You are on page 1of 74

1

Buku Panduan Latihan Berkesadaran


Desember 2016
Wihara Ekayana Serpong

Kompilasi dari sumber:


Chanting from the Heart, Parallax Press
Songs for the Practice of Mindfulness, Plum Village
Practice from the Heart, The Handbook of Practices in the Plum
Village Tradition
Metta Chanting Bahasa Pali

Kompilator : B. Nyanabhadra
Tata Letak dan kover : Indra Ariwibowo

Kover: lingkaran Zen Thich Nhat Hanh dan logo Ekayana

Ada beberapa penyesuaian pada Naskah Puja Bakti.

Izin terjemahan Bahasa Indonesia pada Yayasan Penerbit Karaniya.

Demi menghormati karya cipta pihak lain, seyogianya buku Dharma


tidak difotokopi atau diperbanyak tanpa izin dari penerbit.

2
Daftar Isi

Sadar Penuh.................................................................................... 5
Napas............................................................................................... 5
Genta Kesadaran............................................................................ 6
Duduk dan Bernapas....................................................................... 7
Meditasi Jalan.................................................................................. 8
Makan Bersama............................................................................. 11
Berbagi Dharma............................................................................ 13
Mendengarkan Secara Seksama dan Simpatik.............................. 14
Bahasa Kasih.................................................................................. 16
Membangun Komunitas................................................................ 17
Praktik Harian................................................................................ 19
1. Meditasi Duduk......................................................................... 19
2. Persembahan Dupa................................................................... 20
3. Menyentuh Bumi....................................................................... 20
4. Gatha Pembukaan..................................................................... 23
5. Sutra Hati Prajnaparamita......................................................... 23
6. Pembacaan Sutra....................................................................... 25
7. Tiga Perlindungan...................................................................... 25
8. Berbagi Jasa Kebajikan.............................................................. 27
Mett Chanting.............................................................................. 29
Sutra.............................................................................................. 33
Sutra Lima Cara Memadamkan Api Kemarahan............................ 33
Sutra Mengetahui Cara Baik Untuk Hidup Sendirian..................... 38
Sutra Kebahagiaan......................................................................... 42

3
Sutra Cinta Kasih............................................................................ 44
Empat Jenis Makanan.................................................................... 46
Menyentuh Bumi........................................................................... 50
Terjebak Pada Bentuk Luar............................................................ 50
Mengikuti Jejak Buddha................................................................ 51
Melindungi Bumi........................................................................... 53
Bersatu dengan Alam.................................................................... 55
Hidup pada Saat ini....................................................................... 56
Mengenali Perasaan dan Emosi..................................................... 58
Lima Latihan Sadar Penuh............................................................. 61
Latihan Pertama: Menjunjung Tinggi Kehidupan.......................... 61
Latihan Kedua: Kebahagiaan Sesungguhnya................................. 61
Latihan Ketiga: Cinta Sesungguhnya.............................................. 62
Latihan Keempat: Ucapan Cinta Kasih dan Mendengar
Mendalam................................................................................ 63
Latihan Kelima: Nutrisi dan Penyembuhan................................... 63
Kumpulan Lagu Praktik Sadar Penuh............................................. 65

4
Sadar Penuh
Sadar penuh (Eling) merupakan kekuatan dari keadaan sadar
dan terjaga akan saat ini. Ini merupakan latihan berkelanjutan
dari menyentuh kehidupan secara mendalam setiap saat dalam
kehidupan sehari-hari. Berlatih sadar penuh berarti menjadi hidup
sesungguhnya dan kewaspadaan, hadir sepenuhnya di hadapan
seseorang juga mereka yang berada di sekitar, begitu juga sadar
sepenuhnya terhadap apa pun yang sedang Anda lakukan. Anda
menyelaraskan tubuh dan pikiran saat mencuci piring, mengendarai
mobil, mandi pagi dan sebagainya.

Napas
Apabila pernapasan stabil maka napas bisa menjadi tempat Anda
berlindung. Bagaimanapun suasana di dalampikiran-pikiran,
perasaan dan persepsi-persepsipernapasan selalu ada seperti
seorang teman setia. Kapanpun merasa terhanyut, atau tenggelam
ke dalam rencana, atau pikiran acak tersebar berantakan dalam
kekhawatiran dan gelisah, Anda dengan lembut menarik kembali
perhatian kepada pernapasan untuk menenangkan dan melabuhkan
pikiran.

Anda merasakan aliran udara yang masuk dan keluar melalui hidung.
Merasakan betapa ringan dan alami, napas demikian memberi
ketenangan dan kedamaian. Kapan pun, saat mengetik, kita bisa
kembali kepada sumber kehidupan yang damai ini.

Barangkali Anda ingin mengucapkan dalam hati:

Napas masuk aku tahu ini napas masuk


Napas keluar aku tahu ini napas keluar.

5
Anda tidak perlu mengendalikan pernapasan. Rasakan pernapasan
natural sebagaimana adanya. Bisa jadi panjang atau pendek, dalam
atau dangkal. Dengan demikian napas menjadi lebih perlahan dan
mendalam.

Napas sadar penuh merupakan kunci untuk menyatukan tubuh


dan pikiran serta membawa energi sadar penuh setiap saat dari
kehidupan.

Genta Kesadaran
Pada saat retret atau berlatih sehari sadar penuh (Day of
Mindfulness) akan ada suara genta atau jam dinding, maka latihan
Anda adalah berhenti diam: berhenti berbicara, berhenti bergerak,
dan berhenti berpikir dengan cara kembali mempraktikkan napas
sadar penuh.

Bilamana Anda mendengar bunyi genta, maka relakskan tubuh dan


sadari sepenuhnya akan pernapasan. Lakukan dengan kegembiraan
alami, santai dan tidak kaku. Bilamana Anda mendengar salah satu
dari bunyi genta kewaspadaan ini, maka hentikan semua percakapan
dan apa pun yang sedang Anda lakukan kemudian membawa
kesadaran pada pernapasan. Bunyi genta telah membangunkan
Anda:

Dengar, dengar,
Suara menakjubkan ini membawaku kembali ke rumah sejatiku.

Dengan berhenti sejenak untuk bernapas secara sadar penuh,


ketenangan dan kedamaian hadir begitu saja, Anda menjadi bebas,
pekerjaan pun menjadi lebih menyenangkan dan teman yang berada
di hadapan juga menjadi lebih nyata. Di rumah, pergunakanlah
dering telepon, lonceng gereja setempat, tangisan seorang bayi,

6
suara adzan, atau bahkan suara sirine pemadam kebakaran dan
ambulan sebagai genta-genta kewaspadaan.

Hanya dengan tiga pernapasan yang sadar penuh dapat melepaskan


tensi di dalam tubuh dan pikiran, kembali pada keadaan yang sejuk
dan jernih.

Duduk dan Bernapas


Jika Anda punya altar di rumah, boleh saja duduk di dekatnya. Jika
tidak punya altar, duduklah di tempat yang nyaman, seperti di
depan jendela yang menghadap ke luar. Duduklah di atas bantal
dengan kedua kaki disilangkan dengan santai dan lutut menyentuh
lantai. Posisi ini membuat Anda duduk dengan stabil dengan tiga
titik penyangga (satu dudukan Anda di atas bantal dan kedua
lutut). Duduk dengan tegak dan santai, dengan demikian Anda
bisa duduk lebih lama tanpa menyebabkan kaki kesemutan. Anda
boleh mencoba-coba beberapa ketinggian dan kelebaran bantal
pengganjal sampai menemukan yang paling pas.

Jika Anda suka, bakarlah dupa untuk menghadirkan suasana sakral.


Peganglah dupa dengan tenang, dan berkonsentrasilah pada diri
sendiri yang sedang menyalakan dupa itu dan taruh dupa di dalam
wadahnya. Nyalakan dupa itu dengan keadaan sadar penuh dan
konsentrasi. Segenap diri ada di sana, hadir sepenuhnya pada saat
menyalakan dupa itu.

Sewaktu duduk, luruskan punggung dan leher dengan kepala sedikit


ditundukkan, tetapi jangan sampai kaku atau tegang. Curahkan
perhatian pada napas masuk dan kemudian napas keluar lewat
perut dan dada.

7
Napas masuk, terasa napasku masuk ke dalam perut dan dadaku.
Napas keluar, terasa napasku keluar dari perut dan dadaku.
Napas masuk, aku menyadari seluruh tubuhku
Napas keluar, aku tersenyum kepada seluruh tubuhku
Napas masuk, aku sadar akan rasa nyeri atau tegang di tubuhku
Napas keluar, kulepaskan semua nyeri dan ketegangan di tubuhku
Napas masuk, aku merasa sehat walafiat.
Napas keluar, aku merasa nyaman.

Anda dapat berlatih dengan ucapan-ucapan itu seharian, di tempat


kerja atau kapanpun, untuk mengembalikan perasaan lapang,
relaks, dan segar.

Meditasi Jalan
Meditasi jalan merupakan praktik yang ampuh untuk hadir
sepenuhnya pada saat ini setiap saat. Setiap langkah yang diayunkan
dalam keadaan sadar penuh membantu Anda menyentuh keajaiban
hidup yang memang ada di sana, dan dapat diraih sekarang juga.
Anda dapat menyelaraskan langkah sesuai dengan napas sewaktu
berjalan seperti biasa di pinggir jalan, di halte bis, di stasiun kereta,
atau di pinggir sungaidi manapun Anda berada. Sambil menarik
napas, langkahkan satu kaki dan renungkan, Aku telah tiba; aku
sudah di rumah.

Aku telah tiba itu berarti aku sudah ada di tempat yang semestinya
kutujubertemu dengan kehidupandan aku tak harus bergegas
ke manapun, tak perlu lagi mencari apa pun. Aku sudah di rumah
artinya aku sudah pulang ke rumahku yang sejati, yang tak lain adalah
hidup pada saat ini. Hanya momen saat inilah yang nyata; masa lalu
dan masa depan hanyalah bayang-bayang yang dapat menyeret
Anda jatuh ke dalam penyesalan, penderitaan, kekhawatiran, dan

8
ketakutan. Bila setiap langkah membawa Anda kembali ke saat ini,
maka bayang-bayang itu tidak lagi bisa menguasai dirimu.

Sambil menghembuskan napas, Anda dapat mengayunkan tiga


langkah dan berkata dalam hati, Aku sudah tiba; Aku sudah di
rumah. Anda sudah tiba di rumah yang sejati dan menyentuh
berbagai keajaiban hidup yang memang sudah tersedia; Anda tak
perlu mencari-cari lagi. Anda berhenti berlari. Dalam konteks Zen,
ini dinamakan meditasi samatha, yang berarti berhenti. Bila Anda
dapat berhenti, maka kedua orang tua, kakek-nenek, dan segenap
leluhur juga dapat berhenti. Bila Anda dapat melangkah seperti
orang yang bebas, maka segenap leluhur yang hadir di setiap sel
tubuh Anda juga dapat berjalan dengan bebas. Bila Anda berhenti
berlari dan dapat melangkah dengan bebas seperti itu, Anda sedang
mengungkapkan cinta kasih secara nyata, kesetiaan, dan serta rasa
bakti kepada kedua orang tua dan kepada para leluhur.

Aku telah tiba, aku di rumah


Di sini dan sekarang.
Aku solid, aku bebas.
Di tanah suci ku berdiam.

9
Syair meditasi ini membantu Anda sehingga bisa hadir seutuhnya
pada saat ini. Resapi kata-kata ini, dan kehadiran Anda tidak akan
tergoyahkan pada saat ini, sama seperti bila Anda berpegangan
kuat pada susuran tangga, Anda tidak akan jatuh.

Di sini dan sekarang adalah alamat kehidupan. Itulah arah


kepulanganrumah sejatitempat Anda merasa benar-benar
damai, aman, dan bahagia, tempat Anda dapat bersentuhan dengan
para leluhur, teman-teman, dan saudara kandung. Manfaat praktik
meditasi adalah selalu membawa kita pulang ke tempat itu. Setiap
langkah membawa Anda kembali menyentuh kehidupan di saat ini.

Silakan mencoba mempraktikan meditasi berjalan perlahan dan


buktikan sendiri. Sambil menarik napas, melangkahlah dan katakan,
Aku telah tiba. Anda mesti mencurahkan 100% tubuh dan pikiran
ke dalam pernapasan dan langkah, agar dapat mengatakan bahwa
Anda sudah tiba dan sudah berada di rumah. Bila keadaan sadar
penuh dan konsentrasi mantap, Anda dapat tiba 100% dan benar-
benar tiba di rumah.

Bila Anda belum pulang 100% ke sini dan saat ini, jangan dulu
melanjutkan langkah berikutnya! Diam saja dulu di sana dan
bernapaslah sampai Anda dapat menghentikan pikiran yang
melantur, sampai Anda benar-benar 100% tiba di saat ini. Kemudian
Anda dapat menyunggingkan senyum kemenangan, lalu melangkah
lagi dengan ucapan, Aku sudah di rumah.

