Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelajaran Bahasa Lampung di SMA terdapat materi tentang Sejarah
Lampung. Seorang siswa harus menguasai materi tentang Sejarah Lampung dan
Pakaian Adat Lampung agar siswa tahu adat sendiri dan sesuai dengan alurnya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
A. Sejarah Lampung
B. Keadaan Alam dan Iklam geografi
C. Ekonomi
D. Transportasi Lampung
E. Demokrafi
G. Seni dan Budaya Lampung
H. Aksara Lampung
I.Pahlawan Lampung
C. Manfaat Makalah
Manfaat dari makalah ini adalah
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Lampung
India Company. Perusahaan dagang ini pada akhir abad ke-17 membangun sebuah
pabrik pengolahan di Menggala. Namun dengan berbagai upaya akhirnya Belanda
berhasil menguasai Lampung pada tahun 1856.Pemerintah kolonial Belanda untuk
pertama kalinya memperkenalkan program transmigrasi kepada penduduk di
Pulau Jawa yang sangat padat untuk pindah dan berusaha di Lampung. Program
transmigrasi ini ternyata cukup diterima baik dan banyak penduduk asal Pulau
Jawa yang kemudian pindah ke lokasi transmigrasi yang berada di kawasan timur
Lampung. Program transmigrasi ini kemudian ditingkatkan lagi pada masa
kemerdekaan pada tahun 1960-an dan 1970- an. Orang asal Pulau Jawa ini
membawa serta perangkat kebudayaan mereka ke Lampung seperti gamelan dan
wayang. Orang dari Pulau Bali kemudian juga datang ke Lampung untuk
mengikuti program transmigrasi ini. Kehadiran pendatang dari daerah lain di
Lampung telah menjadikan wilayah ini sebagai daerah dengan kebudayaan yang
beragam (multi-kultur). Keragaman suku yang ada justru menjadi daya tarik
wisata apalagi di berbagai kabupaten yang ada tersebar potensi wisata alam,
wisata budaya. Keberadaan sanggar-sanggar seni/budaya sebagai pelestari
seni/budaya warisan nenek moyang banyak berkembang
B. Keadaan Alam dan Iklam geografi
Provinsi Lampung memiliki luas 35.376,50 km dan terletak di antara 10545'10348' BT dan 345'-645' LS. Daerah ini di sebelah barat berbatasan
dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau
termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk
Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku,
Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan
Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke
wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai
merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit
Barisan di Pulau Sumatera.
Di
tengah-tengah
merupakan
dataran
rendah.
Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke
utara, merupakan perairan yang luas.
Daerah Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 Km2 termasuk
pulau pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau
Sumatera, dan dibatasi oleh :
1. Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, di Sebelah Utara
2. Selat Sunda, di Sebelah Selatan
3. Laut Jawa, di Sebelah Timur
4. Samudra Indonesia, di Sebelah Barat
Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan
dari kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relatif
luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Panjang dan
Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Telukbetung), Tarahan, dan
Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota Agung,
dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan
Ketapang. Di samping itu, Kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal
nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di Samudra
Indonesia terdapat Pelabuhan Krui. Lapangan terbang utamanya adalah "Radin
Inten II", yaitu nama baru dari "Branti", 28 Km dari Ibukota melalui jalan negara
menuju Kotabumi, dan Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang
bernama Astra Ksetra. Secara Geografis Provinsi Lampung terletak pada
kedudukan : Timur - Barat berada antara : 103o 40' - 105o 50' Bujur Timur Utara Selatan berada antara : 6o 45' - 3o 45' Lintang Selatan
C. Ekonomi
Masyarakat pesisir lampung kebanyakan nelayan, dan bercocok tanam.
Sedangkan masyarakat tengah kebanyakan berkebun lada, kopi, cengkeh, kayu
manis dll.
