You are on page 1of 17

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PERKEMBANGAN WISATA KEDUNG


CINET TERHADAP MASYARAKAT DESA KLITIH
KECAMATAN PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG

Disusun oleh :
Dodik Hermawan
164140314111022

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERHOTELAN


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN AJARAN 2016/2017

ABSTRAKSI
Karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan peran pengembangan wisata
kedung cinet terhadap masyarakat desa Klitih yang meliputi perkembangan ekonomi
dan

meningkatnya

lapanagan

pekerjaan

sehingga

dapat

mengurangi

angka

pengangguran masyarakat desa Klitih.


Sektor wisata didaerah ini dapat digunakan sebagai alat kebijakan ekonomi serta
berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Namun pengembangan
wisata kedung cinet tidak seluruhnya mendapatkan keuntungan, karena pengembangan
wisata ini juga menimbulkan permasalahan baru bagi lingkungan alam disekitar wisata
kedung cinet.
Karya tulis ilmiah ini dibuat menggunakan metode penelitian pada lokasi wisata
dan masyarakat setempat untuk mendapatkan informasi yang relevan. Dalam
pengumpulan data, penulis menyajikan data yang diperoleh dari sumber tertulis.
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan wawasan ataupun wacana
baru terhadap peran pengembangan wisata terhadap masyarakat daerah setempat.

KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada dosen pembimbing mata
kuliah ini, untuk rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan karya tulis
ini, tugas yang kami laksanakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari
kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar, terutama dalam
bidang kepariwisataan.
Dalam penyusunan karya tulis ini tentu jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan tugas ini. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama
demi kemajuan bersama.

Malang, 24 Desember 2016

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Abstraksi...........................................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
1.4 Metode Penelitian................................................................................................2
Bab II Kajian Pustaka........................................................................................................
2.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pariwisata......................................3
2.2 Manfaat Pariwisata..............................................................................................4
2.3 Dampak Berkembangnya Pariwisata...................................................................6
Bab III Pembahasan...........................................................................................................
3.1 Perkembangan Wisata Kedung Cinet..................................................................8
3.2 Peran Wisata Kedung Cinet Terhadap Masyarakat.............................................9
3.3 Dampak Perkembangan Wisata Kedung Cinet.................................................10
Bab IV Penutup.................................................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................................12
3.2 Saran .................................................................................................................12
DaftarPustaka....................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
iii
1.1 Latar Belakang

Tujuan pengembangan pariwisata, bukan hanya sekadar peningkatan perolehan


devisa bagi Negara, tetapi pengembangan pariwisata membawa perubahan besar bagi
masyarakat daerah setempat. Dilihat dari segi ekonomi, sedikitnya ada empat
keuntungan pengembangan pariwisata, diantaranya: peningkatan kesempatan usaha,
peningkatan lapangan pekerjaan, percepatan proses pemerataan pendapatan, dan
meningkatnya hasil produk lokal.
Diantara berbagai keuntungan yang dapat dirasakan, pembangunan pariwisata
tidak luput dari permasalahan. Permasalahan baru yang akan muncul diantaranya:
timbul permasalahan mengenai sampah yang dihasilkan pengunjung, beberapa tanaman
yang rusak akibat tangan jahil pengunjung dan masih banyak dampak negatif yang akan
dihasilkan.
Permasalahan tersebut jika dibiarkan akan berakibat vatal terhadap objek wisata
ini, jika tidak ditangani dengan baik objek wisata ini akan rusak dan kehilangan
pengunjungnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan wisata kedung cinet?
2. Bagaimana peran wisata kedung cinet terhadap masyarakat sekitar?
3. Apa saja dampak-dampak perkembangan wisata kedung cinet?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perkembangan wisata kedung cinet.
2. Mengetahui peran perkembangan wisata kedung cinet terhadap masyarakat
sekitar.
3. Mengetahui dampak-dampak yang dihasilkan dari perkembangan wisata kedung
cinet.
1.4 Metode Penelitian
Untuk mendapatkan informasi, penulis menggunakan metode penelitian di
1 pada :
lokasi wisata dan masyarakat daerah sekitar,
Hari/tanggal