Langkah-langkah yang mantap seperti itu sama seperti cap stempel


kerajaan pada dekret raja. Kaki-kaki Anda mencetak, Aku sudah
tiba; Aku sudah di rumah di Bumi ini. Berjalan dengan cara seperti
ini menghasilkan energi soliditas dan kebebasan.

10
Semua itu akan memberi kesempatan kepada Anda untuk
menyentuh berbagai keajaiban hidup. Anda medapat santapan
rohani secukupnya; terpulihkan. Aku tahu ada diantara mereka yang
sudah berhasil menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan
melatih meditasi berjalan sepenuh hati.

Aku solid; Aku bebas artinya Anda tidak sedang ditarik oleh
bayang-bayang masa lalu dan tidak diseret ke masa depan; Anda
adalah tuan rumah bagi diri sendiri. Mengucapkan kalimat-kalimat
itu tidak sama dengan sugesti atau harapan kosong semata. Bila
Anda mampu bersemayam pada saat ini, Anda sungguh-sungguh
memiliki keutuhan dan kebebasan. Anda bebas dari masa lalu
dan masa depan, tidak gelagapan ke sana kemari seperti seorang
yang sedang kesurupan. Keutuhan dan kebebasan adalah dasar
kebahagiaan sejati.

Makan Bersama
Makan bersama-sama adalah sebuah latihan yang meditatif.
Berusaha untuk hadir di setiap momen sedang makan. Ketika sedang
antri mengambil makanan maka meditasi sudah dimulai saat itu juga.
Mengambil makanan di meja prasmanan, Anda menyadari bahwa
banyak elemen, seperti hujan, sinar mentari, bumi, udara, dan cinta
kasih, semuanya telah menyatu untuk membentuk makanan ini.
Kenyataannya, melalui makanan ini Anda melihat bahwa seluruh
alam semesta sedang menyokong kehidupan ini.

Sadar akan keseluruhan komunitas (Sanggha) seperti kita melayani


diri sendiri dan seharusnya mengambil porsi makanan yang cukup.
Sebelum makan genta akan dibunyikan sebanyak 2X dan nikmatilah
napas masuk dan keluar, setelah itu mendengarkan pembacaan 5
perenungan:

11
Kami persembahkan makanan ini kepada Buddha, Dharma, dan Sanggha.
1. Makanan ini adalah anugerah dari alam semesta: bumi, langit,
berbagai makhluk hidup, dan hasil kerja keras.
2. Semoga kita makan dengan sadar penuh dan rasa syukur
sehingga kita layak menyantap makanan ini.
3. Semoga kita mengenali dan mengubah bentuk-bentuk mental
yang negatif terutama keserakahan, dan belajar makan
secukupnya.
4. Semoga kita bisa terus menjaga welas asih agar tetap hidup
dengan makan sedemikian rupa sehingga dapat meringankan
penderitaan semua makhluk, melestarikan planet kita, dan
mengurangi efek penyebab terjadinya perubahan iklim.
5. Kita menerima makanan ini supaya dapat merawat tali
persaudaraan, membangun komunitas, dan memupuk semangat
ideal untuk melayani semua makhluk.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta,


semoga semua makhluk berbahagia
Saddhu, Saddhu, Saddhu

Kita seharusnya tidak makan dengan tergesa-gesa, dengan


mengunyah masing-masing suap sedikitnya 30 kali, sampai makanan
menjadi cair. Ini membantu proses pencernaan. Mari kita nikmati
setiap potong makanan dan kehadiran para saudara-saudari se-
Dharma di sekeliling. Mari hadirkan diri sepenuhnya di saat ini,
makan dengan cara seperti ini sehingga kekokohan, kegembiraan,
dan kedamaian muncul selama waktu makan. Makan dengan hening,
makanan menjadi nyata dengan perhatian penuh dan benar-benar
sadar penuh saat sedang mengunyah. Untuk memperdalam latihan
makan dengan sadar penuh dan untuk menyokong suasana yang
damai, Anda tetap duduk selama masa hening ini. Dua puluh menit
setelah makan dengan hening, bunyi genta dua kali akan terdengar.

12
Lalu kita boleh memulai percakapan penuh perhatian dengan teman
atau mulai berdiri dari meja.

Saat tengah menghabiskan makanan, kita gunakan beberapa


menit untuk memperhatikan bahwa kita sudah selesai, mangkok
kita sekarang kosong dan kelaparan kita sudah terpuaskan. Rasa
bersyukur memenuhi hati karena menyadari betapa beruntungnya
sudah makan makanan yang bergizi, menyokong di jalan kasih dan
pengertian.

Berbagi Dharma
Berbagi Dharma (Dharma Sharing) merupakan kesempatan untuk
saling mendapatkan wawasan dan pengalaman tentang latihan. Ini
adalah waktu yang istimewa untuk berbagi pengalaman, sukacita,
kesulitan atau kendala dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
langsung dengan latihan hidup sadar.

Dengan mempraktikkan mendengarkan sungguh-sungguh pada saat


orang lain sedang berbicara, kita membantu menciptakan suasana
tenang dan penerimaan. Dengan belajar berbicara secara leluasa
tentang kebahagiaan dan kesulitan maupun kendala dalam latihan,
Anda memberi sumbangsih aspek-aspek lain dari pandangan dan
pengertian tentang latihan.

Mohon acara berbagi ini didasarkan pada pengalaman latihan sendiri


dan menghindari gagasan-gagasan abstrak dan topik-topik teoretis.
Dengan demikian Anda bisa menyadari bahwa banyak di antara kita
yang punya kesulitan yang cukup mirip kemudian ada juga aspirasi
yang serupa. Duduk, mendengarkan dan berbagi bersama-sama,
kita mempererat hubungan tali persaudaraan antara satu dengan
yang lain.

13
Mohon ingat bahwa apa pun yang disampaikan dalam sesi ini
bersifat konfidensial. Jika seorang teman berbagi tentang kesulitan
pribadi yang tengah dia hadapi, hormatilah bahwa mungkin dia
tidak ingin membicarakannya lagi di luar sesi berbagi pengalaman
latihan.

Mendengarkan Secara Seksama dan Simpatik


Mendengarkan dengan seksama adalah suatu praktik meditasi
yang dapat membuahkan banyak keajaiban penyembuhan.
Bayangkanlah seorang dengan berbagai kesulitan dan penderitaan
di hatinya yang tak punya seorang pun untuk mendengarkannya.
Anda bisa menjadi bodhisattwa, orang yang dipenuhi oleh kasih
melimpah bagi seluruh makhluk, yang duduk dan mendengarkan
secara seksama supaya dapat meringankan penderitaan orang itu.
Anda mesti menggunakan energi sadar penuh untuk mengingatkan
diri bahwa ketika menawarkan diri untuk mendengarkan seseorang
secara seksama, Anda melakukannya dengan tujuan sepenuhnya
untuk membantu mereka mengosongkan hati dan mengeluarkan
apa pun yang membuat mereka menderita. Bila Anda bisa tetap
fokus pada tujuan itu, maka silakan melanjutkan mendengarkan
secara seksama, meski pembicaraan orang itu mungkin memuat
banyak persepsi keliru, kegetiran, sarkasme, penghakiman, serta
tuduhan.

Mendengarkan dengan seksama dengan sepenuh hati, dengan


segenap cinta kasih dan sikap welas-asih, Anda tidak akan terganggu
oleh apa pun yang disampaikan orang itu. Anda katakan pada diri
sendiri: Kasihan dia, dia begitu banyak persepsi keliru; dia sedang
terbakar oleh rasa marah dan sakit hati. Anda terus mendengarkan;
dan kemudian, bila ada peluang tepat, Anda boleh memberinya
informasi yang lebih akurat untuk membantunya melihat kenyataan
dengan lebih jelas. Kemarahan dan penderitaan lahir dari persepsi-

14
persepsi keliru; bila Anda mendapatkan gambaran realitas yang
lebih akurat, awan hitam marah dan penderitaan pun sirna. Dengan
mengetahui hal itu, Anda dapat duduk dengan tenang dan terus
mendengarkan dengan penuh perhatian.

Anda biarkan orang itu menyampaikan apa pun yang ada didalam
pikirannya; Anda mendorongnya untuk menumpahkan seluruh
uneg-unegnya, dan Anda tidak menginterupsinya atau mencoba
mengoreksinya pada saat itu. Sejam mendengarkan secara seksama
begini dapat mengurangi penderitaan orang itu dan membuatnya
merasa jauh lebih ringan. Kesabaran adalah salah satu pertanda
cinta sejati. Anda harus menunggu dan menemukan waktu yang
tepat setelahnya untuk memulai informasi yang akan membantu
orang itu mengoreksi persepsi-persepsinya yang keliru. Jangan
memberikan informasi itu sekaligus, karena dia mungkin tak mampu
mencerna semuanya sekaligus, dan bisa-bisa dia tidak percaya atas
informasi Anda sama sekali. Anda harus memberikan informasi itu
dalam dosis secukupnya, sedikit saja yang dapat diterimanya dan
akhirnya ia pun dapat melepaskan cengkeramannya pada persepsi-
persepsi yang keliru itu. Mendengarkan dengan tanpa penghakiman
juga dapat memberikan Anda kesempatan untuk menemukan
dan mengoreksi persepsi-persepsi keliru sendiri sendiri dan bila
itu dilakukan, Anda dapat meminta maaf kepada orang itu secara
langsung.

Dalam ajaran Buddha, bodhisattwa Awalokiteshwara (juga dikenal


sebagai Guan Yin Pu Sa di China, Kannon di Jepang, atau Quan The
Am di Vietnam) adalah spesialis dalam mendengarkan dengan cinta
kasih dan welas-asih. Inilah bacaan untuk latihan ini:

Kami menyeru namamu, Awalokiteshwara.

15
Kami berharap dapat belajar caramu mendengarkan untuk
membantu meringankan penderitaan di dunia. Engkau tahu
cara mendengarkan supaya mengerti. Kami akan duduk
dan mendengarkan tanpa prasangka. Kami akan duduk dan
mendengarkan tanpa menghakimi atau bereaksi. Kami duduk dan
mendengarkan sepenuh perhatian supaya dapat mendengarkan
apa yang disampaikan dan apa yang tak terkatakan. Kami tahu
bahwa hanya dengan mendengarkan secara seksama, engkau
sudah dapat meringankan begitu banyak duka dan penderitaan
orang lain.

Bahasa Kasih
Bahasa Kasih juga merupakan suatu praktik meditasi. Anda punya
hak dan tanggung jawab untuk menyampaikan kenyataan seutuhnya,
seluruh pikiran dan perasaan, termasuk kesulitan dan penderitaan.
Namun, jangan menggunakan kata-kata yang menghakimi, yang
menyalahkan, yang judes, atau yang menyinggung perasaan; tapi

16
gunakanlah bahasa kasih. Anda hanya menyampaikan kesulitan
dan penderitaanmu sendiri supaya orang lain dapat memahami
dan membantu. Anda akui bahwa mungkin ada persepsi keliru,
dan Anda minta orang itu untuk membantumu melihat persepsi-
persepsi keliru itu dan memberi Anda informasi yang lebih akurat.

Latihan menggunakan bahasa kasih dipadukan dengan praktik


mendengarkan sabar, memiliki kapasitas untuk mengukuhkan
komunikasi dan membina hubungan yang mendalam dan sehat.
Menulis sepucuk surat dengan kata-kata yang berkesadaran penuh
dan bahasa kasih dapat menghadirkan transformasi besar dan
pemulihan, bukan hanya pada diri penerima melainkan juga pada
pengirimnya.

Membangun Komunitas
Membangun sebuah komunitas (sanggha) seperti menanam
bunga matahari. Perlu untuk mencari kondisi-kondisi yang bisa
menyokong pertumbuhan bunga dan mengetahui kondisi apa
saja yang berkemungkinan menghambat pertumbuhannya. Anda
membutuhkan bibit-bibit yang sehat, tukang kebun yang terampil,
dan banyak sinar matahari serta lahan. Saat Anda mulai bekerja
dalam pembangunan komunitas, hal yang paling penting untuk
diingat adalah bahwa Anda sedang melakukannya bersama-sama.

Semakin Anda bersatu dalam komunitas, maka keegoisan juga


semakin mengecil. Percayakan pada kebijaksanaan dan pendapat
kolektif komunitas. Anda dapat melihat dengan jelas bahwa mata
dan tangan-tangan serta hati komunitas lebih besar daripada
pribadi.

Kita punya kesempatan untuk membantu membangun komunitas


setiap saat, dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan komunitas

17
dan menyumbangkan tenaga serta pendapat-pendapat. Untuk
menopang latihan peribadi ketika berada di luar pusat pelatihan,
Anda perlu mengetahui bagaimana membangunkebersamaan.
Mari aktif dalam menjalin hubungan persaudaraan dengan mereka
yang ada di sekitar. Bilamana Anda menyadari sifat sejati hubungan
manusia yaitu saling kebergantungan (interbeing), secara alami
Anda terdorong untuk menjalin hubungan persahabatan dengan
orang lain lewat latihan bersama dan meminta dukungan serta
bimbingan dari sesamanya.

