Professional Documents
Culture Documents
Dokter Amin seorang dokter layanan primer mendapat pasien seorang anak laki-laki bernama Aman,
umur 10 tahun datang dengan keluhan panas sejak 3 hari yang lalu tanpa batuk. Panasnya datang mendadak
disertai menggigil.
Satu minggu yang lalu, tetangga Aman juga menderita panas yang sama dengan Aman dan dirujuk
oleh dokter Amin ke Rumas Sakit karena mengalami syok. Menurut dokter Rumah Sakit, tetangga Aman
tersebut menderita Deman Berdarah Dengue (dengue shock syndrome)
Identifikasi Masalah
1. Dokter Amin seorang dokter layanan primer mendapat pasien seorang anak laki-laki bernama Aman,
umur 10 tahun datang dengan keluhan panas sejak 3 hari yang lalu tanpa batuk. Panasnya datang
mendadak disertai menggigil.
2. Satu minggu yang lalu, tetangga Aman juga menderita panas yang sama dengan Aman dan dirujuk oleh
dokter Amin ke Rumas Sakit karena mengalami syok. Menurut dokter Rumah Sakit, tetangga Aman
tersebut menderita Deman Berdarah Dengue (dengue shock syndrome)
Analisis Masalah
1. Dokter Amin seorang dokter layanan primer mendapat pasien seorang anak laki-laki bernama Aman,
umur 10 tahun datang dengan keluhan panas sejak 3 hari yang lalu tanpa batuk. Panasnya datang
mendadak disertai menggigil.
a. Apa yang dimaksud dengan dokter layanan primer?
Jawab:
Dokter Layanan Primer (DLP) adalah dokter yang memiliki kompetensi luas tentang beragam
disiplin ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat , yang diperoleh melalui pendidikan setara
spesialis dan ranah kerjanya di strata primer (Prasetyawati, 2010).
Dokter Layanan Primer (DLP) adalah Adalah dokter yang mengutamakan penyediaan
pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran, dan mengatur
pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang menerima
semua orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, gender
ataupun jenis penyakit, tanpa membedakan ras, budaya dan tingkat sosial. Secara klinis dokter ini
berkompetensi
untuk
menyediakan
pelayanan
dengan
sangat
mempertimbangkan
dan
memperhatikan latar belakang budaya, sosialekonomi, dan psikologis pasien, dan bertanggung jawab
atas berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan bersinambungan bagi pasien (WONCA, 1991
dalam Prasetyawati, 2010).
Sebagaimana dalam UU dikdok No 20 tahun 2013 pasal 8, dokter layanan primer adalah dokter
yang meneruskan program studi setelah program profesi dokter dan program internsip yang setara
dengan dokter spesialis dan menjalankan tugasnya di strata pertama dalam memberikan upaya
pelayanan kedokteran dan upaya kesehatan masyarakat.
c. Apa yang harus dilakukan dokter layanan primer pada kasus DSS?
Jawab:
Konseling dan Edukasi
a.Prinsip konseling pada demam berdarah dengue adalah memberikan pengertian kepada pasien
dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga pasien dapat mengerti
bahwa tidak ada obat/medikamentosa untuk penanganan DBD, terapi hanya bersifat suportif dan
mencegah perburukan penyakit. Penyakit akan sembuh sesuai dengan perjalanan alamiah
penyakit.
Modifikasi gaya hidup
1. Melakukan kegiatan 3M plus.
2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan melakukan
b.
konsultasi
pun
harus
jelas,
apakah
hanya
untuk
memastikan
diagnosis,
Waktu yang tepat untuk merujuk dan durasi yang dibutuhkan untuk merujuk
Tempat rujukan
Jam operasional dan nomer telepon rumah sakit/pusat layanan kesehatan yang dituju
Petunjuk arah dan cara menuju tujuan rujukan dengan menggunakan modalitas
transportasi lain
melakukan pertolongan pertama dan/atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai indikasi
medis serta sesuai dengan kemampuan untuk tujuan keselamatan pasien selama pelaksanaan
rujukan;
Komunikasikan atau Hubungi pusat layanan kesehatan yang menjadi penerima rujukan dan
sampaikan kepada tenaga kesehatan yang akan menerima pasien hal-hal berikut ini:
a
Nama pasien
Indikasi rujukan
Kondisi pasien
Rencana terkait prosedur teknis rujukan (termasuk kondisi lingkungan dan cuaca menuju
tujuan rujukan)
memastikan bahwa penerima rujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan pasien gawat
darurat;
a
b
identitas pasien;
hasil pemeriksaan (anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang) yang telah
c
d
e
f
dilakukan;
diagnosis kerja;
terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan;
tujuan rujukan; dan
nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.
Mengantar pasien rujukan dengan ambulans terutama pasien yang memerlukan asuhan medis
terus menerus dan harus didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
Selama transportasi atau perjalanan menuju tempat rujukan pada pasien yang tidak stabil
harus dilakukan tindakan stabilisasi kondisi pasien seperti memberikan infuse, tranfusi darah,
dll.
Penerima rujukan bertanggung jawab untuk melakukan pelayanan kesehatan lanjutan sejak
menerima rujukan.
Setelah kondisi pasien yang dirujuk membaik, untuk tindak lanjutnya, penerima rujukan harus
mengembalikan pasien yang dirujuk kepada perujuk agar dapat mendapatkan tindakan lanjut
atau kontrol, yang disertai hasil pemeriksaan dan pengobatan yang diberikan penerima
rujukan.