: Jumat/30 Desember 2016

Lokasi

: Wisata Kedung Cinet, Ds. Klitih, Kec. Plandaan, Kab. Jombang

Pukul

: 10,00
Selain itu, penulis juga mencari informasi tambahan melaui buku mengenai

pariwisata dan berbagai jurnal dari internet.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2
2.1 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pariwisata
Menurut Fandeli (1995:50-51) banyak faktor yang mendorong manusia
berwisata, diantaranya adalah: keinginan untuk melepaskan diri tekanan hidup seharihari di kota, keinginan untuk mengubah suasana dan memanfaatkan waktu senggang,
kemajuan pembangunan dalam bidang komunikasi dan transportasi, keinginan untuk

melihat dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru mengenai masyarakat dan


tempat lain, serta meningkatnya pendapatan yang dapat memungkinan seseorang dapat
dengan bebas melakukan perjalanan yang jauh dari tempat tinggalnya.
Faktor-faktor pendorong pengembangan pariwisata di Indonesia menurut Spilane
(1987:57), adalah :
1. Berkurangnya peranan minyak bumi sebagai sumber devisa negara jika
dibanding dengan waktu lalu;
2. Merosotnya nilai eksport pada sektro nonmigas;
3. Adanya kecenderungan peningkatan pariwisata secara konsisten;
4. Besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia bagi pengembangan
pariwisata.
Situasi dan kondisi sosioekonomi Indonesia saat ini, yang memperlihatkan
bahwa semakin berkurangnya lahan pertanian dan lapangan pekerjaan lainnya serta
semakin rusaknya lingkungan akibat kegiatan manufaktur dan kegiatan-kegiatan
ekonomi lainnya yang mengeksploitasi sumberdaya alam, maka pariwisata perlu
dikembangkan sebagai salah satu sumber produksi andalan. Sektor pariwisata selain
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, juga tidak merusak lingkungan bahkan
sebaliknya merangsang pelestarian lingkungan hidup. Hal ini dapat dimengerti karena
pengembangan pariwisata tidak dapat dipisahkan dari lingkungan hidup sebagai salah
satu sasaran atau obyek wisata.
Dari laporan dan analisis World Tourism Organization (WTO) diperoleh bahwa
sumbangan pariwisata amat berarti bagi penciptaan lapangan kerja. Disebutkan bahwa
3
dari setiap sembilan kesempatan kerja yang tersedia secara global saat ini, satu
diantaranya berasal dari sektor pariwisata. Diduga pula bahwa daya serap tenaga kerja
pada sektor pariwisata lebih besar di negara-negara berkembang (Suara Pembaruan, 28
Pebruari 1998). Selain itu, pariwisata dapat membuka pasar baru bagi produksi
pertanian dan hasil kerajinan rumah tangga yang masih tradisonal maupun usaha-usaha
jasa seperti tukang pijit, penginapan, transportasi dan guide yang dengan sendirinya

