Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nama Kelompok:
Dyah Ernawati
(K3311021)
Dewi Septiani
(K3311017)
Ery Fendy
(K3311026)
Henny Rositawati
(K3311036)
Humaira
(K3311038)
Prodi/Kelas : Pend.Kimia/A
Homogen dan Katalis Asam Basa. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Kimia
Fisika 4.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini, sehingga makalah dapat terselesaikan dengan baik. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauhdari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangundemi kesempurnaan makalah
ini.Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Surakarta, 9 Desember 2013
Penulis
ABSTRAK
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri (lihat pula
katalisis). Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan
katalis heterogen. Katalis homogen adalah senyawa yang memiliki fase sama dengan
reaktan ketika reaksi kimia berlangsung. Katalis homogen merupakan katalis yang
mempunyai fasa sama dengan reaktan dan produk. Penggunaan katalis homogen ini
mempunyai kelemahan yaitu: mencemari lingkungan, dan tidak dapat digunakan
kembali. Contoh Katalis Homogen : Katalis dan pereaksi berwujud gas, dan katalis dan
pereaksi berwujud cair. Sebagian besar reaksi katalis homogen adalah asam basa,
seperti halnya reaksi hidrolisis dari ester atau mutarotasi glukosa.
Katalis heterogen adalah katalis yang fasenya berbeda dengan fase zat yang bereaksi
maupun zat hasil reaksi.Katalis heterogen biasanya membutuhkan pendukung (support),
karena pendukung katalis memiliki kekuatan mekanik, tahan panas, mempunyai
kerapatan ruah yang optimal, dan kemampuan pelarutan fase aktif. Dalam mempelajari
katalis asam basa akan diketahui katalisator asam spesifik, katalisator basa spesifik,
katalisator asam umum dan katalisator basa umum.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis
heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan
pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase
yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis
menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk
sementara terjerap. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga
memadai terbentuknya produk baru. katan atara produk dan katalis lebih lemah,
sehingga akhirnya terlepas.
KATALIS HOMOGEN
Katalis ini mempunyai kesamaan phase dengan reaktan dan persentuhannnya tak
mempengaruhi laju reaksi, keaddaan yang demikian disebut katalis homogen. Sebagai
contoh :
Reaksi phase gas
CO + O2
CO2
CO + NO2
CO2 + NO
NO + O2
NO2
CO2 + O2
CO2
Iodin uap juga dikenal sebagai katalis sejumlah reaksi pirolisis zat organik, dekomposisi
asetaldehid sebagai reaksi berantai dengan proses sebagai berikut :
I2
2 I
I + CH3CHO
CH3CO
I2 + CH3
CH3CO + HI
CH3 +
CO
CH3I + I
HI + CH3 CH4 + I
HI + CH3I CH4 + I2
Sehingga diperoleh laju reaksi dengan pendekatan steady state dari intermediet adalah
d(CH3CHO)/dt
k [I2]1/2[CH3CHO]
Mekanisme ini dapat dibandingkan mekanisme reaksi tanpa katalis yang telah
diterangkan pada bab sebelum ini (dikti:79), katalis iodin diperoleh kembali diakhir
reaksi.
Secara umum, katalis homogen adalah senyawa yang memiliki fase sama dengan
reaktan ketika reaksi kimia berlangsung. Katalis homogen umumnya bereaksi dengan
satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya
bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan
katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C
melambangkan katalisnya:
A + C AC (1)
B + AC AB + C (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh
reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi,
A + B + C AB + C
katalis tidak termakan atau pun tercipta. Enzim adalah biokatalis.