Lampung fokus pada pengembangan lahan bagi perkebunan besar seperti kelapa
sawit, karet, padi, singkong, kakao, lada hitam, kopi, jagung, tebu dll. Dan di
beberapa daerah pesisir, komoditas perikanan seperti tambak udang lebih
menonjol, bahkan untuk tingkat nasional dan internasional. Selain hasil bumi
Lampung juga merupakan kota pelabuhan karena lampung adalah pintu gerbang
untuk masuk ke pulau sumatra. dari hasil bumi yang melimpah tumbuhlah banyak
industri-industri seperti di daerah pesisir panjang, daerah natar, tanjung bintang,
bandar jaya dll
Kota-kota penting di Provinsi Lampung adalah :
Bandar Lampung
Menggala
Kota Agung
Kalianda
Bakauheni
Metro
Kotabumi
Bandar Jaya
Pringsewu
Pariwisata
Tahun 2009 Pemerintah Provinsi Lampung mencanangkan tahun kunjungan
wisata. Jenis Wisata yang dapat dikunjungi di Lampung adalah Wisata Budaya di
beberapa Kampung Tua di Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau
dan Krui di Lampung Barat serta Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu
setelah Idul Fitri di Lampung Barat, Festival Krakatau di Bandar Lampung,
Festival Teluk Stabas di Lampung Barat, Festival Teluk Semaka di Tanggamus,
dan Festival Way Kambas di Lampung Timur.
Industri
Sebagai gerbang Sumatera, di Lampung sangat potensial berkembang berbagai
jenis industri. Mulai dari industri kecil (kerajinan) hingga industri besar, terutama
di bidang agrobisnis.
Industri penambakan udang termasuk salah satu tambak yang terbesar di dunia
setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena dan Wachyuni
Mandira.
Terdapat juga pabrik gula dengan produksi per tahun mencapai 600.000 ton oleh 2
pabrik yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar Group. pada tahun 2007 kembali
diresmikan pembangunan 1 pabrik gula lagi di bawah PT. Pemuka Sakti Manis
Indah (PSMI) yang diproyeksikan akan mulai produksi pada tahun 2008.
Industri agribisnis lainnya: ketela (ubi), kelapa sawit, k0pi robusta, lada, coklat,
kakao, nata de coco dan lain-lain.
D. Transportasi Lampung
Jalan Raya
Untuk mengakses Provinsi Lampung, dari arah Aceh dapat menggunakan jalur
darat melalui jalan lintas tengah Sumatera, Jalan Lintas Timur Sumatera, Jalan
Lintas Barat Sumatera dan Jalan Lintas Pantai Timur Sumatera.
Jalan Tol
Sampai saat ini belum ada jalan tol di provinsi Lampung, namun saat ini sedang
dibangun Jalan Tol Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi Besar yang telah
dimulai pengerjaannya sejak 30 April 2015, dari Bakauheni (Lampung Selatan)
hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah) sepanjang 139 kilometer yang
direncanakan beroperasi penuh pada tahun 2018.[3]
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera)
tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol kawasan Bakauheni-Palembang.
Jalan tol ini, nantinya akan terdiri dari tiga kawasan ruas tol. Untuk tahun ini yang
mengarungi Selat
Sunda yang
menghubungkan
Bakauheni
Tujuan
Express Air
Bandung, Palembang
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia
dioperasikan oleh Explore Garuda
Palembang
Lion Air
Jakarta-Soekarno-Hatta
Sriwijaya Air
Susi Air
Wings Air
Kereta Api
Palembang, Bandung
Provinsi Lampung juga mempunyai Jalur kereta api antara Bandar Lampung
- Palembang merupakan bagian dari jaringan jalur kereta api di Sumatera Bagian
Selatan yang dioperasikan oleh PT Kereta Api (Persero) Divre IV Tanjung Karang
yang berkedudukan di Bandar Lampung. Jalur kereta api Bandar Lampung Palembang dengan 40 stasiun di sepanjang 387,872 km terbentang antara Stasiun
Tanjungkarang (+96)
di Bandar
Palembang.
Kertapati (+2)
di
E. Demokrafi
Bahasa
Masyarakat Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara
lain: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa
Minang dan bahasa setempat yang disebut bahasa Lampung.
