Professional Documents
Culture Documents
DATA DEMOGRAFI
1. Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Penduduk
Frekuensi Komunitas
0 sampai 1 tahun
2 sampai 5 tahun
12% 2% 7%
14%
22%
6 sampai 12 tahun
13 sampai 21 tahun
22 sampai 35 tahun
17%
36 sampai 54 tahun
>55 tahun
24%
TK
SD
Putus Sekolah
SD
SMP
SMP
SMA
SMA
TIDAK SEKOLAH
1% 5% 9%
4%
1%
10%
38%
0%
13%
3% 15%
PT
KURSUS
orang) putus sekolah tingkat SD, 9% (152 orang) belum sekolah, 5% (88 orang) tidak
sekolah, 4% (71 orang) putus sekolah tingkat SMP, Perguruan Tinggi 3% (44 orang),
1% (22 orang) putus sekolah tingkat SMA, 1% (18 orang) TK, dan 1% (2 orang) yang
kursus. Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut sebagian besar penduduk desa Aur
Gading berpendidikan SD, tingkat pendidikan yang rendah akan mempengaruhi cara
berpikir seseorang sehingga lebih sulit dalam penyerapan informasi terutama
mengenai kesehatan.
3. Pekerjaan Penduduk
Frekuensi Komunitas Berdasarkan Pekerjaan
PNS/TNI/POLRI
wiraswasta
1% 3%
petani
buruh
41%
pegawai swasta
49%
0%
pensiunan
3% 1%
tidak bekerja
0%
100%
20%
ya
tidak pernah
80%
25%
1%
remaja
24%
ayah
kakek
ibu
50%
100%
2%5%
< 12-16
12-16 batang
> 12-16 batang
93%
8%
Ya
Tidak
92%
8% 18%
15%
59%
bayi
balita
ibu hamil
ibu nifas
nenek
ayah
7. Penyebab Meninggal
8%
sakit
kecelakaan
92%
5% 4%
Pelayanan kesehatan
pengobatan alternatif
dukun
91%
Berdasarkan diagram di atas frekuensi dari 504 kepala keluarga terdapat 91%
(457 orang) anggota keluarga yang sakit akan dibawa kepelayanan kesehatan, 5%
(25 orang) pengobatan alternatif, 4% (22 orang) dibawa kedukun. Membawa anggota
keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan seperti rumah sakit merupakan cara baik
dalam menangani anggota keluarga yang sakit.
33%
46%
biaya
jarak pelayanan
malas
21%
Berdasarkan diagram di atas frekuensi dari 504 kepala keluarga terdapat 46%
(31 orang) tidak dibawa ke pelayanan kesehatan karena biaya, 33% (14 orang) karena
jarak pelayanan kesehatan jauh, dan 21% (2 orang) karena malas. Hal ini dapat
menjadi masalah karena banyak keluarga yang tidak membawa keluarga yang sakit ke
pelayanan kesehatan.
C. DATA EKONOMI
1. Pendapatan Keluarga Perbulan
Frekuensi Pendapatan Keluarga Perbulan
16%
<UMP
>UMP
84%
17%
47%
36%
13%
Menabung
Tidak Menabung
87%
10%
32%
58%
Ada
Tidak Ada
39%
61%
44%
56%
BPJS
Umum
8%
Ya
Tidak
92%
10
8%
Ya
Tidak
92%
8%
Ya
Tidak
92%
8%
Ya
Tidak
92%
55%
45%
Ya
Tidak
12
12%
Ya
Tidak
88%
1%
PDAM
Air
sungai
40%
46%
Sumur Bor
4% 8% 2%
13
< 10 meter
> 10 meter
37%
63%
3% 4%
Berbau
Berasa
Berwarna
8%
Tidak
84%
Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa frekuensi kondisi air pada 504
KK di Desa Aur Gading menunjukan sebesar 84% (458 keluarga) Air yang tidak
berwarna, berbau dan berasa, sebesar 9% (46 keluarga) kondisi air yang berwarna,
sebesar 4% (23 keluarga) dengan kondisi air yang berasa dan sebesar 3% (18
keluarga) kondisi air yang berbau. Air yang tidak berwarna, berbau dan berasa
merupakan indikator air yang sehat untuk diminum sehingga tidak menyebabkan
masalah kesehatan seperti diare.
