Professional Documents
Culture Documents
Uterus semula beratnya 30 gram menjadi 1000 gram, pada saat terakhir kehamilan otot
rahim mengalami hyperplasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat
mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
Akhir Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
Besar uterus
Lebih besar dari biasa
Telu bebek
Telur angsa
Kepala bayi
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
10
Kepala dewasa
2. Cervic Uteri
Terjadinya peningkatan hormone yang menyebabkan hipersekresi kelnjar cervic hingga
cervic menjadi lunak. Perubahan penting pada service dalam kehamilan ialah menjadi
lunaknya service. Gejala ini sudah dapat ditentukan sebulan setelah konsepsi dan
merupakan tanda kehamilan yang harus diketahui. Pada akhir kehamilan, service menjadi
lunak sekali dan portio menjadi pendek.
3. Vagina
Mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak
makin merah dan kebiruan ( tanda chatwick)
4. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus lueteum gravidum
akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur
kehamilan 16 minggu
5. Payudara
Mengalami pertumbuhan dan perkambangan sebagai persiapan member ASI, pada saat
laktasi perkambangan payudar dipengaruhi oleh hormone saat hamil yaitu estrogen,
progesterone dan somatomamotropin
Penampakan payudara pada ibu hamil:
a. Payudara menjadi besar dan tegang
b. Areola payudara makin hitam
c. Putting susu makin menonjol
6. Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta uterus
yang membesar dengan pembuluh- pembuluh darah yang membesar pula. Volume darah
ibu hamil bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut
hichemia. Meskipun ada penambahan volume eritrosit secara keseluruhan tetapi
penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi Hb dalam darah makin
rendah
Batas- batas Fisiologis ialah:
a. Hb 10 gr %
b. Eritrosit 3,5 juta/
7. Sistem respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilan tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak
dan napas pendek. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu, oleh karena usus- usus
tertekan kearah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak
8. Traktus Digestivus
Pada bulan- bulan pertama kehamilan, morning sickness akibat kadar hormone estrogen
yang meningkat, tonus otot- otot uterus traktus digestivus menurun sehingga motalitas
seluruh traktus digestivus juga berkurang
9. Traktus Urinarius
Dalam kehamilan ureter kana dan kiri membesar karena pengaruh progesterone. Akan
tetapi ureter kanan lebih besar dari ureter kiri karena lebih banyak tertekan disbanding
ureter kiri. Hal ini disebabkan uterus lebih sering memutar kearah kanan atau letak kolon
dan sigmoid berada di belakang kiri uterus
10. Kulit
Pada kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola mammae, papilla mammae dan
linea alba. Hiperpigmentasi juga terdapat pada pipi yang disebut cloasma gravidarum.
Hiperpigmentasi ini dipengaruhi MSH meningkat
11. Pertukaran Zat
a. Wanita hamil bertambah BB
b. Dalam triwulan pertama penambahan BB 1 kg
c. Dalam triwulan kedua penambahan BB 5 kg
d. Dalam triwulan ketiga penambahan BB 5,5 kg
Perbedaan Antara Primigravida dan Multigravida
no
Primigravida
Multigravida
Payudara tegang
Strie lividae
Pemeriksaan kehamilan hendaknay dilakukan sedini mungkin yaitu dengan segera setelah
seorang wanita merasakan dirinya hamil, agar petugas kesehatan memiliki waktu yang cukup
banyak untuk mengobati keadaan- keadaan yang kurang baik.
Jadwal Pemeriksaan adalah:
1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
2. Periksa ulang:
Setiap bulan sampai umur kehamilan 6- 7 bulan
Setiap 2 bulan sampai umur kehamilan 8 bulan
Setiap 1 minggu sejak kehamilan 8 bulan sampai menjelang persalinan
3. Pemeriksaan khusus bila ada keluhan tertentu
Konsep Pemeriksaan Kehamilan:
Nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama dan alamat
Keluhan utama
Riwayat menstruasi
Kehamilan sekarang
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tentang perkawinan
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan keluarga
PEMERIKSAAN
I. Pemeriksaan Umum
Tentang keadaan umum pasien, keadaan gizi, kelaianan bentuk badan, kesadaran, keadaan
emosional, tanda- tanda vital, tinggi badan, BB, LILA, keadaan jantung, Oedema, reflex,
pemeriksaan Lab.
