Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
POKJA UKK
Periode 24 Oktober 9 Desember 2016
program
praktik
keperawatan
komunitas,
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan program praktik profesi keperawatan komunitas,
mahasiswa mampu :
1. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji kondisi kesehatan
2.
3.
4.
5.
terjadi.
Mampu menerapkan pendidikan kesehatan tentang penyakit akibat kerja dan
6.
7.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.3 Sasaran
1. Tenaga kerja yang mempunyai dampak besar dalam menunjang pertumbuhah
ekonomi.
2. Tenaga kerja yang kurang memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai
3. Diutamakan pada sektor informal yang merupakan separuh dari angkatan
kerja.
2.1.4 Strategi
1. Dikembangkan secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan
2.
3.
2.1.5
5. Bila tidak dapat diatasi dirujuk ke Rumah Sakit atau balai hiperkes.
6. Laporan melalui pelaporan dan pencatatan terpadu.
2.1.7 Pembinaan dan latihan kader dengan tujuan :
1. Dikenalnya masalah kesehatan umum dan masalah kesehatan kerja oleh kesehatan
kerja.
2. Terpeliharanya kelancaran pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan kerja oleh
tenaga kader.
3. Meningkatnya hasil kegiatan kerja melalui peran serta masyarakat.
2.2
Identifikasi masalah
2.2.1 Pemeriksaan kesehatan
1. Pemeriksaan awal
2. Pemeriksaan berkala
3. Perhatian khusus pada organ tubuh yang mungkin terkena penyakit akibat kerja.
2.2.2 Pemeriksaan kasus
1. Adalah pemeriksaan terhadap penderita yang datang berobat ke Puskesmas atau
yang dirujuk oleh kader kesehatan.
2. Pemeriksaan yang teliti dapat menggambarkan masalah kesehatan kerja dan
kesehatan lainnya.
2.2.3
dihadapi di tempat kerja baik bahaya fisik, kimia, biologis maupun fisiologis.
1. Pencemaran Udara
10
pada zat-zat tersebut akan masuk ke dalam paru dan dapat memberikan
efek yang dapat merugikan kesehatan, terutama jika konsentrasinya cukup
besar untuk menimbulkan penyakit (Purnomo, 2007).
2.2.4 Kegiatan pencegahan atau preventif
1. Penyuluhan kesehatan atau latihan
1) bahaya penyakit akibat kerja
2) latihan tata kerja yang benar
3) cara menghindar bahaya akibat kerja atau (bahaya bahan kimia dan zat-zat
lainnya) dan pertolongan pertama yang dapat dilakukan.
2. Kegiatan monitoring
Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja dan dilakukan oleh anggota
kelompok kerja yang dilatih untuk mendeteksi pencemaran zat kimia,
pestisida dan lain-lain.
3. Perbaikan mesin atau alat kerja.
Ditujukan pada industri kecil dan pada pemaparan/pencemaran karena bahanbahan produksi.
4. Pemakaian alat pelindung
Yang disesuaikan jenis pekerjaan dan bahaya yang dihadapi serta dilakukan
untuk mencegah penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
2.2.5
Kegiatan pengobatan
Pendekatan sistem organ tubuh yaitu pengobatan yang ditujukan pada
organ tubuh yang terkena, misalnya alat pendengaran, paru-paru, kulit, dan
sebagainya.
2.2.6 Pendekatan jenis pemaparan
1. Dengan cara menetapkan jenis pemaparan yang dialami pekerja serta
kemungkinan akibat patologi.
2. Pengobatan secara spesifik. Ditujukan untuk mengatasi bahaya akibat kerja.
2.2.7 Kegiatan pemulihan
1. Bertujuan untuk memulihkan fungsi alat tubuh yang cidera akibat penyakit dan
kecelakaan kerja.
11
2.2.9
pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja dapat dicegah ,dan berat
ringannya penyakit yang disebabkan pekerjaan tergantung dari jenis dan tingkat
penyakit.
Tabel. 2.1 Penyakit Akibat Kerja
Golongan
Fisik
Kimia
Penyebab
Kebisingan
Getaran
Cahaya
Radiasi
Sinar ultra violet
Sinar infra merah
Debu organik:silicon,
Asbes
Timah hitam
Air raksa
Pestisida
Penyakit/gangguan
Kerusakan indra pendengaran
Agioneorosis
Gangguan
penglihatan,kerusakan mata
Kanker,kemandulan
konjungtivitis
Katarak lensa mata
Pneumokoniasis:
Silikosis
Asbestos
Talkosis
antrakosis
Siderosis
Bisinosis
Keracunan timah
Penyakit minimata
Keracunan pestisida
12
Biologi/ infeksi
Fisiologi
Bacilusanthracis kulit
Antraksis kulit
Kesalahan
kontruksi Luka fraktur,traumafisik lainnya
Mental
mesin,sikap tubuh,kelelahan
Hubungan
kerja
tidak Stress
psikologis
baik,jenis
pekerjaan
yang
13
14
15
Alat pelindung dalam pekerjaan dapat berupa, kaca mata, masker, helm,
sarung tangan, sepatu atau pakaian khusus yang didesain untuk pekerjaan
tertentu.
6. Pemeriksaan sebelum kerja
Yaitu pemeriksaan kesehatan pada calon pekerja untuk mengetahui apakah
calon pekerja tersebut sesuai dengan pekerjaan yang akan diberikan baik fisik
maupun mentalnya.
7. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
Adalah pemeriksaan kesehatan yang dlakukan secara berkala terhadap pekerja,
apakah ada gangguan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan yang dilakukan.
Dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali, atau disesuiakan
dengan kebutuhan
8. Penerangan sebelum kerja
Penerangan sebelum bekerja bertujuan agar pekerja mengetahui dan mematuhi
peraturan-peraturan, sehingga dalam bekerja lebih hati-hati dan tidak terkena
penyakit akibat pekerjaan
9. Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan pada pekerja sangat penting untuk keselamatan dalam
bekerja, sehigga pekerja tetap waspada dalam melaksanakan pekerjaannya.
10. Lingkungan kerja yang sehat
Lingkungan pekerjaan yang memenuhi syarat kesehatan sangat di dambakan
oleh setiap pekerja, sehingga dapat merasakan kenyamanan dalam melakukan
aktivitas kerja, hal ini penting untuk meningkatkan gairah dan semangat kerja.
Lingkungan kerja yang sehat meliputi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
yang dibuang.
8) Tempat pembuangan sampah khusus untuk bahan-bahan yang berbahaya.
16
dan keperawatan
pekerja.
3)
Menentukan masalah kesehatan pekerja.
4)
Menyusun prioritas masalah
2. Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja
1) Merumuskan tujuan
2) Menyusun rencana tindakan
3) menyususn kriteria keberhasilan.
4) Melaksanakan pelayanan kesehatah dan keperawatan terhadap pekerja
5) Penyuluhan kesehatan pada pekerja.
6) Memberikan asuhan keperawatan di klinik sesuai dengan perencanaan
dan masalah yang dihadapi pekerja
7) Kolaborasi dengan dokter dalam melakukan tindakan medik dan
pengobatan.
3. Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Melakukan rujukan medik ke rumah sakit bila terjadi keadaan gawat darurat.
1)
2)
1)
2)
3)
4)
4. Penilaian
Menilai hasil asuhan keperawatan yang berpedoman kepada tujuan.