Katalis homogen merupakan katalis yang mempunyai fasa sama dengan reaktan dan
produk. Penggunaan katalis homogen ini mempunyai kelemahan yaitu: mencemari
lingkungan, dan tidak dapat digunakan kembali. Selain itu katalis homogen juga
umumnya hanya digunakan pada skala laboratorium ataupun industri bahan kimia
tertentu, sulit dilakukan secara komersil, oprasi pada fase cair dibatasi pada kondisi suhu
dan tekanan, sehingga peralatan lebih kompleks dan diperlukan pemisahan antara
produk dan katalis. Contoh dari katalis homogen yang biasanya banyak digunakan dalam
produksi biodiesel, seperti basa (NaOH, KOH), asam (HCl, H2SO4).
Contoh Katalis Homogen :
1.
1.
Tipe Katalis
Katalis homogen
Katalis homo-heterogen
Katalis heterogen
Katalis asam/basa
Biokatalis (enzim)
Fungsional nanopartikel
Homogen
Efektifitas
Pusat aktif
Semua atom yang memiliki reaktifitasKonsentrasi yang
dibutuhkanRendahSelektifitasTinggiMasalah difusi
Secara praktis tak ada (kinetika mengendalikan jalannya reaksi)Kondisi reaksiLembut
(50 200oC)PenggunaanTertentu/spesifikPotensi kehilangan aktifitas
Bereaksi kembali dengan produk (pembentukan klaster) dan keracunan
Sifat katalis
Struktur/stoikiometriMudah ditentukanKemungkinan modifikasiTinggiDaya tahan
suhuRendahTehnik pemisahan katalis
Seringkali rumit (distilasi, ekstraksi, dekomposisi kimiawi)
Suspensi, filtrasi (sistem slurry)Kemungkinan daur ulang katalisBisa dilakukan
Tidak perlu (fixed-bed)Potensi kehilangan katalisTinggi
KATALIS HETEROGEN
Katalis heterogeneous adalah katalisis terjadi dalam fase yang lebih dari satu, katalis
dapat berupa padatan dalam cairan atau padatan dalam gas. Sistem katalisis heterogen
paling luas digunakan dalam bidang industri, hal ini disebabkan sistem katalis heterogen
memiliki beberapa keuntungan misalnya dapat digunakan pada suhu tinggi sehingga
dapat dioperasikan pada berbagai kondisi. Kemudian secara luas digunakan karena tidak
memerlukan tahap yang panjang untuk memisahkan produk dari katalis (Andriayani,
2005).
Katalisator heterogen dapat terjadi pada proses sintesis senyawa organik sehubungan
dengan pertimbangan ekonomi dan lingkungan. Katalisator heterogen umumnya lebih
murah, kereaktifannya yang tinggi, ramah lingkungan, dengan waktu reaksi yang tidak
lama, selektivitas yang baik, penanganan sederhana, dan juga menghemat energi
(Shaterian, 2009).
Mayoritas dari katalis heterogen ini didasari pada silika, terutama sejak
beberapa riset menunjukkan keuntungan dari penggunaan silika, diantaranya kestabilan
yang baik, luas permukan yang lebih besar, mudah dan murah, serta kemudahan gugus
organik dalam menjangkar ke permukaan, untuk menyediakan pusat katalitis (Gupta et
al 2008). Sementara NaHSO4.H2O adalah sistem katalis asam heterogen yang aman,
murah, mudah dalam penanganan dan ramah lingkungan serta stabil dalam media
Katalis
2H2 C2H6
Hidrocraking
CO +
Ni support
Pd dalam Al2O3 atau padatan pendukung Ni-Sulfida.
Logam (seperti Pd) pada zeolit
Promotor ZnO dengan Cr2O3 atau promoter Cu1 ZnO dengan Cr2O3 atau Al2O3.
Mekanisme yang tepat dari katalis heterogen belum dimengerti secara sempurna.
Walaupun demikian tersedianya electron d dan orbital d pada atom-atom permukaan
katalis memegang peranan penting. Oleh karena itu aktifitas katalisis heterogen banyak
dilakukan pada sejumlah besar unsur peralihan (transisi) dan senyawa senyawanya.
