Professional Documents
Culture Documents
1:2016
SIH
SIH 20115.1:2016
Daftar Isi
Acuan ...................................................................................................................... 3
Definisi .................................................................................................................... 3
Persyaratan Manajemen.......................................................................................... 13
Bibliografi............................................................................................................... 16
1/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
Prakata
Standar Industri Hijau (SIH) industri Fatty Acid, Methyl Ester, Fatty Alcohol, dan Glycerin
disusun dengan maksud untuk menunjang pengembangan industri oleokimia dasar di
Indonesia yang berdaya saing, handal dan berkelanjutan.
Standar ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Teknis Fatty Acid, Methyl Ester, Fatty Alcohol,
dan Glycerin melalui proses telaahan yang melibatkan stake holder, diantaranya wakil-wakil
dari pihak produsen, asosiasi, dan instansi pemerintah, serta merupakan hasil konsensus
bersama.
2/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
Ruang Lingkup
Standar ini menguraikan definisi, persyaratan kriteria, batasan, metode verifikasi, serta
persyaratan manajemen bagi industri oleokimia dasar yang bersumber dari minyak nabati yang
meliputi produk Fatty Acid, Methyl Ester, Fatty Alcohol, dan Glycerin.
Ruang lingkup standar industri hijau yang berlaku untuk industri oleokimia dasar mencakup aspekaspek:
A. Persyaratan Teknis
1. Bahan baku
2. Bahan penolong
3. Energi
4. Air
5. Proses produksi
6. Produk
7. Kemasan
8. Limbah
9. Emisi CO2
B. Persyaratan Manajemen
1. Kebijakan dan organisasi
2. Perencanaan strategis
3. Pelaksanaan dan pemantauan
4. Tinjauan manajemen
Acuan
3
3.1
Definisi
Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya
efisiensi dan efektifitas pemakaian sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu
menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
3/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
3.2
Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan
metode yang ditetapkan berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa
kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
3.3
Standar Industri Hijau adalah standar industri yang dalam proses produksinya
mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya secara
berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian
fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat yang memuat
ketentuan mengenai spesifikasi teknis dan manajemen.
3.4
Perusahaan Industri adalah setiap orang yang melakukan kegiatan di bidang usaha
industri yang berkedudukan di Indonesia.
3.5
Bahan Baku adalah bahan mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi yang dapat
diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang mempunyai nilai ekonomi yang
lebih tinggi.
3.6
Bahan Baku Industri Oleokimia adalah bahan baku yang berasal dari minyak nabati.
3.7
Bahan Penolong (Auxiliaries) adalah bahan kimia yang berfungsi membantu dalam
proses pengolahan oleokimia baik menjadi bagian dari produk ataupun tidak.
3.8
3.9
Reuse (Penggunaan Kembali) adalah upaya yang memungkinkan suatu limbah dapat
digunakan kembali tanpa perlakuan fisika, kimia atau biologi.
3.10 Recycle (Daur Ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah untuk memanfaatkan limbah
dengan memprosesnya kembali ke proses semula melalui perlakuan fisika, kimia, dan
biologi.
3.11 Recovery (Ambil Ulang) adalah upaya mengambil bahan-bahan yang masih mempunyai
nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi
dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi.
3.12 Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun
campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung
atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik,
korosif, dan iritasi.
3.13 Verifikasi adalah proses atau prosedur konfirmasi melalui penyediaan bukti obyektif, bahwa
persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi.
3.14 Daya Biodegradasi adalah indikator tingkat kemudahan suatu senyawa terurai secara
alamiah karena kegiatan mikroorganisme menjadi unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang
lebih sederhana.
4/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
3.15 Safety Data Sheet (SDS) adalah lembar keselamatan data bahan yang berisi informasi
mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat kimia,
pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya dan merupakan
protokol keselamatan dan keamanan kerja, digunakan secara luas di dalam laboratorium,
industri, serta pihak-pihak yang bekerja dengan bahan kimia.
3.16 Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode pengukuran terhadap kinerja
yang berhubungan dengan ketersediaan (availability) proses, produktivitas dan kualitas yang
berfungsi untuk mengetahui efektifitas penggunaan mesin, peralatan, waktu serta material
dalam sebuah sistem operasi di industri.
3.17 Fatty Acid (Asam Lemak) adalah suatu senyawa golongan asam karboksilat yang
mempunyai rantai alifiatik panjang baik jenuh maupun tak jenuh dan mempunyai rantai
dengan jumlah atom karbon genap dari 6 hingga 22.
