You are on page 1of 3

WOC MENINGITIS

Faktor Maternal
- Ruptur membrane fatal
- Infeksi maternal
padaminggu terakhir
kehamilan

Nama: An. G Tanggal Lahir: 19 Okt 2015 Diagnosa: Meningitis


Factor Predisposisi
- Laki - laki > wanita

Bakteri
- Hemophillus
influenza
- Streptococcus,
grup A
- Meningococcal
- Pneumococcal
- Escherichia coli

Virus
Toroplasma gondi
rikatsia

Factor imunologi
- Defisiensi mekanisme imun
- Defisiensi immunoglobulin
- Anak yang mendapat obat
obat animuno supresi

Reaksi radang dalam meningen bawah cortex


MENINGITI

Eksudat purulan menyebar ke dasar otak dan medulla


Kerusakn

- Perubahan aliran darah


- Kerusakan permukaan endotel
pembuluh
- Perubahan komposisi pembuluh darah

Kaku kuduk, kernig, brudzinski ( + ),


reflek fisiologis hiperaktif delirium

Aktivitas makrofag dan


Pelepasan zat pirogen
endogen
Merangsang kerja
berlebihan dari PG E O di
hipotalamus

Mengikuti
cairan darah
Sepsi
MK: Resiko
tinggi infeksi

CO2 meningkat
Permeabilitas vaskular
pada serebri
Transudasi cairan
Edema serebri

Organisme masuk ke aliran darah

Thrombus, aliran darah

Trauma
Fraktur tengkorak
Luka tembus pada
kepala
Pungsi lumbal
Pemasangan shunt
ventrikulus

1. Sakit kepala dan demam


2. Mual
3. Perubahan pada tingkat
kesadaran
4. Kaku leher
5. Foto fobia
6. Kejang
7. Adanya ruam

1. Meningitis serosa
radang selaput otak araknoid
dan piameter yang disertai
cairan otak yang jernih
2. Meningitis purulenta
radang bernanah arakhnoid
dan piameter yang meliputi
otak dan medula spinalis

1. Analisis CSS
dari lumbal
fungsi
2. Glukosa serum
3. LDH serum
4. Sel darah putih
5. Elektrolit darah
6. ESR/ELD
7. Kultur
8. MRI
9. Rontgen
kepala/dada/sinu
s

Kejan
Instabil termogulasi

Volume tekanan otak

1.Obat anti
inflamasi
a. Meningitis
tuberkulosa :
Isoniazid,
Rifamfisin,
treptomisin sulfat.
b. Meningitis
bacterial, umur > 2
bulan : Ampisilina,
Sefalosforin
generasi ke 3
2. Pengobatan
simtomatis
a. Diazepam
b. Fenitoin
c. Turunkan panas:
Antipiretika,
Kompres air PAM
atau es.
3. Pengobatan
suportif
a. Cairan intravena.

MK: resiko tinggi


TIK meningkat (N: 0-15

Suhu tubuh

MK:
Hipertemia

Tujuan : suhu tubuh


kembali normal.
Kriteria hasil : suhu
tubuh 36,5 - 37,5
C
1. Berikan kompres
hangat
2. Anjurkan klien
untuk
menggunakan

Berkurangnya koordinasi

MK: gangguan
mobillitas fisik

Tujuan : Klien dapat


beraktifitas kembali
dengan normal
Kriteria Hasil :Klien
tidak merasa lemah

1. Kaji derajat
imobilisasi pasien.
2. Bantu latihan rentang
gerak.
3. Berikan perawatan
kulit, masase dengan
pelembab.
4. Periksa daerah yang
mengalami nyeri
tekan, berikan matras
udara atau air
perhatikan kesejajaran
tubuh secara
fungsional.

Antolgia
Mk: Nyeri

Tujuan : Nyeri klien


berkurang
Kriteria hasil : Skala
nyeri menjadi > 4.
1. Letakkan kantung es
pada kepala, pakaian
dingin di atas mata,
berikan posisi yang
nyaman kepala
agak tinggi
sedikit, latihan
rentang gerak
aktif atau pasif dan
masage otot leher.
2. Dukung untuk
menemukan
posisi yang
nyaman(kepala agak
tingi).
3. Berikan
latihan
rentang
gerak
aktif/pasif.
4. Gunakan pelembab
hangat pada nyeri
leher atau pinggul

Tujuan :
Meminimalkan proses
penyebaran infeksi
Kriteria hasil : tidak
ditemukan tanda
inflamasi
1. Beri tindakan
isolasi sebagai
pencegahan

Vasospasma pembuluh darah

2. Pertahankan teknik
aseptik dan teknik
cuci tangan yang
tepat.

Sirkulasi

3. Pantau suhu secara


teratur

Mk :
Gangguan
perfusi

4. Kaji keluhan nyeri


dada, nadi yang
tidak teratur
demam yang terus
menerus

Tujuan : Mengurangi risiko cidera akibat kejang


Kriteria hasil : Tidak ditemukan cidera selama
kejang

1. Pertahankan penghalang tempat tidur tetap


terpasang dan pasang jalan nafas buatan
2. Tirah baring selama fase akut
3. Kolaborasi dengan tim medis dalam

Tujuan : Perfusi jaringan


menjadi adekuat
Kriteri hasil : Kesadaran
kompos mentis

1. Tirah baring dengan


posisi kepala datar.
2. Bantu berkemih,
membatasi batuk,
muntah mengejan.
3. Bantu berkemih,
membatasi batuk,
muntah mengejan.
4. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian
cairan iv (larutan
hipertonik, elektrolit )
dan pemberian obat :

Daftar Pustaka:
1. Betz, C & Linda. 2002. Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC.
2. Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
3. Doenges, Marilyn E, dkk. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
Pasien. Jakarta: EGC.
4. Keliat, Budi Anna, dkk. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi. Jakarta: EGC.
5. Suddart & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

You might also like