You are on page 1of 13

Latar Belakang

Tanaman Ubi Kayu Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat
yang berasal dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu
berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia,
antara lain Afrika, Madagaskar, India, dan Tiongkok. Ubi kayu berkembang di negara
negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya ( Purwono, 2009 : 58 ).
Penyebaran tanaman ubi kayu di Nusantara, terjadi pada sekitar tahun 1914 1918,
yaitu saat terjadi kekurangan atau sulit pangan. Tanaman ubi kayu dapat tumbuh dengan baik
pada daerah yang memiliki ketinggian sampai dengan 2.500 m dari permukaan laut.
Demikian pesatnya tanaman ubi kayu berkembang di daerah tropis, sehingga ubi kayu
dijadikan sebagai bahan makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung. Pada daerah yang
kekurangan pangan tanaman ini merupakan makanan pengganti ( subtitusi ) serta dapat pula
dijadikan sebagai sumber kabohidrat utama. Adapun sentra produksi ubi kayu di Nusantara
adalah Jawa, Lampung, dan NTT ( Sunarto, 2002 : 7 )
Jenis-jenis ubi kayu mempunyai banyak nama, yaitu ketela, keutila, ubi kayee
(Aceh), ubi parancih (Minangkabau), ubi singkung (Jakarta), batata kayu (Manado),
bistungkel ( Ambon ), huwi dangdeur (Sunda), tela pohung ( Jawa ), tela balandha
(Madura) ,sabrang sawi ( Bali ), kasubi ( Gorontalo ), lame kayu (Makassar ), lame aju
(Bugis ), kasibi ( Ternate, Tidore ) ( Purwono, 2009 : 57 ).
3.Bagian Tanaman Ubi Kayu / Singkong Bagian tubuh tanaman singkong terdiri atas
batang, daun, bunga,umbi, dan kulit umbi. a.Batang Batang tanaman singkong berkayu,
beruas ruas, dengan ketinggian mencapai lebih dari 3 m. Warna batang bervariasi, ketika
masih muda umumnya berwarna hijau dan setelah tua menjadi keputih putihan, kelabu, atau
hijau kelabu. Batang berlubang, berisi empulur berwarna putih, lunak, dengan struktur seperti
gabus. b.Daun Susunan daun singkong berurat, menjari dengan cangap 5 9 helai. Daun
singkong, terutama yang masih muda mengandung racun sianida, namun demikian dapat
dimanfaatkan sebagai sayuran dan dapat menetralisir rasa pahit sayuran lain, misalnya daun
papaya dan kenikir. c. Bunga Bunga tanaman singkong berumah satu dengan penyerbukan
silang sehingga jarang berbuah. d. Umbi Umbi yang terbentuk merupakan akar yang
menggelembung dan berfungsi sebagai tempat penampung makanan cadangan. Bentuk umbi
biasanya bulat memanjang, terdiri atas kulit luar tipis(ari) berwarna kecoklat coklatan
(kering), kulit dalam agak ebal berwarna keputih putihan (basah), dan daging berwarna
putih atau kuning (tergantung varietasnya) yang mengandung sianida dengan kadar yang
berbeda (Suprapti Lies, 2005 : 13).

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pembuatan paper ini adalah Untuk mengetahui
Efektivitas Tekanan udara terhadap pertumbuhan tanaman ubi kayu(manihot esculenta c)
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi komponen penilaian di Laboratorium agroklimatologi Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan
informasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta c)
Klasifikasi tanaman ubi kayu adalah sebagai berikut: kingdom: Plantae Divisi:
Magnoliophyta Kelas : Dicotyledoneae Sub Kelas : Arhichlamydeae Ordo : Euphorbiales
Famili
:
Euphorbiaceae
Sub
Famili
:
Manihotae
Genus
:
Manihot
Spesies:ManihotesculentaCrantz(SupraptiLies,2005:12)
a. Akar
Akar pada Tanaman Ubi Kayu merupakan akar tunggang dan termasuk tumbuhan
dikotil. Dalam Akar inilah Tanaman Ubi Kayu menyimpan cadangan makanan, dan juga yang
akan

membesar

b. Batang

hingga

membentuk

umbinya

Ubi

Kayu(Tjasyono,Bayong2004).

Batang pada Tanaman Ubi Kayu berbentuk bulat, panjangg, berkayu, berbuku buku
dan tumbuh memanjang. Panjang batang tanaman Ubi Kayu sekitar 2-3 cm. Sedangkan
ukuran diameter pada batang tergantug varietasnya, serta memiliki warna batang kecoklatan
dengan ada tonjolan tonjolan kecil pada batang dan juga terdapat gabus pada bagian dalam
batang.(Wuryanto,2000).
c. Daun
Daun pada Tanaman Ubi Kayu termasuk daun tunggal (folium simplek) yang
bertulang daun (nervatio/ veneratio) berbentuk menjari (palminervis). Mempunyai tepi daun
(margo folii) berbentuk rata (integer). Daun ubi kayu memiliki tangkai (petiolus) yang
panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan setiap tangkai mempunyai daun
sekitar 3-8 lembar.Selain itu, daun Ubi Kayu juga bersifat cepat luruh yang berumur paling
lama hanya beberapa bulan. Daun Ubi Kayu ini berwarna hijau muda ketika masih muda dan
dapat dimanfaatkan untuk sayuran serta dapat digunakan untuk menetralisir rasa pahit
sayuran lainnya, namun ketika sudah tua berwarna hijau tua (Lakitan,Benyamin 1994)

4
d.Bunga
Bunga pada Tanaman Ubi Kayu merupakan bunga berumah satu (monoeseus) dengan
penyerbukan silang. Bunga ini memiliki tenda bunga tunggal yang berukuran 1 cm. Bunga ini
berada dalam tandan yang tidak rapat dan terkumpul pada ujung batang. Bunga betina pada
Tanaman Ubi Kayu ini berbentuk seperti cincin dengan tangkai putik (stylus) yang bersatu.
Bunga betina juga ,memiliki tenda bunga, serta tonjolan penebalan dasar bunga (recetaculum)
yang berwarna kuning mengelilingi calon buah. Sedangkan Bunga jantan pada Tanaman Ubi
Kayu ini juga mempunyai tenda bunga yang berbentuk seperti lonceng, dan tertancap
disekitar

penebalan

dasar

bunga

serta

berlekuk.(Hanum.c.2009).

e. Buah
Buah pada Tanaman Ubi Kayu disebut sebagai Umbi. Umbi pada Tanaman Ubi Kayu
ini terbentuk dari akar yang berubah bentuk dan fungsinya sebagai tempat penyimpanan
makanan cadangan. Bentuk umbi pada Ubi Kayu bermacam-macam, namun kebanyakan

berbentuk silinder dan meruncing, dan beberapa diantaranya bercabang. Selain itu bentuk
umbi biasanya bulat memanjang. Sedangkan daging umbi mengandung zat pati berwarna
putih gelap dan tiap tanaman menghasilkan 5-10 buah(Gunawan Nawawi 2007).

5
Syarat Tumbuh
Iklim
Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong antara 1.000 2.500
mm / tahun.
Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C.
Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat,
menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 65%.Sinar
matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam /hari
terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya(Buck et all,1970).
Cuaca/iklim merupakan komponen yang penting dalam ekosistem alam yang
mempengaruhi kehidupan yang ada di bumi. Unsur iklim/cuaca antara lain adalah radiasi,
suhu/temperatur, kelembaban udara, tekanan udara, angin, dan penguapan. Unsur iklim/cuaca
tersebut, selain ada dalam suatu wilayah yang luas, juga terjadi dalam suatu lingkup ruang
atau daerah yang sempit. Kondisi iklim pada suatu ruang terbatas inilah yang disebut iklim
mikro. Iklim mikro sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman,
perkembangan hama dan penyakit tanaman, dan proses pelapukan dan pembentukan tanah.
( Jackson, I.J. 1984).

