You are on page 1of 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kesehatan yang senantiasa di berikan,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan perencanaan kegiatan program TB Paru untuk
periode satu tahun kedepan tahun 2016 disusun berdasarkan hasil cakupan program TB Paru
tahun 2017.

Dalam penyusunan perencanaan kegiatan Program ini saya menyadari belum sempurna, masih
banyak kekeliruan dan kesalahan sehingga harapan saya kiranya ada kritikan saran dan
bimbingan untuk perbaikan penyusunan perencanaan program imunisasi berikutnya.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala puskesmas atas bimbingannya dan rekan
staf puskesmas yang telah membantu memberikan laporan rutin bulanan tentang hasil kegiatan
program imunisasi di UPT Puskesmas Air Naningan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
melimpahkan rahmat dan kesehatan serta kelancaran dalam melaksanakan tugas dalam
menunjang tercapainya Visi Lampung Sehat.

Air Naningan, 2017


Pemegang Program TB Paru

Sapta Putri, AMd.Kep


19851226 201001 2 014
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telah lama kita ketahui bahwa Tuberkulosis yang telah diupayakan pemberantasannya dari bumi
Indonesia puluhan tahun yang lalu, kini telah berebak kembali, bahkan Indonesia tercatat sebagai
Negara yang memberikan kontribusi penderita TB nomor 3 terbesar didunia.

Kegiatan Penanggulangan Tuberculosis ( TBC ), khususnya TBC Paru di Indonesia telah dimulai
sejak diadakan Siomposium Pemberantasan TBC Paru di Ciloto pada tahun 1969. Sampai
sekarang perkembangannya mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Menurut data
Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ) tahun 1995, TBC merupakan penyebab kematian
ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan
nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Menurut WHO (1999), Indonesia
merupakan penyumbang penyakit TB terbesar nomor 3 di dunia setelah India dan Cina.

Untuk menanggulangi masalah TBC di Indonesia, stategi DOTS yang direkomendasi oleh WHO
merupakan merupakan pendekatan yang paling tepat saat ini dan harus dapat dilaksanakan secara
sungguh-sungguh. Oleh karena itu perlu peran aktif dengan semangat kemitraan dari semua
pihak terkait, sehingga Penanggulangan TBC dapat lebih ditingkatkan melalui gerakan terpadu
yang bersifat nasional, yakni gerdunas Penanggulangan TBC yang diresmikan pada tanggal 24
maret 1999. Penanggulangan secara DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi.
Bank Dunia menyatakan strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling COST-
effective.

1
B. Tujuan dan Sasaran Imunisasi di Indonesia

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Turunnya angka kesakitan, dan angka kematian penyakit TBC dengan cara memutuskan
rantai penularan, sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah kesehatan
masyarakat Indonesia.

b. Tujuan Khusus

1. Target program adalah konversi pada akhir pengobatan tahap insentif 80%, angka
kesembuhan minimal 85%, dari kasus BTA positif, dengan pemeriksaan sediaan dahak
yang benar (angka kesalahan maksimal 5%).
2. Menggalang kerjasama dan kemitraan dengan program terkait, sector pemerintah dan
swasta
3. Meningkatkan penyuluhan untuk menemukan kontak sedini mungkin, serta
meningkatkan cakupan program.

2
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Gambaran Umum

1. Wilayah Kerja Puskesmas

UPT Puskesmas Air Naningan adalah Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang ada di
wilayah Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus tahun 2016 yang terdiri dari 10 pekon,
dan pada tanggal 1 Desember 2016 terjadi pemekaran 1 pekon sebagai wilayah kerjanya, yaitu :
1. Pekon Air Naningan
2. Pekon Air Kubang
3. Pekon Way Harong
4. Pekon Karang Sari
5. Pekon Datar Lebuay
6. Pekon Sinar Jawa
7. Pekon Sinar Sekampung
8. Pekon Sidomulyo
9. Pekon Batu Tegi
10. Pekon Margomulyo

2. Pemerintahan

Wilayah Kecamatan Air Naningan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten


Tanggamus yang juga merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Pulau Panggung yang
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tanggamus yang terdiri dari 10 pekon. Adapun
jumlah penduduk pada tahun 2016 adalah 30.774 Jiwa.