3.18 Methyl Ester adalah ester asam lemak yang dibuat melalui proses esterifikasi dari asam
lemak dengan metanol atau transesterifikasi minyak nabati (seperti CPO, CPKO) dengan
metanol.
3.19 Fatty Alcohol (Alkohol Lemak) adalah suatu senyawa golongan alkohol yang mempunyai
rantai alifatik panjang baik jenuh maupun tak jenuh dan mempunyai rantai dengan jumlah
atom karbon genap dari 6 hingga 22.
3.20 Whole Cut adalah istilah umum untuk menunjukkan jumlah atom carbon 6 hingga 22 untuk
senyawa Fatty Acid, Methyl Ester dan Fatty Alcohol.
3.21 Short Chain adalah istilah umum untuk menunjukkan jumlah atom carbon 6 hingga 10
untuk senyawa Fatty Acid, Methyl Ester dan Fatty Alcohol.
3.22 Mid Cut adalah istilah umum untuk menunjukkan jumlah atom carbon 12 hingga 16 untuk
senyawa Fatty Acid, Methyl Ester dan Fatty Alcohol.
3.23 Long Chain adalah istilah umum untuk menunjukkan jumlah atom carbon 16 hingga 22
untuk senyawa Fatty Acid, Methyl Ester dan Fatty Alcohol.
3.24 Glycerin (Gliserin) adalah senyawa Trihidroksi Alkohol yang bersifat hidrofilik dan
higroskopik dan merupakan komponen yang menyusun berbagai macam gliserida.
: Coconut Oil
: Certificate of Analysis
: Crude Palm Kernel Oil
: Crude Palm Kernel Olein
: Crude Palm Oil
: Free Fatty Acid
: Federations of Oils, Seeds and Fats Associations
: Instalasi Pengolahan Air Limbah
: Izin Pembuangan Limbah Cair
: Key Performance Indicator
5/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
kWh
MEOMA
GJ
NIOP
OEE
PFAD
PKFAD
PORAM
RBDCNO
RBDPKL
RBDPKS
RBDPKO
RBDPO
RBDPOL
RBDPS
SDS
EN
ASTM
5
No
1
: KiloWatt Hour
: Malayan Edible Oil Manufacturers Association
: Giga Joule
: National Institute of Oil seed Products
: Overall Equipment Effectiveness
: Palm Fatty Acid Distillate
: Palm Kernel Fatty Acid Distillate
: Palm Oil Refiners Association of Malaysia
: Refined Bleached Deodorized Coconut Oil
: Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Olein
: Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Sterein
: Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil
: Refined Bleached Deodorized Palm Oil
: Refined Bleached Deodorized Palm Olein
: Refined Bleached Deodorized Palm Stearin
: Safety Data Sheet
: European Standard
: American Society for Testing and Materials
Persyaratan Teknis
Aspek
Bahan baku:
Lauric Oils
(CPKO, CPKL,
RBDPKO,
RBDPKL, CNO,
RBDCNO,
PKFAD) atau
Palmitic Oils
(CPO, RBDPO,
RBDPS, RBDPOL
PFAD)
Kriteria
1.1. Sumber bahan
baku
Batasan
Terdapat bukti asal
bahan baku
Metode Verifikasi
Periksa bukti asal
bahan baku, baik dari
sumber internal
maupun eksternal
1.2. Spesifikasi
bahan baku
- Market Spec
(FOSFA, NIOP,
MEOMA, PORAM),
dan Spesifikasi
Pembelian
- Parameter utama:
Iodine Value
Moisture and
Impurities
FFA
Lovibond Colour
1.3. Penanganan
bahan baku
- Periksa dokumen
prosedur
6/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
No
Aspek
Kriteria
Batasan
prosedur penanganan
bahan baku
Metode Verifikasi
penanganan bahan
baku (prosedur
penerimaan,
penyimpanan,
pengangkutan dan
pemakaian)
- Periksa dokumen
SDS dan
pelaksanaannya di
lapangan
Periksa perhitungan
rasio produk terhadap
pemakaian bahan baku
1 tahun terakhir sesuai
dengan lampiran pada
dokumen ini
Periksa perhitungan
rasio produk terhadap
pemakaian bahan baku
1 tahun terakhir sesuai
dengan lampiran pada
dokumen ini
1.4.1.1. Bahan
baku dari
Lauric Oils
a. Rasio Fatty
Acid:Oils minimum
93%
b. Refined Gliserin
minimum 11%.
