You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Diabetes Melitus?
2. Bagaimana cara penyembuhan penyakit Diabetes melitus secara modern dan
tradisional?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit Diabetes Melitus.
2. Untuk mengetahui cara penyembuhan penyakit Diabetes melitus secara modern dan
tradisional.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Diabetes Melitus
Penyakit Diabetes Mellitus pertama kali dijelaskan dalam papirus Mesir,
ditemukan oleh Ebers di makam Thebes di Mesir tahun 1862, yang telah ditulis
antara 3000 dan 1500 SM. Penggunaan pertama istilah 'Diabetes Mellitus' merupakan
akreditasi dari Aretaeus dari Cappadocia dan Apolonius dari Memphis pada abad
kedua masehi. 'Diabetes' berasal dari bahasa yunani yang berarti seperti pipa
karena nutrisi tubuh yang lebih banyak melewati sistem daripada digunakan oleh
tubuh. Sedangkan Mellitus adalah bahasa Latin untuk 'madu' atau 'manis'
Penyakit Diabetes Mellitus (penyakit kencing manis atau penyakit gula darah)
adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam
darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana
organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh
atau kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Diabetes melitus (DM)
merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
(meningkatanya kadar gula darah) yang kronik desertai dengan berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, gangguan hormonal tsb dapat menimbulkan
komplikasi pada mata seperti katarak ,ginjal (nefropati) ,saraf dan pembuluh darah.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung
jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk
merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang
diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam
darah.
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau
kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana
peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni
(urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine
sering dilebung atau dikerubuti semut. Penderita kencing manis umumnya
menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh
penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)

2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)


3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak
sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat
berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan. Pada
penyakit
Diabetes Melitus ada beberapa tipe yaitu diabetes melitus tipe 1 dan 2.
Diabetes Melitus tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh
kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulaupulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak
dan remaja. Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan
pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan.
Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan
penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan
pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test
gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah
mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
Sedangkan Diabetes Melitus tipe 2 adalah hormon insulin dalam tubuh tidak
dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti
kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya
sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan
meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Ada beberapa teori yang mengutarakan
sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas).

Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan
beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik.
Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula
dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
2.2 Pengobatan Diabetes Melitus
Dalam menentukan seseorang mengidap Diabetes Melitus dapat ditentukan
melalui kadar gula darah seseorang. Normalnya kadar gula dalam darah berkisar
antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8
mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1 mmol/l = 18
mg/dl. Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan
mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan
mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal,
sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami
penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal. Diagnosa Diabetes dapat
ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau
bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam)
mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara
random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah
mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200
mg/dl. Banyak alat test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli
dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group,
Accurate, OneTouch UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes
Mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.
A. Pengobatan Tradisional Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar
gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat
digunakan oleh tubuh. Diabetes Mellitus / DM dikenal juga dengan sebutan
penyakit gula darah atau kencing manis yang mempunyai jumlah penderita yang
cukup banyak di Indonesia juga di seluruh dunia. Pada orang yang sehat
karbohidrat dalam makanan yang dimakan akan diubah menjadi glokosa yang
akan didistribusikan ke seluruh sel tubuh untuk dijadikan energi dengan bantuan
insulin. Pada orang yang menderita kencing manis, glukosa sulit masuk ke dalam
sel karena sedikit atau tidak adanya zat insulin dalam tubuh. Akibatnya kadar

glukosa dalam darah menjadi tinggi yang nantinya dapat memberikan efek
samping yang bersifat negatif atau merugikan.
Penyakit yang akan ditimbulkan oleh penyakit gula darah ini adalah gangguan
penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka
sulit sembuh dan membusuk / gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh
darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang bagi penderita yang parah bisa
amputasi anggota tubuh karena pembusukan. Oleh sebab itu sangat dianjurkan
melakukan perawatan yang serius bagi penderita serta melaksanakan / menjalani
gaya hidup yang sehat dan baik bagi yang masih sehat maupun yang sudah sakit.
Mengapa obat tradisional diabetes mellitus xamthone plus bisa membantu
menyembuhkan diabetes ?. Buah manggis mengandung konsentrasi antioksidan
yang tinggi, karbohidrat, dan serat. selain itu juga, kaya akan vitamins dan
minerals. Karena sifat ini, dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, sistem
kekebalan tubuh, dan membantu tubuh untuk memerangi kekurangan dan
penyakit secara alami.
Sekarang mari kita kembali ke hubungan antara manggis dan diabetes. Kedua
telah dikaitkan untuk beberapa waktu dan diyakini bahwa buah manggis dapat
membantu menurunkan tingkat gula darah. Menurut Dr Templeman, meskipun
percobaan laboratorium uji coba manusia tidak cukup atau belum ada, dia yakin
dengan hasil klinis bahwa xanthones (antioksidan ampuh yang ditemukan di
pericarp dari manggis) bertindak untuk mengurangi resistensi insulin, yang rusak
dalam diabetes tipe 2. Selain itu, Jerman memperlakukan neuropati perifer dengan
antioksidan, dan semua menuju untuk komplikasi penderita diabetes akibat
kerusakan radikal bebas. Oleh karena itu, masuk akal untuk menyimpulkan
bahwa kekuatan antioksidan manggis juga terlihat dalam hasil yang telah
dilaporkan. Menurut penelitian awal ini, manfaat lain dari jus manggis
menunjukkan bahwa xamthone dapat melindungi terhadap penyakit Alzheimer,
penyakit jantung, dan banyak penyakit lainnya. Bahkan beberapa dokter telah
memberikan jus untuk pasien yang menderita infeksi, demam, diare, eksim, dan
nyeri tubuh secara umum.
Berapakah nilai besar dari manggis buah tropis bagi orang yang menderita
diabetes? Jumlah antioksidan hadir dalam manggis menawarkan beberapa