Pendidikan
Sekolah-sekolah di Lampung terdiri dari TK , SD, SMP, dan SMA/SMK dan juga
Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta
Sekolah Dasar
SD Fransiskus 2 Pahoman
SDN 01 Ketapang
SDN 02 Kalianda
SDN 01 Kalianda
SDN 01 Tamansari
SDN 01 Ruguk
SDN 01 Rejomulyo
SDN 1 Sukarame
SDN 3 Bukitkemuning
SD International Bakauheni
SDN 1 Trirahayu
SMP XAVERIUS 1
SMP XAVERIUS 2
SMP XAVERIUS 4
SMP FRANSISKUS
10
SMPN 4 Bukitkemuning
SMPN 3 Bukitkemuning
SMA FRANSISKUS
11
SMAN 1 SIDOMULYO
SMAN 1 Candipuro
12
Perguruan Tinggi
Universitas Lampung
Universitas Darmajaya
Universitas Malahayati
13
DCC Lampung
STIE Gentiaras
STIH Kalianda
STKIP Kalianda
DCC Kalianda
STMIK Pringsewu
STAI Pringsewu
14
Kabupate
n/Kota
Pusat
Bupati/
pemerint
Wali
ahan
Kota
Liwa
Mukhlis
Basri
Kecam
atan
Kelurah
an/desa
Kabupaten
Lampung
Barat
15
5/131
Kabupaten
Lampung
Selatan
Kalianda
Zainudin
Hasan
17
4/256
Kabupaten
Lampung
Tengah
Gunung
Sugih
Mustafa
28
10/301
Kabupaten
Lampung
Timur
Sukadana Chusnuni
a Chalim
24
-/264
Kabupaten
Lampung
Utara
Kotabum
i
23
15/232
Kabupaten
Mesuji
Mesuji
Agung
Ilmu
Mangkun
egara
Khamam
ik
-/105
Kabupaten
Pesawaran
Gedong
Tataan
Dendi
Ramadho
na
11
-/144
Kabupaten
Pesisir
Barat
Krui
Agus
Istiqlal
11
2/116
Kabupaten
Pringsewu
Pringsew
u
Sujadi
Saddat
5/126
1
0
Kabupaten
Tanggamus
Kota
Agung
Bambang
Kurniaw
an
20
3/299
15
Logo
Lokasi
1
1
Kabupaten
Tulang
Bawang
Menggal
a
Hanan A.
Rozak
15
4/147
1
2
Kabupaten
Tulang
Bawang
Barat
Kabupaten
Way Kanan
Tulang
Bawang
Tengah
Umar
Ahmad
3/93
Blamban
gan
Umpu
Raden
Adipati
Surya
14
6/221
1
4
Kota
Bandar
Lampung
Herman
HN
20
126/-
1
5
Kota Metro -
A. Pairin
22/-
1
3
Daftar gubernur
No
Foto
Nama
1.
Kusno
Danupoyo
Zainal
Abidin
Mulai
Jabatan
Akhir
Jabatan
1964
1966
Juli 1966
16
Keterangan
[5]
Wakil
Gubenur
Nadirsyah
Zaini
(1966)
Pagaralam
5 April 1967
5
Gubernur
April 197 Definitif
2
1972
1973
Pejabat
Gubernur
R. Sutiyoso
1973
1978
Yasir
Hadibroto
1978
1988
Poedjono
Pranyoto
1988
1993
Masa jabatan
Periode 1
Man
Hasan
(19891993)
1993
1997
Masa jabatan
Periode 2
1
Oktober 1997
5
Februari
1998
Oemarson
o
Suwardi
Ramli
(19941998)
5
Februari 199
8
5
Februari
2003
5
Februari 200
3
2
Juni 200
4
Oemarsono
Tursandi
Alwi
(Pejabat)
17
A. Subki
Harun
(19841988)
Lowong
Pejabat
Gubernur
Sjachroedin
Z.P
2 Juni 2004
2 Juli
2008
Masa jabatan
Periode 1
Syamsurya
Ryacudu
(Pejabat)
2 Juli 2008
2
Juni 200
9
Pelaksana
Tugas
(7
)
Sjachroedin
Z.P
2 Juni 2009
2
Juni 201
4
Masa jabatan
Periode 2
8.
Muhamma
d Ridho
Ficardo
2 Juni 2014
Sekarang
Syamsury
a Ryacudu
Lowong
Joko
Umar Said
18
Bachtiar
Basri
seperti Iswadi
Pratama, Budi
P.
Hatees, Panji
Utama, Udo
Z.
Karzi, Ahmad Yulden Erwin,Christian Heru Cahyo, Oyos Saroso H.N., dan lainlain.
Menyusul
Chepy, Dahta
kemudian Ari
Gautama dkk.
Pahala
Hutabarat, Budi
Kini
ada Dina
Elpiji, Rifian
Oktaviani, Alex
A.
R.