Membandingkan hasil dengan tujuan yang dirumuskan
5. Tugas-tugas perawat kesehatan di perusahaan
Pengawasan terhadap lingkungan kerja.
Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan.
Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
Membantu dalam penilaian keadaan kesehatan pekerja.
17
5)
6)
7)
8)
terhadap pekerja.
Turut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja.
Pendidikn kesehatan mengenai berencana terhadap pekerjaan dan keluarga
9)
10)
pekerja.
Membantu usaha penyelidikan kesehatan kerja
Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanan hiperkes.
2.3
Permasalahan
Masalah-masalah kesehatan kerja yang menurunkan produktifitas kerja
1. Penyakit-penyalit umum yang diderita pekerja akibat terkena percikan las
2. Kecelakaan yang timbul akibat kerja seperti trauma pada kulit dan mata.
3. Fasilitas kesehatan perusahaan masih kurang
2.4 Materi Alat Pelindung Diri
2.4.1 Definisi APD
Alat pelindung diri (personal protective equipment) adalah untuk
melindungi tenaga kerja dari resiko cedera dengan menciptakan penghalang dari
bahaya di tempat kerja. Alat pelidung diri tidak untuk menukar good engineering
atau control administrative atau praktik kerja yang baik, tetapi harus digunakan
bersama dalam mengawasi untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja.
(Sumamur, 1996). Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang
digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari
adanya potensi bahaya/kecelakaan. APD tidaklah secara sempurna dapat
melindungi tubuh, akan tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan yang mungkin
terjadi. Pengendalian ini sebaiknya tetap dipadukan dan sebagai pelengkap
pengendalian teknis maupun pengendalian administratif (Suhardi, 2008).
2.4.2 Dasar Hukum Penggunaan APD saat bekerja
1) Undang-undang No.1 tahun 1970
1. Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat untuk memberikan APD.
2. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD.
18
19
muka
alat
bertekanan
negatif
karena
paru
menjadi
penggeraknya.
b. Respirator separuh masker, yang dibuat dari karet atau plastik dan
dirancang menutupi hidung dan mulut. Alat ini memiliki cartridge
yang sesuai, alat ini cocok untuk debu, gas serta uap. Bagian muka
bertekanan negatif, karena hisapan dari paru.
c. Respirator seluruh muka, dibuat dari karet atau plastik dan dirancang
untuk menutupi mulut, hidung dan mata. Medium filter dipasang
didalam kanister yang langsung disambung dengan sambungan lentur.
20
Dengan kanister yang sesuai, alat ini cocok untuk debu, gas dan uap.
Bagian muka mempunyai tekanan negatif, karena paru menghisap
disana.
d. Respirator berdaya, dengan separuh masker atau seluruh muka, dibuat
dari karet atau plastik yang dipertahankan dalam tekanan positif
dengan jalan mengalirkan udara melalui filter, dengan bantuan kipas
baterai. Kipas itu, filter dan baterainya biasa dipasang disabuk
pinggang, dengan pipa lentuk yang disambung untuk membersihkan
udara sampai ke muka.
e. Respirator topeng muka berdaya mempunyai kipas dan filter yang
dipasang pada helm, dengan udara ditiupkan ke arah bawah, diatas
muka pekerja di dalam topeng yang menggantung. (Harrington & Gill,
2005)
BAB 3
TINJAUAN LAPANGAN
21
22
23
terjadi kebakaran.
4.
Jaminan kesehatan
Jaminan kesehatan di usaha ini belum ada.
3.2 Permasalahan
1. Pemilik usaha belum menyediakan kotak P3K di tempat usaha.
2. Tidak ada pemeriksaan kesehatan secara rutin kepada pekerja di tempat
kerja
3. Tidak ada jaminan kesehatan, jika ada pegawai yang sakit mereka berobat
ke puskesmas/dokter praktek dan pemilik usaha memberikan bantuan uang
tunai.
4. Para pekerja merasa biasa jika tidak memakai APD
5. Permasalah kesehatan yang biasa dikeluhkan oleh pekerja yaitu batuk
6. Pekerja belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai dampak serbuk
kayu terhadap kesehatan.
3.3 Analisis Data
24
No
1
Lokasi
Usaha
Data Subyektif
Data Obyektif
1. Pemilik usaha
1. Pemilik usaha
mebel kayu
mengatakan di
belum
di RW
menyediakan
4Kelurahan
menyediakan
kotak P3K di
Dupak
Kecamatan
Krembanga
n Surabaya
APAR
2. Tidak ada
tempat usaha
2. Pekerja belum
pemeriksaan
mengenakan
kesehatan secara
rutin kepada
pekerja di tempat
kerja.
3. Tidak ada jaminan
APD
3. 10 orang pekerja
pekerja dalam
melakukan
pekerjaannya
tidak
menggunakan
mereka berobat ke
puskesmas/dokter
praktek
dan
pemilik
usaha
memberikan
bantuan uang tunai.
4. Para
pekerja
merasa biasa jika
tidak
memakai
APD
5. Permasalah
kesehatan
biasa
yang
dikeluhkan
belum
Diagnosa
Keperawatan
Domain 1 (kelas
2) kode: 00188
Perilaku
kesehatan
cenderung
beresiko cidera
berbubungan
dengan
kurangnya
pemahaman
tentang
pencegahan
penyakit dengan
penggunaan
APD
25
pernah
mendapatkan
penyuluhan
mengenai dampak
serbuk
kayu
terhadap kesehatan.
N
o
Diagnosa
Kriteria
ml
Keperawata
n
1 Domain 1
(kelas 2)
kode: 00188
Perilaku
kesehatan
cenderung
beresiko
Ju
Keterangan
ah
A B C D E F GHI J K L
5 4 4 5 3 5 5 3 3 3 3 4 47
Keterangan
kriteria:
A. Sesuai dengan
peran perawat
komunitas
B. Jumlah yang
berisiko
C. Besarnya
cidera
berbubunga
risiko
D. Potensi untuk
n dengan
pendidikan
kurangnya
pemahaman
tentang
kesehatan
E. Interest untuk
komunitas
F. Kemungkinan
pencegahan
penyakit
diatasi
G. Relevan
dengan
dengan
penggunaan
program
APD
Pemerintah
H. Tersedianya
I.
tempat
Tersedianya
J.
waktu
Tersedianya
dana
K. Tersedianya
fasilitas
L. Tersedianya
sumber
daya manusia
Keterangan
pembobotan:
Sangat Rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
BAB 4
RENCANA DAN STRATEGI KOMUNITAS
USAHA MEBEL KAYU DI WILAYAH RW 4 KELURAHAN DUPAK KECAMATAN KREMBANGAN
Dari hasil analisisdata, maka telah didapatkan diagnosis keperawatan komunitas sesuaiprioritas.Adapun perencanaan yang akan kami
laksanakan adalah sebagai berikut:
No
Diagnosis
.
1.
