Professional Documents
Culture Documents
B. PENGKAJIAN
1. Hasil wawancara
Dan sekitar 25% para lansia mengatakn mereka tidak paham dan
memanggap nyeri dipersendian sudah biasa dialami dan tidak
mngerti tentang penyakit rematik.
Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
dilakukan
didapatkan
1. Umur
55-60 tahun
> 60 tahun
2. Keluhan penyakit
Hipertensi
Reumatik
Asma
Katarak
2
4
25
50
12.5
12.5
Senam Lansia
25
Berkebun/bertani
25
25
Joging
25
2. Analisa data
50%
para
DATA
lansia mengatakan
MASALAH
sering Resiko meningkatnya kasus
tidak
mngerti
tentang
penyakit
rematik
: 50 %
Lain-lain (Hipertensi)
: 25 %
Asma
: 12.5 %
Katarak
: 12.5
3. Diagnosa keperawatan
Resiko meningkatnya kasus reumatik pada kelompok lansia di Panti Werda
Natar berhubungan dengan kurangnya Pengetahuan Lansia Tentang reumatik
B. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No
Diagnosa
1. Resiko
TUM
Setelah
TUK
Terdatanya
meningkatnya
dilakukan
jumlah lansia di
kasus reumatik
intervensi
Panti Werdha
pada kelompok
keperawatan
lansia di Panti
Intervensi
Melakukan
pendataan lansia
Memberikan penkes
Pengetahuan dan
pada
pada kelompok
keterampilan
lansia
Werdha Natar
lansia khusus
lansia tentang
Masalah rematik
berhubungan
selama 1 hari
masalah
dengan
terjadi
kesehatan
kognitif
kurangnya
penurunan
Reumatik dan
menggambar
Pengetahuan
angka kesakitan
cara
Lansia Tentang
lansia di Panti
penanganannya
story)
reumatik
Werdha Natar
kelompok
dengan
Memberikan Terapi
yaitu:
dan
Nama kegiatan
Menyusun POA
Tujuan
Dengan menyusun POA,
maka dapat
1.
mempermudah proses
pelaksanaan program
2.
3.
Pengkajian
kerja.
Untuk
gerontik
komunitas
dan
Analisa dan
muncul di RW 05
Menentukan masalah
diagnosa
keperawatan
Perencanaan
di RW 05
Untuk memudahkan
5.
Sasaran
Tempat
Lansia
Panti Werdha
Kelompok 1
Lansia
Panti Werdha
Kelompok 1
Tgl 7/12/2016
Lansia
Panti Werdha
Kelompok 1
Tgl 08/12/2016
Lansia
Panti Werdha
Kelompok 1
Tgl 05/12/2016
(1 hari )
Penanggungjawab
mengetahui
masalah
yang
dalam melakukan
4.
Waktu
tindakan keperawatan
Implementasi
pada lansia RW 05
Melakukan implementasi
Pelatihan
Tgl 06/12/2016
(3 hari)
Tgl 09/12/2016
penanganan
lansia
hipertensi
Terapi kognitif
yaitu:
menggambar
dan bercerita
(life review
story)
senam reumatik
Lansia
Panti Werdha
Kelompok 3
I. LATAR BELAKANG
Seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yang ditandai dengan
banyaknya lanjut usia (lansia) yang hidup ditahun 2000 yaitu sebanyak 9,99 %
dari 22.277.700 jiwa penduduk Indonesia dan diperkirakan umur harapan hidup
tersebut akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok umur 65 70 tahun
menjadi 11,09 % dari 29.120.000 jiwa penduduk Indonesia (DepKes RI, 1999).
Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan hidup yaitu
65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan kesehatannya agar tetap
produktif dalam kehidupannya. Secara individu, pada usia di atas 55 tahun
terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah
fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola
perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga bergeser dari
penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (degeneratif ) (Nugroho,
2000). Dari Pengkajian terhadap 11 orang lansia yang ada di Wisma Kasih
Sayang Ibu terdapat 4 orang diantaranya mengeluh mempunyai penyakit
rematik. Sehubungan dengan permasalahan diatas maka kami tertarik untuk
memberikan penyuluhan tentang rematik yang berguna untuk menambah
pengetahuan lansia agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh para
lansia disana.