7. Tempat Penampungan Air Minum
14
Terbuka
Tertutup
38%
62%
Berdasarkan
diagram
diatas
menunjukan
bahwa
frekuensi
tempat
penampungan air minum pada 504 KK di Desa Aur Gading menunjukan sebesar 62%
(311 keluarga) dengan penampungan air minum
keluarga) yang tidak tertutup. Air yang tidak ditutup dapat menjadi media
perkembangbiakan nyamuk sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan vektor nyamuk seperti DBD dan malaria.
8. Membersihkan Tempat Penampungan Air Minum
Frekuensi Membersihkan Tempat Penampungan Air Minum
24%
54%
1 x seminggu
2 x seminggu
Tidak pernah
22%
Tempat penampungan air minum yang jarang dibersihkan dapat menjadi media
perkembangbiakan kuman-kuman, air yang sehat menjadi tidak sehat karna
penampungan yang tidak pernah dibersihkan sehingga dapat menjadi masalah
kesehatan.
15
30%
51%
1 x seminggu
2 x seminggu
Tidak pernah
19%
32%
Ya
Tidak
68%
16
Frekuensi jenis WC
9%
WC menggunakan
septitank
WC di alirkan ke sungai
91%
24%
ke sungai
sepic tank
76%
13. Membersihkan WC
17
Frekuensi Membersihkan WC
1 x sehari
1 x seminggu
2x seminggu
32%
38%
30%
8%
dikumpulkan kemudian diangkut1%
petugas
dibuang di kebun
8%
dibuang ke sungai
52%
5%
dibuang kekolam
25%
ya
tidak
36%
64%
22%
terbuka
tertutup
78%
19
10%
ditimbun
dimanfaatkan
dibuang sembarangan
dibiarkan saja
30%
50%
10%
42%
ada
tidak
58%
20
< 3 kali
38%
> 3 kali
63%
got/riol
sungai
1% 6%
18%tidak ada
39%
kolam
kekebun
35%
Berdasarkan
diagram
diatas
menunjukkan
bahwa
frekuensi
sarana
pembuangan limbah pada 477 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat
39 % (186 kepala keluarga) di got/Riol, 35 % (169 kepala keluarga) di sungai, 19 %
(88 kepala keluarga) tidak ada sarana pembuangan air limbah, 6 % ( 30 kepala
keluarga) ke kebun, 1 % (4 kepala keluarga) ke kolam. Sarana pembuangan limbah
sebaiknya dialirkan ke got agar tidak mencemari sungai.
21. Keadaan Sarana Pembuangan Limbah
21
14%
4%
11%
5%
65%
terdapat 65% (310 kepala keluarga) terbuka mengalir, 14 % (68 kepala keluarga)
sarana pembuangan air limbah tidak berfungsi, 11 % (52 kepala keluarga) tidak ada
got, 6 % (26 kepala keluarga) tertutup mengalir, 4 % ( 21 kepala keluarga) terbuka
tergenang, 0 % (tidak ada sarana pembuangan air limbah tertutup tergenang. Keadaan
sarana pembuangan limbah sebaikya tertutup mengalir karena jika terbuka tergenang
dapat menjadi media perkembangbiakan nyamuk sehingga menimbulkan masalah
kesehatan seperti DBD dan malaria.
22. Kegiatan Membersihkan SPAL
Frekuensi Keadaan Sarana Pembuangan Limbah
1 kali seminggu
1 kali sebulan
9%
8%
bila tersumbat
tidak pernah
lain-lain
52%
31%
22
12%
ada
tidak
88%
ditanami bunga
25%
dibiarkan saja
2% 14%
9%kandang ternak
dibuat
50%
23
yang dimanfaatkan dengan baik dan dikelola dengan baik pula dapat menambah
keindahan rumah.
25. Kepemilikan Hewan Ternak
Frekuensi Mempunyai Hewan Peliharaan
ya
tidak
32%
68%
32%
ya
tidak
68%
1% 5%
22%
72%
1% 6%
9%
83%
25
13%
14%
73%
3%
ya
tidak
97%
97 % (490
26
ya
tidak
33%
67%
Berdasarkan
dengan ikan pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 67%
(10 keluarga) kolam yang diisi dengan ikan dan 33 % ( 4 keluarga ) kolam yang tidak
diisi dengan ikan. Jika kolam tidak diisi dengan ikan dapat menyebabkan jentik
nyamuk dan beresiko terjadinya penyakit DBD.
