You are on page 1of 4

I PENDAHULUAN

Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati, baik berupa gula


sederhana, heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang
tinggi seperti pati, pektin, selulosa, dan lignin. Selulosa dan lignin berperan
sebagai penyusun dinding sel tanaman. Pada umumnya buah-buahan mengandung
monosakarida seperti glukosa dan fruktosa namun mengandung beberapa sukrosa
(Winarno, 1991).
Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim
hangat seperti Australia, Brasil, dan Thailand. Hindia-Belanda (sekarang
Indonesia) pernah menjadi produsen gula utama dunia pada tahun 1930-an,
namun kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada tahun
2001/2002 gula yang diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih banyak
dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah
Amerika Latin, negara-negara Karibia, dan negara-negara Asia Timur
(Anonim, 2014).
Lain halnya dengan gula bit yang diproduksi di tempat dengan iklim yang
lebih sejuk seperti Eropa Barat Laut dan Timur, Jepang utara, dan beberapa daerah
di Amerika Serikat, musim penumbuhan bit berakhir pada pemanenannya di bulan
September. Pemanenan dan pemrosesan berlanjut sampai Maret di beberapa
kasus. Lamanya pemanen dan pemrosesan dipengaruhi dari ketersediaan
tumbuhan, dan cuaca. Bit yang telah dipanen dapat disimpan untuk di proses lebih
lanjut, namum bit yang membeku tidak bisa lagi diproses (Anonim, 2014).

Pengimpor gula terbesar adalah Uni Eropa. Peraturan pertanian di EU


menetapkan kuota maksimum produksi dari setiap anggota sesuai dengan
permintaan, penawaran, dan harga. Sebagian dari gula ini adalah gula "kuota" dari
industry levies, sisanya adalah gula "kuota c" yang dijual pada harga pasar tanpa
subsidi. Subsidi-subsidi tersebut dan pajak impor yang tinggi membuat negara
lain susah untuk mengekspor ke negara negara UE, atau bersaing dengannya di
pasar dunia. Amerika Serikat menetapkan harga gula tinggi untuk mendukung
pembuatnya, hal ini mempunyai efek samping namun, banyak para konsumen
beralih ke sirup jagung (pembuat minuman) atau pindah dari negara itu
(pembuat permen). Pasar gula juga diserang oleh harga sirup glukosa yang murah.
Sirup tersebut di produksi dari jagung (maizena), Dengan mengkombinasikannya
dengan pemanis buatan pembuat minuman dapat memproduksi barang dengan
harga yang sangat murah (Anonim, 2014).
Disakarida seperti gula tebu (sukrosa atau sakarosa) banyak terkandung
dalam batang tebu, di dalam air susu terdapat laktosa atau gula susu. Beberapa
oligosakarida seperti dekstrin terdapat pada sirup pati, roti, dan bir. Sedangkan
berbagai polisakarida seperti pati, banyak terdapat dalam serealia dan
umbi-umbian; selulosa dan pektin banyak terdapat dalam buah-buahan. Selama
proses pematangan, kandungan pati dalam buah-buahan berubah menjadi gulagula pereduksi yang akan menimbulkan rasa manis. Buah-buahan sitrus tidak
banyak mengandung pati dan ketika menjadi matang hanya mengalami sedikit
perubahan komposisi karbohidrat (Winarno, 1991).

Sukrosa adalah oligosakarida yang mempunyai peran penting dalam


pengolahan makanan dan banyak terdapat pada tebu, bit, siwalan, dan kelapa
kopyor. Untuk industri-industri makanan biasa digunakan sukrosa dalam bentuk
kristal halus atau kasar dan dalam jumlah yang banyak dipergunakan dalam
bentuk cairan sukrosa (sirup). Pada pembuatan sirup, gula pasir (sukrosa)
dilarutkan dalam air dan dipanaskan, sebagian sukrosa akan terurai menjadi
glukosa dan fruktosa, yang disebut ggula invert (Winarno, 1991).
Inversi sukrosa terjadi dalam suasana asam. Gula invert ini tidak dapat
berbentuk kristal karena kelarutan fruktosa dan glukosa sangat besar. Semakin
tinggi suhu, semakin tinggi juga persentase gula invert yang dibentuk. Pada suhu
200C misalnya dapat terbentuk 72% gula invert dan pada suhu 300C terbentuk
hampir 80% (Winarno, 1991).
Raw Sugar adalah gula mentah berbentuk kristal berwarna kecoklatan
dengan bahan baku dari tebu. Untuk mengasilkan raw sugar perlu dilakukan
proses seperti berikut : Tebu, Giling, Nira Penguapan, Kristal Merah (raw sugar).
Raw Sugar ini memiliki nilai ICUMSA sekitar 600 1200 IU5. Gula tipe ini
adalah produksi gula setengah jadi dari pabrik-pabrik penggilingan tebu yang
tidak mempunyai unit pemutihan yang biasanya jenis gula inilah yang banyak
diimpor untuk kemudian diolah menjadi gula kristal putih maupun gula rafinasi
(Rahmalia, 2014).
Gula rafinasi atau refined sugar adalah gula mentah yang sudah
mengalami proses pemurnian sehingga sehingga berkwalitas tinggi karena kadar
abu dan kadar belerang (SO2) yang mendekati nol. Gula rafinasi sangat memenuhi

ketentuan keamanan pangan sehingga sangat sesuai bagi industri pangan dan
farmasi maupun dikonsumsi langsung (Anonim, 2012).
Pada awalnya gula rafinasi belum dapat diproduksi di dalam negeri
sehingga kebutuhan industri dipenuhi melalui impor. Sampai tahun 1996 seluruh
kebutuhan industri dalam negeri masih dipenuhi melalui impor gula rafinasi. Gula
putih produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan gula di dalam negeri
karena seluruhnya sudah terserap habis oleh konsumsi dalam negeri yang selalu
meningkat dari tahun ke tahun (Anonim, 2012).

You might also like