You are on page 1of 10

MAKALAH FISIKA DASAR I

KUBIKEL TEGANGAN MENENGAH

RYAN ZULVA AL WENDY


2016420073
TEKNIK ELEKTRO / SMT I
HARIS ISYANTO, ST. MT.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

DAFTAR ISI

Daftar isi ...................................................................................................................................

Kata Pengantar .........................................................................................................................

BAB I Pendahuluan................................................................................................................

1. Latar Belakang ............................................................................................................


2. Ruang Lingkup ............................................................................................................
3. Tujuan dan Manfaat .....................................................................................................

4
4
4

BAB II Pembahasan ..............................................................................................................

1.
2.
3.
4.

Pengertian Kubikel.......................................................................................................
Bagian-bagian Kubikel.................................................................................................
Jenis dan Fungsi Kubikel..............................................................................................
Permasalahan................................................................................................................

5
6
6
7

BAB III Penutup ....................................................................................................................

1. Kesimpulan ..................................................................................................................
2. Saran-saran ..................................................................................................................

9
10

Daftar Pustaka ..........................................................................................................................

11

Kata Pengantar
2

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah fisika
ini tentang peralatan listrik di tempat kerja.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah fisika ini tentang peralatan listrik di tempat
kerja ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Januari 2017

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kubikel 20 KV adalah seperangkat peralatan listrik yang dipasang pada Gardu Distribusi yang
berfungsi sebagai Pembagi, Pemutus, Penghubung Pengontrol dan Proteksi system penyaluran
tenaga listrik tegangan 20 KV. Kubikel biasanya terpasang pada Gardu Induk 20 KV atau Gardu
Induk Distribusi yang berupa Beton maupun Kios.
Kubikle yang terdapat didalam Gardu merupakan Panel Tegangan Menengah yang berfungsi
sebagai salah satu sarana penunjang Utama untuk mendistribusikan tenaga listrik ke konsumen,
dimana didalam gardu terdapat pula beberapa kubikel dengan beberapa peralatan bantu sesuai
kebutuhan antara lain: Pemutus beban pasangan dalam (PMT/LBS), Pemisah (DS), Isolator, Bus
bar / Rel, Vacum sircuit breaker (VCB), Kabel saluran masuk/keluar, Tranformator Instrumen /
Pengukuran antara lain: Current Transformator (CT) dan Potensial Transformator (PT) dll.

2. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini mencakup tempat kerja dari penulis, yang mana tempat tersebut adalah Gardu
Induk, dan tolak ukur penelitian ini adalah Kelembaban udara yang terjadi pada Kubikel akan
menyebabkan busur listrik (flash over) dan hasil akhir dari penulisan ini merupakan tugas
dari Mata kuliah Fisika Dasar I yang di pimpin oleh Haris Isyanto, ST. MT. sebagai Dosen
pengajar.
3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
-

Sebagai tugas dari mata kuliah Fisika Dasar I


Mengetahui Kubikel dan Pendistribusian Listrik Tegangan Menengah

Manfaat penulisan makalah ini adalah :


-

Mengenal lebih jauh Kubikel Tegangan Menengah


Mengetahui Pendistribusian Listrik Tegangan Menengah
4

BAB II
ISI
1. Pengertian Kubikel
Kubikel 20 kV adalah komponen peralatan-peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan,
pengukuran tegangan, arus, maupun daya, peralatan proteksi, dan control yang terpasang pada
ruang tertutup dan sebagai pembagi, penyalur, pengukur, pengontrol, dan proteksi sistem
penyaluran tenaga listrik.
Disebut sebagai kubikel karena peralatan-peralatan tersebut dikemas plat berbentuk almari dengan
pintu di bagian depan yang bisa dibuka dan ditutup menurut standar operasi yang diminta.

2. Bagian-bagian Kubikel

3. Jenis dan Fungsi Kubikel


Berdasarkan fungsi/penempatannya, Kubikel 20 KV di Gardu Induk antara lain :
o

Kubikel Incoming berfungsi sebagai penghubung dari sisi sekunder trafo


daya ke busbar 20 kV

Kubikel Outgoing : sebagai penghubung / penyalur dari busbar ke beban

Kubikel Pemakaian sendiri (Trafo PS) : sebagai penghubung dari busbar


ke beban pemakaian sendiri atau penggunaan listrik Gardu Induk

Kubikel Kopel (bus kopling); sebagai penghubung antara rel 1 dan rel 2

Kubikel PT (Potential Transformator) / LA (Lighting Arrester) : sebagai sarana


pengukuran dan proteksi pengaman terhadap petir.
6

Kubikel Bus Riser / Bus Tie (Interface): sebagai penghubung antar sel.