Keperawatan
kode: 00188
Perilaku
kesehatan
NOC
NIC
Penanggung
Domain VII:
1. Membuat perencanaan
Jawab
Didin Andri
Community
kegiatan penyuluhan
2. Menentukan sarana
cenderung
Health
Clases :
beresiko
Community Well
cidera
Being
Outcomes :
2700 :
melaksanakan
berbubungan
dengan
kurangnya
Community
pemahaman
Competence
2704 :
tentang
Community
pencegahan
Resiliency
pendidikan kesehatan
3. Berkoordinasi dengan
pihak Puskesmas
Mulyorejo serta
penanggung jawab dan
seluruh tim Pokja
Metode
Diskusi
Media
Waktu
Lembar Balik,
30
Leaflet
November
2016
penyakit
2701 :
dengan
Community
penggunaan
Health Status
APD
UKK
4. Menyampaikan izin
untuk melaksanakan
pendidikan kesehatan
1. Peserta
mengerti
tentang
pencegahan
sebagai peserta
penyakit paru
akibat kerja.
2. Peserta dapat
menyebutkan
dan
menjelaskan
kembali
tentang materi
penyuluhan
6. Memberikan
penjelasan tentang
Pencegahan Penyakit
Paru Akibat Kerja
7. Menyediakan masker
sebagai alat pelindung
diri.
penyuluhan
BAB 5
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
USAHA MEBEL KAYUDI WILAYAH RW 4 KELURAHAN DUPAK KECAMATAN KREMBANGAN
Dari hasil pengkajian selama praktik profesi Keperawatn Komunitas dan Keluarga di RW4 implementasi kami lakukan sesuai dengan
kesepakatan yang dibuat antara mahasiswa praktik profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga dan pemilik tempat usaha
sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
No
.
1.
Diagnosis
Keperawatan
Domain 1 (kelas 2)
kode: 00188
Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
cidera berbubungan
dengan kurangnya
pemahaman tentang
pencegahan penyakit
dengan penggunaan
APD
Kegiatan
Waktu
Peserta
Penyuluhan
Rabu, 30
tentang
pencegahan
penyakit paru
akibat kerjadan
Pekerja dan
Pelaksana
Hambatan
Solusi
Mahasiswa
Tidak semua
Memberikan leaflet
Fakultas
pekerja mengikuti
Keperawatan
kegiatan dengan
meninggalkan
pembagian
Profesi Ners
pekerjaan.
masker untuk
Angkatan B17
pencegahan
(Periode 24
penyakit paru
Oktober9
akibat kerja
Desember 2016)
hadir.
BAB 6
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
USAHA MEBEL KAYUDI WILAYAH RW 4KELURAHAN DUPAK KECAMATAN KREMBANGAN
Dalam kegiatan praktek profesi keperawatan komunitas dan keluarga ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan,
maka dapat kami evaluasi berdasarkan analisa SWOT adalah sebagai berikut :
Diagnosa
Strength
Weaknes
Opportunity
Threathened
Tindak Lanjut
Keperawatan
Domain 1 (kelas 2)
kode: 00188
Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
cidera berbubungan
dengan kurangnya
pemahaman tentang
pencegahan penyakit
dengan penggunaan
APD
1. Pemilik usaha
1. Pekerja tidak
1. Memotivasi
Pemilik usaha
1. Memberikan penyuluhan
pernah diberikan
mengetahui
pemilik usaha
kurang
mengenai pencegahan
pendidikan
mengenai bahaya
dan pekerja
pengetahuan
kesehatan tentang
agar
tentang bahaya
Alat Pelindung
menggunakan
dari pekerjaannya
Diri (APD)
dihasilkan.
APD
yang menimbulkan
2. Pemilik usaha
2. Tidak adanya
sangat antusias
menerima
kotak P3K
3. Tidak adanya
2. Memotivasi
resiko terkenanya
pemilik usaha
penyakit dan
untuk selalu
kecelakaan kerja
mahasiswa dalam
penggunaan APD
memperhatikan
kegiatan UKK
saat bekerja
APD para
kerja
2. Memberikan contoh
APD yang sesuai dengan
standart kerja
3. Menganjurkan para
pekerja untuk selalu
memakai APD saat
bekerja
4. Menganjurkan pekerja
pekerjanya
3. Pemilik usaha
menyediakan
APAR dan
mengetahui
bahaya dari
serbuk kayu
untuk memeriksasakan
kesehatannya ke
Puskesmas/kepelayanan
kesehatan secara rutin.
5. Mengajurkan pemilik
usaha untuk
menyediakan Kotak
P3K.
6. Memberikan masker
untuk pencegahan
penyakit paru akibat
kerja khususnya serbuk
kayu
BAB 7
PEMBAHASAN
Upaya kesehatan kerja merupakan kegiatan pokok yang ditujukan
terutama pada masyarakat pekerja informal dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan lingkungan kerja,
dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja untuk menolong
dirinya sendiri sehingga terjadi peningkatan status kesehatan yang akhirnya
meningkatkan produktifitas kerja. Upaya kesehatan kerja adalah upaya kegiatan
pokok yang ditujukan terutama pada masyarakat pekerja informal dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan
lingkungan kerja (Depkes, 2005). Kesehatan Kerja adalah spesialisasi ilmu
kesehatan/kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik , mental
ataupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakitpenyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan
dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Berdasarkan hasil pengkajian awal yang dilakukan Usaha mebel kayu
yang berada di RW 4 Kelurahan Dupak ini berdiri sejak tahun 1970an.Usaha
tersebut milik perorangan dengan jumlah tenaga kerja 4-6 orang. Menurut pemilik
para pekerjanya bekerja mulai jam 8 sampai jam 17.00 WIB dan bila ada pesanan
banyak bisa tutup jam 19.00 WIB. Waktu istirahat diberlakukan fleksibel.
Kegiatan usaha yang dilakukan para pekerja yaitu membuat pintu, jendela dan
kusen. Para pekerja rata-rata bekerja sekitar 3-15 tahun. Dengan pendidikan
pekerja yang merupakan lulusan SD dan SMP. Pemilik usahaini juga tidak
membatasi jam kerja maupun hari libur dari para pekerja.
Berdasarkan hasil wawancaradengan pemilik,hampirsebagian besar
pekerja tidak memakaialat pelindung diri saat bekerja. Pemilik usaha mengatakan
selama ini tidak ada masalah selama usaha berlangsung. Pemilik menyediakan
APAR
(Alat
Pemadam Api
Ringan)
untuk mengatasi
apabila
terjadi
usaha memberikan bantuan uang tunai, para pekerja merasa biasa jika tidak
memakai APD, permasalah kesehatan yang biasa dikeluhkan oleh pekerja yaitu
batuk, dan pekerja belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai dampak
serbuk kayu terhadap kesehatan.
Dari masalah tersebut, tim UKK melakukan intervensi berupa memberikan
penyuluhan tentang Pencegahan Penyakit Paru Akibat Kerja. Kegiatan tersebut di
lakukan pada tanggal 30 November 2016 dan di hadiri oleh 7 orang pekerja.
Penyuluhan tersebut menekankan dampak dari serbuk kayu terhadap masalah
kesehatan dan membagikan masker untuk digunakan oleh para pekerja.
