Professional Documents
Culture Documents
Kompilator : B. Nyanabhadra
Tata Letak dan kover : Indra Ariwibowo
2
Daftar Isi
Sadar Penuh.................................................................................... 5
Napas............................................................................................... 5
Genta Kesadaran............................................................................ 6
Duduk dan Bernapas....................................................................... 7
Meditasi Jalan.................................................................................. 8
Makan Bersama............................................................................. 11
Berbagi Dharma............................................................................ 13
Mendengarkan Secara Seksama dan Simpatik.............................. 14
Bahasa Kasih.................................................................................. 16
Membangun Komunitas................................................................ 17
Praktik Harian................................................................................ 19
1. Meditasi Duduk......................................................................... 19
2. Persembahan Dupa................................................................... 20
3. Menyentuh Bumi....................................................................... 20
4. Gatha Pembukaan..................................................................... 23
5. Sutra Hati Prajnaparamita......................................................... 23
6. Pembacaan Sutra....................................................................... 25
7. Tiga Perlindungan...................................................................... 25
8. Berbagi Jasa Kebajikan.............................................................. 27
Mett Chanting.............................................................................. 29
Sutra.............................................................................................. 33
Sutra Lima Cara Memadamkan Api Kemarahan............................ 33
Sutra Mengetahui Cara Baik Untuk Hidup Sendirian..................... 38
Sutra Kebahagiaan......................................................................... 42
3
Sutra Cinta Kasih............................................................................ 44
Empat Jenis Makanan.................................................................... 46
Menyentuh Bumi........................................................................... 50
Terjebak Pada Bentuk Luar............................................................ 50
Mengikuti Jejak Buddha................................................................ 51
Melindungi Bumi........................................................................... 53
Bersatu dengan Alam.................................................................... 55
Hidup pada Saat ini....................................................................... 56
Mengenali Perasaan dan Emosi..................................................... 58
Lima Latihan Sadar Penuh............................................................. 61
Latihan Pertama: Menjunjung Tinggi Kehidupan.......................... 61
Latihan Kedua: Kebahagiaan Sesungguhnya................................. 61
Latihan Ketiga: Cinta Sesungguhnya.............................................. 62
Latihan Keempat: Ucapan Cinta Kasih dan Mendengar
Mendalam................................................................................ 63
Latihan Kelima: Nutrisi dan Penyembuhan................................... 63
Kumpulan Lagu Praktik Sadar Penuh............................................. 65
4
Sadar Penuh
Sadar penuh (Eling) merupakan kekuatan dari keadaan sadar
dan terjaga akan saat ini. Ini merupakan latihan berkelanjutan
dari menyentuh kehidupan secara mendalam setiap saat dalam
kehidupan sehari-hari. Berlatih sadar penuh berarti menjadi hidup
sesungguhnya dan kewaspadaan, hadir sepenuhnya di hadapan
seseorang juga mereka yang berada di sekitar, begitu juga sadar
sepenuhnya terhadap apa pun yang sedang Anda lakukan. Anda
menyelaraskan tubuh dan pikiran saat mencuci piring, mengendarai
mobil, mandi pagi dan sebagainya.
Napas
Apabila pernapasan stabil maka napas bisa menjadi tempat Anda
berlindung. Bagaimanapun suasana di dalampikiran-pikiran,
perasaan dan persepsi-persepsipernapasan selalu ada seperti
seorang teman setia. Kapanpun merasa terhanyut, atau tenggelam
ke dalam rencana, atau pikiran acak tersebar berantakan dalam
kekhawatiran dan gelisah, Anda dengan lembut menarik kembali
perhatian kepada pernapasan untuk menenangkan dan melabuhkan
pikiran.
Anda merasakan aliran udara yang masuk dan keluar melalui hidung.
Merasakan betapa ringan dan alami, napas demikian memberi
ketenangan dan kedamaian. Kapan pun, saat mengetik, kita bisa
kembali kepada sumber kehidupan yang damai ini.
5
Anda tidak perlu mengendalikan pernapasan. Rasakan pernapasan
natural sebagaimana adanya. Bisa jadi panjang atau pendek, dalam
atau dangkal. Dengan demikian napas menjadi lebih perlahan dan
mendalam.
Genta Kesadaran
Pada saat retret atau berlatih sehari sadar penuh (Day of
Mindfulness) akan ada suara genta atau jam dinding, maka latihan
Anda adalah berhenti diam: berhenti berbicara, berhenti bergerak,
dan berhenti berpikir dengan cara kembali mempraktikkan napas
sadar penuh.
Dengar, dengar,
Suara menakjubkan ini membawaku kembali ke rumah sejatiku.
6
suara adzan, atau bahkan suara sirine pemadam kebakaran dan
ambulan sebagai genta-genta kewaspadaan.
7
Napas masuk, terasa napasku masuk ke dalam perut dan dadaku.
Napas keluar, terasa napasku keluar dari perut dan dadaku.
Napas masuk, aku menyadari seluruh tubuhku
Napas keluar, aku tersenyum kepada seluruh tubuhku
Napas masuk, aku sadar akan rasa nyeri atau tegang di tubuhku
Napas keluar, kulepaskan semua nyeri dan ketegangan di tubuhku
Napas masuk, aku merasa sehat walafiat.
Napas keluar, aku merasa nyaman.
Meditasi Jalan
Meditasi jalan merupakan praktik yang ampuh untuk hadir
sepenuhnya pada saat ini setiap saat. Setiap langkah yang diayunkan
dalam keadaan sadar penuh membantu Anda menyentuh keajaiban
hidup yang memang ada di sana, dan dapat diraih sekarang juga.
Anda dapat menyelaraskan langkah sesuai dengan napas sewaktu
berjalan seperti biasa di pinggir jalan, di halte bis, di stasiun kereta,
atau di pinggir sungaidi manapun Anda berada. Sambil menarik
napas, langkahkan satu kaki dan renungkan, Aku telah tiba; aku
sudah di rumah.
Aku telah tiba itu berarti aku sudah ada di tempat yang semestinya
kutujubertemu dengan kehidupandan aku tak harus bergegas
ke manapun, tak perlu lagi mencari apa pun. Aku sudah di rumah
artinya aku sudah pulang ke rumahku yang sejati, yang tak lain adalah
hidup pada saat ini. Hanya momen saat inilah yang nyata; masa lalu
dan masa depan hanyalah bayang-bayang yang dapat menyeret
Anda jatuh ke dalam penyesalan, penderitaan, kekhawatiran, dan
8
ketakutan. Bila setiap langkah membawa Anda kembali ke saat ini,
maka bayang-bayang itu tidak lagi bisa menguasai dirimu.
9
Syair meditasi ini membantu Anda sehingga bisa hadir seutuhnya
pada saat ini. Resapi kata-kata ini, dan kehadiran Anda tidak akan
tergoyahkan pada saat ini, sama seperti bila Anda berpegangan
kuat pada susuran tangga, Anda tidak akan jatuh.
Bila Anda belum pulang 100% ke sini dan saat ini, jangan dulu
melanjutkan langkah berikutnya! Diam saja dulu di sana dan
bernapaslah sampai Anda dapat menghentikan pikiran yang
melantur, sampai Anda benar-benar 100% tiba di saat ini. Kemudian
Anda dapat menyunggingkan senyum kemenangan, lalu melangkah
lagi dengan ucapan, Aku sudah di rumah.
