Professional Documents
Culture Documents
PRE-EKLAMPSIA BERAT
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti
Program Pendidikan Profesi Dokter
Di RSB Budi Rahayu Magelang
Di Ajukan Kepada :
Dr. Sapar Setyoko Sp.OG
Disusun Oleh :
Aryanti Ambarsari
(2009.031.0019)
HALAMAN PENGESAHAN
Tanggal :
Mei 2014
Disusun oleh:
Aryanti Ambarsari
20090310019
Menyetujui
Dokter Pembimbing/Penguji
I.
II.
IDENTITAS
Nama
Umur
: 38 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Nama Suami
: Tn. Suyono
Umur
: 39 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pegawai
Alamat
Tanggal masuk
: 13 Tahun
Lama
: 7 Hari
Siklus
: 28 Hari
Jumlah darah
: tidak
: 27 Juni 2013
Riwayat Perkawinan :
Menikah 1 x dengan suami sekarang selama 17 tahun.
Riwayat Obstetri (G3P2A0) :
N
o
1
Keadaan
Persalinan,
dan nifas
Aterm/partus
kehamilan, Umur
Keguguran, sekarang/
tgl lahir
11 tahun
Keadaa
n anak
Tempat
perawatan
sehat
Bidan
sehat
Bidan
spontan/perempuan/2900
gram/langsung
2
menangis/nifas baik
Aterm/partus
5 tahun
spontan/perempuan/2000
gram/langsung
menangis/nifas baik
3
Hamil ini
Riwayat Operasi :
Tidak terdapat riwayat operasi
Kehamilan sekarang :
Periksa kehamilan : ANC di bidan sebanyak 4x selama hamil. 1 kali pada
trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Pasien
mendapatkan nifedipin 3x10 mg, parasetamol 3x500 mg, vitamin, dan nasihat
untuk mengatur pola makan yang baik bagi ibu hamil.
Hari Perkiraan Lahir (HPL) : 03 April 2014
Riwayat Keluarga Berencana ( KB ) : Tidak ada.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
a.
Pemeriksaan Umum
: Compos Mentis
Vital Sign
: T :170/110 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,4 C
R : 20 x/menit
Berat Badan
: 60 Kg
Tinggi Badan
: 158 cm
Kepala
Leher
Dada
Jantung
Paru
Abdomen
Ekstremitas
b. Pemeriksaan Obstetri
Inspeksi : Tampak perut membesar, membujur, striae gravidarum (+)
Palpasi
: Leopold I
TFU : 3 jari dibawah processus xyphoideus
Teraba 1 bagian besar, bulat, lunak
Leopold II
Kanan : teraba bagian memanjang seperti papan
Kiri : teraba bagian-bagian kecil
Leopold III
Teraba 1 bagian besar, bulat, keras
Mudah digerakkan
Leopold IV
Konvergen
Vaginal toucher
Bishops Score
Score
DILATATION
EFFICEMENT
CONSISTENC
0
0
0-30%
Firm
1
1-2
40-50%
Medium
2
3-4
60-70%
Soft
Y
POSITION
STATION
Posterior
-3
Medial
-2
Anterior
0
-1,0
+1,+2
0
Score pada pasien 2
Bishops score = 2
c. Pemeriksaan Penunjang
IV.
V.
Hb = 12,9 g/dl
AL = 9100 uL
AT = 210.000 uL
Hmt = 37,4 %
GDS = 63 mg/dL
Ureum = 14 mg/dL
DIAGNOSIS
3
5-6
80%
1
0
1
Injeksi MgSO4 20% 4 gram bolus IV, dilanjutkan MgSO4 20% 6 gram
3.
4.
VI.
LAPORAN PERSALINAN
Tgl/
Jam
20-03-2014
Jam 15.00
Nadi/Tensi/
Suhu
82x/menit
170/110
mmHg
36,4 C
HIS
DJJ
(-)
12.11.11
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
84x/menit
180/110
mmHg
36,2 C
80x/menit
180/100
mmHg
36,3 C
80x/menit
180/100
mmHg
36,2 C
82x/menit
170/110
mmHg
36,2 C
78x/menit
170/110
mmHg
36,2 C
84x/menit
170/110
mmHg
36,2 C
1x
(30)
12.12.11
2x
(40)
11.12.13
1x
(30)
12.12.12
1x
(20)
10.11.12
2x
(40)
12.12.13
1x
(35)
11.11.12
Nifedipin 3 x 10 mg
Dopamet 3 x 500 mg
Priming misoprostol 1/8 tab
pervaginam, evaluasi 6 jam
(21.00 WIB)
Observasi
tanda-tanda
perburukan PEB
Pengawasan 10
Motivasi penggunaan KB
Evaluasi 6 jam
VT : 3 cm, portio medial,
konsistensi lunak, KK (+),
efficement 50%, bagian
bawah kepala Hodge I,
lendir darah (+)
Dx : G3P2A0, 38 tahun, hamil 38
minggu
Janin I, hidup, intrauterin
Preskep, puka
Inpartu Kala I
Inertia Uteri
Pre-eklampsia Berat
Usia Tua
Infertilitas Sekunder
S/ - Advis dokter:
Perbaiki his dengan drip
21.30
22.00
22.30
23.00
23.30
21-03-2014
Jam 24.00
00.30
01.00
80x/menit
160/110
mmHg
36,5 C
78x/menit
160/100
mmHg
36,3 C
78x/menit
170/100
mmHg
36,4 C
82x/menit
170/110
mmHg
36,4 C
84x/menit
170/110
mmHg
36,2 C
84x/menit
170/110
mmHg
36,2 C
84x/menit
170/110
mmHg
36,2 C
84x/menit
170/110
mmHg
36,2 C
1x
(30)
12.12.12
1x
(30)
12.11.12
1x
(30)
13.12.13
2x
(30)
11.12.12
2x
(40)
12.13.12
1x
(40)
12.12.12
1x
(30)
11.11.12
1x
(30)
12.12.11
Evaluasi 4 jam
VT : 4 cm, portio medial,
konsistensi lunak, KK (+),
efficement 60%, bagian
bawah kepala Hodge I,
lendir darah (+)
Dx : G3P2A0, 38 tahun, hamil 38
minggu
Janin I, hidup, intrauterin
Preskep, puka
Inpartu Kala I
Inertia Uteri
Pre-eklampsia Berat
Usia Tua
Infertilitas Sekunder
S/ - Tunggu dan evaluasi 4 jam
(05.00 WIB)
Pengawasan 10
02.00
03.00
04.00
05.00
VII.
84x/menit
170/100
mmHg
36,2 C
84x/menit
160/110
mmHg
36,2 C
84x/menit
170/110
mmHg
36,2 C
84x/menit
170/110
mmHg
36,2 C
1x
(30)
12.11.11
2x
(40)
12.12.12
1x
(40)
12.13.12
1x
(30)
12.11.11
Evaluasi 4 jam
VT : 4 cm, portio medial,
konsistensi lunak, KK (+),
efficement 70%, bagian
bawah kepala Hodge I,
lendir darah (+)
Dx : G3P2A0, 38 tahun, hamil 38
minggu
Janin I, hidup, intrauterin
Preskep, puka
Inpartu Kala I
Partus Tak Maju
Pre-eklampsia Berat
Usia Tua
Infertilitas Sekunder
S/ - Inform Consent
- Advis Dokter:
Akhiri persalinan dengan SC
Cito +MOW
Insisi SBR luksir kepala Lahir bayi laki-laki, BB 2900 gr, PB 47 cm,
: nyeri pada luka pasca operasi, mual (-), muntah (-), nyeri
kepala (-)
KU
: baik
Kesadaran
: compos mentis
Vital sign
:T
: 130/90 mmHg
: 84x/ menit
RR
: 20x/ menit
Suhu : 36,2C
Mata
Thorax
Abdomen
Genitalia
Ekstremitas
: edema -/-
Diagnosis
: P3A0, 38 Tahun, Pasca Sectio Cesarea atas indikasi Preeklampsia Berat dan Partus Tak Maju
Terapi
: Infus RL 20 tpm
Injeksi Ampicillin 4x1 gr
Injeksi Ketorolac 3x30 mg
Injeksi Kalnex 3x500 mg
Pengawasan KU, VS, PPV
Mobilisasi
PEMBAHASAN
PRE-EKLAMPSIA BERAT
A.
Definisi
Preeklampsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil diatas 20
minggu, bersalin, dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias:
hipertensi,
Kaki membengkak seringkali dialami wanita hamil, terutama pada akhir trimester
ketiga hingga menjelang kelahiran. Pembengkakan di kaki ini, dianggap normal, jika
tidak diikuti dengan kenaikan tekanan darah. (7,8,9)
Kumpulan gejala ini berhubungan dengan vasospasme, peningkatan resistensi
pembuluh darah perifer, dan penurunan perfusi organ. Kelainan yang berupa lesi
vaskuler terdapat pada banyak sistem organ termasuk plasenta, juga terdapat
peningkatan aktivasi trombosit dan aktivasi sitem koagulasi.
B.
(2)
Etiologi
Etiologi penyakit ini sampai sekarang belum dapat diketahui dengan pasti.Banyak
teori-teori dikemukakan tetapi belum ada yang mampu memberi jawaban yang
memuaskan tentang penyebabnya.
Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal tersebut:
1.
Sebab
bertambahnya
frekuensi
pada
primigravida,
kehamilan
ganda,
3.
4.
Iskemia plasenta; invasi trofoblast yang tidak normal terhadap arteri spiralis
menyebabkan berkurangnya sirkulasi uteroplasenta yang dapat berkembang
menjadi iskemia plasenta.
Implantasi
plasenta
normal
yang
memperlihatkan
proliferasi
trofoblas
4.
Nullipara
2.
Kehamilan ganda
3.
Obesitas
4.
5.
6.
7.
Adanya trombofilia
D. Patofisiologi
Perubahan pokok yang didapatkan pada preeklampsia adalah adanya spasme
pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Bila dianggap bahwa spasmus
arteriolar juga ditemukan diseluruh tubuh, maka mudah dimengerti bahwa tekanan
darah yang meningkat nampaknya merupakan usaha mengatasi kenaikan tahanan
perifer, agar oksigenasi jaringan dapat tercukupi. Peningkatan berat badan dan
oedema yang disebabkan penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang interstitial
belum diketahui sebabnya. Telah diketahui bahwa pada preeklampsia dijumpai kadar
aldosteron yang rendah dan kadar prolaktin yang tinggi daripada kehamilan normal.
Aldosteron penting untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur retensi air
dan natrium. Pada preeklampsia permeabilitas pembuluh darah terhadap protein
meningkat.(1,2,5,6)
a. Perubahan Kardiovaskuler
Turunnya tekanan darah pada kehamilan normal ialah karena vasodilatasi
perifer yang diakibatkan turunnya tonus otot polos arteriol, mungkin akibat
meningkatnya kadar progesteron di sirkulasi, dan atau menurunnya kadar
vasokonstriktor seperti angiotensin II dan adrenalin serta noradrenalin, dan atau
menurunnya
respon
terhadap
zat-zat
vasokonstriktor
tersebut
akan
(1,5,6)
garam
dan
homeostasis
juga
meningkat
pada
volume
plasma
menurun
500
ml
pada
preeklampsia
Manifestasi Klinis
Dua gejala yang sangat penting pada preeklampsia yaitu hipertensi dan proteinuria,
merupakan kelainan yang biasanya tidak disadari oleh wanita hamil.Pada waktu
keluhan seperti sakit kepala, gangguan penglihatan atau nyeri epigastrium mulai
timbul, kelainan tersebut biasanya sudah berat.(1,2,4,6,11,12,13)
Tekanan darah
Kelainan dasar pada preeklampsi adalah vasospasme arteriol, sehingga tidak
mengherankan bila tanda peringatan awal yang paling bisa diandalkan adalah
peningkatan tekanan darah.Tekanan diastolik mungkin merupakan tanda
prognostik yang lebih andal dibandingakan tekanan sistolik, dan tekanan
diastolik sebesar 90 mmHg atau lebih menetap menunjukan keadaan abnormal.
(1,2,4,6,11,12,13)
F. Klasifikasi
Kriteria minimum untuk mendiagnosis preeklampsia adalah adanya hipertensi dan
proteinuria.
Pre-Eklamsia Ringan
>140/90
1+ (300 mg/24 hours)
+/+/-
Pre-Eklamsia Berat
>160/110
2+ (1000 mg/24 hours)
+/+
+
+
+
+
+
+
+
+
G. Penatalaksanaan
Pada dasarnya penangan preeklampsi terdiri atas pengobatan medik danpenanganan
obstetrik. Penanganan obsterik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang
optimal, yaitu sebalum janin mati dalam kandungan, akan tetapi sudah cukup matur
untuk hidup diluar uterus.
Tujuan pengobatan PEB adalah :(1,2,5)
1. Mencegah terjadinya eklampsi.
2. Anak harus lahir dengan kemungkinan hidup besar.
3.
kehamilan
diakhiri
atau
diterminasi
bersamaan
dengan
terapi
1.
2.
3.
4.
5.
Kelainan ginjal
6.
DIC.
7.
Kehamilan yang
Insiden terjadinya
Sakit kepala
3.
Suhu > 40 C
4.
5.
6.
7.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham, FG et.al. Hypertensive Disorder in Pregnancy. Williams Obstetrics,
21st ed. Prentice
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia,
RS.
Dr
Cipto
Obstetri
1998. 8 13.
11. http://www.healthatoz.com/health/ency/pre-eclamptic.
12. http://www.emedicine.com/health/topic1905.html
13. http://www.emedicine.com/health/topic3250.html