Mahasiswa terus memotivasi pekerja untuk menggunakan APD yang sudah di
berikan setiap kali malakukan kegiatan supaya tidak ada lagi kejadian maupun
penyakit dan kecelakaan yang timbul akibat kegiatan ditempat kerja serta
memotivasi pekerja untuk rutin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
BAB 8
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
1. Dari pengkajian yang telah dilakukan pada usaha mebel kayu di RW 4
Kelurahan Dupak maka dilakukan penapisan masalah sehingga dapat di
temukan 1 diagnosa keperawatan, yaitu sesuai diagnose NANDA Domain
1 (kelas 2) kode: 00188 Perilaku kesehatan cenderung beresiko cidera
berbubungan dengan kurangnya pemahaman tentang pencegahan penyakit
dengan penggunaan APD
DAFTAR PUSTAKA
Gangguan
Sistem
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATANKEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
USAHA KESELAMATAN KERJA (UKK)
DI WILAYAH RW 04
PJ UKK
NIM .131523143001
NIM. 131523143072
Mengetahui,
Pembimbing Keperawatan Komunitas
Program Pendidikan Profesi Ners
Pembimbing Lapangan
Surabaya
(CommHlth&PC)
NIK. 139090949
LAMPIRAN
OLEH :
MAHASISWA KEPERAWATAN KOMUNITAS B17
Sasaran
Tempat
Hari / Tanggal
Pelaksana
Waktu
: 09.00 WIB
A. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit, pegawai
pemotongan kayu memahami dan mampu menjelaskan tentang
penyakit paru akibat kerja dan pencegahannya.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1. Menyebutkan macam-macam penyakit paru akibat kerja
2. Menyebutkan pencegahan penyakit paru
B. Materi Penyuluhan
1. Penyakit paru akibat kerja dan pencegahannya
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Media
a. Leaflet
b. Flipchart
E. Kegiatan Penyuluhan
No
1
Langkah - langkah
Pendahuluan
Waktu
5 menit
Kegiatan Penyuluhan
Memberi salam dan
Kegiatan Sasaran
Menjawab salam
memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
Mendengarkan
Penyajian
15 menit
Evaluasi
5 menit
Mendengarkan dengan
seksama
Mengajukan pertanyaan
Menjawab
sebagai evaluasi
4
Penutup
5 menit
F. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik
2. Penyaji
3. Moderator
4. Observer dan Notulen
5. Fasilitator
6. Dokumentasi
G. Job Description
1. Penyaji
2. Moderator
3. Fasilitator
H. Setting Tempat
Penyaji
Moderator
Fasilitator
1
Observer dan
Notulen
Pembimbing
Fasilitator
2
Keterangan :
P
I. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 2 hari sebelum acara
dilakukan
b. Pengumpulan SAP 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria Proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah
dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai POA
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang sejumlah 5 orang atau lebih
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri
silikosis
noduler
simpel
tidak
memiliki
masalah
ditandai
dengan
fibrosis
interstitial
difus
pada
paru
jaringan
parut
di
paru-paru
sehingga
mengganggu
d. Pencegahan
1. mengurangi kadar serat dan debu asbes dilingkungan kerja
2. Penggunaan kontrol debu
3. Ventilasi udara yang cukup di ruang kerja
4. Pekerja harus mengenakan pelindung (masker, pelindung kepala, respirator
industrial) untuk memberikan suplai udara yang aman bila terdapat elemen
beracun.
5. Pekerja harus diinformasikan tentang semua bahaya dan bahan-bahan
beracun dalam tempat pekerjaannya(Smeltzer2001).
DAFTAR PUSTAKA
Donna Wilson 2008, Respiratory Nursing, New York.
Harrison 2000, Prinsip-Prinsip Ilmu penyakit Dalam, EGC, Jakarta.
Long, C. Barbara1996, Perawatan Medikal Bedah: 2, Yayasan Ikatan Alumni
Rab,T 2010, Ilmu penyakit Paru, Trans Info Media, Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Alih bahasa : Agung Waluyo, EGC, Jakarta.
Susanto,A 2009, Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
Taylor,C 2010, Diagnosis Keperawatan dengan rencana Asuhan, EGC, Jakarta.
RESUME
KEGIATAN PENYULUHAN PENCEGAHAN PENYAKIT PARU AKIBAT
KERJA
Hari/Tanggal
Tempat
Waktu
: 09.00-09.45 WIB
Kegiatan
No
1.
Waktu
09.00-09.10 WIB
09.00-09.15
pembagian absensi
Pembukaan :
WIB
a.
Mengucapkan salam.
b.
Perkenalan
C.
2.
Kegiatan Mahasiswa
Pelaksana
Persiapan tempat dan Wiwit Widyawati
Tri Medyan Prasetyo
Didin Andri
mahasiswa.
3.
c.
Menjelaskan tujuan.
d.
Menjelaskan kontrak
09.15 09.35
waktu
Pelaksanaan :
WIB
a. Menggali
pengetahuan peserta
tentang
bahaya
serbuk kayu
b. Menyampaikan
kerja
serta
09.35-09.40
pencegahannya.
Penutup :
WIB
a. Memberikan masker
b. Menyimpulkan
Husna Ardiana
kegiatan.
c. Melakukan evaluasi.
d. Mengakhiri
pertemuan.
e. Mengucapkan salam
Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan panitia, tempat dan media yang digunakan telah dipersiapkan
dengan baik.
b. Undangan disebar 1 hari sebelum hari pelaksanaan.
c. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi Program
a.
b.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan berjalan dengan baik.
b. Peserta memahami materi yang sudah disampaikan dengan dapat
menjawab pertanyaan dari pemateri.
c. Penyuluhan dihadiri oleh 7 orang peserta.
LAMPIRAN FLIPCHART
LAMPIRAN LEAFLET
ABSENSI PESERTA
DOKUMENTASI
LAPORAN PUSKESMAS
PRAKTIK KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
DI PUSKESMAS DUPAK KELURAHAN DUPAK
KECAMATAN KREMBANGAN KOTA SURABAYA
24 Oktober 2016 09 Desember 2016
Oleh :
MAHASISWA B17 GELOMBANG II
11. Bapak Slamet, selaku Ketua RW 4 Kelurahan Dupak dan seluruh ketua RT
beserta perangkatnya yang telah memberikan dukungan dan bantuan secara
moril serta materiil sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
12. Bapak Tiksan, selaku Ketua RW 5 Kelurahan Dupak dan seluruh ketua RT
beserta perangkatnya yang telah memberikan dukungan dan bantuan secara
moril serta materiil sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
13. Seluruh warga RW 4 dan 5 Kelurahan Dupak Kecamatan Krembangan yang
telah menerima kehadiran mahasiswa praktik dan kerjasama yang baik selama
praktik profesi berlangsung.
14. Teman-teman Fakultas Keperawatan Program B17 atas dukungan, semangat,
dan kerja sama dalam menyelesaikan laporan akhir ini.
15. Semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan laporan akhir ini.
Kami berharap laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan bagi dunia keperawatan pada khususnya. Demi kesempurnaan
laporan ini, dengan senang hati kami akan menerima segala kritik dan saran yang
membangun.
Surabaya,
Desember
2016
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas
merupakan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
menekankan
bidang
promotif
dan
preventif
dengan
maksud
melingkupi wilayah kerja Kelurahan Dupak yang terdiri dari 5 RW dan 75 RT.
Wilayah kerja Puskesmas Dupak ini merupakan daerah pemukiman padat
penduduk dengan latar belakang yang merupakan wilayah eks lokalisasi
prostitusi. Masalah kesehatan yang ditemukan pun sangat beragam dan ada
pada berbagai lapisan lapisan masyarakat, mulai dari balita sampai lanjut usia.
