Professional Documents
Culture Documents
BORANG PORTOFOLIO
ObyektifPresentasi
Bahan TinjauanPust
Riset Kasus Audit
Bahasan aka
Cara Presentasi&Dis
Diskusi Email Pos
Membahas kusi
Data Pasien
Nama Ny. R No. Registrasi -
NamaKlinik RSUD Landak Telp -
Terdaftar 26 April 2016
sejak
1. Diagnosis/GambaranKlinis
Perempuan, 65 tahun, 5 hari SMRS mengeluhan nyeri kepala, memberat 1
hari SMRS, nyeri kepala dirasakan berdenyut-denyut. Pasien tidak merasakan
nyeri kepala berputar dan tidak merasakan pandangannya terasa gelap apabila
nyeri kepala, pasien merasa lemah, mual tanpa disertai muntah dan tanpa
penurunan kesadaran.
Pasien merasakan leher terasa tegang seperti tertarik sejak 1 hari SMRS. Selain
itu pasien merasakan sesak nafas mendadak yang tidak disertai mengi dan
tidak dipengaruhi oleh udara dingin, asap, debu ataupun makanan tertentu.
Sesak juga tidak dipengaruhi aktivitas. Pasien juga merasakan dadanya
berdebar-debar. Pasien tidur menggunakan 2 bantal.
Diagnosa : Hipertensi Emergency dengan Edem Paru Akut
2. Riwayat Pengobatan
Belum pernah diperiksakan ke dokter
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit
Pasien mengaku memiliki riwayat darah tinggi sejak 2 tahun yang lalu dan tidak
rutin kontrol ke dokter
4. Riwayat Keluarga
Pasien mengaku tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti
pasien. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat penyakit jantung,
gula, ginjal dan asma.
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien pekerja sebagai ibu rumah tangga
Krisis hipertensi adalah suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah
yang sangat tinggi (diastole >140 mmHg) dengan kemungkinan akan timbulnya
atau telah terjadinya kelainan organ target. Krisis hipertensi meliputi :
1. Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD diastolic >120mmgHg,
disertai kerusakan berat dari organ target sasaran yang disebabkan oleh
satu atau lebih penyakit/kondisi akut (table 1). Keterlambatan pengobatan
akan menyebabkan timbulnya sequel atau kematian. TD harus diturunkan
sampai batas waktu tertentu dalam satu sampai beberapa jam. Penderita
perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau ICU.
2. Hipertensi ugensi (mendesak), TD diastolic > 120mmHg dan dengan
tanpa kerusakan komplikasi minimum oragan sasaran. TD harus
diturunkan dalam 24 jam sampai batas yang aman memerlukan terapi
parenteral (table 2)
Obat anti hipertensi oral atau perenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergency atau urgensi. Jika
emergensi dan disertai kerusakan organ sasaran maka penderita dirawat
diruangan intensive care unit dan diberi salah satu dari obat anti hipertensi
intravena.
0.25
ug/kg/menit
Daftar Pustaka
1. Corwin,JA. 2009. Buku Saku patofisiologi.EGC.Jakarta
2. Roesma,J. 2009. Krisis Hipertensi dalam IPD. Interna Publishing : Jakarta.
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis dan tatalaksana Hipertensi Emergency
2. Konsultasi ke dokter spesialis
3. Edukasi pasien
Peserta Pendamping