Iklim mikro yang penting terutama adalah kelembaban udara, suhu, kecepatan angin dan
penguapan. Iklim mikro penting artinya bagi kehidupan tanaman, hewan, dan manusia.
Karena iklim yang bersifat mikro inilah yang berkontak langsung dengan makhluk hidup di
sekitarnya. Keadaan unsur mikro ini akan mempengaruhi keadaan metabolisme dalam tubuh
makhluk hidup, begitu pula sebaliknya. Keadaan metabolisme makhluk hidup juga
berpengaruh pada keadaan iklim mikro disekitarnya. Selain itu, keberadaan bangunan buatan
manusia dan benda-benda mati lain juga mempengaruhi iklim mikro pada suatu
tempat(Kartasapoetra, A. G., 1993).

6
Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan kandungan partikelpartikel tanah primer berupa
fraksi liat (ukuran < 0,002 mm dan bersifat licin dan lekat), debu (ukuran 0,05 hingga 0,002
mm dan bersifat licin tetapi tidak lekat) dan pasir (ukuran > 2 mm dan bersifat kasar dan
tidak lekat) dalam suatu massa tanah. Partikelpartikel primer itu mempunyai bentuk dan
ukuran yang berbedabeda dan dapat digolongkan kedalam tiga fraksi tersebut. Ada yang
berdiameter besar sehingga dengan mudah dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi ada
pula yang sedemikian halusnya, seperti koloidal, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang (Syarief, 1989).
Tekstur tanah mempengaruhi jumlah air dan udara di dalam tanah yang selanjutnya
akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Ukuran partikel tanah sangat penting karena :
1. Ukuran partikel tanah makin kecil (liat) maka partikel-partikel tanah tersebut akan
berikatan lebih kuat dibandingkan dengan yang berukuran besar (pasir).( Hanafiah, Kemas
Ali. 2005).
Hal ini berarti tanah akan didominasi pori-pori berukuran kecil. Demikian juga air
dan udara di dalam tanah berada di dalam pori-pori kecil tersebut. 2. Partikel lebih kecil
mempunyai permukaan lebih luas/besar dibandingkan dengan yang besar dalam satuan berat
luas yang sama. Dalam berat yang sama liat dapat mengembang mempunyai sekitar 10 ribu
kali lupermukaan partikel debu dan debu mempunyai luas permukaan sekitar 100 kali
dibandingkan dengan pasir. (Sutanto, 2005).

EFEKTIVITAS TEKANAN UDARA TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN

UBI KAYU(Manihot esculenta C)


Pengertian Tekanan udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, karena geraknya tiap 1 cm 2
bidang mendatar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Satuannya : 1 atm = 76 cmHg.
Tekanan 1 atm disebut sebagai tekanan normalTekanan udara makn berkurang dengan
penambahan tnggi tempt. Sebagai ketentuan, tiap naik 300 m tekanan udara akan turun 1/30
x. Tekanan udara mengalir dar tempat yang mempunya tekanan tinggi ke tempat yang
memiliki tekanan lebh rendah, dapat secara vertikal atau horizontal (Wuryatno, 2000).
Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan tekanan
udara adalah milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan
udaranya disebut sebagai isobar. Tekanan udara memiliki beberapa variasi. Tekanan udara
dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga
berbeda (Mohr,1998).
Udara mempunyai massa/berat besarnya tekanan diukur dengan barometer. Barograf
adalah alat pencatat tekanan udara.Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada peta
yang menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat
pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur
ketinggian pesawat terbang (Leonheart, 2010).
Tekanan atmosfer tidaklah seragam di semua tempat. Tidak semata terjadi permukaan
yang cepat dengan naiknya ketinggian, tetapi pada suatu ketinggian tertentupun ada varian
dari suatu tempat ke tempat yang lain serta dari waktu ke waktu yang lainnya, meskipun tidak
sebesar variasi yang disebabkan oleh ketinggian yang berbeda (Benyamin L, 1994).