Upaya pelayanan wajib dan pengembangan puskesmas dilakukan dengan
disertai bererapa pelayanan inovasi seperti program HOPE ODHA dengan
sasaran penderita HIV/AIDS, dan program lainnya yang diharapkan mampu
menyelesaikan permasalahan kesehatan dalam wilayah kerjanya melalui upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif
yang dilakukan puskesmas meliputi penyuluhan kesehatan perorangan,
imunisasi dasar, keluarga berencana dan skrining kesehatan. Upaya kuratif dan
rehabilitatif puskesmas diberikan dengan memberikan pengobatan dan
pemulihan kepada masyarakat yang memanfaatkan puskesmas.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Agar mahasiwa memperoleh pengalaman dalam pelayanan
kesehatan di Puskesmas baik dari segi teori maupun operasionalnya.
1.2.2
Tujuan Khusus
Agar mahasiswa memperoleh kemampuan, keterampilan dan
pelayanan tentang berbagai bentuk program pendidikan di Puskesmas
sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan teori yang diberikan
dalam kuliah dengan praktek lapangan melalui tahap-tahap:
1. Mengenal peran dan fungsi pelayanan dalam Puskesmas
2. Mengenal struktur organisasi dan mekanisme kerja lapangan di
Puskesmas
3. Mengidentifikasi masalah Puskesmas
4. Mengenal tujuan masing-masing unit/ pokok program
5. Melaksanakan kegiatan/ program Puskesmas
1.3 Manfaat
1. Bagi Puskesmas
BAB 2
ANALISA SITUASI
2.1 Data Umum
Nama Puskesmas
: Puskesmas Dupak
Kepala Puskesmas
: 0502
Alamat Puskesmas
Nomer Telepon
: (031) 3531009
Tahun Berdiri
Tipe Puskesmas
: Puskesmas Inap
Jenis Puskesmas
: Puskesmas Perkotaan
Luas Puskesmas
: 1.072,50 m2
Luas Bangunan
: 1.150 m2
:
Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu
3.
Motto
:
D : Disiplin
U : Utamakan Kepuasaan Pelanggan
P : Profesional
A : Aman
K : Komunikatif
: Kelurahan Morokrembangan
Sebelah Utara
Sebelah Timur
: Kelurahan Jepara
Sebalah Selatan
: Kelurahan Genting
UMUR (Th)
0-1
1-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
>75
JUMLAH
Laki-laki
177
719
885
794
877
1104
1014
996
985
887
771
701
524
359
230
140
127
11.290
Perempuan
175
695
851
784
896
1025
1032
1076
1009
939
857
725
540
342
242
178
194
11.565
Jumlah
23.436
7.580
739
370
333
1.346
12.399
3.984
353
353
353
No
1
2
3
4
Sekolah
TK
SD/MI
SMP/MTs
SMU
TOTAL
Jumlah
19
11
2
0
32
Hal ini
No
Nama
Pendidikan
Status
Kepegawaia
1.
S1 Kedokteran Gigi
n
PNS
2.
S1 Kedokteran
PNS
3.
D3 Farmasi
PNS
4.
Estri Purwani
SMA Pekarya
PNS
5.
S1 Kedokteran
PNS
6.
S1 Kedokteran
PNS
7.
D3 Analisis Kesehatan
PNS
8.
D4 Kebidanan
PNS
9.
D4 Kesling
PNS
10
D3 Gizi
PNS
D3 Keperawatan
PNS
11
D3 Analisis Kesehatan
PNS
12
D3 Keperawatan
PNS
D3 Keperawatan
PNS
13
D3 Kebidanan
PNS
D3 Kebidanan
PNS
14
D3 Keperawatan
PNS
D3 Kebidanan
PNS
15
Hartatik
SMA
PNS
Kasum
SD
PNS
16
S1 Kedokteran
Kontrak
S1 Kedokteran
Kontrak
17
S1 Kedokteran Gigi
Kontrak
S1 Apoteker
Kontrak
18
SKM
Kontrak
S1 Komputer
Kontrak
19
S2 Master Psikologi
Kontrak
D3 Kebidanan
Kontrak
20
D3 Kebidanan
Kontrak
D3 Kebidanan
Kontrak
21
D3 Kebidanan
Kontrak
D3 Kebidanan
Kontrak
22
D3 Kebidanan
Kontrak
D3 Keperawatan
Kontrak
23
D3 Keperawatan
Kontrak
D3 Keperawatan
Kontrak
24
D3 Keperawatan
Kontrak
D3 Keperawatan
Kontrak
25
D3 Keperawatan
Kontrak
D3 Rekam Medik
Kontrak
26
D3 Gizi
Kontrak
Vidya Krisna
SMF
Kontrak
27
Pipit Puspitasari
SMA
Kontrak
SMA
Kontrak
28
Supariyono
SMA
Kontrak
Nur Rahman
SMA
Kontrak
29
Chandra Ermanto
SMK
Kontrak
STM
Kontrak
30
Irvanto
SMP
Kontrak
Kusnan
SMP
Kontrak
31
.
32
.
33
.
34
.
35
.
36
.
37
.
38
.
39
.
40
.
41
.
42
.
43
.
44
.
45
.
46
.
47
.
48
.
49
.
50
.
Sumber: Data Puskesmas Dupak (2016)
2.2.3 Sarana Kesehatan yang Ada
Tabel 2.5 : Jumlah Sarana Kesehatan yang Ada di Wilayah Kerja Puskesmas
Dupak tahun 2015
NO
1.
JENIS PELAYANAN
JUMLAH
0
Rumah Sakit
2.
3.
4.
5. Rumah Bersalin
Sumber : Profil Puskesmas Dupak dalam angka 2016
2.
3.
a. Puskesmas Dupak
JUMLAH
1
Posyandu Madya
Posyandu PURI
33
b) Posyandu Lansia
c) Kelurahan siaga
c. Pusling
BAB 3
METODOLOGI KERJA
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
3.1.1
3.1.2
keperawatan
komunitas
dan
keluarga
gelombang
kedua
Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilakukan selama praktik di Puskesmas Dupak adalah
kegiatan dalam gedung dan kegiatan luar gedung.
