You are on page 1of 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kebakaran terkait erat dengan kondisi bangunan dan kinerja pusat layanan kebakaran

dalam melakukan tindakan pencegahan kebakaran . Dilihat dari kasus kebakaran kota Surabaya
termasuk kota yang rawan terjadinya kebakaran. Kebakaran membutuhkan penanganan khusus
dan perlu adanya kerjasama dengan pihak-pihak lain . Manajemen kebakaran merupakan suatu
upaya terpadu untuk mengelola resiko kebakaran melalui perencanaan, pengelolaan, dan
pemantauan . Penataan ruang dan minimnya prasarana penanggulangan bencana kebakaran juga
berkontribusi terhadap timbulnya kebakaran, kususnya kebakaran kawasan industri dan
permukiman.
PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara
Pelabuhan, maka bidang-bidang usaha yang dijalankan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya
(Persero) meliputi : Jasa perbaikan kapal, modifikasi kapal, penyediaan air bersih, dan
pembangunan kapal baru. Sebagai perusahaan yang besar, tentunya ada beberapa masalah yang
harus dihadapi oleh PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) diantaranya adalah masalah
proteksi kebakaran. Sebagai perusahaan yang besar PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) akan
berusaha mencegah terjadinya kebakaran, sebab kebakaran merupakan bagian dari kecelakaan
yang harus bisa dicegah oleh para pekerjanya sendiri, jika terjadi kebakaran akan menimbulkan
kerugian dalam jumlah yang cukup besar.
Untuk saat ini sarana proteksi kebakaran yang ada di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya
(Persero) hanya menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), system hydrant, dan sarana
evakuasi. Sedangkan untuk system sprinkler, deteksi kebakaran, serta alarm kebakaran masih
belum ada. Jelas ini tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep186/MEN/1999 tentang Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja,pasal 2 ayat 1 yang
berbunyi : Pengurus dan pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran,
latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Serta pasal 2 ayat 2 bagian (b) yang
berbunyi : Kewajiban mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : (b) penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi.
Perencanaan dan pemasangan system sprinkler, alarm, dan detector dibutuhkan untuk
pencegahan terjadinya kebakaran. Terutama di gedung pusat PT. Dok dan Perkapalan Surabaya
(Persero) karena disini terdapat banyak orang bekerja di bidang informatika, administrasi
perkantoran, keuangan, dll. Disni juga banyak benda-benda yang mudah terbakar yaitu berupa
furniture perkantoran, kertas-kertas berkas yang merupakan berkas penting perusahaan. Jadi
apabila terjadi kebakaran maka dipastikan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) akan
mengalami kerugian material yang besar, mengganggu proses produksi serta mengancam jiwa
pekerja yang bekerja didalamnya.
Peneliti akan membuat perancangan system sprinkler, alarm, dan detector pada gedung
pusat PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) sebagai upaya pencegahan terjadinya
kebakaran. Hal ini dinilai sangat cocok diterapkan untuk proteksi kebakaran karena adanya
detector, maka kebakaran dapat dideteksi sedini mungkin. Kemudian adanya alarm akan
memberi tahu kepada orang-orang jika terjadi kebakaran sehingga orang-orang dapat segera
mungkin menyelamatkan diri, mengambil tindakan memadamkan api dengan APAR atau
sesegera mungkin menghubungi petugas kebakaran perusahaan. Serta sprinkler merupakan alat
pemadaman jika tejadi kebakaran yang dapat bekerja lebih awal untuk mencegah terjadinya
kebakaran yang lebih besar.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang diberikan sebelumnya, permasalahan yang akan diselesaikan pada
penelitian ini antara lain :
1. Bagaimana menentukan jumlah sprinkler yang sesuai dengan karakteristik Gedung Pusat
Di PT Dok dan Perkapalan?
2. Bagaimana cara pemasangan system sprinkler pada Gedung Pusat l Di PT Dok dan
Perkapalan?
3. Bagaimana menentukan jumlah volume air yang dibutuhkan untuk perancangan system
springkler di Gedung Pusat Di PT Dok dan Perkapalan?

4. Bagaimana menentukan system perpipaan pada perancangan system springkler di


Gedung Pusat Di PT Dok dan Perkapalan?
5. Bagaimana menentukan jumlah detector dan alarm yang sesuai dengan karakteristik
Gedung Pusat Di PT Dok dan Perkapalan?
1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dalam melakukan pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah sprinkler yang sesuai dengan karakteristik Gedung Pusat Di PT Dok
dan Perkapalan?
2. Mengetahui cara pemasangan system sprinkler pada Gedung Pusat Di PT Dok dan
Perkapalan?
3. Menentukan jumlah volume air yang dibutuhkan untuk perancangan system springkler di
Gedung Pusat Di PT Dok dan Perkapalan?
4. Menentukan system perpipaan pada perancangan system springkler di Gedung Pusat Di
PT Dok dan Perkapalan?
5. Menentukan jumlah detector dan alarm yang sesuai dengan karakteristik Gedung Pusat
Di PT Dok dan Perkapalan?
1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dengan dilakukannya penelitian ini antara lain :

Dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan system sprinkler dan


system sebagai sarana penanggulangan kebakaran pada Gedung Pusat PT Dok dan
Perkapalan.

Memberikan bantuan kepada PT Dok dan perkapalan dalam menanggulangi bahaya


kebakaran.

1.5

Ruang Lingkup

Ruang lingkupyang diberikan dalam menyelsaikan penelitian ini adalah :

Hanya merancang sistem detektor, alarm dan perancangan sprinkler.

Untuk identifikasi dan penggolongan setiap ruangan pada Gedung Pusat menggunakan
standard yang ada (SNI 03-3985-2000, SNI 03-3989-2000).

Tidak membahas mengenai spesifikasi sistem instalasi listrik yang berhubungan dengan
instalasi detektor dan sprinkler.

Peneliti tidak membahas tentang prosedur pemeliharaan detektor dan sprinkler.

Penelitian ini tidak membahas mengenai sistem perpipaan secara mendalam seperti
pengelasan dan penyambungan pipa.

You might also like