10
Semua itu akan memberi kesempatan kepada Anda untuk
menyentuh berbagai keajaiban hidup. Anda medapat santapan
rohani secukupnya; terpulihkan. Aku tahu ada diantara mereka yang
sudah berhasil menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan
melatih meditasi berjalan sepenuh hati.
Aku solid; Aku bebas artinya Anda tidak sedang ditarik oleh
bayang-bayang masa lalu dan tidak diseret ke masa depan; Anda
adalah tuan rumah bagi diri sendiri. Mengucapkan kalimat-kalimat
itu tidak sama dengan sugesti atau harapan kosong semata. Bila
Anda mampu bersemayam pada saat ini, Anda sungguh-sungguh
memiliki keutuhan dan kebebasan. Anda bebas dari masa lalu
dan masa depan, tidak gelagapan ke sana kemari seperti seorang
yang sedang kesurupan. Keutuhan dan kebebasan adalah dasar
kebahagiaan sejati.
Makan Bersama
Makan bersama-sama adalah sebuah latihan yang meditatif.
Berusaha untuk hadir di setiap momen sedang makan. Ketika sedang
antri mengambil makanan maka meditasi sudah dimulai saat itu juga.
Mengambil makanan di meja prasmanan, Anda menyadari bahwa
banyak elemen, seperti hujan, sinar mentari, bumi, udara, dan cinta
kasih, semuanya telah menyatu untuk membentuk makanan ini.
Kenyataannya, melalui makanan ini Anda melihat bahwa seluruh
alam semesta sedang menyokong kehidupan ini.
11
Kami persembahkan makanan ini kepada Buddha, Dharma, dan Sanggha.
1. Makanan ini adalah anugerah dari alam semesta: bumi, langit,
berbagai makhluk hidup, dan hasil kerja keras.
2. Semoga kita makan dengan sadar penuh dan rasa syukur
sehingga kita layak menyantap makanan ini.
3. Semoga kita mengenali dan mengubah bentuk-bentuk mental
yang negatif terutama keserakahan, dan belajar makan
secukupnya.
4. Semoga kita bisa terus menjaga welas asih agar tetap hidup
dengan makan sedemikian rupa sehingga dapat meringankan
penderitaan semua makhluk, melestarikan planet kita, dan
mengurangi efek penyebab terjadinya perubahan iklim.
5. Kita menerima makanan ini supaya dapat merawat tali
persaudaraan, membangun komunitas, dan memupuk semangat
ideal untuk melayani semua makhluk.
12
Lalu kita boleh memulai percakapan penuh perhatian dengan teman
atau mulai berdiri dari meja.
Berbagi Dharma
Berbagi Dharma (Dharma Sharing) merupakan kesempatan untuk
saling mendapatkan wawasan dan pengalaman tentang latihan. Ini
adalah waktu yang istimewa untuk berbagi pengalaman, sukacita,
kesulitan atau kendala dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
langsung dengan latihan hidup sadar.
13
Mohon ingat bahwa apa pun yang disampaikan dalam sesi ini
bersifat konfidensial. Jika seorang teman berbagi tentang kesulitan
pribadi yang tengah dia hadapi, hormatilah bahwa mungkin dia
tidak ingin membicarakannya lagi di luar sesi berbagi pengalaman
latihan.
14
persepsi keliru; bila Anda mendapatkan gambaran realitas yang
lebih akurat, awan hitam marah dan penderitaan pun sirna. Dengan
mengetahui hal itu, Anda dapat duduk dengan tenang dan terus
mendengarkan dengan penuh perhatian.
Anda biarkan orang itu menyampaikan apa pun yang ada didalam
pikirannya; Anda mendorongnya untuk menumpahkan seluruh
uneg-unegnya, dan Anda tidak menginterupsinya atau mencoba
mengoreksinya pada saat itu. Sejam mendengarkan secara seksama
begini dapat mengurangi penderitaan orang itu dan membuatnya
merasa jauh lebih ringan. Kesabaran adalah salah satu pertanda
cinta sejati. Anda harus menunggu dan menemukan waktu yang
tepat setelahnya untuk memulai informasi yang akan membantu
orang itu mengoreksi persepsi-persepsinya yang keliru. Jangan
memberikan informasi itu sekaligus, karena dia mungkin tak mampu
mencerna semuanya sekaligus, dan bisa-bisa dia tidak percaya atas
informasi Anda sama sekali. Anda harus memberikan informasi itu
dalam dosis secukupnya, sedikit saja yang dapat diterimanya dan
akhirnya ia pun dapat melepaskan cengkeramannya pada persepsi-
persepsi yang keliru itu. Mendengarkan dengan tanpa penghakiman
juga dapat memberikan Anda kesempatan untuk menemukan
dan mengoreksi persepsi-persepsi keliru sendiri sendiri dan bila
itu dilakukan, Anda dapat meminta maaf kepada orang itu secara
langsung.
15
Kami berharap dapat belajar caramu mendengarkan untuk
membantu meringankan penderitaan di dunia. Engkau tahu
cara mendengarkan supaya mengerti. Kami akan duduk
dan mendengarkan tanpa prasangka. Kami akan duduk dan
mendengarkan tanpa menghakimi atau bereaksi. Kami duduk dan
mendengarkan sepenuh perhatian supaya dapat mendengarkan
apa yang disampaikan dan apa yang tak terkatakan. Kami tahu
bahwa hanya dengan mendengarkan secara seksama, engkau
sudah dapat meringankan begitu banyak duka dan penderitaan
orang lain.
Bahasa Kasih
Bahasa Kasih juga merupakan suatu praktik meditasi. Anda punya
hak dan tanggung jawab untuk menyampaikan kenyataan seutuhnya,
seluruh pikiran dan perasaan, termasuk kesulitan dan penderitaan.
Namun, jangan menggunakan kata-kata yang menghakimi, yang
menyalahkan, yang judes, atau yang menyinggung perasaan; tapi
16
gunakanlah bahasa kasih. Anda hanya menyampaikan kesulitan
dan penderitaanmu sendiri supaya orang lain dapat memahami
dan membantu. Anda akui bahwa mungkin ada persepsi keliru,
dan Anda minta orang itu untuk membantumu melihat persepsi-
persepsi keliru itu dan memberi Anda informasi yang lebih akurat.
Membangun Komunitas
Membangun sebuah komunitas (sanggha) seperti menanam
bunga matahari. Perlu untuk mencari kondisi-kondisi yang bisa
menyokong pertumbuhan bunga dan mengetahui kondisi apa
saja yang berkemungkinan menghambat pertumbuhannya. Anda
membutuhkan bibit-bibit yang sehat, tukang kebun yang terampil,
dan banyak sinar matahari serta lahan. Saat Anda mulai bekerja
dalam pembangunan komunitas, hal yang paling penting untuk
diingat adalah bahwa Anda sedang melakukannya bersama-sama.
17
dan menyumbangkan tenaga serta pendapat-pendapat. Untuk
menopang latihan peribadi ketika berada di luar pusat pelatihan,
Anda perlu mengetahui bagaimana membangunkebersamaan.