Aktifitas katalis banyak dilakukan oleh sejumlah besar unsure peralihan (transisi) dan
senyawa senyawanya. Aktifitas katalisis banyak dilakukan oleh sejumlah besar unsure
peralihan (transisi) dan senyawanya. Tersedianya electron dan orbital d pada atom-atom
permukaan katalis memegang peranan penting. Persyaratan kunci dalam katalisis
heterogen ialah bahwa pereaksi fase gas atau larutan diadsorpsi kepermukaan katalis
(Fessenden,1986).
Mekanisme dari katalis padat dengan reaktan fasa gas, dimana terjadi pembentukan
kompleks reaktan dengan katalis setelah pembentukan produk adalah sebagai berikut :
1.
Reaktan terbawa oleh aliran gas pembawa sampai kepermukaan luar partikel
katalis.
2.
Difusi reaktan dari permukaan luar masuk melalui pori dalam partikel katalis.
3.
Reaktan diadsorpsi pada sisi aktif katalis sehingga menimbulkan energi adsorpsi
4.
5.
Produk didesorpsi dari katalis keluar melalui pori bagian partikel katalis.
6.
7.
Persyaratan kunci dalam katalisis heterogen ialah bahwa pereaksi fase gas atau larutan
diadsorpsi kepermukaan katalis. Tidak semua atom atom permukaan sama efektifnya
sebagai katalis, bagian yang efektif tersebut disebut sisi aktif katalis. Pada dasarnya,
katalis heterogen mencakup (1) adsorpsi pereaksi, (2) difusi pereaksi sepanjang
permukaan, (3) reaksi pada sisi aktif membentuk hasil reaksi yang diadsorpsi, dan (4)
lepasnya (desorpsi) hasil reaksi.
Contoh sederhana katalisis heterogen adalah katalis menyediakan suatu permukaan
dimana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerap. Ikatan dalam
substrat-substrat menjadi lemah sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan
antara produk baru dan katalis lebih lemah sehingga akhirnya terlepas
Mekanisme katalisis heterogen :
1. Difusi molekul-molekul pereaksi menuju permukaan
2. Adsorpsi molekul-molekul pereaksi pada permukaan
3. Reaksi pada permukaan
4. Desorpsi hasil dari permukaan
5. Difusi hasil dari permukaan menuju badan sistem
Katalis Pendukung
Katalis heterogen biasanya membutuhkan pendukung (support), karena pendukung
katalis memiliki kekuatan mekanik, tahan panas, mempunyai kerapatan ruah yang
optimal, dan kemampuan pelarutan fase aktif. Pendukung juga meningkatkan luas
permukaan, memiliki pori serta ukuran partikel yang optimal, dan peningkatan fungsi
kimiawi seperti perbaikan aktivitas. Pemilihan pendukung didasarkan pada beberapa
hal :
1.
Keinertan
2.
3.
4.
Luas permukaan, diutamakan yang memiliki luas permukaan besar agar semakin
banyak sisi aktif katalis yang terdistribusi.
5.
6.
Padatan pendukung juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu untuk mendispersikan sisi
aktif, menstabilkan pendispersian serta memberikan kekuatan mekan
Reaksi
Katalis
Cr2O3-Al2O3
Ni Support
Pd dalam Al2O3 atau padatan pendukung Ni-
Sulfida
Hidro Cracking
Contoh
Contoh reaksi dari C2H2 + 2H2 > C2H6 dengan menggunakan katalis heterogen Pd/Al2O3
telihat secara sederhana pada gambar
H3O+ + A
H2O
HA
+ OH
ko + kH [H3O]
tanpa katalis sedang yang lain adalah laju dengan katalis sesuai dengan zatnya masing
masing
Katalis asam basa, percepatan reaksi kimia dengan penambahan asam atau basa, asam
atau basa itu sendiri tidak ikut bereaksi dalam reaksi. Contoh reaksi katalitik dengan
katalis asam, seperti dalam kasus dekomposisi dari sukrosa gula menjadi glukosa dan
fruktosa dalam asam sulfat, atau untuk katalis basa, seperti dalam penambahan
hidrogen sianida untuk aldehida dan keton dengan adanya natrium hidroksida. Banyak
contoh reaksi yang dikatalisasi oleh asam dan basa.
