Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
YELNA WATY
A1M1 16 070
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmannirahim..
Puji syukur kehadiaran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang saya buat ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimkasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, unutk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi dan saya penulis sangat
bersyukur karena telah menyelasaikan makalah yang menjadi tugas teori sastra dalam
novel ''Di Bawah Bayang-Bayang Ode''.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk
semua.
Yelna Waty
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................2
A. Teori Sejarah Pendekatan semiotik..........................................................2
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................5
B. Sinopsis.................................................................................................... 5
C. Kajian Semiotik....................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP............................................................................................. 8
A. Kesimpulan... 9
B. Saran. 9
C. Penutup. 9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan karya kreatif yang diciptakan oleh manusia, dimana didalam
karya sastra, bahasa digunakan sebagai mediumnya.Karya sastra juga digunakan
sebagai sarana hiburan bagi pembaca.Dengan membaca karya sastra, pembaca juga
memperoleh kepuasan tersendiri.Salah satu karya sastra tersebut adalah novel.Novel
merupakan karya sastra yang memaparkan kehidupan manusia yang ditulis secara
bebas oleh pengarang.Novel juga dianggap mampu mempengaruhi pembaca dalam
bertindak.Karena cerita yang dipaparkan dalam novel merupakan cerminan dari
kehidupan manusia.Sehingga tak ayal, membuat pembaca terkadang terbawa oleh
alur yang diciptakan oleh pengarang.
Namun, dari beberapa penikmat karya sastra, khususnya novel, masih banyak yang
tidak mengerti maksud dari pengarang.Pembaca cenderung tidak dapat menafsirkan
makna yang hendak disampaikan oleh pengarang.Hal ini bisa disebabkan karena
struktur novel yang sulit, menggunakan bahasa yang tidak lazim, dan kompleks.Oleh
karena itu, diperlukannya analisis untuk dapat memahami makna yang disampaikan
oleh pengarang, yaitu dengan menguraikan tanda-tanda yang terdapat dalam novel.
Pembaca perlu membaca beberapa kali agar makna yang terdapat dalam novel dapat
dipahami. Akan tetapi, tidak setiap pembaca memiliki pandangan yang sama terhadap
makna yang terdapat dalam novel. Bisa jadi, tanda satu akan berbeda pemaknaannya
ketika ditafsirkan oleh pembaca yang lain.
Salah satu novel yang akan dianalisis dalam makalah ini adalah novel yang berjudul ''
Di Bawah Bayang-Bayang Ode''. Dalam novel ini, diceritakan sebuah kisah nyata
yang berada di wilayah Wakatobi di mana di ceritakan cinta dua anak manusia yang
mempertahankan cintannya yang penuh dengan liku liku adat pelanggaran,penghianat
an,sehingga berakhir dengan kehilangan jiwa.Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis akan menganalisis novel berjudul''Di Bawah Bayang-Bayang Ode''karya
Sumiman Udu dengan menggunakan kajian semiotik.
B. Rumusan Masalah
Dalam analisis ini, masalah yang akan diangkat adalah menganalisis tanda-tanda yang
terdapat dalam novel''Di Bawah Bayang-Bayang Ode''menggunakan kajian semiotika.
C. Tujuan
Untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai kalimat-kalimat yang
dianggap sulit dan kurang dipahami.
1. Teori pendekatan semiotik, Sinopsis dan kajian Semiotik
BAB II
LANDASAN TEORI
tanda,
pengguna tanda.
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi indra kita. Tanda
mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri, dan bergantung pada pengenalan oleh
penggunanya sehingga disebut tanda.
Kajian semiotik merupakan kajian terhadap tanda-tanda secara sistematis yang
terdapat dalam karya sastra termasuk novel.Ada dua hal yang berhubungan dengan
tanda, yakni yang menandai/ penanda yang ditandai/penanda. Hubungan antara tanda
dengan acuan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Ikon
Ada kemiripan antara acuan dengan tanda.Tanda merupakan gambar/arti
langsung dari petanda.Misalnya, foto merupakan gambaran langsung yang
difoto.Ikon masih dapat dibedakan atas dua macam, yakni ikon tipologis, kemiripan
yang tampak disini adalah kemiripan rasional. Jadi, didalam tanda tampak juga
hubungan antara unsur-unsur yang diacu, contohnya susunan kata dalam kalimat, dan
ikon metaforis, ikon jenis ini tidak ada kemiripan antara tanda dengan acuannya, yang
mirip bukanlah tanda dengan acuan melainkan antar dua acuan dengan tanda yang
sama. Kata kancil misalnya, mempunyai acuan binatang kancil dan sekaligus
kecerdikan.
2. Indeks
Istilah indeks berati bahwa antara tanda dan acuannya ada kedekatan
ekstensial.Penanda merupakan akibat dari petanda (hubungan sebab akibat).
Misalnya, mendung merupakan tanda bahwa hari akan hujan, asap menandakan
adanya api. Dalam karya sastra, gambaran suasana muram biasanya merupakan
indeks bahwa tokoh sedang bersusah hati.