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta dapat memahami tentang
penyakit rematik dan cara pencegahannya
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan , diharapkan Lansia dapat:
a. Menjelaskan tentang pengertian Reumatik
b. Memahami tentang penyebab dari Reumatik
c. Memahami tanda dan gejala dari Reumatik
d. Memahami tentang pencegahan dari Reumatik
e. Memahami tentang pengobatan dari Reumatik
III. MATERI
1. Pengertian Reumatik
2. Penyebab terjadinya Reumatik
3. Tanda dan gejala Ruematik
4. Cara pencegahan Reumatik
- Sekretaris
: Vania rachmiana
- Penyaji
: Reni Anggraini
- Observer
- Fasilitator
Siti Warhamni
: Ria Sudi Putri
- Evaluator
Roudatul Jannah
Siti Fatimah
Tia Puspita
Tri Agung Setiawan
: Septa Aryando
Yokta Wilardo
Yustinus Anggun Dwinata
Kegiatan penyuluh
- Memberi salam
Kegiatan peserta
- Menjawab salam
(5 Menit)
2. 2. Kegiatan inti:
(10 enit)
- Memperkenalkan diri
- Menyebutkan tujuan
penyuluhan
- Mendengarkan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
a. Menjelaskan tentang
pengertian Reumatik
b. Memahami tentang
penyebab dari
Reumatik
c. Memahami tanda dan
gejala dari Reumatik
d. Memahami tentang
pencegahan dari
Reumatik
e. Memahami tentang
pengobatan dari
a. Memperhatikan dan
mendengarkan
b. Memperhatikan dan
mendengarkan
c. Memperhatikan dan
mendengarkan.
d. Memperhatikan dan
mendengarkan.
e. Memperhatikan dan
mendengarkan.
f. Memperhatikan dan
mendengarkan.
Reumatik
3. 3. Penutup:
(12 Menit)
a. Memberikan
kesempatan kepada
Pasein untuk bertany
b. Menyimpulkan
materi bersama Pasien
c. Melaksanakan evaluasi
a. Mengajukan
pertanyaan
b. Menyimpulkan
materi
c. Menjawab
pertanyaan
Mengucapkan salam
Menjawab salam
4. 4. Salam penutup:
(3 Menit)
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
- Menyiapkan SAP
- Menyiapkan materi dan media
- Kontrak waktu dengan sasaran
- Menyiapkan tempat
- Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses
- Sasaran 90% memperhatikan dan mendengarkan selama penkes
berlangsung
- Sasaran 90% aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
- Sasaran 90% memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
- Sasaran 90% tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
3. Evaluasi hasil
- Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan 80 % lebih dengan benar
- Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50 80 % dengan benar
- Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya
mampu menjawab kurang dari 50 % dengan benar
SUMBER-SUMBER
Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC : Jakarta
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI : Jakarta.
Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI :
Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit., Ed. 4, EGC : Jakarta
MATERI
seperti
lutut
pinggul,tulang
belakang.Osteoartritis
umumnya
cocok untuk kaki anda. Dengan menggunakan sepatu yang cocok untuk
menopang anda akan mengurangi nyeri dan jatuh.
Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yang cukup
dapat mecegah kelelahan dan nyeri.
Makan makanan yang sehat. Masih banyak penelitian yang dikerjakan
mengenai hubungan makanan dan arthritis rheumatoid (rematik). Anda
dianjurkan makan makanan yang rendah lemak dan kalori, kaya akan buah,
sayuran dan gandum.
Terapi panas dan dingin. Terapi panas dan dingin dianjurkan untuk
menghilangkan nyeri dan meningkatkan mobilitas sementara pada sendi
yang kaku. kompres panas dapat menurunkan ketegangan otot dan
melancarkan sirkulasi darah. Sedangkan compress dingin dapat mengurangi
peradangan dan pembengkakan dan sangat membantu mengurangi rasa
nyeri.
I.
Topik
: rematik
Hari/tanggal
Sasaran
Tempat
Waktu
No
Nama
Alamat
Tanda Tangan
10
11
10
11
12
13
12
13
14
15
14
15
16
17
16
17
18
19
18
19
20
21
20
21
22
23
22
23
24
25
Pembimbing Lahan
24
25
Pembimbing Institusi
____
Hari/tanggal
Sasaran
Tempat
Waktu
Observer
Moderator
Penyaji
Jam
1.
Kegiatan
Pembukaan
2.
Penyampaian materi
Diskusi
Pertanyaan
1) Nama penanya :
Pertanyaan
: ...
Jawab
2) Nama penanya :
Pertanyaan
: ...
Jawab
3) Nama penanya :
Pertanyaan
: ...
Jawab
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yang ditandai dengan
banyaknya lanjut usia (lansia) yang hidup ditahun 2000 yaitu sebanyak 9,99 %
dari 22.277.700 jiwa penduduk Indonesia dan diperkirakan umur harapan
hidup tersebut akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok umur 65 70
tahun menjadi 11,09 % dari 29.120.000 jiwa penduduk Indonesia (DepKes RI,
1999). Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan
hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan
kesehatannya agar tetap produktif dalam kehidupannya. Secara individu, pada
usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini tentu saja
menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan
bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit
juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular
(degeneratif ) (Nugroho, 2000). Dari Pengkajian terhadap 11 orang lansia yang
ada di Wisma Kasih Sayang Ibu terdapat 4 orang diantaranya mengeluh
mempunyai penyakit rematik. Sehubungan dengan permasalahan diatas maka
kami tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang rematik yang berguna
untuk menambah pengetahuan lansia agar dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari oleh para lansia disana.
