You are on page 1of 4

Leukoplakia

a. Pengertian
Leukoplakia adalah lesi putih ketatosis sebagai bercak atau plak pada mukosa mulut yang tidak
dapat diangkat dari dasar mulut dengan cara usapan atau kikisan dan secara klinis maupun
histopatologi berbeda dengan penyakit lain di dalam mulut.5, 12
Menurut beberapa klinikus, predisposisi leukoplakia terdiri dari beberapa faktor yang multipel :
faktor lokal, faktor sistemik dan malnutrisi vitamin. 5
1. Faktor lokal
Faktor lokal biasanya berhubungan dengan segala macam bentuk iritasi kronis antara lain: 12
a. Trauma, trauma dapat berupa gigitan pada tepi atau akar gigi yang tajam, iritasi dari gigi yang
malposisi, pemakaian protesa yang kurang baik, serta adanya kebiasaan jelek, seperti menggigit
gigit jaringan mulut, pipi maupun lidah sehingga menyebabkan iritasi kronis pada mukosa
mulut.
b. Kemikal atau termal, iritan mekanis lokal dan berbagai iritan kimia akan menimbulkan
hiperkeratosis dengan atau tanpa disertai perubahan displastik. Penggunaan bahan-bahan kaustik
kemungkinan akan menyebabkan terjadinya leukoplakia dan perubahan keganasan. Bahan-bahan
kaustik tersebut, antara lain adalah tembakau dan alkohol.
c. Faktor fokal lain penyebab leukoplakia adalah infeksi bakteri, penyakit periodontal serta
higiene mulut yang jelek.

2. Faktor sistemik
a. Penyakit sistemik (sifilis tertier, anemia sidrofenik dan xerostomia)
b. Bahan-bahan yang diberikan secara sistemik (alkohol, obat-obat anti metabolit, serum anti
limfosit spesifik) 12
c. Defisiensi nutrisi (defisiensi vitamin A)

b. Gambaran klinis5
Lesi leukoplakia sering ditemukan pada daerah alveolar, bibir, palatum lunak dan keras, daerah
dasar mulut, gingiva, mukosa lipatan bukal, serta mandibular alveolar ridge dan kadang-kadang
lidah.
Perubahan patologis mukosa mulut menjadi leukoplakia terdiri dari dua tahap yaitu tahap
praleukoplakia dan tahap leukoplakia. Pada tahap praleukoplakia mulai terbentuk warna plak
berwarna abu abu tipis, bening dan tranlusen, permukaannya halus dengan konsistensi lunak dan
datar. Tahap leukoplakia ditandai dengan pelebaran lesi kearah lateral dan membentuk keratin

yang tebal sehingga warna menjadi lebih putih, berfisura dan permukaan kasar sehingga mudah
membedakannya dengan mukosa di sekitarnya. 12

Gambar 7. Leukoplakia

c. Klasifikasi Leukoplakia5,13
Berdasarkan gambaran klinis nya leukoplakia terdiri dari:
1. Homogeneous Leukoplakias (leukoplakia simpleks)
2. Non-homogenous atau heterogenous leukoplakias
a. Eritroleukoplakia
b. Leukoplakia nodular
c. Leukoplakia verukosa

d. Gambaran histopatologis5, 13
Perubahan epitel pada gambaran histopatologis leukoplakia, dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Hiperkeratosis
Terjadi peningkatan yang abnormal dari lapisan ortokeratin atau stratum korneum
2. Hiperparakeratosis atau hiperortokeratosis
Timbul para keratosis di daerah yang biasanya tidak terdapat penebalan lapisan parakeratin ,
penebalan ini lah yang disebut hiperparakeratosis13
3. Akantosis
Suatu penebalan dan perubahan yang abnormal dari lapisan spinosum pada suatu tempat tertentu
yang kemudian berlanjut disertai pemanjangan, penebalan, penumpukan dan panggabungan dari
retepeg. 13

4. Diskeratosis atau dysplasia


Suatu perubahan sel dewasa kearah kemunduran. Perubahan dysplasia sel merupakan tanda pra
ganas. 13
e. Diferential Diagnosis5, 13
1. Hairy Leukoplakia
a. Dari riwayat penyakit
- Kebiasaan merokok sangat erat kaitannya dengan leukoplakia, 80%penderita leukoplakia
adalah perokok.
- Dari jenis kelamin, Leukoplakia hampir selalu ditemukan pada pria, kecuali populasi yang
wanitanya banyak mengkonsumsi tembakau.
- Mempunyai penyakit yang berhubungan dengan terjadinya leukoplakia seperti sifilis tertier dan
lain-lain.
b. Pemeriksaan fisik
- Leukoplakia memiliki gambaran bervariasi dalam bentuk homogeneus, berupa plak putih tipis
yang dapat berubuah menjadi tebal dan opak kemudian menjadi lesi putih dengan bentuk nodular
atau lesi putih dengan campuran warna merah. Pada hairy leukoplakia gambaran klinis tampak
unik, tidak teratur, berwarna putih keabuan dengan penebalan keratin seperti rambut pada tepi
lateral lidah.

f. Penatalaksanaan5,14
Dalam penatalaksanaan leukoplakia yang terpenting adalah mengeliminir faktor predisposisi
yang meliputi penggunaan tembakau (rokok), alkohol, memperbaiki higiene mulut, memperbaiki
maloklusi, dan memperbaiki gigi tiruan yang letaknya kurang baik.
Penatalaksanaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan eksisi secara chirurgis
atau pembedahan terhadap lesi yang mempunyai ukuran kecil atau agak besar. Bila lesi telah
mengenai dasar mulut dan meluas, maka pada daerah yang terkena perlu dilakukan stripping.
5,14,15
Pemberian vitamin B kompleks dan vitamin C dapat dilakukan sebagai tindakan penunjang
umum, terutama bila pada pasien tersebut ditemukan adanya faktor malnutrisi vitamin. Peranan
vitamin C dalam nutrisi erat kaitannya dengan pembentukan substansi semen intersellular yang
penting untuk membangun jaringan penyangga. Karena, fungsi vitamin C menyangkut berbagai
aspek metabolisme, antara lain sebagai elektron transport. Pemberian vitamin C dalam
hubungannya dengan lesi yang sering ditemukan dalam rongga mulut adalah untuk perawatan
suportif melalui regenerasi jaringan, sehingga mempercepat waktu penyembuhan. Perawatan
yang lebih spesifik sangat tergantung pada hasil pemeriksaan histopatologi.15

g. Prognosis
Apabila permukaan jaringan yang terkena lesi leukoplakia secara klinis menunjukkan
hiperkeratosis ringan maka prognosisnya baik. Tetapi, bila telah menunjukkan proses
diskeratosis atau ditemukan adanya sel-sel atipia maka prognosisnya kurang menggembirakan,
karena diperkirakan akan berubah menjadi suatu keganasan.

You might also like