3. Geografis

UPT Puskesmas Air Naningan terletak di Pekon Air Naningan, jarak tempuh perjalanan
antara ibu kota kabupaten dengan wilayah kecamatan Air Naningan 40 KM dengan waktu
tempuh selama 1 jam. Demikan juga jarak tempuh UPT Puskesmas Air Naningan dengan pekon
pekon dalam wilayah kerja memerlukan waktu tempuh antara 20 menit sampai 1 jam. Hal ini
karena dipengaruhi wilayah yang sulit, tetapi dengan adanya Puskesmas Pembantu dan adanya
Bidan Pekon disetiap Pekon Masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara layak
dan merata.

Secara Administrasi wilayah kerja UPT Puskesmas Air Naningan Kecamatan Air Naningan
berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pugung.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pulau Panggung

3
4. Geologi

Semantara itu bila ditinjau dari keadaan geologi wilayah, maka UPT Puskesmas Air
Naningan terdiri bagian bagian pegunungan yang memanjang dari selatan sampai barat.
Kondisi tanah berbatu yang bergelombang dan berbukit. Sedangkan bagian dataran rendah
terdapat sebagian kecil di wilayah Timur ke Utara. Pola penggunaan lahan di wilayah UPT
Puskesmas Air Naningan sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan Perkebunan 69%,
Persawahan 2,6%, dan selebihnya 28,4% merupakan daerah permukiman.

5. Topografi

Adapun keadaan topografi dapat digambarkan bahwa UPT Puskesmas Air Naningan
Kecamatan Air Naningan berada diketinggian 100 500 M diatas permukaan laut.

6. Hidrologi

Terdapat tiga aliran sungai yang melintasi wilayah kerja UPT Puskesmas Air Naningan,
yaitu Way Ilahan, Way Harong, Way Sangarus Tenong. Tiga sungai tersebut bermuara pada Way
Sekampung yang merupakan sumber air yang dibendung oleh Waduk Batu Tegi di Pekon Batu
Tegi, yang berfungsi sebagai pengairan, pembangkit listrik dan Pariwisata.

7. Sumber Daya Alam

Potensi sumber daya alam diwilayah Kecamatan Air Naningan cukup besar sebagian
besar tanah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan perkebunan. Komoditi utama yang
ditanam adalah kopi, lada, coklat, pisang, padi, dan sebagian kecil tanaman buah buahan.
Dipekon Batu Tegi memiliki waduk Batu Tegi yang Berfungsi sebagai pengairan, pembangkitan
listrik, irigasi, perikanan air tawar, dan untuk pariwisata.

8. Demografi

Adapun jumlah penduduk pada tahun 2016 adalah 30.774 jiwa, yang terdiri dari berbagai
suku seperti Lampung, Jawa, Semendo, Ogan, Sunda. Sebagai besar penduduk menganut agama
Islam (99 %), sisanya menganut agama Kristen (1 %).

4
II. CAKUPAN PROGRAM

BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM TB PARU

A. JUMLAH KASUS PENEMUAN PENDERITA TB PARU TAHUN 2016-2017

Keberhasilan pelaksanaan Program TB Paru di wilayah kerja UPT PKM Air Naningan dari

tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagaimana ditampilkan dalam tabel-tabel berikut

ini :

TABEL 1
JUMLAH KASUS PENEMUAN PENDERITA TB PARU
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR NANINGAN
TAHUN 2015-2016

PENEMUAN PENDERITA TB PARU TOTAL


BTA BTA
SUSPE BTA TB. TB.
No TAHUN POSITIF NEG
K POSITIF EX ANA
(KAMBUH RO-
(BARU) PARU K
) POSITIF
1 2015 48 13 0 0 0 0 61
2 2016 44 14 0 0 0 1 59
50
45
40
35
30
25
20
15
2015
10
Column1
5
0

Dari Tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan penemuan penderita TB Paru dari

tahun 2015 sampai tahun 2016 di UPT Puskesmas Air Naningan.