Mari aktif dalam menjalin hubungan persaudaraan dengan mereka
yang ada di sekitar. Bilamana Anda menyadari sifat sejati hubungan
manusia yaitu saling kebergantungan (interbeing), secara alami
Anda terdorong untuk menjalin hubungan persahabatan dengan
orang lain lewat latihan bersama dan meminta dukungan serta
bimbingan dari sesamanya.
18
Praktik Harian
1. Meditasi Duduk
Dharma-kaya bersinar kala fajar menyingsing
Tubuh ini hening, batin ini menjadi damai
senyum simpul terlahir di bibir kami.
Ini hari yang baru,
kami bertekad hidup penuh kesadaran.
Agar mentari pengertian bisa terbit,
menyinari seluruh penjuru.
Wahai Sanggha mulia,
curahkan pikiranmu pada meditasi.
Namo Shakyamunaye Buddhaya (GENTA)
Namo Shakyamunaye Buddhaya (GENTA)
Namo Shakyamunaye Buddhaya (GENTA 2x)
19
2. Persembahan Dupa
(GENTA 3x)
Harumnya dupa telah mengundang
bodhicitta hadir
Bersamaku, bersamaku sesungguhnya di sini,
sesungguhnya di sini
Harumnya dupa ini
melindungi serta menjaga batin
3. Menyentuh Bumi
GATHA PEMBUKA
Yang bersujud dan objek sujud pada hakikatnya sunyata.
Oleh sebab itu komunikasi terjalin sempurna apa adanya.
Pusat latihan kami adalah jaring Indra
memantulkan semua Buddha di setiap sudut.
Diriku sendiri berdiri di hadapan setiap Buddha,
Aku berlindung padaMu dalam seluruh kehidupanku.(GENTA)
Pemimpin:
Mempersembahkan cahaya di Sepuluh Penjuru
Bersama-sama:
Buddha, Dharma, dan Sanggha,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
20
Pemimpin:
Mengajar dan hidup melalui kesadaran-penuh di tengah-tengah
penderitaan dan kebingungan,
Bersama-sama:
Buddha Sakyamuni,
Dia yang telah sadar sepenuhnya,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Memotong tembus ketidaktahuan,
menyadarkan hati dan pikiran kami,
Bersama-sama:
Manjusri, Bodhisattwa Pengertian Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Bekerja dengan penuh kesadaran, penuh suka cita
untuk kepentingan semua makhluk hidup,
Bersama-sama:
Samantabhadra, Bodhisattwa Tindak Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Mendengar secara mendalam,
melayani makhluk dalam cara tanpa batas,
Bersama-sama:
Awalokiteswara, Bodhisattwa Welas Asih Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
21
Pemimpin:
Tiada ketakutan dan tekun mengarungi
alam-alam penderitaan dan kegelapan
Bersama-sama:
Ksitigarbha, Bodhisattwa Aspirasi Agung,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
Pemimpin:
Ibunda semua Buddha, bodhisattwa dan semua makhluk
Menopang dan menyembuhkan semuanya
Bersama-sama:
Bodhisattwa Gaia, Ibunda bumi
Permata indah jagad raya
Kami bersujud padamu
(GENTA)
Pemimpin:
Memancarkan cahaya di semua penjuru
Sumber kehidupan di dunia ini
Bersama-sama:
Mahavairocana Tathagatha,
Ayahnda matahari
Buddha cahaya dan hidup tanpa batas
Kami bersujud padamu
(GENTA)
Pemimpin:
Benih kesadaran dan cinta kasih
dalam anak-anak dan semua makhluk,
Bersama-sama:
Maitreya, Buddha yang akan datang,
kami bersujud padamu.
(GENTA)
22
Pemimpin:
Menunjukkan jalan tanpa rasa takut,
dan penuh welas asih
Bersama-sama:
seluruh guru silsilah leluhur spiritual,
kami bersujud padamu.
(GENTA 2x)
4. Gatha Pembukaan
Namo Sanghyang Adi Buddhaya (3x) (GENTA)
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa (3x)
(GENTA)
Namo Sarve Bodhisattvaya Mahasattvaya (3x) (GENTA)
Dengarlah, Shariputra,
Wujud adalah kekosongan
dan kekosongan adalah wujud.
23
Wujud tiada beda dengan kekosongan.
Kekosongan tiada beda dengan wujud.
Demikian pula dengan perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk
pikiran,
dan kesadaran.
(GENTA)
Dengarlah, Shariputra,
Semua dharma bercirikan kekosongan,
Dharma tidak diciptakan
juga tidak dimusnahkan,
Tidak kotor juga tidak murni,
Tidak berkurang juga tidak bertambah.
Oleh sebab itu dalam kekosongan tiada wujud,
Tiada perasaan, tiada pencerapan,
Tiada bentuk-bentuk pikiran, tiada kesadaran;
Tiada mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, ataupun pikiran;
Tiada bentuk, tiada suara, tiada bau, tiada rasa, tiada objek, dan
tiada objek pikiran;
Tiada alam berbagai elemen (dari kesadaran mata hingga kesadaran
pikiran);
Tiada asal mula yang saling bergantungan serta kemusnahannya
(dari ketidaktahuan sampai kematian dan pelapukan);
Tiada duka, tiada sebab duka,
Tiada akhir duka dan tiada jalan untuk mengakhiri duka;
Tiada pengertian, tiada pencapaian.
(GENTA)
24
Membebaskan diri mereka selamanya dari ilusi.
Dan merealisasi nirwana yang sempurna.
Semua Buddha masa lalu, sekarang, dan masa depan,
Berkat Pengertian Sempurna ini,
Tiba pada pencerahan penuh, yang sempurna dan universal.
(GENTA)
6. Pembacaan Sutra
(Pemimpin kebaktian membacakan sutra, sementara para peserta
lainnya menyimak dengan hening dan sadar penuh)
(GENTA 2x)
(Alternatif lain: Meditasi)
7. Tiga Perlindungan
Aku berlindung kepada Buddha,
yang menunjukkan kepadaku jalan dalam kehidupan ini.
Aku berlindung kepada Dharma,
jalan pengertian dan cinta kasih.
Aku berlindung kepada Sanggha,
komunitas yang hidup dalam keharmonisan dan kesadaran-penuh.
(GENTA)
25
Berada dalam perlindungan Buddha,
aku dengan jelas melihat kejernihan dan keindahan di dunia.
Berada dalam perlindungan Dharma,
aku belajar untuk membuka banyak pintu transformasi.
Berada dalam perlindungan Sanggha,
cahaya tuntunan yang mendukungku,
menjaga latihanku bebas dari gangguan. (GENTA)
26
7A. Tiga Perlindungan
Bud-dha yang mu-lia
Pe-nun-juk ja-lan ke pen-ce-ra-han
namo buddhaya
27
8A. Berbagi Jasa Kebajikan
Semoga jasa dan kebajikan
Memperindah Tanah Suci para Buddha
Membalas Empat Budi Besar
Dan menolong mereka di Tiga Alam Sengsara
28
METT CHANTING
(Pengembangan Cinta Kasih)
Penghormatan Awal
Imya dhammnudhamma-paipattiy buddha pjemi.
Imya dhammnudhamma-paipattiy dhamma pjemi.
Imya dhammnudhamma-paipattiy sangha pjemi.
Imya dhammnudhamma-paipattiy mtpitaro pjemi.
Imya dhammnudhamma-paipattiy cariye pjemi.
