You are on page 1of 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelajaran Bahasa Lampung di SMA terdapat materi tentang Sejarah
Lampung. Seorang siswa harus menguasai materi tentang Sejarah Lampung dan
Pakaian Adat Lampung agar siswa tahu adat sendiri dan sesuai dengan alurnya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
A. Sejarah Lampung
B. Keadaan Alam dan Iklam geografi
C. Ekonomi
D. Transportasi Lampung
E. Demokrafi
G. Seni dan Budaya Lampung
H. Aksara Lampung
I.Pahlawan Lampung
C. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini adalah
1.

Menyelesaikan tugas mata pelajaran IPS

2.

Memahami Sejarah Lampung

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Sejarah Lampung

Pada abad ke VII orang di negeri Cina sudah membicarakan suatu


wilayah didaerah Selatan (Namphang) dimana terdapat kerajaan yang disebut
Tolang Pohwang, To berarti orang dan Lang Pohwang adalah Lampung. Terdapat
bukti kuat bahwa Lampung merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya yang
berpusat di Jambi dan menguasai sebagian wilayah Asia Tenggara termasuk
Lampung dan berjaya hingga abad ke-11. Sriwijaya datang ke Lampung karena
daerah ini dulunya merupakan sumber emas dan damar.
Peninggalan yang menunjukkan bahwa Lampung berada dibawah pengaruh
Kerajaan Sriwijaya antara lain dengan ditemukannya prasasti Palas Pasemah dan
Prasasti Batu Bedil didaerah Tenggamus merupakan peninggalan kerajaan
seriwijaya (abad VIII). Kerajaan-kerajaan Tulang Bawang dan Skala Brak juga
pernah berdiri pada sekitar abad VII-VIII. Pusat Kerajaan Tulang Bawang
diperkirakan disekitar Menggala/Sungai Tulang Bawang sampai Pagar Dewa.
Zaman Islam ditandai masuknya Banten diLampung pada abad ke 16, terutama
saat bertahtanya Sultan Hasanuddin (1522-1570). Sejak masa lampau, Lampung
memang dikenal karena tanaman ladanya yang banyak dicari orang. Kesultanan
Banten yang tertarik dengan produksi lada Lampung mengusai daerah ini pada
awal abad ke-16 dan sekaligius memperkenalkan agama Islam. Pada zaman ini
Lampung melahirkan pahlawan yang terkenal gigih menantang Belanda. Bernama
Radin Intan. Pengaruh Islam terlihat diantaranya dan adanya Tambra Prasasti
(Buk Dalung) didaerah Bojong Kecamatan Jabung Sekarang, berisi perjanjian
kerjasama antara Banten dan Lampung dalam melawan penjajahan Belanda.
Kontrol yang dilakukan Kesultanan Banten atas produksi lada Lampung telah
menjadikan pelabuhan Banten sebagai pelabuhan lada yang paling besar dan
paling makmur di Nusantara. Tanaman lada pula yang juga menarik kaum
pendatang asing dari Eropa seperti perusahaan dagang dari Belanda Dutch East

India Company. Perusahaan dagang ini pada akhir abad ke-17 membangun sebuah
pabrik pengolahan di Menggala. Namun dengan berbagai upaya akhirnya Belanda
berhasil menguasai Lampung pada tahun 1856.Pemerintah kolonial Belanda untuk
pertama kalinya memperkenalkan program transmigrasi kepada penduduk di
Pulau Jawa yang sangat padat untuk pindah dan berusaha di Lampung. Program
transmigrasi ini ternyata cukup diterima baik dan banyak penduduk asal Pulau
Jawa yang kemudian pindah ke lokasi transmigrasi yang berada di kawasan timur
Lampung. Program transmigrasi ini kemudian ditingkatkan lagi pada masa
kemerdekaan pada tahun 1960-an dan 1970- an. Orang asal Pulau Jawa ini
membawa serta perangkat kebudayaan mereka ke Lampung seperti gamelan dan
wayang. Orang dari Pulau Bali kemudian juga datang ke Lampung untuk
mengikuti program transmigrasi ini. Kehadiran pendatang dari daerah lain di
Lampung telah menjadikan wilayah ini sebagai daerah dengan kebudayaan yang
beragam (multi-kultur). Keragaman suku yang ada justru menjadi daya tarik
wisata apalagi di berbagai kabupaten yang ada tersebar potensi wisata alam,
wisata budaya. Keberadaan sanggar-sanggar seni/budaya sebagai pelestari
seni/budaya warisan nenek moyang banyak berkembang
B. Keadaan Alam dan Iklam geografi
Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km dan terletak di antara 10545'10348' BT dan 345'-645' LS. Daerah ini di sebelah barat berbatasan
dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau
termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk
Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku,
Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan
Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke
wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai
merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit
Barisan di Pulau Sumatera.

Di

tengah-tengah

merupakan

dataran

rendah.

Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke
utara, merupakan perairan yang luas.

