ada ibu
hamil ) yang mengalami pendarahan dan 0% (tidak ada ibu hamil ) yang mengatakan
tidak ada nafsu makan . Hal ini menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami mual
muntah berlebihan dan sering pusing dapat beresiko lemahnya kandungan ibu dan
berkurangnya asupan gizi bayi.
12. Penyakit yang Diderita Saat Kehamilan

33

Frekuensi Penyakit yang Diderita saat Kehamilan


darah tinggi
anemia
kencing manis
asma
tidak ada

18%

82%

Berdasarkan diagram diatas frekuensi penyakit yang diderita saat kehamilan


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 82% (9 ibu hamil)
yang tidak ada penyakit yang diderita saat kehamilan, 18% (2 ibu hamil) yang
mengalami anemia saat kehamilan, 0% ( tidak ada ibu hamil ) yang mengalami darah
tinggi, 0% ( tidak ada ibu hamil ) yang mengalami kencing manis dan 0% ( tidak ada
ibu hamil ) yang mengalami asma . Hal ini menunjukkan bahwa ada yang menderita
anemia pada saat kehamilan.
13. Kunjungan Kehamilan
Frekuensi Kunjungan Kehamilan

27%

3 bulan pertama
3 bulan kedua
3 bulan ketiga
tidak sama sekali

36%

36%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan


kehamilan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 36 % (4
ibu hamil) yang mengatakan 3 bulan pertama,36% ( 4 ibu hamil ) yang mengatakan 3
bulan kedua, 27 % ( 3 ibu hamil ) yang mengatakan 3 bulan ketiga dan 0% (tidak ada
ibu hamil) yang tidak sama sekali.

14. Tempat Kunjungan Kehamilan

34

Frekuensi Tempat Kunjungan Kehamilan


pelayanan
kesehatan
dukun terlatih
dukun

9%

91%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi tempat kunjungan


kehamilan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 91%
(10 ibu hamil) yang mengatakan pelayanan kesehatan, 9% (1 ibu hamil) yang
mengatakan dukun terlatih dan 0% ( tidak ada ibu hamil) yang mengatakan dukun.
Hal ini menunjukkan bahwa masih ada ibu hamil yang percaya memeriksa
kehamilannya dengan dukun terlatih dan hal ini bias beresiko menyebabkan
kurangnya perkembangan pada bayi.
15. Alasan Tidak Periksa Kehamilan
Frekuensi Alasan Tidak Periksa Kehamilan

45%

tidak merasakan adanya


masalah
malas
tidak ada waktu

55%

Berdasarkan diagram diatas frekuensi alasan tidak periksa kehamilan pada


504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 55 % (6 ibu hamil )
yang mengatakan tidak merasakan adanya masalah, 45% ( 5 ibu hamil ) yang
mengatakan malas dan 0 % ( tidak ada ibu hamil ) yang mengatakan tidak ada
waktu. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan ibu hamil.
16. Kepemilikan KIA

35

Frekuensi Kepemilikan KIA

9%

sudah
belum
91%

Berdasarkan diagram diatas frekuensi kepemilikan KIA pada 504

kepala

keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 91% ( 10 ibu hamil) yang sudah
memiliki KIA, dan 9% ( 1 ibu hamil) yang tidak memiliki KIA.
17. Pemeriksaan Kadar HB
Frekuensi Pemeriksaan Kadar HB

9%

ya

tidak

91%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi pemeriksaan


kadar HB pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 91 % (10
ibu hamil) yang mengatakan ya, dan 9% ( 1 ibu hamil ) yang mengatakan tidak. Hal
ini menunjukan bahwa sedikit ibu hamil yang tidak memeriksa kadar HB.

18. Konsumsi Penambah Darah

36

Frekuensi Konsumsi Penambah Darah


ya,diminum rutin 1x sehari
9%
ya,kadang-kadang

27%

ya,tidak di minum
64%

tidak mendapatkan pil penambah darah

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi konsumsi


penambah darah pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat
64% (7 ibu hamil) yang mengatakan ya,tidak diminum, 27% ( 3 ibu hamil ) yang
mengatakan ya,kadang-kadang dan 9% (1 ibu hamil) yang mengatakan tidak
mendapatkan pil penambah darah. Hal ini menunjukkan bahwa ibu mempunyai pil
penambah darah tetapi tidak diminum dapat beresiko terjadinya anemia pada saat
kehamilan.
19. Komposisi Makan Ibu Sehari-hari
Frekuensi Komposisi Makan Ibu Sehari-hari

nasi dan sayur

18%

nasi dan lauk


64%

nasi, sayur dan lauk

18%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi komposisi makan


ibu sehari-hari pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 64%
(7 ibu hamil) yang mengatakan komposisi makan sehari-hari nasi, sayur, lauk, 18%
( 2 ibu hamil ) yang mengatakan makan nasi dan lauk, dan 18%(2 ibu hamil) makan
nasi dan sayur. Dari data yang diperoleh ibu hamil mampu mengkomposisikan
makanan sehari-hari.
20. Imunisasi TT

37

Frekuensi Ibu Mendapat Imunisasi TT

ya

36%

tidak
64%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi ibu mendapat


imunisasi TT dari 504 kepala keluarga penduduk di desa Aur Gading terdapat 64% (7
ibu hamil) yang mendapatkan immunisasi TT dan sisanya 36% (4 ibu hamil) yang
tidak imunisasi TT. Dari hasil data dapat disimpulkan bahwa ibu yang tidak
mendapatkan imunisasi TT dapat beresiko terhadap anak yang dikandung.
21. Jumlah Imunisasi TT
Frekuensi Jumlah Imunisasi TT

36%

1 kali
2 kali

64%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jumlah ibu


mendapatkan imunisasi TT dari 504 kepala keluarga penduduk di desa Aur Gading
terdapat 64% (7 ibu hamil) yang mendapatkan immunisasi TT selama 2 kali dan
sisanya 36% (4 ibu hamil) yang mendapatkan imunisasi selama 1 kali. Hal tersebut
menggambarkan bahwa mayoritas ibu hamil tidak mendapatkan imunisasi TT dengan
lengkap.

22. Rencana Melahirkan

38

Frekuensi Rencana Tempat Melahirkan

pelayanan kesehatan

100%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi rencana tempat


melahirkan dari 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 100%
(11 ibu hamil) yang berencana utntuk melahirkan di tempat pelayanan kesehatan. Hal
ini menunjukan bahwa tinggi nya kesadaran ibu untuk mencegah resiko terjadi nya
angka kematian pada ibu yang sedang melahirkan.
23. Rencana Penggunaan KB Setelah Melahirkan.
Frekuensi Rencana Penggunaan KB Setelah Melahirkan

18%

ya
tidak
82%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi rencana pengguna


KB setelah melahirkan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading
terdapat 82% (9 ibu hamil) yang mengatakan berencana menggunakan KB setelah
melahirkan, dan 18% (2 ibu hamil) yang tidak berencana menggunakan KB setelah
melahirkan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
ingin berencana ber KB untuk mengurangi angka kelahiran.

24. Jenis KB yang digunakan


39

Frekuensi Jenis KB yang digunakan

18%

suntik
implant
82%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jenis KB yang


digunakan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 82% (9
ibu hamil) yang menggunakan jenis suntik, dan 18% (2 ibu hamil) .Hal ini dapat
disimpulkan bahwa ibu sudah mengenali berbagai jenis KB yang ingin digunakan.
F. DATA IBU MENETEKI /MENYUSUI
1. Jumlah Ibu Menyusui
Frekuensi Jumlah Ibu Menyusui

7%
ya
tidak

93%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jumlah ibu


menyusui pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 93% (469
ibu tidak menyusui) dan sisaanya 7%(35 ibu menyusui/meneteki).

2. Memberikan ASI pada bayi

40

Frekuensi Ibu Memberikan ASI pada Bayi

11%

segera setelah lahir


setelah Asi banyak
keluar
89%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi ibu memberikan


ASI pada bayi pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 89%
(31 ibu menyusui) yang mengatakan bayi segera setelah lahir, dan 11% (4 ibu
menyusui) setelah ASI banyak keluar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu sudah
memiliki pengetahuan untuk menyusui .
3. Pemberian Kolostrum
Frekuensi Pemberian Kolostrum

ya

34%

tidak
66%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi pemberian


kolustrum pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 66% (23
ibu menyusui) memberikan kolustrum pada bayinya, 34% ( 12 ibu menyusui ) yang
mengatakan tidak memberikan kolustrum pada bayinnya. Kondisi ini dapat
menyebabkan kekurangan ASI pada balita.

4. Alasan Tidak Pemberian Kolostrum

41

Frekuensi Alasan Tidak Memberikan Kolostrum

karena berwarna
kuning

14%

ASI tersebut basi

17%

sudah kebiasaan
69%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi alasan tidak


memberikan kolustrum pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading
terdapat 69% (24 ibu menyusui) tidak memberikan kolustrum karna bewarna
kunimg, , dan 17% (6 ibu menyusui) ASI tersebut basi, 14% (5 ibu menyusui) karena
sudah kebiasaan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu tidaak memberikan kolustrum
karena berbagai factor.
5. Jumlah Menyusui Bayi Dalam Sehari
Frekuensi Jumlah Menyusui Bayi dalam Sehari-hari

3-5 kali
37%

setiap kali bayi nangis

37%

sebayak yang
diinginkan bayi

26%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jumlah menyusui


dalam sehari-hari pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 3
37% (13 ibu menyusui)

menyusui bayi 3-5 kali sehari, 37%(13 ibu menyusui)

menyusukan bayi sebanyak yang diinginkan bayi dan 26% (9 ibu menyusui)
menyusukan bayi setiap kali bayi nangis. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya
pengetahuan ibu tentang bagaimana cara pemberian ASI yang benar.
6. Rencana Lama Menyusui

42

Frekuensi Rencana Lama Menyusui

14%
6%

6 bulan
1 tahun
2 tahun

80%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi rencana setelah


melahirkan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 80%
( 28 ibu menyusui) berencana menyusukan bayinya hingga 2 tahun, 14% (5 ibu
menyusui) berencana menyusukan bayi hingga 6 bulan, dan 6% (2 ibu menyusui)
berencana menyusukan bayi hingga 1 tahun.
7. Pengertian ASI Menurut Ibu
Frekuensi Pengertian ASI Menurut Ibu
bayi hanya diberikan
asi saja sampai umur
6 bulan

9%

menyusui dan
memberi susu formula
sampai 2 tahun

26%

menyusu, memberi
susu formula dan
makan

66%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi rencana pengguna


KB setelah melahirkan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading
terdapat 66% (23 ibu menyusui) mengartikan ASI bayi hanya diberikan saja sampai
umur 6 bulan, 26% (9 ibu menyusui ) mengartikan bayi menyusui dan memberi susu
formula sampai 2 tahun, dan 8% (3 ibu menyusui) mengartikan ASi dengan menyusui,
memberi susu formula dan makan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu
menyusui cukup baik.
8. Rencana Memberikan ASI Eksklusif

43

Frekuensi Rencana Memberikan ASI Eksklusif

23%

ya
tidak
77%

Berdasarkan

diagram

diatas

menunjukkan

bahwa

frekuensi

rencana

memberikan ASI eksklusif pengguna setelah melahirkan pada 504 kepala keluarga
penduduk di Desa Aur Gading terdapat 77% (27 ibu menyusui)

berencana

memberikan ASI eksklusif dan 23% (8 ibu menyusui) tidak berencana memberikan
ASI eksklusif pada bayinya .
9. Masalah dalam Menyusui
Frekuensi Masalah dalam Menyusui

6%

ya
tidak

94%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi masalah dalam


menyusui pengguna KB setelah melahirkan pada 504 kepala keluarga penduduk di
Desa Aur Gading terdapat 94% (33 ibu menyusui) tidak mengalami masalah dalam
menyusui dan 6%(2 ibu menyusui ) mengalami masalah dalam menyusui bayi. Hal
ini dapat disimpulakan bahwa sebagian besar ibu menyusui tidak mengalami masalah.