29
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Amhka catupaccaya-dyak
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Amhka rakkha devat
imasmi vihre
imasmi vse
imasmi rme
rakkha devat
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Sabbe satt
Sabbe p
Sabbe bht
Sabbe puggal
Sabbe attabhva-pariypann
Sabb itthiyo
Sabbe puris
Sabbe ariy
Sabbe anariy
Sabbe dev
Sabbe manuss
Sabbe viniptik
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
30
Dukkh muccantu.
Yath-laddha-sampattito mvigacchantu.
Kammassak.
Puratthimya disya
Pacchimya disya
Uttarya disya
Dakkhinya disya
Puratthimya anudisya
Pacchimya anudisya
Uttarya anudisya
Dakkhinya anudisya
Hetthimya disya
Uparimya disya
Sabbe satt
Sabbe p
Sabbe bht
Sabbe puggal
Sabbe attabhva-pariypann
Sabb itthiyo
Sabbe puris
Sabbe ariy
Sabbe anariy
Sabbe dev
Sabbe manuss
Sabbe viniptik
aver hontu
abypajjh hontu
angh hontu
sukh-attna pariharantu.
Dukkh muccantu.
Yath-laddha-sampattito mvigacchantu.
Kammassak
31
Uddha yva bhavagg ca
Adho yva avcito
Samant cakkavesu
Ye satt pathavcar
Abypajjh niver ca Niddukkh ca nupaddav.
Uddha yva bhavagg ca
Adho yva avcito
Samant cakkavesu
Ye satt udakecar
Abypajjh niver ca
Niddukkh ca nupaddav.
Uddha yva bhavagg ca
Adho yva avcito
Samant cakkavesu
Ye satt ksecar
Abypajjh niver ca
Niddukkh ca nupaddav.
Aspirasi
Addh imya patipadya
Jarmaraamh parimuccissmi.
Ida me pua
savakkhayvaha hotu.
Ida me pua
Magga-phala-assa paccayo hotu.
Ida me pua
Nibbnassa paccayo hotu.
Berbagi Kebajikan
Ima no pua-bhga mt-pitnaca cariynaca
Sabba-sattnaca sabba-mittnaca sabba-ninaca
Sabba-petnaa sabba-devatnaca bhajema.
Sdhu ! Sdhu ! Sdhu
32
Sutra
Suatu ketika aku mendengar kata-kata ini dari Buddha ketika Beliau
sedang menetap di Wihara Anathapindika, di Hutan Jeta daerah
Shrawasti.
33
merentangkannya. Ia mengamati bahwa potongan kain itu tidak
robek dan tidak ternoda oleh tinja, urin, lendir, atau kotoran-kotoran
lainnya. Jadi ia melipat dan menyimpannya untuk dibawa pulang,
dicuci, dan menjahitnya menjadi bagian dari jubah luarnya. Sahabat-
sahabatku, jika kita bisa bersikap bijaksana, ketika seseorang yang
tindakannya tak baik tetapi ucapannya baik, kita seharusnya tidak
menaruh perhatian pada tindakannya tetapi hanya memperhatikan
ucapannya. Hal ini akan membantu memadamkan api kemarahan.
Sahabatku, andaikan saja tidak jauh dari desa ini ada sebuah danau
yang dalam dan permukaannya tertutup alga dan rumput. Ada
seseorang yang kehausan, menderita kepanasan, datang mendekati
danau tersebut. Dia menanggalkan pakaiannya, melompat ke dalam
kolam itu dan menggunakan tangannya untuk menyingkirkan
alga dan rumput, menikmati mandi sembari meminum air segar.
Demikian juga, sahabatku, sama halnya dengan seseorang yang
berucap tak baik tetapi bertindak baik. Jangan menaruh perhatian
pada ucapannya. Tetapi menaruh perhatian pada tindakannya
yang baik akan bisa memadamkan api kemarahanmu. Orang bijak
seharusnya mempraktikkan cara ini.
Ini adalah cara ketiga, sahabatku. Jika ada seseorang yang tindakan
dan ucapannya tidak baik tetapi dia masih memiliki sedikit kebaikan
di hatinya seandainya kamu marah kepadanya, apabila kamu cukup
bijaksana, maka kamu akan tahu bagaimana memeditasikannya
untuk mengakhiri kemarahanmu.
34
Sahabatku, seandainya ada seseorang tiba di persimpangan.
Dia lemah, kehausan, miskin, kepanasan, tertekan, dan dipenuhi
penderitaan. Ketika dia tiba di persimpangan, dia melihat jejak kaki
seekor banteng dengan sedikit genangan air hujan di dalamnya.
Dia berpikir, Ada secuil air di dalam jejak kaki banteng. Jika aku
menggunakan tanganku atau daun untuk menciduk air itu, aku
bisa saja dengan tidak sengaja mengaduk air tersebut, maka
air itu akan keruh dan tidak dapat diminum lagi. Oleh sebab
itu, aku harus berlutut dan merebahkan tangan di atas tanah,
menyentuhkan bibir ke air itu dan langsung meminumnya. Seketika
itu dia melakukannya. Sahabatku, ketika kamu melihat seseorang
yang tindakan dan ucapannya tidak baik, tetapi masih ada sedikit
kebaikan hati, jangan menaruh perhatian pada tindakan dan
ucapannya, tetapi perhatikanlah kebaikan yang sedikit itu sehingga
kamu bisa memadamkan api kemarahanmu. Orang bijak seharusnya
mempraktikkan cara ini.
35
laki tersebut terselamatkan. Jadi Sahabatku, ketika engkau melihat
seseorang yang ucapan dan tindakannya tidak baik, dan di dalam
hatinya tidak ada kebaikan walaupun hanya sedikit, munculkan
pikiran: Seseorang yang ucapan dan tindakannya tidak baik dan
di dalam hatinya tidak ada kebaikan walaupun hanya sedikit,
sesungguhnya dia adalah orang yang benar-benar menderita.
Kecuali ia bertemu sahabat spiritual yang baik, jika tidak, tak ada
kesempatan baginya untuk bertransformasi dan merealisasikan
kebahagiaan. Membangkitkan pola pikiran demikian, engkau
akan mampu membuka pintu hatimu dengan cinta dan belas kasih
terhadap orang tersebut. Engkau akan mampu memadamkan
api kemarahanmu dan menolongnya. Orang bijak seharusnya
mempraktikkan cara ini.
36
seperti yang dijelaskan di atas, engkau tidak patut disebut orang
bijaksana.
Madhyama Agama 25
Sesuai dengan Aghata Winaya Sutta
[Ceramah Tentang Air Sebagai Contoh], Anguttara Nikaya 5.162
37
Sutra Mengetahui Cara Baik Untuk Hidup Sendirian
Aku mendengar sabda ini dari Buddha, suatu ketika beliau tinggal
di Wihara Hutan Jeta di kota Shrawasti. Beliau mengundang semua
biksu datang dan memberikan petunjuk,Para biksu.
38
Para biksu, apa yang dimaksud dengan mengejar masa lalu?
Ketika seseorang memikirkan bahwa demikianlah bentuk badan
jasmaninya pada masa lalu, demikianlah perasaannya pada masa
lalu, demikianlah persepsinya pada masa lalu, demikianlah bentuk-
bentuk mentalnya pada masa lalu, demikianlah kesadarannya
pada masa lalu, ketika dia memikirkan hal-hal demikian, pikirannya
terbebani dan melekat pada hal-hal yang telah terjadi pada masa
lalu, maka orang tersebut sedang mengejar masa lalu
Para biksu, apa yang dimaksud dengan tidak mengejar masa lalu?