19
Teater
Perkembangan teater di Lampung banyak dilatarbelakangi dari keinginan para
pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok seni untuk mendalami
seni peran dan pertunjukkan. Beberapa kelompok teater kampus dan pelajar yang
masih tercatat aktif sampai saat ini adalah teater Kurusetra (UKMBS Unila), KSS
(FKIP Unila), Green Teater (Umitra), Teater Biru (Darmajaya), Teater Kapuk
(STAIN Metro), Teater Sudirman 41 (SMAN 1 Bandar Lampung), Teater Gemma
(SMAN 2 Bandar Lampung), Teater Palapa (SMAN 3 Bandar Lampung), Teater
Sanggar Madani(SMAN 5 Bandar Lampung), Teater Handayani (SMAN 7 Bandar
Lampung), Kolastra (SMAN 9 Bandar Lampung), Teater Sebelas (SMAN 11
Bandar Lampung), Teater Pelopor (SMA Perintis 1 Bandar Lampung), Insyaallah
Teater (SMU Perintis 2 Bandar Lampung), Teater Cupido (SMAN 1
Sumberjaya),dan Teater Pijar (SMA YP UNILA Bandar Lampung).
Sedangkan beberapa teater yang digerakkan seniman-seniman Lampung yaitu
Teater Satu, Komunitas Berkat Yakin (Kober), Teater Kuman, Teater Sendiri.
Penggerak teater di Lampung yang masih eksis mengembangkan seni
pertunjukkan teater melalui karya-karyanya antara lain Iswadi Pratama, Ari Pahala
Hutabarat, Robi akbar, M. Yunus, Edi Samudra Kertagama, Ahmad Jusmar, Imas
Sobariah, Ahmad Zilalin, Darmawan. Lampung tidak hanya dikenal banyak
melahirkan sastrawan-sastrawan baru namun aktor-aktor potensial pun juga tidak
sedikit yang muncul seperti, Rendie Dadang Yusliadi, Robi Akbar, Eyie, Iin
Mutmainah, M Yunus, Dedi Nio, Liza Mutiara Afriani, Iskandar GB, Ruth Marini.
Dalam tiap tahunnya even-even teater seperti pertunjukan, lomba, workshop dan
diskusi kerap digelar di Provinsi ini serta tempat tempat yang sering digunakan
adalah Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung, Auditorium RRI, GSG
20
UNILA, Academic Centre STAIN Metro, Gedung PKM Unila, Aula FKIP Unila,
Pasar Seni Enggal.
Adapun even tahunan teater yang terbesar di Lampung adalah Liga Teater SLTA
se-Provinsi Lampung sebagai ajang apresiasi para aktor Pelajar Lampung yang
kualitasnya tidak kalah dengan pelajar di luar Lampung.
Musik
Sebagaimana sebuah daerah, Lampung memiliki beraneka ragam jenis musik,
mulai dari jenis tradisional hingga modern (musik modern yang mengadopsi
kebudayaan musik global). Adapun jenis musik yang masih bertahan hingga
sekarang adalah Klasik Lampung. Jenis musik ini biasanya diiringi oleh alat
musik gambus dan gitar akustik. Mungkin jenis musik ini merupakan perpaduan
budaya Islam dan budaya asli itu sendiri. Beberapa kegiatan festival diadakan
dengan tujuan untuk mengembangkan budaya musik tradisional tanpa harus
khawatir akan kehilangan jati diri. Festival Krakatau, contohnya adalah sebuah
Festival yang diadakan oleh Pemda Lampung yang bertujuan untuk mengenalkan
Lampung kepada dunia luar dan sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata.
Tari
Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung. Salah
satu jenis tarian yang terkenal adalah Tari Sembah dan Tari Melinting (saat ini
nama Tari Sembah sudah dibakukan menjadi Sigeh Penguten). Ritual tari sembah
biasanya diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut dan memberikan
penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang, mungkin bolehlah
dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Selain sebagai ritual penyambutan,
tari sembah pun kerap kali dilaksanakan dalam upacara adat pernikahan
masyarakan Lampung.
Busana Adat
Daerah Lampung dikenal sebagai penghasil kain tapis, kain tenun bersulam
benang emas yang indah. Kain ini dibuat oleh wanita. Pada penyelenggaraan
21
upacara adat, seperti perkawinan, tapis yang dipenuhi sulaman benang emas
dengan motif yang indah merupakan kelengkapan busana adat daerah Lampung.
Dalam keseharian laki-laki Lampung mengikat kepalanya dengan kikat. Bahannya
dari kain batik. Bila dipakai dalam kerapatan adat dipadukan dengan baju teluk
belanga
dan
kain.
Lelaki
muda
Lampung
lebih
menyukai
memakai
kepiah/ketupung, yaitu tutup kepala berbentuk segi empat berwarna hitam terbuat
dari kain tebal, apalagi kalau ingin bertemu dengan gadis. Untuk mengiring
pengantin dikenakan kekat akkin, yaitu destar dengan bagian tepi dihias bungabunga dari benang emas dan bagian tengah berhiaskan siger, serta di salah satu
sudutnya terdapat sulaman benang emas berupa bunga tanjung dan bunga
cengkeh.