18
Praktik Harian

Sanggha diundang untuk kembali kepada napasnya,


sehingga energi kebersamaan sadar penuh
mempersatukan kita menjadi satu makhluk hidup tunggal,
mengalir bagaikan sungai,
tiada lagi cerai berai pemisahan,
izinkanlah Sanggha bernapas bagaikan satu tubuh,
melantun bagaikan satu tubuh,
mendengar bagaikan satu tubuh,
menembus jauh
melampaui garis pembatas sang aku yang tidak nyata,
menembus batas ketidakmampuan dalam mengatasi
perasaan kompleks superior, kompleks inferior,
dan kompleks kesepadanan sejajar.

1. Meditasi Duduk
Dharma-kaya bersinar kala fajar menyingsing
Tubuh ini hening, batin ini menjadi damai
senyum simpul terlahir di bibir kami.
Ini hari yang baru,
kami bertekad hidup penuh kesadaran.
Agar mentari pengertian bisa terbit,
menyinari seluruh penjuru.
Wahai Sanggha mulia,
curahkan pikiranmu pada meditasi.
Namo Shakyamunaye Buddhaya (GENTA)
Namo Shakyamunaye Buddhaya (GENTA)
Namo Shakyamunaye Buddhaya (GENTA 2x)

19
2. Persembahan Dupa
(GENTA 3x)
Harumnya dupa telah mengundang
bodhicitta hadir
Bersamaku, bersamaku sesungguhnya di sini,
sesungguhnya di sini
Harumnya dupa ini
melindungi serta menjaga batin

Oh... harumnya dupa ini


menyatukan kita semua
Dalam pelaksanaan sila samadhi prajnya
Kami datang persembahkan semua

Namo bodhisattwebhyah (GENTA)


Namo mahasattwebhyah (GENTA 2x)

3. Menyentuh Bumi
GATHA PEMBUKA
Yang bersujud dan objek sujud pada hakikatnya sunyata.
Oleh sebab itu komunikasi terjalin sempurna apa adanya.
Pusat latihan kami adalah jaring Indra
memantulkan semua Buddha di setiap sudut.
Diriku sendiri berdiri di hadapan setiap Buddha,
Aku berlindung padaMu dalam seluruh kehidupanku.(GENTA)

BERSUJUD (menyentuh bumi setiap kali bunyi genta)

Pemimpin:
Mempersembahkan cahaya di Sepuluh Penjuru
Bersama-sama:
Buddha, Dharma, dan Sanggha,
kami bersujud padamu.
(GENTA)

20
Pemimpin:
Mengajar dan hidup melalui kesadaran-penuh di tengah-tengah
penderitaan dan kebingungan,
Bersama-sama:
Buddha Sakyamuni,
Dia yang telah sadar sepenuhnya,
kami bersujud padamu.
(GENTA)

Pemimpin:
Memotong tembus ketidaktahuan,
menyadarkan hati dan pikiran kami,
Bersama-sama:
Manjusri, Bodhisattwa Pengertian Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)

Pemimpin:
Bekerja dengan penuh kesadaran, penuh suka cita
untuk kepentingan semua makhluk hidup,
Bersama-sama:
Samantabhadra, Bodhisattwa Tindak Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)

Pemimpin:
Mendengar secara mendalam,
melayani makhluk dalam cara tanpa batas,
Bersama-sama:
Awalokiteswara, Bodhisattwa Welas Asih Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)

21
Pemimpin:
Tiada ketakutan dan tekun mengarungi
alam-alam penderitaan dan kegelapan
Bersama-sama:
Ksitigarbha, Bodhisattwa Aspirasi Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)

Pemimpin:
Ibunda semua Buddha, bodhisattwa dan semua makhluk
Menopang dan menyembuhkan semuanya
Bersama-sama:
Bodhisattwa Gaia, Ibunda bumi
Permata indah jagad raya
Kami bersujud padamu
(GENTA)

Pemimpin:
Memancarkan cahaya di semua penjuru
Sumber kehidupan di dunia ini
Bersama-sama:
Mahavairocana Tathagatha,
Ayahnda matahari
Buddha cahaya dan hidup tanpa batas
Kami bersujud padamu
(GENTA)

Pemimpin:
Benih kesadaran dan cinta kasih
dalam anak-anak dan semua makhluk,
Bersama-sama:
Maitreya, Buddha yang akan datang,
kami bersujud padamu.
(GENTA)

22
Pemimpin:
Menunjukkan jalan tanpa rasa takut,
dan penuh welas asih
Bersama-sama:
seluruh guru silsilah leluhur spiritual,
kami bersujud padamu.
(GENTA 2x)

4. Gatha Pembukaan
Namo Sanghyang Adi Buddhaya (3x) (GENTA)
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa (3x)
(GENTA)
Namo Sarve Bodhisattvaya Mahasattvaya (3x) (GENTA)

Dharma begitu dalam dan indah,


Kini kami berkesempatan untuk melihat,
mempelajari, dan mempraktikkannya.
Kami bertekad untuk merealisasikan makna sejatinya.
(GENTA)

5. Sutra Hati Prajnaparamita


Kala Bodhisattwa Awalokita,
merenungkan Pengertian Sempurna secara mendalam,
menerangi lima skandha
dan menyadari itu kosong adanya.
Setelah penembusan ini,
Ia berhasil mengatasi duka.
(GENTA)

Dengarlah, Shariputra,
Wujud adalah kekosongan
dan kekosongan adalah wujud.

23
Wujud tiada beda dengan kekosongan.
Kekosongan tiada beda dengan wujud.
Demikian pula dengan perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk
pikiran,
dan kesadaran.
(GENTA)

Dengarlah, Shariputra,
Semua dharma bercirikan kekosongan,
Dharma tidak diciptakan
juga tidak dimusnahkan,
Tidak kotor juga tidak murni,
Tidak berkurang juga tidak bertambah.
Oleh sebab itu dalam kekosongan tiada wujud,
Tiada perasaan, tiada pencerapan,
Tiada bentuk-bentuk pikiran, tiada kesadaran;
Tiada mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, ataupun pikiran;
Tiada bentuk, tiada suara, tiada bau, tiada rasa, tiada objek, dan
tiada objek pikiran;
Tiada alam berbagai elemen (dari kesadaran mata hingga kesadaran
pikiran);
Tiada asal mula yang saling bergantungan serta kemusnahannya
(dari ketidaktahuan sampai kematian dan pelapukan);
Tiada duka, tiada sebab duka,
Tiada akhir duka dan tiada jalan untuk mengakhiri duka;
Tiada pengertian, tiada pencapaian.
(GENTA)

Oleh karena tiada yang harus dicapai,


Para Bodhisattwa, yang dipenuhi Pengertian Sempurna,
Tidak menemukan rintangan untuk pikiran mereka.
Karena tiada rintangan, mereka mengatasi ketakutan,

24
Membebaskan diri mereka selamanya dari ilusi.
Dan merealisasi nirwana yang sempurna.
Semua Buddha masa lalu, sekarang, dan masa depan,
Berkat Pengertian Sempurna ini,
Tiba pada pencerahan penuh, yang sempurna dan universal.
(GENTA)

Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa Pengertian Sempurna


Merupakan mantra sakti mandraguna, mantra teragung yang tiada
banding,
Penghancur segala duka, kebenaran sejati yang tak tergoyahkan.
Oleh karena itu, mantra prajnaparamita sudah selayaknya
diproklamirkan :
Gate Gate Paragate Parasamgate Bodhi Svaha (3x)
(GENTA 2x)

6. Pembacaan Sutra
(Pemimpin kebaktian membacakan sutra, sementara para peserta
lainnya menyimak dengan hening dan sadar penuh)
(GENTA 2x)
(Alternatif lain: Meditasi)

7. Tiga Perlindungan
Aku berlindung kepada Buddha,
yang menunjukkan kepadaku jalan dalam kehidupan ini.
Aku berlindung kepada Dharma,
jalan pengertian dan cinta kasih.
Aku berlindung kepada Sanggha,
komunitas yang hidup dalam keharmonisan dan kesadaran-penuh.
(GENTA)

25
Berada dalam perlindungan Buddha,
aku dengan jelas melihat kejernihan dan keindahan di dunia.
Berada dalam perlindungan Dharma,
aku belajar untuk membuka banyak pintu transformasi.
Berada dalam perlindungan Sanggha,
cahaya tuntunan yang mendukungku,
menjaga latihanku bebas dari gangguan. (GENTA)

Berlindung kepada Buddha dalam diriku,


aku beraspirasi membantu semua orang menyadari
hakikat pencerahan sejati dirinya sendiri,
untuk merealisasi bodhicitta.
Berlindung kepada Dharma dalam diriku,
aku beraspirasi menolong semua orang
menguasai cara latihan dengan baik,
dan melangkah bersama di jalan pembebasan.
Berlindung kepada Sanggha dalam diriku,
aku beraspirasi menolong semua orang membangun Empat
Komunitas,
untuk merangkul semua orang dan mendukung transformasinya.
(GENTA 2x)

26
7A. Tiga Perlindungan
Bud-dha yang mu-lia
Pe-nun-juk ja-lan ke pen-ce-ra-han
namo buddhaya

Dhar-ma yang mu-lia


a-ja-ran ka-sih bi-jak-sa-na
namo dharmaya

san-gha yang mu-lia


hi-dup ber-sa-ma da-mai dan har-mo-nis
namo sanghaya

Buddhang saranang gacchami


dharmang saranang gacchami
sanghang saranang gacchami

8. Berbagi Jasa Kebajikan


Membaca sutra, mempraktikkan jalan penuh kesadaran,
memberikan manfaat tanpa batas.
Kami bersedia untuk berbagi hasil kemajuan praktik kepada semua
makhluk.
Kami bersedia untuk mempersembahkan penghormatan kepada
orang tua, para guru, sahabat, serta makhluk-makhluk yang tak
terhitung jumlahnya
yang telah memberikan bimbingan dan dukungan di sepanjang
jalan.
(GENTA 3x)

27
8A. Berbagi Jasa Kebajikan
Semoga jasa dan kebajikan
Memperindah Tanah Suci para Buddha
Membalas Empat Budi Besar
Dan menolong mereka di Tiga Alam Sengsara

Semoga mereka yang mendengarkan Dharma ini


Semua bertekad membangkitkan kebodhian
Sampai di akhir penghidupan ini
Bersama-sama lahir di alam bahagia.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta,


Semoga semua makhluk berbahagia
Saddhu, Saddhu, Saddhu

28
METT CHANTING
(Pengembangan Cinta Kasih)

Penghormatan Awal
Imya dhammnudhamma-paipattiy buddha pjemi.
Imya dhammnudhamma-paipattiy dhamma pjemi.
Imya dhammnudhamma-paipattiy sangha pjemi.
Imya dhammnudhamma-paipattiy mtpitaro pjemi.
Imya dhammnudhamma-paipattiy cariye pjemi.

Paritta Cinta Kasih


Aha avero homi
Abypajjho homi
Angho homi
Sukh-attna pariharmi.
Mama mtpitu
cariy ca timitt ca
sabrahma-crino ca
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Imasmi rme sabbe yogino
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Imasmi rme sabbe bhikkhu
Smaer ca
Upsaka-upsikyo ca
aver hontu
abypajjh hontu

29
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Amhka catupaccaya-dyak
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Amhka rakkha devat
imasmi vihre
imasmi vse
imasmi rme
rakkha devat
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Sabbe satt
Sabbe p
Sabbe bht
Sabbe puggal
Sabbe attabhva-pariypann
Sabb itthiyo
Sabbe puris
Sabbe ariy
Sabbe anariy
Sabbe dev
Sabbe manuss
Sabbe viniptik
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.

30
Dukkh muccantu.
Yath-laddha-sampattito mvigacchantu.
Kammassak.
Puratthimya disya
Pacchimya disya
Uttarya disya
Dakkhinya disya
Puratthimya anudisya
Pacchimya anudisya
Uttarya anudisya
Dakkhinya anudisya
Hetthimya disya
Uparimya disya
Sabbe satt
Sabbe p
Sabbe bht
Sabbe puggal
Sabbe attabhva-pariypann
Sabb itthiyo
Sabbe puris
Sabbe ariy
Sabbe anariy
Sabbe dev
Sabbe manuss
Sabbe viniptik
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Dukkh muccantu.
Yath-laddha-sampattito mvigacchantu.
Kammassak

31
Uddha yva bhavagg ca
Adho yva avcito
Samant cakkavesu
Ye satt pathavcar
Abypajjh niver ca Niddukkh ca nupaddav.
Uddha yva bhavagg ca
Adho yva avcito
Samant cakkavesu
Ye satt udakecar
Abypajjh niver ca
Niddukkh ca nupaddav.
Uddha yva bhavagg ca
Adho yva avcito
Samant cakkavesu
Ye satt ksecar
Abypajjh niver ca
Niddukkh ca nupaddav.