Daerah Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 Km2 termasuk
pulau pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau
Sumatera, dan dibatasi oleh :
1. Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, di Sebelah Utara
2. Selat Sunda, di Sebelah Selatan
3. Laut Jawa, di Sebelah Timur
4. Samudra Indonesia, di Sebelah Barat
Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan
dari kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relatif
luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Panjang dan
Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan
Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota Agung,
dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan
Ketapang. Di samping itu, Kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal
nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di Samudra
Indonesia terdapat Pelabuhan Krui. Lapangan terbang utamanya adalah "Radin
Inten II", yaitu nama baru dari "Branti", 28 Km dari Ibukota melalui jalan negara
menuju Kotabumi, dan Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang
bernama Astra Ksetra. Secara Geografis Provinsi Lampung terletak pada
kedudukan : Timur - Barat berada antara : 103o 40' - 105o 50' Bujur Timur Utara Selatan berada antara : 6o 45' - 3o 45' Lintang Selatan

C. Ekonomi
Masyarakat pesisir lampung kebanyakan nelayan, dan bercocok tanam.
Sedangkan masyarakat tengah kebanyakan berkebun lada, kopi, cengkeh, kayu
manis dll.
Lampung fokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa
sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam, kopi, jagung, tebu dll. Dan di
beberapa daerah pesisir, komoditas perikanan seperti tambak udang lebih
menonjol, bahkan untuk tingkat nasional dan internasional. Selain hasil bumi
Lampung juga merupakan kota pelabuhan karena lampung adalah pintu gerbang

untuk masuk ke pulau sumatra. dari hasil bumi yang melimpah tumbuhlah banyak
industri-industri seperti di daerah pesisir panjang, daerah natar, tanjung bintang,
bandar jaya dll
Kota-kota penting di Provinsi Lampung adalah :

Bandar Lampung

Menggala

Kota Agung

Kalianda

Bakauheni

Krui (Pesisir Barat )

Metro

Kotabumi

Bandar Jaya

Pringsewu

dan Kota-kota Satelit Bandar Lampung

Pariwisata
Tahun 2009 Pemerintah Provinsi Lampung mencanangkan tahun kunjungan
wisata. Jenis Wisata yang dapat dikunjungi di Lampung adalah Wisata Budaya di
beberapa Kampung Tua di Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau
dan Krui di Lampung Barat serta Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu
setelah Idul Fitri di Lampung Barat, Festival Krakatau di Bandar Lampung,
Festival Teluk Stabas di Lampung Barat, Festival Teluk Semaka di Tanggamus,
dan Festival Way Kambas di Lampung Timur.

Industri
Sebagai gerbang Sumatera, di Lampung sangat potensial berkembang berbagai
jenis industri. Mulai dari industri kecil (kerajinan) hingga industri besar, terutama
di bidang agrobisnis.
Industri penambakan udang termasuk salah satu tambak yang terbesar di dunia
setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena dan Wachyuni
Mandira.
Terdapat juga pabrik gula dengan produksi per tahun mencapai 600.000 ton oleh 2
pabrik yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar Group. pada tahun 2007 kembali
diresmikan pembangunan 1 pabrik gula lagi di bawah PT. Pemuka Sakti Manis
Indah (PSMI) yang diproyeksikan akan mulai produksi pada tahun 2008.
Industri agribisnis lainnya: ketela (ubi), kelapa sawit, k0pi robusta, lada, coklat,
kakao, nata de coco dan lain-lain.

D. Transportasi Lampung
Jalan Raya
Untuk mengakses Provinsi Lampung, dari arah Aceh dapat menggunakan jalur
darat melalui jalan lintas tengah Sumatera, Jalan Lintas Timur Sumatera, Jalan
Lintas Barat Sumatera dan Jalan Lintas Pantai Timur Sumatera.
Jalan Tol
Sampai saat ini belum ada jalan tol di provinsi Lampung, namun saat ini sedang
dibangun Jalan Tol Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi Besar yang telah
dimulai pengerjaannya sejak 30 April 2015, dari Bakauheni (Lampung Selatan)
hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah) sepanjang 139 kilometer yang
direncanakan beroperasi penuh pada tahun 2018.[3]
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera)
tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol kawasan Bakauheni-Palembang.
Jalan tol ini, nantinya akan terdiri dari tiga kawasan ruas tol. Untuk tahun ini yang

akan dibangun salah satunya Bakauheni-Terbanggi Besar, panjangnya 138 km.


Selain itu, modernisasi dermaga Merak dan Bakauheni juga akan dibangun.
Kawasan ruas tol Bakauheni-Terbangi besar diperkirakan dapat diselesaikan
dalam empat tahun dengan pendanaan dari swasta, pemerintah, gabungan swasta
maupun Pemerintah. Adapun biaya pembangunan ini, diprediksi mencapai Rp 53
triliun, termasuk pembebasan lahan dan konstruksi sekira Rp30 triliun.
Bus
Lampung memiliki satu terminal bus yaitu Terminal Rajabasa yang merupakan
Terminal Terbesar dan Salah satu tersibuk di Sumatera dan Lampung, selain itu
terdapat terminal Sukaraja yang berada di Bandar Lampung.
Terminal Rajabasa melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP) yang
melayani rute ke kota-kota di Sumatera dan Jawa. Walaupun Terminal Rajabasa
sudah direnovasi, namun kesan angker ternyata belum sepenuhnya hilang.
Sejumlah calon penumpang masih enggan memasuki area terminal terbesar di
Sumatera itu.
Selain dua terminal tersebut, terdapat banyak terminal bus yang berada di seluruh
ibukota kabupaten di Lampung.
Pelabuhan
Di Provinsi ini terdapat Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan eksporimpor bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan
untuk lalu lintas distribusi batu bara dari Sumatera Selatan ke Jawa. Sekitar 92
kilometer dari selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah
kota pelabuhan di provinsi Lampung, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatera.
Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatera, pelabuhan Bakauheni
menghubungkan Sumatera dengan Jawavia perhubungan laut.
serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan Kalianda
di Teluk Lampung.
Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator
berlayar

mengarungi Selat

Sunda yang

menghubungkan

Bakauheni

dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini

terutama melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus-bus penumpang


antar kota antar provinsi, truk-truk barang maupun mobil pribadi. Rata-rata durasi
perjalanan yang diperlukan antara Bakauheni - Merak atau sebaliknya dengan feri
ini adalah sekitar 2 jam.
Penerbangan[sunting | sunting sumber]
menggunakan jalur udara, melalui Bandar Udara Radin Inten II yang
menghubungkan Lampung dengan kota-kota besar lain di Indonesia.
Berikut adalah daftar maskapai dan tujuannya :
Maskapai