78
BAB 4
KEGIATAN PUSKESMAS
4.1 Hasil Kegiatan Puskesmas
Tabel 4.1 Hasil Kegiatan Puskesmas Dupak Tahun 2015
No
KEGIATAN
Satuan
Target
Tahun 2015
Pencapaian Cakupan
Kembang
5. Desa / Kelurahan Paripurna
6. Desa / Kelurahan Siaga Aktif
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM PHBS
Desa/kel
0%
100 %
KETERANGAN
79
II
D
II
A
KK
KK
1516
1516
1740
998
114%
66%
target tercapai
target belum tercapai
Kelompok
Sekolah
Sarkes
Lokasi
Institusi
Ponpes
234
16
12
128
-
275
8
4
64
-
117%
50%
50%
50%
-
target tercapai
target belum tercapai
target belum tercapai
target belum tercapai
Posyandu
Kali
39
362
33
37
84%
10%
Indikator)
Intervensi dan Penyuluhan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat pada
1. Kelompok Rumah Tangga
2. Institusi Pendidikan (Sekolah)
3. Institusi Sarana Kesehatan
4. Institusi TTU
5. Institusi Tempat Kerja
6. Pondok Pesantren
PENGEMBANGAN UPAYA
KESEHATAN
BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM)
1. Jumlah Posyandu
2. Posyandu Pratama
3. Posyandu Madya
4. Posyandu Purnama
5. Posyandu Mandiri
6. Posyandu Purnama Mandiri
PENYULUHAN NAPZA
KESEHATAN LINGKUNGAN
PENYEHATAN AIR
80
1998
1998
100%
target tercapai
SAB )
2. Sarana Air Bersih yang
1998
100
5%
7580
7580
100%
target tercapai
MINUMAN
1. Pembinaan Tempat Pengelolaan
74
23
31%
Makanan ( TPM )
2. Tempat Pengelolaan Makanan
74
18
24%
6492
6492
100%
target tercapai
6492
3343
51%
64
40
62%
SAB
PENYEHATAN MAKANAN DAN
kesehatan
PENYEHATAN PERUMAHAN
syarat kesehatan
PEMBINAAN TEMPAT-TEMPAT
UMUM ( TTU )
1. Pembinaan sarana tempat-
81
tempat umum
2. Tempat Tempat Umum yang
64
40
62%
0.00
7580
7334
97%
0%
belum dilakukan
7580
1
6279
1
82%
100%
Kasus
mendapat intervensi/tindak
F
Puskesmas
III UPAYA PERBAIKAN GIZI
PELAYANAN GIZI
A
MASYARAKAT
82
Anak
1414
1445
102%
target tercapai
Ibu hamil
389
305
78%
Ibu hamil
305
16
5%
GIZI
1. Balita Gizi buruk mendapat
Anak
0%
perawatan
2. MP-ASI Pada anak usia 6-24
Anak
41
41
100%
target tercapai
bulan
3. Pemberian PMT Pemulihan
Anak
100%
target tercapai
anak
1802
15
0.8%
Ibu hamil
240
240
100%
target tercapai
Desa
Anak
1
1802
1
1442
100%
80%
target tercapai
target belum tercapai
pada Bumil
3. BUMIL KEK.
PENANGANAN GANGGUAN
MERAH.
5. Cakupan Rumah Tangga yang
mengkonsumsi garam
C
beryodium
PEMANTAUAN STATUS GIZI
1. Desa bebas rawan gizi.
2. Balita naik berat badannya
(N/D)
83
Anak
1802
1802
100%
target tercapai
Ibu hamil
389
305
78%
Ibu hamil
Ibu bersalin
386
372
81
352
21%
95%
target tercapai
Ibu nifas
372
352
95%
target tercapai
78
70
90%
target tercapai
Bayi
53
31
58%
Bayi
352
334
95%
target tercapai
Bayi
352
344
98%
Anak balita
1414
1097
78%
84
Anak Pra
Sekolah
UPAYA KESEHATAN ANAK
Sekolah
662
93%
target tercapai
Murid
Murid
Murid
457
220
0
439
215
0
96%
98%
0
target terapai
target tercapai
Kali
Kali
7
7
7
4
100%
57%
target tercapai
target belum tercapai
Murid
Murid
Murid
Remaja
0
0
0
3201
0
0
0
2785
0
0
0
87%
PUS
4322
3093
72%
708
remaja
PELAYANAN KELUARGA
BERENCANA
1. Cakupan KB aktif
(contraceptive prevalence
85
rate/CPR)
2. Cakupan peserta KB baru
3. Cakupan KB Drop Out
4. Cakupan peserta KB mengalami
Orang
Peserta
Peserta
4322
3093
3093
401
142
0
9%
4%
0
komplikasi
5. Cakupan peserta KB yang
Peserta
3093
Peserta
3093
202
6%
mengalami kegagalan
kontrasepsi
6. Cakupan peserta KB mengalami
efek samping
UPAYA PENCEGAHAN DAN
V
PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR
DIARE
1. Penemuan penderita Diare yang
Kasus
967
1138
118%
%
%
%
Kasus
697
1138
1138
155
1138
1138
91
126
118%
100%
8%
81%
target tercapai
target tercapai
target belum tercapai
target belum tercapai
1138
Kasus
141
3%
2.
3.
4.
5.
86
Pnemonia balita
KUSTA
1. Penemuan Penderita Kusta Baru
Orang
25%
%
%
%
%
%
0
0
0.4
0
1
0
0
0.4
0
1
0
0
100%
0
100%
Orang
%
245
308
308
33
126%
11%
22
22
100%
target tercapai
339
target tercapai
Kali
12
37
308%
target tercapai
Kelompok
12
37
308%
target tercapai
dijangkau
DEMAM BERDARAH DENGUE
87
(DBD)
1. Insidens kasus DBD
2. Prosentase Penderita DBD
ditangani
3. Case Fatality Rate Kasus (CDR)
penyakit DBD
4. Angka Bebas Jentik ( ABJ )
5. Jumlah wilayah KLB DBD
MALARIA
1. Penderita klinis malaria yang
Kasus
Orang
22.8
10
22.8
10
100%
100%
10
%
Desa
37382
1
33074
0
88%
0
Orang
Orang
target tercapai
Follow up
PENCEGAHAN DAN
PENANGULANGAN RABIES*)
1. Cuci luka terhadap kasus gigitan
Orang
Orang
Bayi
352
336
95%
target tercapai
88
bayi
2. Imunisasi BCG pada bayi
3. Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi
Bayi
Bayi
352
352
329
322
93%
91%
target tercapai
target tercapai
Bayi
352
322
91%
target tercapai
Bayi
352
322
91%
target tercapai
Bayi
Bayi
Desa
322
322
1
0
0
1
0
0
100 %
target tercapai
Anak
458
444
97%
target tercapai
SD
10. Imunisasi campak pada anak
Anak
458
444
97%
target tercapai
kelas 1 SD
11. Imunisasi TT pada anak SD
Anak
941
919
98%
target tercapai
kelas 2 dan 3
12. Imunisasi TT 5 pada WUS (15 -
WUS
6731
599
9%
belum tercapai
45 tahun)
13. Pemantauan suhu lemari es
Hari
313
313
100%
tercapai
Bulan
12
12
100%
target tercapai
vaksin
14. Ketersediaan vaksin
PENGAMATAN PENYAKIT
J
(SURVEILANCE
EPIDEMIOLOGI)
89
Bulan
12
12
100 %
target tercapai
Bulan
12
12
100 %
target tercapai
Bulan
12
12
100 %
target tercapai
tepat waktu
4. Kelengkapan Laporan C1
Bulan
12
12
100 %
target tercapai
(campak)
5. Laporan W2 (mingguan)yang
Minggu
52
52
100 %
target tercapai
tepat waktu
6. Kelengkapan Laporan W2
Minggu
52
52
100 %
target tercapai
(mingguan)
7. Grafik Penyakit Potensial
Minggu
52
52
100 %
target tercapai
Bulan
Desa
12
-
12
-
100%
-
%
Kali
22855
20454
23906
23906
104%
116%
Spesimen
305
305
100%
wabah
8. Laporan KIPI Zero reporting
9. Desa/kelurahan yang mengalami
KLB ditanggulangi < 24 jam
VI PENGOBATAN
A Pengobatan