Sebagai penutup badan dikenakan kawai, yaitu baju berbentuk teluk belanga belah
buluh atau jas. Baju ini terbuat dari bahan kain tetoron atau belacu dan lebih
disukai yang berwarna terang. Tetapi sekarang banyak digunakan kawai kemija,
yaitu bentuk kemeja seperti pakaian sekolah atau moderen. Pemakaian kawai
kemija ini sudah biasa untuk menyertai kain dan peci, ketika menghadiri upacara
adat sekalipun.
Bagian bawah mengenakan senjang, yaitu kain yang dibuat dari kain Samarinda.
Bugis atau batik Jawa. Tetapi sekarang telah dikenal adanya celanou (celana)
pendek dan panjang sebagai penganti kain.
Kaum wanita Lampung sehari-hari memakai kanduk/kakambut atau kudung
sebagai penutup kepala yang dililitkan. Bahannya dari kain halus tipis atau sutera.
Selain itu, kaum ibu kadangkadang menggunakannya sebagai kain pengendong
anak kecil.
Lawai kurung digunakan sebagai penutup badan, memiliki bentuk seperti baju
kurung. Baju ini terbuat dari bahan tipis atau sutra dan pada tepi muka serta
lengan biasa dihiasi rajutan renda halus. Sebagai kain dikenakan senjang atau
cawol. Untuk mempererat ikatan kain (senjang) dan celana di pinggang laki-laki
digunakan bebet (ikat pinggang), sedangkan wanitanya menggunakan setagen.
Perlengkapan lain yang dikenakan oleh laki-laki Lampung adalah selikap, yaitu
22
kain selendang yang dipakai untuk penahan panas atau dingin yang dililitkan di
leher. Pada waktu mandi di sungai, kain ini dipakai sebagai kain basahan. Selikap
yang terbuat dari kain yang mahal dipakai saat menghadiri upacara adat dan untuk
melakukan ibadah ke masjid.
Untuk menghadiri upacara adat, seperti perkawinan kaum wanita, baik yang gadis
maupun yang sudah kawin, menyanggul rambutnya (belatung buwok). Cara
menyanggul seperti ini memerlukan rambut tambahan untuk melilit rambut ash
dengan bantuan rajutan benang hitam halus. Kemudian rajutan tadi ditusuk
dengan bunga kawat yang dapat bergerak-gerak (kembang goyang).
Khusus bagi wanita yang baru menikah, pada saat menghadiri upacara perkawinan
mengenakan kawai/kebayou (kebaya) beludru warna hitam dengan hiasan rekatan
atau sulaman benang emas pada ujung-ujung kebaya dan bagian punggungnya.
Dikenakan senjang/ cawol yang penuhi hiasan terbuat dari bahan tenun bertatah
sulam benang emas, yang dikenal sebagai kain tapis atau kain Lampung. Sulaman
benang emas ada yang dibuat berselang-seling, tetapi ada yang disulam hampir di
seluruh kain.
Para ibu muda dan pengantin baru dalam menghadiri upacara adat mengenakan
kain tapis bermotif dasar bergaris dari bahan katun bersulam benang emas dan
kepingan kaca. Di bahunya tersampir tuguk jung sarat, yaitu selendang sutra
bersulam benang emas dengan motif tumpal dan bunga tanjung. Selain itu, juga
dapat dikenakan selekap balak, yaitu selendang sutra disulam dengan emas
dengan motif pucuk rebung, di tengahnya bermotifkan siger yang di kelilingi
bunga tanjung, bunga cengkeh dan hiasan berupa ayam jantan.
Untuk memperindah dirinya dipergunakan berbagai asesoris terbuat dari emas.
Selambok/rattai galah, yaitu kalung leher (monte) berangkai kecil-kecil dilengkapi
dengan leontin dari batu permata yang ikat dengan emas. Kelai pungew, yaitu
gelang yang dipakai di lengan kanan atau kiri, biasanya memiliki bentuk seperti
badan ular (kalai ulai). Pada jari tengah atau manis diberi cincin (alali) dari emas,
perak atau suasa diberi mata dari permata. Dikenakan pula kalai kukut, yaitu
gelang kaki yang biasanya berbentuk badan ular melingkar serta dapat
23
24
atas perut. Dikenakan pula buah jukum, yaitu hiasan berbentuk buah-buah kecil di
atas kain yang dirangkai menjadi untaian bunga dengan benang dijadikan kalung
panjang. Biasanya kalung ini dipakai melingkar mulai dari bahu ke bagian perut
sampai ke belakang.