Tujuan

Express Air

Bandung, Palembang

Garuda Indonesia

Batam, Jakarta-Soekarno-Hatta, Medan

Garuda Indonesia
dioperasikan oleh Explore Garuda

Palembang

Lion Air

Jakarta-Soekarno-Hatta

Sriwijaya Air

Jakarta-Soekarno Hatta, Batam

Susi Air

Krui, Pesisir Barat

Wings Air
Kereta Api

Palembang, Bandung

Provinsi Lampung juga mempunyai Jalur kereta api antara Bandar Lampung
- Palembang merupakan bagian dari jaringan jalur kereta api di Sumatera Bagian
Selatan yang dioperasikan oleh PT Kereta Api (Persero) Divre IV Tanjung Karang
yang berkedudukan di Bandar Lampung. Jalur kereta api Bandar Lampung Palembang dengan 40 stasiun di sepanjang 387,872 km terbentang antara Stasiun
Tanjungkarang (+96)

di Bandar

Lampung sampai Stasiun

Palembang.

Kertapati (+2)

di

E. Demokrafi
Bahasa
Masyarakat Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara
lain: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa
Minang dan bahasa setempat yang disebut bahasa Lampung.
Pendidikan
Sekolah-sekolah di Lampung terdiri dari TK , SD, SMP, dan SMA/SMK dan juga
Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta
Sekolah Dasar