Ketika seseorang memikirkan bahwa demikianlah bentuk badan
jasmaninya pada masa lalu, demikianlah perasaannya pada masa
lalu, demikianlah persepsinya pada masa lalu, demikianlah bentuk-
bentuk mentalnya pada masa lalu, demikianlah kesadarannya pada
masa lalu, ketika dia memikirkan hal-hal demikian, pikirannya tidak
diperbudak oleh kemelekatan dan juga tidak melekat pada hal-
hal yang telah terjadi pada masa lalu, maka orang tersebut tidak
mengejar masa lalu
Para biksu, apa yang dimaksud dengan tidak terhanyut oleh masa
depan? Ketika seseorang memikirkan seperti apa bentuk badan
jasmaninya di masa depan, memikirkan seperti apa perasaannya di
39
masa depan, memikirkan seperti apa persepsinya di masa depan,
memikirkan seperti apa bentuk-bentuk mentalnya di masa depan,
memikirkan seperti apa kesadarannya di masa depan, ketika dia
memikirkan hal-hal demikian, pikirannya tidak terbebani dan tidak
melamun akan hal-hal di masa depan, maka orang tersebut tidak
terhanyut oleh masa depan
Para biksu, apa yang dimaksud terlena jauh oleh masa kini?
Ketika seseorang tidak belajar sesuatu tentang Buddha, atau ajaran
tentang cinta kasih dan pengertian, atau komunitas yang hidup
dalam keharmonisan dan kesadaran, ketika orang tesebut tidak
tahu apa pun tentang para guru mulia dan ajaran-ajaran mereka,
dan tidak berlatih ajaran-ajaran tersebut, kemudian dia berpikir
bahwa Badan jasmani ini adalah diriku; diriku adalah jasmani ini.
Perasaan ini adalah diriku; diriku adalah perasaan ini. Persepsi ini
adalah diriku; diriku adalah persepsi ini. Bentuk-bentuk mental ini
adalah diriku; diriku adalah bentuk-bentuk mental ini. Kesadaran
ini adalah diriku; diriku adalah kesadaran ini maka orang tersebut
sedang terlena jauh oleh masa kini.
Para biksu, apa yang dimaksud tidak terlena jauh oleh masa
kini? Ketika seseorang belajar sesuatu tentang Buddha, atau
ajaran tentang cinta kasih dan pengertian, atau komunitas yang
hidup dalam keharmonisan dan kesadaran, ketika orang tesebut
tidak tahu apa pun tentang guru mulia dan ajaran-ajarannya, dan
tidak berlatih ajarannya, kemudian dia tidak merasa bahwa Badan
jasmani ini adalah diriku; diriku adalah jasmani ini. Perasaan ini
adalah diriku; diriku adalah perasaan ini. Persepsi ini adalah diriku;
diriku adalah persepsi ini. Bentuk-bentuk mental ini adalah diriku;
diriku adalah bentuk-bentuk mental ini. Kesadaran ini adalah diriku;
diriku adalah kesadaran ini maka orang tersebut tidak terlena jauh
oleh masa kini.
40
Para biksu, aku telah menyampaikan garis-garis besar dan
penjelasan rinci tentang bagaimana cara baik hidup sendirian.
41
Sutra Kebahagiaan
AKU MENDENGAR SABDA INI dari Buddha suatu ketika di saat Yang
Agung sedang berdiam di sekitar Shrawasti di Wihara Ananthapindika
di Hutan Jeta. Di larut malam, seorang dewa muncul dengan cahaya
dan keindahannya menerangi seluruh Hutan Jeta. Setelah memberi
hormat kepada Buddha, sang dewa menanyakan sebuah pertanyaan
kepada Beliau dalam bentuk syair:
Banyak dewa dan manusia ingin sekali mengetahui apakah berkah
tertinggi yang membawa kehidupan damai dan bahagia.
Mohon, Tathagata, sudikah Engkau mengajarkan kami?
42
Hidup jujur, murah hati dalam memberi,
Memberikan sokongan kepada sanak keluarga dan teman-teman,
Menjalankan kehidupan dengan tingkah-laku yang tidak tercela
Inilah kebahagiaan tertinggi.
Hidup di dunia
Dengan hatimu yang tidak terganggu oleh dunia,
Dengan semua kesedihan berakhir, berdiam dalam kedamaian
Inilah kebahagiaan tertinggi.
43
Bagi orang yang menyempurnakan ini,
Tidak terkalahkan di mana pun dia pergi;
Dia selalu aman dan bahagia
Kebahagiaan selalu hadir di dalam dirinya.
44
Hati kita akan terbebas sepenuhnya dari kebencian dan dendam.
Waktu berdiri atau berjalan, duduk atau berbaring, selama kita
terjaga, kita hendaknya tetap dalam keadaan sadar penuh akan cinta
kasih dalam hati kita. Inilah cara paling mulia dalam menjalankan
hidup.
45
Empat Jenis Makanan
Demikianlah yang aku dengar, suatu hari, saat Buddha sedang berada
di Wihara Anathapindika, di Hutan Jeta dekat kota Shrawasti.
Hari itu, Buddha memberitahu kepada para biksu: Ada empat jenis
makanan yang memungkinkan makhluk hidup bertumbuh serta
mempertahankan kehidupan. Apakah keempat jenis makanan
tersebut? Pertama adalah makanan jasmani, kedua adalah makanan
bagi persepsi, ketiga adalah makanan bagi kehendak, dan keempat
adalah makanan bagi kesadaran.
46
Para biksu menjawab: Tidak, Yang Mulia.
47
yang akan mengakhiri persepsi keliru berkenaan makanan bagi
persepsi. Ketika memiliki pandangan-jernih ini, maka kalian tidak
akan lagi melekat pda ketiga jenis perasaan. Ketika sudah tidak
lagi melekat pda ketiga jenis perasaan, maka para siswa-suci tidak
perlu lagi berjuang-keras, karena apapun yang perlu dilaksanakan
sudahlah terlaksana.
48
Dia didera ketakutan dan kepedihan sepanjang siang dan sepanjang
malam. Praktisi harus memandang makanan bagi kesadaran dengan
cara ini. Jika dia melakukannya, maka dia akan memiliki pandangan-
jernih serta pemahaman, yang akan mengakhiri persepsi keliru
berkenaan makanan bagi kesadaran. Ketika memiliki pemahaman
seperti ini berkenaan makanan bagi kesadaran, maka para siswa-
suci yang berlatih serta berpraktik, tidak akan perlu lagi untuk
berjuang-keras, karena apapun yang perlu dilaksanakan sudahlah
terlaksana.
49
Menyentuh Bumi
50
Menyentuh Bumi
Oh Buddha, dengan tubuh, ucapan dan pikiran bersatu padu, aku
menyentuh bumi untuk menghormat kepadamu, Engkau dengan
keyakinan sepenuhnya telah melintasi pantai sengsara, kini engkau
menjadi pelita bagi aku dan banyak orang, Aku menyentuh bumi
untuk mengingat tekad besar ini (Genta).