10. Penyebab Masalah Dalam Menyusui

44

Frekuensi Penyebab Masalah dalam Menyusui

ASI sedikit

100%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi penyebab masalah


dalam menyusui setelah melahirkan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur
Gading terdapat (100%) 2 ibu penyebab masalah menyusui ialah ASI sedikit. Kondisi
ini dapat disimpulkan bahwa masalah dalam menyusui adalah ASI sedikit.
11. Tindakan untuk Memperbanyak Air Susu
Frekuensi Tindakan untuk Memperbanyak Air Susu
mengurut payudara
meminum obat
tradisional

29%
49%

tidak mengkonsumsi
apa apa

23%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi tindakan untuk


memperbanyak air susu pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading
terdapat 48% (17 ibu menyusui) tindakan memperbanyak air susu dengan mengurut
payudara, 29% (10 ibu menyusui) tidak mengkonsumsi apa-apa, dan 23% (8 ibu
menyusui) meminum obat tradisional untuk memperbanyak air susu. Kondisi ini
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang memperbanyak air susu sudah
cukup bagus.

13. Sebelum Menyusui Membersihkan Payudara

45

Frekuensi Menyusui Membersihkan Payudara

ya
49%

51%

tidak

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi menyusui


membersihkan payudara setelah melahirkan pada 504 kepala keluarga penduduk di
Desa Aur Gading terdapat 51% (18 ibu menyusui) membersihkan payudara sebelum
menyusui dan 49% (17 ibu menyusui) yang tidak membersihkan payudara sebelum
menyusui.
14. Cara Membersihkan Payudara
Frekuensi cara Membersihkan Payudara
dengan mengguankan air biasa
dengan menggunakan
baby oil
17%
9%
3%
dengan menggunakan
air biasa
71%

dengan menggunakan kain biasa

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi menyusui


membersihkan paydara setelah melahirkan pada 504 kepala keluarga penduduk di
Desa Aur Gading terdapat 71% (25 ibu menyusui) membersihkan payudara dengan
menggunakan air biasa dan sisanya 17% (6 ibu menyusui) membersihkan payudara
dengan menggunakan kain biasa, 9% (3 ibu menyusui) membersihkan payudara
dengan menggunakan air biasa, 3% (1 ibu menyusui) membersihkan payudara dengan
menggunakan baby oil.

15. Cara Menyusui Yang Benar Menurut Ibu

46

Frekuensi cara Menyusui yang Benar Menurut Ibu


sambil berbaring

26%duduk,26%
ibu menyusui dengan posisi
bayi digendong dan perut bayi
menempel ke perut bibu sambil memandang bayi

49%

sesuka hati

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi cara menyusui


yang benar menurut ibu pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading
48% (25 ibu menyusui) posisi duduk, bayi digendong dan perut bayi menempel ke
perut ibu sambil memandang bayi dan sisanya , 26%(6 ibu menyusui) dengan
berbaring dan terdapat , 26% (6 ibu menyusui) dengan sesuka hati.
16. Setelah Menyusui Sebaiknya Bayi
Frekuensi Setelah Menyusui Sebaiknya Bayi

2%

ditidurkan
disendawakan

39%

ditimang-timang

59%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi setelah menyusui


sebaiknya bayi pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 59%
(24 ibu menyusui) menidurkan bayi nya setelah menyusui, terdapat 39% (16 ibu
menyusui) menyendawakan bayinya setelah menyusui dan terdapat 2% (1 ibu
menyusui) menimang-nimang bayinya setelah menyusui.

17. Cara Menyendawakan Bayi

47

Frekuensi Menyendawakan Bayi


menepuk punggung
34%

43%

meletakkan bayi
dipundak ibu sambil
menepuk punggung
ibu

membiarkan bayi
sendawa sendiri

23%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi menyendawakan


bayi pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 43% (15 ibu
menyusui) menyendawakan bayinya dengan menepuk punggung, 34% (12 ibu
menyusui) meletakkan bayi di pundak ibu sambil menepuk punggung ibu dan 23% (8
ibu menyusui) membiarkan bayinya sendawa sendiri. Kondisi ini dapat disimpulakn
bahwa pengetahuan ibu tentang menyendawakan bayi cukup baik.
G. DATA KELUARGA BERENCANA
1. Pengguna KB
Frekuensi Penggunaan KB

ya
41%

tidak

59%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan KB


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 59% (183 ibu) yang
menggunakan KB dan terdapat 41% (258 ibu) yang tidak menggunakan KB. Dapat
disimpulakan bahwa sebagian besar ibu tidak menggunakan KB .

2. Jenis KB

48

Frekuensi Jenis KB
suntik
spiral

23%

pil

2%
5%
11%

kondom

58%

implant

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jenis KB setelah


melahirkan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 55%
(106 ibu KB) yang menggunakan jenis KB suntik, 24% (43 ibu KB) menggunakan
KB Implant, 11% (20 ibu KB) menggunakan KB spiral, 5% (10 ibu KB)
menggunakan pil dan 2% (4 ibu KB) menggunakan kondom. Kondisi dapat
disimpulakan bahwa sebagian besar ibu menggunakn KB suntik.
2. Alasan Tidak ber KB
Frekuensi Alasan ber KB
dilarang suami
13%

tidak cocok dengan


alat Kb

47%

ingin mendapatkan
anak lagi

40%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi alasan ber KB


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 47% (35 ibu) ingin
mendapatkan anak lagi, 40% (30 ibu) tidak cocok dengan alat KB dan 13% (10 ibu)
dilarang suami. Kondisi ini dapat disimpulakn bahwa alasan tidak ber KB adalah
ingin mendapatkan anak lagi.

4.

Lama Pengguna KB

49

Frekuensi Lama Penggunaan KB

kurang dari 1 tahun


46%

lebih dari 1 tahun

54%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi lama penggunaan


KB pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 54% (98 ibu )
menggunakan KB kurang dari 1 tahun dan 46% (85 ibu) menggunakan KB lebih dari
1 tahun. Kondisi dapat disimpulkan bahwa penggunaan KB pada ibu kurang dari 1
tahun ini.
5. Manfaat Pengguna KB
Frekuensi Manfaat Penggunaan KB
untuk menjarangkan
kehamilan

2%

membatasi jumlah
anak

45%

meningkatkan
kesejahteraan ibu dan
bayi

54%

Berdasarkan

diagram

diatas

menunjukkan

bahwa

frekuensi

manfaat

penggunaan KB pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat
53%

(98 ibu) membatasi jumlah anak, 45% (82 ibu ) manfaat KB untuk

menjarangkan kehamilan, 2% (3 ibu) untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi.


Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang KB sudah cukup baik.

6.

Keluhan Pengguna KB

50

Frekuensi Keluhan Penggunaan KB

ya

Berdasarkan

diagram

tidak

49%

51%

diatas

menunjukkan

bahwa

frekuensi

keluhan

penggunaan KB pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading 51% (93
ibu ) menjawab tidak ada keluhan penggunaan KB, dan sebanyak (49%) 90 menjawab
ada keluhan penggunaan KB. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu
mengalami keluhan menggunakan KB.
7. Keluhan Yang Dirasakan
Frekuensi Keluhan yang Dirasakan

11%
13%

haid tidak teratur

pusing

keputihan

perdarahan

perubahan berat
badan

5%
71%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi keluhan yang


dirasakan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 71%
(183 ibu KB) mengatakan keluhan yang di rasakan dalam penggunaan kb haid tidak
teratur, 13% (23 ibu KB) keputihan dan 11% (20 ibu KB) keluhan yang dirasakan
adalah perubahan berat badan, dan 5% (10 ibu KB) pusing. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa keluhan yang diraskan haid tidak teratur.

8. Efek Samping Penggunaan KB Menurut Ibu

51

Frekuensi Efek Samping Penggunaan KB Menurut Ibu


kegemukan
keputihan

23%

perdarahan

46%

flek hitam pada wajah


mengurangi kesuburan

22%
1% 8%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi efek samping


penggunaan KB pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat
46% (84 ibu) mengatakan efek samping penggunaan kb adalah kegemukan, 23% (43
ibu) mengurangi kesuburan, 22% (40 ibu) flek hitam pada wajah, 8% (15 ibu)
keputihan, dan 1 % (1 ibu) perdarahan. Kondisi dapat disimpulak bahwa setiap
penggunaan KB efek samping nya berbeda-beda.
9. Tempat Pelayanan KB
Frekuensi Tempat Pelayanan KB

rumah sakit

6% 1% 13%

puskesmas
praktek dokter
praktek bidan

80%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi tempat pelayanan


KB pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 80% (75 ibu)
memilih tempat pelayanan KB di puskesmas 13% (12 ibu) memilih di rumah sakit 6%
(6 ibu) memilih praktek dokter dan 1% (1 ibu) memilih praktek bidan. Kondisi dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar ibu memilih tempat pelayanan kesehatan untuk
mendapat kan pelayanan KB.

H. DATA BAYI (0-12 Bulan)


1. Jumlah Bayi
52

Jumlah Bayi

ya
tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jumlah bayi pada


504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat (100%) 42 jumlah bayi.
Kondisi dapat disimpulakan bahwa angka kelahiran di desa Aur Gading masih relatif
rendah.
2. Bayi ASI Eksklusif
Bayi ASI Eksklusif

21%

ya
tidak
79%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi pada 504 kepala


keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 79% (33 ibu) yang memberikan ASI
Eklusif,dan sisanya 21% (9 ibu) yang tidak memberikan ASI eklusif. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar ibu sudah memberikan ASI eklusif pada bayinya.

3. Alasan tidak Memberikan ASI Ekslusif

53

Alasan Tidak Memberikan ASI Ekslusif


Produksi ASI kurang
11%

Bayi Tidak mau Disusui


Ibu Bekerja

33%

Menjaga kecantikan
payudara

56%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi alasan tidak


memberikan ASI ekslusif pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading
terdapat 56% (5 ibu) mengatakan karena produk ASI kurang dan sisanya 33% (3 ibu)
tidak mau disusui, 11% (1 ibu) karena ibu bekerja. Jika bayi tidak di beri ASI maka
akan menganggu tumbuh kembang bayi.
4. Pemberian MP ASI
Frekuensi Pemberian MP ASI

43%

ya
tidak

57%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi menyusui


membersihkan paydara setelah melahirkan pada 504 kepala keluarga penduduk di
Desa Aur Gading terdapat 57% (18 ibu) yang tidak memberikan MP ASI , 43% (24
ibu) memberikan MP ASI. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu memberikan MP ASI
cukup besar .