SD Xaverius 1 (xavete) bandar lampung

SD Xaverius 2 bandar lampung

SD Fransiskus 1 Pasir Gintung

SD Fransiskus 2 Pahoman

SD Starkid/ Pelita Bangsa

SDN 02 Sidowaluyo - Kec. Sidomulyo, Lampung Selatan

SDN 01 Ketapang

SDN 02 Kalianda

SDN 01 Kalianda

SDN 02 Sumur Harapan Jaya

SDN 01 Bangun Rejo

SDN 01 Braja Kencana

SDN 01 Tamansari

SDN 01 Ruguk

SDN 01 Rejomulyo

SDN 01 Purwosari Natar Lampung selatan

SDN 01 Metro Pusat

SDN 03 Metro Pusat

SDN 1 Poncowati, Lampung Tengah

SDN 1 Sukarame

SDN 3 Bukitkemuning

SDN 2 Panjang utara

SD Bhakti Ibu Bakauheni

SD International Bakauheni

SDS Al-Azhar 1 Kedaton, Bandar Lampung

SDS KARTIKA II-5 Bandar Lampung

SDS Al-Azhar 2 Kedaton, Bandar Lampung

SDN 09 Metro Pusat

SDN 1 Trirahayu

SDN 1 Banjaratu , Lampung Tengah

SD Fransiskus Kalirejo, Lampung Tengah

SDN 3 PENENGAHAN ,BANDAR LAMPUNG

SDN 1 WAY HALIM PERMAI

SD Negeri 2 Tanjung Harapan, Seputih Banyak-Lampung Tengah

Sekolah Menengah Pertama

SMP Negeri 3 Terusan Nunyai, Lampung Tengah

SMP XAVERIUS 1

SMP XAVERIUS 2

SMP XAVERIUS 4

SMP FRANSISKUS

SMP Negeri 03 Kalianda, Lampung Selatan

SMP Negeri 1 Kalirejo, Lampung Tengah

SMP Negeri 2 Kotagajah

SMP Negeri 1 Kalianda

SMP Negeri 1 Ketapang

SMP Negeri 1 Palas

SMP Negeri 2 Palas

10

SMP PGRI 01 Palas

SMP Negeri 2 Natar, Lampung Selatan

SMP Negeri 2 Raja Basa, Bandar Lampung

SMP Negeri 5 Kota Metro

SMP Negeri 3 Kota Metro

SMP Negeri 1 Kota Metro

SMP Negeri 1 Terbanggi Besar

SMP Negeri 10 Bandar Lampung

SMP Negeri 14 Bandar Lampung

SMP Negeri 1 Bandar Lampung

SMP Negeri 2 Bandar Lampung

SMPN 21 Bandar Lampung

SMPN 12 Bandar Lampung

SMPN 19 Bandar Lampung

SMP SURYA DARMA 2 , BANDAR LAMPUNG

SMP Negeri 1 Way jepara, Lampung Timur

SMP Negeri 1 Seputih Banyak, Lampung Tengah

SMPN 4 Bukitkemuning

SMPN 3 Bukitkemuning

SMP MUHAMMADIYAH 1 CANDIPURO

Sekolah Menengah Atas

SMA Negeri 1 Terusan Nunyai, Lampung Tengah

SMA XAVERIUS Lampung

SMA FRANSISKUS

SMA Negeri 1 Kalirejo, Lampung Tengah

SMA Negeri 1 Bangunrejo, Lampung Tengah

SMA Negeri 1 Kotabumi

SMA Negeri 1 Terbanggi Besar

SMA Negeri 1 Metro

11

SMA Negeri 2 Metro

SMA Negeri 3 Metro

SMA Negeri 4 Metro

SMA Negeri 1 kalianda

SMA Negeri 2 Kalianda

SMA Negeri 1 Penengahan

SMA Negeri 1 Ketapang

SMA Negeri 1 Bakauheni

SMA Negeri 7 Bandar Lampung

SMA Negeri 2 Bandar Lampung

SMA Negeri 1 Bandar Lampung

SMA Negeri 15 Bandar Lampung

SMA Negeri 12 Bandar Lampung

SMA Negeri 1 Pringsewu

SMA Negeri 2 Pringsewu

SMA Negeri 9 Bandar Lampung

SMA Negeri 1 Gadingrejo

SMA Negeri 1 Bukitkemuning

SMA Kartikatama Metro

SMA Al-Kautsar Bandar Lampung

SMA Al - Azhar 3 Bandar Lampung

SMA YP UNILA Bandar Lampung

SMA Negeri 1 Kotagajah

SMA Negeri 1 Seputih Banyak, Lampung Tengah

SMA YP UNILA Bandar Lampung

SMAN 1 SIDOMULYO

SMAN 1 Candipuro

SMAN 1 Seputih Agung

12

Sekolah Menengah Kejuruan

SMK Negeri 02 Kalianda

SMK Negeri 1 Kelautan Ketapang

SMK Bahari Sebesi Island

SMK Negeri Bakauheni

SMK Negeri 3 Bandar Lampung

SMK Cahya Kartika Palas

SMKN 1 TulangBawang Tengah, TulangBawang Barat

SMK Negeri 1 Kota Metro

SMK Negeri I Gading Rejo

SMKN 3 Bandar Lampung

SMK Wiratama Kotagajah

SMK Negeri 1 Candipuro

Perguruan Tinggi

Universitas Lampung

IAIN Raden Intan Bandar Lampung

Institut Teknologi Sumatera

Politeknik Negeri Lampung (POLINELA)

IBI Darmajaya Bandar Lampung

Sekolah Tinggi Pertanian Surya Dharma Lampung

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Lampung

Universitas Bandar Lampung

Universitas Muhammadiyah Lampung

Universitas Mitra Lampung

Universitas Darmajaya

Universitas Malahayati

Universitas Tulang Bawang

Perguruan Tinggi Teknokrat

STKIP PGRI Bandar Lampung

13

DCC Lampung

STIE Gentiaras

Universitas Rajabasa Penengahan

Universitas Islam Kalianda

STAI Yasba Kalianda

STIE Muhamadiyah Kalianda

STIH Kalianda

STKIP Kalianda

AKPER Hampar Baiduri Kalianda

AKBID Bunda Delima Kalianda

Universitas Terbuka Ketapang

DCC Kalianda

Universitas Megou Pak Tulang Bawang

Prasetiya Mandiri Lampung

Universitas Muhammadiyah Metro

STKIP Darmawacana Metro

STKIP Muhammadiyah Pringsewu

STKIP Muhammadiyah Kotabumi

STMIK Pringsewu

STAI Pringsewu

STAI Maarif Metro

STAIN Jurai Siwo Metro

STIE Lampung Timur

STAI Darussalam Lampung

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras

Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Rusyd Kotabumi

F. Politik dan Pemerintahan yang ada di provinsi Lampung

14

Kabupaten dan Kota[sunting | sunting sumber]


N
o.

Kabupate
n/Kota

Pusat
Bupati/
pemerint
Wali
ahan
Kota
Liwa
Mukhlis
Basri

Kecam
atan

Kelurah
an/desa

Kabupaten
Lampung
Barat

15

5/131

Kabupaten
Lampung
Selatan

Kalianda

Zainudin
Hasan

17

4/256

Kabupaten
Lampung
Tengah

Gunung
Sugih

Mustafa

28

10/301

Kabupaten
Lampung
Timur

Sukadana Chusnuni
a Chalim

24

-/264

Kabupaten
Lampung
Utara

Kotabum
i

23

15/232

Kabupaten
Mesuji

Mesuji

Agung
Ilmu
Mangkun
egara
Khamam
ik

-/105

Kabupaten
Pesawaran

Gedong
Tataan

Dendi
Ramadho
na

11

-/144

Kabupaten
Pesisir
Barat

Krui

Agus
Istiqlal

11

2/116

Kabupaten
Pringsewu

Pringsew
u

Sujadi
Saddat

5/126

1
0

Kabupaten
Tanggamus

Kota
Agung

Bambang
Kurniaw
an

20

3/299

15

Logo

Lokasi

1
1

Kabupaten
Tulang
Bawang

Menggal
a

Hanan A.
Rozak

15

4/147

1
2

Kabupaten
Tulang
Bawang
Barat
Kabupaten
Way Kanan

Tulang
Bawang
Tengah

Umar
Ahmad

3/93

Blamban
gan
Umpu

Raden
Adipati
Surya

14

6/221

1
4

Kota
Bandar
Lampung

Herman
HN

20

126/-

1
5

Kota Metro -

A. Pairin

22/-

1
3

Daftar gubernur
No

Foto

Nama

1.