Mekanisme reaksi asam-basa dan katalis dijelaskan dalam hal konsep Brnsted-Lowry
asam dan basa sebagai salah satu di mana ada transfer awal proton dari katalis asam
untuk reaktan atau dari reaktan dengan katalis dasar .
Asam Bronsted-Lowry = donor proton (H+)
Basa Bronsted-Lowry = akseptor proton (H+)
Perhatikan contoh berikut :
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)
Asam
basa
H2O(l) + NH3
(aq)
Asam
basa
NH4+(aq) + OH(aq)
Dalam hal teori Lewis asam dan basa, reaksi memerlukan pembagian pasangan elektron
yang disumbangkan oleh katalis basa atau diterima oleh suatu katalis asam.
Asam Lewis
Basa Lewis
Katalis asam digunakan dalam sejumlah besar reaksi industri, di antaranya konversi
hidrokarbon minyak untuk bensin dan produk-produk terkait. Reaksi tersebut termasuk
dekomposisi hidrokarbon dengan berat molekul tinggi (retak) menggunakan katalis
alumina-silika (asam Brnsted-Lowry), polimerisasi hidrokarbon tidak jenuh dengan
menggunakan asam sulfat atau hidrogen fluorida (asam Brnsted-Lowry), dan
isomerisasi hidrokarbon alifatik menggunakan aluminium klorida (asam Lewis).
Di antara aplikasi industri reaksi katalis basa adalah reaksi diisosianat dengan alkohol
polifungsional dengan adanya amina, yang digunakan dalam pembuatan busa poliuretan.
Contohnya : Hidrolisis esrer dan inverse gula
Pada teori Ostwald dan Arrhenius mengatakan bahwa katalis asam basa spesifik adalah
kemampuan mengkatalisis asam adalah karena kekuatan asam tersebut atau
konsentrasi hidrogennya.
Hidrolisis ester dilakukan pada larutan asam yang cukup kuat yakni ion hydrogen adalah
katalis efektif, ion hidroksil tidak memperlihatkan aktifitas bermakna.
Pada laju reaksinya:
v : kH+ [H+][S]
kH+ : tetapan laju reaksi yang dikatalisis ion hydrogen.
Orde keseluruhan reaksi terhadap konsentrasi = 2, tetapi terhadap waktu = 1, karena
konsentrasi ion hydrogen tetap.
Laju reaksi orde satu
v : kobs [S]
dimana kobs : kH+ [H+]
untuk reaksi yang dikatalisis ion hidroksil : kobs = kOH- [OH]
jika reaksi dikatalisis ion-ion hidrogen dan ion hidroksil serempak dan reaksi berlangsung
spontan tanpa katalis, laju reaksi adalah : v =ko [S] + kH+ [H+][S] + kOH- [OH][S]
k=
maka k (tetapan laju orde 1) :
k : ko + kH+ [H+]+ kOH- [OH]
ko = tetapan laju reaksi spontan tanpa katalis
kH+ dankOH- tetapan laju reaksi yang masing-masing dikatalisis oleh H+ dan OH
kW = [H+][OH]
k = ko + kH+ [H+]+ kOHk = ko + kH+ + kOH- [OH]
Reaksi hanya dikatalisis oleh asam (ion hydrogen) : kobs = kH+ [H+]
log kobs = log [H+] + kH+ [H+]
log kobs =-(- log [H+]) + log kH+
log kobs = -pH + log kH+
laju reaksi, reaksi ini disebut katalisis asam basa umum yang bergantung pada
komponen katalitik asam basa.