32. Perlu Adanya Kader
Frekuensi Perlunya Adanya Kader
2%
perlu
tidak perlu
98%
27
11%
bersedia
tidak bersedia
89%
2%
ya
tidak
98%
Berdasarkan diagram diatas bahwa frekuensi jumlah ibu hamil pada 504
kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 98% (493 keluarga) yang
tidak mempunyai ibu hamil dan 2% (11 keluarga) yang memiliki ibu hamil.
2. Mengalami Keguguran
28
18%
ya
tidak
82%
<2
>2
100%
4. Jarak Kehamilan
29
< 2 tahun
2 tahun
> 2 tahun
13%
38%
50%
9%
dukun beranak
pelayanan kesehtan
91%
30
18%
ya
tidak
82%
55%
18%
31
13%
ya
tidak
88%
13%
88%
32
45%
ya
tidak
55%
perdarahan
27%
sering pusing
55%
tidak ada18%
masalah
33
18%
82%
27%
3 bulan pertama
3 bulan kedua
3 bulan ketiga
tidak sama sekali
36%
36%
34
9%
91%
45%
55%
35
9%
sudah
belum
91%
kepala
keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat 91% ( 10 ibu hamil) yang sudah
memiliki KIA, dan 9% ( 1 ibu hamil) yang tidak memiliki KIA.
17. Pemeriksaan Kadar HB
Frekuensi Pemeriksaan Kadar HB
9%
ya
tidak
91%
36
27%
ya,tidak di minum
64%
18%
18%
37
ya
36%
tidak
64%
36%
1 kali
2 kali
64%
38
pelayanan kesehatan
100%
18%
ya
tidak
82%
18%
suntik
implant
82%
7%
ya
tidak
93%
40
11%
ya
34%
tidak
66%
41
karena berwarna
kuning
14%
17%
sudah kebiasaan
69%
3-5 kali
37%
37%
sebayak yang
diinginkan bayi
26%
menyusukan bayi sebanyak yang diinginkan bayi dan 26% (9 ibu menyusui)
menyusukan bayi setiap kali bayi nangis. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kurangnya
pengetahuan ibu tentang bagaimana cara pemberian ASI yang benar.
6. Rencana Lama Menyusui
42
14%
6%
6 bulan
1 tahun
2 tahun
80%
9%
menyusui dan
memberi susu formula
sampai 2 tahun
26%
menyusu, memberi
susu formula dan
makan
66%
43
23%
ya
tidak
77%
Berdasarkan
diagram
diatas
menunjukkan
bahwa
frekuensi
rencana
memberikan ASI eksklusif pengguna setelah melahirkan pada 504 kepala keluarga
penduduk di Desa Aur Gading terdapat 77% (27 ibu menyusui)
berencana
memberikan ASI eksklusif dan 23% (8 ibu menyusui) tidak berencana memberikan
ASI eksklusif pada bayinya .
9. Masalah dalam Menyusui
Frekuensi Masalah dalam Menyusui
6%
ya
tidak
94%
44
ASI sedikit
100%
29%
49%
tidak mengkonsumsi
apa apa
23%
45
ya
49%
51%
tidak
46
26%duduk,26%
ibu menyusui dengan posisi
bayi digendong dan perut bayi
menempel ke perut bibu sambil memandang bayi
49%
sesuka hati
2%
ditidurkan
disendawakan
39%
ditimang-timang
59%
47
43%
meletakkan bayi
dipundak ibu sambil
menepuk punggung
ibu
membiarkan bayi
sendawa sendiri
23%
ya
41%
tidak
59%
2. Jenis KB
48
Frekuensi Jenis KB
suntik
spiral
23%
pil
2%
5%
11%
kondom
58%
implant
47%
ingin mendapatkan
anak lagi
40%
4.
Lama Pengguna KB
49
54%
2%
membatasi jumlah
anak
45%
meningkatkan
kesejahteraan ibu dan
bayi
54%
Berdasarkan
diagram
diatas
menunjukkan
bahwa
frekuensi
manfaat
penggunaan KB pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading terdapat
53%
(98 ibu) membatasi jumlah anak, 45% (82 ibu ) manfaat KB untuk
6.
Keluhan Pengguna KB
50
ya
Berdasarkan
diagram
tidak
49%
51%
diatas
menunjukkan
bahwa
frekuensi
keluhan
penggunaan KB pada 504 kepala keluarga penduduk di Desa Aur Gading 51% (93
ibu ) menjawab tidak ada keluhan penggunaan KB, dan sebanyak (49%) 90 menjawab
ada keluhan penggunaan KB. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu
mengalami keluhan menggunakan KB.