B. HASIL PENGOBATAN DAN KESEMBUHAN PENDERITA TB PARU

TABEL 2
HASIL PENGOBATAN DAN KESEMBUHAN PENDERITA TB PARU
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR NANINGAN
TAHUN 2010-2011

JUMLA
N H YANG PENGOBATAN SEMBU MENINGGA GA- D
TAHUN PINDAH
O DI LENGKAP H L GAL O
OBATI
1 2015 13 13 13 0 0 0 0
2 2016 14 14 11 0 0 0 0

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah penderita yang diobati dan yang

sembuh.
C. CAKUPAN PENEMUAN KASUS PENDERITA TB PARU TAHUN 2016

TABEL 3
CAKUPAN PENEMUAN KASUS PENDERITA TB PARU
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR NANINGAN
TAHUN 2016

TB. PARU BTA TB.


N BTA POSITIF NEG EX TB.
DESA SUSPEK TOTAL
O BARU KAMBU RO- PAR ANAK
H POST U
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 AIR NANINGAN 19 7 0 0 0 0 7
2 AIR KUBANG 6 2 0 0 0 0 2
3 SINAR 2 1 0 0 0 0 1
SEKAMPUNG
4 WAY HARONG 4 1 0 0 0 1 2
5 BATU TEGI 4 1 0 0 0 0 1
6 KARANG SARI 1 0 0 0 0 0 0
7 SIDOMULYO 2 1 0 0 0 0 1
8 SINAR JAWA 4 1 0 0 0 0 1
9 DATAR LEBUAY 2 0 0 0 0 0 0
TOTAL 44 14 0 6 0 1 15

Dari tabel 3 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penemuan suspek dan penderita baru positif TB

Paru terbanyak pada tahun 2016 adalah di desa Air Naningan, dimana jumlah suspek ditemukan

19 orang dan yang positif baru ada 7 orang.


D. CAKUPAN HASIL KONVERSI DARI PENDERITA BTA POSITIF TAHUN 2017

TABEL 4
CAKUPAN HASIL KONVERSI DARI PENDERITA BTA POSITIF
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR NANINGAN
TAHUN 2016

PENDERITA TB. PARU PENDERITA KAMBUH


N
DESA BTA POSITIF BTA POSITIF
O
DIOBATI KONVERSI DIOBATI KONVERSI
1 2 3 4 5 6
1 AIR NANINGAN 7 7 0 0
2 AIR KUBANG 2 2 0 0
3 SINAR SEKAMPUNG 1 1 0 0
4 WAY HARONG 1 1 0 0
5 BATU TEGI 1 1 0 0
6 KARANG SARI 0 0 0 0
7 SIDOMULYO 1 1 0 0
8 SINAR JAWA 1 1 0 0
9 DATAR LEBUAY 0 0 0 0
TOTAL 14 14 0 0

E. CAKUPAN PENGOBATAN PENDERITA BTA POSITIF YANG SEMBUH TAHUN


2012

TABEL 5
CAKUPAN PENGOBATAN PENDERITA BTA POSITIF YANG SEMBUH
Di WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR NANINGAN
TAHUN 2011

PENDE-
GA-
N RITA DIOBAT SEMBU MENINGGA D
DESA GA PINDAH
O BTA I H L O
L
POSITIF
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 AIR NANINGAN 7 7 5 0 0 0 0
2 AIR KUBANG 2 2 2 0 0 0 0
3 SINAR 1 1 1 0 0 0 0
SEKAMPUNG
4 WAY HARONG 1 1 1 0 0 0 0
5 BATU TEGI 1 1 0 0 0 0 0
6 KARANG SARI 0 0 0 0 0 0 0
7 SIDOMULYO 1 1 1 0 0 0 0
8 SINAR JAWA 1 1 1 0 0 0 0
9 DATAR LEBUAY 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 14 14 11 0 0 0 0