Tekanan udara antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lain dan pada lokasi tertentu
dapat berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Perbedaan atau perubahan tekanan uadara
ini terutama disebabkan oleh pergeseran garis edar matahari,keberadaan bentang laut dan
ketinggian tempat (Massodan Cloud,1962).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Udara


Tinggi Rendahnya Tempat
Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya semakin tipis dan semakin renggang,
akibatnya tekanan udara semakin rendah.Tekanan udara di suatu tempat pada umumnya
dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah yang banyak mendapat sinar matahari
mempunyai tekanan udara rendah dan daerah yang sedikit mendapat sinar matahari
mempunyai tekanan udara tinggi(Karim,K.1985).
Tekanan udara pada suatu tempat berubah sepanjang hari. Alat pencatat tekanan udara
dinamakan barograf. Pada barograf tekanan udara sepanjang hari tergores pada kertas yang
dinamakan barogram. Bila hasilnya dibaca secara teliti, maka tekanan udara tertinggi terjadi
pada pukul 10.00 (pagi) dan pukul 22.00 (malam) dan tekanan rendah terjadi pada pukul
04.00 (pagi) dan pukul 16.00 (sore).( Hanum, C. 2009)
Temperatur
Jika temperatur udaranya tinggi, maka volume molekul udara berkembang, sehingga
tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya jika temperatur udara menjadi kecil, maka tekanan
udara menjadi tinggi.( Djokroadikusumo, 1986).
Tekanan udara akan berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat (elevasi atau
ketinggian). Hal ini dapat terjadi karena massa udara semakin ke atas semakin tipis,
kerapatan udara makin kecil dan kolom udaranya makin pendek. (Hanum, C. 2009).
Hubungan antara tekanan udara dengan ketinggian tempat itu dimanfaatkan dalam
merancang alat untuk pengukuran ketinggian tempat yang disebut altimeter.Tekanan udara
dipengaruhi oleh suhu.( Leonheart, 2010).

MANFAAT TEKANAN UDARA BAGI TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculanta


C)
Tumbuh-tumbuhan termasuk makhluk hidup yang memerlukan udara terutama oksigen
dalam proses kehidupannya. Prose pernafasan berlaku sepanjang hari baik malam maupun
siang hari. Oksigen diserap melalui stomata dan dikeluarkanjuga tetap dalam bentuk karbon
dioksida.(Koesmaryono,Yonny.1999).
Pada siang hari, tumbuh-tumbuhan menyerap karbondioksida dengan bantuan sinar
matahari dan klorofil (zat warna dalam daun) pada proses fotosintesis. Penyerapan gas CO2
(karbon dioksida ) pada proses fotosintesis berasal dari udara (0,3-0,4 %) ditambah dengan
CO2 hasil pernafasan oleh

tumbuhan. Gas CO2 yang diserap kemudian akan melepaskan

gas oksigen sebagai hasil sampingan dari proses asimilasi (atau proses fotosintesis)
(Griffiths, J. F, 1976).
Pada makhluk hidup lain yang tidak memiliki klorofil atau zat warna daun (tumbuhtumbuhan) , termasuk juga manusia , dalam proses bernafas hanya menghirup oksigen dan
menghembuskan karbon dioksida sebagai udara kotor. Tapi kemudian oleh tumbuhtumbuhan, udara kotor tersebut diserap pada siang hari.( Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono,
1990).
Sehingga itulah sebabnya kenapa tumbuh-tumbuhan disebut sebagai paru-paru kota
atau paru-paru Negara.menjadi lahan pertanian terlebih dahulu harus ketahui sifat dan
karakteristiknya yang khas tersebut. Jika salah kelola akan berakibat fatal dan memerlukan
biaya dan waktu yang lama untuk memperbaikinya( Djokroadikusumo, 1986).
Pengaruh tekanan udara terhadap tanaman mungkin tidak bersifat langsung. Tekanan
udara mempengaruhi terhadap proses penyediaan lengas tanah (cadangan air pada
permukaan atas tanah) melalui proses pengembunan uap air diudara. Jika tanah mempunyai
lengas tanah yang tinggi, maka akan membantu proses perkecambahan benih tanaman yang
ditanam di atas permukaan tanah. Penurunan cadangan lengas tanah bisa dihindari dengan
memasang mulsa, dan tanaman peneduh agar suhu udara dan suhu tanah tidak meningkat
10
yang dapat memacu peningkatan penguapan air pada permukaan tanah(wastra, 2003.)
EVEKTIFITAS TEKANAN UDARA TERHADAP PERTANIAN
Pengaruh tekanan udara terhadap tanaman mungkin tidak bersifat langsung. Tekanan
udara mempengaruhi terhadap proses penyediaan lengas tanah (cadangan air pada permukaan
atas tanah) melalui proses pengembunan uap air diudara. Jika tanah mempunyai lengas tanah

yang tinggi, maka akan membantu proses perkecambahan benih tanaman yang ditanam di
atas permukaan tanah (wastra, 2003).
Penurunan cadangan lengas tanah bisa dihindari dengan memasang mulsa, dan
tanaman peneduh agar suhu udara dan suhu tanah tidak meningkat yang dapat memacu
peningkatan penguapan air pada permukaan tanah (evaporasi). (Donahue, R.L., R.W. Miller,
and J.C. Shickluna, 1977).
Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat dipengaruhi oleh suhu
udara akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang bumi. Misal, pada bulan
Desember di belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah bertekanan lebih rendah
daripada di belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada bulan desember
berada di sekitar daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya.( Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono.
1990).
EFEKTIVITAS TEKANAN UDARA TERHADAP JUDUL LAIN
Hubungan antara tekanan udara dan angin ialah semakin rendah tekanan udara,
kecepatan angin semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, Semakin tinggi tekanan udara,
semakin rendah kecepatan angin (wastra, 2003).
Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas atau lama
penyinaran matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat. Semakin tinggi elevasi suatu
tempat semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal ini terjadi karena massa udara
terpusat pada daerah yang memiliki elevasi yang rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada
daerah yang memiliki elevasi yang lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih
ringan daripada di daerah yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara akan
11
lebih rendah pada daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi.( Handoko, 1994).
Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat dipengaruhi oleh suhu
udara akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang bumi. Misal, pada bulan
Desember di belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah bertekanan lebih rendah
daripada di belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada bulan desember
berada di sekitar daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya.( Donahue, R.L., R.W. Miller, and
J.C. Shickluna, 1977).
Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara karena terjadinya
perbedaan tekanan udara pada tempat yang berbeda. Pada pengamatan Meteorologi, angin

diamati dalam unsur kecepatannya dan arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang
umum digunakan dalam observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah
angin dinyatakan dalam derajat. (Benyamin, Lakitan, 1994).
Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap air.
Penguapan dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan dan keadaan angin. Pada
observasi meteorlogi synoptik penguapan diukur dengan evaporimeter dalam satuan
millimeter.( Jackson, I.J, 1984).

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan diantaranya sebagai
berikut :
1) Semakin tinggi tekanan udara disuatu tempat maka semakin kencang kecepatan anginnya,
karena tekanan udara disetiap tempat berbeda-beda yang hingga di pengaruhi oleh
penyinaran matahari maka menyebabkan pula suhu berubah.
2) Semakin tinggi suatu tempat dari atas permukaan laut maka suhunya semakin rendah dan
semakin rendah pula kecepatan angin yang ditimbulkan.
3) Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
setiap satuan luas tertentu.

