You are on page 1of 5

LAPORAN TUGAS

ABORTUS

Nama karyawan :
Naomi Octadori
Pangaribuan,S.ST

CIPUTRA MITRA HOSPITAL BANJARMASIN


TAHUN 2017
ABORTUS

Definisi
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan.WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22
minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

Diagnosis
Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah banyak
Perut nyeri dan kaku
Pengeluaran sebagian produk konsepsi
Serviks dapat tertutup maupun terbuka
Ukuran suterus lebih kecil dari yang seharusnya
Diagnosis ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan Ultrasonografi.

Faktor predisposisi
Faktor predisposisi abortus mencakup beberapa faktor, antara lain:
Faktor dari janin (fetal) yang terdiri dari : kelainan genetik (kromosom)
Faktor dari ibu (maternal), yang terdiri dari infeksi kelainan hormonal seperti
hipotiroidisme, diabetes militus, malnutrisi, penggunaan obat-obatan, merokok,
konsumsi alcohol, faktor immunologis dan defekanatomis seperti uterus didelfis,
inkompetensia servik ( penipisan dan pembukaan serick sebelum waktu in partu,
umumnya pada trisemester kedua) dan sinekhiae uteri kerena sindrom asherman.
Faktor dari ayah (paternal): kelainan sperma.

Tatalaksana umun
a. Tatalaksana umum
Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk tanda-
tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, suhu)
Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, trakikardi,tekanann sistolik
<90mmHg). Jika terdapat syok lakukan tatalaksana awal syok. jika tidak terlihat tanda-
tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan evaluasi
mengenai kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk dengan cepat.
Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi berikan
kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam:
Ampicilin 2g iv/im kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
Gentamicin 5 mg/kgBB iv setiap 6 jam
Metronidazole 500 mg/iv setiap 8 jam.
Segera rujuk ibu ke rumah sakit.
Semua ibu mengalami abortus perlu mendapat dukungan emosional dan konseling
kontrasepsi pasca keguguran
Lakukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus.
A. Macam-macam
abortus
Diagnosis Perdarahan Nyeri perut Uterus servik Gejala khas
ab.iminens Sedikit Sedang Sesuai Tertutup Tdk ada eksplusi jaringan
usia konsepsi.
gestasi

ab.insipiens Sedang-bnyk Sedang-hbat Terbuka Tdk ada eksplusi jaringan


konsepsi.
Ab. inkomplit Sedang-hbat Sedang-hbat Terbuka Ekpulsi sebagian jaringan
konsepsi.
Ab. komplit Sedikit Tanpa/ Terbuka/tutup Ekspulsi seluruh jaringan
sedikit konsepsi
Missed abortion Tidak ada Tidak ada Tertutup Janin mati tapi tdk ada
ekspulsi jaringan konsepsi

B. Tatalaksana Khusus
1. Abortus iminens
A. Tirah baring
Merupakan unsure penting dalam pengobatan karena cara ini menyebabkan
bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsangan mekanis.
B. Sedativa ringan : Fenobarbital 3 X 30 mg sehari, dapat diberikan untuk
menenangkan penderita.
c. Tokolitik seperti isoksuprine 3 X 10 mg.
d. Hormonal : preparat progesterone
2. Abortus insipiens
a. Perbaiki keadaan umum
b. Kuretase, atau tetes pitosin bila usia kehamilan lebih dari 12 minggu dan
kemudian dilanjutkan dengan kuretase.
c. Uterotonika
d. Antibiotika : derivat penisilin

3. Abortus inkomplit
a. Sama dengan terapi abortus insipiens
4. Abortus komplit
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya saja apabila penderita anemis perlu
diberikan sulphas ferosus atau roborantia.
5. Missed abortion
a. Periksa petal hemostasis (sekurangnya CT dan BT)
b. Kehamilan dibawah 12 minggu : kuretase (sebelumnya pasang laminaria 12
jam)
c. Pada kehamilan lebih dari 12 minggu diberikan terlebih dahulu oestradiol
benzoas 2 X 20 mg i.m selama 3 hari berturut-turut dan dipasang laminaria 12
jam sebelum dilakukan tetes pitosin.
6. Abortus infeksiosa
a. Perbaiki keadaan umum
b. Antibiotika dosis tinggi : Ampicillin 3 X 1 g
Gentamisin 2 X 80 mg
c. Antipiretik L xylo-della 2 ml
d. Kuretase setelah 12 24 jam kemudian, kecuali bila perdarahan banyak
kuretase segera dilakukan.
e. Anti tetanus toksoid 1500 u
f. Bila terjadi tetanus, kerjasama dengan bagian THT
7. Abortus septik
a. Rawat ICU
b. Terapi sama dengan abortus infeksiosa, hanya antibiotika spectrum luas dan
dosis lebih tinggi. Ditambahkan metronidazole 500 mg melalui infus.
Antibiotika nantinya disesuaikan dengan tes kepekaaan.
c. Deksametason 40 60 mg i.m diulang setiap 8 jam dengan dosis yang sama
minimal 2 hari.
d. Bila setelah pemberian antibiotika (24 jam) dan kuretase keadaan umum tidak
ada perbaikan, dipertimbangkan untuk melakukan histerektomi dan SOB.
e. Histerektomi juga dipertimbangkan bila :
1) Besar uterus lebih dari 16 minggu
2) Ada infeksi dengan kuman C. welchii
3) Dipakai zat korosif untuk abortus
4) Ada perforasi uterus

8. Abortus buatan
Hanya dilakukan atas indikasi medis serta harus dilibatkan sedikitnya 3 dokter,
yaitu : - Dokter ahli yang bersangkutan
- Dokter ahli kebidanan dan kandungan
- Direktur Rumah Sakit Umum

Tanggal 26-januari-2017 jam 16.00

Subjectice : ibu jinan mengeluh sakit perut, keluar darah dari vagina dan nyeri pinggang
sejak jam 9 pagi
Objective : HPHT: 11 september 2016 TP : 18 JUNI 2017
KU: baik
Ks: composmentis
TTV: Td : 110/80mmhg Nadi : 88x/menit T : 36,7c Rr : 18 x/menit
L1 : 2 jari bawah pusat
L2 : pu-ki Djj: -
L3: Letkep
L4 : Convergen
VT : 2 cm, STLD +
Ketuban : negatif
His : 2x 10 menit 30 detik
Lab kertas lakmus: +
HB : 10
Protein urin -

Asessment : Ny. Jinan umur 16 th uk 23 mg G1P01 inpartu kala 1 fase laten dengan
ab.insipiens.

Planning : memberitahu hasil pemeriksaan.


- memberitahu ibu bahwa bayinya sudah meninggal.
- memberi tahu ibu proses persalinan.
- memberitahu ibu untuk ma/mi di saat tidk mulas/ nyeri.
- kolaborasi dengan dr.spog pemberian obat dan diet.

You might also like