Oh, Buddha, dari lubuk hatiku paling dalam, ternyata aku juga punya
kehendak menjadi seperti dirimu, mengikuti jejak langkahmu, aku
bertekad sepenuh hati untuk berlatih rendah hati, sabar, penuh
pengertian dan tidak keras kepala, aku sadar apabila aku menjadi
sombong, tergesa-gesa, bersikap tidak peduli dan keras kepala,
maka aku menciptakan penderitaan besar bagi diriku sendiri dan
juga penderitaan bagi orang-orang disekitarku. Diriku sendiri dan
orang lain menjadi korban akibat sikap ketidakpedulian dan keras
kepalaku.
51
Aku sadar bahwa sudah terlalu banyak persepsi keliru menumpuk
dalam hatiku, sehingga aku tidak bisa menerima nasihat orang lain,
bahkan aku selalu mengabaikan nasihat dari engkau, oh Buddha.
Menyentuh Bumi
Aku menyentuh bumi tiga kali dengan tubuh, ucapan dan pikiran
yang bersatu padu untuk meresapi dan meneguhkan tekad ini.
Melindungi Bumi
Oh Buddha, engkau adalah anak dari bumi ini dan engkau memilih
terlahir di bumi ini sebagai tempat mengajar Dharma. Buddha yang
mulia, melalui semua proses berlatih dan mengajar, engkau telah
memberi semangat kepada para bodhisattwa untuk melindungi
bumi ini, bumi yang indah ini. Aku ingat dalam Sadharmapundarika
Sutra, engkau mengundang semua bodhisattwa, ribuan dan jutaan
bodhisattwa bermunculan dari bumi. Para bodhisattwa bertekad
untuk tetap tinggal di bumi ini untuk melindungi dan sekaligus
menjadi pelindung Dharma agar cinta kasih dan pengertian bisa
terus disebarkan.
Oh Buddha, aku juga merupakan anak dari bumi ini, aku juga ingin
melindungi bumi yang indah menawan ini. Aku juga ingin mengikuti
jejak para bodhisattwa untuk melindungi bumi. Aku bertekad untuk
tetap belajar dan berlatih bersama-sama para sahabat Dharma
demi membantu membebaskan penderitaan semua makhluk.
52
Saat ini, aku memohon gunung dan sungai menjadi saksiku. Aku
membungkukkan badan dan kepala memohon Buddha untuk
menerima serta mendukung tekadku ini. Aku lahir di bumi ini
dan nanti akan kembali lagi ke bumi ini. Aku akan terlahir kembali
berulang-ulang di bumi ini, bahkan berjuta-juta kali tak terhitung
sebagai bagian dari komunitas berlatih bersama para sahabat
Dharma, terus-menerus melanjutkan tugas mulia dalam merubah
sampah kompos menjadi pupuk untuk bunga, melindungi
kehidupan, membangun tanah suci di bumi ini. Aku tahu persis
bahwa pengertian dan cinta kasih merupakan kondisi dasar untuk
membangun tanah suci, oleh karena itu dari detik ini aku bertekad
untuk membangkitkan energi sadar penuh, cinta kasih, dan
pengertian dalam kehidupan sehari-hari.
Menyentuh Bumi
Buddha yang mulia, aku menyentuh bumi tiga kali demi
mengukuhkan tekadku untuk melindungi bumi.
53
Bersatu dengan Alam
Oh Buddha, melihat lebih dalam pada alam ini, aku melihat ada
cahaya, kehangatan dari sinar matahari yang memungkinkan segala
sesuatu di bumi ini bisa tumbuh dan berkembang. Aku juga melihat
bahwa sungai jernih yang mengalir di planet ini menjadi urat nadi
kehidupan bumi ini. Aku juga merasakan kehadiran atmosfer
dan semua elemen di angkasa seperti oksigen, karbon dioksida,
hidrogen, dan nitrogen. Tanpa atmosfer maka air, dedaunan hijau,
bambu, bunga kuning, semua ini tidak mungkin ada untuk menghiasi
alam yang indah ini.
Di setiap sudut alam ini aku melihat empat elemen, yaitu: tanah, air,
api, dan udara. Aku sadar penuh bahwa elemen-elemen tersebut
sangat erat kaitannya dengan diriku. Aku hendaknya menyentuh
bumi agar bisa tetap memiliki hubungan dekat dengan bumi yang
sering dianggap sebagai ibunda alam. Sesungguhnya aku dan ibunda
alam merupakan satu kesatuan. Aku adalah cahaya matahari, aku
adalah sungai, aku adalah danau, aku adalah samudera, aku adalah
awan di langit.
Menyentuh Bumi
Aku menyentuh bumi dihadapan bodhisattwa Dharanimdhara,
bodhisattwa alam semesta. Aku menyentuh bumi di hadapan
bodhisattwa Ksitigarbha, bodhisattwa harta karun bumi.
54
Hidup pada Saat ini
Buddha, aku menyadari energi kebiasaan terdalamku adalah pelupa.
Aku sering membiarkan batinku memikirkan masa lampau, sehingga
aku terbawa ke dalam kesedihan dan penyesalan. Ini menyebabkan
aku kehilangan banyak kesempatan untuk bersentuhan dengan hal-
hal yang menakjubkan dari hidup di masa sekarang, pada saat ini.
Aku tahu banyak di antara kita yang terperangkap oleh masa lalu.
Kita menghabiskan waktu untuk mengeluh dan menyesali sesuatu
yang hilang. Ini merampas kesempatan kita untuk bersentuhan
dengan kesegaran, keindahan dan hal-hal menakjubkan yang dapat
memelihara dan mentransformasi kita pada saat ini. Kita tidak bisa
bersentuhan dengan langit biru, awan putih, pohon hijau, bunga
kuning, suara angin pada pohon cemara, suara aliran sungai, suara
burung bernyanyi, dan suara anak-anak tertawa di bawah sinar
mentari pagi. Kita juga tidak dapat bersentuhan dengan hal-hal
menakjubkan yang ada dalam diri kita.
Kita tidak dapat melihat bahwa kedua mata merupakan dua permata
yang menakjubkan. Ketika membuka mata, kita dapat bersentuhan
dengan dunia yang terdiri dari aneka warna dan bentuk yang
berbeda. Kita tidak mengenali bahwa kedua telinga kita merupakan
organ yang menakjubkan. Jika kita mendengar dengan sadar penuh
melalui kedua telinga, kita dapat mendengar suara angin semilir
pada dahan pohon, kicauan burung, atau suara ombak yang merdu
di pagi hari. Jantung, paru-paru, dan otak kita, beserta kapasitas
kita untuk merasakan, berpikir dan mengamati juga merupakan
keajaiban hidup. Gelas yang berisi air segar atau jus jeruk di tangan
juga merupakan keajaiban hidup. Kendati aku sering tidak dapat
bersentuhan dengan cara hidup sadar penuh pada saat ini, karena
aku tidak latihan napas dan berjalan dengan sadar penuh untuk
kembali pada saat ini.
55
Buddha, mohon engkau menjadi saksiku. Aku berjanji untuk berlatih
merealisasikan ajaran yang telah kamu berikan. Aku tahu bahwa
tanah suci bukanlah sebuah janji ilusi di masa depan. Tanah suci yang
menakjubkan dalam semua aspek tersedia untukku saat ini juga.
