You are on page 1of 4

Klasifikasi Obat Kumur

1. Antimikrobial Mouthwash
1. CHX (Chlorhexidine gluconat)
Dari semua obat kumur antimicrobial, CHX (Chlorhexidine gluconat) adalah yang
paling sering di pelajari, dan secara signifikan CHX menunjukan hasil yang efektiv
sebagai antimikroba untuk menangani infeksi di rongga mulut.
CHX merupakan zat kimia kationik yang mengikat semua muatan negative dan
kemudian melepaskannya selama waktu 7-12 jam. Seperti sifat kation, dia dapat
berinteraksi dengan zat anion seperti dalam pasta gigi dan kemudian menetralkannya.
CHX mempunyai spectrum antimicroba yang luas. CHX efektiv digunakan untuk
mengatasi bakteri gram-positiv dan bakteri gram-negative, jamur (Candida albicans), dan
virus yang memiliki selubung lemak.
Akan tetapi, ternyata dalam pemakaiannya CHX mempunyai efek yang merugikan
seperti menghilangkan sesitivitas rasa, mewarnai gigi dan lidah, menyebabkan
desquamasi gingiva, dan mengiritasi mukosa. Oleh karena itu penggunaan CHX dibatasi
dan harus sesuai dosis agar meminimalisasi efek yang di timbulkan. Dosis yang di
anjurkan adalah 15 ml untuk konsentrasi 0.12% atau 10 ml untuk konsentrasi 0.2%.
kemudian pasien dianjurkan berkumur sebelum tidur dan sesudah makan selama 30
menit. Tapi lama waktu berkumur terkadang terkandung dari petunjuk pabrikyang sudah
dijelaskan d.alam kemasan
2. Analgesik and Anti-inflamatory Mouthwash

Obat kumur analgesic umumnya digunakan dengan indikasi adanya ulcerasi


dalam rongga mulut, sehingga obat kumur ini dapat mengurangi rasa nyeri dan mencegah
inflamasi. Obat kumur ini mengandung zat analgesic seperti benzydamin hydrochloride
yang dapat menimbulkan efek analgesic pada rongga mulut. Selain itu benzydamin
hydrochloride juga bisa dikombinasikan dengan CHX untuk mendapatkan obat kumur
yang efektive. Efek dari penggunaan obat kumur ini adalah hilangnya sensasi rasa untuk
sementara.
Mekanisme kerja dari bensydamin hydrochloride ini adalah dengan membuat
merman sel stabil (mencegah lepasnya asam arakidonat) dan menginhibisi cyclooxygenase, mengurangi sintesis dari prostaglandin dan berikatan dengan zat promote
inflamasi.

3. Fluoride Mouthwash
Telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mencegah karies. Ini adalah fakta yang
diketahui bahwa kumur fluoride akan melindungi gigi permanen terhadap karies, tetapi
efek pada gigi primer masih belum begitu jelas. Banyak obat kumur antibakteri sekarang
mengandung fluoride dalam upaya untuk menggabungkan manfaat dari keduanya. ORONaF adalah obat kumur bebas alkohol dan mengandung 0,05% sodium fluoride untuk
sehari-hari.
4. Breath Freshening Mouthwash
Telah digunakan selama bertahun-tahun. Listerine yang pertama kali dipasarkan secara
eksklusif untuk perawatan bau mulut pada tahun 1914 dan masih salah satu kumur paling
populer di Amerika Serikat. Dalam baru-baru ini melewati sebuah obat kumur dua fase
(Dentyl pH ) telah dikembangkan untuk pengobatan bau mulut (halitosis) dan ini adalah
saat ini salah satu kumur paling populer di dunia barat. Menggabungkan dua zat
antibakteri yang memiliki catatan yang sudah terbukti dalam pengurangan bakteri intraoral (cetylpyridinium chloride dan triclosan), dikombinasikan dengan minyak yang
mengikat bakteri. Manfaat tambahan adalah bahwa ia mengandung fluoride dan bebas
alkohol.
5. Salivary Subsitute Mouthwash
Digunakan untuk pengobatan gejala xerostomia. Tujuan dari obat kumur ini adalah untuk
mempermudah bicara, makan dan menelan. Produk yang dapat direkomendasikan adalah
Biotne dan Xerostom . Betaine telah ditemukan untuk mengurangi xerostomia dan
melindungi mukosa mulut terhadap iritasi zat.

6. Mouthwash for Specific Condition

Sumber

You might also like