7. Keluhan Yang Dirasakan
Frekuensi Keluhan yang Dirasakan
11%
13%
pusing
keputihan
perdarahan
perubahan berat
badan
5%
71%
51
23%
perdarahan
46%
22%
1% 8%
rumah sakit
6% 1% 13%
puskesmas
praktek dokter
praktek bidan
80%
Jumlah Bayi
ya
tidak
100%
21%
ya
tidak
79%
53
33%
Menjaga kecantikan
payudara
56%
43%
ya
tidak
57%
54
39%
61%
29%
Nasi Biasa
Lain-Lain
19%
Bubur
Instan(Promina,SUN,Milna,
dll)
Nasi Tim
29%
55
Dengan Botol
17%
Dengan Gelas
Dengan Sendok
83%
20%
9.
Kepemilikan KMS
56
Kepemilikan KMS
ya
29%
tidak
71%
Merah
36%
45%
Kuning
hijau
19%
57
Penimbangan BB Ke Posyandu
12%
ya
tidak
88%
Lengkap
33%
Tidak Lengkap
48%
Belum Lengkap
19%
Takut Sakit
32%
Sedang Sakit
Tidak sempat
68%
Ya
43%
Tidak
57%
59
14%
14%
Diare
Campak
48%
Cacingan
Dll (types,malaria)
24%
Pelayan Kesehatan
Pengobatan Alternatif
Dukun
100%
60
21%
baik
tidak baik
79%
bayi).
DATA BALITA (1-5 Tahun)
1. Jumlah Ballita
Frekuensi Jumlah Balita
ya
tidak
100%
Berdasarkan diagram di atas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
hanya terdapat (100%) 129 balita.
61
5%
Bidan
12%
Praktek Dokter
Dukun
Lain-Lain
83%
16%
ya
tidak
84%
62
25%
ya
tidak
75%
32%
kuning
Hijau
68%
memilliki berat badan pada garis kuning, Hal ini menunujukan bahwa persentase
berat badan balita pada garis hijau cukup tinggi yang artinya pada garis bagus
sedang kan sisanya pada garis kuning yang artinya masih batas sedang.
6. Penimbangan BB Setiap Bulan
63
20%
kadang- kadang
rutin
80%
posyaandu
2%
49%
puskesmas/pustu
49%
praktek dokter
praktek bidan
64
Frekuensi Makan
2%
1 kali
39%
59%
2 kali
3 kali
12%
< 1 piring
40%
1 piring
> 1 piring
48%
65
18%
5%
Nasi + sayur
Nasi + lauk pauk
78%
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita dan jenis makanan yang diberikan oleh ibu adalah (77 %) 100
balita yang mengkonsumsi nasi + sayur + lauk pauk, (18 %) 23 balita yang
mengkonsumsi nasi + sayur dan sebanyak (5%) 6 balita yang mengkonsumsi nasi
+ lauk pauk. Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan nutrisi balita sudah cukup
terpenuhi
11. Pemberian Susu pada Balita
Frekuensi Pemberian Susu pada Balita
29%
19%
ya
kadang- kadang
tidak pernah
52%
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita dan pemberian susu pada balita sebanyak (52 %) 67 balita yang
diberikan susu kadang-kadang, (29%) 38 balita yang tidak pernah diberikan susu
dan (19%) 24 balita diberikan susu.
12. Pemberian Suplemen atau Vitamin Tambahan
66
Ya
40%
Tidak
60%
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita dan pemberian suplemen atau vitamin tambahan sebanyak
(60%) 77 balita yang diberikan suplemen tambahan dan sebanyak (40%) 52 balita
yang tidak diberikan suplemen tambahan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian
besar balita di berikan suplemen tambahan.
13. Pemberian ASI saat ini
Pemberian ASI saat ini
14%
ya
tidak
86%
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita dengan pemberian ASI sebanyak (86%) 111 balita yang
diberikan ASI dan sebanyak (14%) 18 balita yang tidak diberikan ASI. Hal ini
menunjukan bahwa tinggi nya kesadaran ibu tentang pemberian ASI eklusif selama
6 bulan.
