ANALISIS JURNAL RELEVAN

1.Masrukan (Disertasi UNJ 2008)

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran dan Assessment
Kinerja

Terhadap

Kemampuan

Pemecahan

Masalah

dan

Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa

Hasil Penelitian:
Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah
dan komunikasi matematika siswa yang diberikan model koperatif
assessment kinerja polya dan model koperatif assessment kinerja
holistic

dibandingkan

dengan

siswa

yang

diberikan

model

pembelajaran konvensional. Namun tidak ada perbedaan antara

siswa yang diberikan model koperatif assessment kinerja polya dan
model koperatif assessment kinerja holistic.
2. Khamsatul Faizati (Tesis Universitas Sebelas Maret 2016)
Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Dengan Concept Maps Pada Materi Persamaan Garis Lurus
Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII SMP Negeri di
Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015
Hasil Penelitian:
Siswa yang diberikan model PBL concept maps dengan pendekatan
saintifik dan model PBL dengan pendekatan saintifik memiliki hasil
belajar

lebih

baik

daripada

siswa

yang

diberikan

model

konvensional. Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dan

sedang memiliki hasil belajar yang baik daripada siswa dengan
kecerdasan emosional rendah, namun tidak ada perbedaan hasil
belajar antara siswa kecerdasan emosional tinggi dan sedang.

3. Reka Pramukti, dkk (Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika,

Vol.3, No.6, hal 660-670 Tahun 2014)
Eksperimentasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dan
Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pendekatan Saintifik Pada

Materi Bangun Ruang Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi

Matematika Siswa.
Hasil Penelitian:
Siswa yang diberikan model PBM dengan pendekatan saintifik dan
model PBM memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa
yang diberikan model pembelajaran langsung. Siswa dengan
komunikasi matematika tinggi dan sedang memiliki prestasi belajar
yang lebih baik daripada siswa dengan komunikasi matematika
rendah, namun tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa
dengan komunikasi matematika tinggi dan sedang.
4. Tatang Herman (Disertasi UPI 2013)
Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir

Matamatis

Tingkat

Tinggi

Siswa

Sekolah

Menengah

Pertama.
Hasil Penelitian:
Siswa yang diberikan model PBM terstruktur dan model PBM
terbuka memiliki peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi
lebih baik daripada siswa yang diberikan model pembelajaran
langsung. Siswa dengan kemampuan awal matematika tinggi dan
sedang memiliki peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi
lebih baik daripada siswa dengan kemampuan matematika rendah.
Siswa dengan kualifikasi sekolah baik memiliki peningkatan
kemampuan berfikir tingkat tinggi lebih baik daripada siswa
dengan kualifikasi sekolah rendah.
5. Dwijanto (Disertasi UPI 2013)
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Berbantuan
Komputer Terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah
Dan Berpikir Kreatif Matematika Mahasiswa.
Hasil Penelitian:
Mahasiswa yang diberikan model PBM berbantuan komputer
memiliki

kemampuan

pemecahan

masalah

dan

kemampuan

berfikir kreatif matematis lebih baik daripada siswa yang diberikan

model pembelajaran konvensional.
6. Akinsola dan Odeyemi (International Journal Of Education And
Research, Vol.2 No.7 Tahun 2014)
Effects Of Mnemonic And Prior Knowledge Instructional Strategies
On Students Achievement In Mathematics.
Hasil Penelitian:
Kemampuan
awal
dapat
mempengaruhi

siswa

dalam

menginterpretasikan informasi baru dan memutuskan apakah

informasi itu relevan atau tidak. Pembentukan pengetahuan siswa,
digunakan kemampuan awal untuk menghubungkan konsep yang
sudah dimilikinya untuk mendapatkan konsep baru. Kemampuan
awal yang dimiliki siswa juga dapat menilai apakah semua
informasi

dan

konsep

yang

dimilikinya

berkaitan

dengan

pengetahuan baru atau materi yang sedang dipelajari. Siswa yang

memiliki kemampuan awal mengenai konsep yang berkaitan
dengan materi baru akan merasa antusias dalam mempelajari
materi tersebut, karena mereka telah mengerti dan paham
mengenai konsep yang berkaitan dengan materi tersebut.
7. Adicondro, N. dan Purnamasari, A. (Humanitas, Vol.VIII No.1 Tahun
2011).
Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga dan Self Regulated Pada
Siswa.
Hasil Penelitian:
Orang yang memiliki self efficacy yang tinggi akan memiliki
keyakinan mengenai kemampuannya dalam mengorganisasi dan
menyelesaikan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil
tertentu dalam berbagai bentuk dan tingkat kesulitan.
8. Karatas dan Baki (International Electronic Journal of Elementary
Education, Tahun 2013).
The Effect of Learning Environments Based on Problem Solving on
Students Achievements of Problem Solving.
Hasil Penelitian:

Siswa yang menerima pembelajaran berbasis masalah sukses

menyelesaikan

soal-soal

pemecahan

masalah

dibandingkan

dengan siswa yang menerima pembelajaran tanpa pemecahan

masalah.
9. Abdullah Topcu (International Journal of Mathematical Education in
Science and Technology, Vol. 42, No. 5 Tahun 2011)
Effect Using Spreadsheet on Secondary School Students, Self
Efficacy for Algebra.
Hasil Penelitian:
Hasil penelitian menunjukan hubungan antara PMP (previous
performance in mathematics) dan SMS (Self efficacy for math
scores). Siswa dengan PMP yang tinggi bisa memecahkan masalah
aljabar

menggunakan

spreadsheets.

PMP

dibagi

menjadi

tingkatan yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian menemukan

bahwa self efficacy siswa dengan PMP sedang paling dipengaruhi
oleh treatment. Hal ini disebabkan karena adanya ketakutan
kesalahpahaman konsep tentang penggunaan spreadsheet dalam
aljabar sehingga mereka mempelajari lebih dulu.
10.

Ozgen dan Bindak (Educational Sciences: Theory & Practice

Tahun 2011).
Determination of self-efficacy beliefs of high school students
towards math literacy.
Hasil Penelitian:
Self efficacy matematis dapat didefinisikan sebagai keyakinan
individu atau penilaian kemampuannya dalam proses matematika,
keterampilan dan situasi yang dia temui di sekolah, pekerjaan dan
dunia nyata.