1.4.1.2.Bahan baku
dari
Palmitic Oils
a. Rasio Fatty
Acid:Oils minimum
93%
b. Refined Gliserin
minimum 9%
1.4.2. Methyl
Ester dan
Gliserin
1.4.2.1. Bahan
baku dari
Lauric Oils
Periksa perhitungan
rasio produk terhadap
pemakaian bahan baku
1 tahun terakhir sesuai
dengan lampiran pada
dokumen ini
SIH 20115.1:2016
No
Aspek
Kriteria
Batasan
(basis 80%)
minimum 12%
1.4.3. Fatty
Alcohol
Bahan penolong
(lihat di
Lampiran)
Energi
Metode Verifikasi
Periksa perhitungan
rasio produk terhadap
pemakaian bahan baku
1 tahun terakhir sesuai
dengan lampiran pada
dokumen ini.
1.4.3.1.Bahan baku
dari Fatty
Acid
Rasio Fatty
Alcohol:Fatty Acid
a. Short Chain
minimum 91%
b. Mid Cut minimum
92%
c. Long Chain
minimum 93%
1.4.3.2.Bahan baku
dari Methyl
Ester
Rasio Fatty
Alcohol:Methyl Ester
a. Short Chain
minimum 79%
b. Mid Cut minimum
84%
c. Long Chain
minimum 86%
- Periksa bukti
dokumen SOP yang
meliputi :
pemesanan,
penerimaan,
penyimpanan,
pengangkutan dan
pemakaian
- Perusahaan industri
menunjukkan bukti
pemasok bahan
penolong
2.2. Spesifikasi
bahan
penolong
2.3. Penanganan
bahan
penolong
Periksa SDS
3.1. Konsumsi
energi
8/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
No
Aspek
Air
Proses produksi
Kriteria
3.1.1. Konsumsi
panas
(Steam dan
Hot Oil)
Batasan
a. Fatty Acid dan
Gliserin: maksimum
2,6 GJ/ton
b. Methyl Ester dan
Gliserin: maksimum
3,1 GJ/ton
c. Fatty Alcohol:
maksimum 3
GJ/ton
Metode Verifikasi
Periksa laporan
perhitungan pemakaian
energi panas spesifik 1
tahun terakhir sesuai
dengan Lampiran pada
dokumen ini
3.1.2. Konsumsi
listrik
Periksa laporan
perhitungan pemakaian
energi listrik spesifik 1
tahun terakhir sesuai
dengan Lampiran pada
dokumen ini
Periksa laporan
pemakaian air spesifik 1
tahun terakhir sesuai
dengan Lampiran pada
dokumen ini
Periksa laporan
pemakaian air spesifik 1
tahun terakhir sesuai
dengan Lampiran pada
dokumen ini
Kinerja peralatan
yang dinyatakan
dalam Overall
Equipment
Effectiveness (OEE)
minimum 95%
Periksa kinerja
peralatan/operasional
yang disediakan oleh
perusahaan industri
periode 1 tahun
terakhir sesuai dengan
Lampiran pada
dokumen ini.
Nilai OEE tersebut
terpenuhi pada kondisi
9/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
No
Aspek
Produk
Kriteria
Standar mutu
Batasan
a. Fatty Acid:
National
Formulation, USP
(United States
Pharmacopoeia)
dan/atau sesuai
dengan spesifikasi
dari konsumen
Metode Verifikasi
proses normal/tidak
ada gangguan
kapasitas. Jika ada
gangguan kapasitas
maka nilai OEE dihitung
berdasarkan data-data
kapasitas produksi pada
saat periode penilaian.