II. Pemeriksaan Khusus Kebidanan (Status Obstreticus)
INSPEKSI
a. Muka
Adakah chloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah oedema
pada muka, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
b. Leher
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit jantung), apakah kelenjar
gondok membesar atau kelenjar limfa membengkak.
c. Dada
Keadaan jantung, paru- paru, dan bentuk dada, pigmen putting susu, keadaan putting susu,
adakah pengeluaran berupa colostrums.
d. Perut
Perut membesar kedepan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi di linea alba, adakah
strie gravidarum atau bekas luka, nampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim.
PALPASI
Maksudnya ialah Periksa raba yaitu untuk menentukan besarnya rahim dan dengan ini
menentukan tuanya kehamilan serta menentukan letaknya anak dalam rahim.
Cara melakukan palpasi dengan Leopold:
1. Leopold I
Untuk menemukan tuanya kehamilan dengan mengukur TFU dan menentukan bagian apa
yang terdapat di fundus.
Dengan Cara:
Kedua kaki ibu ditekuk, pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan muka ibu
Rahim dibawa ke tengah
Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
2. Leopold II
Untuk menentukan dimana letak punggung janin dan menentukan dimana letak bagianbagian terkecil janin.
Dengan Cara:
Kedua tangan dipindah kesamping
Tentukan batas samping rahim kanan- kiri dan tentukan letak punggung janin.
Terkadang disamping terdapat kepala atau bokong pada letak lintang.
3. Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat pada bagian bawah perut ibu dan apakah janin sudah
atau belum masuk PAP.
Dengan Cara:
Gunakan satu tangan saja
Tentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk PAP atau masih goyang.
4. Leopold IV
Untuk menentukan seberapa masuknya bagian terbawah janin masuk ke dalam rongga
panggul.
Dengan Cara:
Pemeriksaan berubah sikapnya melihat kearah kaki ibu
Untuk menentukan seberapa jauh janin sudah masuk PAP
Jika kita rapatkan kedua tangan pada bagian terbawah:
a. Kedua tangan convergent, hanya bagian kecil dari kepala turun kedalam rongga
panggul
b. Kedua tangan sejajar, maka separuh dari kepala masuk kedalam rongga panggul
c. Kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul dan ukuran terbesar kepala sudah melewati PAP.
AUSKULTASI
Menggunakan stetoskop monoaural atau dengan menggunakan doptone. Bunyi jantung anak
baru dapat didengar pada akhir bulan ke- 5. Dengan ultrasound (doptone) sudah dapat didengar
pada akhir bulan ke- 3.
Frekuensi antara 120- 140 x/ menit.
a. Dari anak akan terdengar: bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak.
b. Dari ibu terdengar: bising rahim, bunyi aorta, bising usus.
PERKUSI
Untuk mengetahui refleksi patella
PERIKSA DALAM
Dilakukan jika ada indikasi
untuk memantau kemajuan persalinan. Jadwal pemeriksaan kehamila yang teratur adalah sebagai
berikut :
Faeces
Feses diperiksa untuk mengetahui apakah terdapat telur-telur cacing.
PERIKSA PANGGUL
Keadaan panggul, terutama pada primigravida, karena panggulnya belum pernah di uji dalam
persalinan. Sebaliknya pada multigravida anamnesa mengenai persalinan dulu dapat memberikan
keterangan berharga mengenai keadaan panggul.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bidang hodge
Untuk menentukan berapa jauhnya bagian depan anak itu turun ke dalam rongga panggul,
maka hodge telah menentukan berapa bidang khayal dalam panggul:
HI : Sama dengan PAP
HII : Sejajar dengan HI melalui pinggir bawah sympisis
HIII : Sejajar dengan HI melalui ujung os coccyges
PELAYANAN/ ASUHAN STANDAR YANG DIBERIKAN
Pelayanan/ asuhan standar yang diberikan meliputi 7T:
1. Timbang BB
Kenaikan BB rata- rata selama hamil 9- 13,5 kg yang terjadi terutama dalam kehamilan 20
minggu terakhir. Sedangkan kenaikan BB pada TM III minimal 0,5 kg/mgg. Bila kenaikan
BB<> 13,5 kg harus dilakukan pemantauan yang cermat. Peningkatan BB tersebut disebabkan
oleh:
a. Janin : 3- 3,5 kg
b. Plasenta : 0,5 kg
c. Air ketuban : 1 kg
d. Rahim : 1 kg
e. Timbunan lemak : 1,5 kg
UMUR KEHAMILAN
12 minggu
simfisis-pusat 16 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
34 minggu
36 minggu
40 minggu
4. Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi TT diberikan 2 x selama hamil, TT 1 diberikan pada kunjungan pertamadan
kemudian pada interval 4 minggu diberikan imunisasi TT ke- 2. Bila telah menerima TT 2 kali
pada kehamilan terdahulu, maka hanya diberi TT 1 kali imunisasi. TT bertujuan melindungi
ibu dan bayi dari penyakit tetanus.