Jalan pada tanah merah dengan batasan rumput hijau merupakan
tanah suci. Bunga violet juga merupakan tanah suci. Suara aliran
sungai yang kecil, batu karang yang bercahaya pada tempatnya juga
merupakan tanah suci. Tanah suci kita bukan hanya harum bunga
teratai dan kumpulan bunga krisan saja, melainkan juga lumpur
yang menumbuhkan akar teratai dan juga pupuk kompos yang
memelihara krisan.
56
mengalami langsung berbagai keajaiban hidup yang ditemukan di
sini dan sekarang.
Menyentuh Bumi
Buddha, aku menyentuh bumi secara mendalam agar bersentuhan
denganmu dan tanah suci pada saat ini. (Genta)
Buddha, berkat ajaranmu aku tahu perasaan dan emosi ini sebagian
besar berasal dari pandangan yang sempit dan pengertian yang
tidak utuh. Aku mempunyai gagasan yang keliru mengenai diriku
dan orang lain. Aku mempunyai gagasan mengenai kebahagiaan
57
dan penderitaan yang tidak dapat aku lepaskan. Aku telah membuat
diriku menderita karena gagasan-gagasan tersebut. Sebagai contoh,
aku mempunyai gagasan bahwa kebahagiaan dan penderitaan
berasal dari luar diriku dan bukan karena pikiran aku sendiri. Cara
aku melihat, mendengar, mengerti dan menilai telah membuat aku
menderita dan membuat orang yang aku cintai menderita. Aku tahu
bahwa dengan melepaskan gagasan ini, aku akan lebih bahagia dan
lebih damai dalam tubuh dan batin. Dengan melepaskan gagasan
sempit dan persepsi yang keliru, perasaan menderita dan emosi
aku tidak akan mempunyai landasan untuk muncul lagi.
Menyentuh bumi
Bersujud kepada Bodhisattva Pengertian Agung, Manjushri
(Genta).
Bersujud kepada sesepuh Pengertian Agung, Shariputra (Genta).
Bersujud kepada sesepuh yang mencatat semua ajaran, Ananda
(Genta)
58
Lima Latihan Sadar Penuh
59
bahwa kebahagiaan berhubungan erat dengan sikap mental dan
kebahagiaan tidak bergantung pada kondisi eksternal. Aku bisa
hidup dengan bahagia pada momen kini hanya dengan mengingat
bahwa aku sudah memiliki kondisi secukupnya untuk berbahagia.
Aku bertekad untuk berlatih hidup sesuai dengan mata pencaharian
benar sehingga aku bisa ikut membantu mengurangi penderitaan
makhluk lain di dunia ini dan mengurangi efek penyebab terjadinya
perubahan iklim.
60
Latihan Keempat: Ucapan Cinta Kasih dan Mendengar
Mendalam
Sadar akan penderitaan yang disebabkan oleh bicara tanpa
berkesadaran dan ketidakmampuan untuk mendengarkan pihak
lain, aku bersedia untuk menumbuhkan ucapan cinta kasih dan
mendengarkan secara mendalam demi mengurangi penderitaan
dan upaya menciptakan rekonsiliasi dan perdamaian dalam diriku
dan sesama orang lain, ethnik, sahabat religius, dan antar negara.
Mengetahui bahwa kata-kata dapat menghadirkan kebahagiaan
maupun menciptakan penderitaan, aku bersedia berbicara sesuai
keadaan yang sesungguhnya dengan menggunakan kata-kata yang
dapat memunculkan keyakinan, suka cita, dan harapan. Ketika
kemarahan membara dalam diriku, untuk sementara aku bertekad
untuk tidak berbicara. Aku akan berlatih napas dan jalan sadar
penuh untuk mengenali kehadiran kemarahan dan kemudian
menatap secara mendalam untuk mengetahui akar permasalahan,
terutama persepsi keliru dan pengertian kurang lengkap atas
penderitaan dalam diriku maupun pihak lain. Aku akan berbicara
dan mendengar dengan sedemikian rupa sehingga membantu
meringankan penderitaan pihak lain dan mencari cara untuk
keluar dari situasi sulit itu. Aku bertekad untuk tidak menyebarkan
berita-berita yang belum aku ketahui dengan pasti dan juga tidak
melontarkan kata-kata yang dapat menyebabkan perpecahan dan
perselisihan. Aku akan berlatih semangat ketekunan benar untuk
menunjang kapasitas dalam hal pengertian, cinta kasih, suka
cita, dan inklusifitas, secara perlahan-lahan mentransformasikan
kemarahan, kekerasan, dan ketakutan yang terselubung jauh dalam
kesadaranku.
61
Latihan Kelima: Nutrisi dan Penyembuhan
Sadar akan penderitaan yang disebabkan oleh konsumsi yang
tidak disertai dengan kesadaran, aku bersedia untuk menjaga
kesehatan dengan baik secara fisik maupun mental bagi diriku
sendiri, keluarga, dan masyarakat dengan cara berlatih makan,
minum, dan mengonsumsi dengan sadar penuh. Aku akan berlatih
menatap secara mendalam bahan konsumsiku yang terdiri dari
empat jenis makanan yaitu makanan lewat mulut, kesan impresi,
kehendak, dan kesadaran. Aku bertekad untuk tidak menggunakan
alkohol, obat-obat terlarang, terlibat dalam perjudian atau
produk-produk yang mengandung toksin seperti situs internet,
permainan elektronik, program televisi, film, majalah, buku, dan
percakapan tertentu. Aku akan berlatih kembali pada momen
saat ini untuk menyentuh kesegaran, penyembuhan, dan elemen
nutrisi dalam diriku dan sekitarku, tidak membiarkan penyesalan
dan kemurungan menyeretku kembali ke masa lalu, juga tidak
membiarkan kecemasan, ketakutan, dan kemelekatan menarik aku
keluar dari momen saat ini. Aku bertekad untuk tidak menutupi
kesepian, kecemasan, atau penderitaan jenis lainnya dengan cara
tenggelam dalam mengonsumsi. Aku akan merenungkan sifat
saling bergantungan dan mengonsumsi dengan sedemikian rupa
sehingga bisa memelihara kedamaian, suka cita, dan kesehatan
badan jasmani dan kejernihan kesadaran sendiri maupun kolektif
dalam cakupan keluarga, masyarakat, dan dunia ini.
62
Kumpulan Lagu Praktik Sadar Penuh
63
7. No Coming No Going Hatiku damai
No coming, no going, Langkahku merengkuh bumi
No after, no before Dan mataku medekap langit
I hold you close to me,
I release you to be so free 11. In Gratitude
Because I am in you and you are In gratitude you have watered
in me Seed of love in me
Because I am in you and you are In gratitude
in me In gratitude I will water
Seed of love in someone too
8. Freedom of The Heart I know youre there for me
I am a cloud, I am the blue sky And I am so happy
I am a bird spreading out its wings
I am a flower, I am the sunshine In gratitude you have watered
I am the earth receiving a seed Seeds of love in me
In gratitude
#And I am free when my heart is In gratitude I will water
open Seeds of love in someone too
Yes I am free when my mind is And when you suffer some
clear Just call and I will come
64
Breathing in, flowers are sinar mentari
blooming. Jatuhkan buah
Breathing out, I am aware that ke hati terbuka menjadi...
bamboos are swaying,
my mind is free and I enjoy every 16. Dear Friends
moment Dear friends, dear friends
Let me tell you how I feel
13. I Feel Happy You have given me such treasure
Whenever I wake up, I feel happy I love you so
Aware of my eyes, I feel happy Love, Joy, Inner Peace
Aware of my health, I feel happy Like a sunday morning breeze
Because I have learnt to look All my friends are so welcome
deeply I love you so (2x)
65
sunshine, and fresh air How fresh the stream of
Breathing out I feel safe spirituality
I enjoy going back to my island How wonderful to be able to see
That we are all water
19. Please call me by my true That we are all water
name
My joys like spring so warm, So, I wanna go as a river
it makes flowers bloom Not as a drop of water
all over the Earth. For sure we will reach the sea
My pains like a river of tears, Of peace, love and clarity
so vast it fills the four oceans.