Aspirasi
Addh imya patipadya
Jarmaraamh parimuccissmi.
Ida me pua
savakkhayvaha hotu.
Ida me pua
Magga-phala-assa paccayo hotu.
Ida me pua
Nibbnassa paccayo hotu.

Berbagi Kebajikan
Ima no pua-bhga mt-pitnaca cariynaca
Sabba-sattnaca sabba-mittnaca sabba-ninaca
Sabba-petnaa sabba-devatnaca bhajema.
Sdhu ! Sdhu ! Sdhu

32
Sutra

Sutra Lima Cara Memadamkan Api Kemarahan

Suatu ketika aku mendengar kata-kata ini dari Buddha ketika Beliau
sedang menetap di Wihara Anathapindika, di Hutan Jeta daerah
Shrawasti.

Suatu hari Bhante Shariputra berkata kepada para biksu, Sahabatku,


hari ini saya ingin berbagi dengan Anda semua tentang lima cara
memadamkan api kemarahan. Mohon dengarkan dengan penuh
perhatian dan praktikkan apa yang akan saya sampaikan.

Para biksu menjawab iya dan mendengarkan dengan penuh


perhatian.

Bhante Shariputra lalu berkata, Apakah lima cara memadamkan


api kemarahan itu?

Cara pertama. Sahabatku, jika ada seseorang yang tindakannya tak


baik namun ucapannya baik, jika kamu marah kepadanya, apabila
kamu cukup bijaksana, maka kamu akan tahu bagaimana cara
memeditasikannya agar dapat mengakhiri kemarahanmu.

Sahabatku, seandainya ada seorang biksu yang mempraktikkan


pertapaan yang hanya memakai jubah sederhana yang ditambal
sulam. Suatu hari ia bepergian keluar dan melihat ada sebuah wadah
penuh sampah berisi tinja, urin, lendir, dan banyak kotoran lain,
dan dia melihat di situ ada sehelai kain yang masih utuh. Dengan
menggunakan tangan kirinya, dia mengambil sehelai kain itu, dan
kemudian dengan menggunakan tangan kanan ia memegang dan

33
merentangkannya. Ia mengamati bahwa potongan kain itu tidak
robek dan tidak ternoda oleh tinja, urin, lendir, atau kotoran-kotoran
lainnya. Jadi ia melipat dan menyimpannya untuk dibawa pulang,
dicuci, dan menjahitnya menjadi bagian dari jubah luarnya. Sahabat-
sahabatku, jika kita bisa bersikap bijaksana, ketika seseorang yang
tindakannya tak baik tetapi ucapannya baik, kita seharusnya tidak
menaruh perhatian pada tindakannya tetapi hanya memperhatikan
ucapannya. Hal ini akan membantu memadamkan api kemarahan.

Sahabatku, inilah cara kedua. Jika kamu terpancing marah oleh


seseorang yang ucapannya tak baik tetapi tindakannya baik, apabila
kamu cukup bijaksana, maka kamu akan mengetahui bagaimana
memeditasikannya agar dapat mengakhiri kemarahanmu.

Sahabatku, andaikan saja tidak jauh dari desa ini ada sebuah danau
yang dalam dan permukaannya tertutup alga dan rumput. Ada
seseorang yang kehausan, menderita kepanasan, datang mendekati
danau tersebut. Dia menanggalkan pakaiannya, melompat ke dalam
kolam itu dan menggunakan tangannya untuk menyingkirkan
alga dan rumput, menikmati mandi sembari meminum air segar.
Demikian juga, sahabatku, sama halnya dengan seseorang yang
berucap tak baik tetapi bertindak baik. Jangan menaruh perhatian
pada ucapannya. Tetapi menaruh perhatian pada tindakannya
yang baik akan bisa memadamkan api kemarahanmu. Orang bijak
seharusnya mempraktikkan cara ini.

Ini adalah cara ketiga, sahabatku. Jika ada seseorang yang tindakan
dan ucapannya tidak baik tetapi dia masih memiliki sedikit kebaikan
di hatinya seandainya kamu marah kepadanya, apabila kamu cukup
bijaksana, maka kamu akan tahu bagaimana memeditasikannya
untuk mengakhiri kemarahanmu.

34
Sahabatku, seandainya ada seseorang tiba di persimpangan.
Dia lemah, kehausan, miskin, kepanasan, tertekan, dan dipenuhi
penderitaan. Ketika dia tiba di persimpangan, dia melihat jejak kaki
seekor banteng dengan sedikit genangan air hujan di dalamnya.
Dia berpikir, Ada secuil air di dalam jejak kaki banteng. Jika aku
menggunakan tanganku atau daun untuk menciduk air itu, aku
bisa saja dengan tidak sengaja mengaduk air tersebut, maka
air itu akan keruh dan tidak dapat diminum lagi. Oleh sebab
itu, aku harus berlutut dan merebahkan tangan di atas tanah,
menyentuhkan bibir ke air itu dan langsung meminumnya. Seketika
itu dia melakukannya. Sahabatku, ketika kamu melihat seseorang
yang tindakan dan ucapannya tidak baik, tetapi masih ada sedikit
kebaikan hati, jangan menaruh perhatian pada tindakan dan
ucapannya, tetapi perhatikanlah kebaikan yang sedikit itu sehingga
kamu bisa memadamkan api kemarahanmu. Orang bijak seharusnya
mempraktikkan cara ini.

Ini adalah cara keempat, Sahabatku. Jika ada seseorang yang


tindakan dan ucapannya tidak baik, juga di dalam hatinya tidak
ada kebaikan walaupun hanya sedikit, kamu marah kepadanya,
apabila kamu cukup bijaksana, maka kamu akan tahu bagaimana
memeditasikannya untuk memadamkan api kemarahanmu.

Sahabatku, andaikan ada seseorang jatuh sakit dalam perjalanan.


Dia sendirian, kelelahan, dan tidak ada desa di sekitarnya. Dia
akan putus asa, mengetahui dia akan segera mati sebelum dapat
menuntaskan perjalanannya. Jika saat itu, ada seseorang datang
dari jauh dan melihat keadaan laki-laki tersebut, dia dengan
segera memapahnya dan membimbingnya menuju desa terdekat,
di mana dia dapat merawat, mengobati, dan meyakinkan bahwa
dia mendapatkan segala hal yang dibutuhkan, dari pakaian, obat-
obatan, dan makanan. Berkat belas kasih dan welas asih, hidup laki-

35
laki tersebut terselamatkan. Jadi Sahabatku, ketika engkau melihat
seseorang yang ucapan dan tindakannya tidak baik, dan di dalam
hatinya tidak ada kebaikan walaupun hanya sedikit, munculkan
pikiran: Seseorang yang ucapan dan tindakannya tidak baik dan
di dalam hatinya tidak ada kebaikan walaupun hanya sedikit,
sesungguhnya dia adalah orang yang benar-benar menderita.
Kecuali ia bertemu sahabat spiritual yang baik, jika tidak, tak ada
kesempatan baginya untuk bertransformasi dan merealisasikan
kebahagiaan. Membangkitkan pola pikiran demikian, engkau
akan mampu membuka pintu hatimu dengan cinta dan belas kasih
terhadap orang tersebut. Engkau akan mampu memadamkan
api kemarahanmu dan menolongnya. Orang bijak seharusnya
mempraktikkan cara ini.

Sahabatku, inilah cara kelima. Jika ada seseorang yang tindakan,


ucapan, dan pikirannya baik, lalu kamu marah kepadanya, apabila
kamu cukup bijaksana maka kamu akan tahu bagaimana cara
memeditasikannya untuk memadamkan api kemarahanmu.

Sahabatku, seandainya tidak jauh dari desa ada sebuah danau


yang sangat indah. Air di danau tersebut sangat jernih dan manis,
tepinya berair, penuh rumput hijau, dan di sekeliling pohon-pohon
segar dan indah menaunginya. Seseorang yang kehausan, menderita
karena kepanasan, yang tubuhnya ditutupi peluh, datang ke danau
tersebut, menanggalkan pakaiannya, meninggalkannya, melompat
ke air, dan menemukan kenyamanan dan menikmati minum dan
mandi di air jernih. Panas, haus, dan derita secara tiba-tiba lenyap.
Sama halnya, sahabatku, ketika engkau melihat seseorang yang
tindakan, ucapan, dan pikirannya baik, berikan perhatianmu
terhadap semua kebaikan tubuh, ucapan, dan pikiran, dan jangan
biarkan kemarahan dan keirihatian menyelimutimu. Jika engkau
tidak tahu bagaimana hidup bahagia dengan seseorang yang segar

36
seperti yang dijelaskan di atas, engkau tidak patut disebut orang
bijaksana.

Sahabatku terkasih, saya telah berbagi dengan Anda semua


tentang lima cara memadamkan api kemarahan.

Ketika para biksu selesai mendengar nasihat Bhante Shariputra,


mereka berbahagia, menerimanya, dan mempraktikkannya.

Madhyama Agama 25
Sesuai dengan Aghata Winaya Sutta
[Ceramah Tentang Air Sebagai Contoh], Anguttara Nikaya 5.162

37
Sutra Mengetahui Cara Baik Untuk Hidup Sendirian

Aku mendengar sabda ini dari Buddha, suatu ketika beliau tinggal
di Wihara Hutan Jeta di kota Shrawasti. Beliau mengundang semua
biksu datang dan memberikan petunjuk,Para biksu.

Dan kemudian para biksu menjawab, Ya, kami sudah hadir di


sini.

Buddha menyampaikan, Aku akan menjelaskan makna dari


mengetahui cara baik untuk hidup sendirian. Aku akan mulai
dengan garis-garis besarnya, dan aku akan memberikan penjelasan
mendetail kemudian. Biksu mohon dengarkanlah secara seksama
Buddha, kami sudah siap
Buddha bersabda:

Jangan mengejar masa lalu


Jangan terhanyut oleh masa depan
Masa lalu sudah pergi
Masa depan belum juga tiba
Menatap secara mendalam atas kehidupan sebagaimana adanya
Di saat ini dan di sini,
Praktisi bersemayam
Dalam stabilitas dan kebebasan.
Hari ini kita harus rajin.
Jangan menunggu sampai besok, karena terlambat sudah
Kematian datang secara mendadak
Bagaimana engkau bisa tawar-menawar dengannya?
Para bijaksana menyebut mereka yang
Bersemayam dengan penuh kesadaran
Siang dan malam adalah
Mereka yang tahu cara baik untuk hidup sendirian.

38
Para biksu, apa yang dimaksud dengan mengejar masa lalu?
Ketika seseorang memikirkan bahwa demikianlah bentuk badan
jasmaninya pada masa lalu, demikianlah perasaannya pada masa
lalu, demikianlah persepsinya pada masa lalu, demikianlah bentuk-
bentuk mentalnya pada masa lalu, demikianlah kesadarannya
pada masa lalu, ketika dia memikirkan hal-hal demikian, pikirannya
terbebani dan melekat pada hal-hal yang telah terjadi pada masa
lalu, maka orang tersebut sedang mengejar masa lalu

Para biksu, apa yang dimaksud dengan tidak mengejar masa lalu?
Ketika seseorang memikirkan bahwa demikianlah bentuk badan
jasmaninya pada masa lalu, demikianlah perasaannya pada masa
lalu, demikianlah persepsinya pada masa lalu, demikianlah bentuk-
bentuk mentalnya pada masa lalu, demikianlah kesadarannya pada
masa lalu, ketika dia memikirkan hal-hal demikian, pikirannya tidak
diperbudak oleh kemelekatan dan juga tidak melekat pada hal-
hal yang telah terjadi pada masa lalu, maka orang tersebut tidak
mengejar masa lalu

Para biksu, apa yang dimaksud dengan terhanyut oleh masa


depan? Ketika seseorang memikirkan seperti apa bentuk badan
jasmaninya di masa depan, memikirkan seperti apa perasaannya di
masa depan, memikirkan seperti apa persepsinya di masa depan,
memikirkan seperti apa bentuk-bentuk mentalnya di masa depan,
memikirkan seperti apa kesadarannya di masa depan, ketika dia
memikirkan hal-hal demikian, pikirannya terbebani dan melamun
akan hal-hal di masa depan, maka orang tersebut terhanyut oleh
masa depan

Para biksu, apa yang dimaksud dengan tidak terhanyut oleh masa
depan? Ketika seseorang memikirkan seperti apa bentuk badan
jasmaninya di masa depan, memikirkan seperti apa perasaannya di

39
masa depan, memikirkan seperti apa persepsinya di masa depan,
memikirkan seperti apa bentuk-bentuk mentalnya di masa depan,
memikirkan seperti apa kesadarannya di masa depan, ketika dia
memikirkan hal-hal demikian, pikirannya tidak terbebani dan tidak
melamun akan hal-hal di masa depan, maka orang tersebut tidak
terhanyut oleh masa depan

Para biksu, apa yang dimaksud terlena jauh oleh masa kini?
Ketika seseorang tidak belajar sesuatu tentang Buddha, atau ajaran
tentang cinta kasih dan pengertian, atau komunitas yang hidup
dalam keharmonisan dan kesadaran, ketika orang tesebut tidak
tahu apa pun tentang para guru mulia dan ajaran-ajaran mereka,
dan tidak berlatih ajaran-ajaran tersebut, kemudian dia berpikir
bahwa Badan jasmani ini adalah diriku; diriku adalah jasmani ini.
Perasaan ini adalah diriku; diriku adalah perasaan ini. Persepsi ini
adalah diriku; diriku adalah persepsi ini. Bentuk-bentuk mental ini
adalah diriku; diriku adalah bentuk-bentuk mental ini. Kesadaran
ini adalah diriku; diriku adalah kesadaran ini maka orang tersebut
sedang terlena jauh oleh masa kini.