3. Simbol
Simbol yang ada tentunya sudah mendapat persetujuan antara pemakai tanda
dengan acuannya.Misalnya, bahasa merupakan simbol yang paling lengkap, terbentuk
secara konvensional, hubungan kata dengan artinya dan sebagainya. Ada tiga macam
simbol yang dikenal, yakni (1) simbol pribadi, misalnya seseorang menangis bila
mendengar sebuah lagu gembira karena lagu itu telah menjadi lambang pribadi ketika
orang yang dicintainya meninggal dunia, (2) simbol pemufakatan, misalnya burung
Garuda/Pancasila, bintang= keutuhan, padi dan kapas= keadilan sosial, dan (3)
simbol universal, misalnya bunga adalah lambang cinta, laut adalah lambang
kehidupan yang dinamis
Menganalisis novel bertujuan memahami makna yang terkandung dalam
novel.Menganalisis novel adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks
novel.Karya sastra itu merupakan struktur yang bermakna.Hal ini mengingat bahwa
karya sastra itu merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang
mempergunakan medium bahasa.
BAB III
PEMBAHASAN
berakhir
dengan
kehilangan
jiwa.mimpi
pertemuan
seseorang
yang
yaitu
tanda
yang
mirip
dengan
objek
yang
diwakilinya.
beberapa
ikon,
waktobi
yang bercerita tentang penderitaan manusia karna cinta terlarang karna belum
bisa terbebas dari adat istiadatnya.
2. Indeks
adalah
tanda
yang
hadir
secara
asosiatif
akibat
terdapatnya
hubungan ciri acuan yang sifatnya tetap. Berdasarkan analisis pada novel ''Di
Bawah Bayang-Bayang Ode''terdapat suatu indeks diantaranya :
Indeks perilaku /tokoh utama
Perilaku pada tokoh dalam novel ''Di Bawah Bayang-Bayang Ode'' meliputi
penuh semangat tinngi, berpikir sederhana, optimis, dan sabar dalam
Gaya hidup masyarakat lapisan atas di gambarkan oleh tokoh Amalia Ode yang
hidup di lingkungan berada dan berdarah biru ,sedangkan masyarakat lapisan
bawah di wakili oleh Imam yaitu merupakan anak dari keluarga yang sederhana
atau miskin.
3. Simbol
atau
lambang
adalah
semacam
tanda,
lukisan,
perkataan,
rencana dan sebagainya yang menyatakan sesuatu hal atau mengandung maksu
d tertentu dalam novel''Di Bawah Bayang-Bayang Ode''karya Sumiman Udu ini
terdapat beberapa simbol yakni:
Simbol nama
Terdapat suatu simbol nama dalam novel 'Di Bawah Bayang-Bayang Ode'
seperti nama tokoh,nama tempat kejadian,dan lainya.simbol nama tokoh
Simbol doa
simbol berdoa dalam kutipan novel.
'' Ya Allah, berikanlah aku petunjuk, berikanlah aku kekuatan agar aku
bisa memperjuangkan cintaku,keyakinanku''
Simbol kecerdasan
Imam adalah sosok orang yang cerdas,merupakan tanda sebagai konsep
dalam wujud simbol. Dapat di lihat dari kutipan novel Di Bawah BayangBayang Ode.
"Selama ini, saya selalu mencari ladang yang baik agar kelak kelapa yang
kutanam itu dapat menghasilkan yang baik. Apalah artinya menanam bibit
yang belum matang terlebih di tanam pada ladang atau tanah yang tandus"
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah penulis menganalisis novel Di Bawah Bayang-Bayang Ode''segi
semiotik,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Sastra dalam bentuk novel merupakan salah satu cara untuk mengembangkan
sastra Indonesia.
Bahasa yang dipergunakan oleh Sumiman Udu dalam novelnya, diwarnai oleh
pribadi pengarangnya. Dengan kata lain, bahasa yang disajikan itu sesuai pula
dengan
zaman
penciptaanya
yaitu
bahasa
indonesia
sebagai
bahasa
persatuan, yang tidak banyak mengandung ciri kedaerahan artiya istilah atau
dialek bahasa daerah belum menjadi bahasa Indonesia tidak banyak di gunakan, hal
ini sesuai dengan waktu yang melatarbelakangi.
Berdasarkan semiotik bahasa merupakan salah satu tanda atau lambang lambang.
Lambang-lambang bahasa tersebut dapat berupa kata, kalimat dan teks. Oleh
karena itu, novel sebagai salah satu hasil karya sastra memiliki sitem tanda atau
lambang yang bermakna dengan media bahasa yang estetik.
Tanda atau lambang memiliki banyak interpretasi,berdasarkan hasil interpretasi
si penerima lambang.
Berdasarkan analisis semiotik terhadap novel''Di Bawah Bayang-Bayang Ode''
karya Sumiman Udu,maka tanda atau lambang yang terdapat di dalamnya banyak
di temukan. Tanda atau lambang tersebut ada yang berupa kata, kalimat dan teks.
B. Saran
1. Untuk mengajarkan bahasa Indonesia terutama pengajaran sastra, guru
bahasaIndonesia harus lebih mengigatkan siswa dalam menggauli karyakarya sastra dan tidak hanya berpatokan pada buku paket.
2. Dalam mengajarkan apresiasi sastra, guru hendaknya memberikan variasi
dalam mengajarkannya. hal ini bermaksud
kejenuhan
bagi
siswa
sekaligus
untuk
membangkitkan
mengatasi
minatnya
rasa
untuk
oleh
setiap
masyarakat karena dengan mmbaca novel ini akan dapat termotifasi, agar
tetap pada pendirian
C. Penutup
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT, karena berkat yang maha kuasa,
penulis dapat menyelesaikan tugas karya tulis ini. Untuk itu, tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya
karya tulis ini dan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangannya
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wakatobicenter.com/2016/05/resensi-novel-di-bawah-bayang-bayangode.html,diakses:22 oktober 2016
Udu,Sumimam.2003,Dibawah Bayang-Bayang Ode.Pekan Baru:Seligi Press