membuka peluang kerja baru bagi para pencari kerja yang terus meningkat setiap tahun,
serta meningkatkan output negara.
Sehubungan perekonomian negara, sektor pariwisata terbukti telah memberikan
kontribusi yang cukup pada perolehan devisa. Hal ini dapat dilihat dari perolehan devisa
negara pada tahun 1995, pariwisata menempati urutan ketiga setelah migas dan tekstil,
dengan devisa sebesar 5.228,4 juta dollar AS. Sebelumnya tahun 1994 berada pada
posisi keempat setelah migas, tekstil dan kayu olahan, dengan devisa sebesar 4.785,1
juta dollar AS (Kedaulatan Rakyat, 21 Agustus 1998). Ditambahkan pula bahwa
terhadap GDP Indonesia, sektor pariwisata juga memainkan peranan yang penting.
Hasil studi World Travel and Tourism Council (WTTC) menyimpulkan bahwa
pertumbuhan kontribusi pariwisata terhadap GDP rata-rata sebesar 8% dan merupakan
yang tercepat di dunia.
2.2 Manfaat Pariwisata
a) Manfaat Pariwisata dari Segi Ekonomi
Manfaat pariwisata dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilakan devisa yang
besar bagi Negara sehingga meningkatkan perekonomian Negara. Devisa yang diterima
secara berturut-turut pada tahun 1996, 1997, 1998, 1999, dan 2000 adalah sebesar
6,307.69; 5,321.46; 4,331.09; 4,710.22; dan 5,748.80 juta dollar AS (Santosa, 2001).
Pada tahun 2002 dan 2003, meskipun mengalami tragedi Kuta (Bom Bali), nilai devisa
juga masih tetap tinggi, yaitu US$ 4.496 Milyar tahun 2002 dan US$ 4.307 Milyar
tahun 2003.
4
Kontribusi pariwisata menunjukkan tren yang semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun 1985 penukaran valuta asing senilai 95,105 juta dollar AS. Angka ini
mengalami kenaikan, menjadi 456,105 juta dollar AS pada tahun 1990, dan pada
tahun1997 (sesaat sebelum krismon) menjadi 1.380,454 juta dollar AS. Selanjutnya,
karena nilai tukar dollar yang melonjak, penukaran valuta asing hanya mencapai nilai
865,078 juta dollar AS pada tahun 2000.

Objek wisata juga berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar dan


pengeluaran wisatawan yang terserap dalam perekonomian rakyat cukup tinggi.
Dampak ekonomi yng dapat dirasakan secara langsung diantaranya adalah keuntungan
tiket masuk wisata, jasa tempat parkir, serta toilet umum.
b) Manfaat Pariwisata dari Segi Lingkungan Hidup
Pariwisata juga mendatangkan manfaat bagi lingkungan hidup karena sebuah objek
wisata apabila ingin mendapatkan kunjungan dari wisataan haruslah terjaga
kebersiahannya sehingga menjadi terbiasa untuk merawat dan menjaga lingkungan agar
selalu terjaga kebersihannya.Pembangunan pariwisata terkadang tidak mengakibatkan
dampak-dampak negatif terhadap lingkungan dan penurunan kualitas tanah atau lahan
pertaninan baik lahan perladangan maupun persawahan. Kelestarian hutannya masih
tetap terjaga dengan baik. Masyarakat secara bersama-sama dan sepakat untuk
melestarikan hutannnya dan tanpa harus ketergantungan terhadap hutan tersebut. Pada
dasarnya masyarakat lokal telah sadar terhadap perlunya pelestarian hutan, karena
kawasan hutan yang dimaksud merupakan daerah resapan air yang bisa dipergunakan
untuk kepentingan hidupnya maupun mahluk hidup yang lainnya serta untuk keperluan
persawahan. Namun tak jarang akibat wisatawan yang terlalu banyak, lingkungan malah
semakin tak terurus karena banyaknya sampah yang dihasilkan pengunjung dan
menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
c) Manfaat Pariwisata dari Segi Peluang dan Kesempatan Kerja
Pariwisata juga menciptakan kesempatan kerja. Sarana-sarana pariwisata seperti
hotel dan perjalanan adalah usaha yang padat karya. Menurut perbandingan jauh lebih
5
banyak untuk hotel dan restoran daripada untuk usaha-usaha lainnya. Untuk setiap
tempat tidur dibutuhkan kira-kira 2 orang tenaga. Di Amerika Serikat untuk tempat
tidur diperlukan 279 tenaga kerja. Sudah tentu angka itu berbeda-beda menurut
negaranya . Di Indonesia untuk setiap kamar dibutuhkan kira-kira 2 orang tenaga kerja.
Itu semua mengenai tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan pariwisata. Di
samping itu, pariwisata juga menciptakan peluang kerja yang tidak berhubungan