5. Umur Pemberian MP ASI

54

Umur Pemberian MP ASI

Kurang Dari 6 Bulan


Lebih Dari 6 Bulan

39%
61%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi pemberian MP ASI


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 61% (24 ibu) lebih
dari 6 bulan sebanyak 39% (18 ibu) kurang dari 6 bulan. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa ibu memberikan asi kurang dari 6 bulan.
6. Jenis MP ASI
Jenis MP ASI
Susu Formula
24%

29%
Nasi Biasa
Lain-Lain

19%

Bubur
Instan(Promina,SUN,Milna,
dll)
Nasi Tim

29%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi jenis MP ASI pada


504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 29% (12 ibu) jenis MP
ASI yang digunakan bubur instan(promina,SUN,milna,dll), 28% (12 ibu) susu
formula, 24%(10 ibu) nasi tim, 19% (8 ibu) nasi biasa. Hal ini menunjukan bahwa
sebagian ibu memberikan jenis MP ASI dengan menggunakan bubur dan pengetahuan
ibu cukup bagus .

7. Cara Pemberian Susu Formula

55

Frekuensi Cara Pemberian susu Formula

Dengan Botol

17%

Dengan Gelas
Dengan Sendok
83%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi carab pemberian


susu formula pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 83%
(10 ibu) memberikan susu formula dengan botol dan 17%( 2 ibu) memberikan susu
formula dengan gelas.
8. Cara Membersihkan Botol Susu
Frekuensi Cara Membersihkan Botol Susu

Dicuci dan Direbus

20%

Direndam air panas


Dicuci saja
80%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi membersihkan


botol susu dari 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 80% (4
ibu) membersihkan botol susu dengan cara dicuci dan direbus dan 20% (1 ibu) hanya
direndam dengan direndam dengan air panas. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
Membersihkan botol dengan mencuci dapat menghilangkan bakteri-bakteri dan
menghindarkan dari berbagai penyakit.

9.

Kepemilikan KMS

56

Kepemilikan KMS

ya

29%

tidak
71%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi kepemilikan KMS


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 71% (30 ibu)
memiliki KMS dan 29% (12 ibu) tidak memiliki KMS. Hal ini menunjukan bahwa
masih ada anak yang tidak memiliki KMS .
10.Kunjungan Terakhir KMS
Kunjungan Terakhir KMS

Merah
36%

45%

Kuning
hijau

19%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi terakhir KMS 504


kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 45% (19 ibu) bewarna hijau
dan sisanya 36% (15 ibu) bewarna merah, 19% (8 ibu) bewarna kuning. Hal ini
menunjukan bahwa sebagian besar ibu rutin melakukan kunjungan KMS.

11. Penimbangan BB Ke Posyandu

57

Penimbangan BB Ke Posyandu

12%
ya

tidak

88%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi penimbangan BB


ke posyandu pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 88%
(37 bayi) membawa bayinya untuk melakukan penimbangan BB ke posyandu dan
terdapat 11% (5 bayi) yang tidak dibawah ke posyandu untuk dilakukan penimbangan
berat badan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar ibu sudah menyadari
bagaiman perkembangan anak pada tiap bulan nya.
12. Pemberian Imunisasi
Pemberian Imunisasi

Lengkap
33%

Tidak Lengkap
48%

Belum Lengkap

19%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi pemberian


imunisasi pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 48% ( 20
bayi) mendapatkan imunisasi lengkap, 33% (8 bayi) imunisasi tidak lengkap dan 19%
(14 bayi) belum lengkap imunisasi nya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
bayi mendapatkan imunisasi lengkap dan hanya yang sebagian yang tidak lengkap dan
ini dapat mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh pada bayi dan beresiko terkena
penyakit.
13. Jika Tidak Mendapat Imunisasi, Alasan
58

Frekuensi Alasan , tidak Mendapat Imunisasi

Takut Sakit
32%

Sedang Sakit
Tidak sempat
68%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi alasan tidak


mendapat imunisasi 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat
68% (15) tidak mendapatkan imunisasi karena takut sakit, 32%( 7) karena sedang
sakit. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan ibu tentang imunisasi masih kurang .
14. Bayi Pernah Sakit
Frekuensi Bayi Pernah Sakit

Ya
43%

Tidak
57%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi bayi pernah sakit


pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 57%( 24 bayi)
pernah sakit dan 43% (18 bayi) tidak pernah mengalami sakit. Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar bayi pernah mengalami sakit dan oleh sebab itu di harapkan
para ibu untuk memeriksakn kesehatan rutin ke pelayanan kesehatan pada bayi.

15. Penyakit Yang Diderita Bayi

59

Penyakit Yang Diderita Bayi


Batuk,Filek
Demam

14%
14%

Diare
Campak

48%

Cacingan
Dll (types,malaria)

24%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi penyakit yang


diderita bayi pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 48%
(20) Batuk filek, 14% (10) Demam, 14% (6 )di are, 14% (6 ) dan lain-lain types,
malaria. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar bayi menderita sakit yang di
sebabkan oleh lingkungan.
16. Tempat Berobat
Frekuensi Tempat Berobat

Pelayan Kesehatan
Pengobatan Alternatif
Dukun
100%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi tpada 504 kepala


keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat
kesehatan.

17. Bayi Sudah Bisa Melakukan

60

(100%) 42 ibu kepelayanan

Frekuensi Bayi sudah Bisa Melakukan

21%

baik
tidak baik
79%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa frekuensi bayi sudah bisa


melakukan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat bisa
melakukan yang baik sebanyak 79% (33 bayi) dan yang tidak baik sebanyak 21%( 9
X.

bayi).
DATA BALITA (1-5 Tahun)
1. Jumlah Ballita
Frekuensi Jumlah Balita

ya
tidak

100%

Berdasarkan diagram di atas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
hanya terdapat (100%) 129 balita.

2. Penolong Persalinan Dahulu

61

Frekuensi Penolong Persalinan Dahulu

5%

Bidan

12%

Praktek Dokter
Dukun
Lain-Lain
83%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa dari 504 kepala keluarga di


desa Aur Gading penolong persalinan dahulu dari 129 balita, sebanyak 83% (107)
pada bidan sedangka sisa nya , (12% ) 15 pada dukun , dan (5%) 7 pada praktek
dokter. Hal ini menunjukan bahwa tinggi nya kesadaran masyarakat akan kesehatan
dan pertolongan pada ibu hamil..
3. Pemberian ASI (6 bulan)
Frekuensi Pemberian ASI (6 bulan)

16%

ya
tidak
84%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa dari 504 kepala keluarga


terdapat 129 balita dan ibu yang memberikan ASI (6 bulan) sebanyak (84%) 109
balita yang diberi ASI selama 6 bulan dan terdapat sebayak 16% (20) balita yang
tidak diberikan ASI selama 6 bulan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar ibu
memberikan ASI eklusif pada 6 bulan pertama sedangkan sebagian ibu tidak
memberikan ASI eklusif pada bayi.
4. Kepemilikan KMS

62

Frekuensi Kepemilikan KMS

25%

ya
tidak
75%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa dari 504 kepala keluarga


terdapat 129 balita dan (75 %) 97 balita yang mempunyai KMS dan sebanyak (25
%) 32 balita yang tidak memiliki KMS. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar
persentase ibu terhadap KMS cukup tinggi meskipun sebagian msih kurangnya
pengetahuan ibu tentang KMS.
5. Berat Badan Pada Garis
Frekuensi Berat Badan Pada Garis

32%

kuning
Hijau

68%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa dari 504 kepala keluarga


terdapat 129 balita dan berat badan pada garis sebanyak (68%) 88 balita yang
memiliki berat badan pada garis hijau

dan sebanyak (32 %) 41 balita yang

memilliki berat badan pada garis kuning, Hal ini menunujukan bahwa persentase
berat badan balita pada garis hijau cukup tinggi yang artinya pada garis bagus
sedang kan sisanya pada garis kuning yang artinya masih batas sedang.
6. Penimbangan BB Setiap Bulan

63

Frekuensi Penimbangan BB Setiap Bulan

20%

kadang- kadang
rutin
80%

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa dari 504 kepala keluarga


di desa Aur Gading terdapat 129 balita dengan penimbangan setiap bulan nya
sebanyak (80 %) 87 balita yang menimbang berat badan secara kadang- kadang
dan sisanya terdapat (20%) 42 balita yang menimbang berat badan secara rutin
setiap bulan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar ibu kurang memperhatikan
perkembangan berat badan balita oleh karena itu perlu perhatian khusus dari pihak
kesehatan untuk memberikan promosi kesehatan tentang pentingnya kesadaran ibu
untuk berpartisipasi dalam program kesehatan balita.
7. Tempat Penimbangan BB
Frekuensi Tempat Penimbangan BB

posyaandu

2%

49%

puskesmas/pustu
49%

praktek dokter
praktek bidan

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa dari 504 kepala keluarga


di desa Aur Gading terdapat 129 balita dan tempat penimbangan berat badan
(49%) 68 balita ditimbang di posyandu, (49%) 68 di puskesmas atau pustu dan (2
%) 3 di praktek dokter.
8. Frekuensi Makan

64

Frekuensi Makan

2%

1 kali
39%

59%

2 kali
3 kali

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa dari 504 kepala keluarga


di desa Aur Gading sebanyak (59 %) 76 balita yang memiliki frekuensi makan 3
kali, (39%) 50 balita yang memilki frekuensi makan 2 kali dan (2%) 3 balita yang
memilliki frekuensi makan 1 kali. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar balita
telah memenuhi kebutuhan nutrisi nya.
9. Porsi yang Dihabiskan
Frekuensi Porsi yang Dihabiskan

12%

< 1 piring
40%

1 piring
> 1 piring

48%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa dari 504 kepala keluarga di


desa Aur Gading terdapat 129 balita dan porsi makan yang dihabiskan (48 %) 62 1
pring, (40%) 52 <1 piring dan (12%) 15 lebih dari 1 piring. Hal ini menunjukan
bahwa porsi makan balita sudah cukup baik.

