You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Transformator adalah salah satu peralatan penting dalam sistem tenaga listrik

yang berfungsi sebagai pengubah tegangan. Transformator sering mengalami


kegagalan (failure) baik kegagalan termal ataupun kegagalan elektris. Jika kegagalan
ini berlangsung terus menerus maka akan terjadi kerusakan (breakdown) pada
kegagalan elektriknya yang menyebabkan terjadinya hubung singkat. Dampaknya
transformator tidak mampu beroperasi sehingga tenaga listrik tidak dapat dinikmati
oleh para konsumen. Sedangkan kegagalan termal mengakibatkan kenaikan gas
terlarut di dalam minyak transformator. Sehingga membuat transformator lebih cepat
panas yang diakibatkan kenaikan gas terlarut tersebut.
Sebagai bentuk pencegahan kegagalan (failure) maka transformator daya
memerlukan pengujian isolator yang terdiri atas isolator padat dan isolator cair.
Pengujian fisik dilakukan dengan cara menguji bahan-bahan isolasi padat. Sedangkan
pengujian isolator minyak dilakukan dengan pengujian kekuatan dielektrik untuk
mengatahui besar tegangan tembusnya (breakdown voltage) yaitu nilai tegangan yang
dapat mengakibatkan terjadinya lompatan listrik (flashover) atau percikan (sparkover),
serta melakukan pengujian jumlah gas yang terlarut pada minyak atau yang dikenal
dengan metode DGA (Disolved Gas Analysis) untuk mengetahui jenis dan jumlah fault
gas yang merupakan kumpulan gas-gas yang mudah terbakar. Data hasil jumlah faulth
gas atau gas terlarut dari minyak isolasi tersebut dianalisis serta dibandingkan dengan
jumlah faulth gas yang tercantum pada IEEE Std C57.104-2008, kemudian
digolongkan 4 kondisi yaitu status normal, status diatas normal (diwaspadai) dan status
terjadi adanya dekomposisi pada isolasi minyak trafo serta status minyak trafo sudah
harus diganti karena terjadi kegagalan (failure).
Jenis minyak yang sering digunakan untuk minyak transformator di indonesia
adalah minyak bumi jenis Shell Diala B produksi pertamina. Penelitian ini
dimaksudkan untuk menguji kekuatan dielektrik dan DGA minyak jagung (corn oil),

minyak kelapa, dan percampuran antara keduanya sebagai alternatif minyak


transformator. Pengujian dielektrik dilakukan dengan memvariasikan tegangan yang
dimulai pada tegangan 10 kV hingga breakdown voltage, sedangkan pengujian DGA
dengan mengubah suhu minyak yang dimulai pada suhu 120 oC sampai 280 oC dengan
kenaikan 10 C setiap 2 menit tujuannya untuk mengetahui fault gas saat terjadi
pemanasan minyak transformator.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut :


1.

Bagaimana cara mendapatkan kekuatan dielektrik yang belum diketahui pada


minyak minyak jagung (corn oil) dan minyak kelapa serta percampuran antara
keduanya.

2.

Bagaimana cara untuk menganalisis jenis dan jumlah fault gas minyak minyak
jagung (corn oil), minyak kelapa, dan percampuran antara keduanya

3.

Apakah keandalan minyak jagung (corn oil), minyak kelapa, dan percampuran
keduanya mampu digunakan sebagai alternatif untuk minyak transformator.

1.3

Keaslian Penelitian
Penelitian berkaitan dengan pengujian dielektrik minyak transformator yang

menggunakan minyak bumi sintesis ataupun minyak nabati telah banyak dilakukan
oleh para peneliti sebagaimana diuraikan berikut ini. Diantaranya penelitian tersebut
adalah kegagalan isolasi minyak trafo oleh dedi nugraha hasil penelitian menunjukan
bahwa minyak trafo yang sudah terkontaminasi mengalami degradasi kekuatan
dielektriknya [1]. Dilanjutkan Malik Koch dkk meneliti tentang besaran nilai
breakdown voltage minyak isolasi di bawah pengaruh kelembaban udara, keasaman,
partikel dan tekanan [2]. Selain itu D. Martin, dan Z.D Wang menganalisi breakdown
voltages tegangan AC minyak transformator berbasis minyak ester [3], sedangkan Y.
Yusnida dkk dari negara Malaysia menulis karateristik breakdown voltage dari
campuran antara MO dan RBDPO sebagai isolasi transformator daya [4]. Di lain pihak

pengaruh sifat kimia terhadap sifat listrik dari minyak isolasi transformator sendiri
juga telah diteliti oleh Ida Bagus Fery [5]. Apabila Ida Bagus Fery meneliti tentang
pengaruh sifat kimia terhadap breakdown voltage maka pengaruh temperatur pada
breakdown voltage dan pola partial discharge minyak biodegradable telah diteliti
Suwarno dan Sutikno [6]. Berbeda dengan peneliti sebelumnya A. Abdelmalik dkk
menganalisis karateristik konduksi elektrik dan dielektrik breakdown pada cairan
minyak alkaly ester yang diperoleh minyak kelapa sawit [7] dan kajian tegangan
tembus pada minyak trafo TR 301 fasilitas radiometalurgi sendiri Moh Suryadiman.
[8] Terakhir Abdul Rajab menulis perbandingan jenis kekuatan dielectrik minyak
sawit dan cairan isolasi jenis sintetik dibawah variasi temperatur [9].
Sedangkan penelitian yang berkaitan dengan pengujian dengan metode DGA
untuk mengetahui jumlah fault gas dapat dirinci sebagai berikut. M. Morandi dan A.
Gholani menganalisis tentang kondisis pengujian transformer melalui parameter
kualitas minyak dan metode DGA [10]. Sedangkan N. Muhamad dkk. meneliti metode
dissolved gas analysis (DGA) dari kesalahan partial discharge (pd) dan arcing fault
pada miyak isolasi biodegrade trafo [11] [14]. Dilain pihak C. Perrier

telah

membandingkan metode DGA antara minyak ester dan mineral [12]. Dilanjutkan Z.D
Wang dkk menganalisis perbandingan secara online atau trafo dalam kondisi
beroperasi dan labotarium dengan metode DGA untuk kondisi antara minyak mineral
dan minyak vegetable trafo [13]. Fault gas dan dissolved gas analysis (DGA) minyak
ester sebagai minyak trafo telah dianalisis oleh Imadullah Khan dkk [15], dan terakhir
R. Samsudien dkk melakukan percobaan trafo untuk mengidentifikasi electrical dan
perbandingan dissolved gas analysis [16].
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal metode
pengujian dan komponen minyak transformatornya. Metode pengujian yang akan
dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan gabungan antara pengujian
dielektrik dengan pengujian metode DGA pada minyak transformator. Sedangkan pada
komponen minyak transformatornya menggunakan minyak jagung (corn oil), minyak
kelapa, dan percampuran antara keduanya.

1.4

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas maka tujuan penelitian adalah

sebagai berikut:
1.

Mengetahui nilai kekuatan dielektrik pada minyak minyak jagung (corn oil),
minyak kelapa, dan percampuran antara keduanya.

2.

Mengetahui fault gas dengan metode DGA pada minyak minyak jagung (corn
oil), minyak kelapa, dan percampuran antara keduanya

3.

Memberikan alternatif minyak yang dapat digunakan sebagai minyak


transformator.

1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diperoleh berdasarkan tujuan di atas yaitu:

1.

Mendapatkan informasi tentang minyak jagung (corn oil), minyak kelapa, dan
percampuran keduanya apabila diaplikasikan sebagai minyak transformator
pada berbagai suhu.

2.

Minyak jagung (corn oil) dan minyak kelapa aman digunakan sebagai minyak
trafo. Apabila minyak trafo tumpah ke tanah, sungai, lingkungan, dan
sebagainya, tidak seperti minyak bumi yang sifatnya tidak dapat diperbaharui,
beracun,

tidak

dapat

dikonsumsi

oleh

manusia/makhluk

hidup,

nonbiodegradable/tidak mampu diurai kembali, tidak ramah lingkungan


sehingga dapat mencemari lingkungan.

You might also like