PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Nama: Oza Artha Perdana NIM : 03071181419033 Map 1 Pada map 1 ini menggunakan skala 1 : 50000 dan dapat di interpretasikan bahwa terdapat 6 litologi batuan yang berbeda, yaitu Konglomerat, Gamping, Lempung, Serpih, Pasir kasar dan Pasir halus, pada map 1 jika kita merujuk hukum super posisi maka Lapisan Konglomerat merupakan lapisan batuan yang paling tua dikarenakan lapisan batuan ini pada awalnya terendapkan lebih dahulu dibandingkan lapisan batuan yang lain, baru kemudian lapisan batu pasir dan seterusnya, pada map 1 ini menggunakan hukum V nomor 1, yaitu lapisan batuan mengikuti arah kontur dan dip nya yang dapat dilihat langsung pada peta, pada map tersebut terlihat beberapa kontak antar batuan, diantaranya kontak antara Lempung dan serpih, Konglomerat dan pasir serta Gamping dan Pasir. Map 3 Pada map 3 ini menggunakan skala 1 : 20000 dan dapat di interpretasikan bahwa terdapat 5 litologi batuan yang berbeda, yaitu Gamping, Serpih, Lempung, Konglomerat, dan Pasir, pada peta tersebut dibuat 2 sayatan yang nantinya akan menghasilkan 2 penampang, sayatan pertama berupa sayatan A` - A , sayatan tersebut merupakan sayatan true dip, true dip yang didapatkan sebesar 21 , itu berarti kemiringan lapisan pada penampang nantinya sebesar 21, dan apparent dip nya sebesar 20 yang berarti kemiringan pada lapisan batuan di sayatan B B` sebesar 20, lalu untuk menentukan arah kemiringan lapisan dapat diketahui dengan menggunakan hukum V, pada map 3 ini menggunakan hukum V ke 4 yaitu arah kemiringan lapisan bertolak belakang dengan arah dip. Map 4 Pada map 4 ini menggunakan skala 1 : 20000 dan dapat di interpretasikan bahwa terdapat 5 litologi batuan yang berbeda, yaitu Gamping, Serpih, Lempung, Konglomerat, dan Pasir, pada peta tersebut dibuat 2 sayatan penampang yaitu sayatan Y Z dan sayatan A A` , pada sayatan Y Z
LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIKA DAN PETROLOGI
PRAKTIKUM TEKNIK PERPETAAN GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA merupakan sayatan true dip dengan kemiringan 11 yang berarti lapisan batuan tersebut memiliki kemiringan 11, pada sayatan A-A` didapatkan kemiringan apparent dip sebesar 10 yang berarati kemiringan lapisan batuan pada penampang tersebut sebesar 10, batuan yang paling tua adalah konglomerat berdasarkan sayatan, hal itu dapat diketahui dengan cara mengetahui elevasi ketinggian dari kontur yang ada pada lapisan batuan tersebut sehingga nantinya kita dapat membuat urutan stratigrafi atau litologi pada penampang, yang menurut hukum super posisi mengatakan bahwa lapisan yang paling bawah mempunyai umur yang paling tua.