21. Two Promises
#Please call me by my true names, I vow to develop understanding,
so I can hear in order to live peacefully with
all my cries and laughters at once, people,
so I can hear animals, plants, and minerals (2x)
that my joy and pain are one. umm ah, umm ah, umm ah
Please call me by my true names,
so I can wake up I vow to develop compassion,
and the door of my heart in order to protect the lives of
could be left open people,
(the door of compassion) animals, plants, and minerals (2x)
umm ah, umm ah, umm ah
20. Go as a River
I wanna go as a river 22. Walking Meditation
Not as a drop of water The mind can go
Let us flow in harmony in a thousand direction
Selfishness we surrender But on this lovely path I walk in
peace
I wanna go as a river With each step,
Not as a drop of water the gentle breeze blows
We learn to live mindfully With each step, a flower blooms
Truly there for each other
66
23. I like the roses In every minute and every second
I like the roses May the day and night be well
I like the daffodils
I like the mountains May the dogs be well
I like the rolling hills may the cats be well
I like the twinkling stars May the human being brings
When the sun goes down happiness, too
Dubi dubbi dubi dubi dubbi dubi In every minute and every second
dub... May the day and night be well
68
Kami bintang dari satu langit Down to the sea
Kami bintang dari satu langit Mother Earth is carrying me
Waktu tiba untuk hidup bersatu Her child I will always be
Kami bintang dari satu langit Mother Earth is carrying me
Down to the sea
Kami daun dari satu pohon
Kami ombak dari satu laut The moon she is waning
Waktu tiba untuk hidup bersatu Waxing and waning
Kami bintang dari satu langit The moon she is waiting
For us to be free
29. Wake up Sister moon watch over me
Were planting seeds Her child I will always be
for new communities Sister moon watch over me
Its time to wake up Till we are free
To be the change
in the world we want to see 33. Were all moving
Its time to open up Were all moving
To redefine society. On a journey to nowhere
No, dont give up Taking it easy, taking it slow
Were planting seeds for new No more worries, no need to
communities hurry
Please wake up Nothing to carry, let it all go
69
35. And When I Rise 37. I love Nature
And when I rise, let me rise I love nature, nature is cool
like a bird joyfully The forest is my classroom
and when I fall, let me fall The earth is my school
like a leaf, gracefully Trees are my teacher
without regret Animals are my friend
And when I sit, let me sit And on this school all life depends
like a mountain, solidly.
and when I walk, let me walk 38. The Mind is a Clear Blue Sky
like my teacher, mindfully. The mind is a clear blue sky (2x)
And when I work, let me work, Clouds* come, clouds* go,
Like a bee, wholeheartedly. But the mind is a clear blue sky.
And when I play, let me play, (*Repeat: thoughts, friends,
like the rain, and the sun, storms, fears, joy...)
rejoicingly.
And when I breathe, let me 39. Being an Island
breathe, Being an island, unto myself
like the wind, spaciously. As an island unto myself
Buddha is my mindfulness
36. Song of Gratitude Shining near, shining far.
Thank you for letting me fly Dharma is my breathing
High high above the sky Guarding body and mind,
Thank you for letting me smile I am free
Smile smile through out day and
night Being an island, unto myself
Thank you for letting me cry As an island unto myself
The tears from deep down inside Sangha is my five skandas
Working in harmony.
Thank you for being my life Taking refuge in myself
A guardian angel by my side Coming back to myself
Thank you for opening my eyes I am free, I am free, I am free
And making the world so bright
70
40. May I Be Happy Tekuk tiga* jari (2x)
May I* be happy Tekuk tiga* jari, tekuk, tekuk,
May I* be peaceful tekuk
May I* be filled with love Cukup bikin bahagia
(*Repeat: you, mum, dad, we, all, (*Ulangi: empat, lima, , sepuluh)
etc.)
43. You Are a Buddha
41. Fingers Wiggle You are a Buddha*
One finger wiggles (2x) And you are in my heart
One finger wiggles You are a part of me
is enough to be happy You are a Buddha*
(*Repeat: Dharma, Sangha,
Two fingers wiggle (2x) family,...)
Two fingers wiggle, wiggle
is enough to be happy 44. Namo Amitabhaya
Om Namo Amitabhaya
Three* fingers wiggle (2x) Buddhaya, Dhammaya, Sanghaya
Three* fingers wiggle, wiggle, Om Namo Amitabhaya
wiggle Buddhaya, Dhammaya, Sanghaya
is enough to be happy Om Namo, Om Namo,
(*Repeat: four, five,, ten) Om Namo Amita-mitabhaya (2x)
71
Hidup pun semakin terasa 50. Hokey Pokey
bermakna You put your left foot* in,
Walau hidup sesaat saja You put your left foot* out,
You put your left foot* in,
46. Bunyi Lonceng And you shake it all about!
Teng teng teng You do the Hokey-Pokey,
bunyi lonceng dari vihara And you turn your self around;
Suaranya merdu tidak terkira Thats what its all about!
Membawa aku pulang ke rumah
Hadir di sini sepenuh hati (*Repeat: right foot, left hand,
right hand, left side, right side,
47. Senang dan Tenang backside, nose, chin, head, whole
Di sini senang*, di sana senang*, self, etc.)
Di mana-mana hatiku senang
Di sini senang*, di sana senang*, 51. Lihat Kebunku
Di mana mana hatiku senang* Lihat Kebunku Penuh Dengan
Lalalalala....lalalala....lalalala.... Bunga
lalala.... Ada Yang Putih Dan Ada Yang
(*Ulangi: tenang, damai, ...) Merah
Setiap Hari Ku Siram Semua
48. Bambalibamba Mawar Melati Semuanya Indah
Voice 1: Bambalibamba soye
balibamba bambalibamba ye... 52. Tik Tik Bunyi Hujan
Voice 2: Bambalibamba soye Tik Tik Tik
balibamba bambalibamba ye... Bunyi hujan di atas genteng,
Airnya turun tidak terkira
49. Fill My Heart Cobalah tengok, dahan dan
Voice 1: Oh fill my heart (3x) ranting,
Let it overflow with love Pohon dan kebun basah semua.
Voice 2: Oh fill my heart and let it
overflow (3x) 53. Om Mani Padme Hum
Let it overflow with love Dikala hari menjelang senja
mentari mulai tenggelam
72
rembulan pun mulai bersinar To turn, turn will be our delight,
terang Till by turning, turning we come
sesayupkan terdengar suara round right.
73
74