10. Jenis Makanan yang Diberikan

65

Frekuensi Jenis Makanan yang Diberikan

18%

Nasi + sayur + lauk


pauk

5%

Nasi + sayur
Nasi + lauk pauk
78%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita dan jenis makanan yang diberikan oleh ibu adalah (77 %) 100
balita yang mengkonsumsi nasi + sayur + lauk pauk, (18 %) 23 balita yang
mengkonsumsi nasi + sayur dan sebanyak (5%) 6 balita yang mengkonsumsi nasi
+ lauk pauk. Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan nutrisi balita sudah cukup
terpenuhi
11. Pemberian Susu pada Balita
Frekuensi Pemberian Susu pada Balita

29%

19%

ya
kadang- kadang
tidak pernah

52%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita dan pemberian susu pada balita sebanyak (52 %) 67 balita yang
diberikan susu kadang-kadang, (29%) 38 balita yang tidak pernah diberikan susu
dan (19%) 24 balita diberikan susu.
12. Pemberian Suplemen atau Vitamin Tambahan

66

Pemberian Suplemen atau Vitamin Tambahan

Ya
40%

Tidak

60%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita dan pemberian suplemen atau vitamin tambahan sebanyak
(60%) 77 balita yang diberikan suplemen tambahan dan sebanyak (40%) 52 balita
yang tidak diberikan suplemen tambahan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian
besar balita di berikan suplemen tambahan.
13. Pemberian ASI saat ini
Pemberian ASI saat ini

14%

ya
tidak

86%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita dengan pemberian ASI sebanyak (86%) 111 balita yang
diberikan ASI dan sebanyak (14%) 18 balita yang tidak diberikan ASI. Hal ini
menunjukan bahwa tinggi nya kesadaran ibu tentang pemberian ASI eklusif selama
6 bulan.
14. Frekuensi Menggosok Gigi

67

Frekuensi Menggosok Gigi

9%

1 kali

20%

lebih dari 2 kali


2 kali

50%

tidak pernah

22%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa aur Gading
terdapat 129 balita yang menggosok gigi sebanyak( 50%) 64 balita yang
menggosok gigi sebanyak 2 kali, (22 %) 28 balita yang menggosok gigi sebanyak
lebih dari 2 kali, (20%) 26 balita yang menggosok gigi sebanyak 1 kali dan
sebanyak (8 %) 11 yang tidak pernah menggosok gigi. Hal ini menunjukan bahwa
ada sebagian balita yang tidak pernah menggosok gigi ini dapat menyebabkan
caries gigi dan gigi berlobang.
15. Bila Sakit, Tempat Berobat
Frekuensi Tempat Berobat, bila sakit

5%

pelayanan kesehatan
dukun kampung
lain- lain

95%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
bila ada yang sakit dibawa ketempat berobat sebanyak (95%) 123 ke pelayanan
kesehatan dan sebanyak (5 %) 6 ke dukun kampung. Hal ini menunujukan bahwa
sebagian besar masyarakat berobat kepelayanan kesehatan.
16. Tingkat Kepandaian Yang Dilakukan Balita

68

Frekuensi Tingkat Kepandaian yang Dilakukan Balita

11%

baik
tidak baik

89%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita, tingkat kepandaian balita yang dilakukan adalah (89%) 115
balita yang memiliki tingkat kepandaian baik dan sebanyak (11 %) 14 balita yang
memiliki tingkat kepandaian tidak baik. Hal ini menunjukan bahwa tumbuh
kembang balita sudah cukup baik meskipun ada balita yang tidak memiliki
kepandaian yang baik, Hal ini perlu perhatian khusus dari pihak kesehatan dan
orang tua
17. Aktivitas Anak Sehari
Frekuensi Aktivitas Anak Sehari

sangat aktif
cukup aktif
48%

52%

tidak aktif atau


pendiam

Berdasarkan diagram di atas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita terdapat (52% ) 67 balita dengan aktivitas sehari- hari sangat aktif ,
(48%) 62 balita dengan aktivitas cukup aktif dan sebanyak 0% balita dengan aktivitas
tidak aktif. Hal ini menunjukan bahwa tumbuh kembang pada balita sudah terpenuhi
18. Balita Pernah Menderita Sakit

69

Frekuensi Balita Pernah Menderita Sakit

batuk,pilek

28%

demam

49%

tidak pernah
23%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 129 balita dengan frekuensi penyakit yang
pernah diderita balita yaitu penyakit batuk, pilek 28% ( 30 orang ) yang mengalami
demam 23% ( 25 orang ) dan yang tidak pernah sakit 49% ( 74 orang ). Kondisi ini
dapat di simpulkan bahwa sebagian besar balita pernah mengalami batuk, pilek, dan
demam.
J. DATA ANAK SEKOLAH
1. Jumlah Anak Sekolah
Frekuensi Jumlah Anak Sekolah

ya
49%

51%

TIDAK

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 51% (259 orang) anak usia sekolah dan 49%
(245 orang) tidak dalam usia sekolah.

2. Frekuensi Makan

70

Frekuensi Makan

7%

1 kali
2 kali
3 kali

35%

58%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan frekuensi makan 1 kali 7%
(18 orang ), 2 kali 35% ( 91 orang ) dan 3 kali 58% ( 150 orang). Kondisi ini dapat di
simpulkan bahwa

seberapa banyak porsi makanan yang di habiskan akan

mempengaruhi pertumbuhan anak sekolah tersebut.


3. Porsi Makan
Frekuensi Porsi Makan

1 piring

31%

33%

lebih dari satu piring


kurang dari 1 piring

36%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan frekuensi porsi makan 1 piring
33% ( 86 orang), lebih dari 1 piring 36% ( 92 orang ) dan kurang dari 1 piring 31%
( 81 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa porsi makanan yang di berikan
sehari-hari dapat mempengaruhi kebutuhan gizi anak..

4. Jenis Makanan

71

Frekuensi Jenis Makanan

nasi,sayur,lauk pauk
nasi sayur
nasi,lauk pauk

18%

22%

59%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan frekuensi jenis makanan nasi+
sayur + lauk pauk 60% ( 154 orang ), nasi sayur 22% ( 58 orang ) dan nasi+ lauk pauk
18% ( 47 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa jenis makanan yang di
berikan sehari-hari dapat mempengaruhi kebutuhan gizi anak, dan sebagian besar
jenis makanan yang di konsumsi itu baik.
5. Pemberian Suplemen Tambahan
Frekuensi Suplemen Tambahan

25%

Ya
Tidak

75%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan frekuensi yang diberikan
suplemen tambahan 25% ( 65 orang ) dan yang tidak mendapat suplemen tambahan
berjumlah 75% ( 194 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar
anak tidak mendapatkan suplemen / vitamin tambahan, hal ini dapat mempengaruhi
system kekebalan tubuh anak tersebut.
6. Masalah Gigi

72

Frekuensi Masalah Gigi

ya
tidak

39%
61%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan jumlah anak yang memiliki
masalah gigi 39% (102 orang ) dan yang tidak mempunyai masalah gigi 61% ( 157
orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa sebagian anak memiliki masalah gigi.
7. Frekuensi Menggosok Gigi
Frekuensi Menggosok Gigi

3% 14%

54%

30%

1 kali
2 kali
lebih dari 2 kali
tidak pernah

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan frekuensi menggosok gigi 1
kali 14% ( 36 orang ), 2 kali 30% ( 77 orang ), lebih dari 2 kali 53% ( 139 orang ) dan
yang tidak pernah menggosok gigi 3% ( 7 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan
bahwa masih ada sebagian kecil anak yang tidak rutin menggosok gigi, hal ini dapat
menimbulkan terjadinnya peningkatan masalah gigi seperti karies.
8. Pemeriksaan Gigi Kepelayanan Kesehatan

73

Frekuensi Pemeriksaan Gigi Kepelayanan Kesehatan

17%

pernah
tidak pernah

83%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak yang pernah memeriksakan gigi
kepelayanan kesehatan berjumlah 17% ( 43 orang ) dan yang tidak pernah
memeriksakan gigi kepelayanan kesehatan berjumlah 83% ( 216 orang ). Kondisi ini
dapat di simpulkan bahwa terdapat sebagian besar anak tidak pernah memeriksakan
gigi kepelayanan kesehatan, hal ini dapat menyebabkan meningkatnya masalah pada
gigi anak salah satunya gigi berlubang, karies dll.
9. Gangguan Dalam Belajar
Frekuensi Gangguan Dalam Belajar

27%

ya
tidak

73%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak yang mengalami gangguan belajar
berjumlah 27% ( 69 orang ) dan yang tidak mengalami gangguan dalam belajar 73% (
190 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa gangguan belajar pada anak dapat
mempengaruhi prestasi anak disekolah.
10. Kegiatan Diluar Sekolah

74

Frekuensi Kegiatan Diluar Sekolah

10% 2%
25%
63%

bermain
menonton TV
Mengaji
Les tambahan

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak yang melakukan kegiatan diluar
sekolah dengan bermain 63% ( 163 orang), memonton TV 25% ( 65 orang ),mengaji
10% ( 25 orang ) dan yang les tambahan 2% ( 6 orang). Kondisi ini dapat di
simpulkan bahwa untuk mengisi waktu luang sebagian besar bermain dengan temantemannya.
11. Kebiasaan Jajan Diluar
Frekuensi Kebiasaan Jajan Diluar

8%

ya
tidak

92%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan frekuensi yang memiliki
kebiasaan jajan diluar berjumlah 92% ( 239 orang ) dan yang tidak memiliki
kebiasaan jajan diluar berjumlah 8% ( 20 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan
bahwa sebagian besar anak memiliki kebiasaan jajan diluar, hal ini dapat
mengakibatkan menurunnya porsi makan anak dirumah.
12. Kebiasaan Minum Susu

75

Frekuensi Minum Susu

7%
52%

selalu
kadang-kadang
jarang/tidak pernah

41%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan frekuensi yang selalu minum
susu 7% ( 18 orang ), kadang-kadang 41% ( 106 orang ) dan jarang/ tidak pernah 52%
( 135 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar anak tidak pernah
minum susu, hal ini dapat mempengaruhi kondisi gizi anak.
13. Menderita Sakit 1 Bulan Terakhir
Frekuensi Sakit 1 Bulan Terakhir

27%

ya
tidak

73%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan frekuensi yang menderita
sakit 1 bulan terakhir 27% ( 69 orang ) dan yang tidak menderita sakit 1 bulan terakhir
73 % ( 190 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar anak anak
di desa Aur Gading tidak mengalami sakit dalam 1 bulan terakhir.
14. Jenis Penyakit

76

Frekuensi Jenis Penyakit

6%

demam
batuk, pilek

38%

57%

mencret

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 259 anak dengan frekuensi jenis penyakit
demam 56% ( 39 orang ), batuk,pilek 38% ( 26 orang ) dan mencret 6% ( 4 orang ).
Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan data diatas, jenis penyakit yang
tertinggi yang diderita pada anak adalah demam.

K. DATA REMAJA
1. Jumlah Remaja
Fre kue nsi Jumlah Re maja

ya

100%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja.

2. Jenis Kelamin

77

Frekuensi Jenis Kelamin

laki laki
perempuan

49%

51%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi jenis kelamin
perempuan 52 % ( 152 orang ) dan laki-laki 49% ( 144 orang ).
2. Kegiatan Saat ini
Frekuensi Kegiatan Saat ini
sekolah
sekolah dan bekerja
bekerja
kursus
pengangguran

1% 6%
19%
4%
70%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi kegiatan
sekolah 70% ( 208 orang ), sekolah sambil bekerja 4% ( 12 orang ), bekerja 19% ( 55
orang ), kursus 1% ( 3 orang ) dan pengangguran 6% ( 18 orang ). Kondisi ini dapat di
simpulkan bahwa kegiatan remaja banyak di sekolah .

3. Kegiatan Waktu Luang

78

Frekuensi Kegiatan Waktu Luang

15%

kumpul dengan teman


nonton tv
ikut olahraga
kursus

5%
48%

32%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi waktu luang
kumpul dengan teman 48% ( 142 orang), nonton TV 32% ( 94 orang ), ikut olahraga
15% ( 44 orang ) dan kursus 5% ( 16 orang ) . Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa
kegiatan remaja pada waktu luang adalah kumpul dengan teman-teman.
4. Jika Mendapat Masalah
Frekuensi Yang Dilakukan Jika Ada Masalah

7%

bercerita keorang lain


diam
marah

33%
59%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi yang
dilakukan jika ada masalah bercerita ke orang lain 60% ( 176 orang), diam 33% ( 99
orang ) dan marah 7% ( 21 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa yang di
lakukan remaja jika ada masalah dengan cara bercerita ke orang lain dapat beresiko
apa yang di ceritakan dapat di ceritakan kembali dengan orang lain jikan orang yang
di ceritakan tersebut tidak bisa menjaga rahasia dan jika hanya diam saja dapat
beresiko terjadinya stress dan pikiran semakin kacau .
5. Penyebab Utama Narkoba

79

Frekuensi Penyebab Utama Narkoba


coba coba
7%

mengatasi masalah
32%

ingin dianggap hebat


pengaruh lingkungan

48%

dll

12%

1%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi penyebab
utama narkoba dengan cara coba-coba 32% ( 94 orang ), mengatasi masalah 12% ( 36
orang ), ingin dianggap orang hebat 1% ( 3 orang ), pengaruh lingkungan 48% ( 143
orang ) dan lain-lain 7% ( 20 orang ). Kondisi di atas dapat di simpulkan bahwa
penyebab utama remaja menggunakan narkoba adalah pengaruh dari lingkungan atau
teman.
6.