Kusno
Danupoyo

Zainal
Abidin

Mulai
Jabatan

Akhir
Jabatan

1964

1966

Juli 1966

16

Keterangan
[5]

April 196 Pejabat


7
Gubernur

Wakil
Gubenur
Nadirsyah
Zaini
(1966)

Pagaralam

5 April 1967

5
Gubernur
April 197 Definitif
2

1972

1973

Pejabat
Gubernur

R. Sutiyoso

1973

1978

Yasir
Hadibroto

1978

1988

Poedjono
Pranyoto

1988

1993

Masa jabatan
Periode 1

Man
Hasan
(19891993)

1993

1997

Masa jabatan
Periode 2

1
Oktober 1997

5
Februari
1998

Oemarson
o
Suwardi
Ramli
(19941998)

5
Februari 199
8

5
Februari
2003

5
Februari 200
3

2
Juni 200
4

Oemarsono

Tursandi
Alwi
(Pejabat)

17

A. Subki
Harun
(19841988)

Lowong

Pejabat
Gubernur

Sjachroedin
Z.P

2 Juni 2004

2 Juli
2008

Masa jabatan
Periode 1

Syamsurya
Ryacudu
(Pejabat)

2 Juli 2008

2
Juni 200
9

Pelaksana
Tugas

(7
)

Sjachroedin
Z.P

2 Juni 2009

2
Juni 201
4

Masa jabatan
Periode 2

8.

Muhamma
d Ridho
Ficardo

2 Juni 2014

Sekarang

Syamsury
a Ryacudu

Lowong

Joko
Umar Said

G. Seni dan Budaya Lampung


Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan sastra, baik sastra
(berbahasa) Indonesia maupun sastra (berbahasa) Lampung. Kehidupan sastra
(Indonesia) di Lampung dapat dikatakan sangat ingar-bingar meskipun usia dunia
kesusastraan Lampung relatif masih muda. Penyair dan seniman Lampung antara
lain Thamrin Effendi,isbedi ZS, A.M. Zulqornain, Sugandhi Putra, Djuhardi
Basri, Naim Emel Prahana dan beberapa nama lainnya.

18

Bachtiar
Basri

Barulah memasuki 1990-an kemudian Lampung mulai semarak dengan penyairpenyair

seperti Iswadi

Pratama, Budi

P.

Hatees, Panji

Utama, Udo

Z.

Karzi, Ahmad Yulden Erwin,Christian Heru Cahyo, Oyos Saroso H.N., dan lainlain.

Menyusul

Chepy, Dahta

kemudian Ari
Gautama dkk.

Pahala

Hutabarat, Budi

Kini

ada Dina

Elpiji, Rifian

Oktaviani, Alex

A.
R.

Nainggolan, Jimmy Maruli Alfian, Y. Wibowo, Inggit Putria Marga, Nersalya


Renata dan Lupita Lukman. Selain itu ada cerpenis Dyah Merta dan M. Arman
AZ..
Leksikon Seniman Lampung (2005) menyebutkan tidak kurang dari 36
penyair/sastrawan Lampung yang meramaikan lembar-lembar sastra koran, jurnal
dan majalah seantero negeri.

Tapis Lampung[sunting | sunting sumber]


Kain Tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung
terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang
perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; "Cucuk").
Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun
benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian
khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke
bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti
motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.
Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan
dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan
dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah
tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu
senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap
sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang

19

bermacam-macam sebagai barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang


cukup tinggi.

Teater
Perkembangan teater di Lampung banyak dilatarbelakangi dari keinginan para
pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok seni untuk mendalami
seni peran dan pertunjukkan. Beberapa kelompok teater kampus dan pelajar yang
masih tercatat aktif sampai saat ini adalah teater Kurusetra (UKMBS Unila), KSS
(FKIP Unila), Green Teater (Umitra), Teater Biru (Darmajaya), Teater Kapuk
(STAIN Metro), Teater Sudirman 41 (SMAN 1 Bandar Lampung), Teater Gemma
(SMAN 2 Bandar Lampung), Teater Palapa (SMAN 3 Bandar Lampung), Teater
Sanggar Madani(SMAN 5 Bandar Lampung), Teater Handayani (SMAN 7 Bandar
Lampung), Kolastra (SMAN 9 Bandar Lampung), Teater Sebelas (SMAN 11
Bandar Lampung), Teater Pelopor (SMA Perintis 1 Bandar Lampung), Insyaallah
Teater (SMU Perintis 2 Bandar Lampung), Teater Cupido (SMAN 1
Sumberjaya),dan Teater Pijar (SMA YP UNILA Bandar Lampung).
Sedangkan beberapa teater yang digerakkan seniman-seniman Lampung yaitu
Teater Satu, Komunitas Berkat Yakin (Kober), Teater Kuman, Teater Sendiri.
Penggerak teater di Lampung yang masih eksis mengembangkan seni
pertunjukkan teater melalui karya-karyanya antara lain Iswadi Pratama, Ari Pahala
Hutabarat, Robi akbar, M. Yunus, Edi Samudra Kertagama, Ahmad Jusmar, Imas
Sobariah, Ahmad Zilalin, Darmawan. Lampung tidak hanya dikenal banyak
melahirkan sastrawan-sastrawan baru namun aktor-aktor potensial pun juga tidak
sedikit yang muncul seperti, Rendie Dadang Yusliadi, Robi Akbar, Eyie, Iin
Mutmainah, M Yunus, Dedi Nio, Liza Mutiara Afriani, Iskandar GB, Ruth Marini.
Dalam tiap tahunnya even-even teater seperti pertunjukan, lomba, workshop dan
diskusi kerap digelar di Provinsi ini serta tempat tempat yang sering digunakan
adalah Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung, Auditorium RRI, GSG

20

UNILA, Academic Centre STAIN Metro, Gedung PKM Unila, Aula FKIP Unila,
Pasar Seni Enggal.
Adapun even tahunan teater yang terbesar di Lampung adalah Liga Teater SLTA
se-Provinsi Lampung sebagai ajang apresiasi para aktor Pelajar Lampung yang
kualitasnya tidak kalah dengan pelajar di luar Lampung.