Para biksu, apa yang dimaksud tidak terlena jauh oleh masa
kini? Ketika seseorang belajar sesuatu tentang Buddha, atau
ajaran tentang cinta kasih dan pengertian, atau komunitas yang
hidup dalam keharmonisan dan kesadaran, ketika orang tesebut
tidak tahu apa pun tentang guru mulia dan ajaran-ajarannya, dan
tidak berlatih ajarannya, kemudian dia tidak merasa bahwa Badan
jasmani ini adalah diriku; diriku adalah jasmani ini. Perasaan ini
adalah diriku; diriku adalah perasaan ini. Persepsi ini adalah diriku;
diriku adalah persepsi ini. Bentuk-bentuk mental ini adalah diriku;
diriku adalah bentuk-bentuk mental ini. Kesadaran ini adalah diriku;
diriku adalah kesadaran ini maka orang tersebut tidak terlena jauh
oleh masa kini.

40
Para biksu, aku telah menyampaikan garis-garis besar dan
penjelasan rinci tentang bagaimana cara baik hidup sendirian.

Demikianlah yang diajarkan oleh Buddha, dan para biksu dengan


senang hati menerapkan ajaranNya.

Bhaddekaratta Sutta, Majjhima Nikaya 131

41
Sutra Kebahagiaan

AKU MENDENGAR SABDA INI dari Buddha suatu ketika di saat Yang
Agung sedang berdiam di sekitar Shrawasti di Wihara Ananthapindika
di Hutan Jeta. Di larut malam, seorang dewa muncul dengan cahaya
dan keindahannya menerangi seluruh Hutan Jeta. Setelah memberi
hormat kepada Buddha, sang dewa menanyakan sebuah pertanyaan
kepada Beliau dalam bentuk syair:
Banyak dewa dan manusia ingin sekali mengetahui apakah berkah
tertinggi yang membawa kehidupan damai dan bahagia.
Mohon, Tathagata, sudikah Engkau mengajarkan kami?

(Inilah jawaban Buddha):


Tidak bergaul dengan orang dungu,
Hidup bersama dengan para bijaksana,
Menghormati mereka yang patut dihormati
Inilah kebahagiaan tertinggi.

Hidup dalam lingkungan yang baik,


Menanam benih-benih yang baik,
Dan menyadari bahwa anda berada di jalan yang tepat
Inilah kebahagiaan tertinggi.

Mendapat kesempatan untuk belajar dan berkembang,


Terampil dalam profesimu atau keahlianmu,
berlatih sila dan berucap penuh cinta kasih
Inilah kebahagiaan tertinggi.

Berkesempatan untuk melayani dan menyokong orang tuamu,


Menghargai keluargamu sendiri,
Memiliki pekerjaan yang membuatmu riang gembira
Inilah kebahagiaan tertinggi.

42
Hidup jujur, murah hati dalam memberi,
Memberikan sokongan kepada sanak keluarga dan teman-teman,
Menjalankan kehidupan dengan tingkah-laku yang tidak tercela
Inilah kebahagiaan tertinggi.

Menghindari tindakan-tindakan yang tidak bajik,


Tidak terjerat dalam minuman memabukkan dan obat-obatan
berbahaya,
Dan rajin dalam melakukan hal-hal yang baik
Inilah kebahagiaan tertinggi.

Rendah hati dan berkelakuan sopan,


Bersyukur dan puas dengan kehidupan sederhana,
Tidak melewatkan kesempatan untuk belajar Dharma
Inilah kebahagiaan tertinggi.

Gigih dan terbuka untuk perubahan,


Tetap menjalin hubungan baik dengan para biksu dan biksuni,
Dan sungguh-sungguh berpartisipasi dalam diskusi Dharma
Inilah kebahagiaan tertinggi.

Hidup dengan rajin dan penuh perhatian,


Memahami Empat Kebenaran Mulia,
Dan merealisasi nirvana
Inilah kebahagiaan tertinggi.

Hidup di dunia
Dengan hatimu yang tidak terganggu oleh dunia,
Dengan semua kesedihan berakhir, berdiam dalam kedamaian
Inilah kebahagiaan tertinggi.

43
Bagi orang yang menyempurnakan ini,
Tidak terkalahkan di mana pun dia pergi;
Dia selalu aman dan bahagia
Kebahagiaan selalu hadir di dalam dirinya.

Sutra Cinta Kasih


Dia yang ingin mencapai kedamaian hendaknya mempraktikkan
jujur, rendah hati, dan punya kemampuan menggunakan bahasa
kasih. Dia tahu bagaimana hidup sederhana dan berbahagia, enam
indra tenang, tanpa berbicara ketus atau terbawa emosi kemarahan.
Dia tidak melakukan sesuatu yang tidak terpuji yang nanti akan
dicela oleh para bijaksana.

Inilah yang mereka renungkan:

Semoga semua orang bahagia dan selamat sentausa, semoga hati


semua orang dipenuhi sukacita.

Semoga semua makhluk hidup dalam keamanan dan kedamaian,


apakah itu makhluk yang lemah maupun yang kuat, tinggi atau
rendah, besar atau kecil, kelihatan maupun tidak kelihatan, dekat
maupun jauh, yang sudah dilahirkan maupun yang belum dilahirkan.
Semoga mereka semua berada dalam kedamaian batin.

Hendaknya jangan saling menyakiti. Janganlah membahayakan


kehidupan makhluk lain. Janganlah karena marah dan niat buruk
kemudian berharap orang lain celaka.

Seperti seorang ibu yang mencintai dan melindungi anak semata


wayangnya, yang bahkan rela mengorbankan dirinya, kita perlu
mengembangkan cinta kasih tiada batas kepada semua makhluk di
seluruh cakrawala ini. Cinta kita tidak akan menemukan rintangan.

44
Hati kita akan terbebas sepenuhnya dari kebencian dan dendam.
Waktu berdiri atau berjalan, duduk atau berbaring, selama kita
terjaga, kita hendaknya tetap dalam keadaan sadar penuh akan cinta
kasih dalam hati kita. Inilah cara paling mulia dalam menjalankan
hidup.

Terbebas dari persepsi keliru, keserakahan, dan nafsu seksual,


hidup suci dan merealisasi pengertian mendalam, mereka yang
mempraktikkan cinta kasih tanpa batas akan melampaui siklus
kelahiran dan kematian.

Metta Sutta, Sutta Nipata I

45
Empat Jenis Makanan

Demikianlah yang aku dengar, suatu hari, saat Buddha sedang berada
di Wihara Anathapindika, di Hutan Jeta dekat kota Shrawasti.

Hari itu, Buddha memberitahu kepada para biksu: Ada empat jenis
makanan yang memungkinkan makhluk hidup bertumbuh serta
mempertahankan kehidupan. Apakah keempat jenis makanan
tersebut? Pertama adalah makanan jasmani, kedua adalah makanan
bagi persepsi, ketiga adalah makanan bagi kehendak, dan keempat
adalah makanan bagi kesadaran.

Oh biksu, bagaimanakah seorang praktisi seharusnya memandang


makanan jasmani? Bayangkan sepasang suami istri muda yang
memiliki bayi laki-laki yang mereka jaga serta besarkan dengan
sepenuh kasih. Mereka harus melewati kesulitan dan bahaya di
padang pasir. Selama perjalanan, mereka kehabisan bekal serta
sangat kelaparan. Tidak ada jalan keluar, dan mereka mendiskusikan
rencana berikut: Kita hanya memiliki satu anak yang sangat kita
kasihi sepenuh hati. Jika kita memakan dagingnya, maka kita
akan bertahan hidup, serta bisa berjuang untuk mengatasi situasi
berbahaya ini. Jika tidak memakan dagingnya, maka kita bertiga
semuanya akan mati. Setelah melakukan diskusi itu, mereka
membunuh bayinya, dengan air mata kepedihan serta gemertak
gigi, mereka memakan daging bayi lelakinya, hanya demi bisa hidup
serta menembus padang pasir.

Buddha bertanya: Apakah menurut kalian, pasangan tersebut


memakan daging anaknya karena ingin menikmati kelezatannya,
juga karena ingin agar tubuh mereka mendapatkan makanan yang
akan membuatnya lebih rupawan?

46
Para biksu menjawab: Tidak, Yang Mulia.

Buddha bertanya: Apakah kedua pasangan tersebut terpaksa


memakan daging anaknya, demi bertahan hidup serta selamat dari
bahaya padang pasir?

Para biksu menjawab: Ya, Yang Mulia.

Buddha mengajarkan: Oh biksu, setiap kali kita mencerna


makanan jasmani, kita harus melatih diri untuk memandangnya
seolah [sedang memakan] daging anak kita. Jika memeditasikannya
dengan cara seperti ini, maka kita akan memiliki pandangan-jernih
serta pemahaman yang akan mengakhiri persepsi keliru berkenaan
makanan jasmani, sehingga kemelekatan terhadap kenikmatan-
kenikmatan indrawi akan melenyap. Begitu kemelekatan terhadap
kenikmatan-kenikmatan indrawi sudah tertransformasi, maka tidak
akan ada lagi formasi-formasi internal sehubungan dengan kelima
obyek kenikmatan indrawi pada para siswa-suci [sekkha; orang-
orang suci yang sedang belajar] yang mendedikasikan dirinya untuk
latihan dan praktik. Ketika formasi-formasi internal masih mengikat
kita, maka kita akan harus terus kembali ke dunia ini.

Bagaimana seharusnya seorang praktisi memeditasikan makanan


bagi persepsi? Bayangkan seekor sapi yang kehilangan kulitnya.
Ke manapun pergi, serangga serta belatung yang hidup di tanah,
debu, dan pada tanaman, akan menempel ke sapi tadi serta
menghisap darahnya. Jika sapi tadi berbaring di tanah, maka
belatung di tanah akan melekat padanya serta menggerogotinya.
Baik ketika berbaring maupun berjalan, sapi tadi akan terganggu
dan menderita kepedihan. Saat sedang mencerna makanan bagi
persepsi, kalian seharusnya berpraktik untuk melihatnya dengan
cara ini. Kalian akan memiliki pandangan-jernih serta pemahaman,

47
yang akan mengakhiri persepsi keliru berkenaan makanan bagi
persepsi. Ketika memiliki pandangan-jernih ini, maka kalian tidak
akan lagi melekat pda ketiga jenis perasaan. Ketika sudah tidak
lagi melekat pda ketiga jenis perasaan, maka para siswa-suci tidak
perlu lagi berjuang-keras, karena apapun yang perlu dilaksanakan
sudahlah terlaksana.

Bagaimana seharusnya seorang praktisi memeditasikan makanan


bagi kehendak? Bayangkan ada sebuah perkampungan atau
kota besar di samping lubang tungku arang. Hanya tersisa bara
api hangat tanpa asap. Sekarang, ada pria cerdik yang memiliki
kebijaksanaan memadai, yang tidak ingin menderita serta hanya
menginginkan kebahagiaan dan kedamaian. Dia tidak ingin mati,
dia hanya ingin hidup. Dia pikir: Di sana panasnya sangat tinggi,
meskipun tidak ada asap dan api. Namun tetaplah, jika aku harus
masuk ke dalam tungku itu, tidak diragukan lagi aku pastilah mati.
Mengetahui hal tersebut, dengan mantap dia meninggalkan kota
besar atau perkampungan itu, serta pergi ke tempat lain. Praktisi
harus bermeditasi seperti ini berkenaan makanan bagi kehendak.
Dengan bermeditasi seperti ini, dia akan memiliki pandangan-jernih
serta pemahaman, yang akan mengakhiri persepsi keliru berkenaan
makanan bagi kehendak. Ketika mencapai pemahaman ini, maka
ketiga jenis nafsu akan berakhir. Saat ketiga jenis nafsu berakhir,
maka siswa-mulia yang berlatih serta berpraktik, tidak akan lagi
memiliki apapun untuk dilaksanakan, karena apapun yang perlu
dilaksanakan sudahlah terlaksana.

Bagaimana seharusnya seorang praktisi memeditasikan makanan


bagi kesadaran? Bayangkan para prajurit raja telah menangkap
seorang penjahat. Mereka mengikat serta membawa penjahat
tersebut ke hadapan raja. Karena sudah melakukan pencurian, maka
dihukum dengan menusuk tubuhnya menggunakan tiga ratus pisau.