Efek Samping Narkoba


Frekuensi Efek Samping Narkoba
sukar tidur

malas

kehilangan nafsu makan


18%

23%
5%

mudah marah

menambah semangat

24%

tidak tahu 12%


18%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi efek samping
narkoba sukar tidur 18% ( 54 orang ), malas 24% ( 70 orang ), kehilangan nafsu
makan 18% (53 orang), menambah semangat 12% (36 orang), mudah marah 5%(16
orang ) dan tidak tahu 23% ( 67 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa
pengetahuan remaja tentang efek samping narkoba masih minim dan dapat beresiko
semakin tinggi pengguna narkoba pada remaja .
7.

Kebiasaan Merokok
80

Frekuensi Remaja Merokok

34%

ya
tidak

66%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi remaja yang
merokok 34% (101 orang ) dan yang tidak merokok 66% (195 orang) . Kondisi ini
dapat di simpulkan bahwa remaja yang merokok dapat beresiko terjadinya gangguan
pada paru paru.
8.

Jumlah Perhari
Frekuensi Jumlah Perhari

12%

1-3 batang
lebih dari 3 batang

88%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi jumlah
merokok perhari 1-3 batang 12% (12 orang) dan lebih dari 3 batang 88% (89 orang).
Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa semakin banyak menghabiskan rook dalam
sehari maka akan semakin tinggi resiko terjadinya gangguan pada paru-paru.
9. Komunikasi dengan Orang Tua

81

Frekuensi Komunikasi dengan Orang Tua

5%
37%
58%

harmonis
biasa saja
tidak harmonis

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi komunikasi
dengan orang tua yang harmonis 58% (173 orang), biasa saja 37 % (109 orang ) dan
tidak harmonis 5% (14 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa komunikasi
dengan orang tua sebagian besar harmonis.
10. Yang Dilakukan Orang Tua Jika Ada Masalah
Frekuensi yang Dilakukan Orang Tua Jika Ada Masalah

43%

memarahi remaja
mendiamkan masalah
mengajak remaja
berdiskusi

44%

13%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi yang
dilakukan orang tua jika ada masalah dengan memarahi remaja 44% (129 orang),
mendiamkan masalah 13% ( 39) dan mengajak remaja berdiskusi 43% (128 orang ).
Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa tindakan yang dilakukan orang tua dengan
memarahi remaja jika ada masalah kurang baik karena dapat mengakibatkan anak
tersebut menjadi tertekan.
11. Organisasi Remaja

82

Frekuensi Organisasi Remaja

47%

ada
tidak

53%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi yang
memiliki organisasi remaja 53% (156 orang ) dan yang tidak memiliki organisasi
remaja 47% ( 140 orang). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar
memiliki organisasi remaja.
12. Jenis Organisasi Remaja
Frekuensi Jenis Organisasi Remaja

8%

remaja masjid
perkumpulan pemuda
perkumpulan olah raga

33%

58%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi jenis
organisasi remaja masjid 8% (13 orang ), perkumpulan pemuda 59% ( 91 orang ) dan
perkumpulan olah raga 33 % ( 52 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa
remaja yang ikut organisasi sudah banyak dan baik yang akan berdampak positif .
13. Keaktifan Organisasi Remaja

83

Frekuensi Keaktifan Organisasi Remaja

2%

ya
tidak

98%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi yang aktif
dalam organisasi ya 98%(102 orang) dan yang tidak 2% (54 orang ) . Kondisi ini
dapat di simpulkan bahwa sebagian besar remaja aktif dalam organisasi.
14. Keikutsertaan dalam Organisasi
Frekuensi Keikutsertaan dalam Organisasi

ya
51%

49%

tidak

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi keikutsertaan
dalam organisasi 49% ( 77 orang ) dan yang tidak ikut 51 % ( 79 orang). Kondisi ini
dapat di simpulkan bahwa remaja sebagian besar tidak ikut dalam organisasi yang ada
didalam masyarakat.
15. Jika tidak Aktif Perlu Dibentuk Organisasi Pemuda

84

Frekuensi Jika tidak Aktif Perlu Dibentuk Organisasi Pemuda

13%

ya
tidak
87%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi perlu
dibentuknya organisasi pemuda 87 % ( 47 orang) dan yang tidak perlu 13% (7
orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar remaja setuju bila
dibentuk organisasi pemuda.
16. Informasi Tentang Kesehatan Reproduksi dan Seks Bebas
Frekuensi Tentang Kesehatan Reproduksi dan Seks Bebas

39%

ya
tidak

61%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi yang
mengetahui tentang kesehatan reproduksi dan seks bebas 39% ( 115 orang ) dan tidak
mengetahui 61 % ( 181 orang ). Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar
remaja tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi dan seks bebas.
17. Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

85

Fre kue nsi Pe nge tahuan Ke se hatan Re produksi

25%

ya
tidak

75%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi yang
memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi 25% ( 75 orang ) dan yang tidak
mengetahui 75% ( 221 orang ). Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
remaja tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi.
18. Tanggapann Tentang Seks Bebas
Fre kue nsi Tanggapan Tentang Se ks Be bas

16%
2%

biasa
29%

malu
tahu
tertarik

52%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi tanggapan
tentang seks bebas yang biasa 29% ( 86 orang), malu 52 % ( 155 orang), tahu 3% ( 7
orang) dan tertarik 16 % ( 48 orang). Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar remaja malu jika membahas tentang seks bebas.
19. Akibat Seks Bebas

86

Fre kue nsi Akibat Se ks Be bas

hamil diluar nikah

26%
46%

AIDS
penyakit kelamin

28%

Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan pendataan dari 504 kepala


keluarga di desa Aur Gading terdapat 296 usia remaja dengan frekuensi akibat seks
bebas hamil diluar nikah 46% (136 orang), AIDS 28% (82 orang ) dan penyakit
kelamin 26% ( 78 orang). Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa remaja berpendapat
bahwa akibat dari seks bebas adalah hamil diluar nikah.

L. DATA LANSIA
1. Jumlah Lansia
Frekuensi jumlah Lansia

lansia

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504


kepala keluarga di desa Aur Gading terdapat 1.796 jiwa dengan jumlah lansia
sebanyak 220 jiwa Lansia.
2. Penyakit Yang Pernah Diderita Lansia

87

Frekuensi penyakit yang pernah diderita


Tidak ada
Hipertensi
4% 1%
24%
50%

Jantung
Diabetes
Rematik

19%
1% 1%

sesak nafas
stroke

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 220 jiwa


lansia di desa Aur Gading menunjukkan bahwa frekuensi penyakit yang pernah
diderita lansia pada komunitas Aur Gading adalah 1% (2 orang) pernah menderita
Diabetes, 1% (3 orang) pernah menderita sakit jantung, 19% (42 orang) pernah
menderita hipertensi, 1% (2 orang) pernah menderita stroke, 4% (8 orang) pernah
menderita sesak nafas, 50% (110 orang) pernah menderita rematik dan 24% (53
orang) mengatakan tidak pernah sakit. Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa
sebagian komunitas Lansia Aur Gading pernah menderita rematik.
3. Lama Menderita Penyakit Tersebut
Frekuensi Lama Menderita Penyakit

20%

2%

1bulan-1tahun

21%

> 1-3 tahun


>3-5 tahun
> 5 tahun

57%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 220 jiwa


lansia di desa Aur Gading menunjukkan bahwa frekuensi lamanya penyakit yang
pernah diderita lansia pada komunitas Aur Gading adalah 21% (35 orang) 1bulan-1
tahun, 57% (94 orang) lebih dari 1-3tahun, 20% (33 orang) lebih dari 3-5 tahun dan
2% (4 orang) lebih dari 5 tahun. Kondisi ini dapat berdampak terhadap semangat
untuk mengatasi penyakit tersebut, semakin lama menderita penyakit dapat
menurunkan semangat untuk mengatasi penyakit tersebut.
88

4. Tindakan yang dilakukan


Frekuensi tindakan yang dilakukan
berobat ke pelayanan
kesehatan
berobat ke dukun
minum obat tradisional
dibiarkan saja

3%
24%
2%
71%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 220 jiwa


lansia di desa Aur Gading menunjukkan bahwa frekuensi untuk mengatasi
masalah penyakit yang pernah diderita lansia pada komunitas S.Kep, SKM, dan
Receptionis adalah 71% (118 orang) berobat ke pelayanan kesehatan, 2% (3
orang) berobat ke dukun, 24% (40 orang) minum obat tradisional, dan 3% (5
orang) membiarkan penyakit tersebut. Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa
untuk mengatasi masalah penyakit yang pernah di derita lansia dengan cara di
bawa berobat ke pelayanan kesehatan sudah baik .
5. Penyakit Yang Dialami Sekarang
Frekuensi Penyakit Yang Dialami Sekarang

3% 4%
44%

9%

40%

demam
sesak nafas
hipertensi
rematik
tidak ada

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan dari 220 jiwa


lansia di desa Aur Gading menunjukkan bahwa distribusi frekuensi penyakit yang
sekarang diderita lansia pada komunitas pada umumnya adalah 40% (89 orang)
rematik, 9% (19 orang) hipertensi, 4% (8 orang) sesak nafas, 3% (7 orang)

89

demam, dan 44% (97 orang) tidak ada. Dapat di simpulkan bahwa jenis penyakit
tertinggi yang di derita lansia sekarang adalah rematik.
6. Tindakan yang dilakukan
Tindakan yang dilakukan

26%

minum obat tradisional


berobat ke pelayanan
kesehatan
berobat ke dukun
dibiarkan saja sampai
sembuh

28%

2%
44%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan dari 220 jiwa


lansia di desa Aur Gading menunjukkan bahwa frekuensi untuk mengatasi
penyakit yang sekarang diderita lansia adalah 44% (54 orang) di bawa berobat ke
pelayanan kesehatan, 28% (34 orang) minum obat tradisional, 26% (32 orang)
dibiarkan saja dan 2%(3 orang) berobat ke dukun. Kondisi ini dapat di simpulkan
bahwa sebagian besar mengatasi masalah penyakit dengan cara di bawa berobat
ke pelayanan kesehatan sudah baik.

7. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

90

Frekuensi Pemeriksaan Kesehatan Rutin

25%

ya
tidak

75%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan dari 220 jiwa


lansia di desa Aur Gading menunjukkan bahwa distribusi frekuensi pemeriksaan
kesehatan rutin lansia pada komunitas Aur Gading adalah 25% (54 orang ) rutin
melakukan pemeriksaan kesehatan dan 75% (165) tidak rutin. Kondisi ini dapat di
simpulkan bahwa pemeriksaan kesehatan rutin pada lansia di desa Aur Gading
belum baik.
8. Jumlah Pemeriksaan kesehatan
Jumlah Pemeriksaan kesehatan

11%

7%
35%

1 x sebulan
1 x 3 bulan
1 x 6 bulan
1 x setahun

46%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


pemeriksaan kesehatan rutin lansia pada komunitas di Desa Aur Gading adalah
35% (10 orang) 1 x sebulan, 46% (25 orang) 1 x 3 bulan, 11% (6 orang) 1 x 6
bulan dan 8% (4 orang) 1 x setahun. Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa
frekuensi pemeriksaan kesehatan tertinggi yang di lakukan adalah 1 x 3 bulan
sudah baik karena jika terlalu lama lansia tidak mengetahui bagaimana
perkembangan kesehatannya.
9. Kegiatan yang dilakukan setiap hari
91

Kegiatan Yang Dilakukan setiap hari


duduk-duduk

mengasuh cucu
18%

kegiatan rumah tangga

27%

6%

membaca/ menonton TV

bekerja 12%
37%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


kegiatan yang dilakukan lansia pada komunitas di desa Aur Gading adalah 27%
(60 orang) hanya duduk-duduk, 12% (26 orang) mengasuh cucu, 37% (81 orang)
melakukan kegiatan rumah tangga, 6% (14 orang) membaca dan menonton, dan
18% (39 orang) bekerja. Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa aktivitas seharihari yang dilakukan lansi bukan termasuk aktivitas yang dapat menjaga kesehatan.
10. Kegiatan Menjaga Kesehatan
Frekuensi Kegiatan Menjaga Kesehatan

13%

jalan pagi
senam pagi
kegiatan rumah tangga
bekerja

26%
9%

51%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


kegiatan yang dilakukan lansia untuk menjaga kesehatan pada komunitas Aur
Gading adalah 26% (58 orang) jalan pagi, 9% (20 orang )senam, 52% (113 orang)
kegiatan rumah tangga, dan 13% (29 orang) bekerja. Kondisi ini dapat di
simpulkan bahwa kegiatan menjaga kesehatan dengan cara jalan pagi, kegiatan
rumah tangga sudah baik.
11. Kegiatan Sosial Yang Dilakukan

92

Frekuensi Kegiatan Sosial Yang Dilakukan

20%
10%

pengajian
pengurus masjid
tidak ada

70%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


kegiatan sosial yang dilakukan lansia pada komunitas di desa Aur Gading adalah
20% (45 orang) mengikuti kegiatan pengajian, 10% (21 orang) sebagai pengurus
masjid dan 70% (154 orang) tidak mengikuti kegiatan sosial. Kondisi ini dapat di
simpulkan bahwa frekuensi mengikuti kegiatan sosial tertinggi adalah tidak
mengikuti kegiatan social, hal ini dapat menyebabkan kejenuhan pada lansia.
12. Informasi Tentang Posyandu Lansia
Frekuensi mendengar informasi tentang posyandu

15%

pernah
tidak pernah

85%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi pernah


mendapat informasi tentang posyandu lansia pada komunitas di desa Aur Gading
adalah 15% (33 orang) mengatakan pernah dan 85% (187 orang) mengatakan tidak
pernah. Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa sebagian besar lansia di komunitas
Desa Aur Gading tidak pernah mendengar informasi tentang posyandu lansia, hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan lansia di Desa Aur Gading masih kurang..
13. Sumber informasi tentang Posyandu Lansia

93

Frekuensi Sumber informasi tentang Posyandu Lansia

tetangga

15%
33%

petugas kesehatan
TV, radio atau koran

52%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


sumber informasi tentang posyandu lansia pada komunitas di Desa Aur Gading
adalah 33% (11 orang) dari tetangga dan 15% (5 orang) mengatakan dari TV,
radio atau Koran dan 52% (17 orang) mengatakan dari petugas kesehatan. Kondisi
ini dapat di simpulkan bahwa frekuensi sumber informasi tertinggi yaitu dari
petugas kesehatan, petugas kesehatan merupakan sumber terbaik dalam
memberikan informasi.
14. Keinginan Membentuk Posyandu Lansia
Frekuensi Keinginan Membentuk Posyandu Lansia

14%

ya
tidak

86%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


keinginan membentuk posyandu lansia pada komunitas di Desa Aur Gading adalah
14% (31 orang) menjawab ya dan 86% (189 orang) menjawab tidak. Kondisi ini dapat
di simpulkan bahwa sebagian besar lansia berkeinginan jika dibentuk posyandu
lansia.
15. Kegiatan Yang Diinginkan Di Posyandu Lansia

94

Frekuensi Kegiatan Yang Diinginkan Di Posyandu Lansia

10%

10%

pemeriksaan kesehatan
senam lansia
konsultasi kesehatan
81%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


kegiatan yang diinginkan di posyandu lansia pada komunitas di Desa Aur Gading
adalah 81% (153 orang ) menginginkan pemeriksan kesehatan, 10% (18 orang)
menginginkan senam lansia, dan 9% (18 orang) menginginkan konsultasi
kesehatan . Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa kegiatan yang diinginkan lansia
di posyandu lansia merupakan keinginan yang dibutuhkan lansia saat ini.
16. Mengikuti Senam
Frekuensi Mengikuti Senam

1%

pernah
tidak pernah

99%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi


mengikuti senam lansia di Desa Aur Gading adalah 1% (2 orang) mengatakan pernah
dan 99% (218 orang) tidak pernah. Kondisi ini dapat di simpulkan bahwa yang tidak
pernah mengikuti senam dapat beresiko pada kesehatannya karena kurangnya
pergerakan pada lansia.

95

I. DATA EPIDEMIOLOGI
1. ISPA
a. Diagnosa penyakit ISPA 1 bulan terakhir
Distribusi frekuensi diagnosa penyakit ISPA 1 bulan terakhir

20%

ya
tidak

80%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak didiagnosa sebanyak 80% (402 orang) dan yang didiagnosa penyakit
ISPA 1 bulan terakhir sebanyak 20% (102 orang). Hal ini menunjukan bahwa
sebagian kecil penduduk desa Aur Gading mengalami rendahnya derajat tingkat
kesehatan.
b. Menderita panas dan batuk pilek 1 bulan terakhir
Distribusi frekuensi Menderita panas dan batuk pilek 1 bulan terakhir

20%

ya
tidak

80%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak menderita panas dan batuk pilek 1 bulan terakhir sebanyak 80% (402
orang) dan yang menderita panas dan batuk pilek 1 bulan terakhir sebanyak 20%
(102 orang). Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur
Gading mengalami rendahnya derajat kesehatan.
2. DEMAM TYPOID
a. Diagnosa demam typoid 1 bulan terakhir

96

Distribusi frekuensi diagnosa demam typoid 1 bulan terakhir

22%

ya
tidak

78%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak didiagnosa demam typoid sebanyak 78% (391 orang) dan yang
didiagnosa demam typoid 1 bulan terakhir sebanyak 22% (113 orang). Hal ini
menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading mengalami
rendahnya derajat tingkat kesehatan.
b. Menderita tanda-gejala demam typoid 1 bulan terakhir
Distribusi frekuensi menderita tanda-gejala demam typoid 1 bulan terakhir

20%

ya
tidak

80%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak menderita tanda-gejala demam typoid 1 bulan terakhir sebanyak 78%
(391 orang) dan yang menderita tanda-gejala demam typoid 1 bulan terakhir
sebanyak 22% (113 orang). Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk
desa Aur Gading mengalami rendahnya derajat kesehatan.
3. MALARIA
a. Menderita malaria 1 bulan terakhir

97

Distribusi frekuensi menderita malaria 1 bulan terakhir

11%

ya
tidak

89%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak menderita malaria sebanyak 89% (448 orang) dan yang menderita
malaria 1 bulan terakhir sebanyak 11% (56 orang). Hal ini menunjukan bahwa
sebagian kecil penduduk desa Aur Gading mengalami rendahnya derajat tingkat
kesehatan.
b. Menderita tanda-gejala malaria 1 bulan terakhir
Distribusi frekuensi menderita tanda-gejala malaria 1 bulan terakhir

11%

ya
tidak

89%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak menderita tanda-gejala malaria 1 bulan terakhir sebanyak 89% (448
orang) dan yang menderita tanda-gejala malaria 1 bulan terakhir sebanyak 11%
(56 orang). Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading
mengalami rendahnya derajat kesehatan.
4. DBD
a. Menderita DBD 1 bulan terakhir

98

Distribusi frekuensi menderita DBD 1 bulan terakhir

4%

ya
tidak

96%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak menderita DBD 1 bulan terakhir sebanyak 96% (486 orang) dan yang
menderita DBD 4% (18 orang). Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil
penduduk desa Aur Gading mengalami rendahnya derajat tingkat kesehatan.

5. DIARE
a. Menderita diare 1 bulan terakhir
Distribusi frekuensi menderita diare 1 bulan terakhir

17%

ya
tidak

83%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak menderita diare sebanyak 83% (448 orang) dan yang menderita diare 1
bulan terakhir sebanyak 17% (87 orang). Hal ini menunjukan bahwa sebagian
kecil penduduk desa Aur Gading mengalami rendahnya derajat tingkat kesehatan.
b. Pemberian oralit saat diare

99

Distribusi frekuensi pemberian oralit saat diare

17%

ya
tidak

83%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak memberikan oralit saat diare sebanyak 83% (448 orang) dan yang
memberikan oralit saat diare sebanyak 17% (87 orang). Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar penduduk desa Aur Gading mengalami rendahnya
pengetahuan tentang kesehatan.

6. ASMA
a. Menderita asma 1 bulan terakhir
Distribusi frekuensi menderita asma 1 bulan terakhir

4%

ya
tidak

96%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak menderita asma 1 bulan terakhir sebanyak 96% (483 orang) dan yang
menderita asma 1 bulan terakhir sebanyak 4% (21 orang). Hal ini menunjukan
bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading mengalami rendahnya derajat
tingkat kesehatan.
7. CIDERA
a. Mengalami cidera 1 tahun terakhir

100

Distribusi frekuensi mengalami cidera 1 tahun terakhir

3%

ya
tidak

97%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak mengalmi cidera 1 bulan terakhir sebanyak 97% (490 orang) dan yang
menderita cidera 1 bulan terakhir sebanyak 4% (14 orang). Hal ini menunjukan
bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading mengalami resiko peningkatan
terjadinya cidera.
8. JANTUNG
b. Menderita jantung
Distribusi frekuensi yang menderita sakit jantung

1%

ya
tidak

99%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak menderita sakit jantung sebanyak 99% (499 orang) dan yang
menderita sakit jantung sebanyak 1% (5 orang). Hal ini menunjukan bahwa
sebagian kecil penduduk desa Aur Gading mengalami rendahnya derajat tingkat
kesehatan.
9. Kencing Manis (DM)
a. Menderita kencing manis

101

Distribusi frekuensi menderita kencing manis 1 bulan terakhir

ya
tidak

0%

100%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak pernah menderita kencing manis sebanyak 99% (502 orang) dan yang
pernah menderita kencing manis 1 bulan terakhir sebanyak 1% (2 orang). Hal ini
menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading mengalami
rendahnya derajat tingkat kesehatan.
10. PENYAKIT SENDI/REMATIK
a. Menderita penyakit sendi/rematik 1 tahun terakhir
distribusi frekuensi menderita penyakit sendi/rematik