Profil laju pH reaksi yang dipengaruhi katalisis asam basa umum memperlihatkan
penyimpangan dari profil katalisis asam basa spesifik.
Contoh hidrolisis streptozosin, laju reaksi dapar fosfat > laju reaksi dalam katalisis basa
spesifik, karena adanya katalisis oleh anion fosfat.
Kekuatan ion atau perbedaan pKa substrat dapat juga memperlihatkan penyimpangan
profil laju pH. Pembuktian katalisis asam basa umum dapat dibuktikan dengan
menentukan laju degradasi obat dalam suatu rangkaian dapar dengan pH asam
(perbandingan asam dengan basa tetap), yang dibuat dengan konsentrasi komponen
dapar yang menaik.
Tetapan laju orde satu keseluruhan adalah
k = ko + ki ci
ko = tetapan laju spesifik dalam air
ci = konsentrasi katalitik I
ki = koefisien katalitik
dalam reaksi yang hanya terjadi katalisis asam basa spesifik saja, persamaan menjadi :
k : ko + kH+ [H+]+ kOH- [OH]
Dalam katalisis asam basa terdapat beberapa katalisator, yaitu:
1.
Katalisis oleh asam proton selain H3O+ , dilakukan oleh asam Bronsted sebagai
donor proton.
Seperti halnya katalisis spesifik, berhubungan dengan proton diintroduksi kepada bagian
molekul yang direaksikan dan serangan electron terhadap molekul air. Perbedaannnya
adalah bahwa katalisator asam spesifik menggunakan ion hidronium sedangkan reaksi
katalisis asam umum menggunakan sembarang asam Bronsted sebagai donor proton.
Untuk katalisis asam umum, pembentukan kation SH+ merupakan tahap lambat. Reaksi
kondensasi aidol adalah merupakan contoh reaksi yang bergantung kepada mekanisme.
1.
Katalisis oleh basa Bronsted selain OH dan basa ini berlaku sebagai penerima proton
yaitu berbagi pasangan elektron dengan proton. Katalisis basa umum menyerang air
dulu, kemudian air menyerang reakstan. Air menjadi lebih polar sehingga interaksi
elektrostatiknya menjadi lebih besar dan kecepatan reaksi meningkat.
KESIMPULAN
1.
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri
2.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan
katalis heterogen.
3.
Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi
dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase
yang sama.
4.
Katalis homogen merupakan katalis yang mempunyai fasa sama dengan reaktan
dan produk.
5.
1.
Katalis asam basa, percepatan reaksi kimia dengan penambahan asam atau basa,
asam atau basa itu sendiri tidak ikut bereaksi dalam reaksi.
2.
Contoh reaksi katalitik dengan katalis asam, seperti dalam kasus dekomposisi dari
sukrosa gula menjadi glukosa dan fruktosa dalam asam sulfat. Katalis asam
digunakan dalam sejumlah besar reaksi industri, di antaranya konversi hidrokarbon
minyak untuk bensin dan produk-produk terkait. Reaksi tersebut termasuk
dekomposisi hidrokarbon dengan berat molekul tinggi (retak) menggunakan katalis
alumina-silika (asam Brnsted-Lowry), polimerisasi hidrokarbon tidak jenuh dengan
menggunakan asam sulfat atau hidrogen fluorida (asam Brnsted-Lowry), dan
isomerisasi hidrokarbon alifatik menggunakan aluminium klorida (asam Lewis).
3.
Contoh untuk katalis basa, seperti dalam penambahan hidrogen sianida untuk
aldehida dan keton dengan adanya natrium hidroksida. Banyak contoh reaksi yang
dikatalisasi oleh asam dan basa. Di antara aplikasi industri reaksi katalis basa adalah
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/DEASY
%20FB_060829_/katalis.html diakses 6 Desember 2013
http://willi4nd.files.wordpress.com/2008/11/bab-11-katalis.doc diakses 6
Desember 2013
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/3715/acid-base-catalysis diakses 6
Desember 2013