14. Frekuensi Menggosok Gigi
67
9%
1 kali
20%
50%
tidak pernah
22%
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa aur Gading
terdapat 129 balita yang menggosok gigi sebanyak( 50%) 64 balita yang
menggosok gigi sebanyak 2 kali, (22 %) 28 balita yang menggosok gigi sebanyak
lebih dari 2 kali, (20%) 26 balita yang menggosok gigi sebanyak 1 kali dan
sebanyak (8 %) 11 yang tidak pernah menggosok gigi. Hal ini menunjukan bahwa
ada sebagian balita yang tidak pernah menggosok gigi ini dapat menyebabkan
caries gigi dan gigi berlobang.
15. Bila Sakit, Tempat Berobat
Frekuensi Tempat Berobat, bila sakit
5%
pelayanan kesehatan
dukun kampung
lain- lain
95%
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
bila ada yang sakit dibawa ketempat berobat sebanyak (95%) 123 ke pelayanan
kesehatan dan sebanyak (5 %) 6 ke dukun kampung. Hal ini menunujukan bahwa
sebagian besar masyarakat berobat kepelayanan kesehatan.
16. Tingkat Kepandaian Yang Dilakukan Balita
68
11%
baik
tidak baik
89%
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita, tingkat kepandaian balita yang dilakukan adalah (89%) 115
balita yang memiliki tingkat kepandaian baik dan sebanyak (11 %) 14 balita yang
memiliki tingkat kepandaian tidak baik. Hal ini menunjukan bahwa tumbuh
kembang balita sudah cukup baik meskipun ada balita yang tidak memiliki
kepandaian yang baik, Hal ini perlu perhatian khusus dari pihak kesehatan dan
orang tua
17. Aktivitas Anak Sehari
Frekuensi Aktivitas Anak Sehari
sangat aktif
cukup aktif
48%
52%
Berdasarkan diagram di atas dari 504 kepala keluarga di desa Aur Gading
terdapat 129 balita terdapat (52% ) 67 balita dengan aktivitas sehari- hari sangat aktif ,
(48%) 62 balita dengan aktivitas cukup aktif dan sebanyak 0% balita dengan aktivitas
tidak aktif. Hal ini menunjukan bahwa tumbuh kembang pada balita sudah terpenuhi
18. Balita Pernah Menderita Sakit
69
batuk,pilek
28%
demam
49%
tidak pernah
23%
ya
49%
51%
TIDAK
2. Frekuensi Makan
70
Frekuensi Makan
7%
1 kali
2 kali
3 kali
35%
58%
1 piring
31%
33%
36%
4. Jenis Makanan
71
nasi,sayur,lauk pauk
nasi sayur
nasi,lauk pauk
18%
22%
59%
25%
Ya
Tidak
75%
72
ya
tidak
39%
61%
3% 14%
54%
30%
1 kali
2 kali
lebih dari 2 kali
tidak pernah
73
17%
pernah
tidak pernah
83%
27%
ya
tidak
73%
74
10% 2%
25%
63%
bermain
menonton TV
Mengaji
Les tambahan
8%
ya
tidak
92%
75
7%
52%
selalu
kadang-kadang
jarang/tidak pernah
41%
27%
ya
tidak
73%
76
6%
demam
batuk, pilek
38%
57%
mencret
K. DATA REMAJA
1. Jumlah Remaja
Fre kue nsi Jumlah Re maja
ya
100%
2. Jenis Kelamin
77
laki laki
perempuan
49%
51%
1% 6%
19%
4%
70%
78
15%
5%
48%
32%
7%
33%
59%
79
mengatasi masalah
32%
48%
dll
12%
1%
malas
23%
5%
mudah marah
menambah semangat
24%
Kebiasaan Merokok
80
34%
ya
tidak
66%
Jumlah Perhari
Frekuensi Jumlah Perhari
12%
1-3 batang
lebih dari 3 batang
88%
81
5%
37%
58%
harmonis
biasa saja
tidak harmonis
43%
memarahi remaja
mendiamkan masalah
mengajak remaja
berdiskusi
44%
13%
82
47%
ada
tidak
53%
8%
remaja masjid
perkumpulan pemuda
perkumpulan olah raga
33%
58%
83
2%
ya
tidak
98%
ya
51%
49%
tidak
84
13%
ya
tidak
87%
39%
ya
tidak
61%
85
25%
ya
tidak
75%
16%
2%
biasa
29%
malu
tahu
tertarik
52%
86
26%
46%
AIDS
penyakit kelamin
28%
L. DATA LANSIA
1. Jumlah Lansia
Frekuensi jumlah Lansia
lansia
87
Jantung
Diabetes
Rematik
19%
1% 1%
sesak nafas
stroke
20%
2%
1bulan-1tahun
21%
57%
3%
24%
2%
71%
3% 4%
44%
9%
40%
demam
sesak nafas
hipertensi
rematik
tidak ada
89
demam, dan 44% (97 orang) tidak ada. Dapat di simpulkan bahwa jenis penyakit
tertinggi yang di derita lansia sekarang adalah rematik.