48
Dia didera ketakutan dan kepedihan sepanjang siang dan sepanjang
malam. Praktisi harus memandang makanan bagi kesadaran dengan
cara ini. Jika dia melakukannya, maka dia akan memiliki pandangan-
jernih serta pemahaman, yang akan mengakhiri persepsi keliru
berkenaan makanan bagi kesadaran. Ketika memiliki pemahaman
seperti ini berkenaan makanan bagi kesadaran, maka para siswa-
suci yang berlatih serta berpraktik, tidak akan perlu lagi untuk
berjuang-keras, karena apapun yang perlu dilaksanakan sudahlah
terlaksana.

Begitu Buddha selesai berbicara, para biksu dengan sangat


berbahagia menghadirkan ajaran-ajaran ini ke dalam praktik.

Samyukta Agama, Sutra 373*

49
Menyentuh Bumi

Terjebak Pada Bentuk Luar


Buddha, aku merasa malu karena masih sering menjalankan latihan
namun masih terjebak pada bentuk luarnya saja, tanpa mengerti
intisari latihan yang sesungguhnya. Ketika mempersembahkan
dupa, menyentuh bumi, latihan meditasi duduk dan meditasi
jalan, atau membaca sutra, aku membiarkan pikiran terhanyut ke
masa lalu dan masa depan, dan aku telah mengurung diriku dalam
pemikiran-pemikiran yang tidak bermanfaat. Banyak kesempatan
baik telah lewat begitu saja, aku tidak berlatih dengan tekun. Ketika
mengayunkan langkah dengan sadar penuh, atau bernapas dengan
sadar penuh, aku mempunyai kesempatan untuk menghadirkan
energi kesadaran dan konsentrasi. Ketika kesadaran dan konsentrasi
hadir dalam diriku, energi kewaspadaan dan pengertian juga hadir
begitu saja.

Aku sungguh beruntung karena punya kesempatan untuk berlatih


hidup sadar penuh. Namun aku seringkali merasa seperti orang
tidak tahu apa pun. Aku berjalan, berdiri, berbicara, dan tersenyum
seperti orang linglung. Oh Buddha, aku bertekad untuk berlatih
lebih baik lagi dalam kehidupan sehari-hari, aku bertekad menjaga
kesadaran penuh dan menghadirkan konsentrasi. Meningkatkan
kesadaran penuh dan konsentrasi tidak hanya membantu aku
menyembuhkan luka namun juga mentransformasikan badan
jasmani dan pikiran, dengan demikian akan mendukung seluruh
komunitas latihan hidup sadar penuh dan meningkatkan kualitas
latihan keseluruhan komunitas.

50
Menyentuh Bumi
Oh Buddha, dengan tubuh, ucapan dan pikiran bersatu padu, aku
menyentuh bumi untuk menghormat kepadamu, Engkau dengan
keyakinan sepenuhnya telah melintasi pantai sengsara, kini engkau
menjadi pelita bagi aku dan banyak orang, Aku menyentuh bumi
untuk mengingat tekad besar ini (Genta).

Mengikuti Jejak Buddha


Oh Buddha, engkau merupakan guruku, engkau telah mengantarkanku
ke dunia spiritual. Aku adalah muridmu, aku adalah adikmu, dan aku
juga merupakan anakmu. Aku bertekad melanjutkan cita-citamu
melayani semua makhluk. Engkau mengajarkan aku untuk berlatih
rendah hati, sabar, dan penuh pengertian, dan tidak keras kepala.
Engkau sendiri berlatih rendah hati agar bisa menjadi panutan bagi
kami, siswa-siswamu.

Berkat pengertian mendalam, engkau tidak terjebak dalam


kobaran api kemarahan, badai kekecewaan, dan ombak kekesalan,
engkau juga tidak jatuh ke dalam jurang persepsi keliru. Caramu
berpikir, berucap, dan bertindak penuh kesabaran dan pengertian,
memancarkan kasih sayang dan welas asih kepada semua orang di
sekitarmu.

Oh, Buddha, dari lubuk hatiku paling dalam, ternyata aku juga punya
kehendak menjadi seperti dirimu, mengikuti jejak langkahmu, aku
bertekad sepenuh hati untuk berlatih rendah hati, sabar, penuh
pengertian dan tidak keras kepala, aku sadar apabila aku menjadi
sombong, tergesa-gesa, bersikap tidak peduli dan keras kepala,
maka aku menciptakan penderitaan besar bagi diriku sendiri dan
juga penderitaan bagi orang-orang disekitarku. Diriku sendiri dan
orang lain menjadi korban akibat sikap ketidakpedulian dan keras
kepalaku.

51
Aku sadar bahwa sudah terlalu banyak persepsi keliru menumpuk
dalam hatiku, sehingga aku tidak bisa menerima nasihat orang lain,
bahkan aku selalu mengabaikan nasihat dari engkau, oh Buddha.

Mulai hari ini aku bertekad sepenuh hati berlatih menumbuhkan


pengertian dan kasih, menghadirkan elemen-elemen kebahagiaan
bagi diriku dan orang lain di sekelilingku, pada masa ini maupun
masa akan datang.

Menyentuh Bumi
Aku menyentuh bumi tiga kali dengan tubuh, ucapan dan pikiran
yang bersatu padu untuk meresapi dan meneguhkan tekad ini.

Melindungi Bumi
Oh Buddha, engkau adalah anak dari bumi ini dan engkau memilih
terlahir di bumi ini sebagai tempat mengajar Dharma. Buddha yang
mulia, melalui semua proses berlatih dan mengajar, engkau telah
memberi semangat kepada para bodhisattwa untuk melindungi
bumi ini, bumi yang indah ini. Aku ingat dalam Sadharmapundarika
Sutra, engkau mengundang semua bodhisattwa, ribuan dan jutaan
bodhisattwa bermunculan dari bumi. Para bodhisattwa bertekad
untuk tetap tinggal di bumi ini untuk melindungi dan sekaligus
menjadi pelindung Dharma agar cinta kasih dan pengertian bisa
terus disebarkan.

Oh Buddha, aku juga merupakan anak dari bumi ini, aku juga ingin
melindungi bumi yang indah menawan ini. Aku juga ingin mengikuti
jejak para bodhisattwa untuk melindungi bumi. Aku bertekad untuk
tetap belajar dan berlatih bersama-sama para sahabat Dharma
demi membantu membebaskan penderitaan semua makhluk.

52
Saat ini, aku memohon gunung dan sungai menjadi saksiku. Aku
membungkukkan badan dan kepala memohon Buddha untuk
menerima serta mendukung tekadku ini. Aku lahir di bumi ini
dan nanti akan kembali lagi ke bumi ini. Aku akan terlahir kembali
berulang-ulang di bumi ini, bahkan berjuta-juta kali tak terhitung
sebagai bagian dari komunitas berlatih bersama para sahabat
Dharma, terus-menerus melanjutkan tugas mulia dalam merubah
sampah kompos menjadi pupuk untuk bunga, melindungi
kehidupan, membangun tanah suci di bumi ini. Aku tahu persis
bahwa pengertian dan cinta kasih merupakan kondisi dasar untuk
membangun tanah suci, oleh karena itu dari detik ini aku bertekad
untuk membangkitkan energi sadar penuh, cinta kasih, dan
pengertian dalam kehidupan sehari-hari.

Menyentuh Bumi
Buddha yang mulia, aku menyentuh bumi tiga kali demi
mengukuhkan tekadku untuk melindungi bumi.

53
Bersatu dengan Alam
Oh Buddha, melihat lebih dalam pada alam ini, aku melihat ada
cahaya, kehangatan dari sinar matahari yang memungkinkan segala
sesuatu di bumi ini bisa tumbuh dan berkembang. Aku juga melihat
bahwa sungai jernih yang mengalir di planet ini menjadi urat nadi
kehidupan bumi ini. Aku juga merasakan kehadiran atmosfer
dan semua elemen di angkasa seperti oksigen, karbon dioksida,
hidrogen, dan nitrogen. Tanpa atmosfer maka air, dedaunan hijau,
bambu, bunga kuning, semua ini tidak mungkin ada untuk menghiasi
alam yang indah ini.

Di setiap sudut alam ini aku melihat empat elemen, yaitu: tanah, air,
api, dan udara. Aku sadar penuh bahwa elemen-elemen tersebut
sangat erat kaitannya dengan diriku. Aku hendaknya menyentuh
bumi agar bisa tetap memiliki hubungan dekat dengan bumi yang
sering dianggap sebagai ibunda alam. Sesungguhnya aku dan ibunda
alam merupakan satu kesatuan. Aku adalah cahaya matahari, aku
adalah sungai, aku adalah danau, aku adalah samudera, aku adalah
awan di langit.

Empat elemen terkandung dalam badan jasmaniku dan elemen-


elemen itu juga terkandung di seluruh alam semesta.

Aku bertekad untuk kembali lagi ke bumi ini, kembali ke Ibunda


alam, serta menjadikan bumi ini tempat berlindung. Aku merasakan
bumi yang kokoh dan tegar ini dan juga kekokohan dan ketegaran
yang ada dalam diriku.

Menyentuh Bumi
Aku menyentuh bumi dihadapan bodhisattwa Dharanimdhara,
bodhisattwa alam semesta. Aku menyentuh bumi di hadapan
bodhisattwa Ksitigarbha, bodhisattwa harta karun bumi.

54
Hidup pada Saat ini
Buddha, aku menyadari energi kebiasaan terdalamku adalah pelupa.
Aku sering membiarkan batinku memikirkan masa lampau, sehingga
aku terbawa ke dalam kesedihan dan penyesalan. Ini menyebabkan
aku kehilangan banyak kesempatan untuk bersentuhan dengan hal-
hal yang menakjubkan dari hidup di masa sekarang, pada saat ini.
Aku tahu banyak di antara kita yang terperangkap oleh masa lalu.
Kita menghabiskan waktu untuk mengeluh dan menyesali sesuatu
yang hilang. Ini merampas kesempatan kita untuk bersentuhan
dengan kesegaran, keindahan dan hal-hal menakjubkan yang dapat
memelihara dan mentransformasi kita pada saat ini. Kita tidak bisa
bersentuhan dengan langit biru, awan putih, pohon hijau, bunga
kuning, suara angin pada pohon cemara, suara aliran sungai, suara
burung bernyanyi, dan suara anak-anak tertawa di bawah sinar
mentari pagi. Kita juga tidak dapat bersentuhan dengan hal-hal
menakjubkan yang ada dalam diri kita.

Kita tidak dapat melihat bahwa kedua mata merupakan dua permata
yang menakjubkan. Ketika membuka mata, kita dapat bersentuhan
dengan dunia yang terdiri dari aneka warna dan bentuk yang
berbeda. Kita tidak mengenali bahwa kedua telinga kita merupakan
organ yang menakjubkan. Jika kita mendengar dengan sadar penuh
melalui kedua telinga, kita dapat mendengar suara angin semilir
pada dahan pohon, kicauan burung, atau suara ombak yang merdu
di pagi hari. Jantung, paru-paru, dan otak kita, beserta kapasitas
kita untuk merasakan, berpikir dan mengamati juga merupakan
keajaiban hidup. Gelas yang berisi air segar atau jus jeruk di tangan
juga merupakan keajaiban hidup. Kendati aku sering tidak dapat
bersentuhan dengan cara hidup sadar penuh pada saat ini, karena
aku tidak latihan napas dan berjalan dengan sadar penuh untuk
kembali pada saat ini.

55
Buddha, mohon engkau menjadi saksiku. Aku berjanji untuk berlatih
merealisasikan ajaran yang telah kamu berikan. Aku tahu bahwa
tanah suci bukanlah sebuah janji ilusi di masa depan. Tanah suci yang
menakjubkan dalam semua aspek tersedia untukku saat ini juga.
Jalan pada tanah merah dengan batasan rumput hijau merupakan
tanah suci. Bunga violet juga merupakan tanah suci. Suara aliran
sungai yang kecil, batu karang yang bercahaya pada tempatnya juga
merupakan tanah suci. Tanah suci kita bukan hanya harum bunga
teratai dan kumpulan bunga krisan saja, melainkan juga lumpur
yang menumbuhkan akar teratai dan juga pupuk kompos yang
memelihara krisan.

Tanah suci memiliki wujud luar yang mencerminkan kehidupan


dan kematian, tetapi ketika melihat secara mendalam aku melihat
kehidupan dan kematian keduanya saling terkait. Yang satu tidak
mungkin ada tanpa yang lainnya. Jika kulihat lebih dalam lagi, aku
melihat tidak ada kehidupan dan kematian; hanya ada manisfestasi.
Aku tidak perlu menunggu sampai tubuh ini hancur untuk masuk
ke tanah suci Buddha. Dengan cara aku melihat, berjalan, dan
bernapas, aku dapat menghasilkan energi sadar penuh dan
konsentrasi, mengizinkan aku untuk berada di tanah suci dan

56
mengalami langsung berbagai keajaiban hidup yang ditemukan di
sini dan sekarang.