4. Permasalahan
Jika ruangan didalam kubikel dibiarkan dalam keadaan lembab maka pada suatu
saat uap air akan menempel bukan saja pada dinding kubikel tetapi juga pada seluruh
atau sebagian besar peralatan penunjang seperti : Isolator, CT, PT, Bus bar, VCB, PMT,
DS dll. Bila uap air ini dibiarkan terus menerus maka suatu saat akan terjadi busur listrik
(Flash Over) diantara penghantar dan isolator. Selain itu dengan adanya arus beban
jurusan yang besar dipikul oleh salah satu atau beberapa kubikel maka akan menimbulkan
uap air akibat panas dan hal ini lebih memungkinkan timbulnya busur listrik (Flash Over)
antara body dengan pengantar melalui badan CT, PT, VCB dan lain-lain sehingga
hubung singkat tidak dapat dihindari dan pada akhirnya akan mengganggu penyaluran
dan pendistribusian tenaga listrik kepada konsumen PT. PLN (Persero) yang ada.
Dari berbagai jenis kubikel yang terpasang pada Gardu Induk, semuanya berfungsi untuk
memikul dan menyalurkan beban ke konsumen. Beban tersebut akan menimbulkan panas
didalam kubikel sehingga uap air akan muncul dan menyebabkan terjadinya Kelembaban
Udara.
Sirkulasi udara yang kurang baik didalam maupun diluar Kubikel atau sirkulasi udara
yang kurang baik didalam Gardu Induk secara keseluruhan, sehingga akan terjadi
Kelembaban udara dalam Kubikel itu sendiri yang dapat menimbulkan terjadinya Busur
Listrk (Flash Over) dan pada akhirnya sebagian atau seluruh system akan terganggu (Black
Out system)
Untuk mengetahui seberapa besar tegangan lompatan api yang disebabkan oleh keadaan
udara, maka perlu dilakukan pengujian.Untuk mengoreksi hasil-hasil pengujian terhadap
tekanan dan suhu dipakai rumus :
VB
VS =

------------------------- 1
d

dimana VS
VB

= tegangan lompatan pada keadaan standar


= tegangan lompatan yang diukur pada keadaan sebenarnya
7

= kepadatan udara relative (relative air density)

bB

273 + 20

d=
760
sedangkan b B
tB

0,386 bB
=

273 + tB

-------------- 2
273 + tB

= tekanan udara pada waktu pengujian (mm Hg)


0

= suhu sekeliling pada waktu pengujian ( C)

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
a) Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi kelembaban udara.
b) Kelembaban udara akan menimbulkan
terjadinya flashover.

uap air yang dapat mengakibatkan

c) Letak lantai KUBIKEL yang menutupi seluruh permukaan got saluran kabel dapat
mengakibatkan mudah terjadi kelembaban udara akibat panas.
d) Beban besar yang dipikul pada setiap KUBIKEL baik incoming maupun out
going juga dapat menimbulkan panas dan sangat berpotensi menyebabkan
terjadinya uap air pada perangkat pendukung didalam KUBIKEL karena ruangan
Cubikel tersebut tertutup.
e) Kurangnya lubang saluran udara atau ventilasi pada setiap KUBIKEL dan Gardu
Induk juga berpotensi menyebabkan panas akibat beban, tidak dapat dihindari.

Dari hasil penulisan makalah ini, dapat simpulkan beberapa hal antara lain :
A. Heater tidak dapat membantu secara maksimal untuk menghilangkan terjadinya
uap air, hal ini disebabkan karena ruangan kubikel tersebut terlalu tertutup.
B. Terjadinya busur listrik dapat dipengaruhi oleh kurang baiknya sirkulasi udara
didalam ruangan kubikel tersebut.

C. Seluruh permukaan lantai parit/saluran kabel ditutup dengan semen sehingga


air akan tetap tergenang atau air tidak meresap langsung kedalam tanah, sehingga
kelembaban tetap terjadi dalam kurun waktu lama.
D. Jika ruangan kubikel dibiarkan dalam keadaan lembab , maka uap air akan
menempel pada semua sarana penunjang yang ada didalam kubikel tersebut (
Body, CT, PT, VCB, Isolator, Bus bar, Kabel opstyq dll ) dan bila dibiarkan maka
akan menimbulkan busur listrik (Flash over) antara sarana penunjang tadi dengan
bumi.
E. Beban yang semakin besar akan menimbulkan panas dan kelembaban uap air
semakin banyak didalam ruangan kubikel tersebut.
F. Selain memperhatikan atau memperbaiki sistim sirkulasi udara maka letak atau
penempatan lantai kubikel sebaiknya dirubah dengan menaikan posisi kubikel
tersebut lebih tinggi antara lantai kubikel dengan permukaan saluran got kabel 25 s/d
50 cm, agar sirkulasi uadara dari luar maupun dari dalam kubikel dapat terjaga dengan
baik.
G. Kondisi sirkulasi udara ( Fentilasi udara ) didalam gardu hubung juga harus
diperhatikan atau fentilasi ditambah karena akan berpengaruh untuk menurunkan
suhu panas pada kubikel tersebut.

2. Saran-saran
a. Penempatan kubikel dalam gardu hubung perlu diperhatikan atau dirubah dengan
menaikan letak kubikel kurang lebih 25. cm s/d 50. Cm diatas parit/saluran
kabel, agar sirkulasi udara diluar atau dibawah lantai kubikel lebih baik.
b. Perlu diberikan tambahan lubang udara (kawat kasa/ram) pada lantai
kubikel untuk memudahkan sirkulasi udara.
c. Perlu membuat lubang pada lantai parit/saluran kabel yang tertutup dengan
semen untuk memudahkan air cepat merembes kedalam tanah.
d. Perlu penambahan ventilasi udara pada gardu hubung agar sirkulasi udara dari
luar kubikel akan lebih baik.

Daftar Pustaka

1. PT. PLN (Persero) Gardu Induk Duri Kosambi


2. PT PLN (Persero), Pemeliharaan Kubikel 20 kV Gardu Induk
(B.1.1.2.60.3), Pusdiklat, Jakarta, 2012.
3. SPLN, Pengoperasian Kubikel 20 KV (Pengertian dan Fungsi Kubikel)
4. PT. PLN (Persero), Materi Diklat, Pengenalan Kubikel 20 KV
5. PT. PLN (Persero), Materi Diklat, Pengoperasian Kubikel 20 KV

10

You might also like