6. Tindakan yang dilakukan
Tindakan yang dilakukan
26%
28%
2%
44%
90
25%
ya
tidak
75%
11%
7%
35%
1 x sebulan
1 x 3 bulan
1 x 6 bulan
1 x setahun
46%
mengasuh cucu
18%
27%
6%
membaca/ menonton TV
bekerja 12%
37%
13%
jalan pagi
senam pagi
kegiatan rumah tangga
bekerja
26%
9%
51%
92
20%
10%
pengajian
pengurus masjid
tidak ada
70%
15%
pernah
tidak pernah
85%
93
tetangga
15%
33%
petugas kesehatan
TV, radio atau koran
52%
14%
ya
tidak
86%
94
10%
10%
pemeriksaan kesehatan
senam lansia
konsultasi kesehatan
81%
1%
pernah
tidak pernah
99%
95
I. DATA EPIDEMIOLOGI
1. ISPA
a. Diagnosa penyakit ISPA 1 bulan terakhir
Distribusi frekuensi diagnosa penyakit ISPA 1 bulan terakhir
20%
ya
tidak
80%
20%
ya
tidak
80%
96
22%
ya
tidak
78%
20%
ya
tidak
80%
97
11%
ya
tidak
89%
11%
ya
tidak
89%
98
4%
ya
tidak
96%
5. DIARE
a. Menderita diare 1 bulan terakhir
Distribusi frekuensi menderita diare 1 bulan terakhir
17%
ya
tidak
83%
99
17%
ya
tidak
83%
6. ASMA
a. Menderita asma 1 bulan terakhir
Distribusi frekuensi menderita asma 1 bulan terakhir
4%
ya
tidak
96%
100
3%
ya
tidak
97%
1%
ya
tidak
99%
101
ya
tidak
0%
100%
18%
ya
tidak
82%
102
28%
ya
tidak
72%
1%
ya
tidak
99%
103
4%
ya
tidak
96%
0%
ya
tidak
100%
104
0%
ya
tidak
100%
ya
tidak
100%
105
7%
Gempa bumi
banjir
93%
kerusakan politik
31%
1%
68%
takdir
106
1%
12%
tauran
4%
kecelakaan motor
banjir
83%
22%
apabila terjadi
longsoran dibawah laut
apabila terjadi badai
puting beliung
61%
9%
menuju lapangan
terbuka
28%
55%
9%
10%
pergeseran kerak bumi dan lainnya itu menyatakan bahwa masyarakat didesa Aur
Gading telah mengetahii penyebab dari gempa bumi
8. Ciri bangunan tahan gempa
frekuensi bangunan tahan gempa
pondasi bangunannya tertanam cukup dalam
6%
bangunan tersebut dari matrial ringan
39%
55%
39%
61%
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjawab tanda dari tsunami nilai
presentasi yang tertinggi yaitu goyangan keras dan air laut tiba-tiba surut mencapai
(61%), sedangkan gelombang besar dicakrawala mencapai (39%). Jadi dari data diatas
menjelaskan bahwa tanda tsunami disebabkan oleh goyangan keras dan air laut tiba-
109
tiba surut, diwilayah desa Aur Gading kecamatan kerkap Bengkulu utara masyarakat
sekitar memahami jelas bagaimana tsunami serta tanda akan terjadinya tsunami.
10. Ciri ciri bangunan tahan tsunami
frekuensi bangunan tahan tsunami
9%
96% berharga
masukan rumah dan meyimpan barang
menyimpan barang berharga (4%). Jadi dari data yang diperoleh hasil pengkajian
mendapatkan bahwa jika terjadi tsunami masyarakat diwilayah desa Aur Gading
kecamatan kerkap Bengkulu utara telah banyak mengetahui bagaimana cara bila
terjadi tsunami diwilayahnya. Untuk wilayah ni seharusnya ada jalur evakuasi agr
msyarakat tahu harus tempat yang aman dri tsunami.
