Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....i
KATA PENGANTAR.ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang4
1.2 Rumusan masalah5
1.3 Tujuan penulisan..5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Faktor penyebab Masalah Global Warming.......6
2.2 Dampak kesehatan akibat Global Warming ......10
2.3 Penanggulan masalah Global Warming..12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...14
3.2 Saran.14
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ILMU ALAMIAH DASAR yang berjudul
Dampak Global Warming bagi Eksistensi Kehidupan Masyarakat dengan baik.
Makalah merupakan karya yang dibuat oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kulia ILMU ALAMIAH DASAR. Untuk itu, makalah ini
kami susun dengan berdasarkan referensi-referensi dari berbagai sumber serta memakai bahasa
yang mudah di pahami oleh pembaca.
Dan pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah ILMU ALAMIAH DASAR, bapak, Prof.Dr Harafid Hapfid.SH.M,si yang telah
memberikan bimbingan, arahan, saran, dan petunjuk hingga makalah ini dapat disusun dengan
baik.
Sebagai sebuah makalah, tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkepentingan, guna penyempurnaan
makalah ini. Selanjutnya terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini sehingga dapat diselesaikan. Akhirnya, penulis berharap
semoga makalah ini dapat digunakan oleh pembaca dengan baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering
dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini
akan membahas gambaran umum pemanasan global, aktivitas manusia dan
peranannya dalam pemanasan global beserta akibat dari pemanasan global
itu sendiri. Kami juga menyertakan beberapa usaha yang dilakukan manusia
untuk mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan
suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski
suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir
suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang
terrekam sebelumnya. Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun
1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran
utamanya tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan,
seperti yang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah
menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering
terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor,
munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa
manusia. Makalah ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global,
Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara
mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana
Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di
Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk
radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini
mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas
dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Faktor penyebab masalah global warming
Berikut adalah factor-faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan
global atau yang lebih dikenal global warming.
1.
menyerap
sebagian
panas
dan
memantulkan
kembali
sisanya.
Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke
angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi
akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon
dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan
tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan
semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak
panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang
ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Dengan suhu rata-rata sebesar 15 C (59 F), bumi sebenarnya telah lebih
panas 33 C (59 F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca
suhu bumi hanya -18 C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan
Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di
atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
2.
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian
saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi
infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan.
Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar
Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek
pendinginan.
Apakah
efek
netto-nya
menghasilkan
pemanasan
atau
memiliki
kemampuan
memantulkan
cahaya
lebih
sedikit
bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih
banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
3.
terlebih dahulu oleh lapisan ozon yang ada di atmosfer.Tetapi hasil penelitian
menunjukkan telah terjadinya penipisan lapisan ozon.Sudah bisa ditebak apa
akibat yang terjadi jika lapisan ozon ini rusak,atau bahkan bolong.
Salah satu penyebab penipisan ozon ini adalah meningkatnya pemakaian
Chloro Flouro Carbon (CFC).CFC dipakai dalam kehidupan sehari-hari pada
lemari
es,air
conditioner,bahan
pendorong
pada
penyembur,pembuat
Variasi Matahari
Variasi matahri adalah pengaruh penyinaran matahari pada suatu tempat
kontribusi
diabaikan.Dua
matahri
ilmuwan
dalam
dari
Duke
pemanasan
University
global
mungkin
mengemukakan
telah
bahwa
matahari telah berkontribusi sekitar 45-50% terhadap rata rata suhu bumi
dalam rentang periode tahun 1900 2000 , dan 25 35% rentang tahun
1980 2000.
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari,
dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi
kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas
Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak
telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas
Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini
6. Penebangan Hutan
kayu
atau
hasil
hutan
yang
jika
dilakukan
secara
legal
8.
jawab sebesar 17.4%. Pohon dan tanaman menyerap karbon selagi mereka
hidup. Ketika pohon atau tanaman membusuk atau dibakar, sebagian besar
karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke atmosfer. Pembabatan
hutan juga melepaskan karbon yang tersimpan di dalam tanah. Bila hutan itu
tidak segera direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap jauh lebih
sedikit CO2.
10.
Transportasi
Kerusakan hutan
Keberadaan hutan sebagai paru-paru dunia memiliki peran yang sangat
penting dalam mencegah pemanasan global. Hutan yang lebat dan subur
bisa mengubah karbondoksida menjadi O 2 yang merupakan bagian penting
dari hidupnya suatu mahluk. Jadi tumbuhan memang sangat diperlukan.
Tetapi dalam kondisi sekarang ini, sebagian besar hutan di dunia telah rusak
dan telah digantikan oleh kota-kota dengan gedung yang megah.
12.
dunia,
berasal
dari
produksi
listrik
Amerika
Serikat.
Polusi
transportasi
Karbondioksida
dari
pembakaran
bensin
untuk
global
selain
berakibat
buruk
bagi
kehidupan
dan
debu di udara meningkat, Suhu udara yang semakin hangat juga membawa
penyakit alergi. Selain itu, banyaknya jumlah kebakaran hutan baik disengaja
ataupun karena panasnya cuaca memperburuk ancaman penyakit saluran
pernapasan ini.
Ketiga, Penyebaran penyakit DBD dan malaria
Pemanasan
global
berdampak
pada
semakin
singkatnya
siklus
perkawinan dan pertumbuhan nyamuk dari telur menjadi larva dan nyamuk
dewasa. Akibatnya, jumlah populasi nyamuk berkembang sangat cepat. Ini
terutama terjadi di kawasan Afrika dan Asia. Dua penyakit serius akibat
gigitan nyamuk adalah penyakit malaria dan demam berdarah dengue
(DBD). Kedua penyakit ini sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Kita
sudah merasakannya langsung ganasnya kedua penyakit tersebut, yakni
tingginya angka korban penderita demam berdarah dan malaria dibeberapa
daerah.
Beberapa penyakit yang diperantarai oleh nyamuk sebagai vektor
biasanya peka terhadap perubahan cuaca (EPSTEIN, 2001; ZELL et al., 2008).
Perubahan iklim yang terkait dengan faktor cuaca, curah hujan, suhu dan
kelembaban dapat mempengaruhi dinamika biologi dan populasi dari vektor
berupa nyamuk yang sebagian siklus hidupnya berhabitat di dalam air. Suhu
yang sangat ekstrim akan mengurangi populasi nyamuk, misalnya larva
Culex annulirostris akan mati pada suhu di bawah 10 oC dan di atas 40 oC
(MCMICHAEL dan WOODRUFF, 2008). Tetapi pada suhu yang meningkat
sampai batas tertentu dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk
pengembangan larva, sehingga akan lebih banyak generasi nyamuk yang
dihasilkan pada satuan waktu yang sama. Dalam hal ini Culex annulirostris
umumnya memerlukan waktu 12 13 hari dari periode telur sampai dengan
dewasa pada suhu 25 oC, tetapi pada suhu 30 oC hanya memerlukan waktu 9
hari dari telur sampai dengan dewasa (KAY dan AASKOV, 1989).
Keempat, Penyakit akibat penipisan lapisan Ozone
dataran rendah yang berada di sekitarnya. Ketika permukaan air laut naik
melebihi ketinggian daratan, maka air laut akan menggenangi seluruh
daratan tesebut. Kondisi ini akan memperburuk kualitas lingkungan dan
kehidupan masyarakat di sekitarnya (Nila, 2009).
2.3 Penanggulangan Masalah Global Warming
Pemanasan global merupakan masalah multikompleks dan memiliki
pengaruh dalam skala yang besar, yaitu mempengaruhi seluruh aktivitas
manusia di dunia. Oleh karena itu, penanggulangan masalah pemanasan
global bukanlah masalah bagi satu negara saja, bukan hanya masalah bagi
Negara-negara industri saja, melainkan masalah bagi seluruh negara di
dunia ini. Maka, sangat diperlukan kesadaran seluruh Negara di dunia untuk
berkolaborasi menanggulangi pemanasan global ini.
Sebagai warga Negara Indonesia, berpendapat bahwa keputusankeputusan yang seharusnya ditetapkan dalam konferensi tersebut antara lain
:
1. Menjaga kelestarian pohon dan hutan
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara
adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak
lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap
karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan
menyimpan karbon dalam kayunya (Dinkes Kutai Kertanegara, 2009).
Pemeliharaan kelestarian hutan bukan hanya dilakukan oleh negaranegara berkembang yang masih mempunyai hutan saja, melainkan negaranegara maju yang dalam hal ini merupakan penyumbang emisi karbon
terbesar harus turut mengambil bagian walaupun hutan mereka sudah
sedikit atau bahkan habis. Negara-negara maju dapat mengambil bagian
dengan cara bersama-sama negara berkembang mengumpul dana bagi
pemeliharaan, turut serta melakukan riset untuk mempercepat proses
mati
kekeringan.
Kedua:
pemilihan
tumbuhan
tidak
bangunan
5.
mulai
dari
penentuan
desain,
konstruksi,
pemanfaatan,
3.1 Kesimpulan
Global Warming/Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang
menjadi sorotan utama umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan
oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu
juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat
keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global
memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Penanggulangan
hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan.
Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan
global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
3.2 Saran
Kita hidup di Bumi bersama seluruh mahluk hidup yang tak terhitung
banyaknya. Mari kita menjaga tempat tinggal kita ini dengan menjaga
kelestariannya.
Menanam
pohon,
hemat
air,
hemat
tenaga
yang
mengandung gas adalah sedikit upaya untuk terus menjaga kelestarian bumi
kita dan melindungi lapisan Ozon yang mulai merusak. Ayo kurangi efek
Global Warming!
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2011.
Penanggulangan
Pemanasan
Global.
http://earthhotter2.blogspot.com/2011/05/penanggulangan-pemanasanglobal.html. Diakses
Anonim. 2014. Pemanasan Global. http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global.
Diakses pada tanggal 15 maret 2014
Ardhyarini, Nila. 2009. Pola Migrasi Masyarakat Kota Semarang sebagai Akibat
Perubahan
Iklim
Global
Jangka
Pendek.
Fakultas
Teknik
Universitas
Diponegoro : Semarang.
Bahri, Sjamsul dan T. Syafriati. 2011. Mewaspadai Munculnya Beberapa Penyakit
Hewan Menular Stategis di Indonesia. Vol. 21:1.
Deka et al. 2014. Studi Implementasi Green Building di Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Universitas Sebelas Maret : Surakarta.
Dinkes
Kutai
Kertanegara,
2009.
Global
Warming.
http://dinkeskutaikartanegara.org/id/artikel.php?
subaction=showfull&id=1219973925&archive=&start_from=&ucat=4&.
Kay, B.H. and J.G. Aaskov. 1989. Ross River virus (epidemic polyarthritis). In: The
Arboviruses: Epidemiology and Ecology, Vol. 4. MONATH, T.P. (Ed.). Boca
Raton: CRC Press. pp. 93 112.
Kusmiyati, et al. 2005. Leptospirosis pada Hewan dan Manusia di Indonesia.
Wartazoa 15(4): 213 220.
McMichael, A.J. and R.E. Woodruff. 2008. Climate change and infectious diseases. In
the social ecology of infectious diseases 1st Edition. MEYER, K.H. and H.F.
PIZER (Eds.). 2008. London. Academic Press Elsevier pp. 378 407.
Prihanti, Wahyu. 2006. Rehabilitasi Lingkungan Integratif dan Kontinyu. Makalah
Seminar Regional, Pusal Studi Lingkungan dan Kependudukan Universitas
Muhammadiyah : Malang, Mei 2007.
Prihanta Wahyu. 2011. Adaptasi dan Mitigasi Global Warming Sebagai Upaya
Menyelamatkan Kehidupan di Bumi. Vol. 14:1. Universitas Muhammadiyah :
Malang.
DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH DEWAN GURU, BAIK PNS MAUPUN NON PNS
AGAR SEGERA MEMBUAT SOAL ULANGAN SEMESTER II. BERHUBUNG
ULANGAN SEMESTER AKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 25 MEI 2015.
ATAS PERHATIANNYA TERIMA KASIH.
DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH DEWAN GURU, BAIK PNS MAUPUN NON PNS
AGAR SEGERA MEMBUAT SOAL ULANGAN SEMESTER II. BERHUBUNG
ULANGAN SEMESTER AKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 25 MEI 2015.
ATAS PERHATIANNYA TERIMA KASIH.
DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH DEWAN GURU, BAIK PNS MAUPUN NON PNS
AGAR SEGERA MEMBUAT SOAL ULANGAN SEMESTER II. BERHUBUNG
ULANGAN SEMESTER AKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 25 MEI 2015.
ATAS PERHATIANNYA TERIMA KASIH.
DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH DEWAN GURU, BAIK PNS MAUPUN NON PNS
AGAR SEGERA MEMBUAT SOAL ULANGAN SEMESTER II. BERHUBUNG
ULANGAN SEMESTER AKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 25 MEI 2015.
ATAS PERHATIANNYA TERIMA KASIH.
DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH DEWAN GURU, BAIK PNS MAUPUN NON PNS
AGAR SEGERA MEMBUAT SOAL ULANGAN SEMESTER II. BERHUBUNG
ULANGAN SEMESTER AKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 25 MEI 2015.
ATAS PERHATIANNYA TERIMA KASIH.
DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH DEWAN GURU, BAIK PNS MAUPUN NON PNS
AGAR SEGERA MEMBUAT SOAL ULANGAN SEMESTER II. BERHUBUNG
ULANGAN SEMESTER AKAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 25 MEI 2015.
ATAS PERHATIANNYA TERIMA KASIH.