1. Visite Rate
2. CONTACT RATE
PEMERIKSAAN
B
LABORATORIUM*)
1. Pemeriksaan Hemoglobin pada
90
ibu hamil
2. Pemeriksaan darah trombosit
Spesimen
tersangka DBD
3. Pemeriksaan test kehamilan
4. Pemeriksaan sputum penderita
Specimen
Specimen
189
308
189
308
100%
100%
tersangka TB
5. Pemeriksaan Protein Urine pada
Specimen
305
305
100 %
7665
1783
23%
Maternal
0%
Neonatal
0%
Kelompok
100 %
Orang
6038
3403
56%
ibu hamil
PROGRAM PENGEMBANGAN
PUSKESMAS DENGAN
I
RAWAT INAP
1. BOR Puskesmas tempat tidur
2. Pelayanan PONED
- Pelayanan Maternal
-
II
risti/komplikasi
Pelayanan neonatal
risti/komplikasi
UPAYA KESEHATAN USIA
LANJUT
1. Jumlah Posyandu lansia yang
dibina
2. Jumlah pralansia dan lansia
baru yang dilayani
kesehatannya standar
target tercapai
target belum tercapai
91
UPAYA KESEHATAN
III
MATA/PENCEGAHAN
KEBUTAAN
1. Penemuan Kasus di
96
96
100%
refraksi
2. Penemuan kasus penyakit
162
162
100%
mata di Puskesmas
3. Penemuan kasus buta katarak
5930
19
0.32%
Kali
0%
Orang
19
19
100 %
82
10
12%
Puskesmas
5. Pelayanan rujukan mata
target tercapai
UPAYA KESEHATAN
IV
TELINGA / PENCEGAHAN
GANGGUAN
PENDENGARAN
1. Penemuan Kasus sulit dan
rujukan spesialis di Puskesmas
melalui pemeriksaan fungsi
92
pendengaran
2. Penemuan kasus peny telinga
di Puskesmas
3. Kejadian komplikasi operasi
KESEHATAN JIWA
1. Pemberdayaan kelompok
82
82
100 %
target tercapai
Orang
Kelompok
target tercapai
Kasus
40
target tercapai
40
10
25%
40
30
75%
93
PERAWATAN DAN
VI
PENANGGULANGAN
PENYAKIT GIGI
1. Pembinaan kesehatan gigi di
Posyandu
39
23
59%
Posyandu
2. Pembinaan kesehatan gigi
TK
11
9%
pada TK
3. Pembinaan dan bimbingan
SD/MI
SD/MI
100%
target tercapai
SD/Mi
5. Murid SD/MI mendapat
Orang
1345
438
33%
Gigi
675
292
43%
Bumil
386
27
7%
Keluarga
739
205
28%
VII
kesehatan gigi
PERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT
Kegiatan asuhan keperawatan
94
rawan
%
Sekolah
0%
Institusi
100 %
ITU
64
Tempat kerja
Ponpes
MASYARAKAT DALAM
PHBS
1. Instusi Pendidikan yang dikaji
(Institusi Pendidikan
Klasifikasi IV)
2. Institusi sarana kesehatan yang
dikaji (Institusi kesehatan
klasifikasi IV)
3. Tatanan Tempat-tempat
Umum/TTU yg dikaji (TTU
klasifikasi IV)
4. Tatanan tempat kerja yang
dikaji (Tempat Kerja
Klasifikasi IV)
5. Tatanan pondok pesantren
yang dikaji (Pondok Pesantren
Klasifikasi IV)
target tercapai
95
XI
PENGEMBANGAN UKBM
1. Bina Poskesdes
2. Bina Polindes
3. Bina Upaya Kesehatan Kerja
(UKK)
4. Bina Poskestren
PROGRAM GIZI
Kunjungan Pojok gizi
100 %
20454
271
1%
target tercapai
96
Jumat
: 07.30-11.30 WIB
Sabtu
: 14.30-17.30 WIB
Poli/Unit
o
1
Poli Umum
Jenis layanan
a. Anamnesis, pemeriksaan dan tatalaksana pasien
b. Pencatatan rekam medik pasien
c. Pengobatan medik dasar sesuai SOP
d. Perawatan luka
e. Penyuluhan tentang penyakit dan pola hidup sehat
97
Mulut
Poli KIA-KB
Unit
Gawat
Darurat
98
Poli Gizi
Inap
Persalinan
99
Inap
Umum
stabilisasi
a. Perawatan jaga siap 24 jam
b. Melakukan
asuhan
keperawatan
dan
Dischagre
planning
Unit Farmasi
Laboratoriu
Upaya
Upaya
Promosi
Kesehatan
Jenis layanan
1) Pemberian informasi kesehatan melalui penyuluhan dan
media informasi (Poster, leaflet, banner serta videotron)
2) Kunjungan rumah
3) Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS
4) Pembinaan desa siaga aktif
Upaya
5) Pembinaan UKBM
1) Layanan konseling melalui klinik kesehatan lingkungan
kesehatan
lingkungan
100
Upaya
KIA/KB
Upaya
Masyarakat
Upaya
Pencegahan
2) Screening TT WUS
dan
3) Layanan Imunisasi
pengendalian
101
penyakit
kontak serumah
5) Penyuluhan kesehatan
6) Posbindu
7) Koordinasi dengan LP dan LS untuk pencegahan serta
pengendalian penyakit menular dan tidak menular
8) Pelacakan kasus mangkir
9) PJB, PE dan dan fogging focus
Upaya
Perawtan
kesehatan
masyarakat
Upaya
kesehatan
Jiwa
hidup sehat
2) Penjaringan kasus gangguan jiwa di masyarakat
3) Kunjungan rumah kasus gangguan jiwa
4) Deteksi dini kasus gangguan jiwa oleh kader
Upaya
Kesehatan
Gigi
9
10
masyarakat
Upaya
tradisional
komplementer
Upaya
1) Deteksi
kesehatan
11
dini
gangguan
penglihatan,
indera
Upaya
Kesehatan
kebutaan,
102
Upaya
Puskesmas Keliling
Jenis layanan
Penyuluhan kesehatan, pemeriksaan
dan pengobatan
Pemeriksaan kehamilan,
Jejaring
dengan
layanan
pelayanan kesehatan
kesehatan
103
4. Terdapat 4 ibu hamil dengan HIV positif namun tidak berasal dari kelompok
berisiko tinggi
5. Terdapat 10 ibu rumah tangga dengan HIV positif
6. Terdapat 3 anak balita gizi buruk dengan HIV positif
7. Angka kematian karena HIV:1 ibu dan 1 balita
8. Belum terdapat fasilitas pelayanan pengobatan penderita HIV/AIDS di wilayah
Kelurahan Dupak, sehingga ODHA merasa kesulitan mendapatkan penangan,
bahkan banyak yang mengalami kesalahan diagnosis dan penanganan
9. Rendahnya pemahaman masyarakat terkait resiko penularan penyakit menular
seksual dan HIV/AIDS akibat mayoritas tingkat pendidikan masyarakat yang
masih rendah.
10. Stigma yang buruk terhadap ODHA sehingga ODHA enggan untuk
memeriksakan kondisinya di pelayanan kesehatan.
Pelayanan yang diberikan dalam Hope ODHAyaitu :
1. Memberikan
pemahaman
kepada
masyarakat
tentang
pencegahan
dan
104
105
santun,
pemberian
pemahaman
kepada
ODHA
mengenai
Isu Strategi
Berdasarkan analisa hasil kinerja Puskesmas Dupak, maka didapatkan
isu strategi yang nantinya dapat digunakan sebagai perencanaan pada tahun
2017. Penetapan isu strategi tersebut didapat dari hasil kegiatan tahun 2015
yang masih belum mencapai target. Adapun isu strategi yang diangkat adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.5 : Isu Strategi yang ditemukan di Puskesmas Dupak Tahun 2015
Program
Pengkajian
Perilaku
Kegiatan
Isu Strategis
Promosi Kesehatan
Pengkajian PHBS pada
Cakupan pelaksanaan
indikator)
65,83%.