Menyentuh Bumi
Buddha, aku menyentuh bumi secara mendalam agar bersentuhan
denganmu dan tanah suci pada saat ini. (Genta)

Mengenali Perasaan dan Emosi


Buddha, berkat latihan sadar penuh dalam bernapas dan berjalan,
aku sadar dengan apa yang terjadi di sekeliling aku. Aku dapat
mengenali berbagai formasi mental pada saat mereka muncul.
Aku tahu bahwa luka yang ada pada leluhur dan orang tuaku,
juga luka aku sejak kecil sampai sekarang, masih berada di dalam
kesadaranku. Kadangkala rasa sakit bercampur dengan kesedihan
muncul dalam diriku, dan jika aku tidak tahu bagaimana mengenali,
merangkul dan menolongnya untuk tenang, aku dapat mengatakan
dan melakukan sesuatu yang menyebabkan perpecahan dalam
keluarga atau komunitasku. Ketika aku menyebabkan perpecahan di
sekitar, aku juga merasa terpisah dari yang lain. Buddha, aku tekun
mengingat ajaranmu, untuk berlatih sadar penuh dalam bernapas
dan berjalan, dan menghasilkan lebih banyak energi positif dalam
kehidupan sehari-hari. Aku dapat menggunakan energi ini untuk
mengenali rasa sakit dalam diriku dan membantunya menjadi
tenang. Aku mengetahui bahwa menahan berbagai perasaan dan
emosi ketika mereka muncul hanya akan membuat situasi menjadi
lebih sulit.

Buddha, berkat ajaranmu aku tahu perasaan dan emosi ini sebagian
besar berasal dari pandangan yang sempit dan pengertian yang
tidak utuh. Aku mempunyai gagasan yang keliru mengenai diriku
dan orang lain. Aku mempunyai gagasan mengenai kebahagiaan

57
dan penderitaan yang tidak dapat aku lepaskan. Aku telah membuat
diriku menderita karena gagasan-gagasan tersebut. Sebagai contoh,
aku mempunyai gagasan bahwa kebahagiaan dan penderitaan
berasal dari luar diriku dan bukan karena pikiran aku sendiri. Cara
aku melihat, mendengar, mengerti dan menilai telah membuat aku
menderita dan membuat orang yang aku cintai menderita. Aku tahu
bahwa dengan melepaskan gagasan ini, aku akan lebih bahagia dan
lebih damai dalam tubuh dan batin. Dengan melepaskan gagasan
sempit dan persepsi yang keliru, perasaan menderita dan emosi
aku tidak akan mempunyai landasan untuk muncul lagi.

Buddha, aku tahu bahwa aku masih mempunyai banyak persepsi


keliru yang mencegah aku melihat sesuatu apa adanya. Aku berjanji
mulai saat ini aku akan berlatih menatap secara mendalam bahwa
kebanyakan penderitaanku muncul dari persepsi dan gagasanku.
Aku mestinya tidak menyalahkan orang lain ketika aku menderita,
tetapi mesti kembali kepada diriku dan mengenali akar dari
penderitaan yang sesungguhnya adalah persepsiku yang keliru dan
kekuranganku dalam pengertian yang mendalam. Aku mesti berlatih
menatap secara mendalam, melepaskan persepsi yang keliru, dan
membantu orang lain melepaskan persepsi keliru mereka sehingga
mereka juga dapat mengatasi penderitaan.

Menyentuh bumi
Bersujud kepada Bodhisattva Pengertian Agung, Manjushri
(Genta).
Bersujud kepada sesepuh Pengertian Agung, Shariputra (Genta).
Bersujud kepada sesepuh yang mencatat semua ajaran, Ananda
(Genta)

58
Lima Latihan Sadar Penuh

Latihan Pertama: Menjunjung Tinggi Kehidupan


Sadar akan penderitaan yang disebabkan oleh penghancuran
kehidupan, aku bersedia memupuk pengertian mendalam atas
keadaan saling bergantungan dan belas kasih; serta mencari cara
untuk melindungi kehidupan manusia, binatang, tumbuhan, dan
bumi ini. Aku bertekad untuk tidak membunuh, tidak membiarkan
pihak lain membunuh, dan tidak mendukung segala jenis tindakan
pembunuhan di dunia ini, baik melalui pikiran maupun cara
hidupku. Aku mengerti bahwa tindakan merusak timbul dari
kemarahan, ketakutan, keserakahan, dan intoleransi yang berakar
dari pemikiran diskriminatif dan dualistik, aku akan menumbuhkan
sifat keterbukaan, nondiskriminasi dan non-kemelekatan terhadap
pandangan demi mentransformasikan kekerasan, fanatisme, dan
dogmatisme dalam diriku dan di dunia ini.

Latihan Kedua: Kebahagiaan Sesungguhnya


Sadar akan penderitaan yang disebabkan oleh eksploitasi,
ketidakadilan sosial, pencurian, dan penindasan, aku bersedia
berlatih hidup dalam kedermawanan dalam pikiran, ucapan,
dan perbuatan. Aku bertekad untuk tidak mencuri dan tidak
memiliki sesuatu yang seharusnya milik pihak lain, aku akan
berbagi waktu, energi, dan sumber materi bersama mereka yang
membutuhkannya. Aku akan berlatih menatap secara mendalam
untuk menyadari bahwa kebahagiaan dan penderitaan orang lain
juga merupakan kebahagiaan dan penderitaan diriku, kebahagiaan
sesungguhnya tak akan bisa hadir tanpa pengertian dan belas
kasih. Aku mengerti bahwa mengejar kekayaan, ketenaran,
kekuasaan, dan kenikmatan sensual bisa membawa semakin
banyak penderitaan dan keputusasaan. Aku sadar sepenuhnya

59
bahwa kebahagiaan berhubungan erat dengan sikap mental dan
kebahagiaan tidak bergantung pada kondisi eksternal. Aku bisa
hidup dengan bahagia pada momen kini hanya dengan mengingat
bahwa aku sudah memiliki kondisi secukupnya untuk berbahagia.
Aku bertekad untuk berlatih hidup sesuai dengan mata pencaharian
benar sehingga aku bisa ikut membantu mengurangi penderitaan
makhluk lain di dunia ini dan mengurangi efek penyebab terjadinya
perubahan iklim.

Latihan Ketiga: Cinta Sesungguhnya


Sadar akan penderitaan yang disebabkan oleh penyimpangan
perilaku seksual, aku bersedia untuk menumbuhkan sikap
tanggung jawab dan mencari cara untuk melindungi keamanan
dan integritas individual, pasangan, keluarga, dan masyarakat.
Tahu bahwa nafsu seksual bukanlah cinta, dan aktivitas seksual
yang didorong oleh nafsu keinginan selalu melukai diriku kemudian
juga melukai pihak lain, aku bertekad untuk tidak terlibat dalam
hubungan seksual yang tanpa dilandasi cinta sesungguhnya,
cinta mendalam, komitmen jangka panjang yang diberitahukan
kepada keluarga dan para sahabat. Aku akan bertindak sesuai
kemampuanku dalam melindungi anak-anak dari pelecehan
seksual dan mencegah perceraian pasangan dan keluarga
yang diakibatkan oleh perilaku seksual tidak pantas. Mengerti
bahwa badan jasmani dan pikiran merupakan satu kesatuan,
aku bersedia mencari cara pantas untuk menjaga energi seksual
dan menumbuhkan cinta kasih, belas kasih, suka cita, dan sikap
inklusif, yang merupakan empat elemen dasar cinta sesungguhnya
demi kebahagiaan lebih besar bagi diriku dan pihak lain. Kita tahu
bahwa berlatih cinta sesungguhnya, kita akan terus dilanjutkan
dengan indah di masa depan.

60
Latihan Keempat: Ucapan Cinta Kasih dan Mendengar
Mendalam
Sadar akan penderitaan yang disebabkan oleh bicara tanpa
berkesadaran dan ketidakmampuan untuk mendengarkan pihak
lain, aku bersedia untuk menumbuhkan ucapan cinta kasih dan
mendengarkan secara mendalam demi mengurangi penderitaan
dan upaya menciptakan rekonsiliasi dan perdamaian dalam diriku
dan sesama orang lain, ethnik, sahabat religius, dan antar negara.
Mengetahui bahwa kata-kata dapat menghadirkan kebahagiaan
maupun menciptakan penderitaan, aku bersedia berbicara sesuai
keadaan yang sesungguhnya dengan menggunakan kata-kata yang
dapat memunculkan keyakinan, suka cita, dan harapan. Ketika
kemarahan membara dalam diriku, untuk sementara aku bertekad
untuk tidak berbicara. Aku akan berlatih napas dan jalan sadar
penuh untuk mengenali kehadiran kemarahan dan kemudian
menatap secara mendalam untuk mengetahui akar permasalahan,
terutama persepsi keliru dan pengertian kurang lengkap atas
penderitaan dalam diriku maupun pihak lain. Aku akan berbicara
dan mendengar dengan sedemikian rupa sehingga membantu
meringankan penderitaan pihak lain dan mencari cara untuk
keluar dari situasi sulit itu. Aku bertekad untuk tidak menyebarkan
berita-berita yang belum aku ketahui dengan pasti dan juga tidak
melontarkan kata-kata yang dapat menyebabkan perpecahan dan
perselisihan. Aku akan berlatih semangat ketekunan benar untuk
menunjang kapasitas dalam hal pengertian, cinta kasih, suka
cita, dan inklusifitas, secara perlahan-lahan mentransformasikan
kemarahan, kekerasan, dan ketakutan yang terselubung jauh dalam
kesadaranku.

61
Latihan Kelima: Nutrisi dan Penyembuhan
Sadar akan penderitaan yang disebabkan oleh konsumsi yang
tidak disertai dengan kesadaran, aku bersedia untuk menjaga
kesehatan dengan baik secara fisik maupun mental bagi diriku
sendiri, keluarga, dan masyarakat dengan cara berlatih makan,
minum, dan mengonsumsi dengan sadar penuh. Aku akan berlatih
menatap secara mendalam bahan konsumsiku yang terdiri dari
empat jenis makanan yaitu makanan lewat mulut, kesan impresi,
kehendak, dan kesadaran. Aku bertekad untuk tidak menggunakan
alkohol, obat-obat terlarang, terlibat dalam perjudian atau
produk-produk yang mengandung toksin seperti situs internet,
permainan elektronik, program televisi, film, majalah, buku, dan
percakapan tertentu. Aku akan berlatih kembali pada momen
saat ini untuk menyentuh kesegaran, penyembuhan, dan elemen
nutrisi dalam diriku dan sekitarku, tidak membiarkan penyesalan
dan kemurungan menyeretku kembali ke masa lalu, juga tidak
membiarkan kecemasan, ketakutan, dan kemelekatan menarik aku
keluar dari momen saat ini. Aku bertekad untuk tidak menutupi
kesepian, kecemasan, atau penderitaan jenis lainnya dengan cara
tenggelam dalam mengonsumsi. Aku akan merenungkan sifat
saling bergantungan dan mengonsumsi dengan sedemikian rupa
sehingga bisa memelihara kedamaian, suka cita, dan kesehatan
badan jasmani dan kejernihan kesadaran sendiri maupun kolektif
dalam cakupan keluarga, masyarakat, dan dunia ini.

