You are on page 1of 13

MAKALAH

Mata Diklat:Kewirausahaan
* Membangun Komitmen *

Disusun Oleh:
Achmad rafli
Ahmad syariffudin
Fatma dany
Bima dwi prasetyo pamungkas
Program Study Keahlian:Teknik
kendaraan ringan
2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami semua,sehingga
kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul MEMBANGUN KOMITMEN.
Makalah ini berisikan tentang informasi dari pengertian
komitmen, komponen komitmen, menumbuhkan komitmen, dan
indikator komitmen tinggi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.

Tanjung, Agustus 2015

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Kata
pengantar...............................................................................
............. ii
Daftar
isi............................................................................................
......... iii
Bab I
Pendahuluan............................................................
................. 1
A. Latar
belakang......................................................................1
B. Rumusan
masalah.................................................................1
Bab II
Membangun
komitmen.......................................................... 2
A. Pengertian
komitmen...........................................................2
B. Komponen komitmen
kerja................................................ 2
C. Menumbuhkan
komitmen...................................................3
D. Indikator komitmen
tinggi..................................................4
Kesimpulan.............................................................................
....................6
Penutup..................................................................................
..................... 7

Daftar
pustaka...................................................................................
.......... 8

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Wirausahawan harus memeliki komitmen yang tinggi, karena
komitmen yang tinggi dapat menunjukan keinginan untuk
memberikan tenaga dan waktunya dalam mewujudkan kesejahteraan
dan keberhasilan usahanya.
B.Rumusan masalah
Untuk mengkaji mengulas tentang membangun komitmen yang
tinggi, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan,
sehingga penyusun membuat rumusan masalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

Apa pengertian dari komitmen


Apa saja komponen-komponen dari komitmen kerja
Bagaimana cara untuk menumbuhkan komitmen
Apa saja indikator dari komitmen tinggi

BAB II
MEMBANGUN KOMITMEN
A.Pengertian komitmen
Menurut P. C. Morrow, penulis buku tentang komitmen kerja,
komitmen profesi merupakan sikap seseorang terhadap kariernya.
Secara garis besar, Meyer, Allen, dan Smith menganggap
komitmen sebagai sebuah keadaan psikologis yang menggambarkan
hubungan karyawan dengan organisasi. Orang yang memiliki
komitmen tinggi terhadap perusahaan akan terus berpartisipasi
dalam organisasi.
Sedangkan Ricard M. Steers, penulis buku tentang perilaku
organisasi, mendefinisikan komitmen organisasi sebagai rasa
identifikasi, keterlibatan, dan loyalitas yang dinyatakan oleh sorang
pegawai terhadap organisasinya.

Steers berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan


kondisi pegawai yang sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan
sasaran organisasinya
Secara singkat, pada intinya beberapa definisi komitmen
mempunyai penekanan yang hampir sama pada proses individu
dalam mengidentifikasi dirinya dengan nilai-nilai, aturan-aturan, dan
tujuan usaha.

B.Komponen komitmen kerja


Menurut Meyyer, Allen, dan Smith komitrmen terdiri atas tiga
komponen sebagai berikut.
1. Komitmen kerja afektif, yaitu komitmen sebagai keterikatan
afektif/psikologis wirausaha terhadap pekerjaannya. Komitmen
ini menyebabkan wirausaha bertahan pada suatu pekerjaan
karena mereka menginginkannya.
2. Komitmen kerja kontinuans, mengarah pada perhitungan
untung-rugi dalam diri sehubungan dengan keinginannya untuk
tetap mempertahankan atau meninggalkan pekerjaan.
3. Komitmen kerja normatif, yaitu komitmen sebagai kewajiban
untuk bertahan dalam pekerjaan.
Komitmen organisasi dari Mowday, porter dan steers (dalam spector,
2000) lebih dikenal sebagai pendekatan sikap terhadap organisasi.
Komitmen organisasi ini memiliki dua komponen yaitu sikap dan
kehendak untuk bertingkah laku.
2
Sikap tersebut mencakup sebagai berikut.
1. Identifikasi dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan
organisasi. Identifikasi pegawai tampak pada sikap menyetujui
kebijakan organisasi, kesamaan nilai pribadi dengan nilai-nilai
organisasi serta rasa bangga menjadi bagian dari organisasi.
2. Keterlibatan sesuai peran dan tanggung jawab pekerjaan di
organisasi tersebut. Pegawai yang memiliki komitmen tinggi
akan menerima hampir semua tugas dan tanggung jawab atas
pekerjaan yang diberikan kepadanya.