manfaat bagi penedrita diabetes mellitus khususnya dalam meningkatkan sistem


kekebalan

dan

menurunkan

kadar

kolesterol

dalam

darah

Antioksidan kuat hadir dalam buah ini menunjukkan kuat untuk meningkatkan
kontrol glukosa secara efektif pada pasien yang pankreas terus menghasilkan
insulin. Antioksidan adalah molekul yang dapat dengan aman berinteraksi dengan
radikal bebas dan dengan demikian mencegah kerusakan sel tubuh.
Selain buah manggis ternyata masih banyak tanaman yang dapat mengatasi
penyakit Diabetes Melitus. Untuk mengatasi diabetes, ada sejumlah tanaman obat
yang diyakini berkhasiat. Tanam-tanaman tersebut mengandung bahan aktif yang
bersifat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah). Apa saja tanaman
berkhasiat itu? Salah satunya adalah mengkudu. Kandungan proxeronine dalam
buah ini bisa membantu memperbaiki sel beta pankreas yang rusak. Selain itu,
proxeronine juga mampu memperbaiki reseptor insulin yang tidak berfungsi
dengan baik. Selain mengkudu, ada beberapa tanaman lain yang juga mampu
meredam kadar gula darah, yaitu pare, teh hijau, dan gymnema sylvestre.
Penelitian menunjukkan, zat charantin dan polypeptide-P insulin pada pare
mampu merangsang sel beta pankreas untuk mensekresi insulin. Dua zat aktif ini
memiliki sifat yang menyerupai insulin (insulinomimetik).
Selain itu teh hijau juga dapat berperan dalam pengobatan penyakit Diabetes,
karena polifenol pada teh hijau mampu meningkatkan sensitivitas sel terhadap
insulin. Selain itu, kandungan mangan (Mn) pada teh juga dapat menguraikan
molekul glukosa menjadi sumber energi.Sementara gymnema sylvestre sangat
baik bagi penderita diabetes karena kandungan asam gymnemic-nya dapat
meningkatkan sekresi insulin pada sel beta pankreas. Selain itu, tanaman ini juga
bekerja dengan mencegah penyerapan glukosa pada usus. Sayangnya, gymnema
sylvestre sulit ditemukan di Indonesia. Namun, bukan berarti Anda tak bisa
memanfaatkan khasiat dari tanaman yang banyak terdapat di India ini. Mengapa
demikian? Sebab, saat ini telah beredar obat herbal berbentuk teh celup yang
mengandung empat tanaman berkhasiat itu. Pro-DeEm, demikian nama teh celup
khusus untuk penderita diabetes ini. Penggunaan teh celup produksi PT Jamu
Puspo Internusa ini tidak sulit. Celupkan satu kantung teh celup Pro-DeEm ke
dalam secangkir air panas (sekitar 200 cc), tutup dan biarkan selama 10 menit.

Setelah air berwarna agak kecokelatan, segera minum selagi hangat.


Bila gula darah mulai turun ke titik normal, pemakaian bisa dikurangi menjadi
dua hari sekali. Untuk hasil terbaik, penggunaan teh celup ini mesti dibarengi
dengan gaya hidup dan pola makan yang baik. ''Apapun pengobatan diabetes,
termasuk dengan Pro-DeEm, penderita harus tetap mengontrol pola makan.''

B. Pengobatan Modern Diabetes Melitus


Sejak 1922, banyak penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki terapi
insulin, hal tersebut digunakan untuk memperbaiki persiapan dan penggunaan
insulin. Abel menemukan bahwa insulin dapat dikristalkan, hal ini menjadi
prosedur standart dalam pemurnian insulin ketika Scott (1934) menyatakan bahwa
zink diperlukan untuk mengkristalisasi insulin dalam bentuk rhombohedral,
sebuah penemuan dari hasil observasi zink dalam pankreas. Langkah lain
kristalisasi yang dapat mengurangi reaksi alergi yaitu teknik Chromatography
yang mulai berperan sekitar tahun 1960an yang menjadi penemuan pertama dalam
purifikasi insulin secara Chromatography yaitu insulin mono komponen.
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin
(Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain
itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu
makanan (diet). Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan
pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik.
Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program
pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal
ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan
diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak
mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
C. Pengobatan Alternatif Diabetes Melitus

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

You might also like