Antig
en
Interval
Lama
Perlindung
an
%
Perlindunga
n
TT I
TT II
4 mgg setelah TT I
3 thn
80 %
TT III
6 bln setelah TT II
5 thn
95 %
TT IV
10 thn
99 %
TT V
1 thn setelah TT IV
25 thn/ seumur
hidup
99 %
Ket: Artinya apabila dalam waktu 3 tahun pus tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan
terlindung dari TN.
5. Pemberian Tablet Zat Besi, minimal 90 tablet selama kehamilan
Dimulai dengan pemberian 1 tablet sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap
tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. minimal masingmasing 90 tablet, tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan
mengganggu penyerapan.
6. Tes terhadap PMS
Bidan dapat melakukan tes PMS dengan cara:
Anamnesa untuk mengetahui adanya keluhan atau tanda gejala ada penyakit tertentu.
Pemeriksaan inspekulo untuk melihat genitalia bila ada indikasi dan rujuk untuk
pemeriksaan Lab.
1. Tafsiran persalinan
Dengan rumus hukum Naegele (untuk siklus 28 hari):
(+7) untuk tanggal HPHT
(-3) untuk bulan HPHT
janin
1 bulan
12
2 bulan
22
1,1
3 bulan
32
14,2
4 bulan
42
108
5 bulan
52
316
6 bulan
6 x5
630
7 bulan
7x5
1045
8 bulan
8x5
1680
9 bulan
9x5
2478
10 bulan
10x5
3408
Menentukan TBJ
Rumus niswander( bila kepala belum masuk PAP)
1,2(TFU-7,7) X100 150 gram
NORMAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN
Morning sickness
Emesis gravidarum
Sedative antiemesis
Kaki kram
B. Kompleks, Alinamin F
Hiperemesis Gravidarum
Kontrol ANC
Pemeriksaan : USG
Laboratorium
Mrs. Isolasi
Abortus:
Imminen
Insipient
Inkomplitus
R
Infeksi
Missed abortion
Mola hidatidosa
Gravida + infeksi
Antibiotika Analgesik
Berobat Jalan
Pemeriksaan Laboratorium
Keluhan
Antenatal care
berkurangmakan
Tambahan vitamin Fe
I
M
bertambah
Imunisasi Tetanus
Pemeriksaan USG
Perdarahan
Abortus:
Imminen
Insipient
Inkompletus
Infeksi
Intrauterine fetal dead
(IUFD)
IUG Retardation
Persalinan premature
Mola hidatidosa
Pre eklampsia ringan
Antenatal care
Kurangi garam
Diuretic ringan
E
R
Mrs. :
Isolasi
Tong spatel
Infuse cairan
Valium
Magnesium
Observasi 2 x 24 jam
Menentukan sikap terhadap
kehamilan
T
R
Persalinan prematur
Konservatif
Sedative
Pengobatan:
Gestanon
Duvadilan/ duphaston
Rupture
Mrs observasi:
Antibiotika
membrane premature
Induksi persalinan
Perdarahan:
Mrs observasi
Solusio plasenta
Plasenta previa
Pecah vasaprevia
IUFD
Tindakan defenitif
Mrs :
Persiapan terminasi
Pimering oestradiol
Laminaria stiff
Induksi