Musik
Sebagaimana sebuah daerah, Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik,
mulai dari jenis tradisional hingga modern (musik modern yang mengadopsi
kebudayaan musik global). Adapun jenis musik yang masih bertahan hingga
sekarang adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat
musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan
budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan
dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik tradisional tanpa harus
khawatir akan kehilangan jati diri. Festival Krakatau, contohnya adalah sebuah
Festival yang diadakan oleh Pemda Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan
Lampung kepada dunia luar dan sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata.
Tari
Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah
satu jenis tarian yang terkenal adalah Tari Sembah dan Tari Melinting (saat ini
nama Tari Sembah sudah dibakukan menjadi Sigeh Penguten). Ritual tari sembah
biasanya diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan
penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang, mungkin bolehlah
dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Selain sebagai ritual penyambutan,
tari sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan
masyarakan Lampung.
Busana Adat
Daerah Lampung dikenal sebagai penghasil kain tapis, kain tenun bersulam
benang emas yang indah. Kain ini dibuat oleh wanita. Pada penyelenggaraan

21

upacara adat, seperti perkawinan, tapis yang dipenuhi sulaman benang emas
dengan motif yang indah merupakan kelengkapan busana adat daerah Lampung.
Dalam keseharian laki-laki Lampung mengikat kepalanya dengan kikat. Bahannya
dari kain batik. Bila dipakai dalam kerapatan adat dipadukan dengan baju teluk
belanga

dan

kain.

Lelaki

muda

Lampung

lebih

menyukai

memakai

kepiah/ketupung, yaitu tutup kepala berbentuk segi empat berwarna hitam terbuat
dari kain tebal, apalagi kalau ingin bertemu dengan gadis. Untuk mengiring
pengantin dikenakan kekat akkin, yaitu destar dengan bagian tepi dihias bungabunga dari benang emas dan bagian tengah berhiaskan siger, serta di salah satu
sudutnya terdapat sulaman benang emas berupa bunga tanjung dan bunga
cengkeh.
Sebagai penutup badan dikenakan kawai, yaitu baju berbentuk teluk belanga belah
buluh atau jas. Baju ini terbuat dari bahan kain tetoron atau belacu dan lebih
disukai yang berwarna terang. Tetapi sekarang banyak digunakan kawai kemija,
yaitu bentuk kemeja seperti pakaian sekolah atau moderen. Pemakaian kawai
kemija ini sudah biasa untuk menyertai kain dan peci, ketika menghadiri upacara
adat sekalipun.
Bagian bawah mengenakan senjang, yaitu kain yang dibuat dari kain Samarinda.
Bugis atau batik Jawa. Tetapi sekarang telah dikenal adanya celanou (celana)
pendek dan panjang sebagai penganti kain.
Kaum wanita Lampung sehari-hari memakai kanduk/kakambut atau kudung
sebagai penutup kepala yang dililitkan. Bahannya dari kain halus tipis atau sutera.
Selain itu, kaum ibu kadangkadang menggunakannya sebagai kain pengendong
anak kecil.
Lawai kurung digunakan sebagai penutup badan, memiliki bentuk seperti baju
kurung. Baju ini terbuat dari bahan tipis atau sutra dan pada tepi muka serta
lengan biasa dihiasi rajutan renda halus. Sebagai kain dikenakan senjang atau
cawol. Untuk mempererat ikatan kain (senjang) dan celana di pinggang laki-laki
digunakan bebet (ikat pinggang), sedangkan wanitanya menggunakan setagen.
Perlengkapan lain yang dikenakan oleh laki-laki Lampung adalah selikap, yaitu