langsung dengan pariwisata. Yang terpenting dibidang kontruksi bangunan dan jalan.
Banyak bangunan yang didirikan untuk hotel, restoran, toko artshop, dll. Wisatawanwistawan juga memerlukan makan dan minum, ini semua secara tidak langsung
menciptakan lapangan kerja dibidang perdagangan. Jadi, pariwisata mempunyai banyak
manfaat dari segi peluang dan kesempatan kerja.
2.3 Dampak Berkembangnya Pariwisata
Dampak positif dari adanya kegiatan pengembangan pariwisata meliputi:
1. Penciptaan lapangan kerja, dimana pada umumnya pariwisata merupakan
industri padat karya dimana tenaga kerja tidak dapat digantikan dengan modal
atau peralatan.
2. Sebagai sumber devisa asing.
3. Pariwisata dan distribusi pembangunan spiritual, disini pariwisata secara wajar
cenderung mendistribusikan pembangunan dari pusat industri kearah wilayah
desa yang belum berkembang, bahkan pariwisata disadari dapat menjadi dasar
pembangunan regional. Struktur perekonomian regional sangat penting untuk
menyesuaikan dan menentukan dampak ekonomi dari pariwisata.
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan pariwisata
meliputi:
1. Pariwisata

dan

vulnerability ekonomi,

karena

dinegara

kecil

dengan

perekonomian terbuka, pariwisata menjadi sumber mudah terserang atau luka


(vulnerability), khususnya jika negara tersebut sangat tergantung pada satu pasar
6
asing.
2. Polarisasi spasial dari industri pariwisata dimana perusahaan besar mempunyai
kemampuan untuk menerima sumber daya modal yang besar dari kelompok
besar perbankan atau lembaga keuangan lain. Sedangkan perusahaan kecil harus
tergantung dari pinjaman atau subsidi dari pemerintah dan tabungan pribadi. Hal

ini menjadi hambatan dimana terjadi konflik aspasial antara perusahaan kecil
dan perusahaan besar.
3. Sifat dari pekerjaan dalam industri pariwisata cenderung menerima gaji yang
rendah, menjadi pekerjaan musiman, tidak ada serikat buruh.
4. Dampak industri pariwisata terhadap alokasi sumber daya ekonomi industri ini
dapat menaikkan harga tanah dimana kenaikan harga tanah dapat menimbulkan
kesulitan bagi penghuni daerah tersebut yang tidak bekerja disektor pariwisata
yang ingin membangun rumah atau mendirikan bisnis disini.
5. Dampak terhadap lingkungan, bisa berupa polusi air atau udara, kekurangan air,
keramaian lalu lintas dan kerusakan dari pemandangan alam yang tradisional.

BAB III
PEMBAHASAN
7

3.1 Perkembangan Wisata Kedung Cinet


Belum banyak perkembangan yang dialami wisata kedung cinet, loket masuk
belum dibangun pada wisata ini. Akses jalan menuju wisata kedung cinet yang sekaligus
menjadi jalan penghubung desa selanjutnya masih belum beraspal, sehingga saat hujan

