Professional Documents
Culture Documents
Oleh
NAMA
NIP.
PANGKAT/ GOL
PUSKESMAS PARIAMAN
DINAS PENDIDIKAN KOTA PARIAMAN
PROVINSI SUMATERA BARAT
2014
PERNYATAAN PERSETUJUAN
JUDUL
NAMA
NIP.
Mengetahui,
Pimpinan Puskesmas
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena dengan
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah Ketuban Pecah Dini (KPD)
untuk Diajukan Sebagai Syarat Pengusulan Dupak
makalah ini bisa memberi banyak pengetahuan bagi pembaca khususnya bagi
penulis sendiri.
Kami menyadari keterbatasan dalam menyusun makalah ini. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, demi penyempurnaan
edisi-edisi berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak hingga makalah
ini dapat selesai.
Pariaman,
Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN............................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
B A B I PENDAHULUAN
1.1....................................................................................................Latar
Belakang.................................................................................... 1
1.2....................................................................................................Tujuan
...................................................................................................3
1.3....................................................................................................Manfaat
...................................................................................................4
B A B II TINJAUAN TEORI
2.1....................................................................................................Definisi
...................................................................................................5
2.2....................................................................................................Etiologi
...................................................................................................6
2.3....................................................................................................Tanda
dan Gejala.................................................................................. 11
2.4....................................................................................................Pengaru
h KPD........................................................................................ 11
2.5....................................................................................................Faktor
faktor yang mempengaruhi
Ketuban Pecah Dini (KPD)....................................................... 12
2.6....................................................................................................Manifes
tasi Klinik.................................................................................. 15
2.7....................................................................................................Kompli
kasi KPD................................................................................... 16
2.8....................................................................................................Patofisi
ologi........................................................................................... 16
2.9....................................................................................................Pemerik
saan Penunjang.......................................................................... 19
2.10..................................................................................................Penatala
ksanaan...................................................................................... 19
B A B III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................... 23
3.2 Saran.......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri
berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi
korioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan
mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu (Sarwono, 2008).
Ketuban pecah dini (KPD) didefenisikan sebagai pecahnya ketuban
sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan
maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. Dalam keadaan normal 8-10%
perempuan hamil aterm akan mengalami ketuban pecah dini (Sarwono,
2008).
Selaput ketuban yang membatasi rongga amnion terdiri atas amnion
dan korion yang sangat erat kaitannya. Lapisan ini terdiri atas beberapa sel
seperti sel epitel, sel mesenkim dan sel trofoblast yang terikat erat dalam
metrics kolagen. Selaput ketuban berfungsi menghasilkan air ketuban dan
melindungi janin terhadap infeksi.
Insidensi ketuban pecah dini terjadi 10% pada semua kehamilan. Pada
kehamilan aterm insidensinya bervariasi 6-19%, sedangkan pada kehamilan
preterm insidensinya 2% dari semua kehamilan. Hampir semua ketuban
pecah dini pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan
akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah. 70% kasus
ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan cukup bulan, sekitar 85%
morbiditas dan mortalitas perinatal disebabkan oleh prematuritas, ketuban
pecah dini berhubungan dengan penyebab kejadian prematuritas dengan
insidensi 30-40% (Sualman, 2009).
Penyebab ketuban pecah dini ini pada sebagian besar kasus tidak
diketahui. Banyak penelitian yang telah dilakukan beberapa dokter
menunjukkan infeksi sebagai penyebabnya. Faktor lain yang mempengaruhi
adalah kondisi sosial ekonomi rendah yang berhubungan dengan rendahnya
B A B II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi
proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau
kurang waktu (Cunningham, Mc. Donald, gant, 2002).
Ketuban Pecah Dini (KPD) yang merupakan pecahnya ketuban
sebelum inpartu yaitu pada primi bila pembukaan kurang dari 3 cm dan
pada multipara bila pembukaan kurang dari 5cm. (Mochtar, 2012)
Ketuban Pecah Dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban
sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan
maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. (Fadlun dkk, 2011)
Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan penyebab terbesar persalinan
prematur dengan berbagai akibatnya. Ketuban pecah dini adalah pecahnya
ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam
belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai
terjadi kontraksi rahim disebut kejadian ketuban pecah dini periode laten.
(Manuaba, 2010)
Ketuban Pecah Dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban
sebelum waktunya melahirkan. (Rukiyah, 2010)
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum proses
persalinan berlangsung. (Prawirohardjo, 2009)
Ketuban Pecah Dini (KPD) dapat didefinisikan sebagai pecah ketuban
sebelum waktunya persalinan, tanpa memperhatikan usia gestasi. (Varney,
2007)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda
persalinan dan di tunggu satu jam belum di mulainya tanda persalinan
(Manuaba,2009).
Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan berupa air dari vagina
setelah kehamilan berusia 22 minggu sebelum proses persalinan
2.2 Etiologi
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor
tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi
yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Selain itu ketuban pecah dini
merupakan masalah kontroversi obstetri. Penyebab lainnya adalah sebagai
berikut:
a. Inkompetensi serviks (leher rahim)
Inkompetensia serviks adalah istilah untuk menyebut kelainan
pada otot-otot leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan
menyebabkan
terjadinya
ketuban
pecah
dini.