F. CAKUPAN PERSENTASE PENEMUAN PENDERITA TB PARU POSITIF

TABEL 6
CAKUPAN PERSENTASE PENEMUAN PENDERITA TB PARU POSITIF
DI WILAYAH PUSKESMAS AIR NANINGAN
TAHUN 2011

TARGET PENCAPAIAN
N CAKUPAN
TAHUN SASARAN Kesenjangan %
O 85%
ABS % ABS %
1 2015 48 41 100 13 28% 72%
2 2016 49 42 100 14 35% 65%

Dari tabel 6 diatas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan angka pencapaian target penemuan

penderita TB Paru positif dari 28% pada tahun 2015 menjadi 35% tahun 2016

TABEL 7
CAKUPAN ANGKA KESEMBUHAN PENDERITA TB PARU POSITIF
DI WILAYAH PUSKESMAS AIR NANINGAN
TAHUN 2016
TARGET PENCAPAIAN
NO TAHUN SASARAN CAKUPAN 85 % Kesenjangan %
ABS % ABS %
1 2015 48 41 100 13 28% 72%
2 2016 49 42 100 14 35% 65%
Dari tabel 7 diatas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan angka kesembuhan penderita TB

Paru positif dari 28% pada tahun 2015 menjadi 35% tahun 2016.

III. PERMASALAHAN

Dalam pelaksanaan Program TB Paru, beberapa permasalahan atau kendala yang ditemukan di

lapangan antara lain :

1. Adanya keluhan pasien malas makan obat karena melihat ukuran obat yang besar dan

jumlahnya banyak sekali.


2. Adanya rasa bosan makan obat setiap hari dan dalam waktu yang lama serta reaksi obat

dalam tubuh yang dirasakan seperti mual, muntah, gatal, nyeri sendi dan lain sebagainya.
3. Jarak rumah yang terlalu jauh dari puskesmas dan medan yang sulit ditempuh serta harus

mengambil obat satu minggu sekali sehingga pasien sering merasa bosan untuk

mengambil obat.

IV. PEMECAHAN MASALAH

Adapun pemecahan masalah yang telah dn terus dilaksanakan antara lain adalah :

1. Pengaktifan dan pembinaan kembali fungsi dan tugas PMO, dengan memberi penyuluhan

kepada anggota keluarga penderita TB Paru tentang hal-hal yang berkaitan dengan TB

Paru beserta pengobatannya sehingga PMO dapat menjalankan funsinya untuk

mengawasi, memberikan dorongan dan semangat pada penderita TB agar mau makan

obat secara teratur sesuai dengan dosis dan waktu yang ditentukan sampai selesai

pengobatan, mengingatkan penderita TB untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai dengan

waktu yang ditentukan oleh petugas kesehatan.


2. Peningkatan penyuluhan / promosi kesehatan, tentang PHBS, Gizi Seimbang dan Materi

tentang penyakit TB Paru.


3. Pemantauan dan kunjungan rumah secara berkala (setiap bulan) meliputi survei kontak

penularan dan pemantauan kemajuan pengobatan TB.


4. Meningkatkan kerja sama lintas program, seperti Promosi Kesehatan, Balai Pengobatan,

KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan dan Bidan di desa, serta kerja sama dengan lintas

sektor terkait, seperti Aparat Desa, Kecamatan, Tim Penggerak PKK dan Tokoh

Masyarakat.

V. KESIMPULAN

1. Terjadi peningkatan cakupan target penemuan penderita TB Paru di wilayah kerja UPT

Puskesms Air Naningan, dari 28% pada tahun 2015 (target tidak tercapai) menjadi 35%

pada tahun 2016 (target tidak tercapai)

Terjadi peningkatan cakupan target kesembuhan penderita TB Paru positif di wilayah kerja UPT
Puskesmas Air Naningan, dari 28% pada tahun 2015 (target tidak tercapai) menjadi 35% pada
tahun 2016 (target tidak tercapai)

You might also like