turun kondisi jalan sangat licin dan aktivitas masyarakat setempat sangat terganggu.
Masyarakat sekitar yang rata-rata bekerja sebagai petani harus rela berjalan cukup jauh
menuju kebun dan sawahnya karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk
dilalui sepeda. Walaupun demikian, pengunjung wisata kedung cinet sudah semakin
banyak, terutama dihari libur. Selain merupakan objek wisata yang gratis, wisata ini
menyajikan pemandangan yang cukup indah. Saat musim panas, akses jalan menuju
wisata ini cukup mudah, air sungai berwarna hijau kebiruan dan wisatawan dapat turun
ke sungai untuk menikmati segarnya wisata kedung cinet.
Pada musim hujan tempat ini tidak memungkinkan untuk dikunjungi wisatawan,
selain jalan yang sangat sulit dilalui, air sungai yang awalnya hijau kebiruan menjadi
kecoklatan akibat debit air yang meningkat. Arus sungai menjadi sangat deras,
akibatnya wisatawan tidak dapat menuruni tebing-tebing yang menjadi ikon kedung
cinet, wisatawan tidak dapat berselfieria ataupun sekedar bermain air dan kegiatan
pariwisata tidak dapat dilangsungkan.
Pembangunan yang berkepanjangan harus dilakukan untuk perkembangan
wisata kedung cinet. Pembangunan tersebut dapat berupa: perbaikan akses jalan menuju
lokasi kedung cinet, pembangunan loket wisata, pembangunan tempat parkir yang
memadai, pembangunan pengaman tepi sungai yang permanen, dan penyediaan gazebo
maupun tempat duduk sebagai tempat beristirahat untuk wisatawan.
Tidak hanya melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan, objek wisata ini
juga memerlukan pengelolaan dan perbaikan dengan baik. Seiring semakin banyaknya
pengunjung wisata kedung cinet, wisata ini mulai menampakkan kerusakannya. Mulai
banyak ditemukan sampah plastik disepanjang aliran sungai. Hal ini terjadi karena tidak
8
adanya fasilitas tempat sampah pada wisata kedung
cinet, sehingga wisatawan dengan
enaknya membuang sampah disepanjang aliran sungai. Wisata ini hanya dikelola oleh
penduduk sekitar tanpa adanya campur tangan dari pemerintah, sehingga tidak bnayak
yang dapat dilakukan pengelola. Pengelola menjaga kelestarian wisata ini dengan
membersihkan lokasi dengan alat seadanya, pengelola tidak dapat memberikan fasilitas

kebersihan mengingat tidak adanya pemasukan pariwisata karena objek wisata ini masih
merupakan objek wisata yang gratis.
3.2 Peran Wisata Kedung Cinet Terhadap Masyarakat Sekitar
Kedung cinet memberikan peran penting terhadap masyarakat sekitar, sungai
pada kedung cinet merupakan aliran irigasi yang mengairi persawahan dan perkebunan
warga sekitar. Dengan dijadikannya kedung cinet sebagai objek wisata, masyarakat
sekitar sangat diuntungkan. Pengelola wisata kedung cinet berasal dari masyarakat desa
Klitih yang merupakan lokasi dari kedung cinet, sehingga mengurangi pengangguran di
desa Klitih.
Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang, masyarakat desa Klitih
mendapatkan penghasilan tambahan melalui penjualan makanan maupun minuman
karena pada wisata ini belum berdiri stan makanan, warung, maupun restoran.
Penghasilan yang diperoleh masyarakat tidak hanya dari penjualan makanan,
masyarakat juga memperoleh penghasilan melalui jasa parkir kendaraan yang tersedia
sebelum lokasi wisata dan jasa ojek untuk wisatawan yang mengendarai mobil, karena
untuk menuju lokasi wisata kedung cinet tidak dapat ditempuh dengan menggunakan
mobil.
Apabila pembangunan pada wisata kedung cinet dilaksanakan dengan baik,
tidak hanya masyarakat desa Klitih yang dapat merasakan manfaatnya. Masyarakat desa
sebelah akan diuntungkan dengan adanya perbaikan jalan yang merupakan akses masuk
menuju desanya. Masyarakat sebelah juga dapat mengambil keuntungan dengan
penjualan makanan daerah karena mudahnya akses menuju lokasi wisata.
9
Wisata kedung cinet sangat berbahaya untuk dikunjungi pada malam hari, oleh
karena itu pengunjung yang datang dari jauh membutuhkan penginapan untuk sekadar
beristirahat sehari maupun dua hari guna menikmati indahnya kedung cinet. Masyarakat
dapat memanfaatkan keadaan ini dengan menggunakan sebagian rumahnya sebagai
penginapan sederhana, sehingga wisatawan dapat berwisata cukup lama di wisata
kedung cinet ini. Tidak hanya merasakan indahnya kedung cinet, wisatawan juga dapat