Gelang burung, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk burung bersayap yang
diikatkan pada lengan kiri dan kanan, tepatnya di bawah bahu. Di atasnya
direkatkan bebe, yaitu sulaman kain halus yang berlubang-lubang. Sementara
gelang kana, terbuat dari kuningan berukir dan gelang Arab, yang memiliki
bentuk sedikit berbeda, dikenakan bersama-sama di lengan atas dan bawah.
Mempelai laki-laki mengenakan kopiyah mas sebagai mahkota. Bentuknya bulat
ke atas dengan ujung beruji tajam. Bahannya dari kuningan bertahtakan hiasan
karangan bunga. Badannya ditutup dengan sesapur warna putih berlengan
panjang. Dipakai celanou (celana) panjang dengan warna sama dengan warna
baju.
Pada pinggang dibalutkan tapis bersulam benang emas penuh diikat dengan
pending. Bagian dada dilibatkan membentuk silang limar, yaitu selendang dari
sutra disulam benang emas penuh. Lengan dihias dengan gelang burung dan
gelang kana. Perlengkapan lain yang menghiasi badan sama seperti yang
dikenakan oleh mempelai wanita. Kaki kedua mempelai dibungkus dengan selop
beludru warna hitam.
H. Aksara Lampung
Kepulauan Sumatera pernah didatangi bangsa Yunan dari daratan Indo-Cina pada
abad Sebelum Masehi. Bangsa ini sebelum datang secara besar-besaran, mereka
masuk Nusantara dengan kelompok-kelompok kecil.
Mereka membawa berbagai kebudayaan antara lain falsafah/ajaran Buddha dan
aksara/tulisan kaganga. Khusus di Lampung sekarang dikenal dengan tulisan
Lampung karena pada zaman modern ini Lampunglah yang lebih dulu
mengangkat aksara kaganga tersebut. Di Sumatera bagian selatan, khususnya di
Sumatera Selatan, aksara kaganga dikenal dengan nama tulisan ulu dalam wilayah
25
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bawah Provinsi Lampung
mempunyai potensi yang sangat besar. Hal tersebutlah yang membuat Belanda
tergiur menjajah daerah ini. Sejarah berdirinya Kota Lampung sendiri tidak lepas
dari adanya penjajah Belanda yang kejam itu. Ketika Belanda mulai masuk daerah
ini mereka berhasil mengibarkan bendera kekuasaannya. Mereka menguasai
daerah perkebunan, hasil dari perkebunan tersebut kemudian di kirim ke Belanda.
Sedangkan untuk Indonesia tidak mereka sisakan sama sekali. pada tahun 1913
dibangunlah jalan kereta api dari Teluk Betung menuju Palembang.
Provinsi Lampung memiliki wilayah yang datar dengan gunung-gunung tinggi.
Seperti Gunung Pesagi, Tanggamas, Seminiung, Sekincau dan Raya yang
merupakan gunung berada yang tidak aktif. Bandar Lampung, Ibu Kota Lampung
ini pada zaman dahulu merupakan dua kota yang terpisah yaitu Tanjungkarang
27
dan Pelabuhan Teluk Betung yang tertutup debu letusan Gunung Krakatau.
Daerah Lampung mempunyai kampung-kampung tua yang sangat melekat unsur
sejarahnya. Kampung-kampung tua tersebut antara lain Sukau, Liwa, Kembahang,
Batu Brak, Kenali, Ranau, dan Krui Lampung Barat. Potensi wisata yang dimiliki
kota Lampung ini membuat pemerintah daerah berinisiatif untuk membuat
festival-festival seperti Festival Karakatau di Bandar Lampung guna menarik
wisatawan. Selain itu, ada juga beberapa festival lain, di antaranya Festival Teluk
Stabas di Lampung Barat, festival Way Kambas di Lampung Timur.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung
http://portallampung.blogspot.co.id/2012/09/letak-geografis-propinsilampung.html
https://pojoklampung.wordpress.com/profil-daerah-lampung/
28
DAFTAR ISI
29
E. Demokrafi ....................................................................................................9
G. Seni dan Budaya Lampung..........................................................................18
H. Aksara Lampung .........................................................................................25
I. Pahlawan Lampung ......................................................................................26
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan .................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
30