62
Kumpulan Lagu Praktik Sadar Penuh

1. Breathing in, breathing out Aku air memantulkan


Breathing in, breathing out Yang nyata dan benar
Breathing in, breathing out Aku rasa ada ruang
I am blooming as a flower di dalam diriku
I am fresh as the dew Bebaslah, bebaslah, bebaslah
I am solid as a mountain
I am firm as the earth 3. Happiness Is Here And Now
I am free Happiness is here and now,
I have dropped my worries,
Breathing in, breathing out nowhere to go, nothing to do,
Breathing in, breathing out no longer in a hurry.
I am water reflecting
what is real what is true Happiness is here and now,
and I feel there is space I have dropped my worries,
deep inside of me somewhere to go, something to
I am free, I am free, I am free do,
but I dont need to hurry.
2. Napas Masuk Napas Keluar
Napas masuk, napas keluar 4. Bahagia itu kini
Napas masuk, napas keluar Bahagia itu kini
Aku mekar bagai bunga Kulepas cemasku
Aku segar bagai embun Tiada pergi, tiada kerja
Aku solid bagai gunung Tak lagi tergesa
Aku solid bagai gunung
Aku kokoh bagai bumi Bahagia itu kini
Aku bebas Kulepas cemasku
Jika pergi, jika kerja
Napas masuk, napas keluar Aku tak tergesa
Napas masuk, napas keluar

63
7. No Coming No Going Hatiku damai
No coming, no going, Langkahku merengkuh bumi
No after, no before Dan mataku medekap langit
I hold you close to me,
I release you to be so free 11. In Gratitude
Because I am in you and you are In gratitude you have watered
in me Seed of love in me
Because I am in you and you are In gratitude
in me In gratitude I will water
Seed of love in someone too
8. Freedom of The Heart I know youre there for me
I am a cloud, I am the blue sky And I am so happy
I am a bird spreading out its wings
I am a flower, I am the sunshine In gratitude you have watered
I am the earth receiving a seed Seeds of love in me
In gratitude
#And I am free when my heart is In gratitude I will water
open Seeds of love in someone too
Yes I am free when my mind is And when you suffer some
clear Just call and I will come

Oh dear brothers, oh dear sisters 12. Here is The Pure land


Lets walk together, mindfully Here is the pure land,
(joyfully) the pure land is here.
I smile in mindfulness
9. When I walk and dwell in the present moment.
When I walk on this lovely path
My heart is at peace The Buddha is seen in an autumn
My feet embrace the earth leaf,
And my eyes embrace the sky the Dharma is the floating cloud,
the Sangha body is everywhere,
10. Melangkah my true home is right here.
Melangkahku di jalan ini

64
Breathing in, flowers are sinar mentari
blooming. Jatuhkan buah
Breathing out, I am aware that ke hati terbuka menjadi...
bamboos are swaying,
my mind is free and I enjoy every 16. Dear Friends
moment Dear friends, dear friends
Let me tell you how I feel
13. I Feel Happy You have given me such treasure
Whenever I wake up, I feel happy I love you so
Aware of my eyes, I feel happy Love, Joy, Inner Peace
Aware of my health, I feel happy Like a sunday morning breeze
Because I have learnt to look All my friends are so welcome
deeply I love you so (2x)

Whenever I walk, I feel happy 17. Temanku Terkasih


Whenever I sit, I feel happy Teman-temanku
Whenever I rest, I feel happy Aku ingin katakan
Because I have learnt to look Persahabatan nan erat
deeply Sungguh indah

14. Standing like a tree Cinta dan kasih


Standing like a tree Datangnya dari hati
with the roots dug down Kita semua bersama
My branches wide and open Menyenangkan, sungguh indah
Come down the rain
Come down the sun 18. The Island Within
Come down the fruits Breathing in
To a heart that is open to be... I go back to the island within
myself
15. Pohon berjejer There are beautiful trees
Pohon berjejer akar menjalar within the island
Cabang lebar dan kuat There are clear streams of water,
Siraman hujan there are birds,

65
sunshine, and fresh air How fresh the stream of
Breathing out I feel safe spirituality
I enjoy going back to my island How wonderful to be able to see
That we are all water
19. Please call me by my true That we are all water
name
My joys like spring so warm, So, I wanna go as a river
it makes flowers bloom Not as a drop of water
all over the Earth. For sure we will reach the sea
My pains like a river of tears, Of peace, love and clarity
so vast it fills the four oceans.
21. Two Promises
#Please call me by my true names, I vow to develop understanding,
so I can hear in order to live peacefully with
all my cries and laughters at once, people,
so I can hear animals, plants, and minerals (2x)
that my joy and pain are one. umm ah, umm ah, umm ah
Please call me by my true names,
so I can wake up I vow to develop compassion,
and the door of my heart in order to protect the lives of
could be left open people,
(the door of compassion) animals, plants, and minerals (2x)
umm ah, umm ah, umm ah
20. Go as a River
I wanna go as a river 22. Walking Meditation
Not as a drop of water The mind can go
Let us flow in harmony in a thousand direction
Selfishness we surrender But on this lovely path I walk in
peace
I wanna go as a river With each step,
Not as a drop of water the gentle breeze blows
We learn to live mindfully With each step, a flower blooms
Truly there for each other

66
23. I like the roses In every minute and every second
I like the roses May the day and night be well
I like the daffodils
I like the mountains May the dogs be well
I like the rolling hills may the cats be well
I like the twinkling stars May the human being brings
When the sun goes down happiness, too
Dubi dubbi dubi dubi dubbi dubi In every minute and every second
dub... May the day and night be well

I like the rabbit May the sun be well


I like the squirrels too may the moon be well
I like the blue bird May the planet earth brings
I like the roaming moose happiness, too
I like all animals In every minute and every second
All animals likes me May the day and night be well
Dubi dubbi dubi dubi dubbi dubi
dub... May the monks be well
may the nuns be well
24. Kusuka Mawar May our teacher, Thay brings
Kusuka mawar happiness, too
dan bunga terompet In every minute and every second
Kusuka gunung May the day and night be well
dan bukit berlembah
Kusuka bintang 26. Come and Sit
surya terbenam Come and sit by my side.
Dubi dubbi dubi dubi dubbi dubi If youre lonely
dub... Close your eyes
Drink some tea together
25. May The Day Be Well Breathing in, breathing out
May the day be well, Smiling and calm
may the night be well You will feel that our life is so true
May the midday hour brings Come and sit by my side
happiness, too
67
When youre tired We are all the leaves of one tree
Close your eyes We are all the waves of one sea
Put your hands on your heart The time has come for all to live
Breathing in, breathing out as one
Smiling and calm We are all the stars of one sky
You will feel that our life is so true
30. No Discrimination
Come and sit by my side The sun it shines on everyone (2x)
If youre crying No discrimination (2x)
Close your eyes The rain it falls on everyone (2x)
Put your hands on the Earth No discrimination (2x)
Breathing in, breathing out My heart belongs to everyone (2x)
Smiling and calm No discrimination (2x)
You will feel that the life is happy
31. Tiada Perbedaan
27. We Are All One Surya sinar tuk semua (2x)
We are all the leaves of one tree Tiada perbedaan (2x)
We are all the leaves of one tree Hujan turun tuk semua (2x)
The time has come for all to live Tiada perbedaan (2x)
as one Hatiku untuk semua (2x)
We are all the leaves of one tree Tiada perbedaan (2x)
Kasihku untuk semua (2x)
We are all the waves of one sea
We are all the waves of one sea 28. Kami Semua Satu
The time has come for all to live Kami daun dari satu pohon
as one Kami daun dari satu pohon
We are all the waves of one sea Waktu tiba untuk hidup bersatu
Kami daun dari satu pohon
We are all the stars of one sky
We are all the stars of one sky Kami ombak dari satu laut
The time has come for all to live Kami ombak dari satu laut
as one Waktu tiba untuk hidup bersatu
We are all the stars of one sky Kami ombak dari satu laut

68
Kami bintang dari satu langit Down to the sea
Kami bintang dari satu langit Mother Earth is carrying me
Waktu tiba untuk hidup bersatu Her child I will always be
Kami bintang dari satu langit Mother Earth is carrying me
Down to the sea
Kami daun dari satu pohon
Kami ombak dari satu laut The moon she is waning
Waktu tiba untuk hidup bersatu Waxing and waning
Kami bintang dari satu langit The moon she is waiting
For us to be free
29. Wake up Sister moon watch over me
Were planting seeds Her child I will always be
for new communities Sister moon watch over me
Its time to wake up Till we are free
To be the change
in the world we want to see 33. Were all moving
Its time to open up Were all moving
To redefine society. On a journey to nowhere
No, dont give up Taking it easy, taking it slow
Were planting seeds for new No more worries, no need to
communities hurry
Please wake up Nothing to carry, let it all go

Wake up ( open your eyes ) 34. Gatha For Planting a Tree


Wake up ( please realize ) I entrust myself, I entrust myself
Wake up ( you are skillfull and To the earth*, to the earth*
wise ) And she entrust herself to me
Wake up (2x) (*Repeat: Buddha, Dharma,
Sangha,...)
32. The river is flowing
The river is flowing
Flowing and growing
The river is flowing

69
35. And When I Rise 37. I love Nature
And when I rise, let me rise I love nature, nature is cool
like a bird joyfully The forest is my classroom
and when I fall, let me fall The earth is my school
like a leaf, gracefully Trees are my teacher
without regret Animals are my friend
And when I sit, let me sit And on this school all life depends
like a mountain, solidly.
and when I walk, let me walk 38. The Mind is a Clear Blue Sky
like my teacher, mindfully. The mind is a clear blue sky (2x)
And when I work, let me work, Clouds* come, clouds* go,
Like a bee, wholeheartedly. But the mind is a clear blue sky.
And when I play, let me play, (*Repeat: thoughts, friends,
like the rain, and the sun, storms, fears, joy...)
rejoicingly.
And when I breathe, let me 39. Being an Island
breathe, Being an island, unto myself
like the wind, spaciously. As an island unto myself
Buddha is my mindfulness
36. Song of Gratitude Shining near, shining far.
Thank you for letting me fly Dharma is my breathing
High high above the sky Guarding body and mind,
Thank you for letting me smile I am free
Smile smile through out day and
night Being an island, unto myself
Thank you for letting me cry As an island unto myself
The tears from deep down inside Sangha is my five skandas
Working in harmony.
Thank you for being my life Taking refuge in myself
A guardian angel by my side Coming back to myself
Thank you for opening my eyes I am free, I am free, I am free
And making the world so bright

70
40. May I Be Happy Tekuk tiga* jari (2x)
May I* be happy Tekuk tiga* jari, tekuk, tekuk,
May I* be peaceful tekuk
May I* be filled with love Cukup bikin bahagia
(*Repeat: you, mum, dad, we, all, (*Ulangi: empat, lima, , sepuluh)
etc.)
43. You Are a Buddha
41. Fingers Wiggle You are a Buddha*
One finger wiggles (2x) And you are in my heart
One finger wiggles You are a part of me
is enough to be happy You are a Buddha*
(*Repeat: Dharma, Sangha,
Two fingers wiggle (2x) family,...)
Two fingers wiggle, wiggle
is enough to be happy 44. Namo Amitabhaya
Om Namo Amitabhaya
Three* fingers wiggle (2x) Buddhaya, Dhammaya, Sanghaya
Three* fingers wiggle, wiggle, Om Namo Amitabhaya
wiggle Buddhaya, Dhammaya, Sanghaya
is enough to be happy Om Namo, Om Namo,
(*Repeat: four, five,, ten) Om Namo Amita-mitabhaya (2x)

42. Tekuk Jari 45. Sungguh Indah


Tekuk satu jari (2x) Sungguh indah
Tekuk satu jari, tekuk bila hidup saling mencinta
Cukup bikin bahagia berbagi bahagia
Sungguh indah
Tekuk dua jari (2x) bila hidup saling mengerti
Tekuk dua jari, tekuk, tekuk dan hati penuh kasih
Cukup bikin bahagia
Di mana rasa benci sirna menjauh
Seiring berlalunya waktu

71
Hidup pun semakin terasa 50. Hokey Pokey
bermakna You put your left foot* in,
Walau hidup sesaat saja You put your left foot* out,
You put your left foot* in,
46. Bunyi Lonceng And you shake it all about!
Teng teng teng You do the Hokey-Pokey,
bunyi lonceng dari vihara And you turn your self around;
Suaranya merdu tidak terkira Thats what its all about!
Membawa aku pulang ke rumah
Hadir di sini sepenuh hati (*Repeat: right foot, left hand,
right hand, left side, right side,
47. Senang dan Tenang backside, nose, chin, head, whole
Di sini senang*, di sana senang*, self, etc.)
Di mana-mana hatiku senang
Di sini senang*, di sana senang*, 51. Lihat Kebunku
Di mana mana hatiku senang* Lihat Kebunku Penuh Dengan
Lalalalala....lalalala....lalalala.... Bunga
lalala.... Ada Yang Putih Dan Ada Yang
(*Ulangi: tenang, damai, ...) Merah
Setiap Hari Ku Siram Semua
48. Bambalibamba Mawar Melati Semuanya Indah
Voice 1: Bambalibamba soye
balibamba bambalibamba ye... 52. Tik Tik Bunyi Hujan
Voice 2: Bambalibamba soye Tik Tik Tik
balibamba bambalibamba ye... Bunyi hujan di atas genteng,
Airnya turun tidak terkira
49. Fill My Heart Cobalah tengok, dahan dan
Voice 1: Oh fill my heart (3x) ranting,
Let it overflow with love Pohon dan kebun basah semua.
Voice 2: Oh fill my heart and let it
overflow (3x) 53. Om Mani Padme Hum
Let it overflow with love Dikala hari menjelang senja
mentari mulai tenggelam

72
rembulan pun mulai bersinar To turn, turn will be our delight,
terang Till by turning, turning we come
sesayupkan terdengar suara round right.

mengalunkan desiran nada nada 55. Awalokiteshvara


berdendang nan suka cita Sungguh besar kasih sayangMu
bagi batin nan suci kan menjadi Awalokiteshwara
damai tenangkan hati manusia Penolong makhluk di Dunia
Jauhkan mara bahaya
tenangkan perbuatan
tenangkan ucapan pikiran Engkaulah Bodhisattwa
tenang... pancarkan... Makhluk suci Yang slalu dipuji
kasih sayang mu pada smua Engkaulah Bodhisattwa
Siswa Buddha yang baik budinya
reff :
makluk hidup kembangkanlah
karuna.. mudita,,
sampai tercapai pantai bahagia
Om mani Padme Hum

54. Simple Gift


This the gift to be simple,
This the gift to be free
This the gift to come down
Where we ought to be,
And when we find ourselves
in the place just right,
Till be in the valley of love and
delight.

When true simplicity is gained,


To bow and to bend we are shant
be ashamed,

73
74

You might also like