18%
ya

tidak

82%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang tidak pernah menderita rematik 1 tahun terakhir sebanyak 82% (413 orang)
dan yang pernah menderita rematik 1 tahun terakhir sebanyak 18% (91 orang).
Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading mengalami
rendahnya derajat tingkat kesehatan.
11. HIPERTENSI
b. Menderita hipertensi 1 tahun terakhir

102

distribusi frekuensi menderita penyakit hipertensi

28%

ya

tidak

72%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang pernah menderita hipertensi 1 tahun terakhir sebanyak 72% ( 142 orang).
Dan yang tidak pernah menderita hipertensi 1 tahun terakhir sebanyak 28% (413
orang) dan Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading
mengalami rendahnya derajat tingkat kesehatan.
12. STROKE
c. Menderita stroke 1 tahun terakhir
distribusi frekuensi menderita penyakit stroke

1%
ya

tidak

99%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang pernah menderita stroke tahun terakhir sebanyak 1 % ( 3 orang). Dan yang
tidak pernah menderita stroke 1 tahun terakhir sebanyak 99% (501 orang) dan
Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading mengalami
rendahnya derajat tingkat kesehatan.
13. KATARAK
d. Menderita katarak 1 tahun terakhir

103

distribusi frekuensi menderita penyakit katarak

4%
ya

tidak

96%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang pernah menderita katarak tahun terakhir sebanyak 4 % ( 18 orang). Dan
yang tidak pernah menderita katarak 1 tahun terakhir sebanyak 96% (486 orang)
dan Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading
mengalami rendahnya derajat tingkat kesehatan.
14. TUBERCULOSIS
a. Menderita tuberculosis 1 tahun terakhir
distribusi frekuensi menderita penyakit tuberculosis

0%
ya

tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang pernah menderita tuberculosis tahun terakhir sebanyak 1 % ( 1 orang). Dan
yang tidak pernah menderita tuberculosis 1 tahun terakhir sebanyak 99% (503
orang) dan Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil penduduk desa Aur Gading
mengalami rendahnya derajat tingkat kesehatan.
15. USUS BUNTU / APENDIKSITIS
a. Menderita usus buntu / apendiksitis 1 tahun terakhir

104

distribusi frekuensi menderita penyakit usus buntu / apendiksitis

0%
ya

tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas distribusi frekuensi dari 504 kepala keluarga


yang pernah menderita usus buntu / apendiksitis tahun terakhir sebanyak 1 % ( 2
orang). Dan yang tidak pernah menderita usus buntu / apendiksitis 1 tahun
terakhir sebanyak 99% (502 orang) dan Hal ini menunjukan bahwa sebagian kecil
penduduk desa Aur Gading mengalami rendahnya derajat tingkat kesehatan.
XIII. DATA ASPEK BENCANA
1. Pernahkah bencana alam terjadi
frekuensi bencana alam

ya
tidak

100%

Berdasarkan dari diagram diatas menunjukan bahwa bencana alam pernah


terjadi dengan presentasi (100%). Dari 504 kk menjawab bahwa bencana alam sering
terjadi diwilayah Aur Gading jadi dari kesimpulan diatas dari data yang diperoleh
bahwa diwilayah Aur Gading dikecamatan kerkap mempunyai resiko rentang
terjadinya bencana alam.
2. Bencana seperti apa

105

fre kue nsi be ncana yang te rjadi

7%
Gempa bumi
banjir

93%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa bencana alam yang terjadi


diwilayah Aur Gading kecamatan kerkap gempa bumi mencapai (93%) dengan nilai
presentasi lebih tinggi dari nilai presentasi banjir yaitu (7%). Dari 504 kk menjawab
bahwa bencana yang sering terjadi adalah gempa bumi dengan ini diwilayah Aur
Gading berisiko terjadinya longsor atau tsunami jadi desa Aur Gading lebih
menerapkan organisasi PMI dan menerapkan penangulangan bencana alam.

3. Bencana alam menurut anda


fre kue nsi be ncana alam me nurut anda
bencana yang menggunakan kehidupan manusia yang berasal dari alam

kerusakan politik

31%
1%

68%

takdir

Berdasar diagram diatas menunjukan bahwa nilai presentasi tertinggi dari


bencana alam adalah bencana yang menggunakan kehidupan manusia yang berasal
dari alam (68%), takdir (31%) dan kerusakan politik mencapai (1%), dari 504 kk
menjawab bencana merupakan kerusakan dari manusia itu sendiri, kerusakan politik
dan takdir jadi dari data yang diperoleh didesa Aur Gading mengetahui bencana
alam itu disebabkan oleh apa saja.
4. Fenomena alam yang terjadi

106

frekuensi fenomena alam

1%

gempa bumi tsunami

12%

tauran

4%

kecelakaan motor
banjir
83%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa fenomena alam paling sering


terjadi yaitu gempa bumi dan tsunami mencapai (83%), banjir (12%), tauran (4%)
sedangkan kecelakaan motor mencapai (1%). Dari 504 kk menjelaskan bahwa didesa
Aur Gading kecamatan kerkap bencana yang disebabkan lebih tinggi disebabkan oleh
alam oleh sebab itu desa Aur Gading harus lebih menerapkan bagaimana
penangulangan dan tenaga medis yang siap terjun langsng terhadap bencana yang
terjadi, serta penkes disetiap wilayah terutama diwilayah desa Aur Gading kecamatan
kerkap Bengkulu utara.

5. Gempa akan mengakibatkan


frekuensi gempa
tidak menimbulkan
tsunami
17%

apabila terjadi gempa


dibawah laut

22%

apabila terjadi
longsoran dibawah laut
apabila terjadi badai
puting beliung

61%

Berdasarkan dari data diatas dari 504 kk menjawab bahwa gempa


mengakibatkan apabila terjadi gempa dibawah laut mencapai (61%), tidak
menimbulkan tsunami (22%), sedangkan yang menjawab apabila terjadi longsor
dibawah laut yaitu (17%) kk yang menjawab. Dari data yang diperoleh menjelaskan
bahwa didesa aurgading mengetahui bagaimana terjadinya gempa.
107

6. Ketika gempa kuat terjadi bagaimana tindakan


frekuensi tindakan terjadi gempa
melindungi kepala
8%

9%

menuju lapangan
terbuka

28%

menjauhi bendabenda tergantung


menjauhi dinding kaca

55%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa apabila terjadi gempa dengan


memilih menuju lapangan terbuka dengan skor presentasi (55%), melindungi kepala
(28%), menjauhi dinding kaca (9%) dan menjauhi benda-benda tergantung (8%).
Dari 504 kk yang mengetahui cara tindakan yang harus dilakukan ketika gempa
terjadi telah memahami bagaimana cara yang dilakukan ketika gempa terjadi,
masyarakaat diwilayah desa Aur Gading kecamatan kerkap Bengkulu utara telah
melakukan dan memahami tindakan yang seharusnya dilakukan.

7. Penyebab gempa bumi


frekuensi penyebab gempa bumi

9%

pergeseran kerak bumi

10%

angin topan dan


halilintar
pengeboran minyak
81%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjelaskan bahwa penyebab gempa


bumi disebabkan oleh pergeseran kerak bumi yaitu mencapai (81%), sedangkan
pengeboran minyak (10%) dan angin topan dan halilintar menjawab (9%). Jadi dari
data yang telah diperoleh menjelaskan bahwa didesa Aur Gading kecamatan kerkap
Bengkulu utara masyarakat menjelaskan bahwa gempa bumi banyak disebabkan oleh
108

pergeseran kerak bumi dan lainnya itu menyatakan bahwa masyarakat didesa Aur
Gading telah mengetahii penyebab dari gempa bumi
8. Ciri bangunan tahan gempa
frekuensi bangunan tahan gempa
pondasi bangunannya tertanam cukup dalam
6%
bangunan tersebut dari matrial ringan
39%

55%

bagian bangunan terbuat dari batu, bata, beton, kayu tersambung

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjawab bangunan yang tahan


gempa adalah pondasi bangunanya tertanam cukup dalam (55%), sedangkan
bangunan tersebut dari matrial ringan yaitu( 39%), dan bagian bangunan dari batu,
bata, beton, kayu menjawab ( 6%). Jadi dari data yang diperoleh menunjukan bahwa
masyarakat desa Aur Gading kecamatan kerkap Bengkulu utara telah memahami
bangunan apa saja yang tahan terhadap gempa serta bagaimana mendirikan bangunan
untuk tahan gempa agar tidak mudah runtuh akibat dari gempa bumi itu tersebut.
9. Tanda tanda tsunami
frekue nsi tanda tsunami
goyangan keras dan
air laut tiba-tiba surut
gelombang besar
dicakrawala dan bunyi
keras seperti ledakan
yang tidak terlalu
besar

39%
61%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjawab tanda dari tsunami nilai
presentasi yang tertinggi yaitu goyangan keras dan air laut tiba-tiba surut mencapai
(61%), sedangkan gelombang besar dicakrawala mencapai (39%). Jadi dari data diatas
menjelaskan bahwa tanda tsunami disebabkan oleh goyangan keras dan air laut tiba-

109

tiba surut, diwilayah desa Aur Gading kecamatan kerkap Bengkulu utara masyarakat
sekitar memahami jelas bagaimana tsunami serta tanda akan terjadinya tsunami.
10. Ciri ciri bangunan tahan tsunami
frekuensi bangunan tahan tsunami

adanya ruang - ruang


yang tahan tsunami

9%

bangunan yang tegak


lurus garis pantai
91%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjawab bangunan yang tahan


tsunami adalah adanya ruang yang tahan tsunami mencapai (91%), sedangkan untuk
bangunan yang tegak lurus garis mencapai (9%). Jadi dari data yang telah diperoleh
bahwa masyarakat diwilayah desa Aur Gading kecamatan kerkap Bengkulu utara
telah banyak mengetahui bangunan apa saja dan bangunan bagaimana yang tahan
terhadap tsunami dari itulah masyarakat didesa Aur Gading selalu mengikuti kegiatan
terhadap penangulangan maupun penyuluhan terhadap gempa dan tsunami

11. Apa yang dilakukan jika tsunami


frekuensi jika terjadi tsunami
menjadi gelombang tsunami sebagai tontonan
1% 3%
berlari menuju tempat yang lebih tinggi dan beri tahu warga sekitar guna
mencari tempat yang aman

96% berharga
masukan rumah dan meyimpan barang

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjelaskan bahwa berlari menuju


tempat lebih tinggi dan menuju tempat yang aman mencapai (96%), sedangkan pada
menjadi gelombang tsunami sebagai tontonan (14%) dan masuk rumah dan
110

menyimpan barang berharga (4%). Jadi dari data yang diperoleh hasil pengkajian
mendapatkan bahwa jika terjadi tsunami masyarakat diwilayah desa Aur Gading
kecamatan kerkap Bengkulu utara telah banyak mengetahui bagaimana cara bila
terjadi tsunami diwilayahnya. Untuk wilayah ni seharusnya ada jalur evakuasi agr
msyarakat tahu harus tempat yang aman dri tsunami.
12. Dimanakah saudara mendapat pengetahuan bencana alam
frekuensi pengetahuan bencana
media elektronik

pemerintah

21%
produk-produk tulisan2%
2%

sosialisasi dengan saudara

8%

67%

tidak mendapat informasi

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menujukan bahwa pengetahuan


bencana media elektronik lebih tinggi yaitu mencapai (67%), tidak mendapat
informasi (21%), pemerintah (8%), sedangkan produk tulis dan sosialisai dengan
saudara yaitu (2%). Dari data hasil pengkajian terhadap pengetahuan bencana
masyarakat sekitar diwilayah desa Aur Gading telah memahami tentang bencana
alam yang dialami sendiri maupun dialami oleh kota lainyaa masyarakat Aur Gading
mengetahui pengetahuan bencana bayak dari media elektronik yaitu TV. Dan masih
banyak masyarakat yang kurang mendapatkan informasi.
13. Orang tua pernah memberi informasi tentang bencana
frekuensi orang tua memberikan pengetahuan

pernah

27%

tidak pernah
73%

111

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjawab bahwa orang tua yang
memberikan pengetahuan menjawab pernah mencapai (73%), sedangkan tidak pernah
mencapai (27%).jadi dari data pengkajian yang telah diperoleh bahwa masyarakat
desa Aur Gading kecamatan kerkap Bengkulu utara sebagian dari orang tua telah
menjelaskan dan memberikann pengetahuannya terhadap bencana alam serta
penangangan apabila terjadi diwilayahnya.
14. Alat komunikasi yang dapat digunakan keluarga
frekuensi alat komunikasi

