Professional Documents
Culture Documents
RESUME
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafal Ilmu
Dosen : Dr. Asep Saepudin M.Ag
Dibuat oleh :
ALDI SAPUTRA
1158020018
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015-2016
DAFTAR ISI
Daftar isi..
3
3
6
6
6
i
G. Ilmu dan Kebudayaan
1. Manusian dan Kebudayaan.
7
2. Ilmu dan Pengembangan kebudayaan Nasional..
10
Daftar Pustaka..
10
Sumber Buku.
10
ii
Bab 1
ILMU DAN FILSAFAT
Cabang-cabang Filsafat
1. Filsafat Pengetahuan
2. Filsafat Ilmu
3. Filsafat Pendidikan
4. Filsafat Hukum
5. Filsafat Sejarah
Filsafat Ilmu
6.
7.
8.
9.
Filsafat Agama
11. Metafisika
Filsafat Moral
Filsafat Seni
Filsafat Matematika
10. Filsafat Pemerintah
Bab 2
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
1. Penalaran
Menurut Andi Hakim Naseotion, dalam sebuah ceramah di depan layar,
televisi, sekiranya binatang mempunyai kemampuan menalar, maka
bukan harimau jawa yang sekarang ini akan dilestarikan supaya jangan
punah. Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu
mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaankekuasaannya. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang
mengembangakan pengetahuan ini secara sunggguh-sungguh. Manusia
mengembangkan pengetahuannya mengatasi kebutuhan langsung
hidupnya.
Hakikat Penalaran
Bab 3
ONTOLOGI: HAKIKAT APA YANG DIKAJI
1. Metafisika
Bidang telaah filsafat yang sebut metafisika ini merupakan tempak
berpijak dari setiap pemikiran filasafati termasuk pikiran ilmiah.
Diibaratkan pikiran adalah roket yang meluncur kebintang-bintang,
menembus galaksi dan gemawan. Beberapa tafsiran metafisika yang
paling utama diberika oleh manusia terhadap ala mini adalah bahwa
tedapat wujud-wujud bersifat ghaib dan wujud-wujud ini bersifat lebih
tinggi atau lebih kuasa disbandingkan dengan alam nyata.
2. Asumsi
Untuk meletakan ilmu dalam perspektik filsafat ini marilah kita
bertanya kepada diri sendiri apakah sebenarnya yang ingin dipelajari
ilmu. Konsekuensi dari pilihan ini adalah jelas, sebab sekiranya kita
memilih hukum kejadian yang berlaku bagi seluruh manusia, maka kita
harus bertolak dari paham determinisme.
3. Peluang
Jadi berdasarkan teori-teori keilmuan saya tidak akan pernah
mendapatkan hal yang pasti mengenai suatu kejadian,Tanya seorang
awam kepada seorang ilmuan. Jadi berdasarkan meterologi dan geofisika
saya tidak pernah merasa pasti bahwa esok hari akan hujan atau tidak
akan hujan.
4. Beberapa Asumsi dalam Imu
Bab 4
EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG
BENAR
1. Jarum Sejarah Pengetahuan
Salah satu cabang Pengetahuan itu yang berkembang menurut
jalannya sendiri adalah ilmu yang berada dengan pengetahuanpengetahuan lainya terutama dalam segi metodenya. Metode keilmuan
adalah jelas berbeda dengan ngelmu yang merupakan paradigm dari
abad pengetahuan.
2. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan khazanah kekayaan mental yang secara
langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Setiap
jenis pengetahuan mempunyai cirri-ciri yang spesifik mengenai
apa,bagaimana, dan untuk apa pengetahuan tersebut disusun.
3. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan
yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan
Bab 5
SARANA BERPIKIR ILMIAH
1. Sarana Berfikir Ilmiah
Sarana ilmiah pada dasarmya merupakan alat yang membantu
kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Pada
langkah tertentu biasanya diperlukan saran tertentu pula. Tujuan
mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan
penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu
dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang memungkinkan kita
untuk bisa memecahkan masalah.
2. Bahasa
Bahasa memungkinkan manusia berfikir secara abstrak dimana objekobjek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang
bersifat abstrak. Bahasa dapat kita cirikan sebagai serangkaian bunyi.
Dalam hal ini bunyi sebagai alat untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan
lambing dimana rangkaian bunyi ini membentuk arti tertentu. Dengan
adanya bahasa manusia hidup dalam duni yakni pengalaman yang nyata
dan dunia simbolik yang dinyatakan dalam bahasa.
3. Matematika
Matematika adalah yang melambangkan serangkaian makna dari
pernytaan yang ingin kita sampaikan. Matematika mempunyai kelebihan
lain dibandingkan dengan bahasa verbal. Ditinjau dari perkembangannya
maka ilmu dapat dibagii dalam 3 tahap , yaitu tahap sistematik,
kompratif, dan kuantitatif. Matematika dalam garis besar merupakan
pengetahuan yang disusun secara konsisten berdasarkan logika deduktif.
4. Statistika
Merupakan konsep baru yang tidak dikenal pada zaman pemikiran
Yunani kuno, Teori mengenai kombinasi bilangan sudah terdapat dalam
aljabar dan dikembangkan sarjana muslim namun bukan dalam
lingkungan teori peluang. Konsep statistika sering dikaitkan dengan
distribusi variable yang telaah dalam suatu populasi tertentu. Dan juga
statistics merupakan pengetahuan yang memungkinkan kita untuk
menarik kesimpulan secara induktif berdasarkan peluang tersebut. Bahwa
penguasaan statistika mutlak diperlukan untuk dapat berpikir ilmiah
dengan sah sering sekali dilupakan orang. Ilmu secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai pengetahuan yang telah teruji kebenaranya. Semua
percaytaan ilmiah adalah bersifat faktual.
Bab 6
AKSIOLOGI: KEGUNAAN ILMU
1. Ilmu dan Moral
Merupakan kenyataan yang tidak dipungkiri bahwa peradaban manusia
sangat berhutan pada ilmu dan teknologi. Berkat kemajuan dalam bidan
Bab 7
Bab 8
ILMU DAN BASA
1. Tentang terminologi : Ilmu, Ilmu Pengetahuan, dan Sains ?
Skenario yang hipotesis ini menggambarkan kebingungan dalam
penggunaan terminologi ilmu pengetahuan. Masalah ini menajdi serius
bila kita membahas hakikat ilmu ini secara filasafi. Alternative pertama
adalah menggunakan ilmu pengetahuan untuk sience dan pengetahuan
untuk knowledge.
2. Quo Vadis ?
Ternyata dalam konperensi tersebut terdapat pendapat lain yang
sangat berbeda yaitu : ilmu merupakan genus dimana terdapat macammacam species seperti ilmu kebatinan, ilmu agama, ilmu filsafat, dan ilmu
pengetahuan. Dengan demikian ilmu maka terminologi ilmu pengetahuan
adalah sinonim.
3. Politik Bahasa Nasional
Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yakni, seebagai
sarana komunikasi antarmanusia dan sebagai sarana budaya yang
mempersatuka kelompok manusia yang mempergunakan bahasa
tersebut.
Selaku alat komunikasi pada pokonya bahasa mencakup tiga unsure
yakni : selaku alat komunikasi untuk menyampaikan pesan yang
berkonotasi perasaan, berkonotasi sikap, berkonotasi pikiran. Setelah
secara strategis melihat perkembangan bahasa dilihat dari tiga sisi fungsi
komunitatif bahasa, maka perhatian kita akan alihkan untuk melihaat
kaitan antara dua fungsi dari bahasa yakni komunikatif dan kohesif.
Skenario ini membawa kita kepada simulasi mengenai kaitan antara
fungsi komunikasi dan fungsi kohesif dari bahasa, agar dapat
mencerminkan zaman. Perkembangan bahasa tentu saja tidak dapat
dilepaskan dari sector-sektor lain dan juga tumbuh dan berkembang,
ditinjau dari filsafat ilmu adalah tidak benar dan sebaiknya tidak usah
dilahirkan.
Apakah fair itu,
saya memutar otak saya, membongkar timbunan buku, ternyata tida ada
padanan pada kata yang tepat untu itu.kemana saya mesti bertanya:
kepada pendidik, kepada para ilmuwan ahli bahasa, ahli kebudayaan,
atau PSSI. Mengapa harus ada kata seperti itu , yang sedemikian
pentingnya dalam pemebentukan karakte rmanusia.
Bab 9
PENELITIAN DAN PENULISAAN ILMIAH
1. Stuktur Penelitian dan Penulisan Ilmiah
Sebenarnya banyak sekali bentuk cara Penulisan keIlmuan yang dapat
kita temui dalam berbagai pedoman penulisan, bentuk luarnya bisa
berbeda namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Dengan demikian
maka lebih penting adalah bukan saja mengetahui teknik-teknik
pelaksanaanya melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya.
Penyusunan kerangaka teoretis : secara garis
besar maka cara tersebut dapat dikategorikan kepada cara ilmiah dan
cara non ilmiah.
2. Teknik Penulisan Ilmiah
Pembahasan secara Ilmiah mengharuskan kita berpaling kepada
pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis dalam argumentasi
kita. Pernyataan ilmiah kita pergunakan dalam tulisan harus mencakup
beberapa hal. Harus dapat kita identifikasi orang yang membuat
pernyataan tersebut. Harus kita identifikasi lembaga yang menerbitkan
publikasi ilmiah tersebut beserta tempat berdomisi dan waktu penerbitan
itu dilakukan.
3. Teknik Notasi Ilmiah
Tanda catatan kaki diletakan diujung kalimat yang kita kutip dengan
mempergunakan angka Arab yang diketik naik setengah spasi, catatn kaki
setiap bab di beri nomor urut , mulai angka 1 sampai habis dan diganti
dengan no 1 kembali pada bab yang baru, satu kalimat mungkin terdiri
dari beberapa catatan kaki sekiranya catatan kalimat itu terdiri dari
beberapa kutipan. Semua kutipan diatas, baik yang dikutip secara
langsung Mupun tidak langsung , sumber kita sertakan dalam daftar
fustakan. Demikian secara singkat telah dibahas salah satu contoh,
secara lebih terperinci dapat dibaca dalam pedoman penulisan secara
khusus menkaji masalah ini dengan berbagai variasi. Publikasi dalam
bahasa Indonesia mengenai pembahasan metode penelitian secara
lengkap umpamanya dapat di baca dalam buku karangan.
Bab 10
PENUTUP
1. Hakikat dan Kegunaan Ilmu
Suatu hari bertanyalah seorang murid kepada plato apakah
sebernarnya kegunaan dari pelajararan matematika yang telah
diberikannya selama ini. Filsuf besar tersinggung dengan pernyataan ini
dan langsung memecat murid tersebut dari sekolah. Dengan demikian
tidak usah heran kalau dalam memecahkan masalah kehidupan orang
tidak selalu salah dan berkonsultasi kepada ilmuan melainkan kepada
dukun. Kedua melakukan fungsi yang sama meskipun dengan asa dan
prosedur yang berbeda. Antara keduanya tergantung pada kepercayaan
kita.
Daftar pustaka
10