3. Kehangatan, afeksi, dan loyalitas terhadap organisasi. Ketiga


hal tersebut menunjukan adanya ikatan emosional dan
keterikatan antara organisasi dengan pegawai.
Sementara kehendak untuk bertingkah laku meliputi hal berikut.
1. Kesediaan untuk menampilkan usaha. Hal ini tampak melalui
kesediaan bekerja melebihi apa yang diharapkan agar usaha
dapat maju.
2. Keinginan tetap berada dalam organisasi usaha. Wirausaha
yang memiliki komitmen tinggi ingin bergabung dengan
organisasi yang telah dipilihnya dalam waktu lama.
Jadi, seseorang yang memiliki komitmen tinggi akan melakukan
identifikasi diri terhadap organisasi usahanya, terlibat sungguhsungguh dalam aktivitas usaha, serta ada loyalitas dan afeksi
positif terhadap organisasi.

C.Menumbuhkan komitmen
Komitmen organisasi memiliki tiga aspek utama, yaitu
identifikasi, keterlibatan, dan loyalitas wirausaha terhadap
organisasinya.
1. Identifikasi
Identifikasi, yang mewujud dalam bentuk kepercayaan
pegawai terhadap organisasi, dapat dilakukan dengan
memodifikasi tujuan organisasi, sehingga mencakup beberapa
tujuan pribadi para pegawai. Dengan kata lain, organisasi
merupakan pula kebutuhan dan keinginan pegawai dalam
tujuan organisasi.
2. Keterlibatan
Keterlibatan atau partisipasi pegawai dalam
aktivitaspenting di perhatikan. Adanya keterlibatan pegawai
menyebabkan mereka mau dan senang bekerja sama dengan
pimpinan dan sesama teman kerja. Salah satu cara yang dapat
di pakai untuk menumbuhkan keterlibatan pegawai adalah
dengan memperbesar partisipasi mereka dalam berbagai
pembuatan keputusan bersama.
3
Hasil riset menunjukan bahwa tingkat kehadiran mereka
yang memiliki rasa keterlibatan tinggi umumnya tinggi pula.

Mereka hanya absen jika mereka sakit hingga benar-benar tidak


dapat masuk kerja. Jadi, tingkat kemangkiran yang di sengaja
pada individu tersebut lebih rendah dibandingkan dengan
pegawai yang keterlibatannya lebih rendah.
3. Loyalitas
Loyalitas pegawai terhadap organisasi memiliki makna
kesediaan pegawai untuk melanggengkan hubungannya
dengan organisasi, kalau perlu dengan mengorbankan
kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun.
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi
akan berusaha menaati dan memenuhijanjinya untuk
memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil. Untuk
menumbuhkan komitmen yang tinggi, terdapat sejumlah faktorfaktor pendukung yang perlu di perhatikan oleh wirausaha.
Faktor-faktor pendukung tersebut sebagai berikut.
a. Konsentrasi pada manusia
b. Konsisten, tegas, dan fair
c. Mercusuar

D.Indikator komitmen tinggi


1. Tepat waktu
Menjadi seorang wirausaha yang berhasil tidak lah mudah.
Salah satu kuncinya adalah dia harus selalu menerapkan perilaku
tepat waktu dalam kehidupannya. Untuk sukses, wirausaha harus
dapat memaknai waktu berikut.