7%

hp
radio
koran

93%

Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjawab dari alat komunikasi yang
digunakan keluarga dalam bencana yaitu nilai tertinggi yaitu HP ( 93%), radio (7%).
Jadi dari data diatas menjelaskan bahwa masyarakat diwilayah desa Aur Gading
kecamatan kerkap Bengkulu utara sebagian dari masyarakat komunikasi yang
digunakan dalam berintarksi jarak jauh yaitu banyaklah masyarakat mengunakan HP
unuk berintraksi kepada keluarganya.
PENDIDIKAN SEKSUAL PADA ANAK
1. Pernah berdiskusi masalah seksual dengan orang tua
Frekuensi Pernah Berdiskusi Masalah Seksual Dengan Orang Tua

6%

Ya
Tidak

94%

112

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi Kepala Keluarga (KK)
pada masa anak-anak yang pernah berdiskusi masalah seksual dengan orang tua sebanyak
6% (29 orang) dan tidak pernah berdiskusi sebanyak 94% (475 orang). Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa banyak KK pada masa anak-anak yang tidak melakukan diskusi
kepada orang tua dibandingkan melakukan diskusi, sehingga banyak orang tua yang
kurang mendapatkan pengetahuan tentang seksual pada usia anak-anak mereka, hal ini
akan mempengaruhi pengetahuan anak-anaknya untuk mendapatkan pendidikan seksual
dari orang tua.
2. Usia mendapatkan pendidikan seksual orang tua ketika anak-anak
Frekuensi Usia Mendapatkan Pendidikan Seksual Orang Tua Ketika Anak-anak

24%

Ya
Tidak

76%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi usia mendapatkan
pendidikan seksual pada usia sebelum 5 tahun sebanyak 4% (7 orang) dan frekuensi usia
mendapatkan pendidikan seksual pada usia diatas 5 tahun sebanyak 76% (22 orang). Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa KK yang mendapatkan pendidikan seksual lebih
banyak terdapat pada usia diatas 5 tahun dibandingkan pada usia sebelum 5 tahun.
3. Pernah berdiskusi masalah seksual dengan anak

113

Fre kue nsi Pernah Berdiskusi Masalah Se ksual Dengan Anak

8%

ya
tidak

92%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi Kepala Keluarga (KK)
yang pernah berdiskusi masalah seksual dengan anak sebanyak 8% (38 orang) dan tidak
pernah berdiskusi sebanyak 92% (466 orang). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
banyak KK yang tidak melakukan diskusi kepada anak dibandingkan melakukan diskusi,
sehingga banyak orang tua yang kurang mengetahui pengetahuan anaknya tentang
seksual, hal ini akan

mempengaruhi pengetahuan anak-anaknya untuk mendapatkan

pendidikan seksual dari orang tua.


4. Usia anak mendapatkan pendidikan seksual dari orang tua
Fre kue nsi Usia Anak Me ndapatkan Pe ndidikan Se ksual Dari Orang Tua

ya
Tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi Kepala Keluarga (KK)
di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi usia mendapatkan pendidikan seksual
dari orang tua tidak ada pada usia dibawah lima tahun, dan frekuensi usia mendapatkan
114

pendidikan seksual dari orang tua pada usia diatas 5 tahun sebanyak 100% (38 orang).
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa KK yang mendapatkan pendidikan seksual
rata-rata terdapat pada usia diatas 5 tahun
5. Diskusi informasi tentang masalah seksual melalui perencanaan pada anak
Fre kue nsi Diskusi informasi Tentang Masalah Se ksual Me lalui Pe re ncanaan Pada Anak

Ya
Tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa rata-rata orang tua tidak memiliki
perencanaan untuk melakukan diskusi informasi tentang masalah seksual pada anak. Dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata orang tua tidak meiliki perencanaan untuk
berdiskusi masalah seksual pada anak melalui perencanaan kapan anaknya memerlukan
informasi tentang masalah sosial dengan jumlah frekuensi 100% (38 orang) .
6. Diskusi masalah seksual pada anak termasuk tentang bedanya jenis kelamin
Fre kue nsi Diskusi Masalah Se ksual Pada Anak Termasuk Tentang Be danya Je nis Ke lamin

5%
Ya
Tidak

95%

115

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi Kepala Keluarga (KK)
yang pernah berdiskusi masalah seksual dengan anak termasuk bedanya anak laki-laki
dan perempuan sebanyak 95% (36 orang) dan tidak pernah berdiskusi sebanyak 5% (2
orang). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sudah banyak KK yang melakukan
diskusi kepada anak mengenai masalah seksual dengan anak termasuk bedanya anak lakilaki dan perempuan.
7. Diskusi tentang masalah seksual pada anak dan cara menjaga kebersihan alat
kelamin pribadi

e kue nsi Distribusi Tentang Masalah Se ksual Pada Anak dan Cara Me njaga Ke be rsihan Alat Ke lamin Pribadi

5%
Ya
Tidak

95%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi Kepala Keluarga (KK)
yang pernah berdiskusi masalah seksual dengan anak termasuk bedanya anak laki-laki
dan perempuan sebanyak 95% (36 orang) dan tidak pernah berdiskusi sebanyak 5% (2
orang). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sudah banyak KK yang melakukan
diskusi kepada anak mengenai masalah seksual dengan anak termasuk bedanya anak lakilaki dan perempuan.

116

Fre kue nsi Diskusi Masalah Se ksual Pada Anak Tentang Pe nje lasan Se cara Se de rhana Prose s Re produksi

Ya
Tidak

100%

8.

Diskusi
masalah seksual pada anak tentang penjelasan secara sederhana proses reproduksi

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi Kepala Keluarga (KK)
yang berdiskusi masalah seksual dengan anak termasuk penjelasan secara sederhana
proses reproduksi, misalnya tentang sel telur dan sperma yang jika bertemu akan
membentuk bayi sebanyak 100% (38 orang) mengatakan tidak pernah berdiskusi. Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa KK di desa Aur gading tidak pernah melakukan
diskusi kepada anak mengenai masalah seksual dengan anak termasuk penjelasan secara
sederhana proses reproduksi, misalnya tentang sel telur dan sperma yang jika bertemu
akan membentuk bayi.
9. Diskusi masalah seksual pada anak tentang perubahan fisik yang akan dialami anak
pada masa pubertas

117

Fre kue nsi Masalah Se ksual Pada Anak Tentang Perubahan Fisik Yang Akan Dialami Anak Pada Masa Pube rtas

18%

ya
tidak
82%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada Kepala Keluarga


(KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi Kepala Keluarga (KK) yang
pernah berdiskusi masalah seksual dengan anak tentang perubahan fisik yang akan
dialami anak pada masa pubertas sebanyak 82% (31 orang) dan tidak pernah berdiskusi
sebanyak 18% (7 orang). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sudah banyak KK
yang melakukan diskusi kepada anak mengenai masalah seksual dengan anak tentang
perubahan fisik yang akan dialami anak pada masa pubertas

10. Pendapat orang tua mengenai pendidikan seksual mengenai identitas peran
berdasarkan jenis kelamin
Pe ndapat orang tua me nge nai pe ndidikan se ksual be risi ide ntitas pe ran be rdasarkan je nis ke lamin

10%

Ya
Tidak

90%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi pendapat orang tua
118

mengenai pendidikan seksual berisi identitas peran berdasarkan jenis kelamin sebanyak
10% (51 orang) mengatakan ya dan 90% (453 orang) mengatakan tidak. Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa masih banyak KK yang belum mengetahui bahwa pendidikan
seksual berisi identitas peran berdasarkan jenis kelamin.
11. Pendapat orang tua pendidikan seksual berisi tentang bagaimana menjaga
kesehatan, kebersihan, dan keselamatan alat kelamin

at orang tua pe ndidikan se ksual be risi te ntang bagaimana me njaga ke se hatan, ke be rsihan, dan ke se lamatan alat ke lamin

14%

Ya
Tidak

86%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi pendapat orang tua
mengenai pendidikan seksual berisi tentang bagaimana menjaga kesehatan, kebersihan
dan keselamatan alat kelamin sebanyak 14% (71 orang) mengatakan ya dan 86% (433
orang) mengatakan tidak. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak KK
yang belum mengetahui bahwa pendidikan seksual berisi tentang bagaimana menjaga
kesehatan, kebersihan dan keselamatan alat kelamin.
12. Pendapat orang tua pendidikan seksual berisi tentang persiapan menghadapi
menstruasi, bagi anak perempuan

Pendapat Orang Tua me nge nai Pe ndidikan Se ksual Be risi Tentang Pe rsiapan Me nghadapi Me nstruasi, Bagi Anak Pere mpu

35%
65%

119

Ya
Tidak

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi pendapat orang tua
mengenai pendidikan seksual berisi tentang persiapan menghadapi menstruasi bagi anak
perempuan sebanyak 35% (177 orang) mengatakan ya dan 65% (327 orang) mengatakan
tidak. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak KK yang belum
mengetahui bahwa pendidikan seksual berisi tentang persiapan menghadapi menstruasi
bagi anak perempuan.
13. Pendapat orang tua pendidikan seksual berisi tentang persiapan menghadapi mimpi
basah, bagi anak laki-laki

uensi Pendapat orang tua pendidikan seksual berisi tentang persiapan menghadapi mimpi basah, bagi anak laki-laki

35%

ya
tidak

65%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi pendapat orang tua
mengenai pendidikan seksual berisi tentang persiapan menghadapi mimpi basah bagi
anak laki-laki sebanyak 35% (177 orang) mengatakan ya dan 65% (327 orang)
mengatakan tidak. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak KK yang
belum mengetahui bahwa pendidikan seksual berisi tentang persiapan menghadapi mimpi
basah bagi anak laki-laki.
14. Pendapat mengenai pentingnya pendidikan seksual

120

Frekuensi Pendapat mengenai pentingnya pendidikan seksual

ya
43%

tidak

57%

Berdasarkan diagram diatas setelah dilakukan pendataan kepada 504 Kepala


Keluarga (KK) di Desa Aur Gading menunjukan bahwa frekuensi pendapat orang tua
mengenai pentingnya pendidikan seksual sebanyak 43% (216 orang) mengatakan penting
dan 57% (288 orang) mengatakan tidak penting. Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa masih banyak KK menganggap bahwa pendidikan seksual untuk anak tidak
penting.

121

You might also like