22

kain selendang yang dipakai untuk penahan panas atau dingin yang dililitkan di
leher. Pada waktu mandi di sungai, kain ini dipakai sebagai kain basahan. Selikap
yang terbuat dari kain yang mahal dipakai saat menghadiri upacara adat dan untuk
melakukan ibadah ke masjid.
Untuk menghadiri upacara adat, seperti perkawinan kaum wanita, baik yang gadis
maupun yang sudah kawin, menyanggul rambutnya (belatung buwok). Cara
menyanggul seperti ini memerlukan rambut tambahan untuk melilit rambut ash
dengan bantuan rajutan benang hitam halus. Kemudian rajutan tadi ditusuk
dengan bunga kawat yang dapat bergerak-gerak (kembang goyang).
Khusus bagi wanita yang baru menikah, pada saat menghadiri upacara perkawinan
mengenakan kawai/kebayou (kebaya) beludru warna hitam dengan hiasan rekatan
atau sulaman benang emas pada ujung-ujung kebaya dan bagian punggungnya.
Dikenakan senjang/ cawol yang penuhi hiasan terbuat dari bahan tenun bertatah
sulam benang emas, yang dikenal sebagai kain tapis atau kain Lampung. Sulaman
benang emas ada yang dibuat berselang-seling, tetapi ada yang disulam hampir di
seluruh kain.
Para ibu muda dan pengantin baru dalam menghadiri upacara adat mengenakan
kain tapis bermotif dasar bergaris dari bahan katun bersulam benang emas dan
kepingan kaca. Di bahunya tersampir tuguk jung sarat, yaitu selendang sutra
bersulam benang emas dengan motif tumpal dan bunga tanjung. Selain itu, juga
dapat dikenakan selekap balak, yaitu selendang sutra disulam dengan emas
dengan motif pucuk rebung, di tengahnya bermotifkan siger yang di kelilingi
bunga tanjung, bunga cengkeh dan hiasan berupa ayam jantan.
Untuk memperindah dirinya dipergunakan berbagai asesoris terbuat dari emas.
Selambok/rattai galah, yaitu kalung leher (monte) berangkai kecil-kecil dilengkapi
dengan leontin dari batu permata yang ikat dengan emas. Kelai pungew, yaitu
gelang yang dipakai di lengan kanan atau kiri, biasanya memiliki bentuk seperti
badan ular (kalai ulai). Pada jari tengah atau manis diberi cincin (alali) dari emas,
perak atau suasa diberi mata dari permata. Dikenakan pula kalai kukut, yaitu
gelang kaki yang biasanya berbentuk badan ular melingkar serta dapat

23

dirangkaikan. Kalai kukut ini dipakai sebagai perlengkapan pakaian masyarakat


yang hidup di desa, kecuali saat pergi ke ladang.
Pakaian mewah dipenuhi dengan warna kuning keemasan dapat dijumpai pada
busana yang dikenakan pengantin daerah Lampung. Mulai dari kepala sampai ke
kaki terlihat warna kuning emas.
Di kepala mempelai wanita bertengger siger, yaitu mahkota berbentuk seperti
tanduk dari lempengan kuningan yang ditatah hias bertitik-titik rangkaian bunga.
Siger ini berlekuk ruji tajam berjumlah sembilan lekukan di depan dan di
belakang (siger tarub), yang setiap lekukannya diberi hiasan bunga cemara dari
kuningan (beringin tumbuh). Puncak siger diberi hiasan serenja bulan, yaitu
kembang hias berupa mahkota berjumlah satu sampai tiga buah. Mahkota kecil ini
mempunyai lengkungan di bagian bawah dan beruji tajam-tajam pada bagian atas
serta berhiaskan bunga. Pada umumnya terbuat dari bahan kuningan yang ditatah.
Badan mempelai dibungkus dengan sesapur, yaitu baju kurung bewarna putih atau
baju yang tidak berangkai pada sisinya dan di tepi bagian bawah berhias uang
perak yang digantungkan berangkai (rambai ringgit). Sebagai kainnya dikenakan
kain tapis dewo sanow (kain tapis dewasana) dipakai oleh wanita pada waktu
upacara besar (begawi) dari bahan katun bersulam emas dengan motif tumpal atau
pucuk rebung. Kain ini dibuat beralaskan benang emas, hingga tidak nampak kain
dasarnya. Bila kain dasarnya masih nampak disebut jung sarat. Jenis tapis
dewasana merupakan hasil tenunan sendiri, yang sekarang sangat jarang dibuat
lagi.
Pinggang mempelai wanita dilingkari bulu serti, yaitu ikat pinggang yang terbuat
dari kain beludru berlapis kain merah. Bagian atas ikat pinggang ini dijaitkan
kuningan yang digunting berbentuk bulat dan bertahtakan hiasan berupa bulatan
kecil-kecil. Di bawah bulu serti dikenakan pending, yaitu ikat pinggang dari uang
ringgitan Belanda dengan gambar ratu Wihelmina di bagian atas.
Pada bagian dada tergantung mulan temanggal, yaitu hiasan dari kuningan
berbentuk seperti tanduk tanpa motif, hanya bertatah dasar. Kemudian dinar, yaitu
uang Arab dari emas diberi peniti digantungkan pada sesapur, tepatnya di bagian

24

atas perut. Dikenakan pula buah jukum, yaitu hiasan berbentuk buah-buah kecil di
atas kain yang dirangkai menjadi untaian bunga dengan benang dijadikan kalung
panjang. Biasanya kalung ini dipakai melingkar mulai dari bahu ke bagian perut
sampai ke belakang.
Gelang burung, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk burung bersayap yang
diikatkan pada lengan kiri dan kanan, tepatnya di bawah bahu. Di atasnya
direkatkan bebe, yaitu sulaman kain halus yang berlubang-lubang. Sementara
gelang kana, terbuat dari kuningan berukir dan gelang Arab, yang memiliki
bentuk sedikit berbeda, dikenakan bersama-sama di lengan atas dan bawah.
Mempelai laki-laki mengenakan kopiyah mas sebagai mahkota. Bentuknya bulat
ke atas dengan ujung beruji tajam. Bahannya dari kuningan bertahtakan hiasan
karangan bunga. Badannya ditutup dengan sesapur warna putih berlengan
panjang. Dipakai celanou (celana) panjang dengan warna sama dengan warna
baju.
Pada pinggang dibalutkan tapis bersulam benang emas penuh diikat dengan
pending. Bagian dada dilibatkan membentuk silang limar, yaitu selendang dari
sutra disulam benang emas penuh. Lengan dihias dengan gelang burung dan
gelang kana. Perlengkapan lain yang menghiasi badan sama seperti yang
dikenakan oleh mempelai wanita. Kaki kedua mempelai dibungkus dengan selop
beludru warna hitam.

