You are on page 1of 5

ALUR PASIEN IGD

No. Dokumen

No. Revisi: -

Halaman
1/2

Ditetapkan oleh:
STANDAR
PROSEDUR

Direktur RS KARTIKA CIBADAK


Tanggal terbit

OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

dr.Francis Johanes, MARS


NIK:
Alur pelayanan medis bagi pasien yang masuk lewat pintu Instalasi
Gawat Darurat
Agar pasien dapat ditangani secepat dan seoptimal mungkin
Penanganan pasien gawat darurat sesuai standar dan alur layanan yang
teratur baik secara medis maupun administrative
1. Pasien masuk ruang gawat darurat pengantar / keluarga pasien
mendaftar ke pendaftaran IGD
2. Perawat IGD melakukan triase memeriksa kondisi pasien, IGD
menerima status pasien dari rekam medik
3. Perawat IGD melaporkan pada dokter jaga IGD setelah melakukan
labelisasi/triase (merah, kuning, hijau, hitam)
4. Paramedik dan dokter melakukan tindakan yang diperlukan sesuai

PROSEDUR

SPM emergensi.
5. Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui
oleh pasien/keluarga (informed consent)
6. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan (medik,
penunjang, rawat inap), pasien/keluarga menandatangani surat
penolakan.
7. Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter atau
paramedis berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat

ALUR PASIEN IGD


No. Dokumen

No. Revisi: -

Halaman

2/2
Ditetapkan oleh:
Direktur RS KARTIKA CIBADAK
STANDAR
PROSEDUR

Tanggal terbit

OPERASIONAL
dr.Francis Johanes
NIK:
kondisi yang mengancam jiwa pasien
8. Bila

diperlukan

pemeriksaan

penunjang,

dokter

membuat

pengantar ke unit terkait dan mengonfirmasi lewat telpon,


pengambilan sampel laboratorium dilakukan diruang gawat
darurat, untuk pemeriksaan rontgen, petugas IGD mengantarkan
pasien ke unit radiologi
9. Dokter jaga IGD mencatat hasil bacaan penunjang medik di
dokumen RM dan salinannya tersimpan dalam dokumen RM.
10. Dokter jaga IGD mencatat hasil pemeriksaan, diagnosis, dan terapi
dilembar emergensi dokumen RM, serta menuliskan resep, bila
merupakan kasus kepolisian/kriminal dituliskan visum et repertum
pada rekam medis atas permintaan penyidik kepolisian
1. Poliklinik Rawat Jalan
2. Instalasi Radiologi
3. Instalasi Laboratorium
UNIT TERKAIT

4. Instalasi Farmasi
5. Rawat Inap
6. Bagian Pendaftaran/Rekam Medis
7. Satpam
MELAKUKAN TRIASE
INSTALASI GAWAT DARURAT
No. Dokumen
No. Revisi: Halaman
1/1

Ditetapkan oleh:
STANDAR
PROSEDUR

Direktur RS KARTIKA CIBADAK


Tanggal terbit

OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN

Pengelompokan atau proses memilah-milah keadaan pasien berdasarkan


kegawatdaruratan dan berat ringannya trauma atau penyakit pasien
Setiap pasien yang datang dapat ditangani dengan cepat dan tepat sesuai
dengan jenis kasus dan tingkat kegawatan.
1. Proses triase, dilakukan langsung oleh perawat Instalasi Gawat
Darurat.
2. Pertolongan pada pelayanan Gawat Darurat sehari-hari dahulukan
korban yang kondisinya berat sekali.

KEBIJAKAN

3. Prioritas Pertolongan dengan labelisasi warna


Merah : Gawat Darurat
Kuning : Gawat Tidak Darurat atau Darurat Tidak Gawat
Hijau

PROSEDUR

: Tidak Gawat Tidak Darurat

Hitam : Meninggal
1. Petugas menerima pasien yang datang dan membawanya ke ruang
triase.
2. Perawat IGD melakukan anamnesa dengan cepat nama, umur dan
alamat pasien serta keluhan utama pasien, pada pasien untuk
menilai tingkat kesadaran, pasien, bila perlu menyetuh atau
menggoyang bahu pasien dengan tetap menjaga prosesionalitas.
3. Perawat IGD memeriksa gangguan jalan nafas (lihat, raba dan
dengar).
4. Perawat IGD Memeriksa gangguan sirkulasi pada pasien dengan
memeriksa nadi pasien (nadi radialis/carotis)
5. Perawat IGD Memeriksa adanya luka, patah tulang maupun
perdarahan dengan cara melihat dan meraba tubuh korban secara
detail mulai dari kepala sampai ujung kaki sesuai dengan kondisi

korban.
6. Dari hasil pemeriksaan, Perawat IGD menentukan kategori pasien
berdasar label pelayanan :
Label merah : Emergency :
Pasien gawat dan darurat, pasien ini harus
mendapat

pertolongan

dengan

prioritas

penanganan pertama
Label Kuning : Urgent :
Pasien tidak gawat tapi darurat atau gawat tidak
darurat, pasien ini harus mendapat pertolongan
dengan prioritas penanganan kedua P2
Label hijau

: Non Urgent :
Pasien tidak gawat dan tidak darurat, pasien ini
akan mendapat prioritas penanganan ketiga P3

Label Hitam : Expentant :


Pasien mengalami cedera mematikan dan akan
meninggal meski mendapat pertolongan
7. Perawat IGD menginformasikan hasil triase kepada dokter jaga
IGD memeriksa keadaan umum pasien untuk melihat kondisi
UNIT TERKAIT

pasien
Instalasi gawat darurat

PASIEN PINDAH DPJP


No. Dokumen

No. Revisi: -

Halaman
1/2

STANDAR
PROSEDUR

Tanggal terbit

Ditetapkan oleh:
Direktur RS KARTIKA CIBADAK

OPERASIONAL
dr.Francis Johanes, MARS

NIK:
PENGERTIAN
TUJUAN

Tata cara pasien pindah DPJP


Memberikan panduan dalam langkah-langah saat pasien pindah DPJP
PROSEDUR:
1. Pasien menyatakan kepada petugas secara lisan dan tertulis pada

KEBIJAKAN

lembar perjalanan pernyakit disertai dengan tanda tangan bawa


pasien menginginkan pindah DPJP sesuai kemauan dari pasien
2. Petugas memberitahu jadwal visite dokter DPJP baru
3.
1. Pasien masuk ruang gawat darurat pengantar / keluarga pasien
mendaftar ke pendaftaran IGD
2. Perawat IGD melakukan triase memeriksa kondisi pasien, IGD
menerima status pasien dari rekam medik
3. Perawat IGD melaporkan pada dokter jaga IGD setelah melakukan
labelisasi/triase (merah, kuning, hijau, hitam)
4. Paramedik dan dokter melakukan tindakan yang diperlukan sesuai

PROSEDUR

SPM emergensi.
5. Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui
oleh pasien/keluarga (informed consent)
6. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan (medik,
penunjang, rawat inap), pasien/keluarga menandatangani surat
penolakan.
7. Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter atau
paramedis berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat

You might also like