4) Tekanan udara mengalir dar tempat yang mempunya tekanan tinggi ke tempat yang
memiliki tekanan lebh rendah, dapat secara vertikal atau horizontal
5) Alat yang di gunakan untuk mengukur tekanan udara adalah Barometer.

DAFTAR PUSTAKA
Benyamin, Lakitan. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Black, P. E. 1991. Watershed Hydrologi. Prentice Hall, Eagle wood cliffs, New Jersey.
Buck et. al. 1970. Suhu. Pustaka Jaya. Jakarta
Gonzales et all 1986. Effect of Shade on the Growth and Mineral Nutrition of C4 Perennial
Grass Under Field Conditions. Plant and Soil 188:227-237.
Donahue, R.L., R.W. Miller, and J.C. Shickluna. 1977. Soils An Introduction to Soils and
Plant Growth Fourth Edition. Prentice Hall Inc, New jersey.
Foth, Henry D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Edisi ke-6. Erlangga. Jakarta.
Griffiths, J. F., 1976. Applied Climatology An Introduction. Oxford University Press, Texas.

Gunawan Nawawi, Ir., MS. 2007. Pengantar Klimatologi Pertanian Dinas Pendidikan.
Jakarta.
Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Radja Grifindo Persada. Jakarta.
Handoko. 1994. Klimatologi Dasar, landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsur-unsur
iklim. PT. Dunia Pustaka Jaya, Jakarta.
Hanum, C. 2009. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Program Studi Agronomi, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Djokroadikusumo, 1986 Memodifikasi Iklim Mikro. Pustaka Jaya. Jakarta.
Jackson, I.J. 1984. Climate, Water, and Agriculture inTropical. John Willey and Sons. New
York.
Karim, K. 1985. Diktat Kuliah Dasar-Dasar Klimatologi. Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh.
Kartasapoetra, A. G., 1993. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi
Aksara, Jakarta.
Koesmaryono, Yonny. 1999. Kapita Selekta Agroklimatologi. Bogor. IPB.

14
Lakitan, Benyamin, 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Leonheart, 2010. http://taufikanugrah. unsur-unsur-cuaca-dan-iklim.html Diakses pada Hari
Minggu, 15 Mei 2011.
Marthen. 2002. Fisika Dasar. Erlangga : Jakarta.
Masson, B. J. & Cloud. 1962. Rain And Rain Making, Cambridge. London.
Mohr. 1998. The Cultural Turn in American SociologyA Report from the Field.
http://www.ibiblio.org/culture/newsletter/cult172and3.pdf Diakses pada hari Minggu,
15 Mei 2011
Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian, Pustaka Jaya,
Bogor.
Purwono,2009:58 Pengantar pertanian ubi kayu,Pustaka Ilmu.jakarta
Setyaningsih1995. Dasar-Dasar Hidrologi. Gadjah Mada Unniversity Press. Jogjakarta.
Sjostrom. 1993. Hidrologi untuk Pengairan. PT. Pradnya Paramita. Bandung.
Suprapti Lies, 2005 Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian, Pustaka Jaya, Bogor.
Sunarto,2002:7 meteorologi pertanian,PT. Grafindo,jakarta

Sutanto, 2005. Tanah Gambut dan Solusinya.Pustaka Ilmu. Tangerang.


Syarief,1989,Pertumbuhan ubi kayu.Klimatologi,Bandung
Trewartha, G. T. dan L. H. Horn., 1995. Pengantar Iklim. Penerjemah Sri Andani. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Tjasyono, Bayang. 2004. Klimatologi. ITB. Bandung.
Villegasa, J.C., David D.B., Chris B.Z. and Patrick D.R. 2010. Seasonally Pulsed
Heterogeneity in Microclimate: Phenology and Cover Effects along Deciduous
GrasslandForest Continuum. Vadose Zone Journal 9 (3) : 537-547.
Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Pabelan. Jakarta.
wastra. 2003. Asas Meteorologi pertanian. Ghalia Indonesia. Jakarta
.
Wuryatno. 2000. Klimatologi. ITB Press. Bandung.

You might also like