H. Aksara Lampung
Kepulauan Sumatera pernah didatangi bangsa Yunan dari daratan Indo-Cina pada
abad Sebelum Masehi. Bangsa ini sebelum datang secara besar-besaran, mereka
masuk Nusantara dengan kelompok-kelompok kecil.
Mereka membawa berbagai kebudayaan antara lain falsafah/ajaran Buddha dan
aksara/tulisan kaganga. Khusus di Lampung sekarang dikenal dengan tulisan
Lampung karena pada zaman modern ini Lampunglah yang lebih dulu
mengangkat aksara kaganga tersebut. Di Sumatera bagian selatan, khususnya di
Sumatera Selatan, aksara kaganga dikenal dengan nama tulisan ulu dalam wilayah

25

pedalaman Batanghari Sembilan di Jambi, dikenal dengan nama tulisan encong, di


Aceh dengan tulisan rencong, di Sumatera Utara/Batak dengan tulisan
pustaha/tapanuli.
Di wilayah kepulauan nusantara ini yang memakai tulisan kaganga hanya di Pulau
Sumatera dan Sulawesi (ada 22 wilayah) dan di luar wilayah tersebut memakai
tulisan/aksara pallawa/hanacaraka yang berasal dari India sesudah masuk abad
Masehi bersama dengan ajaran/falsafah Hindu, yang kemudian hari berkembang
di Pulau Nusa Kendeng/Pulau Jawa sekarang dan Bali. Di pusat Kerajaan
Saka/Aji Sai, raja-rajanya adalah titisan penjelmaan Naga Sakti/Nabi Khaidir a.s.,
dalam rangka mengemban tugas Tuhan Yang Maha Esa dengan menurunkan
hukum inti Ketuhanan (falsafah Jaya Sempurna) sepanjang zaman. Di Pagar Alam
Lahat, tepatnya di antara perbatasan 3 provinsi; Lampung, Sumatera Selatan dan
Bengkulu lokasi tersebut sampai saat ini belum terungkap dan masih merupakan
misteri bagi bangsa Indonesia. Untuk mengungkapnya perlu dipelajari tulisannya,
yaitu kaganga atau pallawa (hanacaraka).
I.Pahlawan Lampung
1. Pangeran Si Agul-Agul
Berasal dari daerah Lampung Belalau-Krui. Beliau berperang melawan tentara
Inggris pada tahun 1755 sampai dengan tahun 1758.
2. Pangeran Indera Kesuma
Berasal dari daerah Lampung Abung Sewo Mego. Beliau berperang melawan
tentara Belanda di daerah Lam-Ut dan Lam-Tim pada tahun 1812--1820.
3. Batin Mengunang
Berasal dari daerah Pesisir Semaka. Beliau berjuang melawan tentara Belanda
pada tahun 1820 -- 1833.
4. Dalam Mangku Negara
Beliau adalah

26

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bawah Provinsi Lampung
mempunyai potensi yang sangat besar. Hal tersebutlah yang membuat Belanda
tergiur menjajah daerah ini. Sejarah berdirinya Kota Lampung sendiri tidak lepas
dari adanya penjajah Belanda yang kejam itu. Ketika Belanda mulai masuk daerah
ini mereka berhasil mengibarkan bendera kekuasaannya. Mereka menguasai
daerah perkebunan, hasil dari perkebunan tersebut kemudian di kirim ke Belanda.
Sedangkan untuk Indonesia tidak mereka sisakan sama sekali. pada tahun 1913
dibangunlah jalan kereta api dari Teluk Betung menuju Palembang.
Provinsi Lampung memiliki wilayah yang datar dengan gunung-gunung tinggi.
Seperti Gunung Pesagi, Tanggamas, Seminiung, Sekincau dan Raya yang
merupakan gunung berada yang tidak aktif. Bandar Lampung, Ibu Kota Lampung
ini pada zaman dahulu merupakan dua kota yang terpisah yaitu Tanjungkarang

27

dan Pelabuhan Teluk Betung yang tertutup debu letusan Gunung Krakatau.
Daerah Lampung mempunyai kampung-kampung tua yang sangat melekat unsur
sejarahnya. Kampung-kampung tua tersebut antara lain Sukau, Liwa, Kembahang,
Batu Brak, Kenali, Ranau, dan Krui Lampung Barat. Potensi wisata yang dimiliki
kota Lampung ini membuat pemerintah daerah berinisiatif untuk membuat
festival-festival seperti Festival Karakatau di Bandar Lampung guna menarik
wisatawan. Selain itu, ada juga beberapa festival lain, di antaranya Festival Teluk
Stabas di Lampung Barat, festival Way Kambas di Lampung Timur.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung
http://portallampung.blogspot.co.id/2012/09/letak-geografis-propinsilampung.html
https://pojoklampung.wordpress.com/profil-daerah-lampung/

28

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ......................................................................................i


KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Manfaat Makalah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Lampung........................................................................................2
B. Keadaan Alam dan Iklam geografi...............................................................3
C. Ekonomi ......................................................................................................4
D. Transportasi Lampung ................................................................................6

29

E. Demokrafi ....................................................................................................9
G. Seni dan Budaya Lampung..........................................................................18
H. Aksara Lampung .........................................................................................25
I. Pahlawan Lampung ......................................................................................26
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan .................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA

30

You might also like