Misalnya:
1. Trauma: Hubungan seksual, pemeriksaan dalam, amniosintesis
2. Gemelli: Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau
lebih. Pada kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang
rahim
berlebihan
maksudnya
terjadi
pada
jalan
lahir
maksudnya
kemungkinan
terjadi
terjadi gangguan pada jaringan ikat oleh karena defek pada sintesa dan
struktur kolagen dengan gejala berupa hiperelastisitas pada kulit dan
sendi, termasuk pada selaput ketuban yang komponen utamanya
adalah kolagen. 72% penderita dengan sindroma Ehlers-Danlos ini
akan mengalami persalinan preterm setelah sebelumnya mengalami
ketuban pecah dini preterm. (Fadlun dkk, 2011)
g. Infeksi
Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada
selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan
ketuban pecah. Adanya infeksi pada selaput ketuban (korioamnionitis
lokal) sudah cukup untuk melemahkan selaput ketuban di tempat
tersebut. Bila terdapat bakteri patogen di dalam vagina maka frekuensi
amnionitis, endometritis, infeksi neonatal akan meningkat 10 kali.
(Fadlun dkk, 2011)
Ketuban pecah dini sebelum kehamilan preterm sering
diakibatkan oleh adanya infeksi. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa bakteri yang terikat pada membran melepaskan substrat seperti
protease yang menyebabkan melemahnya membran. Penelitian
terakhir menyebutkan bahwa matriks metaloproteinase merupakan
enzim spesifik yang terlibat dalam pecahnya ketuban oleh karena
infeksi. (Manuaba, 2010)
h. Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah belum masuk
PAP (sepalo pelvic disproporsi).
i. Korioamnionitis: adalah
infeksi
selaput
ketuban.
Biasanya
Terhadap janin
Walaupun ibu belum menunjukan gejala-gejala infeksi tetapi
janin mungkin sudah terkena infeksi, karena infeksi intrauterine
terlebih dahulu terjadi ( amniotomi, vaskulitis ) sebelum gejala pada
ibu dirasakan. Jadi, akan meninggikan mortallitas dan morbiditas
perinatal.
2.
Terhadap ibu
Karena jalan lahir telah terbuka, maka dapat terjadi infeksi
intrapartal, apalagi bila terlalu sering periksa dalam. Selain itu juga
organ-organ
reproduksinyasudah
mulai
berkurang
lemas,
pucat,
cepat
lelah,
mata
berkunang-kunang.
dari
2.500
zat
kimia
yang
teridentifikasi
termasuk
pada
masa
kehamilan
dapat
menyebabkan
Trauma;
berupa
hubungan
seksual,
pemeriksaan
dalam,
amniosintesis
2) Gemelli
Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada
kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga
menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlebihan. Hal ini
terjadi karena jumlahnya berlebih, isi
rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban ) relative kecil
sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan sehingga
mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah (Saifudin.2002)
2.6 Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik KPD menurut Mansjoer (1999) antara lain:
a. Keluar air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau
kecoklatan, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
b. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi .
c. Janin mudah diraba.
d. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah
kering.
e. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada
dan air ketuban sudah kering.
2.7 Komplikasi KPD
Komplikasi yang timbul akibat Ketuban Pecah Dini bergantung pada
usia kehamilan. Dapat terjadi Infeksi Maternal ataupun neonatal, persalinan
Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban
sangat lemah dan mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban.
infection,
pecahnya
ketuban
menyebabkan
ada
dalam
yang
terlalu
sering,
dan
sebagainya,
predisposisi infeksi.
Tdk ada
bag.
Kala
1
terendah
Persalinan
His yg
Rasa
Px.
mulas &
kontraksi
berulang
Mengiritasi
Ansietas
Nyeri
Melaporkan
&Stimulus
ingin
Gg.
rasa
pembukaan
nervus
Kanalis
servikalis sllu
Kecemasan
ibu
terbuka
akibat
Air
ketuban
trhdp
kelainan
Mdhnya
terlalu
banyak
keselamatan
Laserasi
Distoksia
pd
(partus
jalan
serviks
uteri
pengluarn
air
Proses
Serviks
biomeka
yg
Selaput
Selap
tdkadanya
bisa
nik
Tdk
menutupi
ketuban
Klien
tdk
ut
menaha
bakteri
gg.
pd kala 1 pelindung
PAP yg
Dilatas
Ketega
menonj
ketub
n
Kelainan mengetahui
Gemeli,
mngluar
Infeks
Serviks
Defisit
dunia
menghalan
persalinan
iol &
ngan luar
Resiko
pxbb
dan
an
tekanan
hidramio
letak
janin
KETUBAN
PECAH
kn
enzim
i
inkompet
dg
daerah
gi tekanan pengetahua
berlebi
uterus
mudah
dari
pengelolaan
konservatif
dengan
pemberian
maka
segera
dilakukan
induksi
persalinan
tanpa
B A B III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan dalam dengan jari meningkatkan resiko infeksi dan tidak
perlu dilakukan pada wanita dengan pecah ketuban dini, karena ia akan
diurussesuai kebutuhan persalinan sampai persalinan terjadi atau timbul tanda
dangejala korioamninitis. Jika timbul tanda dan gejala korioamnionitis,
diindikasikan untuk segera berkonsultasi dengan dokter yang menangani
wanita guna menginduksi persalinan dan kelahiran. Pilihan metode persalinan
(melalui vagina atau SC) bergantung pada usia gestasi, presentasi dan berat
korioamnionitis.
3.2 Saran
Ketuban Pecah Dini dapat menimbulkan kecemasan pada wanita dan
keluarganya. Bidan harus membantu wanita mengeksplorasi rasa takut yang
menyertai perkiraan kelahiran janin premature serta risiko tambahan
korioamnionitis. Rencana penatalaksanaan yang melibatkan kemungkinan
periode tirah baring dan hospitalisasi yang memanjang harus didiskusikan
dengan wanita dan keluarganya. Pemahaman dan kerja sama keluarga
merupakan hal yang penting untuk kelanjutan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA