Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Transformator adalah salah satu peralatan penting dalam sistem tenaga listrik
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan
2.
Bagaimana cara untuk menganalisis jenis dan jumlah fault gas minyak minyak
jagung (corn oil), minyak kelapa, dan percampuran antara keduanya
3.
Apakah keandalan minyak jagung (corn oil), minyak kelapa, dan percampuran
keduanya mampu digunakan sebagai alternatif untuk minyak transformator.
1.3
Keaslian Penelitian
Penelitian berkaitan dengan pengujian dielektrik minyak transformator yang
menggunakan minyak bumi sintesis ataupun minyak nabati telah banyak dilakukan
oleh para peneliti sebagaimana diuraikan berikut ini. Diantaranya penelitian tersebut
adalah kegagalan isolasi minyak trafo oleh dedi nugraha hasil penelitian menunjukan
bahwa minyak trafo yang sudah terkontaminasi mengalami degradasi kekuatan
dielektriknya [1]. Dilanjutkan Malik Koch dkk meneliti tentang besaran nilai
breakdown voltage minyak isolasi di bawah pengaruh kelembaban udara, keasaman,
partikel dan tekanan [2]. Selain itu D. Martin, dan Z.D Wang menganalisi breakdown
voltages tegangan AC minyak transformator berbasis minyak ester [3], sedangkan Y.
Yusnida dkk dari negara Malaysia menulis karateristik breakdown voltage dari
campuran antara MO dan RBDPO sebagai isolasi transformator daya [4]. Di lain pihak
pengaruh sifat kimia terhadap sifat listrik dari minyak isolasi transformator sendiri
juga telah diteliti oleh Ida Bagus Fery [5]. Apabila Ida Bagus Fery meneliti tentang
pengaruh sifat kimia terhadap breakdown voltage maka pengaruh temperatur pada
breakdown voltage dan pola partial discharge minyak biodegradable telah diteliti
Suwarno dan Sutikno [6]. Berbeda dengan peneliti sebelumnya A. Abdelmalik dkk
menganalisis karateristik konduksi elektrik dan dielektrik breakdown pada cairan
minyak alkaly ester yang diperoleh minyak kelapa sawit [7] dan kajian tegangan
tembus pada minyak trafo TR 301 fasilitas radiometalurgi sendiri Moh Suryadiman.
[8] Terakhir Abdul Rajab menulis perbandingan jenis kekuatan dielectrik minyak
sawit dan cairan isolasi jenis sintetik dibawah variasi temperatur [9].
Sedangkan penelitian yang berkaitan dengan pengujian dengan metode DGA
untuk mengetahui jumlah fault gas dapat dirinci sebagai berikut. M. Morandi dan A.
Gholani menganalisis tentang kondisis pengujian transformer melalui parameter
kualitas minyak dan metode DGA [10]. Sedangkan N. Muhamad dkk. meneliti metode
dissolved gas analysis (DGA) dari kesalahan partial discharge (pd) dan arcing fault
pada miyak isolasi biodegrade trafo [11] [14]. Dilain pihak C. Perrier
telah
membandingkan metode DGA antara minyak ester dan mineral [12]. Dilanjutkan Z.D
Wang dkk menganalisis perbandingan secara online atau trafo dalam kondisi
beroperasi dan labotarium dengan metode DGA untuk kondisi antara minyak mineral
dan minyak vegetable trafo [13]. Fault gas dan dissolved gas analysis (DGA) minyak
ester sebagai minyak trafo telah dianalisis oleh Imadullah Khan dkk [15], dan terakhir
R. Samsudien dkk melakukan percobaan trafo untuk mengidentifikasi electrical dan
perbandingan dissolved gas analysis [16].
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal metode
pengujian dan komponen minyak transformatornya. Metode pengujian yang akan
dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan gabungan antara pengujian
dielektrik dengan pengujian metode DGA pada minyak transformator. Sedangkan pada
komponen minyak transformatornya menggunakan minyak jagung (corn oil), minyak
kelapa, dan percampuran antara keduanya.
1.4
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas maka tujuan penelitian adalah
sebagai berikut:
1.
Mengetahui nilai kekuatan dielektrik pada minyak minyak jagung (corn oil),
minyak kelapa, dan percampuran antara keduanya.
2.
Mengetahui fault gas dengan metode DGA pada minyak minyak jagung (corn
oil), minyak kelapa, dan percampuran antara keduanya
3.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diperoleh berdasarkan tujuan di atas yaitu:
1.
Mendapatkan informasi tentang minyak jagung (corn oil), minyak kelapa, dan
percampuran keduanya apabila diaplikasikan sebagai minyak transformator
pada berbagai suhu.
2.
Minyak jagung (corn oil) dan minyak kelapa aman digunakan sebagai minyak
trafo. Apabila minyak trafo tumpah ke tanah, sungai, lingkungan, dan
sebagainya, tidak seperti minyak bumi yang sifatnya tidak dapat diperbaharui,
beracun,
tidak
dapat
dikonsumsi
oleh
manusia/makhluk
hidup,