12. Dimanakah saudara mendapat pengetahuan bencana alam
frekuensi pengetahuan bencana
media elektronik
pemerintah
21%
produk-produk tulisan2%
2%
8%
67%
pernah
27%
tidak pernah
73%
111
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjawab bahwa orang tua yang
memberikan pengetahuan menjawab pernah mencapai (73%), sedangkan tidak pernah
mencapai (27%).jadi dari data pengkajian yang telah diperoleh bahwa masyarakat
desa Aur Gading kecamatan kerkap Bengkulu utara sebagian dari orang tua telah
menjelaskan dan memberikann pengetahuannya terhadap bencana alam serta
penangangan apabila terjadi diwilayahnya.
14. Alat komunikasi yang dapat digunakan keluarga
frekuensi alat komunikasi
7%
hp
radio
koran
93%
Berdasarkan diagram diatas dari 504 kk menjawab dari alat komunikasi yang
digunakan keluarga dalam bencana yaitu nilai tertinggi yaitu HP ( 93%), radio (7%).
Jadi dari data diatas menjelaskan bahwa masyarakat diwilayah desa Aur Gading
kecamatan kerkap Bengkulu utara sebagian dari masyarakat komunikasi yang
digunakan dalam berintarksi jarak jauh yaitu banyaklah masyarakat mengunakan HP
unuk berintraksi kepada keluarganya.
PENDIDIKAN SEKSUAL PADA ANAK
1. Pernah berdiskusi masalah seksual dengan orang tua
Frekuensi Pernah Berdiskusi Masalah Seksual Dengan Orang Tua
6%
Ya
Tidak
94%
112
24%
Ya
Tidak
76%
113
8%
ya
tidak
92%
ya
Tidak
100%
pendidikan seksual dari orang tua pada usia diatas 5 tahun sebanyak 100% (38 orang).
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa KK yang mendapatkan pendidikan seksual
rata-rata terdapat pada usia diatas 5 tahun
5. Diskusi informasi tentang masalah seksual melalui perencanaan pada anak
Fre kue nsi Diskusi informasi Tentang Masalah Se ksual Me lalui Pe re ncanaan Pada Anak
Ya
Tidak
100%
5%
Ya
Tidak
95%
115
e kue nsi Distribusi Tentang Masalah Se ksual Pada Anak dan Cara Me njaga Ke be rsihan Alat Ke lamin Pribadi
5%
Ya
Tidak
95%
116
Fre kue nsi Diskusi Masalah Se ksual Pada Anak Tentang Pe nje lasan Se cara Se de rhana Prose s Re produksi
Ya
Tidak
100%
8.
Diskusi
masalah seksual pada anak tentang penjelasan secara sederhana proses reproduksi
117
Fre kue nsi Masalah Se ksual Pada Anak Tentang Perubahan Fisik Yang Akan Dialami Anak Pada Masa Pube rtas
18%
ya
tidak
82%
10. Pendapat orang tua mengenai pendidikan seksual mengenai identitas peran
berdasarkan jenis kelamin
Pe ndapat orang tua me nge nai pe ndidikan se ksual be risi ide ntitas pe ran be rdasarkan je nis ke lamin
10%
Ya
Tidak
90%
mengenai pendidikan seksual berisi identitas peran berdasarkan jenis kelamin sebanyak
10% (51 orang) mengatakan ya dan 90% (453 orang) mengatakan tidak. Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa masih banyak KK yang belum mengetahui bahwa pendidikan
seksual berisi identitas peran berdasarkan jenis kelamin.
11. Pendapat orang tua pendidikan seksual berisi tentang bagaimana menjaga
kesehatan, kebersihan, dan keselamatan alat kelamin
at orang tua pe ndidikan se ksual be risi te ntang bagaimana me njaga ke se hatan, ke be rsihan, dan ke se lamatan alat ke lamin
14%
Ya
Tidak
86%
Pendapat Orang Tua me nge nai Pe ndidikan Se ksual Be risi Tentang Pe rsiapan Me nghadapi Me nstruasi, Bagi Anak Pere mpu
35%
65%
119
Ya
Tidak
uensi Pendapat orang tua pendidikan seksual berisi tentang persiapan menghadapi mimpi basah, bagi anak laki-laki
35%
ya
tidak
65%
120
ya
43%
tidak
57%
121