merasakan keramahan penduduk sekitar dan merasakan lezatnya makanan khas desa
Klitih.
3.3 Dampak-Dampak Perkembangan Wisata Kedung Cinet
Berkembangnya wisata kedung cinet memberikan perubahan yang besar baik
terhadap masyarakat maupun terhadap lingkungan sekitar. Perubahan tersebut sangat
beragam, dapat berupa perubahan positif dan perubahan negatif. Perubahan positif
banyak dirasakan oleh masyarakat setempat, sayangnya tidak demikian dengan
lingkungan wisata kedung cinet. Dampak-dampak perkembangan wisata kedung cinet
sebagai berikut:
1. Dampak Bagi Masyarakat
Meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan kerja
Kebutuhan SDM untuk mengelola wisata ini diperoleh dari masyarakat sekitar.
Disamping itu objek wisata kedung cinet juga mnciotakan peluang kerja yang
tidak berhubungan dengan pariwisata, seperti penjual makanan dan minuman

serta jasa home stay dan toilet umum.


Meningkatkan pendapatan masyarakat
Dengan memanfaatkan penduduk sekitar sebagai pengelola, kesejahteraan
penduduk turut meningkat dari adanya pendapatan pariwisata.

Turut merasakan manfaat pembangunan akses jalan yang baik


Dibangunnya akses jalan menuju wisata kedung cinet sangat menguntungkan
bagi masyarakat. Selain mempermudah masyarakat mencapai area bekerjanya,
akses jalan menuju desa sebelah semakin mudah.

2. Dampak Bagi Lingkungan

10

Dengan semakin banyaknya pengunjung, banyak juga sampah yang dihasilkan.


Pencemaran lingkungan tidak dapat dihindarkan. Banyak pohon ditebang dijadikan
sebagai gazebo, pengaman sungai, maupun sebagai tempat duduk. Pemandangan
tradisional sedikit demi sedikit hilang, namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan
pengelolaan wisata yang baik. Menyediakan tempat pembuangan sampah dan rumah

daur ulang yang dikelola oleh masyarakat lokal, sehingga kelestarian alam tetap terjaga
dan kegiatan pariwista dapat berlangsung dengan baik.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

11

Belum banyak perkembangan yang dialami oleh wisata kedung cinet, namun
sudah semakin banyak pengunjung yang dating. Pembangunan berkelanjutan sangat
diperlukan sebagai sarana berkembangnya wisata kedung cinet, seperti perbaikan jalan
dan pembuatan loket wisata.
Wisata kedung cinet memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar.
Wisata kedung cinet dapat mengurangi angka pengangguran desa Klitih dan

meningkatkan penghasilan masyarakat dengan adanya pekerjaan pariwisata maupun


pekerjaan diluar pariwisata.
Wisata kedung cinet membawa banyak perubahan pada masyarakat kedung
cinet, seperti meningkatnya kesejahteraan masyarakat dengan adanya tambahan
penghasilan akibat adanya wisata ini. Disamping itu manajemen pengelolaan wisata
yang baik sangat diperlukan guna menjaga kelestarian wisata ini.
4.2 Rekomendasi/Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut penulis memberikan saran agar pemerintah
membantu pengadaan fasilitas yang memadai dan infrstruktur jalan yang layak agar
wisata ini dapat berkembang dengan baik dan semakin banyak dikunjungi wisatawan
lokal dan mancanegara. Pengadaan loket masuk juga sangat diperlukan sebagai
pendapatan wisata yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan menambah fasilitas
yang belum ada. Berkembangnya wisata ini dapat membantu memaksimalkan peluang
kerja masyarakat lokal sehingga mengurangi angka pengangguran daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Kertas Kerja (2004), Indonesia membangun 12
Bangsa : Ekonomi dan Industri pariwisata,
Konvensi Pariwisata Indonesia, Jakarta
Yoeti, Oka A. (1997) Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, PT.

Pradnya

Paramita, Jakarta
Yoeti Oka A.(2008) Ekonomi Pariwisata Intriduksi, Informasi, dan Impleksi,PT
Kompas Media Nusantara, Jakarta

La Taya. faktor-faktor pendorong pengembangan pariwisata dan peranannya dalam


pertumbuhan ekonomi.27 Juni 2012. http://komunikasipembangunan.blogspot.co.id/2012/06/faktor-faktor-pendorong-pengembangan.html

You might also like