2. LANDASAN TEORI
A. Pengertian
kebelakang.
Bungkukan badan, kedua lengan meraih ujung kaki lantai.
Angkat kedua sisi sejajar dada, tarik kedepan dada.
Angakat paha dan lutut secara bergantian, kedua lengan menahan
tubuh.
Putar tubuh bagian atas kesamping kanan dan kiri, kedua lengan
diatas pinggang.
dan hembuskan.
Kedua tangan disamping tekuk siku dan tangan mengepal.
Tekuk sendi panggul dan tekuk lutut dengan kedua tangan tarik
kebawah.
Angkat tungkai bawah bergantian dengan bantuan kedua tangan
3. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Pada akhir proses penyuluhan Lansia dapat merasakan manfaat senam
rematik untuk pasien yang mengalami gangguan pada persendian
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan senam rematik, diharapkan lansia dapat :
a. Mengetahui manfaat dari senam rematik
b. Mengetahui cara melakukan senam rematik
Fasilitator Pagi
sore)
:Perkenalan dan pengarahan (10 Menit)
Terapi kelompok
(30 Menit)
Penutup
(5 Menit)
: Ruang Aula panti werdha
: 80 Orang
: Yokta Wilardo
: Reni Anggraini
: Vania Rachmiana
Roudhatul Jannah
Siti Fatimah
Siti Warhamni
Yulinda Ika Puspita
:Tri Agung Setiawan
Ria sudi Putri
Tia Puspita
Septa Ariyando
Yosephine Ines Irawati
Yustinus Anggun Dwinata
3. Uraian Tugas :
a. Leader
:
Tugas :
1) Memimpin jalannnya terapi aktifitas kelompok.
2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannnya terapi.
3) Menyampaikan materi sesuiai tujuan TAK.
4) Memimpin diskusi kelompok.
b. Co. Leader:
Tugas:
1) Membuka acara
2) Mendampingi Leader
3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
5) Menutup acara diskusi.
SETTING TEMPAT
1 Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Keterangan
P
E
R
M
A
I
N
A
N
Leader
Co leader
Vasiltator
b. Alat
Peserta
1. Sound System
2. Microfon
3. Lagu Senam rematik
c. Metode
Demonstrasi senam rematik
d. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
TAHAP
Pre intaksi (10 menit)
KEGIATAN
Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
Evaluasi/ validasi
a. Terapis menyakan keadaan klien saat ini
b. Terapis
menanyakan
pengalaman
mengikuti senam rematik
klien
Terminasi ( 5 menit)
Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan senam
ramtik
b. Menjelaskan aturan main berikut
c. Lama kegiatan 45 menit
d. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai
a. Terapis
memulai
permainan
dengan
memutarkan musik dan meminta klien
mengikuti gerakan senam sesuai dengan musik.
b. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama
kepada klien yang mengikuti senam rematik.
c. Memberikan reward pada pasien yang palin
pintar memperagakan Senam rematik
Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah
selesai melakukan Senam rematik
b. Tearapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
. Tindak lanjut
a. Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2
cara mengontrol sakit ramtik, yaitu kompres air
hangat atau mandi air hangat dan melakukan
aktifitas ringan setiap pagi
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih Lansia yang sudah koopratif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam trapeutik
1. Salam dari trapis kepada klien
2. Perkenalkan nama dan panggilan trapis
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal prilaku kekerasan
yang bias dilakukan
2. Menjelaskan aturan main berikut
Lama kegiata 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
1. Terapi senam rematik menjelaskan manfaat dan tujuan senam rematik
2. Klien mengikuti senam rematik yang didemonstrasikan oleh terapis
4, Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti Senam
2. Memberikan reinforcemen positif terhadap perilaku klien yang
positif
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi setelah mengikuti
senam
2. Menganjurkan klien mengingat gerakan senam rematik yang
diajarkan terapis
DAFTAR PUSTAKA
Dhea. 2012. Senam remati.https://dheasavira.wordpress.com/2012/12 /
16/senam-rematik/ . (01 November 2016)
Herminaz. 2015. Senam rematik. https://herminzalukhu.files.wordpress.com /
2015/02/senam-rematik.pdf. (01 November 2016)
D. Evaluasi
S:
O:
A:
P:
Intervensi Dihentikan