Intervensi PHBS pada tatanan Cakupan intervensi dan
Intervensi
Perilaku
tempat umum
106
Pengembangan
Pelaksanaan
UKBM
purnama mandiri
posyandu
Napza
mencapai 84,61%.
Cakupan penyuluhan tentang
Penyehatan
makanan
minuman
Sanitasi dasar
dan makanan
yang
Pengkajian
jumlah
memenuhi
kesehatan
Pembinaan
dalam
memenuhi
mandiri
makanan
syarat
hanya 24,32%.
rumah Cakupan hasil
yang
kesehatan
pengkajian
tempat
memenuhi
kesehatan
mencapai
62%.
Upaya Perbaikan Gizi
Pemantauan status gizi pada Cakupan pemantauan status
ibu hamil dengan KEK
Kesehatan ibu
purnama
kesehatan
Status gizi
pelaksanaan
memenuhi pengolahan
syarat kesehatan
yang
Tempat umum
posyandu Cakupan
<
20%.
Kepatuhan terhadap standar Cakupan kepatuhan terhadap
ANC
Pembinaan
standar
olahraga
oleh
ANC
tahun
2015
olahraga
pada
oleh
tenaga
kerja
mendapat
nilai
tahun
2015
10 dimana
107
80%.
Nilai
cakupan
pelayanan
10%.
Angka
balita
bawah
garis
TB Paru
ISPA
Sarana
Pengobatan
dan BOR puskesmas
Prasarana
Ketenagaan
Cakupan
BOR
Puskesmas
pegawai
hanya
mendapatkan nilai 4.
Pencatatan daftar pelatihan Pencatatan daftar pelatihan
sturktural dan fungsional
oleh
pegawai
Prioritas Masalah
Mengingat cukup banyak masalah yang dihadapi Puskesmas Dupak, oleh
karena itu perlu dilakukan penentuan prioritas masalah yang hendak dijadikan acuan
dalam pembuatan program di tahun mendatang.
Prioritas masalah akan ditentukan dengan menggunakan metode Brain
Storming, yaitu suatu metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan beberapa
orang untuk melakukan curah pendapat. Berdasarkan hasil Brain Storming yang telah
dilakukan oleh kelompok, didapatkan hasil pertimbangan yang akan dijadikan acuan
108
PRIORITAS MASALAH
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga, sekolah
4.4.3
Metode
5.
Lingkungan
Keuangan
SDM
Alat
109
Tabel 4.7
PENYEBAB MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN
ASPEK
PENYEBAB
Sumber daya 1. Keterbatasan tenaga untuk Pengusulan pengadaan pelatihan
manusia
melakukan
pembinaan
masyarakat
tentang
dalam
ketrampilan
pembinaan
dan
dalam
pembinaan
Metode
memberikan
PHBS
di
Masyarakat
Kurangnya koordinasi dengan
kader.
metode
slide,
pengadaan
film
lomba
dan
rumah
dan sebagainya
Terbatasnya persediaan media Mengadakan media
promosi kesehatan
Keuangan
Terbatasnya
kesehatan
dana
mengadakan
berupa
promosi
:
poster,
dalam
besar)
1. Banyaknya
yang
jumlah
masyarakat Meningkatkan
acuh
kegiatan
untuk
110
menganggap
masalah kesehatan
kesadaran
masyarakat
Dupak
dengan
dan
sektor
pengolahan
untuk
melakukan untuk
meningkatkan
pengetahuan
pembinaan
masyarakat
2. Kurangnya kesadaran
dan
pengetahuan
kader
tentang
imunisasi TT WUS
Metode
kader kesehatan
2. Metode
yang
penyuluhan
monoton
menggunakan
kader
dengan
teknologi
berupa
penggunaan
pengadaan
mengadakan
rapat
111
ceramah
yang
metode
lebih
tepat
kunjungan
rumah
Terbatasnya persediaan
penyuluhan
Terbatasnya dana dalam
mengadakan kegiatan
penyuluhan besar
(melibatkan masyarakat
Lingkungan
1. Meningkatkan kegiatan
menganggap remeh
masalah kesehatan
112
113
BAB 5
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS DUPAK
Kepala Puskemas
dr. Nurul Lailah M.Kes
Kepala Bagian Tata Usaha
Estri Puwarni
Kesehatan Lingkumgam
Ike sulistyo W, SST
KIA. KB UKM
Srining afifatus S, Amd. Keb
Kesehatan Jiwa
Mamluak K, M. Psi
Kesehatan gigi Masyarakta
drg. Januieta Harind N.
Estri Puwarni
Rumah Tangga
1. Joko Heriyanto
2. Devita Rahma M, Amd. KG
3. Denny Samsul Huda
4. Yuswo Budi S.
Pemeriksaan Umum
dr. Paramitha Kusuma W.
Kesehatan gigi dan mulut
drg. Titik Hidayati
Kesehatan Indra
Ahsanul Hadi, amd. Kep
Kesehatan Lansia
Ribkah Kantohe, Amd. Kep
KIA, KB UKP
Siska Wulandari, SST
Gawat Darurat
dr. Paramitha Kusuma W.
Kepegawaian
Gizi UKP
Nurhaida D, Amd Gizi
Keuangan
1.
2.
3.
Rawat Inap
dr. Nila Harry K
Puskesmas Keliling
M. Nur Kamid W., Amd.Kep
Kefarmasian
Widyariningsih,
S.Farm, Apt
Bidan kelurahan
Yurotul S, Amd. Keb
Laboratorium
Salmah,
Amd.An.Med
Jejaring Fasyankes
Mahsunah, amd.Keb
114
Persalinan
dr. Rosna S
115
BAB 6
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa
Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Program B17, merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan konsepkonsep
perawatan
keperawatan
kesehatan
masyarakat
masyarakat
sebagai
suatu
dengan
menggunakan
pendekatan ilmiah.
proses
Berdasarkan
1.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin kami sampaikan kepada beberapa pihak
adalah:
1. Untuk Warga
Warga diharapkan mendukung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang
diadakan oleh puskesmas sehingga tercapai derajat kesehatan yang lebih baik
116
2. Untuk Puskesmas
1) Lebih meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan menitikberatkan
pada usaha promotif dan preventif (dalam hal ini adalah upaya penyuluhan
kesehatan tentang penyakit yang menular yang tidak menular) dengan
menggunakan metode yang lebih beragam dan tidak monoton menggunakan
ceramah.
2) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan pelayanan Puskesmas.
3) Diharapkan adanya kerjasama dan bimbingan secara intensif dari puskesmas
kepada kader kesehatan posyandu, kader lansia, PKK RT maupun RW dan
berbagai kelompok kerja yang terdapatnya di wilayah kerja Puskesmas
Dupak.
4) Meningkatkan usaha dan memperluas jangkauan penemuan deteksi dini
pada kasus-kasus menular.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN, 2014, Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keluarga Berencana
dalam Jaminan Kesehatan Nasional, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2008, Buku Kader Posyandu dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga, Jakarta
Effendy, Nasrul, 2009, Dasar-dasar Keperawatan Masyarakat, Jakarta, EGC
Kutanegara, Pande Made, dkk, 2011, Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Notoatmodjo, Soekidho, 2006, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta, PT Rineka
Cipta