Periksa mutu produk
berdasarkan laporan
hasil uji laboratorium
yang terakreditasi,
berdasarkan standar
SNI atau revisinya serta
standar lainnya dan
bandingkan dengan
standar yang diacu
b. Methy Ester:
1. Palm Methyl
Ester
(Biodiesel): EN
14214, ASTM
6751 12, SNI
Biodiesel
(100K/10/DJE/2
016)
2. Palm Kernel
Methyl Ester:
sesuai dengan
spesifikasi dari
konsumen
c. Gliserin: USP
(United States
Pharmacopoeia)
atau EP (European
Pharmacopoeia),
atau JP (Japan
Pharmacopoeia)
d. Fatty Alcohol:
National
Formulation
7
Kemasan
a. Fatty Acid
10/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
No
Aspek
Kriteria
-
b. Methyl Ester
c. Fatty Alcohol
Limbah
Batasan
Padat (bentuk flake
atau bead):
kantong kertas,
PP/PE bag
Metode Verifikasi
d. Gliserin
Pengelolaan limbah
yang dihasilkan dari
kegiatan industri
oleokimia dasar
meliputi:
8.1. Pengelolaan
limbah cair
Periksa keberadaan
IPAL, kondisi
operasional IPAL
(berfungsi atau tidak),
serta bukti kepemilikan
izin pembuangan
limbah cair periode 1
tahun terakhir
11/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
No
Aspek
Emisi GRK
Kriteria
8.2. Pengelolaan
limbah B3
Batasan
Memiliki izin
pengelolaan atau
diserahkan pada pihak
lain yang memiliki izin
Metode Verifikasi
Periksa cara
pengelolaan limbah B3
dan izin pengelolaan
periode 1 tahun
terakhir
8.3. Pengelolaan
limbah padat
Periksa cara
pengelolaan limbah
padat dan ketentuan
yang tertuang dalam
dokumen pengelolaan
lingkungan periode 1
tahun terakhir
8.4. Pengelolaan
limbah gas
Periksa implementasi
program dan data hasil
pemantauan kualitas
udara (ambient dan
emisi), bandingkan
dengan peraturan yang
berlaku
Periksa hasil
perhitungan emisi CO2,
dan/atau laporan
pengukuran atau
pemantauan emisi GRK
sesuai dengan
Lampiran pada
dokumen ini
12/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
Persyaratan Manajemen
No
1
Aspek
Kebijakan
dan
organisasi
Perencanaan
strategis
Kriteria
1.1. Kebijakan
industri hijau
Batasan
Perusahaan wajib
memiliki kebijakan
tertulis penerapan
industri hijau
Metode Verifikasi
Periksa dokumen kebijakan
penerapan industri hijau yang
ditandatangani oleh pimpinan
puncak
1.2. Organisasi
industri hijau
a. Keberadaan
organisasi dan
tim pelaksana
penerapan
industri hijau di
perusahaan
b. Program
pelatihan/
peningkatan
kapasitas SDM
tentang industri
hijau
Periksa sertifikat/bukti
pelatihan/peningkatan kapasitas
SDM tentang industri hijau
1.3. Sosialisasi
kebijakan
dan
organisasi
industri hijau
Terdapat kegiatan
sosialisasi
kebijakan dan
organisasi industri
hijau di
perusahaan
Perusahaan
memiliki Rencana
Strategis (Renstra)
dan program
untuk mencapai
tujuan dan
sasaran dari
kebijakan
penerapan industri
hijau
2.2. Perencanaan
strategis dan
program
Perusahaan
memiliki Rencana
Strategis (Renstra)
dan program
untuk mencapai
tujuan dan
sasaran dari
kebijakan
penerapan industri
13/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
No
Aspek
Kriteria
Batasan
hijau
Metode Verifikasi
- Pengurangan limbah (B3 dan
Non B3)
- Jadwal pelaksanaan,
penanggung jawab, dan
alokasi dana
Dokumen Renstra dan program
ditandatangani oleh pimpinan
puncak
Pelaksanaan
dan
pemantauan
Tinjauan
manajemen
3.1. Pelaksanaan
program
Program
dilaksanakan
sesuai dengan
jadwal dan
dilaporkan secara
berkala kepada
manajemen serta
mendapatkan
persetujuan dari
manajemen
puncak
3.2. Pemantauan
program
Pemantauan
program
dilaksanakan
secara berkala dan
hasilnya
dilaporkan sebagai
bahan tinjauan
manajemen
puncak dan
masukan dalam
melakukan
perbaikan
berkelanjutan
Perusahaan
melakukan
tinjauan
manajemen secara
4.1. Pelaksanaan
tinjauan
manajemen
14/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
No
Aspek
Kriteria
4.2. Konsistensi
perusahaan
terhadap
pemenuhan
persyaratan
teknis dan
persyaratan
manajemen
sesuai
Standar
Industri Hijau
(SIH) yang
berlaku
Batasan
berkala
Perusahaan
menggunakan
laporan hasil
pemantauan, atau
hasil review, atau
hasil audit, atau
hasil tinjauan
manajemen
sebagai
pertimbangan
dalam upaya
perbaikan dan
peningkatan
kinerja industri
hijau secara
konsisten dan
berkelanjutan
Metode Verifikasi
15/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati
SIH 20115.1:2016
Bibliografi
Diagram Alir
16/16 | S I H I n d u s t r i O l e o k i m i a D a s a r
Bersumber Dari Minyak Nabati