Tepat
Tepat
Tepat
Tepat

waktu
waktu
waktu
waktu

merupakan
merupakan
merupakan
merupakan

ukuran.
nilai uang.
organisasi.
kekuasaan.

2.Tepat janji
Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi akan
memenuhi janjinya supaya usaha bisnisnya berhasil. Perilaku tepat
janji perlu dimiliki oleh setiap orang karena sifat ini akan
mendatangkan kepercayaan. Kepercayaan menjadi modal utama
dalam segala macam usaha
3.Mutu hasil

Wirausaha perlu peduli terhadap mutu hasil kerja. Hal ini di


sebabkan karena
4
hasil mutu (kualitas) hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan
konsumen. Mutu
(kualitas) produk yang terjaga akan menumbuhkan kepercayaan
konsumen. Jika wirausaha berhasil menjaga mutu (kualitas)produk,
maka harga jualnya dapat dinaikkan sehingga keuntungan yang
diperoleh meningkat.
Secara formal, perusahaan harus memberikan gambaran
jelas tentang kriteria mutu (kualitas) produk. Kebijaksanaan mutu
(kualitas) produk tersebut perlu di sosialisasikan kepada semua warga
perusahaan agar mereka berusaha memenuhi kriteria mutu yang
telah ditetapkan.
4.Pengendalian diri
Untuk dapat berkomitmen tinggi terhadap pengendalian
diri, wirausaha perlu menjaga empat hal dasar, yaitu ketabahan,
disiplin, dan kerja sama.
a. Ketabahan
Ketabahan artinya tetap dan kuat hati dalam menghadapi
cobaan dan kesulitan usaha. Semua kesulitan dan cobaan itu
hendaknya dikembalikan kepada tuhan, karena semuanya
berasal dari tuhan juga.
Untuk mengatasi berbagai cobaan, anda harus melatih
ketabahan antara lain dengan memelihara keyakinan bahwa
anda harus sukses. Selanjutnya anda harus bekerja keras
dengan tabah.
b. Keuletan
Keuletan artinya teguh, kuat, dan tidak mudah putus
asa.seorang wirausaha harus ulet dalam mencapai cita-citanya.
Cita-cita yang tinggi akan menjadi pendorong dan menguatkan
daya tahan dalam menghadapi segala rintangan, hambatan,
cobaan, dan kendala. Ketekunan da keuletan untuk mencapai
tujuan yang pasti merupakan sumber keberhasilan dalam
berwiraswasta.
c. Disiplin
Disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan pada
aturan. Supaya sukses berwirausaha, anda harus menempa dan

melatih diri dengan sifat serta tingkah laku terpuji. Dengan


bersikap disiplin, anda dapat melangsungkan dan melancarkan
berbagai kegiatan. Misalnya belajar, bekerja, dan berusaha.
d. Kerja sama
Pada hakikatnya, kekuatan manusia tidak pada
kemampuan fisik atau kemampuan jiwa semata. Kekuatan
manusia terlekat pada kemampuannya untuk bekerja sama
dengan manusia lain. Dengan demikian, andaperlu membina
suatu pergaulan yang saling menguntungkan dan bekerja sama
dengan keluarga, teman seprofesi, masyarakat, dan
pemerintah.

Kesimpulan
Seorang wirausaha harus membangun komitmen yang
tinggi, karena dengan komitmen yang tinggi bisa menunjukan
bahwa dirinya memiliki kebutuhan dan harapan yang tinggi
terhadap usahanya.

Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penyusun banyakberharapparapembaca yang
budimandapatmemberikankritikdan saran yang membangun kepada
penyusun demi sempurna ny amakalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah
iniberguna bagi penyusun pada khususnya jugapara pembaca yang
budiman pada umumnya.

Daftar pustaka
Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan. Bandung: Alfabet.
Sutantu, Purwo. 2010. Kewirausahaan. Klaten: PT Macanan Jaya
Cemerlang.

You might also like